You are on page 1of 16

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
P U T U S A N DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

No. 2075 K/Pdt/2002

MAHKAMAH AGUNG

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

gu

berikut dalam perkara :

H. PARAMMA DG. MONE, bertempat tinggal di Dusun

Palalakang, Desa Palalakang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, dalam hal ini memberi kuasa kepada

NASIRUDDIN PASIGAI, SH. Dkk, para Advokat, berkantor di Jalan Karunrung No. 8 A, Makassar ;

ah

Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding ; melawan:

am

H. SIRAJONG DG. NGAWING, bertempat tinggal di Dusun Pa'lalakang, Desa Pa'lalakang, Kecamatan Galesong Utara, Kapupaten Takalar ;

ah k

Termohon Kasasi dahulu Tergugat/Terbanding ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

A gu ng

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang dahulu

Pemohon Kasasi

sebagai Penggugat telah menggugat sekarang

Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Takalar pada pokoknya atas dalil-dalil :

Bahwa pada tanggal 30 Maret 2000 Tergugat H. SIRAJONG DG.

NGAWING telah melaporkan Penggugat (H. PARAMMA DG. MONE) kepada

Kepolisian Sektor Galesong Utara, Kabupaten Takalar, menurut laporan Polisi

ah

sebagaimana diatur dalam pasal 362 jo. 55, 56 KUHPidana. Laporan Tergugat tersebut didasarkan pada hilangnya 2 (dua) batang balok-balok kayu ulin (sappu) miliknya dengan ukuran 15 cm X 15 cm, panjang 5 meter, pada tanggal 27 Maret 2000 jam 16.00 wita di Kampung Pa'lalakang, Kecamatan Galesong

ka

Bahwa laporan tersebut, dilakukan oleh Tergugat secara gegabah atau setidak-tidaknya kurang teliti sehingga dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Kapolisian Sektor Galesong Utara, telah melakukan penyidikan kurang lebih 3 (tiga) bulan lamanya dan sepanjang itu tidak ditemukan adanya buktibukti yang cukup menurut KUHAP ;

ah

ep

Utara, Kabupaten Takalar ;

ub

lik

No. Pol. LP/29/K/III/SBR, di mana Penggugat resmi dinyatakan Tersangka

ng

gu

Hal. 1 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 1

on

es

In do ne si

Mahkamah Agung tersebut ;

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Bahwa berdasarkan hasil penyidikan final dari perkara dimaksud, maka pihak penyidik menarik sebuah kesimpulan di mana dinyatakan secara tegas tidak cukup bukti atau perstiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana. Sebagai tidak lanjut dari kesimpulannya itu maka penyidik mengambil sebuah keputusan sebagaimana tertuang dalam Surat Ketetapan tanggal 10 Juli 2000.

ah

gu

Di mana isinya memutuskan serta menetapkan menghentikan perkara atas nama Tersangka H. Paramma Dg. Mone terhitung mulai tanggal 10 Juli 2000 dan terhadap Tersangka tidak dilakukan penahanan ;

Bahwa sekalipun Tergugat menempuh upaya Pra Peradilan Pengadilan

Negeri Takalar, tetapi berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan di Makassar No. 204/PT/2000/PT.MKS, yang memeriksa dan mengadili perkara

permohonan Pra Peradilan dalam tingkat banding atas nama H. SIRAJONG DG. NGAWING, telah menjatuhkan putusan yang menyatakan Surat Penetapan tanggal 10 Juli 2000 No. Pol. A. 302/06/VII/Serse tentang Penghentian Penyidikan beralasan hukum sehingga sah adanya, dengan demikian Surat Penetapan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ; Bahwa perbuatan Tergugat tersebut adalah dapat dikualifikasir sebagai

ah k

am

aktivitas dan kepentingan hidup Penggugat dari semua aspek menjadi

ah

A gu ng

terganggu. Selain itu tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dari Tergugat telah menjadi beban fisikologis dan moril oleh karena masalah yang diperhadapkan kepada Penggugat itu telah dipublisir oleh media cetak yang bersamaan dengan

itu telah dibicarakan pula oleh masyarakat khususnya di Desa Pa'lalakang tempat domisili Penggugat. Keadaan yang demikian ini, Penggugat benar-benar terpojok dan tersisih dalam pergaulan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga maupun di dalam berinteraksi dengan masyarakat luas ;

berbulan-bulan (selama dalam proses) sebenarnya tidak dapat dinilai dengan apapun bentuknya tetapi sebagai konpensasi dari kekecewaannya maupun terhadap pengembalian nama baik Penggugat, baik sebagai orang yang dituakan dalam keluarga maupun sebagai tokoh masyarakat di Kampung Pa'lalakang

ka

Tergugat dihukum membayar ganti rugi yang dianggap sepadan dengan penderitaan yang dialami Penggugat ;

ah

puti kerugian materil maupun kerugian mori : a. Kerugian Materiil :

ng

gu

Hal. 2 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 2

on

es

Bahwa jika dirinci kerugian-kerugian yang dialami oleh Penggugat meli-

ep

termasuk sebagai pengusaha, maka patut dan berdasarkan hukum jika

ub

lik

Bahwa keadaan dan beban yang dipikul oleh Penggugat selama

In do ne si

perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) mengingat hampir seluruh

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
: Dg. Tobo ; : Jalan ;

b
Biaya yang telah dikeluarkan Penggugat selama masa pemeriksaan bolak balik ke Kantor Polisi dan Pengadilan Negeri Takalar serta biaya-biaya lain yang dikeluarkan Penggugat kurang lebih Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) ; b. Kerugian Moril : Oleh karena hal ini berkaitan dengan soal kehormatan ataupun martabat dari

ah

gu

Penggugat baik selaku pengusaha tokoh masyarakat serta orang yang

dituakan dalam keluarga sehingga wajar jika kerugian moril yang Penggugat

tuntut dan dibebankan kapada Tergugat untuk membayar ganti rugi di taksir sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ;

Bahwa untuk menjamin terwujudnya tuntutan yang diajukan oleh Peng-

gugat serta adanya kekhawatiran Tergugat akan membangkang terhadap putusan kelak maka adalah wajar dan patut menurut hukum jika pada kesempatan ini barang-barang yang menjadi milik Tergugat baik bergerak maupun yang tidak bergerak diletakkan di atasnya sita jaminan secara sah dan berharga. Adapun barang-barang milik Tergugat dimaksud seperti di bawah ini : Mobil Kijang Super pick up warna merah DD 8137 JC tahun 1986/1987 dengan harga sekitar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;

ah k

am

AC, dengan harga sekitar Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) ;

A gu ng

Mobil Cool/mobil truk cool warna kuning tahun 1995 DD 9018 JC, dengan harga sekitar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) ;

Satu buah rumah kediaman atas nama H. SIRAJONG DG. NGAWING yang terletak di Kampung Palalang, Desa Palalang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar dengan luas tanahnya sekitar 10 Are dengan batasbatas : -

Sebelah barat Sebelah timur

: sekolah SD Palalang ; : Normawati Dg. Sangga ;

ah

Sebelah selatan Sebelah utara

Dengan harga rumah tersebut dii atas diperkirakan Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) ; -

ka

Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar yang termasuk Lompok JAIKALUARA dengan luas 50 Are dengan batas- batas sebagai berikut : Sebelah barat Sebelah timur Sebelah selatan

ah

: Yoripa ;

ng

: Batas Lompok ;

gu

Hal. 3 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 3

on

es

: Sapiong Bin Nabiong ;

ep

Satu petak tanah basah yang terletak di Kampung Palalang, Desa Palalang,

ub

lik

In do ne si

Mobil Kijang bungkus merek extra tahun 1996/1997 warna abu-abu DD 497

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
: Ballaparang ; : sawah Siking ; : Jalanan ; : saluran air ;

b
Sebelah utara Dengan harga tanah tersebut di atas sekitar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) ; Satu buah gudang kayu terletak di Kampung Tamalalang, Desa Galesong Baru, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar dengan luas

gu

tanahnya 15 Are batas-batas sebagai berikut : - Sebelah barat - Sebelah timur - Sebelah selatan - Sebelah Utara

: Larigau Dg. Rurung ;

ah

Dengan harga gudang tersebut di atas sekitar Rp 20.000.000,- (dua puluh uta rupiah) ;

am

- Satu petak sawah yang terletak di Kampung Kalukuang, Desa Pa'rasangang Beru, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar dengan luas 34 Are, dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Barat - Sebelah Timur : H. Bolo ;

ah k

: Sambara Dg. Mawara ;

- Sebelah Utara

: Kangungang Dg. Ngintang ;

ah

A gu ng

Dengan harga tanah tersebut diperkirakan seharga Rp 15 000.000,- (lima belas juta rupiah) ;

Bahwa karena gugatan didasarkan pada alat-alat bukti yang kuat, dan

sudah mempunyai kekuatan hukum yang final dari lembaga peradilan yang berkempoten maka beralasan bila putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terleb dahulu walaupun Tergugat banding, kasasi atau verzet ;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan di atas, maka Penggugat mahon

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan sita jaminan secara sah dan berharga ;

3. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad) ;

ka

- Kerugian materiil Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) ; - Kerugian moril Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ; 5. Pembayaran dimaksud dilakuksn secara tunai dan langsung kepada Penggugat atau melalui Bank yang ditunjuk untuk itu ;

ah

ep

4. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat terdiri :

ub

lik

kepada Pengadilan Negeri Takalar agar memberikan putusan sebagai berikut :

ng

gu

Hal. 4 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 4

on

es

In do ne si

- Sebelah Selatan : Saming bin Malle ;

ep

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
: Dg. Tobo ; : Yoripa ;

b
6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun Tergugat naik banding, kasas atau verzet (uitvorbaar bij voorraad); Atau : Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon diberikan utusan seadiladilnya (Ex aequo et bono) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan

ah

gu

eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

Bahwa hal-hal yang diuraikan Penggugat Konvensi dalam gugatannya

pada point ke-7 bagia a. menyangkut kerugian materiil. Di mana Penggugat

Konvensi telah menguraikan jumlah kerugian yang telah diderita oleh Penggugat Konvensi sebesar lebih kurang Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), Penggugat

Konvensi tidak menguraikan rincian-rincian secara detail dari pada kerugian meteriil tersebut, dengan tidak menguraikannya rincian-rincian secara mendetail dan cermat dari pada kerugian materiil tersebut, maka gugatan Penggugat Konvensi adalah kabur (obscuur libel) ;

am

Bawha memperhatikan dan menelaah dari gugatan Penggugat Konvensi pada point ke-8 dengan uraian sebagai berikut : Satu buah rumah kediaman atas nama H. SIRAJONG DG. NGAWING yang

ah k

Kabupaten Takalar dengan batas- batas sebagai berikut :

A gu ng

Sebelah timur

: Normawati Dg. Sangga ;

Sebelah selatan

Satu petak tanah basah yang terletak di Kampung Palalang, Desa Palalang,

Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar dengan batas-batas sebagai berikut : -

Sebelah barat Sebelah timur

: Sapiong Bin Nabiong ;

ah

Baru, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara : Larigau Dg. Rurung ;

ka

Satu petak sawah yang terletak di Kampung Kalukuang Desa Pa'rasangang

sebagai berikut : - Sebelah Barat - Sebelah Timur

ah

: H. Bolo ;

- Sebelah Selatan : Saming Bin Malle ; - Sebelah Utara

ng

: Kangungan Dg. Ngintang ;

gu

Hal. 5 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 5

on

es

: Sambara Dg. Mawara ;

ep

Beru, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar dengan batas-batas

ub

lik

- Satu buah gudang kayu terletak di Kampung Tamalalang, Desa Galesong

In do ne si

terletak di Kampung Palalang, Desa Palalang, Kecamatan Galesong Utara,

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Di mana Penggugat Konvensi menguraikan batas-batas rumah dan batasbatas tanah serta batas-batas gudang milik Tergugat Konvensi, Penggugat Konvensi menyebut nama-nama orang pada batas-batas tersebut. Dengan hanya menguraikan dan atau mencantumkan/menyebut nama orang yang namanya terurai dalam gugatan tersebut, maka gugatan Penggugat Kon-

ah

gu

vensi disusun secara tidak cermat, maka barang tentu gugatan Penggugat Konvensi kabur (obscuur libel) ;

Bahwa Penggugat Konvensi dalam gugatan Konvensi vide petitum tidak

menguraikan secara jelas dan cermat mengenai barang-barang yang menjadi sita jaminan pada hal Penggugat Konvensi telah menguraikannya mengenai barang yang menjadi sita jaminan itu dalam petitum, maka gugatan Penggugat Konvensi itu kabur (obscuur libel) ;

am

Bahwa Penggugat Konvensi dalam gugatan konevnsi vide petitum (point ke-4) telah menguraikan dalam hal memohon untuk menghukum Tergugat membayar ganti rugi, padahal Penggugat Konvensi tidak menguraikan lebih dahulu dalam petitum mengenai sebab masalah timbulnya kerugian tersebut dalam petitum. Dengan tidak terurainya kerugian mengenai sebab musabab

ah k

adalah kabur (obscuur libel) ;

ah

A gu ng

Bahwa Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidik (SPPP) bernomor

Pol. A302/06/VII/2000/Serse sebagai dasar dihentikannya diri H. PARAMMA DG. MONE (Penggugat Konvensi) sebagaimana terurai dalam point ke-4 vide

gugatan konvensi, sama sekali tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yang

sebenarnya karena surat tersebut tidak ditujukan atas diri Penggugat Konvensi.

Memperhatikan hal tersebut berarti gugatan konvensi Penggugat adalah kabur (obscuur libel) ;

telah diuraikan mengenai kaburnya gugatan Penggugat Konvensi dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvakelijk verklaard) ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat telah menyangkal dalil-dalil gugatan tersebut dan sebaliknya mengajukan gugatan balik

ka

Bahwa Tergugat Rekonvensi (H. PARAMMA DG. MONE) telah pernah membongkar/menyimpan kayu ditempat/tanah lokasi milik Penggugat Rekonvensi tersebut terletak di Dusun Palalakang, Desa Pa'lalakang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah utara berbatasan dengan tanah/rumah milik (alm) Nabang ;

ah

ep

(rekonvensi) yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

ub

lik

Bahwa memperhatikankelima point tersebut di atas dalam eksepsi yang

ng

gu

Hal. 6 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 6

on

es

In do ne si

timbulnya kerugian tersebut maka gugatan Konvensi Penggugat Konvensi

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
- Sebelah timur berbatasan dengan jalan ; - Sebelah selatan berbatasan dengan tanah/rumah milik (alm) H. Baco LeLeng ; - Sebelah utara berbatasan dengan tanah/rumah milik Patanreng ; Adapun luas tanah tersebut adalah 752 m ; Bahwa jumlah kayu yang dibongkar/disimpan oleh Tergugat Rekonvensi

ah

gu

untuk setiap kali pembongkaran/penyimpanan adalah sejumlah 40 M dengan lama penyimpanan antara 1 sampai dengan 2 minggu ;

Bahwa Penggugat Rekonvensi telah beberapa kali menegur dan

melarang Tergugat Rekonvensi untuk membongkar/menyimpan kayu di atas tanah tersebut, tetapi Tergugat Rekonvensi tidak mentaati larangan tersebut ;

Bahwa larang tersebut dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi selain karena Tergugat Rekonvensi membongkar/menyimpan kayu balok di atas tempat/tanah milik Penggugat Rekonvensi tanpa sepengetahuan Penggugat Rekonvensi, juga Penggugat Rekonvensi berkeinginan untuk membongkar/ penyimpan kayu balok di atas tenpat/tanah tersebut ;

am

ah k

Bahwa perbuatan Tergugat Rekonvensi yang sengaja membongkar dan menyimpan kayu balok di atas tanah/tempat milik Penggugat Rekonvensi

pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000 adalah merupakan suatu per-

ah

A gu ng

buatan melawan hukum ;

Bahwa disebabkan perbuatan Tergugat Rekonvensi yang sengaja mem-

bongkar dan menyimpan kayu balok di atas/tanah milik Penggugat Rekonvensi mengakibatkan Tergugat Rekonvensi menderita kerugian baik kerugian materiil maupun kerugian immateriil : Kerugian Materiil : -

Hilangnya uang sewa tempat/tanah yang seharusnya didapat dari pem-

atas tanah/tempat milik Penggugat Rekonvensi ;

Besarnya uang sewa tersebut dapat dikalkulasi sebagai berikut : 8 (delapan) kali pembongkaran ; Jumlah/besar 40 M ;

ka

Besar tarif/uang sewa sebesar 10% setiap M, atau dengan gambaran matematika sebagai berikut: 8 X 40 M X Rp 600.000,- X 10% = Rp 19.200.000,-

ah

ep

Harga tiap M dari kayu balok tersebut sebesar Rp 600.000,- ;

ub

lik

bongkaran/penyimpanan kayu yang dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi

Kerugian Immateriil :

ng

gu

Hal. 7 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 7

on

es

In do ne si

sebanyak 8 (delapan) kali tanpa sepengetahuan dengan Tergugat Rekonvensi

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
dengan

b
Hilangnya harga diri/martabat Penggugat Rekonvensi sebagai akibat perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad) yang dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi jalan melakukan

penyimpanan kayu balok di atas tempat/tanah milik Tergugat Rekonvensi tanpa sepengetahuan dengan pemilik. Dengan kata lain Tergugat

ah

gu

Rekonvensi telah mengijak-injak hak-hak perdata (Private Right)

Penggugat Rekonvensi yang bilamana dinilai dengan uang adalah sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Sehingga jumlah total

kerugian materiil dan immateriil yang diderita oleh Penggugat Rekonvensi

adalah sebeasr Rp 1.019.200.000,- (satu milyar sembilan belas juta dua ratus ribu rupiah) ;

Bahwa untuk menjamin pemenuhan kewajiban untuk membayar kerugian-kerugian yang diderita oleh Penggugat Rekonvensi sebagai akibat perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi terhadap Penggugat Rekonvensi, maka sudah sepatutnyalah bila diadakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta milik Tergugat Rekonvensi sebagaimana diuraikan dalam gugatan Rekonvensi ;

am

ah k

keterlambatan Tergugat Rekonvensi dari pemenuhan kewajiban untuk

ah

A gu ng

membayar kerugian terhadap Penggugat Rekonvensi untuk setiap bulannya ditetapkan uang paksa (dwangsom) sebeasr 1% dari keseluruhan jumlah kerugian yang diderita oleh Penggugat Rekonvensi ;

Bahwa untuk dapat dilaksanakannya putusan ini kelak dan dengan tanpa

menunggu waktu lama adalah sepatutnyalah bilamana putusan dalam perkara

ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) tanpa dihalangi adanya banding ataupun kasasi ;

menuntut kepada Pengadilan Negeri Takalar supaya memberikan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi secara keseluruhan ;

ka

hukum (onrechtmatige daad) ;

ah

3. Menyatakan tanah/tempat yang digunakan oleh Tergugat Rekonvensi membongkar/menyimpan kayu balok yan terletak di Dusun Pa' lalakang Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar dengan batas-batas : : Sebelah utara berbatasan dengan tanah/rumah milik (alm) NA'BANG ;

ep

2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan

ub

lik

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam rekonvensi

ng

gu

Hal. 8 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 8

on

es

In do ne si

Bahwa adalah sudah berdasar dengan hukum bilamana setiap

ep

ub lik

In do ne si a
pembongkaran/

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
dengan

b
Sebelah timur berbatasan dengan jalanan ; Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah/rumah milik (alm) H. BASO LE'LENG ; Sebelah Barat berbatasan dengan tanah/rumah milik PATANRENG, adalah milik Penggugat Rekonvensi ;

ah

gu

4. Menyatakan Penggugat Rekonvensi telah menderita kerugian Materiil maupun kerugian Immateriil dengan rincian sebagai berikut : Kerugian Materiil : -

Hilangnya uang sewa tempat/tanah yang seharus didapat dari pembokaran/penyimpanan kayu yang dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi di atas tanah/tempat milik Penggugat Rekonvensi ;

Besarnya uang sewa tersebut dapat dikalkulasikan sebagai berikut : 8 (delapan) kali pembongkaran ; Jumlah/besar 40 M ;

am

Harga tiap M dari kayu balok tersebut sebesar Rp 600.000,- ; Besar tarif/uang sewa sebesar 10% setiap M, atau dengan gambaran matematika sebagai berikut: 8 X 40 M X Rp 600.000,- X 10% =

ah k

Kerugian Immateriil : -

A gu ng

Hilangnya harga diri/martabat Penggugat Rekonvensi sebagai akibat perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad) yang dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi jalan melakukan

penyimpanan kayu balok di atas tempat/tanah milik Tergugat Rekonvensi tanpa sepengetahuan dengan pemilik. Dengan kata lain Tergugat

Rekonvensi telah mengijak-injak hak-hak perdata (Private Right)

Penggugat Rekonvensi yang bilamana dinilai dengan uang adalah

ah

5. Menyatakan putusan dapat dilaksanakan lebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) dan atau tanpa dihalangi dengan adanya upaya Banding atau upaya Kasasi ;

ka

6. Menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) 1 (satu) buah rumah milik

Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, dengan batas-batas : - Sebelah Utara berbatasan dengan rumah milik Siang Dg. Bau ; - Sebelah Timur berbatasan dengan rumah milik Dg. Te'ne ; - Sebelah Selatan berbatasan dengan jalanan ; - Sebelah Barat berbatasan dengan jalanan ;

ah

ep

Tergugat Rekonvensi yang terletak di Dusun Palalakang, Desa Pa'lalakang,

ub

lik

sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) ;

ng

gu

Hal. 9 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 9

on

es

In do ne si
pembongkaran/

Rp 19.200.000,-

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar semua kerugian yang diderita Penggugat Rekonvensi (Materiil dan Immateriil) dengan rincian sebagai berikut : - Kerugian Materiil sebesar Rp 19.200.000,- (sembilan belas juta dua ratus ribu rupiah) ;

ah

gu

- Kerugian Immaterial sebesar Rp 1.000.000.000, - ( satu milyar rupiah) ;

8. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa (dwang-

som) sebesar 1 % (satu persen) dari keseluruhan jumlah kerugian yang

diderita oleh Penggugat Rekonvensi pada setiap kali keterlambatan untuk tiap-tiap bulan ;

9. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar semua biaya yang muncul berkenaan dengan perkara ini ; SUBSIDAIR :

am

Bilamana Ketua Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon kiranya dapat menjatuhkan putusan seadil-adilnya ;

ah k

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Takalar telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 03/Pdt.G/2001/PN.TK, tanggal 15 Mei

DALAM KONVENSI : DALAM EKSEPSI : -

Menyatakan eksepsi pihak Tergugat ditolak ;

DALAM POKOK PERKARA : -

Menyatakan menolak gugatan Penggugat dalam Konvensi untuk seluruhnya;

Membebankan biaya yang timbul kepada pihak Penggugat dalam Konvensi yang hingga kini ditaksir Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) ;

DALAM REKONVENSI : -

ah

nya ; -

Membebankan biaya yang timbul dalam Rekonvensi ini pada Penggugat dalam Rekonvensi yang hingga kini ditaksir nihil ;

ka

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat

Makassar dengan putusan No. 283/Pdt/2001/PT.MKS, tanggal 23 Oktober 2001;

ah

Penggugat/Pembanding pada tanggal 25 Februari 2002 kemudian terhadapnya oleh Penggugat/Pembanding (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan

ng

gu

Hal. 10 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 10

on

es

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

ep

putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi

ub

lik

Menyatakan menolak gugatan Penggugat dalam Rekonvensi untuk seluruh-

In do ne si

2001 yang amarnya sebagai berikut :

A gu ng

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
surat kuasa khusus tanggal 17 Januari 2002) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 7 Maret 2002 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 03/Pdt.G/2001/PN.TK, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Takalar, permohonan mana disertai dengan/diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan

ah

gu

Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 7 Maret 2003 (pada hari itu juga) ;

Bahwa setelah itu oleh para Tergugat yang pada tanggal 11 Naret 2003

telah diberitahu tentang memori kasasi dari Penggugat/Pembanding diajukan

jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Takalar pada tanggal 28 Maret 2002 ;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1. Mengenai Majelis Hakim Tinggi telah melakukan pelanggaran prosedural :

ah k

am

dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim Tinggi sesuai maksud dari

ah

A gu ng

keberatan ini, maka terlebih dahulu akan dikemukakan hal-hal yang menyertai kelemahan-kelemahan prosedural dari pertimbangan dimaksud

mengingat pasal 178 (1) HIR maupun pasal 189 (1) Rbg. Di mana mewajibkan para Hakim karena jabatannya melengkapi segala alasan

hukum yang tidak dikemukakan oleh para pihak, selain itu Mahkamah Agung berpendapat bahwa putusan yang tidak lengkap atau kurang lengkap

dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd) merupakan alasan untuk

Desember 1970 No. 492 K/Sip/1970) ;

Dasar-dasar hukum yang Penggugat kasasi kemukakan ini adalah sebagai acuan untuk menganalisis putusan Majelis Hakim Tinggi yang nampak sangat tidak jelas dan tidak lengkap, di mana sebuah putusan seharusnya

ka

argumentasinya tanpa memperlihatkan adanya keragu-raguan ataukah penegasan-penegasan yang bersifat alternatif seperti pada pertimbangan Majelis Hakim Tinggi yang hanya merupakan pengulangan dari putusan Majelis Hakim tingkat pertama, seperti pertimbangan Majelis Hakim Tinggi

ah

ep

membawa sebuah kepastian hukum dengan melengkapi segala alasan dan

ub

lik

kasasi dan harus dibatalkan (MA. 22 Juli 1970 No. 638 K/Sip/1969, MA 16

ng

gu

Hal. 11 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 11

on

es

In do ne si

Sebelum mengulas lebih jauh tentang pelanggaran-pelanggaran prosedural

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
yang hanya menggunakan kalimat "telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar" ; Hal ini tidak bisa dianggap sepele mengingat tidak jelasnya konteks hukum yang melahirkan kalimat yang demikian itu atau setidak-tidaknya tidak ada pertimbangan-pertimbangan yang dapat memperjelas yang mana yang

ah

gu

dianggap sudah tepat dan yang mana yang dianggap sudah benar ;

Menurut hemat Pemohon, bahwa putusan yang seperti ini tidak layak

dianggap sebagai sebuah keputusan hukum, oleh karena penegakkan asas obyektifitas sebagai prasyarat dalam setiap proses-proses hukum yang

diterapkan dalam hukum acara, UU Mahkamah Agung, UU Pokok Kekuasaan Kehakiman, tidak terakomodir didalam pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Tinggi ;

am

2. Mengenai Majelis Hakim telah keliru menerapkan pasal 1 sub 24 KUHP : Bahwa judex facti Pengadilan tingkat pertama dalam pertimbangannya halaman 23 yang mengurai istilah "Laporan" dengan mengutip redaksi dan pasal 1 sub 24 KUHAP, telah sangat kaku (rigid) dalam menafsirkan maksud dan laporan tersebut, hal ini tidak secara cermat diperhatikan mengingat

ah k

telah atau sedang atau diduga akan terjadi peristiwa pidana. Jika dari kasus

ah

A gu ng

ini, maka nampak jelas-jelas menuduh Penggugat melakukan pencurian atas kayu milik Tergugat, hanya saja tuduhan tersebut ditindak lanjuti dengan jalan melaporkan pada pihak kepolisian ;

Seharusnya judex facti Pengadilan tingkat pertama dapat membedakan yang mana yang dimaksud laporan dan yang mana yang dimaksud tuduhan. Di dalam kasus ini, jauh lebih menonjol sifat tuduhan dan pada laporan. Hal ini

secara jelas dapat dilihat dan bukti-bukti yang ditandai dengan PI, PII, PIII,

tuduhan yang dilakukan oleh Tergugat dengan maksud mencemarkan nama baik Penggugat dengan jalan mengeksploitir tuduhannya melalui pemberitaan-pemberitaan media massa yang sifatnya telah memvonis Penggugat telah melakukan pencurian tanpa mengindahkan asas praduga tak

ka

peran yang berwenang untuk itu ;

ah

Jika sekiranya pertimbangan yang keliru ini menjadi suatu acuan, maka pada akhirnya akan menciptakan kegelisahan dan keresahan di dalam masyarakat oleh karena tuduhan maupun fitnahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat dilegalkan atau dapat dibenarkan apabila fitnahan dan

ep

bersalah (the presemption of innonce) yang terkesan telah mengambil alih

ub

lik

PV dan PVI, dengan bukti-bukti ini sudah cukup membuat terang sifat

ng

gu

Hal. 12 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 12

on

es

In do ne si

maksud dari laporan tersebut hanya sebatas memberi informasi mengenai

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
tuduhan tersebut disalurkan melalui mekanisme "Laporan" kepada aparat yang berwenang. Pertimbangan semacam ini justru telah menginjak-nginjak harkat dan martabat manusia serta pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia ; 3. Mengenai pertimbangan hukum yang Irrasional.

ah

gu

Bahwa judex facti Pengadilan tingkat pertama halaman 24 yang pada intinya

berbunyi "bahwa tindakan Tergugat (H. Sirajong Dg. Ngawing) tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan yang bersifat melawan hukum, tetapi justru merupakan tindakan yang diwajibkan dan dilindungi oleh undang-undang" ;

Bahwa memang benar bahwa tindakan melaporkan sesuatu tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana adalah sesuatu hal yang diwajibkan dan dilindungi oleh undang-undang, tetapi laporan tersebut harus tidak bersifat menuduh atau memfitnah, karena kalau setiap laporan dapat dianggap sebagai suatu kewajiban maupun dilindungi oleh

am

undang-undang tanpa membawa konsekwensi kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan, maka hal ini akan menjadi bumerang, di mana setiap orang dapat saja menuduh atau memfitnah orang lain dengan maksud

ah k

benar. Untuk lebih jelasnya marilah kita mengambil sebuah perumpamaan

ah

A gu ng

atau suatu contoh misalnya :

A sebagai Penggugat dan B sebagai Tergugat sedangkan XYZ menjadi Majelis Hakim dalam perkara A dan B. Di mana di dalam putusan XYZ ternyata B berada pada posisi yang dimenangkan. Oleh karena kecewa,

maka A menuduh/memfitnah B menyuap XYZ atau B dan XYZ berkolusi dan

tuduhan/fitnah tersebut dilaporkan kepada pihak yang berwenang atau

kepada mstitusi XYZ, sehingga menyebabkan B serta XYZ menjalani proses

tidak terbukti, oleh karena memang laporan tersebut hanya bersifat memfitnah, maka sekarang timbul pertanyaan apakah tindakan A dapat dikategorikan sebagai tindakan yang diwajibkan atau dilindungi oleh undangundang ataukah tidak dapat dikategorikan sebagai suatu tindakan yang

ka

tindakan yang semacam ini ternyata dapat dibenarkan dan dianggap sebagai suatu kewajiban yang dilindungi oleh undang-undang. Suatu pertimbangan yang sangat irrasionil yang justru dapat mencederai dunia penegakkan hukum, oleh karena setiap orang dapat saja menempuh proses-proses hukum yang sebenarnya sangat bertentangan dengan hakekat dan tujuan

ah

ep

melawan hukum. Jika kita mengacu pada pertimbangan judex facti ini maka

ub

lik

hukum. Dan hasil dan pemeriksaan tsb ternyata B serta XYZ dinyatakan

ng

gu

Hal. 13 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 13

on

es

In do ne si

mencemarkan nama baik seseorang, walaupun hal itu sama sekali tidak

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
dari hukum itu sendiri serta mekanisme di dalam dunia peradilan dan penegakan hukum ; 4. Mengenai Pertimbangan hukum yang tidak Logis ; Bahwa judex tacti Pengadilan tingkat pertama yang dalam pertimbangannya halaman 24 dan 25 yang pada intinya memberi batasan kepada pihak

ah

gu

Penggugat kepada siapa Penggugat dapat menuntut ganti kerugian yaitu

kepada pihak Kepolisian Negara Rl bukan kepada pelapor atau Tergugat yang jelas-jelas hak dan kewajibannya telah dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang. Berdasarkan pertimbangan judex facti tersebut di atas

dapat disimpulkan bahwa setiap kewajiban yang disyaratkan bagi seseorang tidak memiliki konsekuensi hukum yang dapat dituntut ganti kerugian, tetapi judex facti ternyata tidak konsisten dengan pertimbangannya sendiri jika kita mengacu pada pasal 7 ayat 1 sub a, b, e dan i UU Nomor : 8 tahun 1981 tentang KUHAP, bukankah itu juga merupakan kewajiban dari penyidik yang dilindungi oleh undang-undang.

am

ah k

Mengenai pertimbangan hukum yang didasarkan pada pasal 1 sub 2 dan pasal 80 jo. pasal 81 UU Nomor: 8 tahun 1981, sangat tidak logis jika

Negara Rl), oleh karena pihak penyidik telah benar mengambil sikap dengan

ah

A gu ng

mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), mengingat laporan dari Tergugat tidak dapat dibuktikan ;

Bahwa pasal 80 jo pasal 81 KUHAP, menurut hemat kami baru dapat diterapkan jika pihak penyidik (Kepolisian) yang menyimpulkan sendiri

tentang siapa tersangkanya. Sedangkan di dalam kasus ini sudah jelas bahwa pihak Tergugatlah yang telah melaporkan sekaligus menuduh/

menunjuk bahwa pihak Penggugatlah pelaku pencurian tersebut. Sehingga

tentang KUHAP telah membenarkan tindakan penyidik (Kepolisian), sehingga pasal 80 jo. pasal 81 KUHAP tidak dapat diterapkan dalam kasus ini ;

ka

Sungguh sangat ironis jika setiap laporan yang disertai tuduhan yang

penyidiklah yang sepenuhnya harus dibebani tanggungjawab sementara pelapor sama sekali tidak dibebani tanggungjawab terhadap laporan tersebut. Hal ini akan menimbulkan keengganan dari pihak penyidik (Kepolisian) untuk menindak lanjuti setiap laporan tentang terjadinya suatu tindak pidana justru sebaliknya akan menjadikan lembaga penyidikan

ah

ep

ditindak lanjuti oleh penyidik (kepolisian) selalu berakibat bahwa pihak

ub

lik

berdasarkan pasal 1 sub 2 jo pasal I subt 14 UU Nomor: 8 tahun 1981

ng

gu

Hal. 14 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 14

on

es

In do ne si

tuntutan ganti kerugian tersebut dibebankan pada penyidik (Kepolisian

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
menampung

b
(Kepolisian) fitnahan. tempat tuduhan-tuduhan maupun fitnahanMenimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai alasan ke 1, 2, 3, 4 :

ah

gu

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan karena putusan

Pengadilan Tinggi/judex facti sudah tepat yaitu tidak salah menerapkan atau

melanggar hukum yang berlaku dengan pertimbangan sebagai berikut : -

Bahwa di dalam KUHAP Pasal 1 Sub 24 telah diatur adalah hak setiap orang untuk mengajukan tuntutan hak/laporan kepada pejabat yang berwenang (Polisi) jika ada dugaan terjadinya suatu tindak pidana ;

Bahwa persoalan apakah laporan tersebut pada akhirnya dikeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), tidaklah dapat dikatakan bahwa pelapor telah melakukan perbuatan melawan hukum ;

am

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh

ah k

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

A gu ng

Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004,

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan

ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan ;

ah

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : H. PARAMMA DG. MONE tersebut ;

ka

Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara

ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Selasa, tanggal 19 Februari 2008, oleh Iskandar Kamil, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Abbas Said, SH. dan Dr. Susanti Adi Nugroho, SH., MH. Hakim-

ep

dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) ;

ub

lik

MENGADILI :

ng

gu

Hal. 15 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 15

on

es

In do ne si

Pemohon Kasasi : H. PARAMMA DG. MONE tersebut harus ditolak ;

ep

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Sumpeno, SH., MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;

gu

Hakim-Hakim Anggota

ttd./H. Abbas Said, SH. ttd./Dr. Susanti Adi Nugroho, SH., MH.

Iskandar Kamil, SH.

Biaya kasasi : 1. M e t e r a i ... Rp 2. R e d a k s i .... Rp 6.000,-

Panitera Pengganti :

ah

ub lik
1.000,-

Sumpeno, SH., MH.

am

3. Administrasi kasasi .. Rp 193.000,J u m l a h ..... Rp. 200.000,-

ah k

Untuk Salinan

a.n. Panitera

A gu ng

Panitera Muda Perdata

MUH. DAMING SUNUSI, SH.MH. Nip. 040030169

ah

ka

ah

ep

ub

lik ng gu
Hal. 16 dari 16 hal. Put. No. 2075 K/Pdt/2002

ik

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

In d
Halaman 16

on

es

In do ne si

MAHKAMAH AGUNG RI

In do ne si a
Ketua : ttd./ ttd./

ng

You might also like