You are on page 1of 25

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Kuliah kerja lapangan (KKL) merupakan kegiatan intrakurikuler yang mempunyai ciri-ciri khusus yakni bernilai fundamental dan perluasan filosofis, antara lain, (1) keterpaduan unsur-unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu, pendidikan/pengajaran; (2) pendekatan interdisipliner dan komprehensif;(3) lintas sektoral; (4) berdimensi luas dan prgamatis; dan (5) melibatkan masyarakat. Kegiatan KKL yang merupakan bentuk respon nyata Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak untuk berpartisipasi aktif dalam memberdayakan masyarakat yang sarat dengan dinamika dan permasalahnnya. KKL bertujuan untuk mendidik, melatih dan memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam kapasitasnya sebagai agent of change dalam memperdayakan masyarakat melalui program KKL ini diharapkan mahasiwa dapat menjadi fasilitator dalam permasalahan yang dihadapinya,

mendiskusikannya untuk mencari solusi terbaik, melakukan tindakan untuk mengatasinya, merefleksikan efektifitas tindakan dan melakukan tindakan hingga permasalah-permasalahn tersebut dapat dituntaskan. Dengan demikian, benefit dan inpact kegiatan KKL adalah mahasiswa dapat mengembangkan komptensi profesionalnya dan masyarakat pun dapat memiliki kemandirian dalam menyelesaikan permasalahan-permasalah yang dihadapinya, baik untuk saat ini maupun di masa mendatang. B. Fokus Program Program Kuliah Kerja Lapangan bersifat belajar dan mengkaji bersama masyarakat sebagai bentuk pengabdian yang diwujudkan dalam bentuk: a. Pengenalan dan penghayatan tentang pembangunan masyarakat melalui kejelasan proses perubahan yang direncanakan serta metode penyelesaian masalah berkenaan dengan kemampuan memilih dan memilah, serta menggunakan keterampilan yang tepat.

b. Dorongan untuk mengembangkan kehidupan beragama di lingkungan masyarakat melalui ketepatan dan kecermatan observasi tentang situasi sosial keagamaan, proses dan dinamika sosial, latar belakang, struktur dan kultur masyarakat yang menjadi khalayak sasaran kegiatan Kuliah Kerja Lapangan. c. Inventarisasi dan indentifikasi masalah-masalah di lokasi kegiatan, untuk kemudian dilakukan upaya pemecahannya, terutama yang berhubungan dengan bidang pendidikan dan sosial keagamaan. C. Tujuan dan manfaat program a. Tujuan Berdasarkan karakteristik bidang keilmuan mahasiswa STAIN Pontianak maka tujuan kegiatan KKL berbasi PAR adalah untuk: 1. Bagi mahasiswa Tarbiyah a. Mengembangkan kemampuan pedagogik pada tingkat dasar dan mengegah dalam suasana kemajemukan sosial-budaya masyarakat b. Sebagai wadah mempertajam intuisi jiwa pendidik bagi

kepentingan rancang bagngun keilmuwan yang bersifat islami atau sesuai prinsip-prinsip pendidikan dalam islam c. Menyematkan (dessimination) kedamaian, persatuan dan kesatuan dengan pendekatan ilmu pendidikan islam d. Membantuk pemerintah dalam melakukan percepatan melek huruf sebagai pra-syarat menuju masyarakat yang santun dan peradaban 2. Bagi Mahasiswa Jurusan Syariah a. Media pengembangan dan pelatihan dasar keilmuan ekonomi berbasi prinsip-prinsip syariah bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat b. Sebagai laboratorium keyakinan epistemologis keilmuan ekonomi Islam, bahwa konsep yang ada tersebut memang memiliki nilai manfaat yang utilitas.

c. Mendampingi masyarakat dalam penguatan ekonomi berbasis kemandirian dengan menggali potensi-potensi sumber daya yang telah tersedia baik dengan cara eksetensifikasi ataupun intensifikasi d. Mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ril. 3. Bagi Mahasiswa Dakwah a. Sebagai wadah pengukuhan kemampuan retorika berdakwah di tengah masyarakat b. Melatih kepekaan (sense) mahasiswa dalam melakukan mapping dakwah di masyarakat, sehingga pesan-pesan dakwah dapat disampaikan dengan bahasa yang efektif dan efesien. Efektif berarti memiliki nilai daya dorong guna, sementara efesien bermakna tepat sasaran. c. Memberikan pendampingan dalam memperkuat etika dan

spiritualitas kehidupan sosial-keagamaan masyarakat. d. Mendukung pemerintah dalam menciptakan kerukunan umat beragama sebagai modal sosial (social capital) menuju masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. b. Manfaat Program Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan tahun 2011 STAIN Pontianak diharapkan mempunyai kegunaan secara praktis maupun secara teoritis. 1. Secara praktis
y

Untuk mahasiswa (1) Memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah (2) Memudahkan mahasiswa dalam penguasaan dan pendalaman baik itu konsep pendidikan, ekonomi mapun sosial keagamaan (3) Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsepkonsep terapan pendidikan, ekonomi mapun sosial keagamaan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari

(4) Mendapatkan tambahan pengetahuan

materi pendidikan,

ekonomi dan sosial keagamaan sesuai bidang kajian yang dilakukan oleh objek KKL
y

Untuk Dosen 1) Kegiatan KKL merupakan mediasi Dosen untuk menjelaskan materi pedidikan, ekonomi, dan sosial-keagamaan 2) Dossn dapat memberikan bentuk perkulihan yang representatif di tempat objek yang dijadikan KKL

Untuk Kampus Dari kegiatan KKL dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara pihak kampus dan instani yang dijadikan objek KKL.

2. Secara Teoritis Dari kegiatan KKL berbasis PAR tahun 2011 dapat memberikan sumbangan positif terhadap usaha pengembangan IPTEK, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran pendidikan, ekonomi, dan sosial keagamaan. D. Teknik PAR yang digunakan Beberapa teknik PAR yang digunakan sebagai berikut: 1. Pemetaan wilayah (mapping Area) Yaitu melakukan pemetaan wilayah / batasan -batasan bersama

masyarakat, kemudian mendiskusikannya lebih lanjut bersama masyarakat tentang keadaan, masalah-masalah, sebab terjadinya serta akibat yang ditimbulkannya. 2. Penelusuran wilayah (transect) Merupakan teknik untuk menfasilitasi masyarkat dalam pengamatan langsung terhadap lingkungan dan keadaan sumber daya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa, mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati.

3. Kalender Musim (calendar seasion) Adalah suatu teknik yang diguanakan untuk mengetahui keadaan utama, masalah, dan kesempatan siklus tahunan. Hasilnya yang digambar dalam suatu kalender dengan bentuk matriks, merupakan informasi penting sebagai dasar pengembangan rencana program. 4. Pohon masalah Teknik ini digunakan terutama untuk menelusuri penyebab suatu masalah. Teknik ini adalah teknik yang cukup fleksibel. Melalui teknik ini, orang yang terlibat dalam memecahkan satu masalah dapat melihat penyebab yang sebenarnya, yang mungkin belum bisa dilihat kalau masalah hanya dilihat secara sepentis. Teknik analisa pohon masalah harus melibatkan orang setempat yang tahu dan merasakan langsung masalah yang ada. 5. Diagram alur Adalah menggambarkan arus dan hubungan di atara semua dan komoditas yang terlibat dalam suatu sistem. Diagram ini dapat digunakan untuk mengenalisis alur penyebaran keyakinan dan tata nilai keagamaan dalam masyarakat, seperti a) menganalisis dan mengkaji suatu sistem, b) menganalisis fungsi masing-masing pihak dalam sistem dan mencari hubungan antara pihak-pihak dalam sistem itu, termasuk bentuk-bentuk ketergantungan, 3) memberikan kesadaran kepada masayarakat dimana mereka sekarang.

BAB II GAMBARAN UMUM A. Deskripsi Wilayah Kajian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Pulau Sayat Pulau Sayat berdiri pada tahun 1971. Pada mulanya kampung ini hanya tempat singgah orang-orang yang mencari pekerjaan di hutan. Pada tahun tersebut ada 7 orang yang pertama kali datang mendirikan pondok (tempat tinggal) di tanah Pulau Sayat ini, yaitu: Sahadi, M. Tahar, Ustadz Daud, Anwar, Kasim, Sahwi, Ustadz Basri. Semuanya berasal dari Kecamatan Tepuai. (wawancara M. Tahar Pulau Sayat pada 18 Mei 2011) Berhubung tanah yang di tempati tersebut merupakan milik Suku Dayak Pukat dan Dayak Taman, maka usaha yang dilakukan agar tidak terjadi permasalahan adalah dengan dilakukannya pembelian. Hal ini terjadi pada tahun 1975. Sampai tahun 1990. Setelah dilakukannya pembelian tanah tersebut, status kependudukannya masih tergabung dengan Dusun Pulau Lunsara (sekarang Lunsara) berhubung belum ada izin dari kepala kampung/pimpinan orang Dayak Taman. Usaha untuk menjadikan Pulau Sayat berdiri sendiri menjadi kampung dilakukan sejak tahun 1980. Pada tahun 1990, dilakukan musyawarah perluasan kampung Islam antara perintis Pulau Sayat (Sahadi, M. Tahar, Ustadz Basri) dengan Kepala Desa Lunsara Bapak Adus Samad (Paman Kepala Desa sekarang) dan Bapak Busang (ipar Adus Samad). Musyawarah tersebut

menghasilkan keputusan perluasan wilayah Islam yakni dengan melakukan pembelian tanah di wilayah Pulau Sayat. Adapun tanah yang dibeli adalah tanah pinggiran sungai kapuas milik orang Taman. Tanah seluas 3 hektar milik Pak Delang, Pak Ego, dan Pak Ajan, dibayar dengan seekor sapi untuk Pak Delang, 250 gantang padi kepada Pak Ego dan 60 gantang padi serta 1 pucuk senjata api kepada Pak

Ajan. Pada saat itu pimpinan Suku Taman adalah Pak Lunsa. Setelah dilakukannya pembayaran, maka status tanah tersebut berkedudukan sebagai wilayah Desa Lunsara. Pada tahun 1990 juga dilakukan usaha untuk menjadikan sebuah kampung oleh Sahadi dan kawan-kawan selaku perintis utama. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan bermusyawarah dengan Kepala Desa Lunsara (Sekarang Dusun Lunsara). Melalui musyawarah tersebut, kepala kampung memberikan izin pendirian kampung Pulau Sayat dengan syarat didirikannya sebuah masjid sebagai simbol. Kemudian ditahun itu juga dibangunlah sebuah Masjid serta pengurusnya yang bernama Masjid Al-Mustaillin. Adapun yang menjadi pengurus pada saat itu Pak Adus Samad (ketua), Sahadi (sekretaris), M. Tahar (bendahara), dan Ustadz Basri (stap). Kepengurusan tersebut berlangsung selama 1 tahun (1990-1991). Berdirinya Masjid Al-Mustaillin merupakan syarat dari Kepala Kampung Lunsara (Adus Samad), mengawali berdirinya kampung Pulau Sayat bagian dari Desa Lunsara. Pada saat itu terdapat 6 rumah. Dan nama Pulau Sayat ini diambil dari terdapat beberapa pulau di sungai kapuas yang mana pulau tersebut seperti disayat-sayat. 2. Keadaan Geografis Dusun Pulau Sayat adalah salah satu bagian dari wilayah Desa Suka Maju Kecamatan Putussibau Selatan. Secara teritorial Dusun Pulau Sayat memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Selatan berbatasan Dusun Lunsara Desa Suka Maju. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Urang Unsa Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Manday Sebelah Timur berbatasan dengan Mendalam.

Jadi letak Geografis Dusun Pulau Sayat berada di sisi Desa Suka Maju yang mana Desa Suka Maju umumnya berada antara dua Desa dalam satu Kecamatan dan dua Desa lainnya dalam wilayah kecamatan yang berbeda.

Untuk Jarak tempuh dari kota Putussibau menggunakan kendaraan darat lebih kurang 1 jam sedangkan menggunakan kendaraan sungai lebih kurang 2 jam. 3. Keadaan Penduduk Penduduk di Dusun Pulau Sayat berjumlah 280 jiwa terdiri dari 61 kepala keluarga yang menempati dua RT. (data 2010) 4. Keadaan Perekomian Mata pencaharian utama masyarakat Pulau Sayat adalah menoreh karet. Sedangkan mata pencaharian tambahan adalah tambang emas, nelayan kebun sayur. a. Karet Kebun karet terletak di sekitar pemukiman warga. Dan ada juga yang jauh dari pemukiman, seperti di daerah Bukit Anten, Batu Lintang/Silat (sebelah Utara Pulau Sayat). b. Tambang Emas Lokasi tambang emas yang dikerjakan oleh sebagian masyarakat Pulau Sayat adalah di Uncak Kapuas (Hulu Kapuas) dengan jarak tempuh 1 minggu perjalanan perahu sipit 40. c. Nelayan Pencaharian nelayan dilakukan di sungai kapuas sekitar pemukiman warga. d. Kebun Sayur Kebun sayur dilakukan didalam kebun karet yang belum ditoreh. Sayur yang banyak ditanam adalah ubi-ubian, jagung, mentimun, cabe. 5. Keadaan Pendidikan Pendidikan masyarakat Pulau Sayat rata-rata sekolah dasar dan SMP. Hanya ada beberapa orang yang tamatan SMA. Hal ini dikarenakan jarak tempuh pendidikan sangat jauh dari kampung, ditambah adanya pengaruh mencari uang pada anak-anak lulusan sekolah dasar.

Di Dusun Pulau Sayat terdapat satu unit Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah siswa 40 orang (kelas 1-6), dan 5 orang tenaga pengajar tetap (PNS). Untuk pendidikan agama Islam, bimbingan baca Al-Quran (iqro) oleh guru agama Islam sekolah Dasar setempat yaitu Ibu Yuliah. Bimbingan baca Al-Quran ini dilakukan selama 4 hari dalam satu minggu mulai jam 15.00 (habis asar berjamaah) sampai jam 17.00 wib. 6. Keadaan Sosial Keagamaan Kegiatan sosial keagamaan di Dusun Pulau Sayat antara lain: a. Yasinan dan tahlilan Yasinan dilakukan setiap malam jumat. Dan kadang-kadang juga dilakukan pada acara syukuran. Seperti syukuran pulangnya anak atau suami dari Uncak Kapuas mencari emas. b. Gunting rambut, Walimah al Ursy dan Khitanan Kegiatan tersebut di atas, diisi dengan pembacaan al Barzanji. Kemudian ada juga yang menampilkan kesenian berupa berlangkah, tari jepin. Pelaksanaan gunting rambut, walimah al Ursy dan Khitanan masih dilakukan secara gotong royong masyarakat. c. Majlis taklim Kegiatan majlis taklim berlangung setelah adanya pembentukan pengurus Persatuan Majlis Taklim (PERMATA) Pulau Sayat. Pembentukan pengurus Persatuan Majlis Taklim dikoordinir oleh mahasiswa KKL. Kegiatan dalam majlis taklim itu berupa yasinan bersama, tausiyah dan sholawatan.

d.

Kegiatan Keolahragaan Kegiatan masyarakat di bidang olahraga berupa volly ball dan sepak bola dilakukan setiap sore. Sebagian besar pemain adalah pemuda Pulau Sayat. Kadang-kadang diadakan pertandingan persahabatan dengan pemuda Desa Urang Unsa (Suku Dayak Taman). Untuk kegiatan sepak bola kurang aktif, berhubung pemuda yang menjadi pemain banyak yang mudik ke tambang emas.

7. Keadaan Sarana dan Prasarana No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 1 Sekolah Keterangan 5 ruang kelas 3 WC 1 Kantor Guru 5 orang Guru tetap 2 3 4 5 6 Masjid Gedung Pertemuan Dusun Listrik Lapangan Bola dan Voli Mesin Dompet/Jet 1 1 1 1 Genset dan Tenaga Surya Alat untuk mencari emas

B. Setting Permasalahan 1. Pendidikan (Tarbiyah) Permasalahan yang kami temukan khususnya di SDN No 15 Dusun Pulau Sayat yaitu kurangnya keaktifan guru dan rendahnya kemampuan siswa membaca. Dalam penemuan tersebut beberapa langkah yang kami tempuh sebagai berikut: Mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan pendidikan Melakukan observasi langsung, yaitu dengan cara khusus mahasiswa jurusan Tarbiyah mengajar di sekolah itu. Melakukan wawancara ringan bersama dewan guru dan masyarakat

Dari langkah di atas termasuk dalam rumusan pohon masalah sehingga kami mendapat permasalahan tersebut. Kegiatan pertemuan ini kami

10

adakan kamis, 16 Juni 2011 pada malam hari setelah bada isya di balai pertemuan Dusun yang dihadiri oleh kepada Desa Suka Maju, Kepala Dusun Pulau Sayat, Ketua RT, serta masyarakat Dusun Pulau Sayat. (peserta hadir lihat lampiran) Berikut ini tabel permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan:
y

Kurang Aktifnya Guru Mutu pendidikan rendah, tidak stabil dalam penerapan mata pelajaran, siswa banyak bermain, kurang kerjasama antar guru Kurang Aktifnya Guru Kurang disiplin, Sarana dan prasaran kurang, Tidak adanya kontrol, pemerintah, Urusan tugas, Kurang perhatian masyarakat

Solusi Pemerintah bermasalah Sekolah Masyarakat sekolah


y

: pengawas / dinas pendidikan menindaklanjuti guru yang

: kepala sekolah menegur guru yang bersangkutan : pemilihan ketua komite / pengaktifan kembali komite

Rendahnya kemampuan membaca Tidak naik kelas, Sulit mempelajari mata pelajaran, Prestasi rendah Rendahnya kemampuan membaca Kurang bimbingan orangtua, Minat lemah, Anak banyak bermain, Pengaruh lingkungan, Naik kelas yang tidak tuntas

Solusi
-

Guru Orang tua

: mengotrol /melatih siswa yang masih kurang : member waktu jam belajar, mengotrol anak ketika belajar

Masyarakat

: membuat plang himbauan jam wajib belajar membuka layanan bimbingan tambahan

11

2. Ekonomi (Syariah) Di bidang ekonomi, permasalahan yang dikeluhkan masyarakat Pulau Sayat adalah ketidakstabilan harga karet dengan harga bahan pokok. Masalah ini kami dapat dalam perumusan transect dan terurai dalam pohon masalah. Proses penemuan masalah ini dilaksanakan dengan cara musyawarah masyarakat dusun pada Kamis, tanggal 16 Juni 2011. Di antara penyebab ketidakstabilan harga karet di Dusun Pulau Sayat ini adalah dikarenakan transportasi yang cukup jauh. Sehingga memerlukan ongkos yang besar. Dalam hal ini, transportasi dipengaruhi oleh naiknya harga BBM. Apalagi kalau jalan rusak, maka pembeli/penampung mematok harga yang lebih rendah dengan alasan potongan biaya angkutan. Berikut ini tabel permasalahan Ekonomi di Dusun Pulau Sayat,
y

Harga Karet Tidak Stabil

Masyarakat kerja keluar, minimnya pemasukan, tidak adanya penampung Harga Karet Tidak Stabil Belum ada pabrik, transportasi, kurang perhatian pemerintah, kurang persaingan dari pembeli Solusi
-

Meningkatkan mutu getah/karet Adanya kesepakatan harga karet

3. Sosial Keagamaan (Dakwah) Persoalan yang kami temukan di Dusun Pulau Sayat adalah kurangnya kegiatannya keagamaan. Proses penemuan masalah tersebut dalam rumusan pohon masalah. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis, 16 Juni 2011 yang bertempat di Balai Pertemuan Dusun. Adapun yang kami temukan dalam hal kaitan dengan sosial keagamaan ini yaitu kurangnya kegiatannya kegamaan di Dusun Pulau Sayat.

12

Kurang Kegiatan Keagamaan Silaturrahim berkurang, masjid sepi, minimnya pengetahuan agama, sebagian lebih mementingkan kerja Kurang Kegiatan Keagamaan Tidak adanya ustad/pembimbing/koordinator, tidak ada lembaga keagamaan, pemahaman lemah

Solusi:
-

Dibentuknya TPQ dan majlis taklim Diadakannya pengajian Bapak/ibu Meningkatkan gotong royong sosial dengan masyarakat

13

BAB III PELAKSANAAN KKL TRANSPORMATIF A. Proses PAR Dusun Pulau Sayat dengan Kepala Keluarga berjumlah 61 orang memberikan daya tarik tersendiri bagi kami pelaksana proses KKL di tempat tersebut. Dengan jumlah masyarakat yang kebanyakan kerja di perkebunan karet dan pertambangan emas. Sehingga sebagian masyarakat tidak menetap di kampungnya. Berdasarkan kondisi tersebut proses PAR yang kami lakukan dengan mendapatkan data atau sumber informasi berkaitan dengan pendidikan, sosial keagamaan dan ekonomi dengan cara sebagai berikut: 1. Wawacara individual dan kelompok. Untuk wawacara individual sebagian mahasiswa silaturrahmi ke rumahrumah masyarakat sedangkan wawancara kelompok kami melakukan diskusi bersama di balai pertemuan dusun. 2. Observasi langsung Untuk observasi langsung, fokus pengamatan adalah Sekolah Dasar (pendidikan), kegiatan keagamaan (dakwah), mata pencaharian (ekonomi syariah). 3. Diskusi Secara umum program Mapping Area, Transector, Pohon Masalah, Kalender Musim, dan Alur Pemasaran kegiatannya kami dengan mengumpulkan masyarakat di Balai Pertemuan Dusun. B. Program Prioritas Program prioritas adalah Mapping Area, Transector, Pohon Masalah, Kalender Musim, dan Alur Pemasaran. Dalam proses pelaksanaan program tersebut kami melakukan konsultasi bersama masyakarat terutama kepada pimpinan masyarakat. Tentunya hal ini kami lakukan untuk menentukan jadwal pertemuan membahas program tersebut. Kegiatan yang direncanakan mendapat dukungan yang antusias oleh masyarakat setempat.

14

C. Program Kerja Terlaksana 1. Pembenahan posko Pembenahan posko selama KKL posko 1 di rumah dan posko 2 di Balai Pertemuan Dusun. 2. Perkenalan Perkenalan atau sosialisasi kedatangan Mahasiswa PAR khususnya kelompok 3 dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2011 jam 14.00 yang bertempat di Balai Pertemuan Dusun. Mc : Sarpini, Tilawah: Fathul Anam, Doa: Ridloi. 3. Pembinaan TPQ Pembinaan TPQ sekaligus pembentukan TPQ Masjid al-Mustaillin pada Senin, 23 Mei 2011. Untuk jadwal belajar Santriwan/wati TPQ AlMustaillin jam 14.00 16.40 Wib. Jadwal pembinaan TPQ Al-Mustaillin Jam/Hari 14.00-15.00 15.00-15.30 15.30-16.00 16.00-16.20 16.20-16.40 Kegiatan Senin membaca Rabu Bahasa Arab Shalat Ashar berjamaah Mengaji Wudhu Belajar SurahPraktek surah Pendek shalat menyanyi menyanyi Selasa Membaca Kamis Bahasa Arab

Mengaji Belajar Doa Sehari-hari menyanyi

Dinul Islam Lanjutan Dinul Islam menyanyi

: membaca dan menyanyi

Dalam kegiatan ini dipandu oleh Junaidi yang biasanya diselingi dengan belajar menyanyi lagu-lagu TPQ Kegiatan : Belajar Bahasa Arab

Dalam kegiatan ini dipandu oleh Nurhayati materinya seperti ucapan bahasa arab apabila bertemu teman, mufrodat, anggota tubuh manusia. Kegiatan : Mengaji, Belajar doa sehari-hari, Belajar Surah-surah

pendek, wudhu, Praktek shalat, dan Materi Dinul Islam

15

Kelompok: Tunas Mekar Untuk mengaji dalam kelompok ini adalah berusia sekolah kelas 1 dan 2 rata-rata mengaji iqro jilid 1 yang dipandu oleh Annam dan Elita. Doa sehari-hari yang diajarkan seperti, doa kedua orangtua, doa belajar, doa makan, doa tidur. Sedangkan materi dinul islam yang diajarkan adalah mengenalkan Nama-nama Nabi, Malaikat, Rukun Islam dan Iman.

Kelompok : Mujahid Cilik Untuk mengaji dalam kelompok ini adalah berusia sekolah kelas 3 dan 4 mengaji 1 orang sudah membaca al-Quran, yang lainnya relatif beda ada iqro jilid 2,3,4,5 dan 6 yang dipandu oleh Steofandi Fizari dan Devi Suryani. Doa sehari-hari yang diajarkan seperti, doa kedua orangtua, doa belajar, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa ketika mandi, doa ketika turun hujan, doa sesudah wudhu, doa sesudah adzan, dan doa masuk dan keluar masjid. Surah pendek, surah an-Nas, an-Nashr, al-Kautsar. Sedangkan materi dinul islam yang diajarkan adalah mengenalkan nama-nama Nabi, Malaikat, Rukun Islam dan Iman. Sedangkan untuk praktek sholat yang kami ajarkan berupa gerakan sholat dan bacaan sholat.

Kelompok: Bunga Melati Kelompok ini dipandu oleh Ridloi dan Niarti yang berusia sekolah kelas 5,6 dan 1 SMP, dengan jumlah santri 3 orang. Doa sehari-hari yang diajarkan seperti, doa kedua orangtua, doa belajar, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa ketika mandi, doa ketika turun hujan, doa sesudah wudhu, doa sesudah adzan, dan doa masuk dan keluar masjid. Surah pendek seperti al-Lahab, anNashr, al-Kafirun, al-Fiil. Sedangkan materi dinul islam yang diajarkan adalah Pengenalkan Nama-nama Nabi, Malaikat, Rukun Islam dan Iman.

16

Tabel Pengampu Materi Materi Kelopok 1 Kelompok 2 Niarti Steofandi Fizari Steofandi Fizari Steofandi Fizari Steofandi Fizari Nurhayati Junaidi Kelompok 3 Devi Suryani Ridhoi Sarpini Ridhoi Ridhoi

Menulis Arab Adha Agus Jumalia Mengaji Fathul Anam Doa Sehari-hari Elita Surah Pendek Fathul Anam Wudhu & Sholat Bahasa Arab Menyanyi 4. Kultum Fathul Anam

Kegiatan kultum secara bergiliran kami adakan setiap selesai shalat Maghrib. Program kultum merupakan ide dari Sarpini yang secara bergantian setiap hari. Adapun materi yang pernah di sampaikan seperti: tema ilmu oleh Fathul Anam ibadah oleh Steofandi Fizari, sosial oleh Junaidi, shalat oleh, Sarpini dan thaharah oleh Ridloi. 5. Khutbah Jumat Kegiatan Khutbah Jumat terlaksana 7 kali pertemuan. Tanggal 3 Juni 2011 Tema Pentingnya menimba Ilmu Pentingnya Memakmurkan Masjid Shalat berjamaah Isra Miraj Keutamaan Shalat Berjamaah 8 Juli 2011 Persatuan Junaidi Khotib Fathul Anam

10 Juni 2011 17 Juni 2011 25 Juni 2011 1 Juli 2011

Steofandi Fizari Steofandi Fizari Sarpini Ridloi

17

6. Pembentukan pengurus TPQ Kegiatan Pembentukan Pengurus TPQ terlaksana pada tanggal 3 Juli 2011 yang bertempat di Masjid Al-Mustaillin jam 12.30 wib. (daftar hadir lihat lampiran) 7. Pembentukan pengurus PERMATA Kegiatan Pembentukan Pengurus PERMATA terlaksana pada tanggal 27 Juni 2011 yang bertempat di Masjid Al-Mustaillin jam 15.30 wib. (daftar hadir lihat lampiran) 8. Baksos bersama masyarakat Lokasi masjid, pembuatan plang rumah, gang, masjid, dan baksos lingkungan kampung. 9. Kegiatan Isra miraj Adapun dalam rangkaian kegiatan Isra Miraj ini sekaligus pelantikan Pengurus TPQ dan PERMATA pada tanggal 5 Juli 2011. Dan pada tanggal 27-28 Juni 2011 kami mengadakan perlombaan tingkat TPQ AlMustaillin antara lain: lomba adzan, lomba nyanyi TPQ, lomba praktek shalat, dan lomba membaca doa-doa sehari-hari. (foto kegiatan lihat lampiran) 10. Mapping Area, Transector Mapping Area dan Transector dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2011 di Balai Pertemuan. Diskusi Mapping area dan Transector bersama masyarakatjam 19.30 Presentator: Mapping Area: Steofandi Fizari, Transector: Junaidi, Notulen: Adha Agus Jumalia dan Devi Suryani, Fotografer: Sarpini dan Ridloi (daftar hadir terlampir) 11. Pohon Masalah Dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2011 di Balai Pertemuan. Diskusi Pohon Masalah bersama masyarakat jam 19.30, MC: Elita, Notulen: Nurhayati, Presentator: Junaidi, Fotografer: Sarpini dan Ridloi (daftar hadir terlampir)

18

12. Kalender Musim, dan Alur Pemasaran. Dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2011 di Balai Pertemuan Diskusi Kalender Musim dan Diagram Alur bersama masyarakat jam 19.30 Presentator: Kalender Musim: Steofandi Fizari, Diagram Alur: Junaidi, Notulen: Niarti, Fotografer: Sarpini dan Ridloi (daftar hadir terlampir) D. Program Tambahan Latihan Peraturan Baris-berbaris Latihan ini diadakan di SDN 15 Dusun Pulau Sayat yang dipandu oleh Junaidi, Fathul Anam, dan Sarpini. Acara api unggun Kegiatan terlaksanan pada tanggal 10 Juli 2011 dalam rangka perpisahan mahasiswa KKL. Kegiatan api unggun ini dirangkai dengan beberapa acara. (terlampir) Rihlah tempat rekreasi Beberapa tempat rekreasi yang mahasiswa kunjungi seperti Makong (19 Juni 2011), Makai (3 Juli 2011), Bukit Anten (6 Juli 2011).

19

BAB IV ORGANISASI SOSIAL YANG TERBANGUN Organisasi sosial yang terbangun selama KKL PAR di Dusun Pulau Sayat Desa Suka Majud Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu berlangsung terdiri dari 2 organisasi yaitu Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Persatuan Majelis Taklim (PERMATA). A. Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Sebelumnya, kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran sudak terlaksana di bawah bimbingan guru Agama Sekolah Dasar Negeri setempat. Keikutsertaan mahasiswa kepengurusan Taman Pendidikan Al-Quran, kegiatannya sudah dilaksanakan sejak minggu pertama mahasiswa datang. Dalam kegiatan tersebut peserta didik atau santriwan/wati kami buat menjadi 3 kelompok yang berdasarkan jenjang sekolahnya dengan memiliki nama masing-masing antara lain: kelompok Tunas Mekar Berjumlah 15 orang untuk kelas 1 dan 2 yang dibina oleh Fathul Annam, Elita, Junaidi. Kelompok Mujahid Cilik berjumlah 18 orang untuk kelas 3 dan 4 dibina oleh Steofandi Fizari dan Devi Suryani. sedangkan yang

terakhir adalah kelompok Bunga Melati berjumlah 3 orang untuk kelas 5 dan 6 dibina oleh Ridloi. (Senin, 23 Mei 2011: Masjid Mustaiillin) Kegiatan TPQ itu pula kami melibatkan pemuda Dusun Pulau Sayat seperti Momon, Diana, dan Syariah. Adapun materi yang diajarkan adalah Doa sehari-hari, Surah-surah Pendek, bernyanyi lagu TKA/TPQ, dan Materi keislaman. Untuk kegiatan pendidikannya dilaksanakan 4 kali dalam seminggu yaitu senin sampai kamis. Sedangkan pengurus TPQ nya dibentuk sedikit lama karena menunggu masyarakatnya pulang kerja yang kebanyakan masyarakat kerja keluar sampai sebulan dan ada perpekan pulang ke kampung. Alhamdulillah terbentuklah pengurus TPQ Masjid Al-Mustaillin Dusun Pulau Sayat Desa Suka Maju pada hari jumat tanggal 3 Juli 2011 jam 12.30 setelah shalat jumat. Pembentukan pengurus TPQ juga didampingi oleh Kepala Desa Suka Maju, Kepala Dusun Pulau Sayat, dan Kepala RT.
20

B. Persatuan Majelis Taklim (PERMATA) Beberapa hari membentuk ataupun pembinaan TPQ Al-Mustaillin kemudian Pada jumat 27 Juni 2011 telah dibentuknya pengurus majlis taklim Dusun Pulau Sayat Desa suka Maju. Dengan menggunakan pengeras suara yang ada di Masjid salah satu Mahasiswa KKL memberikan pengumuman agar ibu-ibu dapat hadir di Masjid tersebut. Pada saat itu juga dihadir oleh pemuka sejarah Dusun Pulau Sayat seperti Datuk Tahar dan teman-temannya. Pembukaan kegiatan pembentukan pengurus PERMATA dipandu oleh Sarpini sebagai Moderator, sedangkan Junaidi dan Steofandi Fizari untuk memberikan pengantar dan penjelasan sekilas Majlis Taklim. Teknis yang kami lakukan dalam pembentukan pengurus PERMATA yaitu memilih ketua, sekretaris dan bendahara. Sebelum melakukan pemilihan kami berdiskusi dengan ibu-ibu yang hadir pada saat itu. Untuk menentukan cara pemilihan pengurus tersebut. Akhir disepakatilah dengan cara mencalon 3 orang ibu-ibu dan 3 orang tersebut dipilih dengan menunjukkan tangan (voting suara terbanyak). Selama pembentukan pengurus kegiatan berjalan sudah empat kali. Adapun pertemuannya setiap hari jumat jam 13.00 wib. Pertemuan pertama kali setelah shalat ashar, karena pertimbangan ibu-ibu ada kegiatan sore hari maka jadwalnya berubah menjadi jam 13.00 wib. Jenis kegiatannya adalah baca yasin, shalawatan, tausiyah. Dalam majlis taklim ini dilaksanakan masing-masing rumah anggota dengan menjalankan arisan perminggu. Berkat dukungan masyarakat sehingga organisasi di atas dapat berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan yang luar biasa. Informasi yang kami dapatkan setelah menyelesaikan KKL di Dusun Pulau Sayat kegiatan TPQ dan PERMATA masih tetap berjalan. Dengan adanya pembentukan Pengurus TPQ dan PERMATA Dusun Pulau Sayat maka kami menganjurkan untuk dilantik. Alhamdulillah kegiatan tersebut terlaksana pada tanggal 5 Juli 2011 sekaligus acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. yang dihadiri oleh Ketua KUA Kecamatan Putussibau Selatan Bapak Wakasman, SH.I beserta rombongan Majlis Taklim Kabupaten Kapuas Hulu.

21

BAB V TEMUAN-TEMUAN Selama berada di Dusun Pulau Sayat Desa Suka Maju, kami juga menemukan beberapa petuah dan pantangan-pantangan untuk masyarakat. Jika pantangan ini tidak diendahkan, maka akan terjadi kecelakaan padanya antara lain. A. Sosial Keagamaan
y

Menjemur pakaian pada malam hari Masyarakat Pulau Sayat mempercayai tidak boleh meninggalkan pakaian di luar rumah (tempat menjemur) pada malam hari. Hal ini pada masyarakat Dusun Pulau Sayat ada suatu kekhawatiran apabila pada malam hari menjemur pakaian, maka jika ada orang yang berbuat jahat dapat memasukkan racun ke dalam pakaian tersebut.

Melepus (Jamah/kemponan) Jika ditawarkan makanan atau minuman harus di jamah minimal memegang atau di cicipi sedikit saja.

Sendok Tidak boleh ditelengkupkan Hal ini berlaku pada saat menghidangkan makanan.

B. Pendidikan Di bidang pendidikan, masyarakat Pulau Sayat pemuda/pemudi atau masyarakat pada umumnya baik masyarakat setempat maupun pendatang tidak boleh berduan lain jenis di tempat gelap/sunyi pada malam hari. Kalau hal ini dilakukan, maka akan diberikan sanksi berupa hukum adat setempat. C. Ekonomi Di bidang ekonomi, mahasiswa tidak menemukan keunikan-keunikan di Dusun Pulau Sayat.

22

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan kuliah lapangan (KKL) merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh Mahasiswa dalam rangka menyelesaikan pendidikan S1. Kegiatan KKL PAR merupakan bentuk kerja lapangan yang berfungsi menambah keterampilan dan kemampuan mahasiswa Jurusan Tarbiyah, Dakwah, dan Syariah dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah untuk mengembangkan dan diterapkan serta dimanfaatkan untuk mencari solusi permasalahan bagi kepentingan masyarakat. Sehingga dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKL PAR perlu dipersiapkan dengan baik mulai dari perencanaan, menetapkan obyek (lokasi) KKL, persiapan, administrasi dan perijinan hingga pada penyusunan KKL. Sehingga setelah mengikuti kegiatan KKL Mahasiswa benar-benar mendapatkan tambahan ketrampilan dan pengatahuan terapan yang nyata. Selain itu kegiatan KKL PAR ini juga berfungsi untuk meningkatkan kerja sama antara pihak kampus dengan obyek (lokasi) KKL. Hal ini akan menjadi momen untuk saling meningkatkan kualitas antara pihak Kampus dan objek (lokasi) yang dijadikan tujuan KKL dalam memberikan solusi permasalahan yang ada di lokasi tersebut yakni adanya kerjasama dengan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan KKL juga akan memberikan bekal ketrampilan yang nyata kepada Mahasiswa. B. Saran Dalam laporan KKL PAR tahun 2011 ini, penyusun memberikan saran sebagai berikut: 1. Pengurus PERMATA (Persatuan Majlis Taklim) dan TPQ Dusun Pulau Sayat Desa Suka Maju yang sudah bentuk dan dilantik kami harapkan untuk tetap menjalankan kegiatannya sebagaimana mestinya.

23

2. Kepada masyarakat untuk mendukung segala aktivitas anak -anak dalam bidang pendidikan Agama ataupun kegiatan lainnya guna untuk mengembangkan potensi anak sehingga anak yang berguna bagi masa depannya nanti. 3. Kepada daerah (lokasi) tempat KKL PAR 2011 dapat memberikan informasi perkembangan terbaru dan di kirim ke pihak kampus secara berkala, sehingga mahasiswa mendapatkan informasi terbaru. 4. Untuk pihak kampus dapat melibatkan pemerintah setempat lebih aktif untuk dapat mendukung penuh program Desa dalam jangka panjang.

24

DAFTAR PUSTAKA

Tim Buku Pedoman. 2011. Buku Pedoman KKL PAR 2011. Pontianak: STAIN Pontianak Catatan Harian Mahasiswa KKL PAR 2011 Wawancara bersama Masyarakat Dusun Pulau Sayat

25

You might also like