You are on page 1of 9

TINJAUAN PUSTAKA

Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih mendapat pengaruh sifat-sifat laut seperti angin laut, pasang surut, perembesan air laut (intrusi) yang dicirikan oleh vegetasinya yang khas, sedangkan batas wilayah pesisir ke arah laut mencakup bagian atau batas terluar daripada daerah paparan benua (continental shelf), dimana ciri-ciri perairan ini masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran (Bengen, 2002).

Pengertian Masyarakat Perikanan Definisi masyarakat menurut Horton et. al (1991), adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, cukup lama hidup bersama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya di dalam kelompok tersebut. Kemiskinan Masyarakat Perikanan Menurut Soekanto (1991), kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan air minum. Halhal ini berkaitan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.

Dimensi Sosial Masyarakat Perikanan Meliputi :


1. Stratifikasi sosial stratifikasi sosial adalah dimensi vertikal dari struktur sosial masyarakat, dalam artian melihat perbedaan masyarakat berdasarkan pelapisan yang ada, apakah berlapis-lapis secara vertikal dan apakah pelapisan tersebut terbuka atau tertutup. 2. Umur Kebanyakan warga masyarakat pesisir mempunyai umur yang komplek dengan perbandingan tidak merata. Faktor jumlah lebih dominan yaitu dengan banyaknya anggota keluarga di tiap rumahnya dengan penduduk usia muda dan tua lebih banyak dari usia produktif. 3. Pendidikan Dalam masyarakat perikanan, pendidikan masih kurang diprioritaskan, bahkan masih dalam tingkatan yang rendah. Hal ini dipengaruhi oleh budaya masyarakat perikanan yang lebih mengutamakan bekerja daripada sekolah untuk belajar.

4. Pengalaman Dalam hal ini pengembangan pengalaman yang diperoleh mayarakat perikanan berdasarkan pelaksanaan aktivitas sehari-hari, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan keahlian seorang masyarakat perikanan. 5. Keterasingan Relatif Firth (1971) mnenjelaskan bahwa posisi nelayan dalam masyarakat memiliki status yang relatif rendah. Keterasingan ini terjadi karena sedikitnya waktu adn kesempatan nelayan untuk berinteraksi dengan masyaralkat lain.

Dimensi Ekonomi Masyarakat Perikanan Meliputi :

1. Pendapatan dan Pengeluaran Pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh masyarakat pesisir dalam satu bulan berbeda-beda, masyarakat pesisir yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, dikarenakan keterbatasan biaya, dan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. 2. Pola kegiatan Pola kegiatan masyarakat perikanan adalah pola kerja yang dilakukan masyarakat perikanan sehari-hari, mencakup seberapa lama mereka melakukan kegiatan. Pola kegiatan akan dapat menggambarkan jam kerja masyarkat perikanan (Mulyadi, 2005). 3. Sistem Bagi Hasil Perjanjian bagi hasil adalah perjanjian yang diadakan dalam usaha penangkapan ikan antara nelayan pemilik dan nelayan penggarap. Sistem bagi hasil bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup para nelayan penggarap

4. Hubungan Patronage Menurut Mulyadi (2005), hubungan patronage adalah hubungan yang didasarkan pada azas untuk saling memberi dan saling menerima. Pola hubungan ini lebih disebabkan oleh pendapatan masyarakat perikanan yang tidak teratur, lebih banyak diliputi dengan ketidakpastian (uncertainly) sehingga adaptasi yang dikembangkan dalam komunitasnya lebih pada semacam asuransi sosial yang diperoleh melalui hubungan patronage. 5. Peran Wanita Peran wanita merupakan faktor penting dalam menstabilkan ekonomi di beberapa masyarakat perikanan. Istri nelayan biasanya dominan dalam mengatur pengeluaran rumah tangga sehari-hari.

Masyarakat Perikanan Dimensi Budaya Meliputi :

1. Kearifan Lokal Kearifan lokal merupakan bagian dari sistem budaya, biasanya berupa larangan-larangan yang mengatur hubungan sosial maupun hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Setiap masyarakat perikanan memiliki unsur kebudayaan seperti sistem kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, sistem kepercayaan, bahasa dan kesenian serta melaksanakan pola-pola hidup sendiri. 2. Peran Kearifan Lokal Kearifan lokal selalu dijadikan pedoman atau acuan oleh masyarakat dalam bertindak atau berprilaku dalam praktis kehidupannya, merupakan wujud dari kesadaran terhadap hukum kausalitas (sebab-akibat) dan pemahaman terhadap hubungan yang bersifat simbiosis mutualis (Tjahjono,1995).

Masyarakat Perikanan Dimensi Kelembagaan Meliputi :


1. Pengertian Kelembagaan Kelembagan kemasyarakatan terbentuk melalui proses disebut sebagai lembaga institusional, atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar manusia di dalam masyarakat. 2.Kelembagaan Agama Fungsi lembaga agama antara lain sebagai sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok dan pengatur tata cara hubungan antar manusia, dan antara manusia dengan Tuhannya. Contohnya adanya sebuah perkumpulan remaja masjid yang menyelenggarakan pengajian bulana. Kegiatan itu berfungsi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para remaja Islam di daerahnya (Tjahjono, 1995). 3. Kelembagaan Sosial Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan dari masyarakat, sebagai paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah laku anggotanya (Soekanto, 1991).

4. Kelembagaan Pendidikan Lembaga pendidikan mengajarkan beragam kebudayaan dalam masyarakat. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. . Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka seseorang siap untuk bekerja. dan melestarikan kebudayaan masyarakat. 5. Kelembagaan Ekonomi Fungsi lembaga ekonomi yaitu memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan, memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter dan memberi pedoman tentang harga jual beli barang. 6. Kelembagaan Pemerintahan Lembaga politik memiliki fungsi sebagai memelihara ketertiban didalam masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik dengan cara persuasif (penyuluhan) maupun cara koersif (kekerasan) dan Lembaga politik memiliki fungsi mengatur proses persaingan untuk memperoleh kekuasaan agar tidak mengancam keutuhan masyarakat

You might also like