Professional Documents
Culture Documents
EPIDEMIOLOGI
TB Paru biasanya terdapat di negara berkembang. Menurut WHO terdapat sekitar 1/3 penduduk dunia (2milyar) telah terinfeksi Mycobacterium tuberkulosis dengan angka tertinggi di Afrika,asia dan Amerika Latin. TBC pembunuh no. 1 diantara penyakit menular. Setiap tahun, 1/4 juta kasus baru TBC bertambah di Indonesia. Sekitar 140.000 kematian terjadi per tahun. Indonesia negara ke-3 terbesar dengan masalah TBC di dunia.
FAKTOR RESIKO
1.Resiko infeksi TB Kontak TB + Daerah endemis Kemiskinan Higiene dan sanitasi tidak baik 2.Resiko sakit TB Anak usia<5 tahun resiko paling besar terinfeksi TB karena
imunitas selulernya belum berkembang sempurna. Bayi yang terinfeksi TB,43% akan menjadi sakit TB, pada anak usia 1-5 tahun yang menjadi sakit TB hanya 24%. Pada remaja 15%,dewasa 5-10%. Infeksi baru dalam 1 tahun terakhir Malnutrisi, keadaan imunokompromais
5
ETIOLOGI
M. tuberculosis & M. bovis. Ditemukan oleh Robert Koch (1882) Basil tahan asam Panjang 2-4 Qm lebar 0,20,5 Qm Aerob obligat Suhu optimum untuk pertumbuhan : 37-41 0C
Mycobacterium tuberculosis
BTA
Pewarnaan Ziehl-Nielsen
CARA PENULARAN
PATOGENESIS
PATOGENESIS
10
GEJALA KLINIS
Gejala sistemik/umum: Batuk-batuk selama > 3 minggu (dapat disertai dengan darah) Demam tidak terlalu yang berlangsung lama, biasanya dirasakan Keringat pada malam hari. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul nafsu makan dan berat badan Perasaan tidak enak (malaise), lemah
12
GEJALA KLINIS
Gejala khusus: Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, suara mengi,suara nafas melemah yang disertai sesak. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), keluhan sakit dada.
13
GEJALA KLINIS
Bila mengenai tulang, gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya yang akan mengeluarkan cairan nanah. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) meningitis (radang selaput otak) demam tinggi, kesadaran dan kejangkejang.
14
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah: * Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya. * Pemeriksaan fisik. * Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak). * Rontgen dada (thorax photo). * Uji tuberkulin. Pemeriksaan Fisik : Perubahan volume paru Perubahan pergerakan pernafasan Perubahan penghantaran getaran suara
17
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
PEMERIKSAAN DAHAK Pengumpulkan 3 spesimen dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS): S(sewaktu): Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua. P(Pagi): Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK. S(sewaktu): Dahak dikumpulkan pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi.
18
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
UJI TUBERKULIN (CARA MANTOUX) Pada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan yang paling bermanfaat untuk menunjukkan sedang/pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis dan sering digunakan dalam Screening TBC. Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC dengan uji tuberkulin adalah lebih dari 90%. Anak umur kurang dari 1 tahun yang menderita TBC aktif uji tuberkulin positif 100%, umur 12 tahun 92%, umur 24 tahun 78%, umur 46 tahun 75%, dan umur 612 tahun 51%. Lokasi penyuntikan uji mantoux umumnya pada bagian atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan (ke dalam kulit).
19
UJI TUBERKULIN
DIAGNOSIS TUBERKULOSIS
Penilaian uji tuberkulin dilakukan 4872 jam setelah penyuntikan dan diukur diameter dari pembengkakan (indurasi) yang terjadi: 1. Pembengkakan (Indurasi) 04mm : Uji Mantoux ( - ) Arti klinis : tidak ada infeksi Mycobacterium tuberculosis. 2. Pembengkakan (Indurasi) 59mm : Uji Mantoux meragukan. Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan Mycobacterium atypikal atau pasca vaksinasi BCG. 3. Pembengkakan (Indurasi) 10mm : Uji Mantoux ( + ). Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.
21
RONTGEN DADA
Gambaran rontgen TBC paru pada anak tidak khas dan interpretasi foto biasanya sulit, karenanya harus hati-hati dengan kemungkinan overdiagnosis atau underdiagnosis. Paling mungkin jika ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal. Adanya kavitas Foto rontgen dada sebaiknya dilakukan PA (Postero-Anterior) dan lateral, tetapi kalau tidak mungkin PA saja.
22
RONTGEN DADA
23
RADIOLOGIS
TIDAK KHAS
PATOLOGI ANATOMI
Lowenstein-Jensen (6 8 minggu)
Sistem Skoring (Scoring System) Gejala dan Pemeriksaan Penunjang TB pada Anak
25
Sistem Skoring (Scoring System) Gejala dan Pemeriksaan Penunjang TB pada Anak
Anak didiagnosis TB jika jumlah skor > 6, (skor maksimal 14) Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut. Jumlah nilai : 1-2 : Sangat tidak mungkin TB 3-4 : Mungkin TB, perlu pemeriksaan lanjut. 5-6 : Sangat mungkin TB. 7 : Praktis TB.
26
PENATALAKSANAAN
Regimen dasar pengobatan tuberkulosis adalah kombinasi isoniazid dan rifampisin selama 6 bulan dengan pyrazinamide pada 2 bulan pertama. Pada tuberkulosis berat atau dengan risiko resistensi maka diberi juga ethambutol pada permulaan pengobatan..
27
PENATALAKSANAAN
Jenis Obat BB <10 Kg BB 10-20 Kg 100 mg BB 20-33 Kg 200 mg Efek Samping Hepatotoksik, neuritis perifer Ggn GIT, warna urin, lidah, keringat, sputum, air mata jadi oranye kemerahan, hepatotoksik Artralgia, hepatotoksik, anoreksia
28
Isoniazid (INH) 50 mg
Rifampisin (RIF)
75 mg
150 mg
300 mg
Pirasinamid (PZA)
150 mg
300 mg
600 mg
PENATALAKSANAAN
First line drug therapy Rifampisin INH Pirazinamid Etambutol ( tidak boleh < 12 th ) Streptomisin Second line PAS Kanamisin Etionamid Viomisin
PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar pengobatan obat pada fase intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan lebih) Pemberian paduan obat ini untuk mencegah terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman interseluler dan ekstraseluler
30
PENATALAKSANAAN
Berat Badan Kg 59 10 14 15 19 20 32 2 bulan RHZ (75/50/150 mg) 1 tablet 2 tablet 3 tablet 4 tablet 4 bulan RH (75/50 mg) 1 tablet 2 tablet 3 tablet 4 tablet
Bila BB 33 Kg, dosis disesuaikan dengan dosis tiap obat. Obat tidak boleh diberikan setengah dosis tablet. Perhitungan pemberian tablet diatas sudah memperhatikan kesesuaian dosis per KgBB.
31
PENCEGAHAN
1. Vaksinasi BCG
Pemberian BCG meninggikan daya tahan tubuh terhadap infeksi oleh basil tuberkulosis yang virulen. Imunitas timbul 6-8 minggu setelah pemberian BCG. BCG biasanya diberikan pada anak dengan uji tuberkulin negatif dan biasanya uji tuberkulin diulangi 6 minggu setelah BCG dan kalau masih negatif dianjurkan untuk mengulangi BCG.
PENCEGAHAN
Sekarang dianjurkan pemberian BCG secara langsung tanpa didahului uji tuberkulin karena cara ini dapat menghemat ongkos dan mencakup lebih banyak anak.
PENCEGAHAN
2. Kemoprofilaksis
Sebagai profilaksis biasanya dipakai INH dengan dosis 10 mg/kgbb/hari selama 1 tahun. Kemoprofilaksis primer diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi pada anak dengan kontak tuberkulosis dan uji tuberkulin masih negatif yang berarti masih belum terkena infeksi atau masih dalam masa inkubasi.
PENCEGAHAN
Kemoprofilaksis sekunder diberikan untuk mencegah berkembangnya infeksi menjadi penyakit: Pada anak berusia kurang dari 5 tahun dengan uji tuberkulin positif tanpa kelainan radiologis paru Anak dengan konversi uji tuberkulin positif tanpa kelainan radiologsi paru atau yang telah sembuh dari tuberkulosis tetapi mendapat pengobatan dengan kortikosteroid yang lama, menderita penyakit morbili atau pertusis, mendapat vaksin virus. Selanjutnya diberikan pada konversi uji tuberkulin dari negatif menjadi positif dalam 12 bulan terakhir tanpa kelainan klinis dan radiologis.
PROGNOSIS
Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur anak, berapa lama telah mendapat infeksi, luasnya lesi, keadaan gizi, keadaan sosial ekonomi keluarga, diagnosis dini, pengobatan adekuat dan adanya infeksi seperti morbili, pertusis, diare yang berulang dan lain-lain.
37
KKP RINGAN
Anak tampak kurus Pertumbuhan linier berkurang atau terhenti Berat badan tidak bertambah, adakalanya bahkan turun Ukur lingkar lengan atas lebih kecil dari normal Maturasi tulang terhambat Rasio berat badan terhadap tinggi badan normal/menurun Tebal lipatan kulit normal/berkurang Anemia ringan Aktivitas dan perhatian berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat
38
KKP BERAT
1. Kwashiorkor Perubahan mental sampai apatis Anemia Perubahan warna & tekstur rambut (mudah dicabut & rontok) Gangguan sistem gastrointestinal Pembesaran hati Perubahan kulit (dermatosis) Atrofi otot Edema simetris pd kedua punggung kaki, dpt s/d slrh tubuh
39
KKP BERAT
2. Marasmus Penampilan wajah seperti orangtua, terlihat sangat kurus Perubahan mental, cengeng Kulit kering, dingin, dan mengendor, keriput Lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit berkurang Otot atrofi sehingga kontur tulang terlihat sangat jelas Kadang-kadang terdapat bradikardi Tekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya.
40
KKP BERAT
3. Marasmik-Kwashiorkor Memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor. Makanan sehariharinya tidak cukup mengandung protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal. Pada penderita demikian di samping menurunnya berat badan badan di bawah 60% dari normal juga memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan rambut, kelainan rambut, dan kelainan kulit.
41
PATOLOGI
Pada penyakit KEP terdapat perubahan nyata daripada komposisi tubuhnya, seperti jumlah dan distribusi cairan, lemak, mineral dan protein, terutama protein otot. Cairan tubuh total : tubuh mengandung lebih banyak cairan. Keadaan malnutrisi merupakan akibat menghilangnya lemak, otot dan jaringan lain. Cairan ekstrasel : terutama anak-anak dengan edema terdapat lebih banyak cairan ektrasel dibandingkan dengan yang tanpa edema Kalium tubuh total : kalium menurun, terutama yang terdapat dalam sel.
42
46
47
50
STATUS GIZI
Status Gizi
KLINIS
Tampak sgt kurus dan atau edema pd kedua punggung kaki s/d slrh tubuh
Gizi buruk
Gizi kurang
-3 SD - < -2 SD
Tampak sehat
Gizi lebih
Tampak gemuk
> + 2 SD
52
ada
53
(B) PERAWATAN AWAL PADA FASE STABILISASI PEMERIKSAAN Berat badan Suhu tubuh (aksila) TINDAKAN Memberikan oksigen Menghangatka n tubuh Pemberian cairan dan makanan sesuai dengan Antibiotika sesuai umur + + Rencana I + Rencana II + Rencana III + Rencana IV + Rencana V + + + + + + + + + +
+
54
Pemeriksaan fisik Umum Panjang badan/ tinggi badan Dada (thorax) Perut (abdomen) Otot Jaringan lemak khusus
Pemeriksaan laboratorium
Tindakan
Pemeriksaan Kadar gula mata darah Pemeriksaan hemoglobin kulit Pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokan (THT)
55
(D) PERAWATAN LANJUTAN PADA FASE TRANSISI Pemeriksaan Berat badan Tindakan Makanan tumbuh kejar Multivitamin Stimulasi Pengobatan penyakit penyulit
Tindakan Makanan tumbuh kejar Multivitamin dengan Fe Pengobatan penyakit penyulit Persiapan ibu stimulasi
56
RENCANA III PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK STABILISASI (MUNTAH DAN DIARE ATAU DEHIDRASI)
Segera berikan 50 ml glukosa atau larutan gula pasir 10% (oral/NGT) 2 jam 1 : Berikan ReSoMal secara Oral/NGT setiap 30 menit, dosis 5 ml/kg BB setiap pemberian Catat nadi, frekuensi nafas dan beri ReSoMal setiap 30 menit
Memburuk (renjatan/ syok) Membaik Segera infus lihat rencana I Tanpa pemberian bolus glukosa
10 jam berikutnya : Teruskan pemberian ReSoMal berselang seling F75 setiap 1 jam ReSoMal : 5-10 ml/kg BB setiap pemberian F-75 setiap 2 jam dosis menurut BB Catat denyut nadi, frekuensi nafas Bila sudah rehidrasi : diare (-) : hentikan ReSoMal teruskan F-75 setiap 2 jam Diare (+) : setiap diare berikan ReSoMal (anak < 2th : 50-100 ml/setiap diare), (anak 2 th : 100-200 ml/setiap diare) Bila diare atau muntah berkurang , dapat menghabiskan F-75, ubah pemberian F-75 menjadi setiap 3 jam, Bila tidak diare dan anak dapt menghabiskan F-75 ubah pemberian F-75 menjadi setiap 4 jam, Bila anak masih menyusui berikan ASI antara pemberian F-75
57
FASE TRANSISI DAN REHABILITASI PEMBERIAN CAIRAN DAN MAKANAN UNTUK TMBUH KEJAR
Pada tahap akhir Fase Stabilisasi Bila setiap dosis F-75 yang diberikan setiap 4 jam, dapat dihabiskan, maka ; F-75 diganti dengan F-100 diberikan setiap 4 jam, dengan dosis sesuai BB seperti dalam tabel F-75 dipertahankan selama 2 hari. Ukur dan catat nadi, pernafasan dan asupan F-100 setiap 4 jam F a s e T r a n si si
Pada hari ke-3, mulai diberikan F-100 dengan dosis sesuai BB dalam tabel F-100. Pada 4 jam berikutnya, dosisnya dinaikkan 10 ml, hingga anak tidak mampu menghabiskan jumlah yang diberikan, dengan catatan tidak melebihi dosis maksimal dalam tabel F-100
Pada hari ke 4 diberikan F-100 setiap 4 jam, dengan sesuai BB berkisar antara dosis minimal dan dosis maksimal sengan ketentuan tidak boleh melampaui dosis maksimal dalam tabel F-100. pemberian F-100 dengan dosis seperti ini dipertahankan sampai hari ke 7-14 (hari terakhir fase transisi) sesuai kondisi anak. Selanjutnya memasuki fase rehabilitasi sengan menggunakan F-135 dan makanan padat sesuai dengan BB anak
58
Bila BB < 7 kg
Bila BB 7 kg
F a s e R e h a b ili t a si
Berikan F-135 ditambah dengan makanan bayi/ lumat dan sari buah
Terus berikan makanan tahap rehabilitasi ini sampai tercapai : BB/TB-PB -s SD WHO NCHS (kriteria sembuh0
59
MEMBERIKAN STIMULASI SENSORIK DAN DUKUNGAN EMOSIONAL PADA ANAK GIZI BURUK
Pada anak gizi buruk terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku karena harus diberikan : Kasih sayang Lingkungan yang ceria Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit Aktivitas fisik segera setelah sembuh Keterlibatan ibu memberi makan, memandikan, bermain,dsb
60
64
KEBUTUHAN ZAT GIZI ( ANAK GIZI BURUK MENURUT FASE PEMBERIAN MAKANAN)
Zat gizi Energi Protein Cairan Stabilisasi (hari ke 1-2) 80-100 kkal/kg BB/hr 1-1,5 gramn/kg BB/hr Transisi (hari ke 37) 100-150 kkal/kg BB/hr 2-3 gram/ kg BB/hr Rehabilitasi (minggu ke 2-6) 150-220 kkal/kg BB/hr 3-4 gram/kg BB/hr 150-200 ml/kg BB/hr Beri tiap hari selama 4 miggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun
130 ml/kg BB/hr 150 ml/kg BB/hr 100ml/kg BB/hr bila ada edema berat -
Fe Tablet besi/folat (fe SO4 200 mg + 0,25 mg asam folat) Sirup besi besi (Fe SO4 150 ml) 1-3 mg elemental
66
Vitamin A
Dosis 50.000 SI 100.000 SI 200.000 Si Dosis 30 mg 35 mg 40 mg 45 mg (1/2 kapsul biru) (1 kapsul biru) (1 kapsul merah) Penderita xerophthalmia
Asam volat
67
CARA PENYELENGGARAAN
Melalui 3 fase : fase stabilisasi, fase transisi dan fase stabilisasi Kebutuhan energi : 80 220 kkal/kgBB/hr Kebutuhan protein : 1 4 gram/kgBB/hr Pemberian suplemen vitamin dan mineral khusus, bila tidak ada diberikan makanan sumber mineral tertentu Jumlah cairan 130-200 ml/kg BB/hr bila edema berat, cairain yang diberikan harus 100 ml/kgBB/hr
68
CARA PENYELENGGARAAN
Pemberian dapat peroral atau melalui pipa nasogastrik Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering Makanan fase stabilisasi harus hipoosmolar, rendah laktosa & rendah serat ASI diteruskan sampai usia 2 tahun Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi dan berdasarkan berat badan, yaitu : BB < 7 kg diberi makanan bayi/ lumat, BB 7 kg diberi makanan anak/ lunak.
69
70
71
LAPORAN KASUS
72
73
74
75
76
77
78
IDENTITAS PASIEN
Tanggal masuk Nama Umur Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Suku Alamat : 09 Mei 2011 : An.N : 7 tahun 10 hari : Jakarta, 08 Mei 2004 : Perempuan : Islam : Jawa : Kampung Cakung, RT 001/RW 005, Kel. Jati Sari, Kec. Jati Asih. Kota Bekasi
79
SAUDARA-SAUDARA
2 x kehamilan Ibu 0 Abortus, 0 Lahir mati, 2 Lahir hidup, Anak Pertama : Pasien Anak Kedua : Rafa Mikael, Laki-laki, Lahir spontan pervaginam, Ditolong bidan, Usia 5 bulan, Sehat.
81
RIWAYAT KELAHIRAN
Tanggal lahir Anak ke Tempat bersalin Penolong persalinan Cara persalinan Usia kehamilan Berat Badan Lahir Panjang Badan Lahir : 08 Mei 2004 :1 : Klinik Bidan : Bidan : Spontan Pervaginam : Cukup bulan (38 minggu) : 2900 gram : 47 cm
82
KELAINAN BAWAAN
Tidak ada
83
- Nasi - Sayur - Telur/Daging/Ikan/Tempe - Susu cap Dancow y Minuman : Air putih dan Susu. y Kuantitas :
Makanan : Kurang (kalau anak meminta makan saja ). Minuman : Kurang (1-2 gelas air putih/hari dan 0-1 botol susu/hari)
y Kualitas : Makanan : Kurang (kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral kurang terpenuhi) Minuman : Cukup (air dimasak hingga benar-benar matang dan pembuatan susu benar-benar dicampur dengan air panas). KESAN : KUALITAS makanan & minuman KURANG. KUANTITAS makanan 84 dan minuman KURANG.
RIWAYAT IMUNISASI
Jenis BCG DPT POLIO HEPATITIS B CAMPAK I II III Ulangan
0 bulan 2 bulan 0 bulan 0 bulan 9 bulan 4 bulan 2 bulan 1 bulan 6 tahun 6 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan 6 bulan
KESAN : Imunisasi PPI dasar sudah lengkap dan imunisasi ulangan sudah lengkap
85
87
88
keluarga ibu) pasien tanggal 09Mei 2011. y KELUHAN UTAMA: Nafsu makan turun Batuk berdahak y KELUHAN TAMBAHAN: Demam Berat badan turun Rambut rontok Mencret
89
91
92
93
94
95
PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2010)
PEMERIKSAAN FISIK UMUM y Keadaan Umum : Tampak sakit berat (lemas dan mengantuk) y Kesadaran : Apatis (lambat merespon ketika diajak berbicara, tidak ada kontak mata, gerakan berkurang) y Tekanan Darah : 110/70 mmHg y Frekuensi Nadi : 105 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 32 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36oC (axilla) y Kepala : Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua.
96
PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2010)
y Mata y y y
y y
: Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir sangat kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
97
PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2010)
y Thoraks :
Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor kanan = kiri Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta),Rhonki -/-, Wheezing -/, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
98
PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2010)
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal.
99
DATA ANTROPOMETRI
Tinggi Badan Berat Badan : 122 cm : 12 kg
: 44 cm :9 cm : 59 cm : 92 cm
100
STATUS GIZI
y BB
: BB/BB(P50) X 100% 12/22 x 100% = 54,5% y PB : PB/PB(P50)X100% 122/122 x 100% = 100% BB/BB(PBP50)X100% 12/23 x 100% = 52,2%
101
102
0 0 1 78 20 1
% % % % % %
103
37 0,89
mg/dl mg/dl
15-45 0,60-0,90
104
NILAI RUJUKAN
RESUME
y Anamnesis :
Pasien An.N, perempuan, usia 7 tahun 5 hari datang dengan keluhan batuk berdahak dan keluhan tambahan berupa nafsu makan turun sekali, berat badan semakin turun, demam, dan rambut rontok.
106
RESUME
Pemeriksaan fisik : Keadaan Umum Kesadaran : Tampak sakit berat (lemas dan mengantuk) :Apatis (lambat merespon ketika diajak berbicara, tidak ada kontak mata, gerakan berkurang) : 110/70 mmHg : 105 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) : 32 x/ menit (adekuat dan reguler) : 36oC (axilla) : 122 cm : 12 kg : Buruk 107
Tekanan Darah Frekuensi Nadi Frekuensi Pernapasan Suhu Tinggi Badan Berat Badan Kesan Gizi
RESUME
y Kepala y Mata y Telinga y Hidung y Mulut y Leher y KGB
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; muka pucat. : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+ : Normotia, serumen -/-, sekret -/: Cavum lapang/lapang, sekret -/: Mukosa bibir sangat kering, lidah banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. : KGB tidak teraba membesar. : teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, dan tidak terdapat nyeri tekan.
108
RESUME
y Kepala
y y y y y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua. Mata: Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir sangat kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
109
RESUME
y Thoraks :
Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor kanan = kiri Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta),Rhonki -/-, Wheezing /, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
110
RESUME
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal.
111
RESUME
Data antropometri : Tinggi Badan Berat Badan
Lingkar Kepala Lingkar Lengan Atas Lingkar Dada Lingkar Perut
: 122 cm : 12 kg
: 44 cm :9 cm : 59 cm : 92 cm
112
RESUME
Status gizi : y BB : BB/BB(P50) X 100% 12/22 x 100% = 54,5% y PB : PB/PB(P50)X100% 122/122 x 100% = 100% BB/BB(PBP50)X100% 12/23 x 100% = 52,2%
RESUME
Pemeriksaan lab : Laju Endap Darah ( ) Hemoglobin ( ) Leukosit ( ) Hematokrit ( ) Trombosit ( ) MCV ( ) MCH/HER ( ) Netrofil Batang ( ) Netrofil Segmen ( ) : 80 mm/jam (N < 15 mm/jam) : 8,8 gr/dl (N = 12-14 gr/dl) : 1,3 ribu/uL (N =5-10 ribu/uL) : 25,5 % (N=32-43 %) : 418 ribu/uL (N=150-400 ribu/uL) : 73/fL (N= 82-92/fl) : 25,2 pg (N=27-31 pg) : 1 % (N= 2-5 %) : 78 % (N=50-70 %)
114
RESUME
y Elektrolit :
Natrium ( ) Kalium ( ) Clorida ( )
Globulin ( ) SGPT/ALT ( )
: 149 mmol/L (N=136-145 mmol/L) : 3,4 mmol/L (N=3,5-5,1 mmol/L) : 114 mmol/L (N=70-140 mmol/L) : 2,5 g/dl (N=2,9-3,1 g/dl) : 3,9 u/l (N=9-36 g/dl)
115
DIAGNOSA
y Diagnosis Kerja :
Gizi Buruk dengan TBC Paru, Anemia, Diare dan Kandidiasis Oral
y Diagnosa Banding :
116
PEMERIKSAAN ANJURAN
y Pemeriksaan Mikrobiologis y Foto Thoraks
Sputum BTA
117
PENATALAKSANAAN
1. 2. 3.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal IVFD : RL 12 tetes/menit (makro) Medika Mentosa : y Ranitidin 2x12 mg (IV) y Nistatin 3x1 Cth (Oral) y Paracetamol 3x1 bungkus (Oral-KP) y Lasal 3x1 Cth (Oral) y Inhalasi (1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin y Vitamin B6 tablet (1 kali ) y Sangobion Syrup 1x1 Cth (Oral) y Rifampicin 1x175 mg (Oral) y Pirazinamid 2x150 mg (Oral) y INH 1x175 mg (Oral)
118
PROGNOSIS
y Ad Vitam y Ad Fungctionum y Ad Sanationum
119
FOLLOW UP PH 1 PP 8
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Nyeri palpasi & nyeri ketok pada semua regio abdomen, bising usus hiperperistaltik , rambut (jarang, tipis, mudah dicabut warna coklat), wajah (pucat & nampak tua), kelopak mata cekung +/+ , lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
120
FOLLOW UP PH 1 PP 8
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit berat (lemas dan mengantuk) y Kesadaran :Apatis (lambat merespon ketika diajak berbicara, tidak ada kontak mata, gerakan berkurang) y Frekuensi Nadi : 96 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 24 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36oC (axilla) y BB/TB : 12 kg/122cm y Kesan Gizi : Buruk
121
FOLLOW UP PH 1 PP 8
y Kepala
y y y y y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir sangat kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
122
FOLLOW UP PH 1 PP 8
y Thoraks :
Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor kanan = kiri Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta),Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 x/mnt)
123
FOLLOW UP PH 1 PP 8
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 92 cm A: Bronkopneumonia + Gizi Buruk + Suspect TB
124
FOLLOW UP PH 1 PP 8
P:
1.
Jadi, dari bubur dan susu didapatkan : Kalori : 960-1200 kkal/kgBB/hari Protein : 12-18 gr.kgBB/hari
2. IVFD
RL 16 tetes/menit (makro)
3. Medika Mentosa : y
Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral)
125
126
FOLLOW UP PH 2 PP 9
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Nyeri palpasi & nyeri ketok pada semua regio abdomen, bising usus hiperperistaltik , rambut (jarang, tipis, mudah dicabut warna coklat), wajah (pucat & nampak tua), kelopak mata cekung +/+ , lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
127
FOLLOW UP PH 2 PP 9
O: y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, ada sedikit gerakan) y Frekuensi Nadi : 84 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 20 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,2 oC (axilla) y BB/TB : 12 kg/122cm y Kesan Gizi : Buruk
128
FOLLOW UP PH 2 PP 9
y Kepala
y y y y y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+, kelopak mata cekung +/+ , Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
129
FOLLOW UP PH 2 PP 9
y Thoraks :
Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor kanan = kiri Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing /-, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
130
FOLLOW UP PH 2 PP 9
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 92 cm A: Bronkopneumonia + Gizi Buruk + Suspect TB
131
FOLLOW UP PH 2 PP 9
P: Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal y Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan : Kalori : 960-1200 kkal/kgBB/hari Protein : 12-18 gr.kgBB/hari 2. IVFD : Kebutuhan cairan : 130 cc/kgBB/hari = 1820 cc/hari RL 16 tetes/menit (makro) 3. Medika Mentosa : y Ranitidin 2x12 mg (IV) y AB 3x1 bungkus (Oral) y Lasal 3x3 Cth (Oral) y Nymiko 3x1 Cth (Oral) y Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP)
1.
132
FOLLOW UP PH 3 PP 10
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Nyeri palpasi & nyeri ketok pada semua regio abdomen, bising usus hiperperistaltik , rambut (jarang, tipis, mudah dicabut warna coklat), wajah (pucat & nampak tua), kelopak mata cekung +/+ , lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
133
FOLLOW UP PH 3 PP 10
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit sedang (lemas) y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, ada sedikit gerakan) y Frekuensi Nadi : 86 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 24 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,1 oC (axilla) y BB/TB : 13 kg/122cm y Kesan Gizi : Buruk
134
FOLLOW UP PH 3 PP 10
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
135
FOLLOW UP PH 3 PP 10
y Thoraks :
Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor kanan = kiri Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta),Rhonki -/-, Wheezing /-, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
136
FOLLOW UP PH 3 PP 10
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 88 cm A: Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
137
FOLLOW UP PH 3 PP 10
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan : Kalori : 960-1200 kkal/kgBB/hari Protein : 12-18 gr.kgBB/hari
2. 3. y y y y y y y y y y
IVFD : KAEN 3A 16 tetes/menit (makro) Medika Mentosa : Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
138
FOLLOW UP PH 4 PP 11
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Nyeri palpasi & nyeri ketok pada semua regio abdomen, bising usus hiperperistaltik , rambut (jarang, tipis, mudah dicabut warna coklat), wajah (pucat & nampak tua), kelopak mata cekung +/+ , lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
139
FOLLOW UP PH 4 PP 11
P: y Keadaan Umum : Tampak sakit sedang (lemas) y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 142 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 30 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 38,4 oC (axilla) y BB/TB : 13,5 kg/122cm y Kesan Gizi : Buruk
140
FOLLOW UP PH 4 PP 11
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat +/+ , sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
141
FOLLOW UP PH 4 PP 11
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
142
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II Normal,
FOLLOW UP PH 4 PP 11
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 85 cm A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
143
FOLLOW UP PH 4 PP 11
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
144
FOLLOW UP PH 5 PP 12
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Nyeri palpasi & nyeri ketok pada semua regio abdomen, bising usus hiperperistaltik , wajah (pucat & nampak tua), kelopak mata cekung +/+ , lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
145
FOLLOW UP PH 5 PP 12
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit sedang (lemas) y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 110 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 28 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,4 oC (axilla) y BB/TB : 14 kg/122cm y Kesan Gizi : Kurang
146
FOLLOW UP PH 5 PP 12
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat ; wajah pucat dan nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
147
FOLLOW UP PH 5 PP 12
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II
Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis)
Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
148
FOLLOW UP PH 5 PP 12
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 81 cm
y
A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
149
FOLLOW UP PH 5 PP 12
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
150
FOLLOW UP PH 6 PP 13
S:
Problem Aktif Batuk berdahak Problem Pasif
Nyeri palpasi & nyeri ketok pada semua regio abdomen, bising usus hiperperistaltik , wajah (pucat & nampak tua), kelopak mata cekung +/+ , bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecahpecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
151
FOLLOW UP PH 6 PP 13
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit sedang (lemas) y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 118 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 32 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,2 oC (axilla) y BB/TB : 14 kg/122cm y Kesan Gizi : Kurang
152
FOLLOW UP PH 6 PP 13
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat; wajah pucat dan nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir kering, bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
153
FOLLOW UP PH 6 PP 13
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II
154
FOLLOW UP PH 6 PP 13
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 76 cm A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
y Kulit
155
FOLLOW UP PH 6 PP 13
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
156
FOLLOW UP PH 7 PP 14
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Batuk berdahak
Wajah nampak tua, kelopak mata cekung +/+ , bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
157
FOLLOW UP PH 7 PP 14
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit ringan y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 124 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 34 x/ menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,5oC (axilla) y BB/TB : 14 kg/122cm y Kesan Gizi : Kurang
158
FOLLOW UP PH 7 PP 14
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat; wajah nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir lembap, bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang , tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
159
FOLLOW UP PH 7 PP 14
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (-) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (-) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus (+) 5x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II
160
FOLLOW UP PH 7 PP 14
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 72 cm A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
161
FOLLOW UP PH 7 PP 13
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
162
FOLLOW UP PH 8 PP 15
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Batuk berdahak
Wajah nampak tua, kelopak mata cekung +/+ , bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecahpecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
163
FOLLOW UP PH 8 PP 15
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit ringan y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 120x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 29x/menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,5oC (axilla) y BB/TB : 14 kg/122cm y Kesan Gizi : Kurang
164
FOLLOW UP PH 8 PP 15
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat; wajah nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir lembap, bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang , tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
165
FOLLOW UP PH 8 PP 15
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (-) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (-) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus (+) 3x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II
166
FOLLOW UP PH 8 PP 15
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 70 cm A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
167
FOLLOW UP PH 8 PP 14
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
168
FOLLOW UP PH 9 PP 16
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Batuk berdahak
Wajah nampak tua, kelopak mata cekung +/+ , bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
169
FOLLOW UP PH 9 PP 16
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit ringan y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 142x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 28x/menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,1oC (axilla) y BB/TB : 14 kg/122cm y Kesan Gizi : Kurang
170
FOLLOW UP PH 9 PP 16
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat; wajah nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir lembap, bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang , tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
171
FOLLOW UP PH 9 PP 16
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (-) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (-) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus (+) 7x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II
172
FOLLOW UP PH 9 PP 16
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 65 cm A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
173
FOLLOW UP PH 9 PP 15
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
174
FOLLOW UP PH 10 PP 17
S:
Problem Aktif Problem Pasif
Batuk berdahak
Wajah nampak tua, kelopak mata cekung +/+ , bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang, KGB axilla dextra teraba membesar, abdomen (buncit, asites, undulasi), kulit kering dan pecah-pecah, atrofi otot, lipatan lemak tipis , baggy pants dan oedem pada kedua punggung kaki.
175
FOLLOW UP PH 10 PP 17
O: y Keadaan Umum : Tampak sakit ringan y Kesadaran : Compos mentis (merespon ketika diajak berbicara, ada kontak mata, gerakan aktif) y Frekuensi Nadi : 128x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) y Frekuensi Pernapasan : 28x/menit (adekuat dan reguler) y Suhu : 36,5oC (axilla) y BB/TB : 14 kg/cm y Kesan Gizi : Kurang
176
FOLLOW UP PH 10 PP 17
y Kepala y y y y
y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat; wajah nampak tua. Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ , Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret +/+ Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir lembap, bercak keputihan pada lidah dan mukosa mulut berkurang , tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
177
FOLLOW UP PH 10 PP 17
y Thoraks :
: Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) : Vocal fremitus kanan = kiri : Sonor kanan = kiri
Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta), Rhonki -/-, Wheezing /-, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-)
y Abdomen :
Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (-) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (-) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus (+) 7x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
178
FOLLOW UP PH 10 PP 17
y Kulit
: Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal. y Lingkar Perut : 61 cm A: y Gizi Buruk (Marasmus-Kwashiorkor) dengan TBC Paru, Anemia, dan Kandidiasis Oral
179
FOLLOW UP PH 9 PP 15
P:
1.
Diet : Lunak Lauk Pauk cincang 1200 kkal Kebutuhan kalori & protein: y Kalori : 80-100 kkal/kgBB/hari y Protein : 1-1,5 gr/kgBB/hari Jadi, dari bubur dan susu didapatkan :
y y
2. 3.
Sangobion syrup 1x1 Cth (Oral) Rifampicin 1x175 mg (Oral) Pirazinamid 2x150 mg (Oral) INH 1x175 mg (Oral) Inhalasi ( 1 kali sehari) : Pulmocort & Ventolin Ranitidin 2x12 mg (IV) Lasal 3x3 Cth (Oral) Nymiko 3x1 Cth (Oral) Sanmol 3x1 bungkus (Oral-KP) Vitamin B6 1 x tablet (Oral)
180
ANALISA KASUS
Pasien seorang anak perempuan berumur 7 tahun 5 hari, BB 12 kg dirawat di RSU UKI dg diagnosa TB paru dg Gizi kurang + Anemia + kandidiasis oral. Berdasarkan anamnesa ditemukan keluhan utama batuk berdahak dan keluhan tambahan demam, nafsu makan turun, berat badat turun, mencret, dan rambut rontok. Berdasarkan pemeriksaaan fisik ditemukan : Keadaan Umum : Tampak sakit berat (lemas dan mengantuk) Kesadaran : Apatis (lambat merespon ketika diajak berbicara, tidak ada kontak mata, gerakan berkurang) Tekanan Darah : 110/70 mmHg Frekuensi Nadi : 105 x/ menit (kuat angkat baik dan isi cukup) Frekuensi Pernapasan : 32 x/ menit (adekuat dan reguler) Suhu : 36oC (axilla)
181
y y y y y y
ANALISA KASUS
y Kepala y y y y y y
: Normocephali; rambut: jarang, tipis, kering, warna coklat, dan mudah dicabut; wajah pucat dan nampak tua. Mata: Konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-, kelopak mata cekung +/+ Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/Hidung : Cavum lapang/lapang, sekret -/Mulut : Mukosa bibir sangat kering, lidah dan mukosa mulut banyak bercak keputihan, tonsil T1-T1 tenang/tenang. Leher : KGB tidak teraba membesar. KGB : Teraba membesar di regio axilla dextra, sebesar kacang polong, mobile, diameter = s 1 cm dan tidak terdapat nyeri tekan.
182
ANALISA KASUS
y Thoraks :
Inspeksi : Pergerakkan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor kanan = kiri Auskultasi : BND vesikular (lateral bawah), bronkial (sepanjang trakea), bronkovesikular (daerah intercosta),Rhonki -/-, Wheezing -/-, BJ I & II Normal, Murmur (-), Gallop (-) y Abdomen : Inspeksi : Tampak membucit / seperti perut kodok (kulit terlihat mengkilat, tegang dan bentuk tidak elastis) Palpasi : Keras, nyeri palpasi (+) pada semua kuadran, hepar dan lien tidak teraba membesar. Perkusi : Hipertimpani,nyeri ketok (+) pada semua kuadran,Asites (+),Undulasi (+). Auskultasi : Bising usus meningkat >8 x/menit (Normal : 4-8 kali/menit)
183
ANALISA KASUS
y Kulit : Kering & pecah-pecah; tonus kurang; turgor kurang, baggy
pants (+). y Ekstremitas : Kekuatan berkurang, sensibilitas normal, atrofi otot, lipatan lemak tipis, oedem (tidak pitting) pada punggung kaki kanan & kiri. Reflek Patologik (-). y Genitalia : Labia mayor dan minor normal.
y y y y y y y
Berdasarkan data antropometri didapatkan : Tinggi Badan : 122 cm Berat Badan : 12 kg Lingkar Kepala : 44 cm Lingkar Lengan Atas :9 cm Lingkar Dada : 59 cm Lingkar Perut : 92 cm
184
ANALISA KASUS
Berdasarkan status gizi didapatkan : BB : BB/BB(P50) X 100% = 12/22 x 100% = 54,5% PB : PB/PB(P50)X100% = 122/122 x 100% = 100% BB/BB(PBP50)X100% = 12/23 x 100% = 52,2% y KESAN : Gizi Buruk
y y y y y Menurut perhitungan angka kecukupan gizi, pasien tersebut
susu, maka diharapkan dapat diperoleh : y Kalori: 1120-1400 kkal/hari y Protein: 14-21 gr/hari y Cairan: 130cc/kgbb/hari
185
ANALISA KASUS
y Pasien pada PH 8, PP 14 dilakukan Aff infus krn ps mengalami y
flebitis. Pada pasien diberikan inhalasi berisi ventolin sebagai bronkodilator dan pulmicort dengan tujuan agar pasien mudah mengeluarkan dahak mengingat bentuk anatomis bronkus pd anak kecil, pendek, dan lebar sehingga sulit utk mengeluarkan dahak. Mengingat sal.respirasi anak yg relatif lebih kecil dibandingkan dewasa, sehingga aliran udara inspirasi lebih rendah yang menyebabkan deposisi obat inhalasi menurun maka diberikan obat salbutamol secara oral. Pada pasien diberikan nymico karena pada pemeriksaan fisik ditemukan kandidiasis oral pada lidah pasien, yang biasanya didapatkan pada pasien malnutrisi dimana imunitasnya yang sangat rendah. Pasien mendapatkan Sangobion karena dari hasil pemeriksaan Laboratorium didapatkan Hb: 8,8 gr/dl, MCV: 73/ fl, MCH: 25,2 pg, sehingga pasien digolongkan ke dalam anemia defisiensi besi.
186
ANALISA KASUS
y Untuk mengurangi rasa mual krn efek samping obat INH, y y y
pasien diberikan ranitidin. Untuk menurunkan demamnya ps mendapatkan sanmol. Karena pasien didiagnosa TB paru maka pasien diberikan OAT berupa pirazinamid, rifampisin, dan INH. Disamping itu pasien mendapatkan vit B6 karena efek samping dr INH adalah hepatotoksik dan neuritis perifer, dimana neuritis perifer timbul akibat inhibisi kompetitif karena metabolisme piridoksin sehingga kadar piridoksin berkurang pada anak yang mendapatkan INH sehingga dibutuhkan piridoksin tambahan. Diagnosis pasien pada PH 1: Bronkopneumonia dg gizi buruk disangkal, seharusnya TB paru dg gizi buruk krn diagnosis TB ditegakkan dengan menggunakan skoring TB pada anak.
187
RESUME
y Diagnosis TB ditegakkan dengan menggunakan
Skoring TB pada anak. y Diagnosis Gizi Buruk ditegakkan berdasarkan status gizi yang didapat dari data antropometri.
188
DAFTAR PUSTAKA
1. 2.
3.
4.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Malnutrisi Energi Protein. Pedoman Pelayanan Medis. Jilid 1. Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia.2010. Prof.DR.Dr. Solihin Pudjiadi,DSAK. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi keempat. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2005. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.Petunjuk Teknis Tatalaksana anak Gizi Buruk. Buku I.Jakarta : Departemen Kesehatan RI.2006. UKK Respirologi PP IDAI.Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak.Cetakan II.Jakarta : UKK Repirologi PP IDAI.2008.
189