You are on page 1of 16

Novita Rachmawati 2007730093

Dr. H. Abdul Wahid Usman, Sp.PD

Penyakit

ginjal kronik adalah masalah utama di masyarakat. Pada survey nasional didaatkan prevalensi (stad. 1-4) pada orang dewasa meningkat sebesar 10% 1988-1994 dan 13% sepanjang 1999-2004.

van Baak MA, Visscher TL. Public gealth success in recent decades may be in danger if lifestyles of the elderly are neglected. Am J Clin Nutr 2006;84:1257-8

pada hipertensi berhubungan dengan penyakit ginjal kronik dan stadium ESRD( end-stage renal disease) khususnya tinggi pada orang berkulit hitam. Dalam studi observasional, hubungan antara tekanan darah dan perkembangan penyakit ginjal kronis atau ESRD insiden yang langsung dan progressive
Perburukan

Kriteria Inklusi: Seluruh pasien berkulit hitam Usia 18-70 tahun Memiliki penyakit ginjal hipertensi kronik TD sistolik > 95 mmHg dan GFR 20-65 ml/menit

Kriteria Inklusi: pasien dengan Dabetes GDP> 140 mg/ dl GDS > 200 mg/dl Pasien yang butuh pengobatan diabetes Protein-Kreatinin urin > 2,5 Gagal Jantung

2802 Skrining

1094 Koresponden

540 Intensive control

554 Standard Control

Pada awal percobaan TD pada kelopok intensif kontrol 152/96 mmHg dan pada kelompok standard kontrol 149/95 mmHg Selama fase penilitan secara signifikan rata-rata TD lebih rendah pada intensif kontrol dibandingkan dengan standard kontrol (130/78 vs 141/86)

Tidak ada hasil yang signifikan antara kelompok intensif kontrol dengan standard kontrol. Namun secara acak ada perbedaan yang signifikan antara target TD dengan kadar protein-kreatinin.

Dengan memperpanjang follow-up pasien secara acak pada TD tidak jauh berbeda terhadap berlangsungnya progresifitas penyakit ginjal kronik. Namun, hasilnya berbeda pada rasio protein-kreatinin.

Pada pasien dengan perbandingan protein-kreatinin >0,22, pada kontrol intensif TD memperlambat progresivitas penyakit,, secara secara langsung menurunkan penyakit ginjal kronik (peningkatan dua kali serum kreatinin dan ESRD) dan klinik (ESRD atau kematian), namun tidak secara signifikan atau berdampak konsisten pada pasien dengan kreatinin serum 0,22.

Pada memperpanjang follow up didapatkan bahwa pada intensif control TD secara signifikan lebih dapat menurunkan resiko ESRD dibandingkan dengan standard kontrol. Bagaimanapun juga, pada kelompok intensif kontrol lebih banyak menggunakan ACE inhibitor dibandingkan kelompok standard kontrol , yang hasilnya dapat berdampak pada renoprotektif.

You might also like