You are on page 1of 2

COACHING

Coaching merupakan alat bantu pengembangan diri. Coaching berbeda dengan Mentoring, Training ataupun Counseling. Sebelum membahas tentang coaching, maka aku akan menjelaskan sedikit tentang prestasi coaching. Riset dalam 5 tahun terakhir yang di kemukakan dalam sebuah jurnal Mc Kinsey & company bersama Harvard Business School, dari 27 perusahaan terbaik dan melibatkan 3000 executive, termasuk perusahaan yang tergabung dalam Fortune 500, menyimpulkan bahwa metode terbaik yang mampu meningkatkan kinerja secara maksimal, dalam waktu yang lebih cepat dan mempertahankan executive terbaik di perusahaan, adalah Coaching . survey lain memberikan informasi sebagai berikut : Survey International Personnel Management Association 1997 di amerika menunjukan pelatihan yang dikombinasikan dengan Coaching memberikan hasil peningkatan 88% dibandingkann training sendiri yang hanya 22% Tahun 2004, Agilent Technologies, the alliance for Strategic Leadership, berdasarkan survey para pemegang sahamnya dari lebih 100 managernya, setelah menyewa coaching, 78% dari mereka terjadi peningkatan dalam leadership Dalam Fortune Magazine, METROPOLITAN LIFE INSURANCE,mereka menggunakan jasa coaching, para tenaga penjualnya meningkat produktiftasnya 35% sampai dengan 50%. Program coaching di Metlife yang memakan biaya sekitar $620,000, memberikan feed back peningkatan $3.2 juta. Hasil study terhadap Fortune 500 telecommunication company oleh Matrix Global tahun 2001, menggambarkan bahwa investasi dalam menggunakan jasa coaching memberikan Return On Investment sebesar 529%-7889%

Coaching membantu para coche (klien) untuk menemukan solusi dan memberi kekuatan pada kita untuk terus berada dalam Goal Track kita. Coaching menterjemahkan secara konkrit perkataan JIM ROHN salah seorang pembicara terkenal dari Amerika yang mengatakan Jangan pernah berharap hidup menjadi lebih mudah, namun berharaplah kita lebih mudah menghadapi hidup Coaching juga sejalan dengan metode QLS Dimana alam QLS menggabungkan konsep coaching di setiap sesinya dengan proses penemuan terhadap misi agung kita selaku khalifah dimuka bumi ini, kami menyebutnya Spiritual Business Coaching. Kami selalu percaya bahwa saat bisnis selaras dengan misi agung kita di muka bumi ini, maka Allah akan memerintahkan seluruh alam semesta membantu kita. Lalu apakah coaching itu? Apakah sama dengan training atau mentoring Coaching berbeda dengan Training yang memfokuskan pada transformasi skill, Coaching juga bukan Consulting yang memfokuskan pada saran solusi pada klien, Coaching juga bukan Counseulling yang lebih memfokuskan kenapa sebuah masalah terjadi dan menyusuri masa lalu penyebab masalah Coaching juga bukan mentoring yang memfokuskan pada Experience & Expertise Sharing, Jadi apa dong Coaching? Kata coach memang awalnya diambil dari bidang Olah raga yang fungsinya lebih banyak pada transformasi skill dan memberikan instruksi. Ide membawa coaching ke dunia olah raga, dimulai ketika seorang pakar tennis dan ahli pendidikan dari Harvard University yang bernama Timothy

Gallwey menawarkan konsep baru dalam melakukan coaching pada para atlet, walau awalnya banyak ditentang namun Gallwey konsisten mengatakan bahwa lawan terbesar adalah lawan dalam kepala atlit yang lebih dahsyat dibanding lawan di seberang net . Timothy Gallwey membuktikan dengan mengajak para pelatih Golf untuk melatih tennis dengan memfokuskan pada motivasi internal pada diri atlet yang dilatih dan hasilnya tidak jauh berbeda. Dari sini kemudian Timothy Gallwey, mendefinisikan fungsi coaching sebagai berikut : Coaching membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri & membantu individu dan team untuk belajar, bukanya mau mengajar mereka Konsep diatas memberikan batasan jelas, bahwa seorang coach tidak bisa memberikan saran, dan bahkan oleh International Federation coach (ICF) memasukan pasal Tidak memberikan saran sebagai syarat etika seorang Coach. Ini semua dikarenakan subtansi tujuan dari coach adalah Penemuan yang menghasilkan kekuatan dan kemauan tinggi untuk bertindak. Dari sinilah kita bisa memahami bahwa seorang coach, tidak perlu seorang ahli dari profesi yang dijalankan oleh coache-nya, karena dia hanya memberikan arah penemuan bagi coache dan memfasiltasi coache melalui pertanyaan yang menggali (probing question) untuk bertindak dari penemuan jawaban yang ditemukan Anthony Robbin seorang pembicara dan success coach dari Amerika membuktikan bahwa dengan melakukan harmonisasi terhadap kondisi internal bisa memperbaik kinerja. Ia walau bukan seorang petenis atau pegolf profsional mampu memberikan coching pada Andre Agassy & pegolf terkenal Tiger Woods dan memfailitasi mereka untuk meraih kegemilangan di dunia olah raga yang digeluti mereka. Saat ini Coaching sudah diaplikasikan di berbagai area, termasuk dunia bisnis dan terbukti mampu membawa para pelaku bisnis baik dari tingkat UKM maupun eksekutif dari multi Billion dollar Company dalam meningkatkan kinerjanya Jasa-jasa coaching pun sudah berkembang untuk bagian-bagian bisnis seperti Sales coach, Team building coach, performance coach. Kini dalam metode QLS pun kami mengembangkan apa yang kami sebut dengan Spiritual Business coach. Perbedaan metode ini dengan yang lain, dalam awal sesi selalu menganalisa bagaimana hubungan coache dengan Pencipta alam ini, mengarahkannya untuk lebih harmonis baru mengarahkan pada penemuan solusi permasalahannya dengan memfokuskan pada keselarasan misi agungnya di muka bumi ini. Dalam pengembangan personal, coaching juga terpecah menjadi bagian-bagian , sepeti Parent coaching, life coaching, success coaching dll Dalam project MM kita akan dibantu seorang coach yang tidak saja mempunyai skill coaching memadai tapi saya juga seorang yang bersertifikasi internasional di bidang NLP coach, yaitu tehnik coaching yang dipadukan dengan tehnik coaching. Hasilnyapun akan jauh lebih DAHSYAT.

You might also like