You are on page 1of 5

POLITIK ISLAM MELAYU

(Studi Pemikiran Raja Ali Haji 1808-1873)

Oleh : FAISHAL SHADIK NIM: 05.234.340

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Studi Politik dan Pemerintahan dalam Islam YOGYAKARTA 2007

ABSTRAK

Raja Ali Haji adalah budayawan yang dikenal di kalangan masyarakat umum dan masyarakat ilmuan sebagai seorang pakar bahasa, sastra, ulama sekaligus dalam bidang hukum dan juga ikut berperan dalam lapangan politik. Ketenarannya menyebabkan Raja Ali Haji seperti tidak memerlukan perkenalan lagi. Karya-karyanya telah dibawa masuk ke dalam perpustakaan universitas di dalam dan di luar negeri, serta dibahas dari berbagai sisi. Di lain pihak, ketika berbicara tentang teori politik Islam rujukan selalu dilakukan kepada para ulama dari Timur Tengah. Ulama-ulama dari dunia Islam periferik seperti rantau Melayu jarang sekali disebut-sebut. Karena itu penyusun akan mencoba menguak pemikiran politik yang bukan dari dunia Persia-Arab. Berdasarkan hal tersebut, tesis ini mencoba mengkaji Politik Islam Melayu pemikiran politik Raja Ali Haji 1808-1873. Sifat penelitian ini sendiri adalah kajian kepustakaan (library research). Kerangka teori yang penulis gunakan dalam melihat politik sebagai instrumen kekuasaan termasuk pemikiran politik adalah teori rekayasa politik Ibn Taimiyah, sedangkan untuk membaca sosok Raja Ali Haji secara utuh dari segi internal dan eksternal digunakan teori arkeologi pemikiran dengan kerangka kerja sistem sejarah pemikiran yang masuk pada jaringan yang membentuk Raja Ali Haji sebagai seorang pemikir politik di ranah Melayu. Data dalam penelitian ini diambil dari karya-karya tokoh tersebut, khususnya yang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran politik yang kemudian dijadikan data primer, sedangkan untuk data sekunder, penelitian ini melacak karya-karya tulis Raja Ali Haji lainnya, buku-buku, tulisan dan artikel yang membahas mengenai dan pemikirannya. Prosedur pengolahan data yang penulis gunakan meliputi metode khusus, yaitu: deskriptif, dengan menguraikan dan membahas secara sistematis dan terperinci seluruh konsepsi pemikiran tokoh yang bersangkutan. Interpretatif, dengan berusaha menyelami karya tokoh tersebut untuk menangkap kandungan arti dan nuansa yang dimaksudkan secara spesifik. Serta Analisis hasil, yang akan merinci istilah-istilah atau pendapatpendapat Raja Ali Haji ke dalam bagian-bagian khusus, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lanjut atas arti yang dikandungnya.

Temuan yang diperoleh menunjukkan cita-cita politik Raja Ali Haji dalam sistem politik menuju kepada bentuk theo-monarki, pemerintahan berbentuk kerajaan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Tuhan yaitu syariat Islam. Faktor yang menyebabkan munculnya pemikiran politik Islam Raja Ali Haji, diantaranya: Pertama, karena Raja Ali Haji adalah seorang yang fanatik dengan ajaran Islam; Kedua, terlalu dominannya kekuasaan Belanda di daerah Riau-Lingga; Ketiga, sering terjadinya konflik dalam kerajaan sendiri dengan adanya sistem pemerintahan yang dualistis; Keempat, timbulnya kekhawatiran atas kondisi masyarakat Islam pada waktu itu terhadap westernisasi Singapura, karena dekatnya jarak antara Singapura dan Pulau Penyengat. Meskipun konsep politik Islam Raja Ali Haji ini merupakan hasil pemikiran ratusan tahun lalu, -walau tidak dapat dipungkiri di bagian tertentu terdapat hal-hal yang tidak sesuai- ternyata masih relevan dengan situasi Indonesia dewasa ini.

TRANSAKSI GADAI DI PEGAYAMAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM


(STUDI TENTANG PERILAKU PEMANFAATAN OBYEK GADAI DAN PANDANGAN GURU LINGSIR)

Oleh: Ade Setiawan Nim: 02.232.193

TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Muamalah Yogyakarta 2007

You might also like