You are on page 1of 45

VARIABEL PENELITIAN

A. Pengertian B. Macam Variabel C. Variabel Dan Data D. Variabel Sebagai Obyek Penelitian E. Pentingnya Variabel

DESAIN PENELITIAN
Pengaturan variabel Seksama, Ketat dan Tertib Kondisi experimental - Proses perencanaan - Proses Pelaksanaan CONTOH : 5 jenis metode dgn 10 SD di Mataram - Ciri apakah yang di analisa - Faktor apa yang mempengaruhinya - Faktor mana yang akan diselidiki - Berapa kali percobaan awal - Dalam bentuk apa analisa di lakukan - Seberapa jauh pengaruhnya baru dianggap penting

VARIABEL
Apa yang anda teliti, jawabannya berkaitan dengan variabel penelitian Variabel adalah : segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau satu obyek dengan obyek yang lainnya (Hatch dan Farhady, 1981). Contoh :
atribut orang: tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja. atribut dari obyek. Berat, ukuran, bentuk dan warna.

PENGERTIAN
Variance = perbedaan antara Variant = sesuatu yang berlainan Variation = variasi perbedaan Variabel = faktor tak tetap bila terdapat keragaman nilai atau konsep yang bermacam-macam nilai. Mis.: badan adalah konsep sedangkan berat badan adalah variabel (karena ada keragaman nilai) Konsep dapat diubah menjadi variabel Konsep = rancangan Variasi = bermacam macam

Variasi menurut :
Sutrisno : gejala yang bervariasi, misal : Jenis kelamin (laki-laki dengan perempuan) Tinggi badan (170 cm, 160 cm, dll) Kalenger : suatu konsep, misalnya: No Konsep Variabel 1 2 3 jenis kelamin kesadaran marah laki-laki Insaf emosi

MACAM VARIABEL
Variabel independen (bebas) yaitu : variabel penyebab (antecedent/independent) Variabel dependent (tautan/terikat) yaitu : tergantung atas variabel lain

VARIABEL
Variabel IPA
(kongkrit)

&

Variabel Sosial
(abstrak)

apa alat ukurnya ?

VARIABEL DIBAGI ATAS :


V. Kontinyu (Cintinuous Variabel) V. Deskrit (deskrete variabel) atau kategorik

Variabel dibagi juga menjadi


(aktif dan non aktif).

V. Kontinyu (Cintinuous Variabel)


Variabel yang dapat ditentukan nilainya dalam jarak jangkau tertentu dengan desimal yang tidak terbatas. Misal : berat, tinggi, pendapatan, jarak, dll.

V. Deskrit (deskrete variabel) atau kategorik Konsep yang nilainya tidak dapat dinyatakan dengan pecahan atau desimal, misalnya : jumlah anak, jumlah siswa, dll. Pembagian :
V. Dikhotom (bila hanya 2 kategorik), V. Politom (lebih dari 2 kategorik), mis. : SD, SMP,
SMU, dll.

VARIABEL PENELITIAN
 Konsep (abstraksi yang dibuat secara umum yang menggambarkan suatu fenomena secara abstrak)  Gejala yang bervariasi  Mengandung lebih dari satu nilai  Obyek penelitian,  Sumber data

JENIS VARIABEL
TERIKAT akibat dari sesuatu

PENGARUH - Bebas Utama - Moderator tidak utama - Kendali dinetralisir - Random pengaruh diabaikan

JENIS VARIABEL
KUALITATIF Sifat

KUANTITATIF/variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni : ya dan tidak Nominal : Kategorik (Jenis Kelamin dsb)

Variabel kontinum
(ordinal, interval, ratio)
Ordinal : Kelompok (SD, SMP, SMU, dll) Interval : (1 5, 6 10, 11 15, dst.) (0,0 5,0; 5,1 10,0; 10,1 15,0, )
dst

Rasio : Klasifikasi, tingkat, perbandingan

VARIABEL, DATA dan INFORMASI


Variabel adalah : sebuah konsep yang menjadi obyek penelitian atau titik perhatian dalam suatu penelitian. Data adalah hasil pencatatan peneliti, berupa fakta atau angka yang dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

MANFAAT VARIABEL

VARIABEL

INDIKATOR

TEKNIK

ANALISA

CARA PENGENDALIAN VARIABEL BEBAS Sampel homogen Keseimbangan Randomisasi Analisis kovariat pengendalian statistik

(antara Peluang dan Konversi)

VARIABEL SEBAGAI OBYEK PENELITIAN


Memahami dan menganalisa variabel merupakan syarat mutlak bagi peneliti dalam memulai suatu penelitian. Kategori = memecah variabel Indikator = kategori-kategori variabel Sub variabel merupakan pedoman dalam merumuskan hipotesa minor, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan kelanjutan kegiatan penelitian yang lainnya Semakin terperinci cara pengkategorisasian variabel, data akan semakin halus dan gambaran hasil semakin teliti. Tujuan kotegorisasi variabel adalah agar peneliti memahami dengan jelas permasalahan yang sedang diteliti.

Pengaruh kualitas guru terhadap prestasi belajar siswa


V. bebas : kualitas guru dengan sub variabelnya (Variabel X) V. terikat : prestasi belajar siswa dengan sub variabelnya (Variabel Y) Dapat pula diperimbangkan dg variabel lain.

Kualitas guru (V.Bebas) subnya :


 Pendidikan guru  Pengalaman mengajar  Banyaknya penataran  Usia  Minat menjadi guru (quesioner guru)  Penguasaan materi (quesioner murid)  Cara ngajar (observasi at. quesioner murid)  Cara memilih/menggunakan alat (observasi dan quesioner murid)  Hubungan guru murid (quesioner murid)  Pribadi guru (wawancara dan quesioner)

V. Terikat (prestasi belajar siswa) dengan sub variabelnya :


Nilai harian Nilai ulangan umum Nilai tugas-tugas Cara menjawab pertanyaan di kelas Cara menyusun laporan Nilai ketelitian catatan.

Dapat pula diperimbangkan dengan


 ketekunan  Keuletan  Usaha  Keluarga guru (quesioner atau wawancara)  Cara memberi PR (quesioner guru atau murid) dsb.

VARIABEL MODERATOR
Variabel yang berpengaruh tetapi tidak berarti. Variabel yang dianggap tidak mempunyai pengaruh utama, mis. : X yang mempengaruhi permintaan terhadap ikan (Y) X1 = harga ikan X2 = pendapatan X3 = harga daging X4 = umur ikan (bukan yang utama), tetapi yang termasuk dalam penelitian (X1,X2,X3) sedangkan X4 berpengaruh tetapi bukan penyebab utama, jadi X4 merupakan variabel moderator.

VARIABEL RANDOM
 Variabel lain yang tidak disebutkan dalam persamaan tapi dapat dilihat dari eror yang timbul dalam mengadakan estimasi.  Variabel yang diabaikan dan tidak dimasukan dalam penelitian

VARIABEL AKTIF
Variabel yang dimanipulasi oleh peneliti, misalnya seorang peneliti memanipulasi metode mengajar, cara menghukum mahasiswa, maka metode mengajar dan cara menghukum (V. Aktif)

VARIABEL ATRIBUT
Variabel yang tidak dapat dimanipulasi misalnya karakteristik manusia (IQ, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap, dll.) Misalnya : populasi rumah tangga, daerah geografis. Variabel dalam ilmu alam umumnya nyata dapat dimengerti, diraba, dilihat, sehingga kurang menimbulkan keraguan akan maknanya

Sebab
Bebas Moderator Kendali Rambang

Hubungan
Intervening (PBM)

Akibat
Tergantung

Nominal (penggolongan) Ordinal (jenjang dalam atribut (1 2 3 4 dst) Interval (hasil pengukuran) Ratio (hasil perbandingan)

Pengar

Penggunaan Alat Peraga

Ter adap Prestasi


Terikat : Prestasi Belajar ebas : Penggunaan alat peraga

elajar

Intervening : Variabel yang mempengaruhi timbulnya kejadian pada variabel terikat mis : Minat, motivasi IQ siswa, lingkungan belajar siswa, dll. Moderator : Situasi Belajar Kendali : Bentuk tes kurikulum (dianggap sama) Random : Jarak rumah sekolah dgn sarana belajar

Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Biologi


Bebas Terikat Luar Atribut Metode mengajar (Diskusi kontrol) Hasil belajar Biologi Tingkat kesulitan, Lingkungan,
Status ekonomi orang tua, minat, dsb.

Tinggi Badan, Sosial Budaya, Suku, Agama, Jenis kelamin, dsb.

Studi Tentang Pola Asuh Terhadap Sikap Kemandirian Anak Variabel : - Pola Asuh anak - Sikap kemandirian anak Pengkajian : Sebab Kesulitan melihat hubungan fungsionalnya

Contoh hubungan variable independen - dependen

Komitmen Kerja
(Variebel independen)

Produktivitas Kerja
(Variebel Dependen)

Contoh hubungan variable independen-moderator, dependen.


Perilaku Suami
(Independen)

Perilaku Istri
(dependen)

Jumlah Anak
(Moderator)

Perilaku Suami Motivasi Kerja (Variabel Independen)

Produktivitas Kerja
(dependen)

(Independen)

Kepemimpinan
(Moderator)

Contoh hubungan variable independen -moderator-intervening, dependen.


Penghasilan (Independen)

Gaya Hidup (Intervening)

Harapan Hidup (Dependen)

Budaya Lingkungan Tempat Tinggal (Independen)

Contoh hubungan variable independen-kontrol, dependen.


Pendidikan SM & SMK (Independen) Keterampilan Mengetik (Dependen)

Naskah, tempat, mesin tik sama (kontrol)

Paradigma sederhana

x
X = Kualitas Alat

Y
Y = Kualitas barang yang yang dihasilkan

Paradigma ganda dengan dua variable independen X1 dan X2, dan satu variabel dependen Y. untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2 dengan Y, mengunakan teknik korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan X1 dengan X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan korelasi ganda.

X1
X1 = kualitas input X2 = kualitas proses

X2

X3

Y
X3 = kualitas output Y = kualitas outcome

X1
r3

r1

Y1

X2
X1 = lingkungan keluarga X2 = demografi

r2 Y = keberhasilan usaha

paradigma ganda dengan tiga variable independen yaitu X1, X2 dan X3. Untuk mencari besarnya hubungan antara (X1 dengan Y); (X2 dengan Y), (X3 dengan Y); (X1, X2 dengan Y); (X2, X3 dengan Y; (X1, X3 dengan Y) dapat mengunakan korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan antara X1 secara bersama-sama dengan X2 dan X3 terhadap Y digunakan korelasi ganda. Regresi sederhana, dan ganda serta korelasi persial dapat diterapkan dalam paradigma ini.

X1
r5

r1

r6

X2
r5

r2

X3

r3

X1 = kualitas mesin X2 = Gaya kepemimpinan manajer;

X3 = Sistem karir Y = Produktivitas kerja

Paradigma ganda dengan satu variable independen dan dua dipenden. Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1, dan X dengan Y2 digunakan teknik korelasi sederhana. Demikian juga untuk Y1 dengan Y2. Analisis regresi juga dapat digunakan di sini.

Y1
r1

X
r2

Y2
X = tingkat pendidikan Y1 = Produktivitas kerja Y2 = disiplin kerja

Paradigma ganda dua variable independen dan dua variabel dependen. Hubungan antar r1, r2, r3, r4, r5 dan r6 dapat dianalisis dengan korelasi sederhana . Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y1 dan X1 ; X2 bersama-sama terhadap Y2 dapat dianalisis dengan korelasi ganda. Analisis regresi sederhana maupun ganda dapat juga digunakan untuk memprediksi jumlah tiket yang terjual dan kepuasan penumpang Kereta Api.

X1
r5

r1

Y1
r2 r6 r3

X2
X1 = kebersihan kereta X2 = pelayanan KA;

r4

Y2

Y1 = jumlah tiket yang terjual; Y2 = kepuasan penumpang KA;

Paradigma jalur. Teknik analisis statistic yang digunakan dinamakan path analysis (analisis jalur). Analisis dilakukan demgan menggunakan korelasi dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel dependen terakhir, harus lewat jalur langsung, atau melalui variabel intervening. Dalam paradigm itu terdapat empat rumusan masalah deskriptif, dan 6 rumusan masalah hubungan. 0,33 0,41

X1

0,30

X3
0,16

0,50

X2

0,57 X2 = IQ; Y2 = prestasi belajar (achievement)

X1 = status sosial ekonomi, X2 = motivasi berprestasi, (nach)

PARADIGMA ANTAR UBAHAN MODEL RECURSIVE

X1

Y1

S1

X2

X3

Y3

X4

Y2

S2

X1 = Tingkat sosial ekonomi keluarga Y1 = motivaasi berprestasi; X2 = Tingkat kecerdasan (IQ) siswa; Y2 = aspirasi pendidikan dan jabatan; X3 = Kualitas guru Y3 = prestasi bel secara keseluruhan X4 = Fasailitas sekolah

Judul : Gaya dan Wibaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Kematangan Guru dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Murid (Nurtain, 1983) cit. Sugiyono, 2007) enteseden

X1

X4

AT

X2

X5

Y3

Hasil Belajar

X3
Kepala sekolah X1 = Kematangan Pribadi X2 = Gaya Pemimpin X3 = Wibawa Kepemimpinan

X6
Guru X4 = Kematangan Guru X5 = Gaya Kepemimpinan X6 = Wibawa Kepemimpinan

KERANGKA BERPIKIR
Model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, secara teoritis akan menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependent maupun variabel lain yang dilbatkan dalam penelitian, seperti variabel moderator dan variabel intervening, sehingga dalam penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.

Variabel X

Variabel Y

MB & HP DT & HP AKT & HP

MB & HP DT & HP AKT & HP

MB & HP DT & HP AKT & HP

MB & HP DT & HP AKT & HP

Keterangan :
MB = Membaca Buku HP = Hasil Penelitian DT = Dekripsi Teori AKT = Analisis Kritis

AKTt & HPd

AKTt & HPd

AKTt & HPd

AKTt & HPd

terhadap teori AKTt = Analisis Komparatif terhadap teori-teori

Sintesa/kesimpulan teori & HP

Sintesa/kesimpulan teori & HP

HPd = Hasil Penelitian yang dipilih

Kerangka berpikir Perumusan hipotesis

Analisis teori dan empiris untuk menghasilkan kerangka berpikir.

Proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis

PENJELASAN GAMBAR
Menetapkan variabel yang diteliti, teori yang dibutuhkan untuk menyusun kerangka berpikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan variabel penelitiannya. Membaca buku dan hasil penelitian yang relevan Deskripsi teori dan hasil penelitian berisi : definisi terhadap masing-masing teori yang diteliti, uraian tentang ruang lingkup setiap variabel dan kedudukan antara variabel dalam konteks penelitian. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian : mengkaji kesesuaian teori dan hasil penelitian yang ditetapkan apakah sudah sesuai dengan obyek yang diteliti. Analisis Komparatif terhadap teori dan hasil penelitian : membandingkan antara teori untuk memadukan antara teori yang satu dengan teori yang lain. Sintesa kesimpulan : membuat kesimpulan sementara dimana perpaduan antara keduanya akan menghasilkan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis. Kerangka Berpikir asosiatif dengan rumusan sebagai berikut : jika begini akan begitu, jika komitmen kerja tinggi maka produktivitas lembaga akan tinggi pulaatau pengawasan dilakukan dengan baik (positif) maka kebocoran anggaran akan berkurang (negatif) Hipotesis :
kerangka berpikir : jika komitmen kerja tinggi maka produktivitas lembaga akan tinggi maka hipotesisnya : ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen kerja dengan produktivitas kerja. kerangka berpikir : karena lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka produktivitas kerjanya tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah. Maka hipotesisnya adalah : terdapat perbedaan produktivitas kwrja yang signifikan antara lembaga A dan B atau produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga B.

You might also like