You are on page 1of 6

MATA KULIAH: KIMIA ORGANIK I DOSEN: Dr.

ZEINYTA AZRA HAROEN,MM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

SENYAWA HIDROKARBON Disebut Hidrokarbon: mengandung unsur C dan H


Terdiri dari : 1. Alkana (C nH2n+2) 2. Alkena (C nH2n) 3. Alkuna (C nH 2n-2)

ALKANA
Hidrokarbon jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana) Disebut golongan parafin : affinitas kecil (=sedikit gaya gabung) Sukar bereaksi C1 C4 : pada t dan p normal adalah gas C4 C17 : pada t dan p normal adalah cair > C18 : pada t dan p normal adalah padat Titik didih makin tinggi : terhadap penambahan unsur C Jumlah atom C sama : yang bercabang mempunyai TD rendah Kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar BJ naik dengan penambahan jumlah unsur C Sumber utama gas alam dan petrolium Struktur ALKANA : CnH2n+2 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2CH3 (heksana) sikloheksana

PEMBUATAN ALKANA :
Hidrogenasi senyawa Alkena Reduksi Alkil Halida Reduksi metal dan asam

PENGGUNAAN ALKANA :
Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black (tinta,cat,semir,ban) Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified Petrolium Gases) Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah 230 memasak 230 - 305 13 - 17 Minyak gas ringan Bahan bakar diesel 305 - 405 ,18 - 25 Minyak gas berat Bahan bakar pemanas Sisa destilasi : 1. Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin 2. Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi

ALKENA
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua Alkena = olefin (pembentuk minyak) Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur) : 2-metil-2-butena Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif

STRUKTUR ALKENA: C n H 2n
CH3-CH2-CH=CH2 (1-butena)

ETENA = ETILENA = CH2=CH2


Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 34 %) Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking Pembuatan : pengawahidratan etanaol

PENGGUNAAN ETENA : Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2) Untuk memasakkan buah-buahan Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol) PEMBUATAN ALKENA : Dehidrohalogenasi alkil halida Dehidrasi alkohol Dehalogenasi dihalida Reduksi alkuna ALKUNA Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif Struktur ALKUNA :CnH2n-2 CH=CH (etuna/asetilen) ETUNA = ASETILEN => CH=CH Pembuatan : CaC2 + H2O------

C2H2 + Ca(OH)2

Sifat-sifat Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak Suatu gas, tak berwarna, baunya khas Penggunaan etuna : Pada pengelasan : dibakar dengan O 2 memberi suhu yang tinggi (+3000 oC), dipakai untuk mengelas besi dan baja Untuk penerangan Untuk sintesis senyawa lain
PEMBUATAN ALKUNA

Dehidrohalogenasi alkil halida Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer

SENYAWA AROMATIK
Senyawa alifatis : turunan metana Senyawa aromatis : turunan benzen (simbol Ar = aril) Permulaan abad ke-19 ditemukan senyawa-senyawa organik yang mempunyai bau (aroma)

yang karakteristik yang berasal dari tumbuh -tumbuhan (damar benzoin, cumarin, asam sinamatdll) BENZEN =C6H6 Senyawa aromatis yang paling sederhana Berasal dari batu bara dan minyak bumi Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna (karena kadar C tinggi

Pengunaan Benzen :
Dahulu sebagai bahan bakar motor Pelarut untuk banyak zat Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin, isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam maleat, dsb ALKIL HALIDA Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I) Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier Aril halida = ArX = senyawa halogen organik aromatik

Sifat fisika Alkil Halida :


Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C yang sama. Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu. Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.

Struktur Alkil Halida : R-X (X=Br, Cl, I)


CH3-CH2-CH2-CH2-Cl (CH3) 2CH-Br (CH3) 3C-Br

Primer, sekunder, tersier


CH2- Cl CH2=CH2-Cl Benzil khlorida, Vinil khlorida

PEMBUATAN ALKIL HALIDA :


Dari alkohol Halogen asi Adisi hidrogen halida dari alkena Adisi halogen dari alkena dan alkuna

PENGGUNAAN ALKIL HALIDA :


Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh). Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl 4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene, TD rendah 77 oC, uapnya berat. Freon (Freon 12 = CCl 2F2, Freon 22 = CHCl 2F) : pendingin lemari es, alat air conditioner, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.

ALKOHOL
Alkohol : tersusun dari unsur C, H, dan O Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier

Sifat fisika alkohol:


TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC) Umumnya membentuk ikatan hidrogen R O - H ----------------- O - H Berat jenis alkohol > BJ alkena Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar)

Struktur Alkohol : R - OH
R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C- OH Primer, sekunder, tersier

PEMBUATAN ALKOHOL:
Oksi mercurasi demercurasi Hidroborasi oksidasi Sintesis Grignard Hidrolisis alkil halida

PENGGUNAAN ALKOHOL: Metanol : pelarut, antifreeze


radiator mobil,sintesis formaldehid,metilamina,metilklorida,metilsalisila t, dll Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll FENOL Fenol : mengandung gugus benzen dan hidroksi Mempunyai sifat asam Mudah dioksidasi struktur OH Mempunyai sifat antiseptik Penggunaan sbg antiseptikum dan sintesis

You might also like