You are on page 1of 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I 1. Hasil Penelitian Siklus I Dari pelaksanaan siklus I, diperoleh berbagai data yaitu data hasil belajar siswa, data hasil observasi kinerja guru, dan data hasil observasi aktivitas siswa pada hasil pembelajaran PKn pokok bahasan nilai kejujuran dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan penugasan. a. Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan analisis data hasil tes siklus 1 dengan pokok bahasan nilai kejujuran diperoleh jumlah nilai 1065 dengan nilai rata-rata siswa sebesar 62,65, siswa yang tuntas sebanyak 10 anak (58,82%), siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 anak (58,82%) dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Hasil dari tes akhir sikus I, perinciaannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data Perolehan Nilai Siswa pada Tes Siklus 1 KKM = 65 No 1 2 3 4 5 6 Nama Aditya Yuliyanto Aldi Heryanto Andri Lesmana Azis Purnama Alamsyah Anisa Fitriyani Bayu Agfi Alisya Nilai 60 65 70 65 60 70 Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Perkembangan + = + = + +

13

14

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Devi Novianti Delta Siska Rismaya Fendi Sutiawan Ganes Nugraha Hilma Hildianti Indra Lesmana Surya Siti Amelia Siska Arya Triani Tiara Amanda Rahmawati Rifangga Romagia Jumlah Nilai Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah

70 65 70 55 60 50 70 50 70 50 65 1065 62,65 70 50

Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

+ + = + + = + = + = +

Keterangan: Tanda Tanda Tanda + = : Hasil ada peningkatan : Hasil Tetap : Hasil Menurun Tabel 4.2 Data Pengelompokan Perolehan Nilai Siswa pada Tes Siklus 1

No 1 2 3 4 5

Nilai 70 65 60 55 50

Jumlah Siswa 6 4 3 1 3

15

b. Hasil Observasi Kinerja Guru Pengamatan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Tabel Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I No. Indikator 1 2 1 3 4 5 6 7 8 2 9 10 11 12 13 3 14 Sangat baik Melaksanakan evaluasi Penilaian Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Arti Guru mampu mengkondisikan kelas Guru memunculkan motivasi/ keingintahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Memberi gambaran tentang materi yang akan dipelajari. Memberi apersepsi Mengatur waktu untuk membuka pelajaran. Membentuk kelompok Mengkondisikan siswa agar siap dengan alat peraga dan sarana yang lain. Memberikan contoh permainan dengan tepat. Mendampingi/ membantu siswa saat permainan sedang berlangsung. Menjawab pertanyaan siswa dengan tepat.

Memberikan penguatan pada siswa yang berhasil. Melakukan tanya jawab dengan siswa dalam Sangat baik memecahkan soal cerita yang mengandung penjumlahan Baik Membuat kesimpulan

16

c. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus pertama adalah sebagai berikut. Siswa mengalami kebosanan dalam pembelajaran. Hanya beberapa siswa yang aktif dalam diskusi. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa kurang. Hasil mengerjakan tugas masih jauh dari harapan. Masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM.

2.

Pembahasan Siklus I Siklus I merupakan pembelajaran dengan materi pokok membiasakan

sifat jujur dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Hasil Belajar Hasil belajar dari siklus 1 diperoleh rata-rata hasil belajar siswa sebesar 62,65. Dengam standar ketuntasan belajar klasikal sebesar 65 diperoleh prosentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 58,82% atau sebanyak 10 anak tuntas belajar dengan mendapatkan nilai 65. Dengan demikian hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan, oleh karena itu diadakan upaya perbaikan pada siklus II dengan memotivasi pada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini didukung pernyataan yang dikemukakan oleh Hamalik (2001), bahwa motivasi menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam belajar.

17

b. Aktivitas Siswa Pada siklus 1, dari lembar observasi menunjukkan aktifitas belajar siswa. Seperti meningkatnya antusias dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, karena dorongan dan pemberian motivasi oleh guru. Untuk kerja kelompokpun menunjukkan aktivitas, seperti diskusi dan tanya jawab antar teman dalam kelompok, serta memberi pendapat tentang hasil yang diperoleh. Namun ini belum menunjukkan aktivitas yang dilaksanakan siswa diharapkan sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas siswa, keaktifan siswa masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan siswa masih kurang percaya diri dalam melaksanakan diskusi, dan masih canggung untuk bekerja dalam kelompok. Selain itu pengawasan tingkah laku siswa dalam melakukan diskusi kelompok masih kurang, terlihat masih adanya siswa yang bermain dan mengganggu teman sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru.. Belum optimalnya aktivitas dalam pembelajaran tersebut perlu adanya perbaikan dengan memberikan dorongan motivasi kepada siswa untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan permainan, menyatukan pendapat, optimal sesuai yang

tidak boleh mengganggu teman serta melakukan diskusi secara aktif dan memberi pujian bagi siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan. Guru harus mampu memberi perhatian serta motivasi terhadap kegiatan siswa dalam kelompoknya. Permasalahan ini akan diupayakan perbaikan pada siklus II.

18

c.

Aktivitas Guru Kegiatan inti yang dilakukan guru meliputi mengorientasi siswa dalam

pembelajaran, khususnya saat permainan sedang berlangsung dalam hal ini guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan. Siswa dalam kelompoknya melakukan kegiatan dengan bimbingan guru, namun demikian bimbingan guru masih belum merata pada setiap kelompok. Guru lebih banyak memberikan bimbingan kepada kelompok yang aktif bertanya, sedangkan kelompok yang cenderung pasif hanya mendapat bimbingan guru secara sekilas. Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi masih kurang sehingga siswa kurang memahami materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan. Namun dalam menarik kesimpulan kebanyakan masih dilakukan oleh guru, sehingga siswa belum terbiasa berpikir sendiri. Secara umum pada siklus I ini guru masih mendominasi pembelajaran. Dengan demikian dari hasil observasi dan refleksi siklus I dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini akan diperbaiki pada pembelajaran siklus II dengan memberikan pengarahan terutama saat pembelajaran sedang berlangsung, motivasi agar siswa melakukan diskusi secara aktif saat mengerjakan tugas kelompok, bekerja sama dengan kelompoknya, berani bertanya, serta menjawab pertanyaan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah mencari metode atau strategi pembelajaran yang lebih menarik. Peneliti akan menggunakan media permainan Ular Tangga pada siklus kedua.

19

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II 1. Hasil Penelitian Siklus II Dari pelaksanaan siklus II, diperoleh berbagai data yaitu data hasil belajar siswa, data hasil observasi kinerja guru, data hasil observasi aktivitas siswa dan hasil permainan ular tangga. a. Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan analisis data hasil tes siklus II dengan pokok bahasan pengurangan, diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 80,42, siswa yang tuntas sebanyak 21 anak (87,5%), siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 anak (12,5%) dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50 (Lampiran 22). Hasil tes akhir siklus II dapat di lihat pada tabel berikut. Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai Siswa pada Tes Siklus II KKM = 65 No Nama 1 Aditya Yuliyanto 2 Aldi Heryanto 3 Andri Lesmana 4 Azis Purnama Alamsyah 5 Anisa Fitriyani 6 Bayu Agfi Alisya 7 Devi Novianti 8 Delta Siska Rismaya 9 Fendi Sutiawan 10 Ganes Nugraha 11 Hilma Hildianti 12 Indra Lesmana Nilai 70 75 80 75 65 80 80 75 75 60 70 70 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Perkembangan + + + + + + + + + = + +

20

13 Surya 14 Siti Amelia 15 Siska Arya Triani 16 Tiara Amanda Rahmawati 17 Rifangga Romagia Jumlah Nilai Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Keterangan: Tanda Tanda Tanda + = : Hasil ada peningkatan : Hasil Tetap : Hasil Menurun

80 70 80 70 65 1240 72,94 80 60

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

+ + + + +

Tabel 4.5 Data Pengelompokan Perolehan Nilai Siswa pada Tes Siklus II

No 1 2 3 4 5

Nilai 80 75 70 65 60

Jumlah Siswa 5 4 5 2 1

b. Hasil Observasi Kinerja Guru Pengamatan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

21

Tabel 4.6 Tabel Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I No. Indikator 1 2 1 3 4 5 6 7 8 2 9 10 11 12 13 3 14 Sangat baik Melaksanakan evaluasi Penilaian Baik Baik Baik Baik Baik Arti Guru mampu mengkondisikan kelas Guru memunculkan motivasi/ keingintahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Memberi gambaran tentang materi yang akan dipelajari. Memberi apersepsi Mengatur waktu untuk membuka pelajaran.

Sangat Baik Membentuk kelompok Mengkondisikan siswa agar siap dengan alat peraga dan sarana yang lain. Memberikan contoh permainan dengan Baik tepat. Mendampingi/ membantu siswa saat Sangat Baik permainan sedang berlangsung. Sangat Baik Sangat Baik Menjawab pertanyaan siswa dengan tepat. Baik Sangat baik Memberikan penguatan pada siswa yang berhasil. Melakukan tanya jawab dengan siswa dalam memecahkan soal cerita yang mengandung penjumlahan

Sangat Baik Membuat kesimpulan

Dari hasil diatas diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran sudah termasuk dalam kriteria sangat baik.

22

c. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pengamatan aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran berlangsung secara sangat baik, siswa lebih berminat menjalani pembelajaran, lebih berani berekspresi, suasana belajar alami dan menyenangkan. Para siswa aktif melakukan tugas-tugasnya dan hasil tes pun menunjukkan hanya 1 siswa yang tidak tuntas mencapai KKM.

2.

Pembahasan Siklus II Siklus II merupakan pembelajaran dengan materi pengurangan. Hasil

penelitian siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Hasil Belajar Dari hasil tes pada siklus II terdapat peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil tes yang diberikan kepada siswa pada siklus II adalah sebesar 72,94. Ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 94,12% atau sebanyak 16 siswa memperoleh nilai 65 . Dengan demikian hasil belajar pada siklus II ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya.

b.

Aktivitas Guru Pencapaian hasil belajar siswa yang diharapkan seperti yang ditetapkan

dalam indikator keberhasilan tidak lepas pembelajaran. Mengingat guru merupakan

dari peran guru dalam proses salah satu komponen yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasar hasil lembar aktivitas guru pada siklus II, dapat diketahui bahwa guru sudah dapat mengkondisikan kelas dengan

23

lebih baik. Kemampuan guru seperti memunculkan motivasi, memberikan apersepsi, membentuk kelompok, mendampingi ssiwa saat bermain, menjawab pertanyaaan siswa dan membantu siswa membuat kesimpulan sudah meningkat dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Pada siklus II ini guru memberikan penghargaan snack kepada siswa yang sudah berhasil memperoleh nilai paling tinggi dalam permainan. Guru juga sudah memotivasi siswa untuk memperoleh nilai yang maksimal. menyelesaikan permainan dengan cepat dan

c.

Aktivitas Siswa Pada siklus II aktivitas siswa lebih meningkat lagi dibandingkan dengan

siklus I. Ditandai dengan partisipasi siswa yang bagus, semua siswa terlibat secara aktif dan ekspresif dalam pembelajaran dan suasana belajar menyenangkan. Hal ini menunjukkan siswa yang melakukan aktivitas belajar lebih banyak dibandingkan dengan siklus I. Ini berarti siswa lebih menyukai media permainan dalam belajar sehingga berhasil dalam menciptakan kondisi kelas yang kondusif. Siswa juga telah bekerja sama dengan kelompoknya secara baik, walaupun dalam permainan ular tangga nilai yang tertinggi masih didominasi siswa pandai. Tetapi siswa yang pandai di sini sudah mau membantu siswa yang lain. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lie (2002: 42) yang menyatakan bahwa pembagian kelompok secara heterogen memberikan kesempatan untuk saling mendukung, meningkatkan relasi dan interaksi serta memudahkan pengelolaan kelas, karena dengan adanya siswa yang berkemampuan akademis yang tinggi

24

guru mendapatkan asisten untuk kelompok. Oleh karena itu belajar kelompok sangat diperlukan agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik.

You might also like