You are on page 1of 1

Indonesia Tak Bisa Dibandingkan Malaysia Melegalkan Judi Nasional - Politik Ditulis oleh Era Baru News Rabu,

23 Juni 2010

Jakarta - Pemerintah Indonesia tak bisa dibandingkan dengan Malaysia yang bisa melegalkan dan lokalisasi tempat perjudian. "Membandingkan dengan Malaysia tidak tepat dalam melegalkan perjudian karena memiliki latar belakang berbeda," kata Wakil Pemerintah O Siahaan, saat memberi keterangan dalam Sidang Pleno di Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Rabu (23/6). Menurut dia, jika ada warga negara yang ingin bermain judi sebaiknya pergi ke Malaysia yang jelas-jelas melegalkan perjudian di sana, bukan di Indonesia. Hal ini diungkapkan wakil pemerintah saat menanggapi pernyataan Kuasa Hukum Pemohon Farhat Abbas yang menanggani permohonan untuk menguji pasal 303 ayat (1), (2), dan (3), pasal 303 ayat (1), (2) KUHP dan pasal 1, pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5 UU No.7 tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian yang dinilainya membatasi hak asasi manusia. Pemohon uji materi Undang-undang Penertiban Perjudian ini adalah Suyud merupakan pedagang yang pernah ditangkap dalam kasus judi, dengan barang bukti Rp58.000 dan ditahan selama 4 bulan 1 minggu dan Mr Liem Dat Kui warga Tionghoa yang terdaftar sebagai warga Negara Indonesia. Liem Dat Kui menilai judi adalah bagian dari tradisi. Menurut Farhat, pergaulan internasional masalah perjudian sudah diperbolehkan diberbagai negara, contohnya negara Islam di Malaysia dengan memberikan pengecualian khusus bagi warga negara dan dikontrol dan dapat menjadi penghasilan negara yang cukup besar. "Harapan kami mengabulkan pemohon dan menyatakan pasal penertiban perjudian ini tidak memiliki hukum yg mengikat atau dilakukan pembatasan bersyarat bagi warga negara yang menganggap permainan judi sebagai suatu tradisi dan kebiasaan," kata Farhat. Dia juga menginginkan tempat judi dilokalisir di tempat tertentu dan diberi ijin, serta memberikan larangan bagi warga negara yg secara agama mengharamkannya.(ant/yan)

You might also like