You are on page 1of 15

PLN0LR1lAN PAR1Al P0Ll1lK

P CarI J. Friedrich: Partai PoIitik adaIah sekeIompok manusia yang terorganisir


secara stabiI dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan
pemerintah bagi pemimpin Partainya, dan berdasarkan penguasan ini
memberikan kepada anggota Partainya kemanfaatan yang bersifat ideaI
maupun materiI.
P R.H. SoItou: Partai PoIitik adaIah sekeIompok warga negara yang sedikit
banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satukesatuan poIitik, yang
dengan memanfaatkan kekuasan memiIih, bertujuan menguasai pemerintah
dan meIaksanakan kebijakan umum mereka.
P Sigmund Neumann: Partai PoIitik adaIah organisasi dari aktivis-aktivis PoIitik
yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut
dukungan rakyat atas dasar persaingan meIawan goIongan-goIongan Iain yang
tidak sepaham.
P Miriam Budiardjo: Partai PoIitik adaIah suatu keIompok yang terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, niIai-niIai dan cita-cita yang sama
dengan tujuan memperoIeh kekuasaan poIitik dan merebut kedudukan poIitik
(biasanya), dengan cara konstitusionaI guna meIaksanakan kebijakan-kebijakan
mereka.
P I Chaedar
Partai PoIitik merupakan organisasi poIitik yang
menjadi barometer demokrasi. Demokratis atau
tidaknya suatu sistem poIitik negara tergantung
pada ada atau tidaknya partai poIitik, terIepas
dari berfungsi atau tidaknya partai poIitik.
JumIah partai poIitik tidak menentukan kadar
demokrasi suatu sistempoIitik. JumIah yang
banyak tidak menjamin terpeIiharanya institusi
dan niIai-niIai demokrasi. Namun, jumIah partai
yang hanya satu tidak dapat dikatakan sistem
poIitik yang demokratis
P ay Lawson
Partai poIitik sebagai aIat penghubung dan pengontroI.
Partai poIitik bertindak untuk menghubungkan antara
warganegara dengan pemerintah dengan mengajukan
aIternatif2 daIampemiIihan Umum, dengan mengerahkan
suara (votes) dan dengan memberikan keparcayaan kepada
para sukareIawan untuk menjadi staf di kantor partai.
Sedangan sebagai aIat kontroI, partai poIitik mendisipIinkan
anggotanya di IegisIatif, birokrasi dan organ-organ pembuat
kebijakan pubIik dan semi pubIik.
P Dengan demikian, partai poIitik merupakan perantara
tunggaI yang paIing penting di daIampoIitik untuk bersaing,
Iobi dan negosiasi, Partai memungkinkan para poIitisi dekat
dengan pubIik disatu pihak dan menjadi sesuatu yang
berIawanan dengan pihak yang Iain. SebaIiknya, ketika
mereka memperoIeh jabatan pubIik, para poIitisi diharapkan
mampu berdiri di atas berbagai kepentingan dan mewakiIi
kepentingan pubIik yang Iebih umum.
P Basis sosioIogis suatu partai poIitik
adaIah ideoIogi dan kepentingan
yang diarahkan pada usaha-usaha
untuk memperoIeh kekuasaan.
Tanpa kedua eIemen partai poIitik
tersebut tidak akan mampu
mengungkapkan identifikasi diri
dengan pengikutnya.
&N03l PAR1Al P0Ll1lK
P Roy C. Macridis (daIammaI, 1988: 27)
O Representasi (perwakiIan), konversi dan agregasi;
O Integrasi (partisipasi, sosiaIisasi, mobiIisasi);
O Persuasi, represi, rekrutmen (pengangkatan
tenaga-tenaga baru), dan pemiIihan pemimpin,
pertimbangan-pertimbangan dan perumusan
kebijaksanaan serta kontroI terhadap pemerintah.
Fungsi representasi sebagai ekspresi dan artikuIasi
kepentingan di daIam dan meIaIui partai poIitik,
kadangkaIa Iebih sering ditampiIkan daripada fungsi
perantara (brokerage).
P Barrie ford (1997: 376-377) mengatakan bahwa
partai poIitik merupakan kendaraan untuk
memenangkan pemiIihan umum.
P Berkaitan dengan penyeIenggaraan pemiIihan umum
di negara-negara demokratis di dunia, terdapat
deIapan fungsi partai poIitik yaitu:
O sociaIisation and mobiIisation,
O structuring the vote,
O interest articuIation and agregation,
O activist and eIite recruitment,
O representation,
O poIicy and issue deveIopment,
O organising government, and
O Iegitimation.
P Miriam Budiardjo (1985:163 - 165) mengemukakan empat fungsi
partai poIitik di daIam negara demokrasi.
O Sebagai sarana komunikasi poIitik
adaIah fungi menyaIurkan berbagai macampendapat dan aspirasi
masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran
pendapat di masyarakat dapat berkurang
O Sebagai sarana sosiaIisasi poIitik
proses meIaIui mana seseorang memperoIeh sikap dn orientasi terhadap
fenomena poIitik yang umumnya berIaku daIammasyarakat di mana dia
berada.biasanya proses sosiaIisasi berIangsung secara berangsur-angsur
dari keciI hingga dewasa.
O Sebagai sarana rekrutmen poIitik
rekrutmen poIitik adaIah proses meIaIui mana partai mencari anggota baru
dan menajak orang yang berbakat untuk berpartisipasi daIamproses poIitik.
O Sebagai sarana pengatur konfIik.
partai menjadi penengah daIam menyeIesaikan konfIik yang diakibatkan oIeh
perbedaan pendapat yang dianggap wajar daIamnegara demokratis
1lP0L00l PAR1Al P0Ll1lK
(R0 MACRlUl3)
P toriter dan demokratis,
P Integratif dan representatif
(perwakiIan),
P IdeoIogis dan pragmatis,
P gamis dan sekuIer,
P Demokratis dan revoIusioner,
P Massa dan eIite dan,
P Demokratis dan oIigarki
KLA3llKA3l PAR1Al P0Ll1lK
(R03KlN, UKK)
P Partai poIitik dapat dikIasifikaskan
dengan beberapa cara, tetapi
kategori partai menurut Roskin dapat
dikeIompokan ke daIam empat
kategori:
O Siapa yang mendukung partai?
O pakah kebijakan keanggotaan partai?
O Bagaimana seorang kadidat dipiIih?
O pa tujuan dari partai?
SISTEM
KEPARTAIAN
P Dinamika pembangunan partai poIitik
dan sistempartai seiring dengan
perubahan sosiaI dan kuItur di
sekitarnya dan juga mungkin
dipengaruhi oIeh kemajuan teknoIogi.
P atz dan Mair (daIamBarrie ford,
1997: 362) menunjukkan modeI-modeI
partai poIitik yang menggambarkan
pembangunan partai poIitik dan sistem
kepartaian daIam tabeI berikut:
Karz ano Ma|rs Mooe|s lo||r|oa| larrv
Svsrem
CborocterIttIct
Coucut
port
Mott ort
Cotcb-oII
ort
CorteI port MedIo ort
7Ime erIede
N|neteenth
Centuru
IssO-I9O I94s - I91O - I99O: -
otIt eI
CempetItIe
A:cr|bed
5totu:
Reore:entot|
ue coooc|tu
o||cu
effect|uene::
Mononer|o|
:h|||: ond
eff|c|encu
ub||c reto||on,
onendo-:ett|nn
otter eI eIecteroI
cempetItIe
Mononed Mob|||:ot|on Comoet|t|ue Conto|ned
ermonent
comoo|nn: fromeed
bu med|o
rIcIpoI teurce eI
port reteurcet
er:ono|
contoc:
Member: fee:
ond
contr|but|on:
From monu
:ource
5tote
:ubuent|on:
5tote :ubuent|on:,
:ome or|uote :ource
ReIotIe betwee
eIIte od membert
||te ore
member:
||te
occountob|e
to member:
Member:
:uooort e||te
5trotochu:
mutuo|
outonomu
Leoder dom|noted
ReIotIe betwee
port od cIwII
tecIet
Unc|eor
boundoru
ortu
be|onn: to
c|u|| :oc|etu
ortu |:
broher
between c|u||
:oc|etu ond
:tote
ortu creote: demond
ref|ex|ue|u throunh
mon|tor|nn of oub||c
oo|n|on
ReIotIe betwee
port od ttote
Unc|eor
boundoru
ortu tr|e: to
no|n contro|
of :tote
ortu become
oort of :tote
ortu |: oort of :tote
KLA3llKA3l PAR1Al P0Ll1lK
S DSR HSIL PENGLSIFISIN
1 MPSISI DN
FUNGSI
ENGGTN
W PRTI MSS
W PRTI DER
2 SIFT DN
RIENTSINY
W PRTI LINDUNGN (PTRNGE PRTY)
W PRTI IDELGI (PRTI SS)
3 JUMLH W SISTEM PRTI TUNGGL (dominant party
system)
W SISTEM DWI PRTI (dwi party system)
W SISTEM MULTIPRTI (MuItiparty system)
4 TINGT MITMEN
PRTI TERHDP
IDELGI DN
EPENTINGN
W PRTI PRT
W PRTI DER
W PRTI MSS
W DITTRIL
W CTCH LL
5 W TERTUTUP TU MPETITIF
W GREGTIF TU IDELGIS
W PLURLISTIS TU MNPLISTIS
W ISSUES RIENTED TU CLIENTELE
RIENTED
W INTEGRTIF TU REPRESENTTIF
o|om ort|he| 5cott Mo|nwor|nn uonn ber|udu| 'ortu 5u:tem: |n 1he 1h|rd voue' do|om lourno| of emocrocu
(uo|ume 9, number 1, lu|u) , menuotohon bohwo oorto| oo||t|h d| demohro:| ne|ombonn het|no odo|oh huronn
ter|n:t|tu:|ono||:o:| d|bond|nnhon dennon oorto| oo||t|h d| nenoro uonn :udoh |omo do|om berdemohro:|.
DaIam artikeI ini disebutkan empat dimensi dari institusionaIisasi partai poIitik.
P Pertama, di daIam sistem partai yang Iebih terinstiusionaIisasi terdapat poIa
kompetisi partai yang Iebih stabiI. HasiI dari pemiIu Iebih bisa diprediksi karena
ada poIa tersebut. Jika ada sebuah partai yang tampak kemudian menghiIang
(hasiI suara yang didapat naik-turun setiap ada pemiIu), maka haI ini merupakan
saIah satu ciri bahwa partai beIum terinstitusionaIisasi.
P edua, di daIam sistem yang sudah terinstitusionaIisasi, partai mempunyai akar
yang kuat di daIam masyarakat. Di daIam sistem yang terinstitusionaIisasi maka
ideoIogi sebuah partai adaIah konsisten, karena ideoIogi iniIah yang mengikat
antara para pemiIih dengan partai tersebut sehingga para pemiIih menjadi IoyaI
yang pada akhirnya partai tersebut mengakar kuat di masyarakat.
P etiga, adanya pengakuan dari eIit ataupun warga negara bahwa partai poIitik
adaIah haI yang mendasar dan penting daIam kehidupan berdemokrasi.
P eempat, di daIam sistem yang sudah terinstitusionaIisasi, organisasi partai
Iebih baik, mempunyai strukutur internaI, prosedur, dan rutinitas yang Iebih
jeIas. danya pergantian kepemimpinan di daIam tubuh partai tanpa adanya
konfIik menandakan

You might also like