You are on page 1of 15

SISTEMATIKA P2TL

A. UMUM
Memuat tentang aturan 1-3 yaitu sebagai berikut: 1. PENERAPAN Berisi tentang aturan-aturan yang berlaku bagi semua jenis kapal di laut bebas dan perairan lain yang dapat di layari kapal-kapal. Aturan ini juga tidak menghalangi aturan khusus yang di buat oleh yang berwenang atas danau dan sebagainya. 2. TANGGUNG JAWAB Berisi tentang aturan-aturan yang berlaku bagi pemilik kapal, nakhoda, dan awak kapal akibat dari setiap kelalaian untuk memenuhi aturan ini. 3. DEFENISI-DEFENISI UMUM a. Kapal adalah semua jenis kendaraan air, termasuk kapal tanpa benanam (Displacement) dan pesawat terbang air yang dapat digunakan sebagai sarana angkutan air. b. Kapal tenaga adalah setiap kapal yang digerakkan dengan mesin. c. Kapal layar adalah setiap kapal yang sedang berlayar dengan menggunakan layar dengan ketentuan bahwa mesin penggeraknya bila ada, tidak sedang dipergunakan. d. Kapal yang sedang menangkap ikan adalah setiap kapal yang menangkap ikan dengan jaring, tali pancing, pukat atau alat-alat penangkap ikan lainnya yang membatasi kemampuan olah geraknya, tetapi tidak termasuk kapal yang menangkap ikan dengan tali pancing tunda atau alat penangkap ikan lainnya yang tidak membatasi kemampuan olah geraknya. e. Pesawat terbang laut adalah setiap pesawat terbang yang di buat untuk mengolah gerak di atas air. f. Kapal yang tidak dapat di olah gerak adalah kapal yang karena suatu keadaan istimewa tidak mampu untuk mengolah gerak seperti yang diisyaratkan oleh aturan-aturan ini dan karenanya tidak mampu menyimpangi kapal-kapal lain. g. Kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya adalah kapal yang karena sifat pekerjaannya, mengakibatkan kemampuannya untuk mengolah gerak seperti yang diisyaratkan oleh aturan-aturan ini menjadi terbatas dan oleh karenanya tidak mampu untuk menyimpangi kapal lain. h. Kapal yang terkungkung oleh saratnya adalah kapal tenaga yang karena saratnya terhadap kedalaman air dan lebarnya perairan yang dapat dilayari mengakibatkan terbatasnya kemampuan olah geraknya untuk menyimpang dari garis haluan yang sedang dilayarinya.

1|a d r i anil ha m

Sedang berlayar adalah bahwa kapal tidak berlabuh jangkar atau terbatas pada daratan atau kandas. j. Kapal yang saling melihat satu sama lainnya hanya apabila kapal yang satu dapat d lihat dengan nyata oleh kapal lainnya. k. Penglihatan terbatas adalah setiap keadaan dimana daya tampaknya di batasi oleh kabut, cuaca redup, hujan salju, hujan badai, badai pasir atau setiap keadaan lain yang serupa.

i.

B. ATURAN-ATURAN MENYIMPANG DAN BERLAYAR


SEKSI I
Memuat tentang aturan 4-19 yaitu sebagai berikut: 4. PENERAPAN Aturan-aturan dalam seksi ini berlaku dalam setiap keadaan penglihatan. 5. PENGAMATAN Setiap kapal senantiasa melakukan pengamatan dengan cermat, baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan semua sarana yang tersedia sesuai dengan keadaan dan suasana sebagai mana lazimnya, sehingga dapat membuat penilaian yang layak terhadap situasi dan bahaya tubrukan. 6. KECEPATAN AMAN Setiap kapal harus senantiaa bergerak dengan kecepatan aman sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat dan efektif untuk menghindari tubrukan dan dapat di hentikan dalam jarak yang sesuai dengan keadaan dan suasana yang sedang di alami. 7. BAHAYA TUBRUKAN Setiap kapal harus menggunakan semua perlengkapan yang ada seperti radar untuk menghindari bahaya tubrukan dan apabila timbul keragu-raguan, maka bahaya yang demikian itu harus di anggap ada. 8. TINDAKAN UNTUK MENGHINDARI TUBRUKAN Tindaka untuk menghindari tubrukan jika keadaan mengijinkan, harus dilaksanakan dengan tegas dalam waktu yang cukup dan benar-benar memperhatikan dengan saksama akan syarat-syarat kecakapan pelaut yang baik.

2|a d r i anil ha m

9. ALUR-ALUR PELAYARAN SEMPIT Kapal yang berlayar di daerah ini harus berlayar sedekat mungkin dengan batas luar alur pelayaran atau air pelayaran yang terletak di sisi lambung sebelah kanannya selama masih aman dan dapat dilaksanakan. Tiap kapal dengan panjang kurang dari 20 meter dan kapal nelayan yang sedang menangkap ikan tidak boleh menghalangi jalannya kapal lain. 10. BAGAN PEMISAH LALU LINTAS LAUT Aturan ini berlaku bagi bagan pemisah lalu lintas yang di terima secara resmi oleh Organisasi dan berlaku bagi setiap kapal. Kapal nelayan dan kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter tidak boleh menghalangi kapal lainnya, kecuali bagi kapal yang terbatas olah geraknya yang sedang melakukan tugas meletakkan, memperbaiki atau mengangkat kabel-kabel laut di dalam bagan pemisah lalu lintas.

SEKSI II SIKAP KAPAL-KAPAL DALAM KEADAAN SALING MELIHAT


11. PENERAPAN Aturan-aturan dalam seksi ini berlaku bagi kapal-kapal yang saling melihat. 12. KAPAL-KAPAL LAYAR Apabila dua buah kapal layar saling mendekat satu sama lain sehingga dapat mengakibatkan bahaya tubrukan, salah satu di antaranya harus menyimpangi yang lain sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. 13. PENYUSULAN Setiap kapal yang sedang menyusul kapal lain, harus menyimpang jalannya kapal yang sedang di susul itu. 14. SITUASI BERHADAPAN Jika dua buah kapal tenaga sedang bertemu dengan haluan tepat berlawanan atau hampir tepat berlawanan sehingga dapat mengakibatkan bahaya tubrukan maka masing-masing kapal harus merubah haluan ke kanan sehingga saling berpapasan pada lambung.

3|a d r i anil ha m

15. SITUASI MENYILANG Jika dua buah kapal tenaga dengan haluan saling menyilang sehingga menimbulkan bahaya tubrukan, maka kapal yang mengetahui ada kapal lain pada lambung kanannya, harus menyimpang dan jika keadaan mengijinkan harus menghindari untuk memotong di depan kapal lain itu. 16. TINDAKAN OLEH KAPAL YANG MENYIMPANG Setiap kapal yang diharuskan oleh aturan-aturan ini untuk menyimpangi kapal lain sejauh mungkin harus mengambil tindakan secara dini dan tegas untuk menjaga agar betul-betul bebas. 17. TINDAKAN KAPAL YANG BERTAHAN Apabila dalam aturan-aturan ini di tetapkan ku bagi kbahwa salah satu dari kedua kapal diharuskan menyimpang, maka kapal yang lainnya harus tetap mempertahankan haluan dan kecepatannya. Jika kapal yang diwajibkan mempertahankan haluan dan kecepatannya merasa terlalu dekat, maka kapal tersebut harus mengambil tindakan sedemikian rupa untuk mrnghindari bahaya tubrukan. 18. TANGGUNG JAWAB ANTAR KAPAL Sebuah kapal tenaga yang sedang berlayar harus menyimpang jalannya: y Sebuah kapal yang tidak dapat di olah gerak y Sebuah kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas y Kapal yang sedang menangkap ikan.

SEKSI III SIKAP KAPAL DALAM PENGLIHATAN TERBATAS


19. SIKAP KAPAL-KAPAL DALAM PENGLIHATAN TERBATAS Aturan ini berlaku bagi kapal yang tidak saling melihat jika sedag berlayaratau dekat satu daerah dengan penglihatan terbatas.

4|a d r i anil ha m

C. LAMPU LAMPU DAN SOSOK SOSOK BENDA


Memuat tentang aturan 20 31 yaitu sebagai berikut: 20. PENERAPAN A. Aturan-aturan dalam bagian ini harus dipenuhi daam segala keadaan cuaca B. Aturan tentanglampu lampu harus di penuhi sejak saat matahari terbenam sampai saat matahari terbit selama waktu tersebut lampu lampu lain tidak boleh di perlhatkan. 21. DEFENISI- DEFENISI a. Lampu tiang berarti lampu putih yang di tempatkan diatas bidang simetri muka dan belakang kapal yang memperlihatkan cahaya cahaya yang tidak putus putus meliputi busur cakrawala 225 dan dipasang sedemikian rupa dipasang sehingga memperlihatkan cahaya dari arah lurus ke depan sampai kedepan sampai 22.5 lebih kebelakang dari arah melintang pada lambung masing masing . b. Lampu lampu lambung berarti lampu hijau di sebelah kanan dan lampu merah di lambung kiri masing masing memeperlihatkan cahaya yang tidak terputus meliputi burus cakrwala 112,5lebih kebelakang dari arah melintang pada lambung masing masing. 22. DAYA TAMPAK LAMPU- LAMPU Lampu-lampu yang diisyaratkan dalam aturan ini harus mempunyai kekuatan cahaya yang baik.

23. KAPAL KAPAL TENAGA YANG SEDANG BERALAYAR Kapal tenaga yang sedang berlayar harus memperlihatkan: 1. Lampu tiang depan 2. Lampu tiang kedua belakang dan lebih tinggi dari pada lampu tiang depan, kecuali kapal yang panjangnya kurang dari 50 meter tidak diwajibkan memperlihatkan lampu demikian itu, tetapi boleh mempelihatkannya 3. Lampu-lampu lambung 4. Lampu buritan. 24. MENUNDA DAN MENDORONG Sebuah kapal tenaga apabila sedang menunda harus memperlihatkan lampu-lampu lambung, lampu buritan, dan lampu tunda letak lurus di atas lampu buritan. Apabila sebuah kapal sedang mendorong dan kapal yang sedang di dorong maju di ikat erat-erat dalam suatu rangkaian, kapal itu harusdi anggap sebagai sebuah kapal tenaga dan harus memperlihatkan lampu-lampu yang telah ditentukan dalam aturan. 5|a d r i anil ha m

25. KAPAL-KAPAL YANG SEDANG BERLAYAR DAN KAPAL YANG DIGERAKKAN DENGAN DAYUNG Sebuah kapal yang sedang berlayar harus memperlihakan lampu buritan lambung dan lampu buritan. Sebuah kapal yang sedang mempergunakan layar dan juga digerakkan dengan mesinnya, harus memperlihatkan sosok benda berbentuk kerucut dengan puncak ke bawah di bagian depan kapal di suatu tempat yang dapat kelihatan dengan sebaik-baiknya atau jelas.

26. KAPAL-KAPAL PENANGKAP IKAN Sebuah kapal yang sedang menangkap ikan, apakah sedang berlayar atau berlabuh jangkar hanya boleh memperlihatkan lampu- lampu dan sosok benda yang di tentukan dalam aturan ini. 27. KAPAL YANG TIDAK DAPAT DI OLAH GERAK ATAU KEMAMPUAN OLAH GERAKNYA TERBATAS Sebuah kapalyang tidak dapat di olah gerak harus memperlhatkan dua lampu merah keliling bersusun tegak lurus di tempat kelihatan yang tidak jelas,dua bola atau sosok benda bagi serupa. Bersusun tegak lurus di tempat yang dapat kelihatan dengan jelas . 28. KAPAL YANG TERKUNGKUNG OLEH SRATNYA Sebuah kapal yang terkungkung oleh saratnya sebagai tambahan atas lampu lampu yang ditentukan bagi kapal tenaga dalam aturan 23. Boleh memperlihatkan tiga lampu merh keliling pandu. 29. KAPAL- KAPAL PANDU Sebuah kapal yang sedang bertugas kepanduan harus memperlihatkan di atau dekat puncak tiang, dua lampu keliling bersusun tegak lurus yang di atas berwarna putih dan yang di bawah berwarna merah. 30. KAPAL-KAPAL YANG BERLABUH JANGKAR DAN KAPAL-KAPAL YANG KANDAS Sebuah kapal yang sedang berlabuh jangkar harus memperlihatkan di tempat yang paling baik dapat di lihat, bagian depan lampu keliling putih atau sebuah bola dan pada atau dekat buritan yang lebih rendah dari pada lampu yang ditetapkan oleh ayat I sebuah keliling putih. 31. PESAWAT TERBANG LAUT

6|a d r i anil ha m

Apabila pesawat terbang laut tidak mungkin memeperlihatkan lampu lampu dan sosok benda dengan sifat dan kedudukannya yang di tempatkan dalam aturan bagian ini ia harus memperlihatkanlampu dan sosok benda yang sifat dan kedudukannya yang semirip mungkon dengannya.

32. DEFENISI- DEFENISI a. Suling adalah sebuah alat isiarat bunyi yang dapat menghasilkan tiupan yang di tentukan dan yang mempunyai perincian dalam peraturan ini . b. Tiup pendek berarti tiupan yang lamanya kurang lebih 1 detik. c. Tiupan panjang berarti tiupan yang lamanya 4 sampai 6 detik. 33. PERLENGKAPAN UNTUK ISYARAT-ISYARAT BUNYI Suling, genta atau gong itu harus memenuhi perincian-perincian dalam lampiran III dari peraturan-peraturan ini. Genta atau gong atau kedua- duanya boleh diganti dengan perlengkapan lainnya yang mempunyai cirri-ciri bunyi yang sama dengan membunyikan isyarat-isyarat yang diharuskan dengan tangan akan selalu dimungkinkan. 34. ISYARAT ISYARAT OLAH GERAK DAN PERINGATAN Jika kapal yang melihat satu sama lain kapal tenaga yang sedang berlayar jika melakukan gerak sebagaimana yang di perbolehkan atau diharuskan oleh aturan ini harus menunjukkan olah gerak itu dengan isyarat suling sbb 35. ISYARAT- ISYART BUNYI DALAM PANGLIHATAN TERBATAS Di dalam atau di daerah penglihatan terbatas baik pada siang hari atau malam hari isyarat yang di tetapkan dalam aturan ini harus digunakan sbb : sebuah kapal yang mempunyai laju terhadap air memperdengarkan satu tiup panjang dengan interval waktu atau selang waktu lebih dari dua menit . 36. ISYARAT-ISYARAT UNTUK MENARIK PERHATIAN Jika perlu untuk menarik perhatian kapal lain setiap kapal harus menggunakn isyarat cahaya atau isyarat bunyi yang tidak dapat terkelirikan dalm aturan ini atau boleh menggerakkan berkas cahaya dari lampu sorotnya ke arah bahaya.

7|a d r i anil ha m

SOAL SOAL: 1. Terangkan artinya istilah berikut ini: a. Kecepatan aman Jawab: Kecepatan aman adalah kecepatan normal suatu kapal yang disesuaikan dengan area atau laut dimana kapal tersebut berada sehingga dapat mengambil tindakan yang aman dan efektif untuk menghindari tubrukan. b. Pengamatan yang baik Jawab: Pengamatan yang baik adalah pengamatan yang cermat atau baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan mempergunakan semua sarana yang ada sesuai dengan keadaan dan suasana sebagaimana lazimnya. 2. Terangkan artinya isyarat bunyi dalam tampak terbatas berikut ini: a. Satu tiup panjang Jawab: Satu tiup panjang artinya kapal tenaga melaju terhadap air. b. Dua tiup panjang Jawab: Dua tiup panjang artinya kapal saya berhenti dan tidak mempunyai laju terhadap air. 3. Dalam hal 2 (dua) buah kapal tenaga haluannya yang saling bersilangan. a. Kapankah anda mengetahu adanya resiko tubrukan ? Jawab: Resiko tubrukan dapat diketahui apabila: y Baringan pedoman kapal yang sedang mendekat tidak menunjukkan perubahan yang berarti. y Jarak antara kedua kapal yang cukup dekat.

8|a d r i anil ha m

b. Tindakan apa yang harus dilakukan oleh ke dua kapal ? Jawab: Salah satu kapal yang mengetahui ada kapal lain di lambung kanannya, harus menyimpang dan jika keadaan mengijinkan harus menghindari untuk memotong di depan kapal lain. 4. Kapal A akan menyusul kapal B di alur pelayaran sempit, seperti Nampak pada gambar.

a. Sebutkan prosedur penyusulan sesuai aturan 9 P2TL ! Jawab: y Sebuah kapal yang berlayar di alur pelayaran sempit harus berlayar sedekat mungkin dengan batas luar alur pelayaran sempit atau alur pelayaran yang berada di lambung sebelah kanannya. y Kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter tidak boleh menghalang-halangi kapal lain yang sedang berlayar dengan aman di alur pelayaran. y Kapal tidak boleh memotong air pelayaran sempit, hal tersebut akan menghalangi kapal lainya. Sedangkan bagi kapal yang bermaksud untuk menyusul harus menunjukkan maksudnya dengan membunyikan isyarat yang sesuai dalam aturan 34 c (i). y Kapal yang sedang mendekati tikungan di alur pelayaran harus berhati-hati dan membunyikan isyarat yang sesuai dengan isyarat dalam aturan 13. y Setiap kapal jika keadaan mengijinkan, harus selalu menghindari dari berlabuh jangkar di alur pelayaran sempit.

9|a d r i anil ha m

b. Isyarat bunyi apa yang harus diperdengarkan oleh kapal B ? Sebutkan! Jawab: Isyarat bunyi yang harus diperdengarkan oleh kapal B adalah Aturan 34 c (ii). 5. a. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus diserahterimakan dalam tugas jaga di laut ! Jawab: y Jangkakan posisi duga selama penjagaan pada haluan yang sedang dilayari. y Periksa status semua peralatan navigasi. y Periksa lalu lintas kapal di sekitar dengan radar. y Secara lisan, berikan informasi mengenai status kapal-kapal di sekitar kepada perwira yang akan menggantikan tugas jaga. y Pastikan bahwa perwira yang akan melaksanakan tugas baru telah menerima tanggung jawab tugas jaga dengan saksama. y Masukkan informasi yang tepat ke dalam buku jurnal kapal ( log book). c. Ketika serah terima, kapal sedang merubah haluan. Apa tindakan anda ? Jawab: 6. Apa yang harus anda lakukan sebagai tindakan berjaga-jaga jika : a. Kapal berada pada bagan pemisah (Traffic Sparation Scheme). Jawab: y Berlayar di dalam jalur lalu lintas yang sesuai dengan arah lalu lintas umum untuk jalur tersebut. y Sejauh masih dapat dilaksanakan, tetap bebas dari garis pemisah lalu lintas atau daerah pemisah lalu lintas. y Ketika memasuki atau meninggalkan jalur lalu lintas dari ujung jalur, tetapi jika memasuki atau meninggalkan jalur itu dilakukan dari salah satu sisi, tindakan itu harus dilakukan sedemikian rupa sehigga membentuk sudut yang sekecil-kecilnya terhadap arah lalu lintas.
10 | a d r i a n i l h a m

b. Kapal akan memasuki daerah tampak terbatas. Jawab: y Sebuah kapal harus bergerak dengan kecepatan aman yang disesuaikan dengan area tersebut. y Sebuah kapal tenaga, mesinnya harus selalu dalamkeadaan siap untuk mengolah gerak. y Setiap kapal harus selalu memperhatikan dengan saksama keadaan di sekitarnya dengan perlengkapan yang ada. 7. Terangkan artinya istilah berikut ini : a. Kecepatan aman Jawab: Kecepatan aman adalah kecepatan normal suatu kapal yang disesuaikan dengan area atau laut dimana kapal tersebut berada sehingga dapat mengambil tindakan yang aman dan efektif untuk menghindari tubrukan. b. Pengamatan yang baik Jawab: Pengamatan yang baik adalah pengamatan yang cermat atau baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan mempergunakan semua sarana yang ada sesuai dengan keadaan dan suasana sebagaimana lazimnya. c. Bagan pemisah lalu lintas Jawab: Bagan pemisah lalu lintas adalah suatu bagan yang di buat secara resmi oleh organisasi yang berfungsi untuk membagi sebuah alur pelayaran menjadi dua, sehingga kapal yang melewati area tersebut terhindar dari tubrukan. 8. Terangkan artinya istilah berikut ini : a. Berlayar Jawab: Berlayar adalah kapal yang tidak berlabuh jangkar atau terbatas pada daratan atau kandas.
11 | a d r i a n i l h a m

b. Berlayar dan berlaju terhadap air Jawab: Berlayar dan berlaju terhadap air adalah kapal yang sedang berlayar dan mesinnya tetap hidup sehingga dapat berolah gerak. c. Berlayar tapi tidak berlaju terhadap air Jawab: Berlayar tapi tidak berlaju terhadap air adalah kapal yang sedang berlayar tetapi mesinnya mati atau stop mesin, sehingga olah geraknya terbatas. 9. Jika melayari bagan pemisah lalu lintas (Traffic Separation Scheme) hal-hal apa saja yang : a. Di larang Jawab: y Kapal tidak boleh memotong jalur lalu lintas secara sembarangan. y Kapal tidak boleh menggunakan daerah lalu lintas dekat pantai selama masih dapat menggunakan jalur lalu lintas dengan aman. y Sebuah kapal nelayan tidak boleh merintangi jalan kapal lain. y Sebuah Kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter tidak boleh menghalangi jalan aman sebua kapal tenaga. y Sebuah kapal sedapat mungkin harus menghindari untuk berlabuh jangkar di daerah bagan pemisah lalu lintas. b. Diwajibkan Jawab: y Berlayar di dalam jalur lalu lintas yang sesuai dengan arah lalu lntas umum untuk jalur tersebut. y Pada saat memasuki atau meninggalkan jalur lalu lintas dari ujung jalur, tetapi jika memasuki atau meninggalkan jalur itu dilakukan dari salah satu sisi, tindakan itu harus dilakukan sedemikian rupa hingga membentuk sudut yang sekecil-kecilnya terhadap arah lalu lintas.

12 | a d r i a n i l h a m

y Sebuah kapal yang tidak dapat menggunakan system pemisahan lalu lintas harus menghindari dengan menjauhi selebar-lebarnya tepi bagan pemisah lalu lintas sepanjang yang dapat dilaksanakan. c. Direkomendasikan Jawab: y Sebuah kapal yang sedang berlayar di daerah dekat ujung dari bagan pemisah lalu lintas harus berlayar dengan sangat hati-hati. y Sebuah kapal yang kemampuan olah geraknya terbatas apabila sedang melaksanakan tugas perbaikan sarana keselamatan pelayaran dalam bagan pemisah lalu lintas dibebaskan dari aturan tersebut.

13 | a d r i a n i l h a m

TUGAS DINAS JAGA

SISTEMATIKA P2TL

NAMA :
AKWILA MEDI ANIS BOSTON TONDOK CHRISTIAN ALFIAN ESAUL LINTONG

NRP:
2803012 2803002 2803021 2803023 2803029

NAUTIKA II. A

14 | a d r i a n i l h a m

AMI VETERAN MAKASSAR 2009/2010

15 | a d r i a n i l h a m

You might also like