You are on page 1of 28

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN TANAMAN

Oleh: DADAN MUYANA, S.HUT

 Secara sederhana keberhasilan produksi kayu tergantung dari


pertumbuhan pohon  Pertanian/perkebunan petumbuhan tanaman

hasil panen, minyak, getah  Pertumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya faktormerupakan hal yang penting untuk dikuasai Pertumbuhan  Perkembangan progresif suatu organisme/makhluk hidup (progresif : bisa tambah berat, bisa tambah ringan)

 Pertumbuhan dinyatakan dalam :


    Bobot kering (weight) Tinggi tanaman Diameter batang Rasio pucuk akar dan lain-lain lain-

Proses pembentukan bahan tanaman


A B

C02 + cahaya

HA

Tanaman, daun, tangkai, akar, buah

A : Fotosintesa B : Respirasi Masalahnya bagaimana menaikan Pertumbuhan

FaktorFaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perlu dipahami sehingga kita dapat melakukan manipulasi pertumbuhan agar dapat diperoleh/ produksi yang menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan  Genetik  Lingkungan

Genetik
Manipulasi genetik dengan kaidah hukum Mendel meramu sifat-sifat unggul menghasilkan bahan sifattanaman baru yang berpotensi :
 Produksi tinggi  Tahan hama dan penyakit  Tanggap pupuk

Mengapa suatu tanaman mengunguli tanaman lain kurang dimengerti orang. Tetapi dari hasil penelitian orang. akhir-akhir ini diungkapkan bahawa gen-gen akhirgenmempengaruhi proses fisiologis lewat pengendalian sistensis enzim dalam kegiatan dan pembentukannya. pembentukannya.

Rekayasa Genetika
Salah satu cara memanipulasi (merekayasa) bahan genetik dapat dilakukan dengan transfer gen (Suharsono 2001). Gen dapat dipindahkan dari satu individu ke dalam individu lainnya melalui : 1) Persilangan seksual baik secara alamiah maupun buatan, 2) Hibridisasi somatik, dan 3) Teknologi DNA rekombinan. Teknologi rekombinan mampu membuat kombinasi bahan genetik baru melalui penyisipan DNA ke dalam genom suatu inang Teknik ini dapat digunakan untuk menyisipkan gen yang berasal dari tanaman, bakteri, virus atau hewan

Tanaman

Rekayasa Genetika

Sifat Tahan Terhadap hama gudang Tanggap pupuk Tahan hama dan penyakit Produksi tinggi Tidak mudah rebah

DNA target

Gen inhibitor -amilase (gen -ai) Diisolasi dari kacang buncis (Phaseolus vulgaris) oleh Chrispeels dan Raikhel (1991) bersifat racun terhadap serangga dari kelompok Callosobruchus, tetapi tidak beracun terhadap mamalia. Ishimoto dan Kitamura (1989)

Plasmid biner pCambia 1301

DNA rekombinan

sel A. tumefaciens

sel Tanaman

Lingkungan
Lingkungan adalah suatu kumpulan dari keadaan luar dan faktor yang mempengaruhi kehidupan serta perkembangan organisme/mahluk hidup, yaitu:  Suhu  Suplai air  Susunan atmosfir  Kadar gas tanah  Reaksi tanah  Struktur tanah  Suplai hara

FaktorFaktor-faktor tersebut tidak bekerja sendirisendirisendiri contohnya hubungan terbalik antara air dalam tanah dan gas dalam tanah, karena padatan menempati ruang tertentu, maka sisanya akan dipadati gas atau air, atau antara O2 dan CO2

SUHU
 Suhu merupakan faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman  Suhu berkorelasi positif dengan radiasi mata hari  Suhu: tanah maupun udara disekitar tajuk tanaman  Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, kandungan lengas tanah

Proses Fisiologis
 Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis
penting: bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi  Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas  Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)

Pengaruh suhu terhadap lengas tanah

 Peningkatan suhu disekitar iklim mikro

tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan lengas tanah  Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati mekanisme transpirasi dan evaporasi  Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada musim kemarau

 Pada musim kemarau, peningkatan suhu


iklim mikro tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas

 Pengaruh negatif suhu terhadap lengas


tanah dapat diatasi melalui perlakuan pemulsaan (mengurangi evaporasi dan transpirasi)

 Penelitian dengan cara mengerudungi


tanah menggunakan mulsa plastik ternyata dapat mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan suhu tanah, dan mengurangi evaporasi yang berlebihan  Air tanah tidak banyak yang terbuang atau hilang karena menguap  Kelembaban tanah merupakan faktor penting bagi peningkatan penyerapan unsur hara

SUPLAI AIR
FUNGSI AIR  Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) (70% Pelarut dan medium reaksi biokimia  Medium transpor senyawa  Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan sel dan pembesaran sel)  Bahan baku fotosintesis  Menjaga suhu tanaman supaya konstan

Bentuk Air Tersedia


 Air kapiler, terletak antara titik layu tetap
(batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas atas)  Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan)

Air pada Kap. Lapangan Menguntungkan


 Adanya imbangan antara pori makro dg
mikro  Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut  Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion

Air Membatasi Pertumbuhan


 Jumlahnya
terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi  Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan  Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan)

KELENGASAN TANAH (KADAR AIR TANAH)

 Tanaman

yang mengalami stres air akan menutup stomatanya, sehingga tanaman kekurangan CO2 akibatnya fotosintesa menurun

 Pada tanah lembab, daya asimilasi tanaman lebih


tinggi daripada tanah kering

 Pada tanah kering, tanaman mengalami stres air


sehingga sehingga tekanan osmotiknya tinggi dan tekanan turgor menurun, stomata menutup sehingga difusi CO2 dari atmosfir ke tanaman menurun mengakibatkan fotosintesa menurun

STRUKTUR TANAH Bobot Strutur Tanah Lepas Padat


Bertrand & Kohnke, 1957

Atas 27.7 18.1

Akar 10.9 8.8

Jumlah 38.6 26.9

Dapat dilihat bahwa bahwa bobot tanaman pada tanah padat adalah lebih ringan dibandingkan pada tanah lepas, artinya tanaman menderita pada struktur tanah padat

Aerasi Ada hubungan antara struktur padat dengan kerapatan isi (hubungan yang sangat erat kaitannya) Bila kerapatan isi tinggi :
 Ruang pori sedikit  Akar sukar tumbuh  Difusi O2 rendah

Tinggi Tanaman (cm)

100

Miskin Agak subur Subur Sumber Cline & Erickson

50

Laju difusi O2 (6x10-3cm -2sec-1)

Pada tanah subur dan agak subur aerasi baik, tanaman baik pertumbuhanya. Pada tanah miskin, aerasi buruk, sehingga tanaman tumbuh tidak begitu baik.

SUPLAI HARA
Varietas dan Keperluan Hara  Kehutanan Jenis tempat tumbuh perlu hara banyak (Fast Growing Species) Species)  Pertanian Varietas unggul perlu hara besar
Produksi/ha = Biasa
862-

= Bibit unggul

Miskin Sedang

Subur

Tingkat kesuburan

 Seringkali pergantian parietas tidak diikuti


manipulasi lingkungan  Pada status kesuburan miskin, varietas tertentu tidak mampu mengembangkan potensi genetiknya  Pada tingkat kesuburan tinggi, varietas unggul akan menyedot banyak hara dan bila tanah kehilangan hara dan tidak diganti, tanah jadi tidak subur

Perkecambahan
Tabel Hubungan Pupuk, kelengasan dan perkecambahan
Pupuk (40 30 - 0) + benih (40 30 - 0) + benih Tanpa pupuk + benih Kelengasan 1/3 H2O tersedia Kapasitas lapang Kapasitas lapang % Kecambah 40 60 100

Sumber : Olson and Dreier, 1956

Hasil :
Benih yang ditumbuhkan tanpa pupuk, pada kapasitas lapang ---------Semua benih tumbuh Benih yang ditumbuhkan dengan pupuk, pada 1/3 kapasitas lapang -------40% benih yang tumbuh Pada umumnya, pada tanaman tertentu kekurangan N dan P bergerak ke biji, menyebabkan kerusakan biji

Tinggi Tanaman
Hubungan tinggi, pupuk P dan kelarutan 15 pon P/acre % Pelarut H2O 2 14 43 100
Sumber : Webb and Pesek, 1958

30 pon P/acre 3.3. 8.2 11.4 13.8

1.5 6.5 8.6 11.6

Makin meningkat daya larut P (P diberikan dalam jumlah 15 30 pon/acre) pertambahan tumbuh meningkat sesuai meningkatnya kelarutan P

Keluar Bunga
Pengaruh S pada pertumbuhan tembakau Pon S/acre No. 1 2 3 4 5
Sumber : Agron, 1957

Jumlah bunga/pot 12 27 21 29 24

0 4 8 12 16

Makin banyak bunga yang dibentuk ---------- biji yang diperoleh makkin banyak

Terima kasih

You might also like