You are on page 1of 5

ALAT, BAHAN, DAN CARA PEMBUATAN PENGUSIR BURUNG BERTENAGA AIR

SD NEGERI TANGGERAN KECAMATAN PANINGGARAN KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH


www.sdntanggeran.blogspot.com

www.sdntanggeran.blogspot.com

ALAT, BAHAN, DAN CARA PEMBUATAN PENGUSIR BURUNG BERTENAGA AIR

A. Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Gergaji besi Gergaji kayu besar Gergaji kayu kecil Sabit Palu Tang Gunting seng Cutter Bolpoin/pensil Penggaris siku Meteran Obeng Bor dan mata bor Solder

B. Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Kayu Papan Kayu Usuk Kayu reng Pralon P x L = 200cm x 20 cm P x L = 200cm x 4 cm P x L = 200cm x 0.5 cm diameter inch 4 6 4 2 2 2 2 3 12 1 1 8 2 2 1 1 1 buah buah buah meter buah meter meter ons set rol kecil rol kecil buah buah buah buah buah batang

Sambungan T diameter inch Kawat BC Seng Paku kecil, sedang, besar Mur dan baut Tali rafia Benang kasur Kaleng bekas susu anak-anak Plastik bekas warna merah dan putih Lakher (bantalan peluru) bekas Ban sepeda motor bekas untuk tali Sandal japit bekas Bambu

Pengusir Burung Bertenaga Air

www.sdntanggeran.blogspot.com

C. Cara Pembuatan 1. Baling-baling a. Kayu papan diletakkan berdampingan rapat. Buatlah segi empat di sisi kiri papan dengan panjang sisi 55 cm. Tariklah keempat titik sudut secara bersilangan sehingga bertemu di titik tengah. Ikatlah ujung paku kecil dengan benang kasur dan tancapkan di titik tengah. Ulurlah benang sepanjang diameter dan ikatlah ujung bolpoin di ujung tali dan letakkan di titik luar. Putarlah bolpoin dengan paku sebagai titik putar mengelilingi papan sehingga bertemu di satu titik dan membentuk lingkaran. Potonglah kayu membentuk pola lingkaran yang telah terbentuk. b. Perkuat papan bulat tadi dengan paku pada sambungan antarpapan. c. Buatlah papan bulat kedua dengan mencetak pola lingkaran dengan menggunakan papan bulat pertama. 2. Sirip a. Potong kayu papan dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 20 cm sebanyak 8 buah. b. Buanglah kedua sudut lancip luar sirip dengan memotong sepanjang 3 cm. c. Pasanglah kedelapan sirip diantara dua baling-baling. Jangan lupa, lobangi kedua baling-baling tepat di tengahnya sebagai dudukan poros /AS. 3. Poros / AS baling-baling a. Potong kayu usuk sepanjang 50 cm. Buatlah kayu menjadi lingkaran dengan menggunakan pisau. Diameter lingkaran sama dengan diameter lakher. b. Sisakan 10 cm di kedua sisi. Sisi kanan akan menjadi dudukan penerus daya. Lobangi ujungnya sebagai dudukan Sumbu T. Dudukan baling-baling a. Potong kayu usuk menjadi dua bagian sehingga masing-masing panjang 1 m. b. Buat sudut V di salah satu ujung kayu sebagai dudukan lakher dan bentuklah menjadi setengah lingkaran. Gunakan gergaji kayu kecil dan pisau cutter. Jangan lupa, beri paku di kedua sisi sebagai tempat pegangan tali karet. 4. Sumbu T a. Ambil sambungan T pralon. Lobangi sisi tunggalnya (bukan sisi T-nya, yang akan masuk ke poros) dengan solder. b. Rapikan bekas solder dengan cutter. 5. Penerus Daya (fly wheel) a. Potong pralon sepanjang 30 cm. Lobangi sisi atas dengan menggunakan solder. Diamater lobang sama dengan diameter bilah penerus daya. b. Rapikan ujung pralon dengan cutter agar nantinya bisa masuk sempurna

Pengusir Burung Bertenaga Air

www.sdntanggeran.blogspot.com

6.

Bilah penerus daya a. Potong kawat BC sepanjang 2 meter. Buatlah sudut (profil L) di sisi kiri dengan membengkokkannya menggunakan tang dan palu. Upayakan sudut yang terbentuk sepresisi mungkin (900). b. Di sisi kanan, lengkungkan kawat BC membentuk lingkaran kecil sebagai tempat tali

7.

Orang-orangan Sawah Utama a. Potong kayu usuk keempat sepanjang 1,5 meter. Sisa 0.5 meter pasangkan di seperempat bagian atas sehingga membentuk tanda + di bagian atasnya. b. Lobangi titik pertemuannya dengan bor pada 2 titik sebagai tempat mur dan baut pengikat. Lobangi juga sisi tangan kiri dan kanan orang-orangan sawah utama dengan bor. Lobang ini akan menjadi dudukan kayu perekat agar semakin memperkuat lengan orang-orangan. Kayu perekat menggunakan kayu reng. c. Lobangi juga kedua sisi kayu perekat.

8.

Pembagi Tenaga a. Potong kayu usuk kelima menjadi dua. Satu potong akan menjadi Penerus A. Runcingkan bagian bawah yang akan masuk ke dalam tanah. Di bagian atasnya, lobangi dengan bor. b. Buat pasangan pembagi tenaga dengan memotong kayu reng yang ukurannya lebih kecil dengan panjang 75 cm. Di ujung bawah, lobangi dengan bor. Lobang ini nantinya akan bersatu dengan lobang bagian atas pembagi tenaga. c. Di bagian tengah dan atas kayu reng, pasanglah paku. Paku pertama akan menjadi dudukan tali dari orang-orangan sawah utama sedangkan paku kedua akan menjadi dudukan belahan bambu yang akan meneruskan tenaga ke penerus A

9.

Batang Pembagi Tenaga a. Batang pembagi tenaga terbuat dari belahan bambu selebar 3 cm dengan panjang 2 meter. Belahlah bambu dengan hati-hati agar tidak tergores sisi runcingnya. Rapikan sisinya dengan cutter b. Untuk mengindari pecahnya ujung bambu pada saat dipaku, buatlah lobang pemandu paku dengan ujung gergaji kayu kecil atau sayatlah dengan pisau.

10.

Penerus A a. Ambil potongan kayu usuk dari sisa Batang Pembagi Tenaga. Runcingkan bagian bawah yang akan masuk ke dalam tanah. Di bagian atasnya, lobangi dengan bor. b. Buat pasangan Penerus A dengan memotong kayu reng sepanjang 100 cm. Di ujung bawah, lobangi dengan bor. Lobang ini nantinya akan bersatu dengan lobang bagian atas Penerus A. c. Di bagian tengah dan atas kayu reng, pasanglah paku. Paku pertama akan menjadi dudukan belahan bambu dari Batang Pembagi Tenaga sedangkan paku kedua akan menjadi dudukan tali yang akan meneruskan tenaga ke penerus B.

Pengusir Burung Bertenaga Air

www.sdntanggeran.blogspot.com

11.

Tali Penerus A Tali penerus A terbuat dari benang kasur dengan panjang menyesuaikan terhadap posisi Penerus B.

12.

Penerus B a. Penerus B terbuat dari belahan bambu. Ambil belahan bambu lainnya yang tadi telah dibuat menjadi Batang Pembagi Tenaga. Rautlah bambu dengan hati-hati dan buatlah semakin meruncing ke bagian atasnya. b. Kekuatan Penerus B akan bertumpu pada sisi luar/sisi kulit belahan bambu yang memiliki daya pegas. Semakin lentur bambu, semakin baik pula daya pegasnya.

13.

Kaleng alarm a. Cuci bersih kaleng dari sisa susu. Sisa/endapan susu di dasar kaleng akan menjebak kerikil sehingga tidak akan berbunyi maksimal b. Masukkan beberapa buah kerikil ke dalam kaleng alarm. Biasanya, kaleng bekas susu telah berlobang dua buah. c. Pasangkan tali pada kedua lobang. Atau, bisa juga dengan memasangkan talinya melilit badan kaleng. Pastikan kaleng dapat bergerak bebas dengan satu ujung tali yang kita pegang dan berbunyi nyaring.

14.

Hiasan alarm a. Hiasan alarm bisa terbuat dari bahan apa saja asal ringan dan berwarna menyala. Paling mudah adalah plastik bekas. b. Potong plastik bekas dengan pola bebas. Pola memanjang akan memberikan efek yang lebih meriah daripada pola melebar.

Pengusir Burung Bertenaga Air

You might also like