You are on page 1of 17

E-Government

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

Asti Eka Fitriyanti Ade Nining Suryani Alifia Puspaningrum Elis Dwi Hardianti Jennifer Oktriana Tonggiro

(1000044) (1002407) (1002396) (1002369) (1000832)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

Kata Pengantar

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, berusaha memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas administrasi pemerintahan dan kualitas komunikasi dengan warga negara. TIK menawarkan peluang kepada pemerintah untuk memberikan layanan dan berinteraksi yang lebih baik kepada semua konstituen; masyarakat, kalangan bisnis, dan mitra pemerintah lainnya (Chen, 2002; West, 2006). Konsep ini disebut dengan e-government yang secara umum didefiniskan sebagai penggunaan TIK di sektor publik untuk meningkatkan kualitas operasi dan pemberikan layanan (Kumar dan Best, 2006). Dalam konteks Indonesia, sejak didorong dengan Instruksi Presiden No. 3/2003, lembagalembaga pemerintah mulai dari pusat sampai dengan tingkat kabupaten kota berlombalomba menjadi yang terdepan dalam implementasi e-government. Anggaran yang cukup besar pun dikucurkan untuk mendukung implementasi. Implementasi egovernment diharapkan dalam menjamin pelaksanaan prinsip-prinsip tatakola pemerintahan yang baik (good governance) (Haryono dan Widiwardono, 2004).

Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................................... i Daftar Isi.................................................................................................................................................. ii BAB I ....................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2 1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 2 BAB II ...................................................................................................................................................... 4 E-GOVERNMENT SEBAGAI CONTOH TEKNOLOGI INFORMASI ................................................................... 4 DALAM BIDANG PEMERINTAHAN ............................................................................................................ 4 2.1 Teknologi Informasi Dalam Bidang Pemerintahan .......................................................................... 4 2.1.1 Teknologi Informasi di Indonesia ............................................................................................. 4 2.1.2 Sejarah IT dalam bidang pemerintahan di Indonesia................................................................ 5 2.2 E-Government Sebagai Salah Satu Contoh Aplikasi......................................................................... 5 2.2.1 Pengertian E-Government ....................................................................................................... 5 2.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan E-Government ............................................................................... 7 2.4 Kekurangan dan Kelebihan............................................................................................................. 7 2.5 Fakta di Masyarakat ....................................................................................................................... 9 BAB III ................................................................................................................................................... 11 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 11 3.2 Saran ........................................................................................................................................... 12 Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 13 Lampiran

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dunia saat ini sudah semakin maju. Dampak kemajuan itu terasa ke seluruh pelosok bumi, termasuk di Indonesia. Perkembangan teknologi ini juga menyentuh aspek kepemerintahan baik untuk peningkatan kinerja internal organisasi, maupun dampaknya terhadap harapan peningkatan kualitas layanan publik.Disisi lain, industri TIK juga merupakan salah satu sektor strategis bagi pembangunan nasional. Akan tetapi pertumbuhan industri TIK sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Infrastruktur

telekomunikasi memegang peran utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga keamanan dan integritas dan untuk memfasilitasi pengembangan pendidikan, kesehatan dan kegiatan pemerintahan secara keseluruhan. Berdasarkan studi ekstensif dari Roller dan Waverman, diketahui bahwa setelah mencapai tingkat teledensitas tertentu misalnya 40%, investasi dalam infrastruktur telekomunikasi akan mempunyai dampak yag lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi per dollar investasi dibandingkan investasi infrastruktur lainnya. Di Indonesia, pertumbuhan sektor industri telekomunikasi saat ini lebih banyak didorong oleh industri telekomunikasi seluler yang menjadi motor utama pertumbuhan investasi dan pendapatan. Sebagai negara dengan jumlah pendudukan terbesar keempat di dunia setelah Cina, India dan USA, selama ini pemerintah belum mampu melihat besarnya pasar domestik yang seharusnya bisa dijadikan kekuatan tawar dalam menentukan kebijakan dan aturan-aturan yang mendukung pengembangan pemanfaatan TIK di pemerintahan maupun di masyarakat. Perkembangan teknologi internet tidak saja telah meningkatkan efisiensi, efektifitas dan percepatan pelayanan public, tetapi juga telah memungkinkan debat-debat yang bersifat public yang bertujuan untuk mendiskusikan, mengkritisi, dan menganalisis keputusan politik dan tindakan administrassi public. Kemajuan teknologi informasi dan
1

komunikasi melalui internet telah membukan kesempatan yang semakin luas hubungan antara politik, birokrasi, dan masyarakat. Jika penggunaan internet ini dilakkukan dengan baik dan sempurna, maka proses politik akan semakin parsitifatif dan demokratis. Masyarakat dapat terlibat secara langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan public. Merujuk pada latar belakang di atas, makalah ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi e-government yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih demi pembangunan negeri.

1.2Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang di atas, maka masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perkembangan teknologi dalam pemerintahan? 2. Apa aplikasi teknologi informasi dalam bidang pemerintahan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat? 3. Apakah kelebihan dan kekurangan dari aplikasi tersebut?

1.3Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini terbagi menjadi beberapa bagian antara lain : 1. Mengetahui bagaimana perkembangan teknologi dalam pemerintahan 2. Mengetahui aplikasi teknologi informasi dalam bidang pemerintahan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari aplikasi tersebut

1.4Manfaat 1. Bagi Penyusun Penyusunan ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu pengetahuan terutama dalam bidang sains meskipun hanya sebagian kecil yang mampu dimunculkan di makalah ini. Selain itu makalah ini mampu dijadikan acuan maupun tolak ukur untuk menjadi
2

lebih baik ke depannya dalam penyusunan makalah yang menggunakan tema yang serupa. 2. Bagi Masyarakat Peyusunan ini diharapkan dapat berguna untuk membantu pemahaman masyarakat tentang hakikat teknologi informasi khususnya dalam bidang pemerintahan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan penggunaan yang sesuai dengan keadaan. Sehingga semua aliansi masyarakat mampu saling berkontribusi dalam pembangunan negeri.

BAB II E-GOVERNMENT SEBAGAI CONTOH TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG PEMERINTAHAN

2.1Teknologi Informasi Dalam Bidang Pemerintahan 2.1.1Teknologi Informasi di Indonesia Teknologi Informasi pada dasarnya sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi pengolah informasi ini memang memiliki nilai jual, seperti contohnya teknologi database, dan security. Kesemuanya dapat dijual. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan (knowledge) yang

diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CD-ROM. Tumpukan kertas inilah yang anda dapatkan jika anda membeli sebuah teknologi dalam bentuk patent atau bentuk HaKI (Intellectual Property Rights) lainnya. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan
4

pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Terdapat berbagai sarana atau aplikasi teknologi informasi dalam berbagai bidang, salah satunya yang mampu membantu kinerja pemerintahaan adalah aplikasi yang dapat mendekatkan pejabat dengan rakyatnya. Town house meeting dapat dilaksanakan melalui teleconferencing. Demonstrasi dari mahasiswa dan rakyat dapat dikurangi atau bahkan dihindari bila mereka dapat melakukan dialog (baik secara tatap mata maupun secara elektronik) dengan para pejabat.

2.1.2Sejarah IT dalam bidang pemerintahan di Indonesia Di Indonesia, IT sebetulnya sudah lama digunakan di bidang pemerintahaan. Penggunaan Internet juga sudah dimulai dengan adanya aplikasi RI-NET sebagai salah satu aplikasi pemacu program Telematika Indonesia. Aplikasi RI-NET ini memberikan akses email kepada para pejabat, memberikan layanan web (homepage) yang dapat diakses

di http://www.ri.go.id, memberikan layanan pertukaran informasi multimedia, dan di kemudian hari akan memiliki aplikasi Decission Support System. Salah satu contoh aplikasi lain adalah penggunaan web untuk menampilkan hasil pemilu yang baru lalu. Pengguna Internet di mana saja dapat melihat hasil pemilu secara on-line dan real-time Hal ini

di http://www.kpu.go.id dan

http://www.hasilpemilu99.or.id.

memberikan keterbukaan (transparansi) pada proses pemilu. Hasilnya dapat kita lihat bahwa tidak banyak orang yang mengeluhkan masalah hasil pemilu yang baru lalu.

2.2E-Government Sebagai Salah Satu Contoh Aplikasi 2.2.1Pengertian E-Government

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. E-government juga bisa disebut penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G(Government to Government). Terminology E-Government dapat diartikan sebagai kumpulan konsep untuk semuua tindakan dalam sector public (baik tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah) yang melibatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mengoptimalisasi proses pelayanan public yang efisien,transparan, dan efektif. Hal ini dimungkinkan, karena secara internal pertukaran informasi antar unit organisasi public menjadi lebih cepat, mudah dan terintegrasi. Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan pentingnya EGovernment dalam pembangunan masyarakat jaringan(network society): 1) Elektronisasi komunikasi antara sector public dan masyarakat menawarkan bentuk baru partisipasi dan interaksi keduanya. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat, disamping tingkat kenyamanan pelayanan juga semakin tinggi. Disamping itu, bentuk transaksi baru ini akan menyebabkan tingginya tingkat pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. 2) Cyber space dalam pelayanan public memungkinkan penghapusan struktur birokrasi dan proses klasik pelayanan yang berkelit-kelit. Tujuan realistis yang hendak dicapai melalui cyberspace adalah efisiensi pelayanan dan penghematan financial. Disamping itu, informasi online dalam pelayanan public dapat meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat mengenai proses dan persyaratan sebuah pelayanan public 3) E-government menyajikan juga informasi-informasi local setempat. Penggunaan internet dalam sector public akan memunngkinkan

kemampuan

kompentisi

masyarakat

local

dengan

perkembangan

internasional dan global.

2.3 Hambatan Dalam Pelaksanaan E-Government Hambatan penerapan e-government dapat dilihat misalnya dari hasil pengamatan yang dilakukan Kementrian Komunikasi yang menyimpulkan bahwa mayoritas situs pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah masih berada pada tingkat persiapan pertama, apabila ditinjau dari sebagian aspek: 1) E-leadership prioritas dan inisiatif Negara di dalam mengantisipasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi 2) Informasi jaringan informasi kondisi infrastruktur telekomunikasi serta akses, kualitas, lingkup, dan biaya jasa akses 3) Pengelolaan informasi kualitas dan keamanan pengelolaan informasi 4) Lingkungan bisnis kondisi pasar, system perdagangan, dan regulasi yang membentuk konteks perkembangan bisnis teknologi informasi 5) Masyarakat dan sumber daya manusia difusi teknologi informai di dalam kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi, serta sejauh mana teknologi informasi disosialisasikn kepada masyarakat melalui pendidikan.

2.4Kekurangan dan Kelebihan Setiap aplikasi pasti memiliki kekurangan serta kelebihan, adapun hal tersebut akan dipaparkan sebagai berikut: a. Kelebihan Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain: Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu

dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor,rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja. Menurunkan biaya administrasi, meningkatkan kemampuan response terhadap berbagai permintaan dan pertanyaan tentang pelayanan publik baik dari sisi kecepatan maupun akurasi; dapat menyediakan akses pelayanan untuk semua departemen atau LPND pada semua tingkatan; memberikan asistensi kepada ekonomi lokal maupun secara nasional sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik secara bebas, tanpa perlu rasa takut. Berbagai manfaat tersebut pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan kepemerintahan secara umum.

b. Kekurangan Upaya percepatan penerapan e- Government, masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada
8

anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan sebuah sistem yang akanmemadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan departemen. Selain itu kelemahan pembentukan e-government di indonesia: 1) Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh system manajemen dan proses kerja yang efektif karena kesiapan

peraturan,prosedur dan keterbataasan SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system pemerintahan 2) Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan untuk pengembanngan e-government 3) Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai alikasi dasar yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara andal, aman, dan terpercaya kurang mendapat perhatian 4) Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet

2.5Fakta di Masyarakat Fakta di masyarakat sebagian besar menunjukan bahwa sebagian besar masalah berujung pada kurangnya pemahaman masyarakat mengenai e-government. Di samping berbagai kondisi yang kurang mendukung seperti diuraikan di atas, pengembangan egov di Indonesia menjadi bukti bahwa pemahaman akan potensi telematika, khususnya egov, masih rendah. Kondisi memprihatinkan ini terjadi di semua tingkatan dan jenis usaha, baik di birokrasi maupun swasta. Pemanfaatan egov untuk mengurangi terjadinya berbagai peristiwa penipuan, kriminal, hingga terror yang berawal dari pemalsuan identitas seperti KTP dan paspor masih belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Begitu pula halnya

dengan berbagai kasus penyelundupan dan penyalahgunaan dokumen kepabeanan justru semakin marak dan semakin canggih modus operandinya. Ribut-ribut masalah surat sakti atau katabelece Sekretaris Kabinet terkait dengan lokasi kedutaan besar kita di Korea Selatan mestinya tidak perlu terjadi jika egov sudah dimanfaatkan dalam proses penyusunan RAPBN. Pemanfaatan egov untuk proses perencanaan anggaran yang melibatkan Depkeu, Bappenas, Departemen Teknis, dan DPR seharusnya sudah bisa menyediakan akses kepada masyarakat untuk melihat berbagai proyek yang akan dilaksanakan untuk tahun anggaran berjalan. Meski dibanggakan dan dipromosikan langsung oleh Jubir Presiden, komentar miring publik atas situs pribadi Presiden dan beberapa Menteri Kabinet Persatuan Indonesia yang tidak bisa dibedakan dengan situs dinas juga, jelas menjadi barometer pemahaman dan leadership para pejabat di negeri ini. Dengan demikian, pelaksanaan egov yang tidak didukung oleh infrastruktur memadai, kurangnya pemahaman, visi dan misi yang konsisten, serta belum kondusifnya aturan regulasi dan kebijakan lintas sektor telah membuat pencapaian program Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung egov Indonesia masih berada pada tahap awal dan belum mencerminkan terlaksananya pertukaran value. Dengan demikian revitalisasi egov harus mampu secara jeli, efisien dan jitu (smart) untuk menemukenali pemasalahan dasar sehinga berbagai upaya dan dana yang telah dihabiskan dalam 5 tahun terakhir tidak sia-sia.

10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


3.1Kesimpulan Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini, masih rendahnya implementasi sistem informasi pada kantor pemerintah disebabkan antara lain karena:

Belum adanya satuan kerja di suatu kantor pemerintah yang secara struktural bertanggungjawab di dalam pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Keterbatasan di dalam penguasaan sistem informasi diatasi dengan suatu solusi yang IT oriented sehingga berakibat berkembangnya pulau-pulau sistem informasi. Rancangan sistem informasi berkembang secara parsial sesuai dengan kebutuhan masing-masing entitas kantor pemerintahan (satuan kerja), sehingga sulit untuk diintegrasikan. Sistem informasi dilaksanakan secara mandiri di masing-masing satuan kerja tanpa adanya koordinasi sistem informasi antar satuan kerja, termasuk membangun informasi yang bukan menjadi tanggung jawab satuan kerja pembangun sistem. Data dan informasi yang dibuat dan berada di luar kewenangan/tupoksi suatu satuan kerja/lembaga tidak dapat dijamin keakuratan dan tanggungjawab kelayakannya, sehingga akan menjadi suatu area yang berisiko tertinggi.

11

Belum terbangunnya budaya bekerja dengan suatu pola yang saling terintegrsi di lingkungan kantor pemerintah. keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia untuk pengelolaan sistem informasi. 3.2Saran

Dari hasil pengamatan kelompok kami, pelaksanaan sistem informasi pada kantor pemerintah dapat lebih dimaksimalkan jika:

Ada suatu proses kerterbukaan serta manajemen data dan informasi yang tertib serta terencana. Birokrasi tidak lagi menjadi suatu hambatan. Pembangunan sistem informasi dikembalikan pada tupoksi masing-masing organisasi satuan pemerintahan. Perlu dibuat suatu strategi dan kebijakan pendukung agar sistem informasi dapat diselaraskan dengan birokrasi yang ada di sektor swasta. Perlu peningkatan sumberdaya manusia. Perlu adanya change management di lingkungan kantor pemerintahan.

12

Daftar Pustaka
http://e-pemerintah.com/ http://www.dudung.net/teknologi-informasi/6-strategi-menuju-egovernment.html
http://gunadarma.ac.id

13

Lampiran

gambar 1.1 e-registration

gambar 1.2 e-voting

gambar 1.3 e-ktp

14

You might also like