Professional Documents
Culture Documents
Djajeng Soegianto Ali Marsaban ISI Semua bentuk perpecahan antar kelompok Guru karena perbedaan Ijazah, Lingkungan Daerah, Aliran Politik, Agama, Suku, sepakat dihapuskan 1 Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia; 2 Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasardasar kerakyatan; 3 Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
II
21 - 23 Desember 1946
1 Sistem pendidikan agar dilakukan atas dasar kepentingan nasional 2 Gaji gutu supaya tidak dihentikan 3 Diadakannya undang-undang pokok pendidikan dan undang-undang perburuhan
Penulis/Sekjen
III
27 - 29 Februari 1948
Madiun
Ketua
1 Meningkatkan efektivitas organisasi ditempuh dengan memekarkan cabang 2 Dahulunya setiap 1 Karisidenan merupakan satu cabang, dikembangkan beberapa cabang yang lebih kecil (dengan satu cabang minimal 100 orang) 3 Cabang PGRI yang lebih kecil diharapkan lebih efektif
Sekjen
IV
26 - 28 Februari 1950
Jogjakarta
Ketua
1 Mempersatukan semua guru dalam satu organisasi (PGRI) 2 Menyingkirkan rasa saling curiga dan semangat kedaerahan 3 Menghilangkan suasana yang membayakan antara golongan yang pro republik dan kontra republik 4 Menggalang persatuan untuk mengisi kemerdekaan
Sekjen
Soekimo
Moehamad Hidajat
Bandung
Ketua
Sekjen
Moehamad Hidajat
1 Menyongsong lustrum I PGRI 2 Merayakan peleburan SGI/PGI kedalam PGRI 3 Membicarakan masalah prinsipiil dan fundamental yaitu asas organisasi (Dasar Sosialisme Keadilan Sosial atau Pancasila) 4 Diputuskan Pancasila sebagai dasar dan menugaskan PB PGRI untuk menghilangkan perbedaan gaji antara non kooperasi dan kooperatif yang telah ditetapkan Pengurus Pusat (PP).
VI
Malang
Ketua
Sekjen
A Bidang Organisasi 1 Asas PGRI = Keadilan Sosial dengan dasarnya Demokrasi 2 PGRI tetap beradalam didalam GSBI B Bidan Perburuhan Memperjuangkan kendaraan bermotor bagi pemilik sekolah instruktur jasmani dan pendidikan masyarakat) C Bidang Pendidikan 1 Sistem pengajaran diselaraskan dengan pembangunan 2 KPKPKB (Kursus Pengantar Kepada Persiapan Kewajiban Belajar) dihapuskan akhiar ajaran 1952/1953 3 KPKB (Kursus Persamaan Kewajiban Kewajiban Belajar) diubah dari SR 3 menjadi SR 6 tahun. 4 Kursus BI/BII (Pengadaan guru SLTP/A diatur sebaik mungkin) 5 Diadakan HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) D Bidang Umum Anggaran Belanja Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi 25% dari APBN
VII
Semarang
A BIDANG UMUM Resolusi mengenai : 1 Pernyataan mengenai Irian Barat dan korupsi
Sekjen
Moehamad Hidjajat
2 Resolusi mengenai : desentralisasi sekolah, pemakaian uang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, penyempurnaan tata kerja Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan B BIDANG PENDIDIKAN Resolusi mengenai : Anggaran belanja Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan 1 25% dari APBN. 2 Undang-Undang Sekolah Rakyat dan UU Wajib Belajar 3 Film. Gambar, Radio 4 Pembentukan Dewan Bahasa Nasional C BIDANG PERBURUHAN Resolusi mengenai : 1 UU Pokok Kepegawaian 2 Pelaksanaan Peraturan gaji pegawai baru 3 Tunjangan khusus bagi pegawai yang bertugas didaerah yang tidak aman D BIDANG ORGANISASI PGRI keluar dari GBSI dan menyatakan diri organisasi vansentral
VIII
10 - 24 Desember 1956
Bandung
M.E. Soebiadinata Soedjono M. Hoesein 1 PGRI kembali menuntut kenaikan anggaran belanja Kementrian Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan hingga 25%. 2 Penggunaan anggaran yang efektif dan efisien 3 Mendesak untuk segera memberantas penyelewengan dana dalam Kementrian PP & K. (dibentuk Panitia Penyelidikan Keuangan) 4 PGRI memperhatikan perguruan Partikelir (Swasta) dengan menegerikan beberapa sekolah 5 Perlunya Hardiknas (diusulkan 25 November sebagai Hari Pendidikan)
Sekjen
Soebandri Widodo
IX
KETERANGAN