—
Asy-Syaikh Muhammad bin a ee
. Metode Praktis
Menghitung Warisan
dalam Syariat Islam
|Ash-ShatPENGANTAR PENERJEMAH
Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam atas
rasulullah, keluarganya, para shahabatnya, dan yang mengikuti
beliau (dengan baik).
Adapun setelah itu:
Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi telah berfirman:
5 be pat ils pealsl wl 5p (tah Oo
5S
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap
menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir
benci”. (Ash-Shaf: 8)
Orang-orang non Islam selalu berupaya memadamkan
cahaya Islam dengan lisan-lisan mereka. Dengan lisan,
mereka melontarkan kalimat-kalimat yang rancu (syubhat)
dan kekufuran baik melalui media elektronik maupun cetak
seperti televisi, radio dan surat kabar atau majalah, maupun
sarana-sarana pendidikan sekuler. Sehingga kalimat-kalimat
itu menjadikan kaum muslimin berprasangka buruk terhadap
syariatnya dan merasa berat untuk mempelajarinya terlebih lagimau menjalankan perintah-perintahnya kecuali orang yang
dijaga oleh Allah dari makar dan tipu daya mereka.
Di antara kalimat yang rancu dan kekufuran yang mereka
tebarkan di kalangan kaum muslimin yaitu masalah pembagian
harta warisan, mereka katakan bahwa pembagian harta warisan
dalam syariat Islam tidak adil! Kenapa? Karena bagian anak
laki-laki dibedakan dengan bagian anak perempuan, seorang
anak laki-laki mendapatkan bagian sebagaimana bagian dua
anak perempuan! Ini adalah ucapan orang yang belum tahu
syariat Islam atau orang yang tahu tetapi dia adalah musuh
Islam. Ini adalah sifat yang tidak pantas diberikan kepada Allah
yang telah menetapkan syariat bagi hamba-hamba-Nya di atas
sifat hikmah-Nya dan Dia disucikan dari sifat kelaliman, karena
sifat ini tidak layak ditetapkan untuk diri-Nya Yang Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Allah Taala berfirman:
° be ge
tSHi pall GEG i te
“Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana’. (At-Taghabun: 18)
Dia mengetahui segala sesuatu yang disaksikan hamba-
hamba-Nya, dan yang tersembunyi dari mereka serta tidak ada
sesuatupun yang tersamar bagi-Nya, dan Dialah yang Maha
Perkasa lagi Bijaksana dalam menentukan syariat-Nya dan
segala sesuatu yang ditaqdirkan-Nya’
Dia telah menentukan bagian warisan kepada orang-
orang yang berhak dengan kadar yang berbeda-beda sesuai
dengan keadaan diri mereka.
Allah Taala berfirman:
‘Tafsir Ibnu Katsir.