Professional Documents
Culture Documents
Keynote Speech Menteri Keuangan RI Dalam Rangka Dies Natalis ke-10 keProgram Magister Ekonomika Pembangunan (MEP) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Mada, 4 Juni 2005
OUTLINE
Siklus Anggaran
Perencanaan, UU No 25 Tahun 2004 Target Ekonomi Makro dan Fiskal Jangka Menengah
Kondisi Fiskal
Strategi Kebijakan Fiskal APBN 2005 dan APBN-P 2005 APBNRAPBN 2006 Pertanggungjawaban Keuangan
SIKLUS ANGGARAN
Misi Kabinet Indonesia Bersatu : 1. Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai 2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
Sasaran Program Ekonomi Nasional (2005 09) : Pertumbukan Ekonomi sebesar 7,6 % pada 2009; rata-rata 6,5% Mengurangi angka pengangguran terbuka ke 5,1 % di 2009 dari 10,1 % di 2003 Menurunkan angka kemiskinan ke 8,2 % di 2009 dari 17,4 % di 2003 Peningkatan daya saing ekonomi nasional & pengurangan biaya transaksi 4 Peningkatan investasi khususnya untuk infrastruktur
RPJM
Renstra KL
RKP
Renja KL
APBN
RKA KL
KEPPRES
RINCIAN APBN
DOKUMEN
PELAKSANAAN ANGGARAN
5
HUBUNGAN ANTARA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DENGAN RENCANA KERJA KL DAN RENCANA KERJA SKPD
Renstra KL
pedoma n pedoma n
Renja KL RAPBN
Pusat
RPJP Nasional
acuan
pedoma n
pedoma n
RPJM Nasional
dijabarkan
RKP
acuan acuan
Daerah
RPJP Daerah
pedoma n
RPJM Daerah
pedoma n
dijabarkan
RKP Daerah
pedoma n pedoma n
Renstra SKPD
KONDISI FISKAL
Fiscal Policy
Fiscal Implementation
Budget Execution
UU Keuangan Negara
UU Perbendaharaan Negara
9
P r o s e s
Peningkatan Penerimaan Negara Pengendalian dan Penajaman Prioritas Alokasi Belanja Negara
Manajemen Pengelolaan Utang Kebijakan Pembiayaan yang tepat Peningkatan Pendapatan Nasional
10
APBNAPBN-2005
11
(format anggaran terpadu) sesuai dengan ketentuan dalam UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara Masa transisi pemerintahan dengan:
Tetap menjamin kesinambungan fiskal; Memberikan ruang gerak pada pemerintah yang baru antara lain dengan adanya perubahan sruktur kementerian/lembaga
sehingga Pemerintah baru dapat melakukan penyesuaian yang akan ditampung dalam APBNAPBNP 2005
12
Perlu dilakukan langkah-langkah kedaruratan langkahrehabilitasi dan rekonstruksi NAD dan Sumut. 2. Pengesahan UU No 32 Tahun 2004 sebagai revisi dari UU No. No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Daerah.
Perlu dilakukan penyediaan dana Pilkada untuk mendukung pelaksanaan demokrasi di daerah. daerah.
internasional. Perlu dilakukan beberapa penyesuaian asumsi dasar ekonomi makro, khususnya: makro, khususnya:
Harga minyak mentah. mentah. Nilai tukar (kurs), Inflasi, dan Tingkat bunga (SBI-3 bulan). (SBI- bulan).
13
dasar dan langkah-langkah kebijakan penyesuaian langkahMemberikan kepastian pencairan dana subsidi BBM hingga akhir tahun 2005. Menjaga stabilitas persediaan dan pasokan BBM di dalam negeri. negeri.
pengurangan subsidi BBM (PKPS-BBM) (PKPSDifokuskan untuk bidang pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat miskin
14
RAPBN 2006
15
16
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
19
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
Berdasarkan UU No 17/2003 :
Presiden (Gubernur/Bupati/Walikota) menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN (APBD) kepada DPR (DPRD) berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) selambatbulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan meliputi Laporan Realisasi APBN (APBD) , Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara/daerah negara/daerah dan badan lainnya. lainnya.
2003) Tahun 2004 menggunakan aturan baru: Laporan Keuangan yang lengkap dan komprehensif.
20
21
22
23
24
Manfaat
Mengalokasikan nilai
dalam pengelolaan kekayaan negara Meningkatkan pendayagunaan dan sistem pengawasan pengelolaan kekayaan negara Mengetahui nilai ekonomis (existing value) dan nilai value) potensi (potential value) (potential value) kekayaan negara
kekayaan negara dengan lebih tepat dan akurat Mempermudah pengendalian, efisiensi, dan optimalisasi pemanfaatan kekayaan negara Menghindarkan penetapan harga yang lebih rendah yang dapat menimbulkan kerugian negara. Mengamankan kekayaan negara dan memberi jaminan kepastian hukum
25
26
kelembagaan (institutional reform) (institutional Untuk mewujudkan good governance dalam pengelolaan keuangan negara. Melakukan penataan kembali tugas dan fungsi unit-unit unitdi lingkungan Depkeu yang berpedoman pada prinsipprinsipprinsip:
profesionalitas, rentang kendali, akuntabilitas, transparansi, pemisahan fungsi yang jelas antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan (check and balance), serta (check balance), penyatuan fungsi serupa dalam satu unit organisasi
27
1. BAPEKKI 2. DJAPK
1. 2. 3. 4.
ITJEN
1. DJLK 2. BAPEPAM
SDM YANG KOMPETEN (BPPK) SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI (SETJEN) DUKUNGAN ADMINISTRASI (SETJEN)
28
29
Depkeu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi. Memandu strategi dan kebijakan Depkeu agar berjalan secara lebih terarah, sistematis, terintegrasi, dan termonitor, serta terukur termonitor, dengan baik. Bersifat cross function dan merupakan performance commitment untuk mencapai excellence performance
30
TARGET 2009
Tax ratio 13,6% dari PDB
Visi Presiden
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO
Kebijakan Fiskal yang Mengarah Pada Kesinambungan Fiskal
Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara Efektivitas dan Efisiensi pengeluaran negara Optimalisasi pengelolaan utang dan perumusan pembiayaan defisit
Pemantapan Sistem Penganggaran Pengamanan kekayaan negara dan peningkatan akuntabilitas keuangan negara Peningkatan Pelayanan Piutang Negara dan Lelang
APBN surplus
RPJM
Pertumbuhan
Ekonomi yang Cukup tinggi dan berkualitas Peningkatan Kemampuan Pendanaan Pembangunan
Pasar Modal dan Pasar Uang Pasar Tenaga Kerja Pasar Barang Dan Jasa Stabilitas dan Perkembangan Sektor Keuangan
Reformasi Pengurusan Piutang Negara dan Lelang Peningkatan Pengawasan & kepastian hukum pengembangan pasar infrastruktur, peningkatan peran & kualitas pelaku, perluasan alternatif inves. & pembiayaan Pengembangan LKNB & infrastrukur pendukung perlindungan nasabah & peningkatan koord antara Instansi yg bertanggung jawab di sektor keuangan
Recovery Rate Piutang Negara 15% & ( Pelaksanaan Lelang 10% pertahun Nilai Kapitalisasi Pasar dibanding PDB>90% Peningkatan Peran Sumber dana dari LKNB thdp sumber 31 Pembiayaan pembangunan
Penguatan dan Pengaturan Jasa Keuangan, Perlindungan dana Masyarakat dan Jaring pengaman Sektor Keuangan