You are on page 1of 4

Tindak pidana kejahatan terhadap harta kekayaan

Tindak pidana kejahatan terhadap harta kekayaan orang yang termuat dalam KUHP : Titel XXII Buku II tentang pencurian Titel XXIII Buku II tentang pemerasan dan pengancaman Title XXIV Buku II tentang penggelapan barang Title XXV Buku II tentang penipuan Titel XXVI Buku II tentang merugikan orang berpiutang dan berhak Title XXVII Buku II tentang penghancuran atau perusakan barang Title XXX tentang pemudahan (begunstiging) Oleh karena semua tindak pidana ini merupakan pelanggaran hukum dalam bidang perdata, maka disamping hukuman pidana selalu ada kemungkinan hukuman perdata berupa penggantian dari kerugian oleh si pelaku kepada si korban. Unsur-unsur yang khas dari masing-masing tindak pidana tersebut adalah sebagai berikut : a. Pencurian (diefstal) : mengambil barang orang lain untuk memilikinya. b. Pemerasan (afpersing) : memaksa orang lain dengan kekerasan untuk memberikan sesuatu c. Pengancaman (afdreiging) : memaksa orang lain dentan ancaman untuk memberikan sesuatu d. Penipuan (oplichting) : membukuk orang lain dengan tipu muslihat untuk memberikan sesuatu e. Penggelapan barang (verduistering) : memiliki barang yang sudah ada di tangannya (zich toeeigenen) f. Merugikan orang berpiutang : sebagai orang berutang berbuat sesuatu terhadap kekayaannya sendiri dengan merugikan si berpiutang (kreditur) g. Penghancuran atau perusakan barang : melakukan perbuatan terhadap orang lain secara merugikan tanpa mengambil barang itu h. Pemudahan (penadahan) : menerima atau memperlakukan barang yang diperoleh orang lain secara tindak pidana PENCURIAN Pasal 362 KUHP merumuskan tindak pidana ini sebagai : mengambil barang, seluruhya atu sebagian milik orang lain, dengan tujuan memilikinya secara melanggar hukum. Unsur pertama dari tindak pidana pencurian adala mengambil barang. Perbuatan mengambil jelas tidakl ada apabila barangnya yang berhak diserahkan kepada pelaku. Oleh karena sifat tindak pidana pencurian dadalah merugikan kekayaan si korban, maka barang yang diambil harus berharga. Harga ini tidak selalu bersifat ekonomis. Misalnya, barang yang diambil itu tidak mungkin akan terjual kepada orang lain, tetapi bagi si korban sangat dihargai sebgai suatu kenang-kenangan.

Unsur kedua dari tindak pidana ini adalah memiliki barangnya dengan melanggar hukum. Unsur ini juga terdapat pada tindak pidana penggelapan barang dari pasal 372 KUHP. Sebenarnya terdapat suatu kontradiksi antara memiliki barang-barang dan melanggar hukum. Memiliki barang berarti menjadikan dirinya pemilik. Dan untuk menjadi pemilik suatu barang harus menurut hukum. Setiap pemilik barang adalah pemilik menurut hukum. Maka, sebenarnya tidak mungkin orang memiliki barang orang lain dengan melanggar hukum, karena kalau hukum dilanggar , tidak mungkin orang tersebut menjadi pemilik barang. Lebh tepat jika dikatakan : berbuat sesuatu dengan sesuatu barang seolah-olah pemilik barang itu, dan dengan perbuatan tertentu itu si pelaku melanggar hukum. Perbuatan memiliki barang dapat berwujud macam-macam seperti menjual, menyerahkan, meminjamkan, memakai sendiri, menggadaikan, dan sertingbahkan bersifat negative, yaitu tidak berbnuat apa-apa dengan barang itu, tetapi juga tidak mempersilakan orang lain berbuat sesuatu dengan barang itu tanpa perseutjuannya. Gequalificeerde Diefstal Istilah ini dapat diterjemahkan sebagi pencurian khusus dimaksudkan sebagai suatu pencurian dengan cara-cara tertentu atau dalam keadaan tertentu sehingga bersifat lebih berat dan maka dari itu diancam dengan hukuman yang maksimumnya lebih tinggi. Hal ini diatur dalam pasal 363 dan pasal 365 KUHP. Perbedaan dengan pasal 339 KUHP Pasal 339 KUHP menentukan: pembunuhan yang diikuti, disertai, atau didahului dengan suatu tindak pidana, dan yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah tindak pidana itu, atau jika tertangkap basah, untuk melepaskan dirinya sendiri atau peserta dari hukuman atau supaya barang yang didapatnya dengan melanggar hukum tetap ada dalam tangannya, dihukum dengan meksimum hukuman pejara seumur hidup atau dua puluh tahun. Perbedaan dari pasal 365 adalah sebagai berikut. Kalau dalam pasal 365 perbuatan kekerasan yang mungkin meningkat sehingga mengakibatkan matinya orang, dilakukan untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, maka dalam pasl 339 suatu pembunuhan, jadi tidak hanya suatu penyerangan dengan kkerasan saja, tegas dilakukan untuk mempersiapkan atau memudahkan sembarang tindak pidana lain, tidak hanya suatu pencurian. Jaid, tindak pidana pokok dari pasal 365 adalah pencurian, yang ditambah hukumannya karena telah dilakukan kekerasan, sedangkan itndak pidana pokok pasal 339 adalh sutau pembunuhan , yang juga ditambah hukumannya karena adanya maksud lebih aripada pembunuhan itu, yaitu untuk mempersiapkan atau memudahkan suatu tindak pidana lain. PEMERASAN Tindak pidana pemerasan ini dimuat dalam pasal 368 KUHP dan dirumuskan sebagai berikut : Denagn maksud untuk menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melanggar huku, memaksa orang dengan

kekerasan atau ancaman kekerasan supaya orang itu memberikan suatu barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang itu atau orang ketiga, atau supaya orang itu mengutang atau menghapuskan pituang. tindak pidana pemerasan ini sangat mirip dengan pencurian dengan kekerasan dari pasal 365 KUHP. Bedanya adalah bahwa dalam hal pencurian, si pelaku senidri mengambil barang yang dicuri; sedangkan dalam hal pemersan, si korban, stelah dipaksa denga kekerasan, menyerahkan barangnya kepada si pemeras. Mengingat unsur paksaan dengan kekerasan ini, maka tindak pidana ini adalah pengkhususan dari tindak pidana paksaan pada umumnya yang termuat dalam pasal 335 ayat 1 nomor 1 KUHP. PENGANCAMAN Tindak pidana pengancaman termuat bersama pemerasan dalam satu title XXII buku II KUHP, yaitu pasal 369 ayat 1 : Barang siapa dengan maksud menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melangagar hukum, memaksa orang dengan ancaman akan menista lisan atau dengan surat atau dengan ancaman akan membuka rahasia supaya orang itu menyerahkan kepadanya suatu barang yang seluruhnya atu sebagian kepunyaan orang itu atu orang ketiga, atau su[paya orang itu mengutang atau menghapuskan pituang, dihukum karena pengancaman dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun. Rahasia yang bersangkutan tidak hanya mengenai suatu hal yang harus disimpan oleh si pelaku tindak pidana pengamcaman, tetapi dapat mengenai apa saja yang oleh orang yang diancam dikehendaki jangan diketahui orang banyak. Maka, rahasia kini berlainan artinya dari rahasia yang dimaksudkan dalam pasal 322 KUHP, yang mengenai pembukaan rahasia oleh orang yang karena jabatannya atau pekerjaannya, berwajib menyimpan data rahasia itu. PENGGELAPAN BARANG Perumusan dari tindak pidana ini termuat dalam pasal 372 KUHP sebagi berikut : Dengan sengaja memiliki dengan melanggar hukum suatu barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan oranglain yang ada di bawah kekuasaannya secara lain daripada denga melakukan kejahatan. Unsur memiliki barang dengan melanggar hukum sudah cukup dibahas pada pembahasan tindak pidana pencurian. Unsure barang di bawah kekuasaan si pelaku adalah unsure pokok dari penggelapan barang yang membedakan darti tindak-tindak pidana lain mengenai harta kekayaan orang. Ditambahkan bahwa

barang harus ada di bawah kekuasaan si pelaku dengan cara lain daripada denga melakukan kejahatan. Dengan demikian, tergambar bahwa barang itu oleh yang empunya dipercayakan atau dapat dianggap dipercayakan kepada si pelaku. Maka, pada pokoknya dengan perbuatan penggelapan, si pelaku tidak memenuhi kepercayaan yang dil;impahkan atau dapt dianggap dilimpahkan kepadanya oleh yang berhak atas suatu barang. Penggelapan Khusus

pasal 374 merumuskan tiga macam hubungan antara si pelaku dan yang memercayakan barangnya, yaitu ke-1: hubungan buruh-majikan, ke-2 : hubungan berdasar pekerjaan si pelaku, ke-3 :hubungan di mana si pelaku mendapat upah untuk menyimpan barang. PENIPUAN PENGHANCURAN ATAU PERUSAKAN BARANG PENADAHAN (HELING) Pasal 480 KUHP berbunyi : Dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya enam puluh rupiah : Ke-1 : karena melakukan penadahan (heling) barang siapa membeli , menyewa, menukari, menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau, dengan mksud mendapat untung, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan, atau menyembunyikan suatu barang, yang diketahuinya atau pamtas harus disangkanya, bahwa barang itu diperoleh dengan jalan kejahatan. Unsure kesengajaan merupakan unsure yang bersifat subjektif yaitu mengenai jalan pikiran atau jalan perasaan seorang pelaku. Unsure kesengajaannya yaitu bahwa barangnya harus benar-benar diperoleh dengan kejahatan atau merupakan hasil dari suatu kejahatan tertentu. Hasil barang yang diperoleh dengan kejahatan, unsure ini termuat dalam pasal 480 ke-2 KUHP mengenai hal bahwa suatu barang, yang secar langsung diperoleh dengan pencurian atau penggelapan, dsb, sudah dijual atau sudah ditukarkan dengan lain barang, atau uang curian yang sudah dipergunakan untuk membeli barang. Maka, barang siapa mengambil untukng dari uang atau barang yang menggantikan barang-barang yang langsung diperoleh dengan kejahatan itu, melakukan tindak pidana dari pasal 480 ke-2 tersebut. Misalnya, seorang yang medapat bagian dari uang hasil penjualan barang yang dicuri atau digelapkan dsb.

You might also like