You are on page 1of 13

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM PEMDA DIPINJAM; PEMANFAATAN DAMI PADI SEBAGAI PEMBUDIDAYAAN JAMUR MERANG (volvariella volvacea) PADA KELOMPOK TANI DESA BANJARAGUNG

BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKMM)

Disusun Oleh: 1. Hasanah 2. Farida Haryati 3. Fitri Handayani (2008-32-080) (2007-32-111) (2008-32-283)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS KUDUS 2009

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


1. Judul Kegiatan : PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea) pada Kelompok Tani Desa Banjaragung. 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Hasanah b. NIM : 2008-32-080 c. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris d. Universitas : Universitas Muria Kudus e. Alamat Rumah/No. Telp. : Jl. KH Yusuf Sidomulyo Banjaragung Bangsri 59453 Jepara 085 641 919 885 f. Alamat Email : hasanah.imut@yahoo.com Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap Dan Gelar : b. NIS : c. Alamat Rumah : Biaya Kegiatan Total a. DIKTI : 10.000.000,b. Suber lain :Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 (empat) Bulan Kudus, 01 Agustus 2009 Menyetujui: Ketua Program Studi Ketua Pelakasana Kegiatan,

4.

5. 6.

7.

8.

Fitri Budi Suryani, SS. M. Pd NIS.06107010000001155 Mengetahui, Pembantu Rektor Bidang III

Hasanah NIM.200832080 Dosen Pendamping

Drs. RM. Hendy Hendro HS, M. Si. NIS. 0610706010401019

....................................... NIS.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT


A. JUDUL KEGIATAN Judul kegiatan PKMM yang diusulkan adalah: PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea) pada Kelompok Tani Desa Banjaragung.

B. LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan pertania (Negara Agrikultural) yang sangat luas sekali. Hamparan lahan pertanian yang memukaukan mata itu ternyata hanya dapat memenuhi tidak lebih dari seluruh rakyat Indonesia. Oleh maka sebab itu, Pemerintah Indonesia mengharuskan untuk mengimpor bahan baku (bulog) dari negara-negara tetangga. Program yang dicanangkan oleh Soeharto tentang perbaikan program dalam sektor pertanian dengan antara lain; memperluas lahan pertania, memilih bibit unggul, membasmian hama secara teratur, dll. ternyata itu pun hanya dapat meningkatkan 25% dari angka hasil pertanian sebelumnya (padi/beras). Para petani yang umumnya orang-orang desa yang hanya memiliki sedikit pengetahuan, mereka mau tidak mau harus sendiko dawuh oleh program-program yang dicanangkan olah pemerintah yang salah satunya tentang subsidi pupuk. Merupakan suatu program memerintah yang diharapkan mampu meringankan pada para petani tentang harga pembelian, pencarian, serta pendistribusian pupuk secara mudah. Ternyata, justru hal itu malah menambah permasalahan yang rumit pada para petani. Tidak kemudahan dan harga murah yang mereka dapat dari program pupuk bersubsisdi yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut, justru dengan hal ini, mereka (para petani) sulit dan susah mendapatkan pupuk tersebut. Dan juga pembelian dan pendistribusian pupuk-pupuk tersebut dibatasi sehingga kelangkaan pupuk pun lah yang terjadi. Akibatnya, para petani pun lah yang dirugikan, sehingga hamparan luas tanaman yang di semai oleh para petani gagal panen, yang salah satunya disebabkan ole h kekurangan pupuk. Belum juga ketika harga bahan pokok menurun, mereka para petani yang begitu berat setahun menuai, menuggu panen tiba, harga hasil tanamnya tidak

sepadan dengan tenaga dan biaya yang mereka keluarkan selama satu musim tanam tersebut. Pada umunya harga penjualan padi dari petani itu sangat rendah sekali. Mereka (para petani) itu umunya hanya mengandalkan dari hasil pertanian yang mereka semai selama perputaran musim yang tidak tentu arah hasilnya. Mereka (para petani) hanya memiliki waktu kerja produktif 1 /3 tahun saja, yang selebihnya mereka hanya menganggur menunggu tanamannya berbuah (berbiji/berisi). Mengapa hal itu terjadi demikian, karena waktu kerja produktif mereka hanya pada masa tanam dan panen saja. Dana umumnya mereka (para petani) hanya menganggur berbulan-bulan dirumah menunggu musim panen tiba kalau mereka tidak mempunyai kerja sampingan. Sehingga, waktu yang begitu panjang mereka habiskan dirumah tanpa melakukan apa-apa. Oleh maka sebab itu, waktu jangka tunggu panennya para petani haruslah diisi suatu sampingan yang dapat/mampu meninggkatkan kualitas hidup mereka. Tumpuan hidup yang hanya mengandalkan hasil pertanian ini haruslah diubah, karena hal ini untuk mengantisipasi dari hal- hal yang tidak diinginkan, misalnya; gagal panen, meledaknya hama, dll. Sungguh ironis sekali, sektor yang sangat fital terhadap kehidupan rakyat bangsa, justru diabaikan begitu saja. Walaupun program yang dicanangkan oleh pemerintah yang diharapkan mampu membantu mempermudah proses sektor pertanian justru malah menambah permasalahan.

C. RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimana meyakinkan para Masyarakat tentang peningkatan kualitas hidup mereka dengan pemanfaatan bahan yang berlimpah ruah (Dami Padi) dan tidak berguna, menjadi bermanfaat secara efektif dan edukatif dengan cara pembudidayaan Jamur Merang. Sebagaimana biasanya, ketika musim tanam Padi (oryza sativa) datang dan ketika waktunya para petani memanen tanamannya, pada saat itu pula, banyak ditemukannya gagang padi (Dami) yang berlimpah ruah dengan tidak ada gunananya. Umumnya mereka hanya membakarnya dan mereka cuman memanfaatkan sebagian buat makanan ternak mereka. Ini sangat ironis sekali, seharusnya dengan bahan tersebut (dami padi) mereka bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya se misal buat lauk pauk

sehari- hari mereka. Tentunya sehubungan dengan ini, mereka sangat membutuhkan pengetahuan (sosialisasi) dan meyakinkan mereka tentang pemanfaatan bahan tersebut yang mereka belum tahu / tidak tahu sama sekali tentang betapa manfaatnya bahan tersebut (Dami Padi).

D. TUJUAN PROGRAM Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah: a) Mensosialisasikan pada masyarakant petani tentang betapa manfaatnya Dami Padi bagi kehidupan. b) Memberikan motivasi pada masyarakat petani untuk memanfaatkan bahan yang tidak berguana menjadi bahan yang berguna dan berkualitas tinggi. c) Memberikan inspirasi kepada masyarakat petani tentang budidaya Jamur Merang dengan bahan disekitar mereka yang umumnya mereka hanya menyianyiakannya. d) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat petani dengan pemanfaatan dami padi sebagai budidaya Jamur Merang.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Sebagaimana dengan judul Program Kreatifitas Masyarakat ini tersebut PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea) pada Kelompok Tani Desa Banjaragung, maka diharapkan mampu memberikan motifasi dan inspirasi bagi para masyarakat petani khususnya pada Kelompok Tani di Desa Banjaragung tentang betapa pentingnya dami padi yang mungkin bisa untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang umumnya ketika waktu panen tiba, mereka hanya menyianyiakan dami tersebut sampe membusuk ataupun mereka hanya membakarnya. Dan juga ketika sehabis masa tanam selesai, mereka hanya b isa menunggu musim panen dengan tidak melakukan apa-apa (menganggur). Diharapkan dengan Program Kreatifitas Mahasiswa ini, walupun mereka tidak bekerja (menganggur), mereka bisa memenuhi kebutuhan keluarga dengan pembudidayaan Jamur Merang tersebut.

Dengan dibekali pengetahuan dan inspirasi tentang pembudidayaan Jamur Merang, para masyarakat petani padi bisa memanfaatkan bahan yang mudah untuk didapat tersebut pada musimnya, dan diharapkan mampu memanfaatkan bahan tersebut oleh masingmasing para petani ditiyap pekarangan rumah mereka setidaknya untuk kebutuhan seharihari mereka dan lebih luasnya untuk usaha budidaya Jamur Merang dengan sekala besar.

F. KEGUNAAN PROGRAM a) Untuk Masyarakat Petani Padi Untuk memberikan pengetahuan dan inspirasi bagi para masyarakat petani padi tentang budidaya Jamur Merang dengan bahan yang melimpah ruah dengan tidak berguna. Untuk meyakinkan para petani padi betapa manfaatnya Dami Padi dalam kehidupannya yang umumnya mereka hanya menyianyiakannya. Untuk memberikan pengetahuan kepada para petani padi tentang bahan yang tidak berguna menjadi bahan yang berguna, bermanfaat dalam kehidupan mereka. b) Untuk Pelaksana Sebagai tantangan dan pembelajaran baru bagi mahasiswa untuk bersosialisasi dan terjun langsung dengan masyarakat. Sebagai tanggapan langsung tentang realita kehidupan masyarakat dalam hal pemanfaatan lingkungan. G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Masyarakat yang menjadi sasaran Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat dengan judul PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea) pada Kelompok Tani Desa Banjaragung adalah masyarakat petani padi di desa Banjaragung Kec. Bangsri Kab. Jepara. Masyarakat sasaran PKMM ini dipilih berdasarkan, sehubungan dengan ratarata penduduk yang umumnya bertani dan memiliki lahan sawah masing- masing sehingga mereka dengan mudah mengambil dami padi tersebut dari sawah yang mereka miliki sendiri untuk pemanfaatan dami padi sebagai budidaya Jamur Merang

dengan tanpa kesulitan. Dengan adanya Kelompok Tani di masing- masing Rukun Warga (RW), sangat mudah untuk pengkondisian masyarakat desa tersebut. Dengan dibekali inspirasi pemanfaatan barang tak berguna menjadi daya guna, melalui Kelompok Tani tersebut mereka dengan mudah mengaplikasikan pengetahuannya dimasing- masing pekaranganya sendiri-sendiri.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1) Bentuk kegiatan Adapun bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam PKMM ini adalah: Memanfaatkan Dami Padi Untuk Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea) sebagai peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat pada Kelompok Tani Desa Banjaragung. 2) Metode Rancangan Kegiatan Progra Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat yang bertema PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea) pada Kelompok Tani Desa Banjaragung ini akan

diselenggarakan dalam rincian sebagai berikut: a. Mentoring Kelayaan, tentang bagaimana memanfaatkan sesuatu disekitar kita menjadi bahan yang layak guna dan bermanfaat. b. Explain and Practice (Penjelasan dan Praktek), tentang bagaimana

pembudidayaan Jamur Merang dengan menggunakan Dami Padi tersebut. c. Follow up to Practice of cultivation. 3) Metode Pelaksanaan Kegiatan Mentoring Kelayaan; Merupakan kegiatan awal yang berupa sosialaisai tentang pemanfaatan barang yang tidak terpakai menjadi barang/bahan yang layak guna. Hal kali ini bertujuan agar masyarakat tani di desa tersebut sadar akan barang yang berlimpahan untuk bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan budidaya Jamur meningkatkan taraf kualitas hidup mereka. Tempat Partisipan : Balai Desa Banjaragung Bangsri Jepara : Kepala Desa beserta perangkatnya dan Kelompok Tani. Merang untuk

Explain and Practice (Penjelasan dan Praktek); Pada tahapan kali ini, di masing- masing Kelompok Tani Desa tersebut diberi penjelansan secara rinci dan mudah bagaimana caranya membudidayakan Jamur Merang dengan menggunakan Dami Padi sebagai Bahan Perkembangbiayakan. Kemudain setelah para Petani tersebut sudah mendapat gamabaran awal bagaimana caranya bagaimana pembudidayaan Jamur Merang tersebut, kemudian diadakan praktek langsung tentanga bagaimana caranya Pembudidayaan Jamur itu tersebut. Tentunya Praktek pembudidayaan ini tersebut akan dilaksanakan disalah satu rumah dari Kelompok tani Desa Banjaragung tersebut. Sehingga nantinya Para Petani di Desa tersebut mampu melihat gambarannya secara detail bagaimana pembudidayaan Jamur Merang tersebut dengan menggunakan Dami Padi.

Follow up to Practice of cultivation. Pada akhirnya kemudian, ketika para kelompok tani didesa terebut mendapat gamabaran yang jelas dan detail tentang pembudidayaan Jamur Merang dengan menggunakan Dami Padi, mereka diberi follow up tentang pembudidayaan Jamur Merang. Tindak lanjut ini bertujuan untuk agar para Kelompok tani di desa tersebut mendapatkan pemahaman yang jelas dan mudah tentang bagaimana caranya berpraktek langsung tentang pembudidayaan. Pada akhirnya mereka mampu dan bisa membudidayakan Jamur Merang dengan Dami Padi di setiap pekarangan rumahnya masing- masing.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Jadwal kegiatan Program Kreatifitas Mahasiwa Pengabdain Masyarakat (PKMM) sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. kegiatan Persiapan Survey Sosialisasi Pelaksanaan Program Evaluasi Pembuatan Laporan Waktu Pelaksanaan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

J. RANCANGAN BIAYA No. 1. Keterangan Bahan Habis Pakai Kertas HVS Kertas A4 Kertas Buffalo Tinta Print Warna Tinta Print Hitam Pena Penggaris Stabilo Lat band Sub Total 2. Perjalanan Survey Tempat Sosialisasi Pelaksanaan Program Sub Total 3. Perlengkapan Sewa Mobil Pembuatan tempat dan Penyediaan Peralatan Bembudidayaan Bibit Jamur Merang Sub Total 5. Konsumsi Aqua Gelas Aqua Botol Snack Makan Sub Total 4 X 10 kds 4 X 20 btl 4 X 50 kds 2 X 50 kds 25.000,00 3.000,00 4.000,00 6.000,00 1.000.000,00 240.000,00 800.000,00 600.000,00 2.640.000,00 4 tempat 4 tempat 650.000,00 50.000,00 2.600.000,00 200.000,00 3.300.000,00 500.000,00 100.000,00 300.000,00 600.000,00 1.000.000,00 2 rim 1 rim 2 rim 2 buah 2 buah 20 buah 6 buah 5 buah 2 buah 35.000,00 35.000,00 30.000,00 30.000,00 30.000,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 8.000,00 70.000,00 35.000,00 60.000,00 60.000,00 60.000,00 20.000,00 9.000,00 10.000,00 16.000,00 340.000,00 Jumlah Harga Satuan Total

6.

Peralatan Penunjang Sewa Peralatan Multimedia Pembuatan Dekorasi Pembuatan Spanduk Sub Total 8 buah 50.000,00 400.000,00 200.000,00 400.000,00 1.000.000,00

7.

Dokumentasi Tenaga Dokumentasi Kaset Vedeo Tenaga Edit Sewa Handycamp Sewa Camera Digital Sub Total 2 orang 3 buah 1 orang 2 buah 2 buah 100.000,00 40.000,00 200.000,00 100.000,00 50.000,00 200.000,00 120.000,00 200.000,00 200.000,00 100.000,00 820.000,00

8.

Lain-Lain Biaya Komunikasi Pembuatan Laporan Biaya Kebersihan Sub Total 3 orang 10 buah 4 X 2 org 150.000,00 15.000,00 50.000,00 450.000,00 150.000,00 400.000,00 1.000.000,00 11,5 % 1.100.000,00

9.

Pajak

TOTAL

10.000.000,00

K. Lampiran-Lampiran Terlampir

Lampiran I

NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. TTL f. Alamat Rumah : Hasanah : 2008-32-080 : FKIP/Pendidikan Bahasa Inggris : Universitas Muria Kudus : Jepara, 11 November 1989 : Jl. KH Yusuf Sidomulyo Banjaragung Bangsri 59453 Jepara : - TK Tarbiyatul Athfal Banjaragung (1996) - MI Matholiul Ulum Banjaragung - MTs Matholiul Ulum Banjaragung - MA Matholiul Ulum Banjaragung - Universitas Muria Kudus semester 3 (2002) (2005) (2008)

g. Pendidikan

2. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. TTL f. Alamat Rumah : Farida Haryati : 2007-32-111 : FKIP/Pendidikan Bahasa Inggris : Universitas Muria Kudus : Jepara, 21 Desember 1988 : Nglembah Banjaragung RT 02 RW VIII Bangsri Jepara : - TK Gupi Banjaran - SD N 1 Banjaran - MTs N Bawu Jepara - SMK N 3 Jepara - Universitas Muria Kudus semester 5 (1995) (2001) (2004) (2007)

g. Pendidikan

3. Anggota Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. TTL f. Alamat Rumah : Fitri Handayani : 2008-32-283 : FKIP/Pendidikan Bahasa Inggris : Universitas Muria Kudus : Pati, 23 April 1990 : Gading Rejo RT 01 RW I Juana Pati : - TK Perintis Pati - SD Gading Rejo - SMP N 3 Juana - SMA N 3 Pati - Universitas Muria Kudus semester 3 (1996) (2002) (2005) (2008)

g. Pendidikan

NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING a. Nama Lengkap Dan Gelar b. NIS c. Jabatan Fungsional d. Jabatan Struktural e. Fakultas/Program Studi f. Perguruan tinggi : : : : : : : :

g. Bidang Keahlian h. Alamat Rumah

Lampiran II CARA PEMBUDIDAYAAN JAMUR MERANG Bahan Jerami Padi Benih Jamur Merang Sekam Abu Sekam Padi Air Kapur Sirih Minyak Tanah Bedeng-bedeng Atap dari Daun Kelapa Sebidang Tanah yang Dekat Perairan

Cara Pe mbudidayaan Jerami padi, abu sekam dan sekam padi dicampur dengan air kapur yang banyak kemudian diaduk-aduk merata. Setelah itu adukan tadi dikomposkan terlebih dahulu 3-4 hari hingga membusuk. Taruhlah jerami padi yang sudah dikompos tadi dalam bentuk ikatan dalam bedeng. Untuk penyempurnaan perkembangbiyakan jamur, pembuatan bedeng tersebut dekat dengan air dan rindang akan pepohonan. Ikatan jerami padi yang telah dikomposkan tadi ditumpuk melintang bersilangan 2 lapis diatas tanah berukuran 5 X 1 meter. Susunlah batu bata/ batu kali 20 cm tingginya sebagai alas. Antara 2 lapis susunan jerami tadi, taburlah sekam segar serta abu sekam di atas permukaan. Siramlah 1 kaleng minyak tanah di atas permukaannya. Taburkanlah bibit Jamur Merang secara merata ditepi permukaan bedengan. Kemudian tutuplah dengan sekam tipis-tipis saja. Setelah itu siramlah dengan air secukupnya dengan menggunakan gembor air.

Perawatan dan Pe manenan Bedengan disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. Setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila kelebihan maka katup jendela dibuka) Setelah 20 hari, jamur-jamur akan tumbuh dan siap untuk dipanen. Pemanenan dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan. Apabila tumbuhnya jamur sudah berkurang (tidak produktif), hanya perlu penaburan bibit baru lagi untuk pembudidayaan.

You might also like