You are on page 1of 13

MELATIH ANAK MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN GIGI SEJAK USIA DINI

Anak adalah pribadi yang unik, ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan baik secara fisik, mental dan intelektual. Mereka mengalami berbagai fase dalam perkembangannya,dimana pada usia 2 sampai 5 tahun merupakan fase yang paling aktif, terutama pada perkembangan otak anak,oleh karena itu periode tersebut dikenal sebagai masa keemasan anak ataugolden age. Dalam memberikan pendidikan kesehatan fisik pada anak seringkali orangtua dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Pendidikan kesehatan gigi (Dental Health Education) seringkali menjadi topik yang kurang mendapat perhatian baik dirumah maupun sekolah. Ada beberapa alasan mengapa seringkali orangtua kurang memperhatikan kebers ihan dan kesehatan gigi anak. Alasan yang paling banyak ditemukan adalah masih banyak orangtua yang beranggapan bahwa gigi pada anak adalah gigi susu ,jadi tidak usah dirawat karena nanti juga akan berganti dengan gigi tetap. Padahal sebenarnya justru pada masa gigi susu itulah anak harus mulai diajarkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan giginya. Karena alasan berikut : 1. Pada masa gigi susu, sedang terjadi pembentukan gigi tetap didalam tulang. Sehingga jika ada kerusakan gigi susu yang parah dapat mengganggu proses pembentukan gigi tetapnya. Hal ini dapat mengakibatkan gigi tetap nya tumbuh dengan tidak normal. 2. Mulut adalah pintu utama masuknya makanan kedalam perut. Mulut adalah lokasi pertama yang dilalui makanan dalam proses pencernaan. Jika terjadi gangguan pada mulut maka akan mengganggu kelancaran proses pencernaan. 3. Infeksi yang terjadi pada gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan organ didalam tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal,dll. Karena infeksi dalam mulut dapat menyebar kedalam organ-organ tersebut yang disebut dengan fokal infeksi. 4. Infeksi gigi dan mulut yang diderita anak akan membuat anak menjadi malas beraktiv itas dan akan mengganggu proses belajar mereka.

Melihat alasan-alasan tersebut, maka saat ini beberapa sekolah tertentu gencar memberikan pendidikan kesehatan gigi bagi siswa mereka. Bahkan ada sekolah yang menjadikan pendidikan kesehatan gigi bersama dengan pendidikan kesehatan umum sebagai bagian dari kurikulum sekolah. Bagi para orangtua di rumah pendidikan kesehatan g sudah harus dimulai sejak gigi igi pertama ada dalam mulut anak.Bagaimana caranya? Yaitu dengan selalu membersihkan gigi anak setiap selesai minum susu atau selesai makan. Tidak perlu menggunakan sikat gigi, namun bisa dilakukan dengan menggunakan kain kas lembut sa yang dibasahi dengan air hangat. Sepertinya hanya sebuah perlakuan yang biasa saja, namun sesungguhnya hal itu memberikan sebuah pengalaman baru yang luar biasa pada anak. Ketika ibu membersihkan gigi dengan kain lembut yang dibasahi air hangat, anak merasa bahwa kegiatan membersihkan gigi adalah kegiatan yang menyenangkan dan itu akan terekam dalam memori anak.Dampaknya,ketika anak akan diperkenalkan dengan sikat gigi pada usia 1 tahun tidak akan ada lagi keluhan anak tidak mau menyikat gigi karena takut melihat sikat gigi yang akan dimasukkan dalam mulut mereka. Ketika anak berusia dua tahun, jumlah gigi dalam mulut sudah lengkap dua puluh buah. Mulailah anak diajarkan menyikat gigi sendiri dan orangtua tetap mengawasi. Saat mereka sudah bisa berkumur, boleh ditambah dengan pasta gigi. Ajaklah anak untuk biasa mengkonsumsi sayur atau buah dan kontrol makanan manis yang mereka konsumsi. Bukan tidak boleh anak memakan makanan yang manis karena itu makanan kesukaan mereka. Hanya orang tua perlu mengo trol n banyaknya atau macam dari makanan manis yang mereka makan. Usia dua tahun merupakan usia yang pas bagi anak untuk belajar mengenal dokter gigi. Ajaklah anak ke klinik gigi untuk memeriksa gigi mereka walaupun belum ada keluhan. Karena bisa saja sudah terjadi lubang kecil pada gigi anak yang tidak dirasakan mereka namun sudah harus dilakukan penanganan oleh dokter gigi. Jadikanlah pendidikan kesehatan gigi sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Karena dengan demikian kita sebagai orangtua tidak akan berteriak-teriak lagi menyuruh anak menyikat gigi saat mandi pagi dan Insya Allah kita tidak akan mengalami bangun tengah malam karena anak menangis karena giginya sakit. Dan yang lebih penting lagi proses tumbuh kembang anak tidak terganggu akibat anak sakit gigi.

Beberapa macam cara menyikat gigi, yaitu: (a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival /penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat. (b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai den gan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal -horizontal, bila dilakukan harus sangat hati -hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi. (c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan. Pada waktu bulu -bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

(d) Gerakan Bass ( membersihkan sulkus ) Posisi sikat 45 derajat terhadap sumbu gigi masuk ke sulkus gingiva. Digetarkan sebanyak 20 kali pada setiap lokasi ( tiap lokasi meliputi 3 gigi). Gerakan ini dianjurkan untuk penggunaan rutin. Caranya : 1. letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi 2. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil) 3. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah 4. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut. 5. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan. Dengan paparan di atas, kini kita dapat memilih sesuai seleranya masing masing dan memperhatikan etika menyikat gigi dengan baik dan benar.

Cokelat

Bukan

Penyebab

Utama Kerusakan Pada Gigi


Coklat mempunyai banyak efek positif, salah s atunya disini akan membahas hubungan coklat dengan Kesehatan gigi tentunya. Cokelat bukanlah penyebab utama kerusakan pada gigi (caries). Kerusakan pada gigi umumnya disebabkan sisa -sisa makanan yang tidak dibersihkan. Bila anak anak dibiasakan untuk menggosok gigi setel ah mengkonsumsi cokelat, gigi yang rusak dapat dihindari. Apalagi, cokelat dengan kualitas bai k seperti couverture (cokelat murni), mampu lumer dalam suhu 40 derajat Celcius. Yang paling penting disini adalah menjaga kesehatan gigi dan mulut sesering mungkin. Karena beberapa kasus karies gigi mala h diakibatkan oleh kita sendiri menggosok gigi. yang malas

Sering timbul pertanyaan seber apa banyak kita boleh mengkonsu msi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2 -3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Berkaitan dengan masalah gigi coklat hanya berbahaya kalau kita membuat c oklat itu berbahaya, dengan artian kita m alas untuk membersihkan sisa -sisa coklat atau makanan yang menempel pada sela -sela gigi. Oleh karena itu jagalah kesehatan gigi dan mulut anda.

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Kondisi gigi susu pada saat anak-anak nantinya akan mempengaruhi posisi gigi ketika dewasa. Jangan orangtua beranggapan tidak perlu menjaga kesehatan gigi susu, dengan alasan gigi tersebut akan tanggal. Karies atau lubang pada gigi anak yang menyebabkan rasa sakit dikhawatirkan akan mempengaruhi proses tumbuh kembang karena anak menolak makan. Sebenarnya tidak sulit menjaga kesehatan gigi dan mulut. Asal dilakukan sebagai rutinitas secara teratur. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Gosok gigi minimal 2 kali sehari. 2. Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi. 3. Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. 4. Gunakan pasta gigi yang mencantumkan ADA untuk memastikan kandungan fluoride cukup untuk mencegah lubang dan kerusakan gigi. 5. Gunakan obat kumur. 6. Benang gigi, pengunaan benang gigi sekali sehari dianjurkan untuk mengangkat plak yang tidak dapat disentuh sikat gigi dan obat kumur. 7. Permen karet tanpa gula, mengunyah permen karet tanpa gula dapat meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi. 8. Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup, permen, dan cokelat. 9. Minum air setelah makan. 10. Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi. 11. Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mulut dan Gigi


KEUNTUNGAN /PENTINGNYA MEMELIHARA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN MULUT

1. Mulut dan gigi jadi bersih dan sehat 2. Terhindar dari gigi berlubang karena itu bebas dari rasa ngilu dan sakit gigi, sehingga bisa belajar dan atau bekerja dengan tenang tanpa gagguan sakit. 3. Gusi jadi sehat dan tidak mudah berdarah 4. Senyum jadi lebih menarik karena tidak ada gigi yang berlubang dan mulut tidak berbau 5. Proses tumbuh kembang gigi jadi lebih baik karena tak ada gigi yang dicabut sebelum waktunya 6. Proses pengunyahan tidak terganggu karena semua gigi sehat. 7. Pencernaan makanan jadi lebih baik. 8. Hasil akhir tubuh jadi sehat dan kuat karena pasokan gizi bisa diterima tubuh secara optimal.
KERUGIAN /AKIBAT YANG T ERJADI KARENA MENGABAIKAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN MULUT

1. Mulut dan gigi jadi kotor 2. Banyak plak gigi dengan akibat gigi jadi cepat berlubang, dan gigi jadi ngilu lama-lama sakit, jadilah gangguan untuk mereka yang seang belajar dan atau bekerja. 3. Gusi yang tidak sehat biasanya cepat berdarah bila kena makanan atau benda yang agak keras 4. Banyak gangguan rasa ngilu dan sakit gigi maupun gusi dan karena banyak gigi rusak serta gusi tidak sehat mulut sering berbau tidak sedap 5. Gigi jadi lebih cepat rusak sehingga banyak gigi tanggal sebelum waktunya, dengan akibat proses tumbuh kembang gigi jadi terganggu 6. Proses pengunyahan jadi terganggu karena rasa sakit dan ada gigi yang haru dicabut s sebelum waktunya. 7. Gangguan proses pengunyahan bisa menyebabkan sakit lambung . 8. Kesehatan umum bisa jadi terganggu.

Tips : Kebiasaan Yang Dapat Merus ak Gigi

1. Menggosok gigi terlalu keras Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, ditambah lagi dengan tekanan yang terlalu kuat saat menggosok gigi, bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen. Hal inilah yang memicu gigi sensitif dan lubang gigi, sertanya menyebabkan gusi mundur (menipis). Lebih baik, gunakan sikat gigi dengan bulu halus, lalu gosok gigi dengan gerakan memutar selama 2 menit, sedikitnya dua kali sehari. Sikat gigi dengan kepala yang ramping dapat bergerak dengan mudah di dalam mulut yang kecil, sedangkan gagang sikat yang panjang lebih mampu menjangkau geraham belakang daripada yang pendek. 2. Pasta gigi yang salah Jangan langsung percaya dengan pasta gigi yang diklaim mengandung berbagai bahan yang bermanfaat. Beberapa pa sta gigi, khususnya yang didesain sebagai tartar control bisa menyebabkan abrasi. Pasta gigi yang mengandung butiran-butiran terasa kasar dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan gusi menipis. Pasta gigi dengan fluoride sudah cukup untuk Anda. 3. Tidak menggunakan dental floss Bakteri pada gigi dapat berkembang menjadi plak, penyebab utama lubang dan penyakit gusi, dalam 24 jam. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengusir plak.

4. Sering minum minuman bersoda Minuman berkarbonasi, alias minuman bersoda yang mengandung asam

fosforik, yang lama-kelamaan dapat mengikis gigi. Jika kita biasa menikmati minuman ini, gunakan sedotan untuk meminimalisasi kontak langsung cairan tersebut dengan gigi. Jangan lupa gosok gigi sesudahnya. 5. Makanan yang meninggalkan nod a Enamel gigi itu seperti spons. Makanan atau minuman yang meninggalkan noda di piring atau cangkir, seperti kopi, teh, minuman berkola, saus marinara, atau kecap, juga akan membuat gigi berangsur menjadi kuning. Mintalah dokter gigi untuk melakukan perawa tan laser whitening, bleaching, atau Prophy Power, prosedur baru dimana sodium bicarbonate (bahan pemutih yang lembut) dicampur dengan semburan air yang kuat untuk mengangkat noda tanpa menghilangkan enamel. Pasta gigi dengan pemutih memang bisa sedikit memutihkan gigi, tetapi cenderung terlalu tajam untuk enamel. 6 Doyan ngemil yang tidak sehat Setiap kali kita makan sesuatu, apalagi yang manis atau mengandung tepung, bakteri yang biasa hidup di dalam mulut akan menciptakan asam untuk memecah makanan tersebut. Namun asam ini juga bisa menyerang gigi, menyebabkan gigi rusak. Sebagai gantinya, pilih buah -buahan dan sayuran yang renyah (seperti apel atau wortel) baik sebagai lauk maupun sebagai cemilan. Para ahli kesehatan gigi bahkan mempertimbangkan jenis ma kanan seperti ini sebagai sikat gigi alami karena efeknya pada plak yang bagaikan detergen. Mengunyah permen karet tanpa gula seperti Xylitol juga membantu mencegah lubang gigi, dengan meningkatkan aliran liur. Liur yang mengalir akan mengusir bakteri penyebab lubang gigi. 6. Menggunakan gigi sebagai alat bantu Membuka kantong keripik yang terbuat dari aluminium foil dan melonggarkan simpul menggunakan gigi ternyata dapat menyebabkan gigi retak dan pecah, serta merusak perawatan gigi yang sedang dilakukan. Keb iasaan lain yang merusak gigi adalah mengunyah es batu, cokelat yang sudah membeku, atau permen.

7. Mengabaikan masalah gigi Gusi berdarah, dan nafas berbau yang sudah kronis, adalah indikasi adanya penyakit gusi. Untuk mengatasi bau mulut, minumlah cukup air untuk menjaga kelembaban mulut, dan membuang kelebihan bakteri dengan pengerok lidah (banyak dijual di apotek). Untuk mencegah gusi berdarah, gosok gigi secara teratur dan gunakan benang gigi. Segera ke dokter bila gejala ini tak juga mereda. 8. Mengabaikan masalah ada bibir Tak peduli betapa baiknya kondisi gigi Anda, senyum Anda tak akan terlihat cerah bila bibir dibiarkan kering dan pecah -pecah. Kulit pada bibir, yang lebih tipis daripada kulit lainnya, cenderung akan kehilangan kelembabannya dan berubah seiring bertambahnya usia.

Bahan-bahan alami untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi Air Garam Hangat
Ini yang paling sering di gunakan dna biasanya efektif. Berkumur dengan air garam hangat dapat meredam sakit gigi. Hangat dari air berfungsi sebagai stimulan (perangsang) sedangkan garam berfungsi sebagai desinfektan (pembunuh bakteri).

Bawang putih
Bawang putih efektif meredakan sakit gigi. Caranya, haluskan satu siung bawang putih dicampurkan dengan dedikit garam kasar kemudian tempatkan di area yang sakit. Sebagai tindakan pencegahan, kunyah satu siung bawang putih setiap pagi.

Bawang merah
Bawang merah mengandung komponen antibakteri. Mengonsumsi satu bawang merah setiap hari dengan cara mengunyah terbukti bisa melindungi dari berbagai gangguan gigi. Mengunyah bawang merah selama 3 menit cukup untuk membunuh semua kuman di mulut. Dan Anda bisa meredakan gigi yang sedang sakit dengan cara menempatkan sepotong kecil bawang merah di area gigi atau gusi yang sakit.

Jeruk Limau
Jeruk limau, sebagai sumber yang kaya vitamin C, sangat bermanfaat mempertahankan kesehatan gigi dan tulang di bagian tubuh lainnya. Jeruk limau dinyatakan bisa mencegah gigi berlubang dan gigi tanggal, pembentukan plak gigi, sakit gigi, dan perdarahan pada gusi.

Minyak Cengkeh
Cengkeh efektif meredakan sakit gigi, juga mengurangi infeksi karena mengandung antiseptik. Caranya, oleskan minyak cengkeh ke lubang gigi yang mengalami kerusakan.

Tepung lada
Campuran sedikit tepung lada dengan 1/4 sendok teh garam sangat bagus untuk menjaga kebersihan gigi. Jika digunakan secara teratur setiap hari bisa mencegah gigi berlubang, nafas bau, gusi berdarah, sakit gusi, dan sakit gigi. Untuk meredakan sakit gigi, Anda bisa menempatkan campuran tepung lada dan minyak cengkeh ke dalam lubang gigi.

You might also like