You are on page 1of 33

Radang

merupakan mekanisme pertahanan tubuh disebabkan adanya respons jaringan terhadap pengaruhpengaruh merusak baik bersifat lokal maupun yang masuk ke dalam tubuh (Mutschler. 1991; Korolkovas. 1988).

Radang

akut akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera

Radang

kronis Radang kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-minggu hingga bertahuntahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan

Inflamasi disebabkan oleh kerusakan mekanik, kekurangan oksigen, kekurangan nutrisi, genetik (autoimun), racun, tekmperatur dan radiasi ion.

1. 2. 3. 4. 5.

Memerah Panas Bengkak Nyeri Penurunan fungsi

Obat antiinflamasi atau radang adalah obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan.

Obat

anti inflamasi steroid Mekanisme kerja obat dari golongan steroid adalah menghambat enzim fospolifase sehingga menghambat pembentukan prostaglandin maupun leukotrien. contoh : hidrokortison, deksametason, metil prednisolon

Obat

anti inflamasi nonstreroid Adalah salah satu golongan obat besar yang secara kimia heterogen menghambat aktivitas siklooksigenase, menyebabkan penurunan sintesis prostaglandin dan prekursor tromboksan dari asam arakidonat

1. Turunan asam salisilat (aspirin, Benorilat, Diflunisal) Aspirin merupakan obat hepatotoksik (obat yang dapat menyebabkan kelainan pada hepar dan tergantung pada besarnya dosis (Predictable)).

efek samping : Nyeri epigastrium,

mual, muntah , perdarahan lambung.

2. Turunan Anilin (fenasatin, Asetaminofen) a. Fenasetin obat-obat analgesik yang mengandung fenasetin termasuk obat keras dan hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Efek samping : anemia hemolitik, untuk jangka panjang terjadinya kerusakan ginjal yang parah serta nisbah terjadinya karsinoma pelvis renal yang tinggi.

Toksisitas akut fenasetin ditandai dengan keadaan terangsang, delirium dan kejang-kejang

b. Asetaminofen ( paracetamol ) Utamanya digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau sebab yang lainnya. Jangan pernah meminum obat ini melebihi dari dosis yang dianjurkan , Jangan pula meminum obat ini selama lebih dari 10 hari berturut turut tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat ini juga jangan sembarangan diberikan pada anak dibawah 3 tahun tanpa terlebih dahulu meminta saran dari dokter.

Jika melebihi dosis akan merusak hati dengan gejala mual sampai muntah, kulit dan mata berwarna kekuningan, warna air seni yang pekat seperti teh, nyeri di perut kanan atas, dan rasa lelah dan lemas. Beberapa reaksi alergi yang dilaporkan sering muncul antara lain : kemerahan pada kulit, gatal, bengkak, dan kesulitan bernafas/sesak

3. Turunan asam antranilat (asam mefenamat,meklofenamat,asam flufenamat) Mefenamat Adalah salah satu obat yang bersifat mengatasi rasa sakit (analgesik) dan juga antiinflamasi (radang) golongan nonsteroid, sehingga sering digunakan untuk mengobati segala jenis nyeri yang disertai pembengkakan, misalnya sakit gigi. Efek samping asam mefenamat adalah gangguan pencernaan, mengantuk, reaksi hipersensitif dan diare. Selain itu, kerusakan butir-butir sel darah pernah dilaporkan juga sebagai efek samping obat ini.

b. Meklofenamat Secara klinis tidak begitu disukai karena efek samping khususnya diare yang kadang-kadang berat dan tidak lebih unggul dan OAINS lainnya. Hanya asam mefenarnat sebagai analgetik dan meklofenamat yang lebih kuat efek antiinflamasinya yang praktis banyak digunakan.

c. Flufenamat adalah obat yang cukup kuat maka tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka panjang (tidak boleh melebihi 7 hari pemakaian obat).

4. Turunan (fenazon(antipirin), propifenazon, metamizol, fenilbutazon, sulfinpirazon, oksifenbutazon) a. Fenazon (antipirin) Karena berkhasiat lebih lemah dan lebih sering menimbulkan reaksi kulit, obat ini kini praktis sudah ditinggalkan. Adakalanya fenazon masih digunakan dalam obat kumur pada nyeri tenggorok, berdasarkan efek lokal-anestetis (lemah) dan kerja vasokonstriksinya.

b. propifenazon Sbg pengganti aminofenazon, tidak terbentuk nitrosamin c. Metamizol Obat ini dapat secara mendadak dan takterduga menimbulkan kelainan darah yang adakalanya fatal. Karena bahaya agranulositosis, obat ini sudah lama dilarang peredarannya di banyak negara, antara lain AS, Swedia, Inggris dan Belanda. Dosis: oral 0,5-4 g sehari dalam 3-4 dosis.

d. fenilbutazon memiliki kerja analgetika, antipiretik dan antiinflamasi. Sebagai garam natrium, fenilbutazon larut baik dan dapat diberikan dengan penyuntikan ataupun secara oral. Karena efek samping yang sering terjadi dan sebagian parah dengan kadang-kadang proses yang mematikan maka indikasi untuk fenilbutazon sangat dibatasi

e. Sulfinpirazon dapat menghambat reabsorbsi asam urat di ginjal. efek samping : sulfinpirazon dapat meningkatkan resiko perdarahan bila digunakan bersama obat lain yang mempengaruhi hemostasis (aspirin antikoagulan).

f. Oksifenbutazon Kerja dan efek sampingnya hanya sedikit berbeda dari fenilbutazon. Sesungguhnya senyawa ini berkhasiat lebih lemah. Walaupun memiliki gugus hidroksil fenolik, senyawa ini juga mempunyai waktu paruh yang masih relatif tinggi yaitu sekitar 40 jam.

5. Turunan asam asetat (indometasin, sulindak,tolmetin,diklofenak, lonazolak) a. indometasin Analgesik merupakan obat yang diperlukan untuk suatu kondisi segera untuk meredakan nyeri Mempunyai kerja anti-inflamasi dan antireumatik ,Penggunaan terbatas krn toksik, Efek samping : gangguan saluran cerna, gangguan SSP, reaksi alergi

b. Diklofenak Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik Efek samping : nyeri/kram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, pusing dll.

6. Turunan asam propionat : ibuprofen, flurbiprofen, fenoprofen, ketoprofen, naproksen, piprofena.


a.

Ibuprofen Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkanbanyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yangtidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.

b. Ketoprofen Merupakan obat yang mempunyai efek analgesik (penghilang rasa sakit), antipiretik (penurun panas) dan antiinflamasi (menghilangkan pembengkakan).

7. Turunan Oksikam: piroksikam, isoksikam


a.

Piroksikam obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, analgetik antipiretik. Efek samping : Keluhan gastrointestinal, misalnya anoreksia, nyeri perut, konstipasi, diare, dll. Gangguan hematologik seperti trombositopenia, depresi sumsum tulang. Gangguan kulit: eritema, dermatitis eksfoliatif, sindroma Stevens-Johnson. Gangguan Saraf pusat: sakit kepala, pusing, depresi, insomnia, gugup.

8.

Obat baru : Etodalac, Meloxicam, Nimuselide

a.

Etodalac Efek samping : Sembelit, Diare, Gas atau kembung, Muntah, Sakit kepala, Pusing, Dering di telinga, Hidung beringus, Sakit tenggorokan, Penglihatan kabur.

b. Meloxicam digunakan untuk mengobati ankylosing spondilitis (radang sendi yang terutama mempengaruhi tulang belakang). Efek samping : Gangguan saluran pencernaan, anemia, gatal-gatal, kemerahan pada kulit, sakit kepala, edema.

c. Nimuselide Memiliki efek antiinflamasi, antipiretik dan analgesik.

A. Efek Analgesik Sebagai analgesik, OAINS hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, misalnya sakit kepala, dan juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan. OAINS tidak menimbulkan ketagihan dan tidak menimbulkan efek samping sentral yang merugikan. Untuk menimbulkan efek analgesik, OAINS bekerja pada hipotalamus, menghambat pembentukan prostaglandin ditempat terjadinya radang, dan mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi.

B. Efek Antipiretik Sebagai antipiretik, OAINS menurunkan suhu badan hanya dalam keadaan demam. Penurunan suhu badan berhubungan dengan peningkatan pengeluaran panas karena pelebaran pembuluh darah superfisial. Antipiresis disertai dengan pembentukan banyak keringat.

C. Efek Anti-inflamasi OAINS hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki, atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan muskuloskeletal.

Secara umum, NSAID diindikasikan untuk merawat gejala penyakit berikut: rheumatoid arthritis, osteoarthritis, encok akut, nyeri haid, migrain dan sakit kepala, nyeri setelah operasi, nyeri ringan hingga sedang pada luka jaringan, demam, ileus, dan renal colic.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA.

You might also like