You are on page 1of 33

D I R E K T O R AT J E N D E R AL C I P T A K AR YA D IR E KTO RAT P E NGE M BANGAN P E R M UKI M AN

SATKER PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERBATASAN NAD


Ja la n P e ma nca r N o. 5 S impa ng Tiga Ba nda Ace h Te le pon / F a x. ( 0 6 5 1 ) - 4 0 9 5 6

MODUL FGD 2
PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA LANGSA

SPPIP

LATAR BELAKANG

Banyak persoalan perkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan tidak/belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota. Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan bersifat instant, responsif terhadap persoalan yang ada, serta berorientasi pada ketersediaan program atau proyek pendukung kebijakan dan strategi bersifat parsial dan tidak komprehensif Tidak adanya atau belum adanya strategi khusus pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Adanya tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional (kabupaten/kota)

SPPIP

MAKSUD, TUJUAN dan SASARAN

MAKSUD : memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah guna menghasilkan Strategi dalam Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi serta kebutuhan Pengembangan Kota. TUJUAN : Membantu kota/kabupaten dalam penyediaan strategi yang komprehensif untuk mengembangkan kota dengan menekankan kepada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan, sehingga dapat menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan kawasan perkotaan (bagi kota-kota yang telah memilikinya) Memberikan pendampingan bagi perangkat perencana dan pelaksana pembangunan di daerah, dalam menyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lain, sesuai dengan peran, fungsi dan kontribusi yang diharapkan dalam mencapai tujuan pengembangan kawasan perkotaan. SASARAN : Proses pembinaan pengembangan kawasan permukiman kota yang terintegrasi dengan kawasan fungsional kota lainnya Keselarasan Strategi BangKim antara sasaran pembangunan permukiman perkotaan nasional dengan rencana pembangunan permukiman kota Tersedianya instrumen pengembangan permukiman kota yang dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan Daerah

SPPIP

KELUARAN / OUTPUT

A. STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN, PERKOTAAN


yang memuat mengenai : Indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Rumusan kriteria dan indikator penentuan kawasan permukiman prioritas Identifikasi Kawasan Permukiman prioritas Rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan Rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan Analisis korelasi strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan infrastruktur permukiman perkotaan dalam skema manajemen pembangunan perkotaan Analisis konsekuensi penerapan strategi terhadap penyusunan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Rumusan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan (dalam skala kota dan skala kawasan) sebagai arahan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan jangka menengah. Analisis dampak penerapan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan Dokumen spasial terkait dengan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan.

B. DOKUMEN HASIL RANGKAIAN PENYELENGGARAAN KONSULTASI PUBLIK DAN DISEMINASI, sebagai bahan untuk proses pemberian kekuatan hukum terhadap
strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2)


Tujuan :
Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai kawasan-kawasan prioritas pembangunan perumahan didaerah yang membutuhkan penanganan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan

Peserta

15 orang, yang terdiri


dari ;  Pokjanis  Konsultan  Satker Waktu : 1 hari Tempat : di Kota Langsa

Identifikasi Permasalahan dan Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan

Tujuan :
y Teridentifikasinya kriteria

Metode :
y Diskusi y Analisis kebikjakan

dan indikator keselarasan kebijakan dan strategi permasalahan dalam kebijakan strategis development plan kebijakan dan strategi development plan

y Teridentifikasinya

publik y Singkronisasi

y Tersingkronisasinya

Lanjutan .

Langkah :
Identifikasi kriteria dan

Output :
y Matrik Kajian

Indikator keselarasan kebijakan dan Strategi kebijakan dan strategi

Kajian keselarasan

Kebijakan & Strategi dan program pengembangan


y Matrik Singkornisasi

Identifikasi

permasalahan keselarasan kebijakan dan strategi

Antar Kebijakan

N o

Sumber Dok.

Kebijakan
Visi Kota adalah mewujudkan Masyarakat yang Aman, Damai, Bermartabat, Maju, Sejahtera & Islami. Misi Kota, mencakup : Kota 1. Menjalankan Syariat Islam 2. Mewujudkan palaksanaan pendidikan yang murah, maju & berkualitas yg bernuansa Islami; 3. Meningkatkan kegiatan dakwah islamiah; 4. Meningkatkan kapasitas bagi para pelaku eko. daerah, khususnya berbasis ekonomi rakyat; 5. Mengembangkan industri pengolahan yg mendukung sektor pertanian; 6. Mengembangkan & memanfaatkan lahan potensial sektor pertanian; 7. Membangun & mengembangkan kapasitas Pelabuhan Kualat Langsa; 8. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan 9. Meningkatkan kualitas SDM 10. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial 11. Meningkatkan kuantitas & kualitas infrastruktur di semua sektor pembangunan 12. Meningkatkan kenerja aparatur pemerintah daerah; 13. Melaksanakan pembangunan berdasarkan usulan dari bawah, agar pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.

Strategi
Strategi terkait pembangunan permukiman & infrastruktur pada misi ke-11 antara lain : Membentuk struktur & pola ruang; Terbentuknya sempadan bangunan dengan baik; Terwujudnya utilitas kota (air bersih, drainase & air limbah, persampahan, jaringan listrik; Mengembangk an sistem jaringan jalan.

Program
Pengem bangan peruma han Lingkun gan sehat peruma han Pemban gunan infrastu ktur

1. RPIJM Tahun 2009

N o

Sumber Dok.

Kebijakan
Visi Kota adalah terwujudnya warga Kota Langsa yang sehat, maju, sejahtera, bermartabat dan Islami. Misi Kota, mencakup : Kota 1. Mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan ketentuan syariah; 2. Mewujudkan pelaksanaan pendidikan yang bernuansa Islami; 3. Meningkatkan kegiatan dakwah islamiah; 4. Meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi daerah berbasis ekonomi rakyat; 5. Meningkatkan kinerja aparatur pemerintah daerah;

Strategi
Strategi terkait pembangunan permukiman & infrastruktur pada misi ke-4 antara lain : Pengembangan kawasan pendidikan dan permukiman di wilayah selatan; Pengembangan industri dan pelabuhan di wilayah utara; Pengembangan perkebunan dan terminal regional di wilayah barat; Pengembangan budi daya pertanian di wilayah timur.

Program

2. Revisi RTRW Kota Langsa Tahun 2010

N o
3.

Sumber Dok.
Program Perc. Perc. PembanPembangunan Sanitasi Kota Langsa Tahun 2010

Kebijakan
Visi Kota adalah mewujudkan Masyarakat yang Aman, Damai, Bermartabat, Maju, Sejahtera & Islami. Misi Kota, mencakup : Kota 1. Menjalankan Syariat Islam 2. Mewujudkan palaksanaan pendidikan yang murah, maju & berkualitas yg bernuansa Islami; 3. Meningkatkan kegiatan dakwah islamiah; 4. Meningkatkan kapasitas bagi para pelaku eko. daerah, khususnya berbasis ekonomi rakyat; 5. Mengembangkan industri pengolahan yg mendukung sektor pertanian; 6. Mengembangkan & memanfaatkan lahan potensial sektor pertanian; 7. Membangun & mengembangkan kapasitas Pelabuhan Kualat Langsa; 8. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan 9. Meningkatkan kualitas SDM 10. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial 11. Meningkatkan kuantitas & kualitas infrastruktur di semua sektor pembangunan 12. Meningkatkan kenerja aparatur pemerintah daerah; 13. Melaksanakan pembangunan berdasarkan usulan dari bawah, agar pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.

Strategi
Strategi terkait pembangunan permukiman & infrastruktur pada misi ke-11 antara lain : Meningkatkan keterpaduan perencanaan pembangunan drainase kota sesuai tata ruang; Meningkatkan lingkungan yg sehat & perilaku hidup bersih Meningkatkan kuantitas & kualitas pelayanan drainase Meningkatkan pembangunan sarana pengolahan limbah

Program

No

Point Yang Diamati

RPIJM

Revisi RTRW

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

1 2 3 4

Visi Misi Kebijakan Strategi

Arah Kebijakan Pembangunan Kota & Pengembangan Permukiman & Infrastruktur

Pengembangan berorientasi ke luar

Pengembangan berorientasi ke dalam

Indikasi Arah Pembangunan Kota & Pengembangan Permukiman & Infrastruktur

Pengembangan Ke Arah Barat Pengembangan Ke Arah Barat Perkembangan Di Tengah Kota Pengembangan Ke Arah Selatan Pengembangan Ke arah Timur

Issu Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan


ISSU
y Masalah pembebasan lahan y Kota Langsa merupakan kawasan y y y

POTRET STRUKTUR

rawan banjir. Terbentuk kawasan kumuh (terutama di daerah pusat kota) Pengembangan Kota Langsa masih terkonsentrasi di pusat Kota. Permasalahan yang paling mendasar dari ketersediaan utilitas, seperti jalan, air bersih, drainase, pembuangan limbah dan pembungan sampah. Sebagian besar penduduk Kota Langsa belum terakses oleh PDAM.

Analisa Permasalahan Pengembangan Permukiman & Infrastruktur

Tujuan :
y Teranalisanya permasalahan yg

Metode :
y Diskusi dan FGD y Analisis permasalahan y Analisis pengembangan

harus di tangani oleh kota.

y Teranalisanya Pengembangan

permukiman dan infrastruktur pendukungnya dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan

y Tersusunya Peta permasalahan

Melakukan pendataan,identifikasi sebaran permukiman, analisa permasalahan, pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya

Lanjutan.
Langkah :
y Analisis permasalahan

Output :
y Peta Permasalahan dan

pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan permukiman dan infrastruktur perkotaan

y Analisis pengembangan

pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukung


y Durasi : 1 Minggu

y Penyusunan peta

permasalahan permukiman dan infrastruktur perkotaan

N Sektor o
1. Peruma han

Potensi
Luas lahan terbangun 6.023 Ha (22,95 %) lebih rendah dibandingkan lahan non terbangun 20.218 Ha (77,05 %) Panjang Jalan Kota Langsa = 278,71 km. Beraspal (39,35%), kerikil (35,91%) dan jalan tanah (24,74%). Tingginya lalu kendaraan yang melebihi kemampuan daya dukung jalan.

Permasalahan
Pengembangan Kota Langsa masih terkonsentrasi di pusat Kota, sehingga berpotensi terciptanya kawasan-kawasan kumuh (Slum Area) di Pusat Kota

Peluang
1. Pembangun an perumahan . 2. Meningkat kan lingkung an perumahan yang sehat. 1. Berkurang nya umur rencana jalan. 2. Menguragi kegiatan parkir dibadan jalan yang dapat menimbulkan kemacetan

Tantagan Pengembangan
Tidak terjangkaunya harga rumah oleh masyarakat..

2.

Jalan Kota

1. Pemeliharaan jalan dalam kota sangat terbatas. 2. Pembangunan tdk terpadu dgn pembangunan sektor lain (listrik, drainase, air bersih & telepon). 3. Terjadi genangan air pada waktu hujan karena ketiadaan drainase jalan. 4. Kurangnya sarana jalur penyeberangan & kelengkapan lampu lalu lintas serta rambu-rambu lainnya.

1. Kendaraan yang berat mengakibatkan over load pembebanan. 2. Harga yang tinggi pada saat pembebasan lahan. 3. Arus yang tinggi sehingga meningkatkan jumlah pemakai jalan

N Sektor o
3. Air Bersih

Potensi
Permintaan sambungan pelayanan PDAM Tirta Kemueneng masih cukup besar. Masih ada desa-desa yang rawan air (Kec. Langsa Baro = 4 desa, Langsa Kota = 10 desa, Langsa Barat = 7 desa, Langsa Timur = 14 desa dan Langsa Lama = 7 desa.

Permasalahan
1. Kondisi sistem terutama perpipaan telah sangat menurun karena usia teknis. 2. Masih terdapat kebocoran. 3. Pengoperasian belum dapat berlangsung selama 24 jam.

Peluang
1. Pengembangan jaringan pipa. 2. Menambah sambungan secara intensif. 3. Mengurangi tingkat kehilangan air (memperbaiki kebocoran pipa). 4. Mengganti meter-meter yang tidak berfungsi.

Tantagan Pengembangan
1. Sumber air yang diperoleh relatif terbatas. 2. Biaya investasi yang cukup tinggi. 3. Kenaikan harga BBM, upah minimum, serta bahan operasi.

N Sektor o
4. Drainas e

Potensi
Kota Langsa merupakan kawasan rawan banjir. Masih banyak terdapat rumah tangga yang tidak memiliki saluran drainase. Telah terjadi kerusakan pada sebagian besar drainase di Kota Langsa.

Permasalahan
1. Dibangunnya kios-kios pedagang diatas drainase. 2. Ditutupnya saluran drainase yg ada secara permanen. 3. Terjadinya penutupan sistem drainase yg ada. 4. Debit air tidak sesuai dengan daya tampung drainase yg ada sekarang.

Peluang
1. Terbangunnya Saluran Drainase / Gorong-gorong. 2. Meningkatnya sistem drainase, sehingga menguranig wilayah genangan air. 3. Meningkatnya fungsi prasarana & sarana drainase

Tantagan Pengembangan
1. Masyarakat masih terbiasa membuang sampah ke saluran drainase. 2. Masih ada masyarakat mendirikan bangunan diatas drainase (jln. Iskandar Sani, jln A. Yani, jln Sudirman, & di Kaw. Pasar kota Langsa. 3. Masih rendah nya kesadaran masyarakat terhadap manfaat drainase.

N Sektor o
5. Air Limbah

Potensi
Cakupan pelayanan Air Limbah untuk Kota Langsa sampai saat ini masih minim, karena keterbatasan sarana dan prasarana.

Permasalahan
Keterbatasan ekonomi masyarakat sehingga tidak mampu menyediakan sanitasi sendiri. 2. Masyarakat kota lebih mudah membuang limbahnya ke sungai dan saluran drainase. 3. Kondisi permukiman penduduk yg relatif berpencar, sehingga sulit membangun saluran pembuangan.

Peluang
1. Pembangunan sarana & prasarana pengelolaan air limbah. 2. Membangun saluran induk pembuang air limbah di semua kecamatan yg ada

Tantagan Pengembanga n
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan tanki septic.

N Sektor o
6. Persam pahan

Potensi
Perkembangan penduduk, perkembangan dan peningkatan volume kegiatan ekonomi masyarakat, perkembangan dan perluasan kota yang merupakan sumber meningkatnya volume persampahan.

Permasalahan
1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap keindahan dan kebersihan (sering didapat perilaku anggota masyarakat yg membuang sampah secara sembarangan. 2. Masih kurangnya penyediaan bak atau tong-tong sampah. 3. Belum memadainya jumlah TPS untuk persampahan penduduk.

Peluang
1. Pembangunan TPA. 2. Pembuatan prasarana sampah..

Tantagan Pengembanga n
1. Laju penduduk yang tinggi. 2. Kemampuan ekonomi masyarakat rendah

1. Kondisi Daerah Rawan Banjir


Daerah yang memiliki ketinggian sama dengan permukaan laut rata-rata, sehingga ketika hujan lebat dan air laut pasang pada saat bersamaan, maka terjadilah banjir

Kota Langsa merupakan kawasan rawan banjir bila curah hujan sangat tinggi dengan ketinggian genangan mencapai 2 meter dan lama genangan 5-20 hari.

2. Kondisi Rawan Kecelakaan

Untuk menghindari bahaya kecelakaan dan kemacetan maka perlu adanya pengembangan sarana jalur penyeberangan dan kelengkapan lampu lalu lintas (traffic light) serta rambu-rambu lainnya.

3. Kondisi Kawasan Kumuh

Lokasi Kawasan Kumuh, di Kuala Langsa

4. Tingkat Kepadatan Bangunan

Permukiman kepadatan tinggi sekitar pusat kota

Potensi/Permasalahan PPIP

Karakteristik Kawasan

Kebutuhan Pengembangan

Pengembangan Kota Langsa masih terkonsentrasi di pusat Kota

1. Tidak terdistribusinya 1. Pengembangan penduduk secara permukiman terbatas merata di Kota Langsa. mengingat fungsi 2. Pelayanan sarana dan pengembangan lahan prasarana perkotaan pertanian. Relokasi yang cenderung kawasan permukiman bertumpu di suatu di Kec. Langsa Timur. kawasan, dalam hal ini 2. Pengembangan cenderung tertumpu di perumahan Kavling kawasan pusat kota sedang & perumahan saja. nelayan . Relokasi 3. Berpotensi terciptanya kawasan permukiman kawasan-kawasan di Kec. Langsa Barat. kumuh (Slum 3. Pengembangan Area) di Pusat Kota, perkotaan Baru, yang akibat kebutuhan lahan di relokasikan di Kec. yang sangat tinggi Langsa Baro. sementara ketersediaan lahan konstan.

Potensi/Permasalahan PPIP

Karakteristik Kawasan

Kebutuhan Pengembangan

Terjadi genangan air pada 1. Banyaknya drainase waktu hujan karena yang tersumbat, baik ketiadaan drainase jalan, oleh sedimentasi akibat genangan air maupun akibat tersebut terjadi kerusakan penumpukan limbah pada badan jalan. rumah tangga dan sampah. 2. Kurang lancarnya aliran air akibat kecilnya drainase yang ada . 3. Debit air tidak sesuai dengan daya tampung drainase yang ada.

Perbaikan dan Pengembangan jaringan drainase pada daerah Kec Langsa Lama, Langsa Timur, Langsa Barat dan Langsa Baro. Perbaikan dan pengembangan jaringan jalan dalam wilayah Kota Langsa

No

Tujuan

Kebijakan

Meningkatkan kuantitas dan kualitas kawasan permukiman,

Pengembangan kegiatan permukiman dengan upaya memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat Kota Langsa.

Mewujutkan peningkatkan pelayanan 1. Memperbaiki kebocoran pipa. air minum kepada masyarakat melalui 2. Pengembangan Jaringan pipa di 5 PDAM Tirta Keumueneng Kota (lima) kecamatan yang ada di Kota Langsa Langsa. 3. Memperbaiki sistem produksi. Mewujudkan wilayah kota langsa tanpa genangan air. 1. Meningkatkan sistem drainase 2. Pengembangna jaringan drainase, sarana prasarana pendukung / pelengkapnya meningkatkan pelayanan sarana drainase dan melindungi kawasan permukiman dari risiko genangan air.

No

Tujuan

Kebijakan

Tertanggulanginya permasalahan air limbah di Kota Langsa baik di Ibu Kota Langsa maujpun di Ibu Kota Kecamatan agar terbebas dari polusi air limbah. Terbebasnya pusat-pusat pasar dan permukiman penduduk dari tumpukan-tumpukan sampah.

1. Pembangunan sarana & prasarana pengelolaan air limbah. 2. Peningkatan penyuluhan masyarakat tentang dampak negatif air limbah. 1. Pembangunan sarana dan prasarana persampahan. 2. Pembangunan TPA 3. Pelestarian dan kebersihan lingkugan.

Karakteristik
Urgensi penangganan

Kriteria
Kawasan pusat kota sebagai pusat pelayanan utama Kepadatan penduduk Kemiskinan & Penganguran

Indikator
Aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa Laju pertumbuhan penduduk Tingkat pendapatan masyarakat kota perkapita/tahun

Kontribusi dalam penanganan Permasalahan Kota

Sesuai kebijakan pembangunan dan pengembangan kota Dominasi permasalahan terkait Bidang kecipta Karyaan

Arahan rencana tata ruang yang tertuang dalam RTRW 2009-2029 Cakupan pelayanan infrastruktur ke ciptakaryaan a. Air bersih b. Air limbah c. Drainase d. Persampahan Alokasi biaya pembangunan infrastruktur dalam APBN dan APBD

Kesesuain dengan tata ruang

Tingkat pelayanan Target MDGs Target MDGs Target MDGs Target MDGs

Dominasi penanganan melalui bidang kecipta Karyaan

Penyedian sarana dari tahun ke tahun

Kepadatan Desa Rawan Luas Kepadatan Penduduk Point Penduduk Point Point Point Jumlah Priritas Tetinggal Air Genangan (jiwa/ha) Kecamatan Langsa Kota Kecamatan Langsa Timur Kecamatan Langsa Barat Kecamatan Langsa Lama Kecalamat Langsa Baro 42 35 38 38 39 5 1 2 2 4 4763 184 510 633 539 1 10 Desa 2 5 14 Desa 1 4 2 3 7 Desa 7 Desa 4 Desa 3 3 4 5347 1485 4667 6549 2 3 5 4 1 10 10 14 11 12 1 2 5 3 4

Prioritas Lokasi Kawasan Permukiman

1 3

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


WASSSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

You might also like