You are on page 1of 1

BUKAN CANDLE LIGHT DINNER Aku menyerah. Aku tak sanggup menulis cerita ini.

Bagaimana aku mesti berpura-pura bahagia jika bermanja akrab denganmu saja hanya sebuah ilusi?. Bagaimana aku berkata kau begitu romantis jika kecupan sayangmu saja hanya sebuah ilusi?. Bagaimana aku bertutur tentang malam ulang tahun pernikahan yang dimainkan lilin dan dibaui parfum mawar menggoda, sedangkan kau sibuk dengan ruang gelapmu, sibuk dengan dupa-dupamu, sibuk dengan kemenyanmu, sibuk dengan hantu-hantumu? Hahaha Tiba-tiba aku merasa begitu bodoh. Berbagi perhatian suami pada jin? Pada tuyul? Pada keris? Pada ruang gelap yang kau cumbui tiap waktu?. Aku cemburu. Iya, aku cemburu sayangku. Kau memang tidak pernah membagi umpatan, tidak pernah melempar pukulan, pun tidak secuil tamparan atau cubitan. Tapi, bukankah menemukanmu dalam diammu, serupa patung, jauh lebih menyakitkan? Tentang makhluk-makhlukmu. Mereka tidak pernah mengganggu, memang. Tidak menakuti, tidak mencibir, tidak juga menertawakan sekalipun aku sudah merasa begitu pantas untuk itu. Tapi aku merasa semakin bodoh. Mereka tidak menggubrisku, tidak menganggapku ada. Sebenarnya yang setan, mereka atau aku? Tahun ketujuh. Aku makin muak. Sepertinya aku memang harus mengakhiri cerita tidak romantis ini. Kudobrak pintu ruang-gelapmu sekuat tenaga. Tiba-tiba aku kaget. Kau menyambutku dengan senyuman, kau sudah tau aku akan mendobrak pintumu?. Lalu, apakah kamu merasa ekspresi dan setelan putih formalmu belum cukup untuk mengejutkanku, sampai perlu kau siapkan meja makan lengkap dengan hidangan makan malamnya. Ruanganmu masih gelap, tapi ada beberapa cahaya bersumber dari empat sudut dan satu ditengah-tengah meja makan. Tengkorak light dinner ucapmu sedikit terkekeh. Aku memasang senyum dalam keterkejutanku. Tiba-tiba musik mengalun. Baru kusadari ada beberapa bayang disebelah kiri pintu saat kucari sumber suara tadi. Dan, kau menang lagi, aku sangat sangat sangat terkejut. Bagaimana tidak, disana ada orkes paling absurd sedunia. Sangat lucu, kuntilanak menggesek biola dengan khidmat, tuyul-tuyul dengan lihai membunyikan saxophone, seorang(?) vampir memainkan piano. Begitu lucu, tapi romantis. Sayangku, setiap tahun aku mempersiapkan ini, kemarilah rayumu. Aku mendekat, kulumat mesra bibirnya. Aroma bunga mawar semerbak mengudara. Satu menit, dua menit, tiga menit, cukup panas. Bruak .. Kau rubuh tiba-tiba. Ups aku lupa, sudah kuoles racun dibibirku. Hmm mungkin kamu memang perlu bergabung bersama mereka agar mala mini jadi makin romantis.

You might also like