Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata kuliah Geometri Analitis
2011
KATA PENGANTAR
Segala puji adalah milik Allah yang telah memberikan pertolongan, perlindungan serta ampunan-Nya. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan kita selaku umatnya sampai akhir jaman. Dengan petunjuk dan pertolongan Allah, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul GRAFIK KOORDINAT DAN CARTECIUS PADA SUMBU SIMETRI ini. Penyusunan makalah ini berdasarkan hasil pencarian dari berbagai sumber yang penulis miliki dan beberapa refrensi pustaka mengenai masalah yang terkait dan beberapa materi yang diberikan oleh dosen Mata Kuliah Geometri Analitik, Bapak Subali Noto S.Si., M.Si. Pada kesempatan kali ini penulis ingin berterimakasih kepada: 1. Bapak Subali Noto S.Si., M.Si.. selaku pembimbing dan dosen Mata Kuliah Geometri Analitik. 2. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. 3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Harapan penulis, makalah ini tidak hanya menjadi wacana bagi para pembaca, namun juga dapat memberikan pengetahuan sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna karena masih terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi materi maupun segi penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik lagi kedepannya dan semoga apa yang telah kita lakukan mendapat ridho dari Allah swt.. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ .. iii BAB I PEMBAHASAN ................................ ................................ ........... 3
A. Definisi Istilah Istilah Proses Pembelajaran ................................ ....... 3 B. Macam Macam Metode Pembelajaran ................................ ............... 3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Tujuan Penyusunan C. Rumusan Masalah
BAB I PEMBAHASAN
A. Koordinat titik
Untuk menentukan letak suatu titik pada bidang datar diperlukan patokan awal. Patokan awal ini dibuat dari dua garis bilangan riel yang berpotongan saling tegak lurus di titik nolnya, yang satu mendatar (horizontal) dan yang lain tegak (vertikal). Garis yang mendatar dinamakan sumbu X, dan garis yang tegak diberi nama sumbu Y. Dua sumbu yang saling tegak lurus itu dinamakan sistem koordinat Kartesius tegak lurus atau cukup disebut koordinat Kartesius.
Letak titik P (gambar 1.1) dikaitkan dengan dua bilangan, yaitu bilangan yang menyatakan jarak O ke P1 dan bilangan yang menyatakan jarak O ke P2, masing masing disebut absis titik P dan ordinat titik P, selanjutnya pasangan terurut dari dua jarak tersebut disebut koordinat titik P.
Pada gambar 1.2 dapat dikatakan bahwa titik P berabsis 4 dan berordinat 2. Selanjutnya dikatakan koordinat titik P adalah (4 , 2).
Sumbu-sumbu koordinat, yaitu sumbu X dan sumbu Y, membagi bidang datar menjadi 4 daerah yang masing-masing disebut kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV, seperti gambar 1.3
P1 P2 ! x 2 x1 y 2 y1
P1 P2 !
x 2 x1 y 2 y1
Contoh: Misalkan P1(1 , 1) dan P2(-3 , 4), maka jarak P1 dan P2 adalah:
P1 P2 !
1 ( 3) 1 4
! 16 9 ! 5
Maka :
P1T1 : T1Q1 ! m : n , sehingga
xT
x1 : x2 xT ! m : n
mx 2 xT ! nxT x1
m n xT
xT !
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan: Apabila diketahui titik-titik P(x1 , y1) dan Q(x2 , y2), dan titik T pada ruas garis PQ sedemikian sehingga PT : TQ ! m : n , maka koordinat titik T adalah:
xT ! mx 2 nx1 mn
dan
yT !
my 2 ny1 mn
Contoh : Apabila diketahui titik-titik P(1 , 3) dan Q(-2 , -5), dan titik T pada ruas garis PQ sedemikian sehingga PT : TQ ! 8 : 3 , maka koordinat titik T adalah ; xT ! 8 xQ 3x P dan
yT ! 8 yQ 3 y P
83 8 2 3 1 xT ! 11 16 3 xT ! 11 2 xT ! 1 11
83 8 5 33 yT ! 83 15 9 yT ! 11 6 yT ! 3 11
Apabila diketahui titik-titik P(x1 , y1) dan Q(x2 , y2), dan titik T adalah titik tengah ruas garis PQ, maka PT : TQ ! 1 : 1 , sehingga koordinat titik T adalah:
xT ! x 2 x1 2
dan
yT !
x 2 x1 2
Contoh : Apabila diketahui titik-titik P(1 , 3) dan Q(-2 , -5), dan titik T adalah titik tengah pada ruas garis PQ, maka PT : TQ ! 1 : 1 , sehingga koordinat titik T adalah: xT ! xQ x P dan
yT ! yQ y P
2 2 1 , xT ! 2 1 xT ! 2
2 53 yT ! 2 yT ! 1
1 ,1 2
Dalil : Grafik dari fungsi fungsi linear ( linear artinya pangkat satu atau straight ) adalah suatu garis lurus.
Tarik Garis dari titik O ke titik P dimana OP terletak pada garis g. Titik Q juga terletak pada garis g. Buktikan bahwa persamaan garis lurus melalui titik Bukti Perhatikan segitiga OPP dan segitiga OQQ QQ: PP = QO : PO y:b=x:a ay = bx y = b/a x ; jika b/a = m
Garis 1 memotong sumbu X di titik A (-a,0) Dan titik B(0,b) Titik P terletak pada garis 1, sehingga PP//BO Bukti bahwa persamaan umum garis lurus adalah y = (b/a) x + b
Syarat bahwa (x1, y1) , (x2, y2), dan (x3, y3 ) terletak pada sebuah garis lurus
Sehingga pengertian dari (2.1) sampai dengan (2.3) dapatlah disimpulkan sebagai berikut : 1. Persamaan garis lurus melalui pusat y =mx dimana m = tg dengan m merupakan koefisien arah / gradient / bilangan arah / kemiringan / kecendrungan garis . 2. Persamaan umum garis dalam bentuk eksplisit y = mx + b, dengan m = tg dan garis ini melalui titik (0,b) tg adalah sudut perpotongan garis lurus dengan sumbu X positif. 3. Persamaan umum garis lurus dapat juga dinyatakan dalam bentuk implisit ax + b + c = 0
Persamaan garis lurus dapat juga dinyatakan oleh : Jarak antara titik O dengan salah satu titik pada garis itu dan sudut yang dibentuk oleh jarak itu dengan sumbu X positif Perhatikan segitiga OBP
y = y1 mx + n = mx1 + n
y - y1 = m(x x1)
Persamaan garis lurus melalui titik P(x1, y1) dengan gradien m
Persamaan garis melalui dua titik
Tarik garis melalui titik O B garis g OP Karena OP B g disebut persamaan garis normal. Kita misalkan n dan sudut yang dibentuk dengan X positif = K Perhatikan segitiga OPB, siku siku di P
Karena garis g memotong ABX dititik A (a,0) dan B (0,b), maka persamaan garis g adalah
Catatan : 1. karena n positif (jarak titik O (0,0) ke garis g ) maka suku ke-3 selalu negatif 2. koefisien x = cos K koefisien y = sin K cos2K + sin 2K = 1
a1x + b1 y + c1 = 0 a2x + b2 y + c2 = 0
a1b2 x+b1b2+b2 c1=0 a1b2 x+b1b2+b2 c1=0 (a1b2 a2 b1)x + (b2 c1- b1c2 )=0
Garis ) Garis )
a1a2x+a2 b1+a2 c1=0 a1a2x+a1 b2+a1 c2=0 (a2b1 a1b2)x + (a2 c1- a1 c2 )=0
Kemungkinan kemungkinan :
a. Jika a1b2-a2b1 0
2. Garis yang Berpotongan Jika l1 dan l2 tidak berpotongan atau sejajar, berarti tidak ada titik potongnya Dimana syaratnya : a1b2 - a2b1 = 0 b2c1 b1 c2 0
tg =
= tg atau tg = arc. tg =
Kemungkinan kemungkinan :
a. Untuk N = 90o tg 90o =
1+m1 m2 = 1+m1 m2 = 0 m1 m2 = - 1
b. Untuk N = 0o tg 0o = 0
Penyelesaian
Karena
Maka d = Maka d=
R. BERKAS GARIS