You are on page 1of 4

Cinta Monyet Yang Kembali

Betapa senangnya hatiku ini, hari ini aku akan pergi camping bersama temantemanku di Bogor. Bagaimana yah rasanya jauh dari orang tua?Ibu dan Ayah sempat khawatir ketika aku memberi tahu bahwa aku akan pergi camping bersama teman-teman.Tapi,dengan terpaksa mereka mengizinkanku pergi. Ibu sibuk menyiapkan apa saja yang akan ku butuhkan nanti, sebenarnya aku ingin seperti teman-teman yang bebas tidak begitu diperhatikan berlebihan oleh orang tua mereka. Apa kabar nanti.....? Aku bangun dari subuh, dan ternyata ibu sudah didapur. Pelan-pelan aku menghampiri ibu. Pagi bu? Yah!aku keduluan ibu. Padahal aku sudah berusaha bangun pagi. Kataku. Ibu hanya tersenyum manis. Aku pergi kekamar untuk ngambil tasku dan pergi ke meja makan.

Ibu selalu menyiapkan sarapan buat aku dan ayah. Ibu dan ayah nggak punya pembantu. nih menu special buat Angi yang mau camping hari ini!kata ibu sambil mengambilkan nasi dan lauk ke piringku. terimakasih bu. Kayanya aku bakal kangen sama masakan ibu deh. Ibu aku memang hebat, masakannya enak banget. Ayah hanya tersenyum liat aku makannya lahap banget. Perutku sedah terisi, minum susu juga sudah dan sekarang saatnya berangkat. sudah siap bidadari ayah yang sudah hampir remaja tanganku hormat kepada ayah, yang bertanda aku sudah siap seutuhnya. Aku dan ayah langsung berangkat. Sebelum itu aku cium kedua pipi ibu dan ibu melambaikan tangannya.

Sesampainya disekolah ternyata sudah pada datang. Aku dan teman-teman masuk ke bus yang akan menghantarkan kami kebogor. Aku duduk sama Dayat, sepanjang perjalanan kami semua menyanyi dengan riangnya, tapi ada yang kurang Dayat hanya dengerin musik dari Hp nya. Betapa sejuknya udara saat kami sampai disana. Kami semua berhambur keluar bus dan mendirikan tenda. Tak lama selesai bikin tenda Gita menghanpiri aku yang sedang duduk dan sejenak tarik nafas. Angi, tolong kamu ambil air di sungai buat dimasak yah..?kata Gita dan menyerahkan embernya. Tak banyak tanya aku pergi ke sungai, tak aku duga ternyata Dayat juga ada disungai. Tiba-tiba aku merasakan ada tangan halus yang memegang pundakku. Ketika aku menoleh kebelakang ternyata Jaya. Ngi kok sendirian sih, emang kamu lagi ngapain di tempat seperti ini? katanya sambil memegang tanganku. eh... ini lagi mau ngambil air Jayjawabku melepaskan tanganku. boleh aku bantu Ngi.. Aku hanya mengangguk. Dayat melihat kami dengan tajamnya. Jaya mengambilkan air dari sungai dan membawa ke tendaku. Aku hanya diam dan Jaya pun pergi. Setelah makan siang dan istirahat sebentar kami disuruh kunpul. perhatian... bagi para siswa harap kumpul kami langsung kesana dan melingkari bu Suci dan pemandu camping. Sekarang saatnya permainan yang butuh kerjasama antar siswa. Permainan itu adalah mencari kain sesuai dengan nama warna kelompok kalian. Paham semua kata pemandu itu. paham... pak..jawab kami serempak. nah sekarang kelonpok hijau. Dayat, Angi, Jaya, Hendi dan Sesil dengan semangat aku dan kawan-kawan langsung berangkat. Tak ku duga ternyata tempatnya serem banget, walau hanya hutan buatan tapi rindang juga. Mata aku melihat kekanan dan kekiri. Tak lama aku melihat kain yang aku cari-cari. Eh, kayanya itu deh kain yang kita cari kataku menunjuk kearah kain itu. Emang iyah sih. Ya dah, kita ambil kata Dayat. Betapa senangnya hati aku ketika kain itu sudah ada ditangan Dayat. Ternyata Dayat ada sisi baiknya juga, padahal dia termasuk anak yang jayus banget. Sesil suka banget sama Dayat. Selama ini ga ada cewek yang berani dekati Dayat karena takut di ancam sama Sesil. Sudah terlalu jauh kami berjalan tapi

gak ketemu juga kain berikutnya. Dengan hati kecewa, kami berhenti sejenak. Tiba-tiba kepala aku pusing banget dan pinsanlah aku. Ngi...bangun Angi plese bangun donk kata Dayat panik. Dayat terus mencoba banguni aku. Angi apa kamu pernah sadar bahwa aku sayang banget sama kamu, aku nggak mau kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya. Hanya kamu yang bisa membuat aku bahagia walau aku tau kamu sering aku ejek, ngerjain kamu sampai di hukum. Angi aku cinta sama kamu, kata Dayat dalam hati. Dayat ini minyak anginnya kata Jaya. Dayat mengoleskan minyak itu ke leher ku. Pelan-pelan aku mulai sadar. Ngi... kamu sudah sadar. Kamu ... Dayat tak melanjutkan kata-katanya. gak apa kok Yat. Aku hanya pusing sedikit tadi jawabku lemas. Dayat membangunkan tubuhku. Dayat menuntunku ketenda, dibaringkan tubuhku. Ngi kamu kenapa? kata Diska. Aku hanya tersenyum. Malam pun datang, inilah saat yang aku tunggu-tunggu yaitu apalagi kalau bukan api unggun. Aku dan Diska menuju ke lapangan, berkumpul bersama yang lain. Dayat terus memperhatikan aku dengan sorotan mata yang begitu tajam. Setelah acara selesai. Aku duduk di sebuah kayu sambil memperhatikan bintang yang menghiasi langit. begitu banyak bintang yang bertabur, tapi ko ada bidadari manis terpaku sendiri! kata Dayat mengagetkan aku. Dayat duduk disamping aku, aku tersenyum dan senyunamku dibalas oleh Dayat dengan manisnya. Aku bahagia Dayat mau tersenyum untukku. Ngi dingin yah. Aku bawa coklat buat kamu. Kamu suka banget kan sama yang namanya coklat.kata Dayat. kok tau sih..!jawabku heran. Ngi aku juga tau kalau kamu suka sesuatu yang unik, kamu juga suka gambarin sahabat kecilmu. Kamu tuh paling takut sama ketinggian, bukan hanya itu kamu juga masih sayang sam sahabat kecilmu. Yang kamu cari-cari selama ini.kata Dayat. Kok kamu tau semua itu semua. Apa aku salah atau nggak kalau sahabat kecil aku mirip sama kamu. Dari namanya sampai sikapmu yang jayus tapi baik. Apa jangan-jangan ....!

Iya, Ngi aku adalah sahabat kamu yang selama ini kamu carikata Dayat memelukku. Ngi selama ini aku cari kamu. Kirain kamu pindah keluar kota. Ngi aku sayang sama kamu aku nggak mau kehilangan kamu lagi.Dayat melepaskan aku dari pelukannya. Yat, aku juga sayang sama kamu...sayang.... bangetjawabku meneteskan air mata. Betapa bahagianya hatiku. Ternyata sahabat kecilku adalah musuh di kelas aku sendiri. Tapi aku bahagia ternyata cinta monyetku kembali lagi. Apa mungkin cinta monyetku akan menjadi cinta yang abadi. Itu semua hanya aku yang tau. Dan kisah ini akan ku kenang tuk selamanya. Entahlah...... yang penting aku dan Dayat saling suka. horre cinta Monyetku Kembali. Selamat jalan massa kecilku dan selamat datang massa remajaku. Aku dan Dayat mengenang masa kecil kita. Ngi kamu jauh lebih baik dari waktu kamu kecil. Kamu tuh lucu waktu aku ajari kamu manjat.masih ingat ga?kata Dayat sambil tertawa. ih kamu gitu sih.mendingan sekarang kita nikmati aja malam ini. Dan melepas rasa rindu kita Yat!jawabku berbaring.

You might also like