You are on page 1of 19

MENGAPA PERLU AGRIBISNIS DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN ?

Oleh, Trisno Saputra, S.Pt., M.Sc.

Latar belakang Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis


n

Agribisnis itu adalah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem sarana produksi; usahatani; agroindustri dan pemasaran. Agar bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan sub-sistem kelembagaan sarana prasarana serta sub-sistem pembinaan.

Umumnya kelemahan pelaksanaan sistem agribisnis lemahnya keterkaitan sub-sistem. Apa yang terjadi di lapangan adalah bahwa sub-sistem tersebut bekerja sendiri-sendiri.

Agar pelaksanaan sistem agribisnis berjalan lancar dan agar keterkaitan antar sub-sistem bertambah kuat maka diperlukan dukungan SDA dan SDM. Penekanan pada SDA bagaimana menerapkan sistem agribisnis yang memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainability). Penekanan pada SDM bagaimana meningkatkan kualitas SDM di berbagai sektor kegiatan sistem agribisnis.

Keterkaitan Pelaku Ekonomi Agribisnis


Pelaku ekonomi atau 'dunia-usaha' terdiri dari BUMN, Swasta dan Koperasi. Ketiga pelaku ekonomi ini saling bekerja sama satu sama lain menurut kepentingannya masing-masing. BUMN, Swasta dan Koperasi mempunyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. Karena itu mereka saling membutuhkan satu sama lain, saling bekerja sama menurut kepentingannya masing-masing.

PENTINGNYA SEKTOR PERTANIAN

1.Sektor Pertanian Sebagai Penyedia Pangan dan Gizi


Pentingnya program pelestarian pemantapan swasembada pangan khususnya beras dan palawija jagung dan kedelai Cara : diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi. n Diversifikasi horizontal : penganekaragaman macam tanaman n Diversifikasi vertikal : meningkatkan nilai tambah. n Intensifikasi : program BIMAS (bimbingan masal), INSUS (intensifikasi khusus), INMAS, OPSUS (operasi khusus). n Ekstensifikasi : program perluasan areal mencetak sawah baru atau melakukan tanaman di lahan yang semula tidak ditanami. n Rehabilitasi khusus infrastruktur (irigasi misalnya) untuk mendukung peningkatan produksi

2. Sektor Pertanian Sebagai Penyedia Lapangan Kerja


Dibagi menjadi tiga bagian yaitu : 1. penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian menyerap 49% angkatan kerja. Sebagian besar (75%) tidak sekolah /tamat SD saja produktivitas kerjanya relatif rendah sebagian besar di tanaman pangan dan hortikultura. 3. bentuk partisipasi tenaga kerja di sektor pertanian sangat tergantung dari tanaman yang diusahakan dan beban kerja yang dilaksanakan.

3. faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja : macam tanaman yang diusahakan, beban kerja di kegiatan yang ditawarkan, luas areal, upah, teknologi, pria atau wanita, keterampilan (pengetahuan/pendidikan) dan sebagainya.
n

3. Sektor Pertanian Sebagai Penghasil Devisa

Selama beberapa tahun terakhir nilai ekspor pertanian dan hasil olahan meningkat terus.

Namun perkembangan ekspor sektor ekonomi lain, khususnya industri, meningkat perkembangan ekspor hasil olahan produk pertanian menurun. Semakin majunya perkembangan ekspor hasil pertanian dan hasil olahan negara lain, juga akan menjadikan persaingan pasar produk pertanian menjadi semakin meningkat.

Perlu upaya meningkatkan daya saing produk pertanian : peningkatan kualitas, penyediaan bahan baku industri pertanian dalam jumlah cukup dan kontinu, penggunaan teknologi yang semakin modern dan terus mencari peluang pasar.

4. Sektor Pertanian Sebagai Sumber Pendapatan


Kegiatan di sektor pertanian mampu berperan meningkatkan pendapatan petani. Indikatornya antara lain : n meningkatnya produktivitas pertanian, n banyaknya orang yang bekerja di sektor pertanian, n nilai produksi yang secara absolut meningkat terus dan n pendapatan petani yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Pentingnya Memahami Wawasan Agribisnis

Mengapa perlu agribisnis dalam pembangunan pertanian?


Bahwa pembangunan yang berwawasan agribisnis mampu : n meningkatkan pendapatan produsen; n meningkatkan penyerapan tenaga kerja; n meningkatkan ketahanan pangan; n meningkatkan pembangunan ekonomi; n menekan laju inflasi; n meningkatkan perolehan devisa; dan n menambah jumlah agroindustri baru.

Keberhasilan pembangunan pertanian tersebut di atas disebabkan : 1. Didukung oleh strategi pertanian tangguh. SDM dan lembaga pendukungnya (agrisupport activities) harus tangguh. 2. Karena kondisi agroklimat yang ada sangat menguntungkan dan kemauan politik pemerintah juga sangat mendukung.

Walaupun demikian masih banyak kekurangan. Produktivitas komoditas yang sama kalah bersaing dengan negara lain pada era globalisasi GATT akan lebih serius lagi. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan daya saing perlu terus ditingkatkan lagi.

Untuk meningkatkan daya saing dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : 1. dengan penggunaan teknologi baru, 2. melakukan efisiensi di segala bidang agar biaya produksi dapat ditekan, produksi dapat ditingkatkan dan keuntungan yang lebih besar dapat diraih. 3. melaksanakan usahanya dengan sentuhansentuhan sistem agribisnis, 4. untuk mengawali perlu diberikan prioritas pada komoditas unggulan.

5. diperlukan penciptaan kondisi yang kondusif yang memadai di daerah di mana agribisnis tersebut dilaksanakan. Kondisi kondusif ini antara lain adalah : n tersedianya komponen agribisnis secara lengkap di pedesaan; n adanya wirausaha dan kemitraan dan n kondisi lain yang mendukung.
n

Faktor Strategi yang Perlu Diperhatikan


n n n n

Lingkungan strategik dalam dan luar negeri; Permintaan; Sumberdaya alam dan manusia; dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

You might also like