Menciptakan Budaya Damai dalam Kehidupan Melalui Pendidikan

Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Guru Besar Universitas Negeri Jakarta

Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1)

Tantangan era Globalisasi

Teknologi* Krisis

energi Perubahan Iklim Persaingan lapangan pekerjaan* Komunikasi yang lebih intens dan terbuka Komunitas yang sangat heterogen.*

Dislokasi Kultural

Menola k

Mampu membangun secara baik/

Menurut kepada perubahan

Pergeseran Nilai

Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai

Teori Sosial Ekonomi Kekuasaan Agama

MASYARAKAT TRADISIONAL
mistik sistemik

PROSES MODERNISASI
analisis rasional ilmiah teknologi efisiensi pendidikan keahlian prestasi indvidu insentif ekonomis kerja keras pola konsumsi produktif keputusan diambil sendiri orientasi pada kemajuan menerima perubahan aktif memperbaiki nasib

MASYARAKAT MODERN

NILAI TEORI

pengalaman perasaan intusi peralatan primitif kebiasaan pengalaman

NILAI TEORI

NILAI SOSIAL

generalisasi status kekerabatan insentif non-ekonomis

NILAI SOSIAL

NILAI EKONOMI

kerja untuk subsistem pola konsumsi konsumtif keputusan sering diambil orang lain orientasi pada stabilitas menolak perubahan

NILAI EKONOMI

NILAI KUASA

NILAI KUASA

NILAI AGAMA

fatalisme

NILAI AGAMA

Kecenderungan Sikap
Sangat Murung, Tegang Tidak Bersemangat, penuh perhitungan, Kaku, Dingin, Pendiam, Pasif

Tidak Stabil
Penyedih /Dingin

Bergejolak / Panas

Perasa Tidak Tenang; Agresif Negatif; Berubah-ubah

Introvert
Hati-hati; Tenggang Rasa; Damai; Terkendali Dapat dipercaya; Emosi Seimbang

Berhati Tenang, Bersemangat Gembira Sejuk

Penuh Semangat Hangat

Ekstrove t Optimis; Aktif

Bermasyarakat; Orientasi Bergembira; Pemimpin Merdeka; Fleksibel/Memaham i Perbedaan; Senang

Stabil

Mengenali identitas diri dan kelompok dalam era globalisasi

1. 2. 3. 4. 5.

Harga Diri Kepercayaan Diri Kemampuan Untuk Mendengarkan Seseorang Kemampuan Untuk Berinisiatif Mengenali Kreativitas Sendiri

Identitas Seseorang Saya

1. Toleransi

Identitas Seseorang Anda

2. Menghormati

orang lain 3. Kepercayaan terhadap orang lain 4. Keluwesan 5. Mendengarkan 6. Berbagi Rasa 7. Minat terhadap

Identitas Seseorang Kita

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Solidaritas Berbagi rasa Pertukaran Kerjasama Keterbukaan pikiran terhadap dunia Kesadaran secara global

Characteristic Culture
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

Society (Gesellschaft) Complex Poorly Integrated Technologically Advanced West or Non-East Low-Context

Community (Gemeinschaft) Simple Highly Integrated Non-Technologically Advanced East or Non-West High-Context

Social Structure
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

Status Determined by Achievement High need for Achievement Class Heterogeneity Nuclear Family

Status Determined by Ascription High need for Affiliation Caste Homogeneity Extended family

Philosophic Outlook
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

Human Objective Schizoid Quantitative Melodramatic Theoretic Psychology of Abundance

Human Subjective Complexive Qualitative Tragic Aesthetic Psychology of Scarcity

Thought Patterning
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

Analytic Theoretical Learning Particularistic Dichotomous Didactic

Relational Kinesthetic Learning Universalistic Holistic Experiential

Values
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

To Do Change What Content Systematic

To Be Harmony How Style Sponteneous

Perception
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

Mind / Body Dichotomy Time is Linear Space and Objects Separate Non-Sensual Monochronic

Mind and Body are One Time is Discontinuous Space and objects are Continuous Sensual/senseful Polychronic

Interaction / Communication
ABSTRACTIVE WORLD

ASSOCIATIVE WORLD

Written / Electronic Impersonal Subject-Object Low Context Overt Societal Rules Aloof, Practical objective

Face-to-Face Personal Subject-Subject High Context Covert Societal Rules Involved, Non-Purposeful Subjective

Category of Values
Culture Based Collectivism Hierarchy Relationship Orientation Face Religion Pursuit of Success

Attitudes for The Year 2020

Flexibility 2. Openness 3. Firmness/Determination 4. Having a plan 5. Self-confidence for taking the initiative 6. Tolerance toward uncertainty 7. Independence 8. Punctuality/self-discipline 9. Risk-taking 10. Orientation to task completion
1.

Karakteristik yang dibutuhkan

TERIMA KASIH