You are on page 1of 3

Menyembuhkan Penyakit Dengan Banyak Bersodaqoh

Oleh: Wafi Marzuqi Ammar, Lc., M.Pd.I Abul Laits As-Samarqandi berkata, Bersedakahlah dengan harta yang Anda miliki sebesar atau sekecil apapun, karena dalam sadaqah itu terdapat sepuluh perkara terpuji. Lima pertama akan dirasakan seorang hamba di dunia, dan lima lainnya akan didapatinya di akhirat. Adapun lima perkara pertama yang akan dirasakannya di dunia adalah, Pertama, Sadaqah mensucikan hartanya dari segala kotoran dan noda, sebagaimana sabda Nabi SAW yang berbunyi, Ingatlah! Dalam setiap jual beli pasti terdapat kelalaian, sumpah bohong dan beberapa kedustaan, maka bersihkanlah harta hasil jual beli tadi dengan sadaqah. Kedua, Dengan sadaqah, seseorang bisa menghapuskan dosa-dosa yang menempel di badannya. Allah SWT Berfirman: Ambillah sadaqah dari sebagian harta mereka, dengan sadaqah itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka. (Qs. At-Taubah ayat 103) Ketiga, Dengan sadaqah, berbagai musibah dan malapetaka yang mestinya turun tidak jadi diturunkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: Sembuhkanlah orang-orang sakit kalian dengan banyak bersadaqah. Keempat, Dengan sadaqah, kita langsung membahagiakan hati orang-orang miskin. Padahal amalan paling utama dan paling dicintai Allah SWT adalah memasukkan rasa senang di hati seorang mukmin. Rasulullah SAW bersabda: Orang yang paling dicintai Allah SWT adalah yang paling bermanfaat bagi lainnya, dan sebaik-baik perbuatan adalah kebahagiaan yang Anda masukkan ke hati seorang muslim, malapetaka yang Anda hilangkan darinya, hutang yang Anda bayarkan, atau rasa lapar yang Anda hilangkan darinya. Sungguh, jika saya berjalan karena hendak memenuhi suatu hajat saudara saya, hal ini lebih saya sukai daripada beri`tikaf di Masjid Madinah Masjid Nabawi- selama sebulan. Barangsiapa bisa menghentikan kemarahannya, Allah pasti menutup aibnya, dan barangsiapa bisa menyimpan emosinya padahal ia bisa mengeluarkannya, niscaya Allah memenuhi hatinya dengan rasa tenteram di hari qiyamat. Barangsiapa berjalan karena hendak memenuhi kebutuhan seorang saudaranya sampai ia benar-benar memenuhinya, niscaya Allah Menetapkan telapak kakinya di atas shirat yang pada hari itu seluruh telapak kaki pada tergelincir, dan sesungguhnya Akhlaq yang buruk sangat menghancurkan amal perbuatan, seperti cuka yang sangat merusak madu. Kelima, Dengan sadaqah, harta akan lebih banyak keberkahannya, dan pintu rizqi menjadi lebih luas. Seperti dalam firman Allah SWT, Dan barang apa saja yang kalian infaqkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (Qs. Saba` ayat 39)

Adapun kelima perkara lainnya yang bakal dirasakan seorang hamba di akhirat adalah, Pertama, Sadaqah menjadi pelindung dan tempat berteduh seseorang dari panasnya padang mahsyar. Rasulullah SAW bersabda: Ada tujuh golongan yang Allah SWT bakal memberikan naungan kepada mereka di hari yang tiada naungan selain dari-Nya, kemudian beliau menyebutkan di antara golongan tadi, Dan seseorang yang bersadaqah sambil merahasiakannya, sampai tangan kanannya tidak mengetahui apa yang telah diinfaqkan oleh tangan kirinya." Kedua, Sadaqah adalah pemberat timbangan amal seseorang. Ketiga, Dengan sadaqah, laporan pertanggung jawaban harta kita saat dihisab, menjadi lebih ringan dan lebih cepat selesai. Keempat, Dengan sadaqah, seseorang akan berhasil melintasi shirath (jembatan) dengan mudah. Kelima, Bertambahnya derajat keni`matan dalam surga. Saudara.. Kalau misalnya keutamaan sadaqah itu hanya berupa doa kebaikan dari fakir miskin buat orang yang bersedakah, ini adalah sudah lebih dari cukup. Mestinya orang-orang cerdas lebih menekankan diri mereka untuk bersadaqah. Tapi nyatanya keutamaan sadaqah masih banyak sekali, bukan hanya doa saja. Diantara keutamaan itu adalah; datangnya keridhaan dari Allah SWT buat sang hamba, membuat syetan menangis meraung-raung, dan dengan bersadaqah berarti kita telah mengikuti pola hidup orang-orang saleh. Karena orang-orang saleh, cita-cita terbesar mereka adalah mengeluarkan harta untuk sadaqah. Mestinya orang-orang berduit lebih bergegas untuk menginfaqkan hartanya setelah mengetahui banyaknya keutamaan ini.[1] Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata, Ketahuilah! Sesungguhnya sadaqah itu menjamin seseorang untuk tidak disiksa Allah SWT. Tidak tahukah anda bahwa dosa seorang hamba pasti menyeretnya ke dalam neraka, tapi tatkala ia banyak bersadaqah, sadaqah itu langsung menyelamatkan dan mengeluarkannya dari cengkeraman api neraka. Oleh sebab itu Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadits sahih, tepatnya saat beliau berkhutbah kepada para wanita di hari idul fithri, beliau berkata, Wahai para wanita! Bersadaqahlah dengan perhiasan-perhiasan yang kalian pakai, karena saya mendapati bahwa kebanyakan penduduk neraka adalah kaum wanita. Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menyuruh dengan sangat kepada kaum wanita untuk menyelamatkan jiwa mereka dari api neraka dengan memperbanyak sadaqah. Saudaraku.. Sadaqah itu mempunyai berkah yang sangat besar terhadap jiwa seseorang, terhadap harta dan anakanak. Berpengaruh besar dalam menangkis malapetaka yang mestinya turun, dan juga mendatangkan berbagai kemakmuran di mana-mana. Hal ini langsung dirasakan seorang penderma atau orang yang mengeluarkan sadaqah. Setiap ia menginfaqkan harta, hatinya langsung terasa lapang dan jiwanya menjadi sangat tenang.

Wahai jiwa yang selalu bersadaqah! Camkanlah ucapan Ja`far bin Muhammad kepada Sufyan Ats-Tsauri ini, Sesungguhnya perbuatan baik tidak sempurna kecuali dengan tiga perkara; Segera mengerjakannya tanpa menunda-nunda. Menganggapnya sebagai amalan yang sangat kecil, meskipun itu besar. Dan menyembunyikannya di hadapan para manusia. Diantara contoh infaq paling tinggi dan mulia adalah perbuatan Abdullah bin Umar radhiyallahu `anhuma. Pernah dalam sebuah majlis ia mendapatkan tiga puluh ribu dinar segaligus, tapi anehnya dalam bulan berikutnya ia tak memakan sepotong dagingpun. Karena hartanya habis diinfaqkan.[2] Wahai saudara tercinta Inilah perbuatan mereka saat mengerjakan kebaikan. Mereka bergegas mengerjakannya tanpa menundanunda sedikitpun. Mereka bersegera mengerjakannya dan tak mengakhirkannya sama sekali. Cita-cita mereka adalah banyak menanam amal saleh di dunia, agar di akhirat mereka tinggal memanennya. Dunia di mata mereka bagaikan hewan tunggangan, yang membawa mereka ke tempat tujuan. Harta di mata mereka adalah perahu yang membawa mereka menuju keridhaan Allah SWT, yang berlabuh kesana kemari sesuai dengan perintah Allah SWT. Karena semua itulah, dunia ini di hadapan mereka tak berharga sama sekali, ia tak lain hanyalah sebuah barang yang hina. Sumber: Berjuta Berkah Karena Sedekah, hlm. 27-34

You might also like