You are on page 1of 8

TUGAS KELOMPOK ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7 (TUJUH)

NAMA

: ADITYA TIRTA NUGRAHA MUHAMMAD AWALUDDIN TEGAS LEODI

JURUSAN PRODI

: SOSIOLOGI : PENDIDIKAN SOSIOLOGI NON-REG 09

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL JAKARTA 2011

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita sangat mengenal atau meng etahui betapa banyaknya keberagaman di dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai macam-macam suku, ras, bahasa,dan agama, Indonesiasebagai negara yang memiliki perbedaan tersebut semestinya kita dapat mengembangkan keberagaman yang menjadi ciri khas dan dapat dijadikan kebanggaan tersendiri dan dijadikan sebagai suatu pembeda dari negara-negara lainnya, karena keberagaman itu pula lah kemudian munculnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dijadikan sebagai suatu bentu pemersatu dari aneka keberagaman tersebut. engan D berbagai keberagaman dan perbedaan itu maka setiap manusai dijamin kesamaannya di mata hukum dalam hak dan kewajiban dimasyarakat. Perlunya kesadaran akan keberagaman tersebut harus ditumbuh kembangkan pada setiap masyarakat yang memiliki keberagaman tersebut dan juga mengembangkan rasa antar kesederajatan satu sama lain.

B. Permasalahan Dengan adanya keberagaman yang dilatar belakangi oleh kebudayaan yang berbeda-beda maka seringnya menimbulkan sikap etnosentris pada tiap individu yang akhirnya dapat menimbulkan disintegrasi dan bahkan konflik SARA. Sebagai manusia yang hidup di dalam masyarakat yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda dan beraneka ragam maka diperlukanya sikap dan upaya dalam menyatukan keberagaman tadi.Multikulturalisme yang ada di Indonesia sebenernya sangat berpotensi untuk menimbulkan berbagai konflik pada setiap tatanan masyarakat yang ada.Konflik yang sering terjadi pada masyarakat yang memiliki keberagaman biasnya menyangkut dengan hal-hal yang berkaitan denga SARA dan juga budaya. Jika konflik tersebut tidak dapat ditangani dan meluas hingga mencapai konflik sosial, maka hal tersebut akan berbahaya dan sangat mungkin akan merusak nilai, norma, dan tatanan yang telah mapan di masyarakat. Untuk dapat mencegah konflik tersebut terjadi maka perlunya pemberian bimbingan dan penanaman kesadaran dan pengertian bahwa pentingnya kesadaran konsep kearifan budaya dan hidup bersama, mengingat bahwa pengertian keberagaman dan pemahaman hidup dengan orang lain adalah sebagai kebutuhan setiap individu dalam menghadapi globalisasi yang terus berkembang.

BAB II PEMBAHASAN

Manusia Keragaman dan Kesederajatan A. Pengertian Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat pebedaan perbedaan dalam berbagai bidang terutama sukubangsa, ras, agama, ideology, budaya( masyarakat majemuk). Tiga macam istilah yang digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari ras, agama, bahasa, dan budaya yang berbeda yaitu : a) Pluralitas, adanya hal-hal yang lebih dari Satu b) Keragaman, menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbedabed, heterogen dan bahkan tidak dapat disamakan c) Multicultural/ Multikulturalisme, kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa ataupun agama. B. Unsur-unsur keberagaman/kemajemukan di Indonesia Kemajemukan dalam dinamika sosial budaya, usman pelly 1989 mengkategorikan masyarakat majemuk di suatu kota berdasarkan dua hal, yaitu : a) Keberagaman yang besifat vertical (stratifikasi sosial), keberagaman ini mengacu pada urutan hirarkis seperti tinggi rendah dan mencerminkan pola masyarakat yang mengatur kedudukan dan peranan prilaku sosial. Dalam hal ini masyarakat dibagi menjadi tiga tingkatan atau kelas, yakni kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class). Stratifikasi dalam masyarakat brsifat : 1) Terbuka ; dimana setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan. 2) Tertutup ; sistem ini membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan lainnya baik bergerak ke atas atau ke bawah.

Dasar dalam pelapisan masyarakat dalam pembentukan lapsan antara lain, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, pemukiman, kedudukan sosial politik, pekerjaan, dan ilmu pengetahuan

Keragaman yang bersifat horizontal (diffrensiasi sosial), perbedaan ini dilihat dari dalamkehidupan masyarakat baik sesuatu yang berbentuk fisik seperti, ras, warna kulit, bentuk muka, pakaian, makanan, dan warna rambut ataupun non fisik seperti, etnik dan ras atau asal suku keturunan, bahasa daerah, kekerabatan, cara berfikir dan bersikap. agama, budaya, sistem

Faktor- faktor pembentuk keberagaman di Indonesia : 1) Historis Latar belakang sejara yang sama yaitu sama-sama bangsa yang dijajah (belanda dan jepang) sehingga terjalin keinginan yang kuat untuk bersatu untuk menjadi sebuah Negara yang merdeka tanpa melihat latar belakang yang berbeda suku, budaya, dan agama sehingga terbentuklah Negara dan bangsa Indonesia dengan struktur masyarakat yang heterogen/ majemuk

2) Keadaan geografis Indonesia Keadan geografis yang terpisah-pisah mengakibatkan mereka

mengembangkan pola-pola prilaku bahasa dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama yang lainnya.

3) Pengaruh kebudayaan asing Masuknya kebudayaan hindu-budha dari cina dan india serta islam dari pedagang Gujarat dan arab menyebabkan percampuran lewat perkawinan, asimilasi dan akulturasi sehingga membentuk ras, sub ras agama dan kepercayaan yang berbeda.

4) Iklim yang berbeda

Iklim yang berbeda antara daerah satu dan daerah lainya membentuk pola pola prilaku dan sistem mata pencarian yang berbeda.

5) Perbedaan latar belakang pendidikan

6) Adanya kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan kriteria-kriteria yang mengakibatkan keberagaman

kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya Indonesia yang antara lain a. jumlah penduduk yang besar b. wilayah yang luas c. posisi silang d. kekayaan alam dan daerah tropis e. jumlah pulau yang banyak f. persebaran pulau Menurut van de berghe masyarakat majemuk memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut a. terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang sering kali memilik budaya yang berbeda b. memilii struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer c. kurangnya mengembangkan consensus diantara anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar d. seringnya terjadi konflik antara kelompok dengan kelompok lainnya e. secara relative integrasi sosial tumbuh atas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi f. adanya dominasi politik oleh kelompok yang lebih besar

C. Akibat dari keragaman Sebab-sebab ketegangan menurut Van De Berghe dalam keberagam antar anggota masyarakat antara lain :

1) Terjadinya

segmentasi

kedalam

kelompok-kelompok

yang

seringkali

memiliki kebudayaan yang berbeda 2) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer 3) Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota mmasyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar 4) Secara relative seringkali terjadi konflik diantara kelompok satu dengan yang lainnya 5) Secara relative integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantunggan di bidang ekonomi 6) Adanya dominasi politik oleh satu kelompok terhadap kelompok lain

Masalah-masalah keberagaman dalam persatuan dan kesatuan bangsa : 1) Disharmoni, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan lingkungannya 2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan kesenjangan dalam berbagai bidang 3) Eksklusive, rasial, dan chauvinis yang bersumber dari superioritas diri yang merasa suku, ras, kelompoknya lebih tinggi dari yang lain Pengaruh keragaman terhadap kehidupan bermasyarakat : 1) Perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa 2) Mudanya proses penghasutan oleh pihak-pihak yang tidak bertenggung jawab 3) Peniruan budaya oleh pihak asing 4) Sulit menyamakan persepsi satu sama lain 5) Adanya kesulitan untuk menyamakan kebutuhan pembangunan dikarenakan keragaman yang ada maka kebutuhan pembangunan juga bebeda

D. Upaya meminimalisir dampak negative keberagaman Usaha dalam meminimalisir akibat negatife dari keberagaman, dengan menumbuhkan : 1) Semangat religious

2) Semangat nasionalisme 3) Semangat pluralisme 4) Semangat humanisme 5) Dialog antara umat beragama 6) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antara agama, media masa dan harmonisasi dunia

Kesederajatan adalah suatu sikap mengakui adanya persamaan darajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia Upaya dalam mengembangkan dan menumbuhkan kesederajatan : 1) Menanamkan jiwa anti diskriminasi dalam masyarakat 2) Mangadakan program-program pendidikan yang mencangkup ideology multikulturalisme dan demokrasi serta kenbangsaan 3) Menumbuhkan rasa cinta tanah air, toleransi dan solidaritas antar sesama 4) Tidak mengeksploitasi hal-hal yang dapat menimbulkan konflik SARA

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Manusia sebagai mahkluk individu dan sosial yang hidup di dalam masyarakat, memiliki sebuah keberagaman pada berbagai bentuk dan hal kegiatan yang terkait dengan kehidupannya sehari-hari. Keberagaman tersebut dapat terbentuk karena adanya beberapa faktor : Antara lain faktor Historis, Keadaan geografis Indonesia, Pengaruh kebudayaan asing, Iklim yang berbeda, Perbedaan latar belakang pendidikan, Adanya kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan kriteria-kriteria yang mengakibatkan keberagaman.

Saran Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, ras, agama, dan bahasa merupakan salah satu keunikan dan menjadikannya kebanggan tersendiri. Perbedaan yang ada di dalam masyarkat itu sendiri seharusnya dapat membuat kehidupan dalam bermasyarakat bisa menjadi lebih bermakna, walaupun banyaknya perbedaan antara tatanan nilai, norma, aturan, dan adat istiadat hingga pola pikir yang membentuk tiap masyarakat, namun kedudukan manusia di tingkatan hirearki kehidupan adalah sama antar satu individu dengan individu yang lainnya. Sebagai negara yang memiliki kemajemukan budaya tersebut, maka diperlukannya-lah sebuah semangat nilai nasionalisme kenegaraan yang dapat dijunjung sebagai sebuah pemersatu dan pada akhirnya dapat menumbuhkan identitias dan solidaritas nasional.

Daftar pustaka Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Dan berbagai sumber lainnya.

You might also like