You are on page 1of 21

Masa Depan Gerakan Mahasiswa Indonesia

Oleh: Agung Baskoro


Samarinda, 30 Januari 2010

CURRICULUM VITAE
Nama
Agung Baskoro

TTL Medan / 31 Mei 1986 Riwayat Pendidikan Formal Ilmu Pemerintahan UGM (2005 Sekarang) Aktivitas Skripsi Tentang Masa Depan Gerakan Mahasiswa Indonesia Pasca Reformasi IPK 3,57 (Semester 9) Motto Kita Ada, untuk Selalu Setia Mengubah Apa Yang Dikatakan Dunia

CV
o o o o o o Tawaran untuk bekerja di beberapa lembaga riset dan konsultan politik, seperti Indo Barometer, Indonesian Institute, dan Charta Politika (2010) Beasiswa S2 Master pada School of Diplomacy Deplu-Paramadina (2010-2012) Koordinator Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM-Sorong Selatan, Papua Barat 2009 Fisipol Idol UGM 2009 Juara Pertama The Next Leader Lead Institute ParamadinaMetro TV 2009 Koordinator Litbang BEM Seluruh Indonesia dan Wakil Presiden Mahasiswa UGM (2008) Terpilih sebagai Peserta dan Pemakalah dalam Konferensi Persatuan Pelajar IndonesiaAustralia (PPIA) di Victoria University, Melbourne 2-3 Mei 2008

o o o o

Keynote Speaker dalam acara Simposium Nasional Kepemimpinan Pemuda: Kompetensi Pemuda Memimpin Bangsa di UC UGM 2008 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Dikti 2008 Penerima Hibah Riset Fisipol UGM 2007 Penerima Beasiswa dari PPSDMS NF (2006-2008) dan Tanoto Foundation (2006-2009) Terlibat dalam aktivitas training, seminar, diskusi yang diadakan rekan-rekan mahasiswa di dalam dan di luar UGM serta menulis di beberapa media cetak nasional / kampus

The Questions
Apa Masalah yang Dihadapi Negeri Ini? Solusinya? Pada Saat itu, Rekan-Rekan Posisinya Dimana?

Urgensi Berbicara Masa Depan


Kebutuhan Pilihan Eksistensi

Studi Futuristik
Tidak hanya untuk memprediksi masa depan namun juga memunculkan jalur alternatif

Contd
Studi Futuristik mengajak kita untuk mengkonsep hidup dan mengkonstruksi pola fikir dalam bersikap. Bagaimana membuat masa kini diterima dan memberi arti bagi masa lalu Dasar pemikiran untuk melihat dunia, masyarakat, dan hubungan keduanya dengan alam

Prinsip Studi Futuristik


Dilema (Optimistik / Pesimistik) Pengaruh Kita sudah seharusnya tidak hanya memiliki satu masa depan

Dasar
Kronologis (1908, 1928, 1945, 1966, 1998) Kontomporer (Pasca Reformasi) Konteks (Lokal, Nasional, dan Global)

KRONOLOGIS
1908 : Kebangkitan Nasional Kolonialisme/Imprealisme Kolonialisme/Imprealisme Kolonialisme/Imprealisme 1928 : Sumpah Pemuda (20 Tahun)

1945 : Kemerdekaan RI (17 Tahun 1948(3) 1966 : Orde Baru (21 Tahun 1968 (2)

Soekarno

1998 : Orde Reformasi (32 Tahun 1988(10) --> Soeharto 2009 : Transisi ( 1 Abad Kebangkitan Nasional 2008) 2028 : ... (1 Abad Sumpah Pemuda) ? 2045 : (1 Abad Kemerdekaan) ? Korupsi

Moneter Crisis (before finishing 1997)


Student Movement

POLITICS Crisis

Decline Soeharto (21/5 1998)

Habibie (1998)

1999 Election Ellite Fragmanted Climax Reformation

Amendment Constituation 2009 Election

A.WAHID+ MEGAWATI (1999-2001) 1999-2003


2004 Election IMPEACHMENT

SBY+Boediono (2009-2014)

SBY+JK (2004-2009)

MEGAWATI + HAMZAH H. (1999-2001)

Kontemporer
Reorientasi sistem pendidikan di perguruan tinggi PTN BHMN/BHP/BLU : minimalisnya pemikiran cemerlang mahasiswa Indonesia, kematangan emosi dan kedewasaan berfikir yang jauh dari harapan, disebabkan pemaksaan segera lulus. Menguatnya budaya pop di tengah-tengah mahasiswa, sehingga perlu pengemasan isu/kegiatan/penyikapan yang lebih maksimal agar tidak terkesan doktrinase gerakan mahasiswa kurang ideologis dan belum memiliki visi, hanya terjebak pada kepentingan (politik praktis) dan sifatnya jangka pendek Perkembangan mutakhir Ilmu Pengetahuan dan teknologi, Email, Friendster, Facebook, Twitter, dan YM akselerasi gerakan dapat berjalan lebih maksimal bila terjadi sinergi, antara isu dengan kemajuan teknologi Era perdagangan dan persaingan bebas meniscayakan kualitas mahasiswa indonesia juga harus mampu berbicara dalam konteks global dan nasional. Dengan keadaan ini, penguasaan bahasa asing menjadi penting, kompetensi keilmuan, dan keahlian lintas indisipliner mutlak dibutuhkan (multitasking)

Konteks
LOKAL Pasca Reformasi konsolidasi demokrasi membuka ruang-ruang partisipasi di daerah secara masif sehingga problem nasional belum tentu langsung ke lokal, namun problem lokal berpeluang menjadi masalah nasional. Konteks ini menyebabkan pusat-pusat gerakan tumbuh subur di daerah, mis; Papua dan Sulsel Ada begitu banyak wilayah di Indonesia, 33 Provinsi, 440 Kab/Kota, 5263 Kecamatan, 69919 Kelurahan/Desa, butuh pengelolaan maksimal untuk meminimalisir kesenjangan dan ketimpangan

Nasional
Dukungan terhadap SBY-Boediono masih relatif stabil pasca kasus cicak vs buaya dan century gate (baik secara elektoral, koalisi, dan popularitas) Dominasi pasar begitu kuat, hal ini disebabkan ketidakberdayaan negara dan masyarakat memainkan fungsinya dengan optimal Kampus bukan satu-satunya media transformasi untuk membuat keadaan lebih baik. Pers, LSM/NGO, State Auxilary menjadi alternatif dan semakin menguat perannya

Global
Climate Change Krisis Finansial Global Terorisme Hak Azasi Manusia Kemajuan IPTEK Open Society

2010
246 Pilkada Pansus Century Free Trade ASEAN-China 100 hari Kinerja Pemerintah Kongres Partai Besar PAN (Januari), PDIP (Mei), Demokrat (Mei)

2009-2014
Gerakan Mahasiswa Indonesia, selama ini masih didominasi dalam spektrum jawa (mindset), artinya, perubahan zaman harusnya meletakkan daerah, sama dengan Jawa, agar analisis yang digunakan ketika membahas problem yang terkait bisa lebih obyektif dan komprehensip Jarak Ideologi antar gerakan semakin bias disebabkan menguatnya kepentingan pragmatis gerakan dalam menghasilkan common enemy and common sense. Dalam fase ini, optimisme kebangkitan gerakan cukup kuat di masa mendatang sehingga mobilisasi dan pengaruh di ranah grass root bisa terjadi. Mengingat, gerakan mahasiswa pasca reformasi masih menjauh dari basisnya, yakni masyarakat dan mahasiswa Tiap wilayah memiliki karakteristik dan kearifan lokal yang mesti dipahami oleh masing-masing pihak. Solidaritas dan akselerasi gerakan diharapkan semakin menguat ketika hal ini terlaksana. Intinya adalah komunikasi antar gerakan, lintas Ideologi dan teritori, baik dengan rekan-rekan di dalam maupun di luar negeri.

Contd
Diversifikasi Metode Gerakan, melalui gerakan berbasis riset/data, pengabdian masyarakat/mahasiswa (Advokasi), kewirausahaan Pemanfaatan Media secara maksimal. Melalui press release kegiatan, karya tulis (kolom di media), liputan program Sinergi lintas lini dan generasi, tokoh masyarakat, LSM, Militer, pengusaha, partai politik, dsb.

My Contact
Facebook, YM, dan Twitter ilmu_smart2005@yahoo.com Friendster Ilmu_smart@yahoo.com Blog smartgeneration.worpress.com HP 081392881678

You might also like