You are on page 1of 21

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim Tiada kemuliaan dan kesombongan atas seluruh alam, melainkan hanya kepunyaan Allah SWT. semata, Penguasa semesta terbuka. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah yang telah menuntun umat ke jalan yang di ridhai-Nya. Laporan penelitian ini berjudul Penerapan Pendekatan Partisipatif Dalam Peningkatan Prestasi Bahasa Arab Siswa Kelas VIII Mts As-Sawiyah yang diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah penelitian tindakan kelas Prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung. Selanjutnya ucapan terimakasih kepada yang terhormat Ibu Eval Latifah S.Pd.I sebagai dosen mata kuliah penelitian tindakan kelas, kemudian kepada temanteman sekelas terima kasih atas masukan dan tukar pikirannya. Terakhir kepada teman-teman seperjuangan kelompok PTK yang telah bekerja sama-sama dan sama-sama bekerja demi terselesaikannya laporan ini, dan kepada pihak-pihak yang terkait yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, kami ucapkan banyak terima kasih. Terakhir penulis sadar bahwa karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Tapi semuanya itu adalah usaha terbaik kami yang dapat diusahakan. Semoga bermanfaat. Amiin.

Bandung, 01 Juni 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. B. Rumusan masalah....................................................................................... C. Pemecahan masalah.................................................................................... D. Tujuan penelitian ........................................................................................ E. Hipotesis tindakan ...................................................................................... F. Manfaat penelitian ......................................................................................

1 2

3 6 6 6 6 6

BAB II KAJIAN TEORITIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR KARANGAN A. Pengertian Pendekatan Partisipatif .............................................................. B. Prosedur Pembelajaran Partisipatif ............................................................. C. Prestasi Belajar ........................................................................................... D. Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab ............................................................ 10 5 8 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. B. C. D. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................... Metode Pengumpulan data ...................................................................... Prosedur Penelitian................................................................................... Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 13 13 13

14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 1. Paparan siklus 1 ............................................................................................ a. Deskripsi ................................................................................................. b. Analisis .................................................................................................... c. Refleksi ................................................................................................... 2. Paparan Siklus II........................................................................................... 2 15 15 15 15 16 16

a. Deskripsi .............................................................................. b. Analisis .............................................................................. c. Refleksi ................................................................................................... B. Pembahasan ........................................................................................................

16 16 17 17

BAB V KESIMPULAN ............................................................................ DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................

18 19 20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tak sedikit paradigma siswa yang menganggap bahwa bahasa Arab itu sulit dipelajari. Sehingga mereka enggan atau merasa malas untuk mempelajarinya. Bahkan setiap kali akan menghadapi jam pelajaran bahasa Arab, terkadang mereka suka menghindar. Tentu permasalahan ini menjadi tanggungjawab seorang guru yang berhadapan langsung dengan siswa ketika proses pembelajaran itu berlangsung. Dalam hal ini seorang guru harus kreatif dalam menentukan metode maupun teknik yang akan digunakan untuk pembelajaran, sehingga tercipta suasana belajar yang benar-benar efektif dan efisien. Bahkan harapannya dapat mengubah paradigma siswa sebelumnya, menjadi paradigma yang positif, artinya mereka menganggap bahwa bahasa Arab itu mudah untuk dipelajari. Berdasarkan data di lapangan menunjukan bahwa 60 % siswa masih belum menguasai pembelajaran bahasa Arab. Di karenakan dalam pengajaran guru masih menggunakan pendekatan konvensional (Pembelajaran tradisional). Pendekatan konvensional (pembelajaran Tradisional) untuk pelajaran bahasa arab tentu tidak relevan dan akan menimbulkan kesulitan bagi pemahaman siswa. Untuk mengatasi kebiasaan guru mengajar dengan pendekatan konvensional (pembelajaran tradisional) tersebut, PTK merupakan sarana termudah untuk meneliti, menyempurnakan, meningkatkan, dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran. Model pendekatan partisipatif dimaksudkan menjadikan kebiasaan guru yang bersifat otoriter menjadi fasilitator, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar menemukan sendiri, siswa makin aktif serta kooperatif dan bekerja sama dan mengkomunikasi hasil belajarnya.

Dalam hal ini akan dikedepankan salah satu pendekatan pembelajaran dengan harapan dapat mengatasi permasalahan di atas, yaitu dengan diterapkannya pendekatan partisipatif dalam proses pembelajran.

Penerapan pembelajaran partisipatif mensyaratkan tersedianya berbagai metode dan teknik pembelajaran yang cocok untuk itu. Metode pembelajaran adalah kegiatan atau cara umum penggolongan peserta didik, sedangkan teknik pembelajaran adalah langkah atau cara khusus yang digunakan pendidik dalam masing-masing metode pembelajaran. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran partisipatif ternyata bermacam ragam, yang dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu metode pembelajaran perorangan (individual methods), metode pembelajaran kelompok (group methods), dan metode pembelajaran masal atau pembangunan masyarakat (community methods) (Verne dan Knowles, 1977:13). Teknik-teknik pembelajaran partisipatif, berdasarkan pengelompokan metode, beraneka ragam pula. Dalam metode pembelajaran perorangan dikenal teknik pembelajaran yaitu tutorial, bimbingan perorangan, pembelajaran individual, magang, sorogan. Dalam metode pembelajaran kelompok terdapat teknik diskusi, demontrasi, simulasi, kerja kelompok, situasi hiptetis, pemecaham masalah kritis, bermain peran dan sebagainya. Ke dalam metode pembelajaran masal atau pembangunan masyarakat, termasuk teknik kontak social, paksaan sosial (social pressure), demontrasi proses dan/atau demontrasi hasil, aksi partisipasi. Teknik-teknik pembelajaran dalam setiap metode itu tidak dapat dipisahkan secara mutlak, karena suatu teknik dapat pula digunakan dalam metode yang berbeda, seperti metode demonstrasi yang digunakan dalam metode pembelajaran kelompok dapat digunakan pula dalam metode pembelajaran masal atau pembangunan masyarakat atau dalam metode pembelajaran perorangan. Dengan penerapan pendekatan partisifatif ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bahasa Arab. Tentunya metode dan teknik pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan siswa. Agar para siswa mendapatkan motivasi baru, aktif serta lebih kreatif lagi dalam melakukan proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Arab.

B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah: Kesulitan siswa kelas VIII MTS AS-SAWIYAH Bandung dalam meningkatkan prestasi bahasa Arab. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakwah penerapan partisipatif dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTS AS-SAWIYAH Bandung? 2. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan Pendekatan Partisipatif? 3. Sejauh manakah keterampilan kooperatif siswa dapat dimunculkan dalam pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan penerapan Partisipatif?

C. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini adalah penerapan pendekatan partisipatif. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTS AS-SAWIYAH Bandung.

D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Tindakan dalam PTK ini adalah Hasil belajar bahasa arab akan meningkat dengan menggunakan penerapan pembbelajaran Partisipatif dan Keterampilan kooperatif siswa akan muncul lebih banyak melalui pembelajaran partisipatif.

E. Tujuan Penelitian
Pendekatan partisipatif ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTS AS-SAWIYAH Bandung.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pengelolaan pembelajaran , khususnya bagi guru yang mengajar bahasa arab, yaitu sebagai berikut: 1. Memiliki gambaran tentang pembelajaran bahasa Arab yang efektif 6

2. Dapat mengidentifikasikan permasalahan yang timbul di kelas, sekaligus mencari solusi pemecahannya. 3. Dipergunakan untuk menyusun program peningkatan efektivitas pembelajarn bahasa arab pada tahap berikutnya.

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Pendekatan Partisipatif


Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning) merupakan model pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Dengan meminjam pemikiran Knowles, (E.Mulyasa,2003) menyebutkan indikator pembelajaran partsipatif, yaitu : (1) adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik; (2) adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan; (3) dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik. Dalam pembelajaran partisipatif terdapat tiga pihak sebagai pemegang peran seperti diungkapkan oleh Prof. H.D. Sudjana S., S.Pd., M. Ed., Ph.D. yakni pendidik, peserta didik, dan kurikulum yang menjadi kepedulian keduanya, yaitu kepedulian pendidik dan peserta didik (siswa, warga belajar, peserta latihan). Pendidik dengan penamaan lain baginya seperti pamong belajar, pembimbing, dan pelatih atau widyaiswara, adalah sebagai pemegang utama dalam stiap strategi kegiatan pembelajaran. Strategi kegiatan pembelajaran dapat ditinjau berdasarkan pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Secara sempit, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan secara luas, strategi pembelajaran dapat diberi arti sebagai penetapan semua aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses, hasil dan pengaruh kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan kegiatan yang ditimbulkannya, strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam proses keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

B. Prosedur Pembelajaran Partisipatif


Pengembangan pembelajaran partisipatif dilakukan dengan prosedur berikut:  Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap belajar.  Membantu peserta didik menyusun kelompok, agar siap belajar dan membelajarkan  Membantu peserta didik untuk mendiagnosis dan menemukan kebutuhan belajarnya.  Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar.  Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman belajar.  Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.  Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil belajar.

C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994 : 787) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang diberikan guru. Prestasi belajar siswa ini merupakan implementasi hasil belajar siswa sebagai hasil proses pembelajaran yang diterimanya. Anonim (2003 : 29) mengatakan bahwa hasil belajar dalan tinjauan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah pernyataan unjuk kerja yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu. Prestasi belajar adalah suatu kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. Prestasi belajar adalah prestasi yang diperoleh disekolah dan di luar sekolah. Prestasi belajar di sekolah adalah hasil yang diperoleh anak-anak berupa nilai mata pelajaran: (Sunartana, 1997:55). Menurut Bloom (1971:7) Prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku

yang meliputi tiga ranah yaitu: kognetif, afektif, dan psikomotor. Gambaran prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dengan angka dari 0 sampai dengan 10 (Arikunto, 1998:62). Disamping itu prestasi belajar dapat dioperasikan dalam bentuk indikator- indikator berupa nilai raport, angka kelulusan dan predikat keberhasilan (Saifudin Azwar, 1996:44). Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah : kemampuan aktual yang dapat diukur setelah mengalami proses belajar praktek tentang pengetahuan dan ketrampilan tertentu, nilai-nilai yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari proses belajar di sekolah. Hasil yang diperoleh siswa dalam satu mata pelajaran dinyatakan dalam bentuk nilai yang disebut dengan prestasi belajar.

D. Urgensi pembelajaran Bahasa Arab


Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga

pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Pembelajaran asal kata dari belajar yang berimbuhan pe-an. Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, (M. Sobry Sutikno: 2004) Sedangkan pengertian pembelajaran itu sendiri adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Dilihat dari pengertian pembelajaran itu sendiri, terdapat suatu proses memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran bahasa arab sendiri ialah segala upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam mata pelajaran bahasa aran itu sendiri. Pembelajaran bahasa arab lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana

10

cara mengorganisasikan materi pelajaran bahasa arab, menyampaikan materi pelajaran, dan mengelolala pembelajaran bahasa arab. Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran di Mts Miftahu Falah yang terdiri dari 4 bidang keterampilan yaitu meliputi keterampilan berbicara (maharotul kalam), keterampilan menyimak (maharotul istima), keterampilan membaca (maharotul qiroah), dan keterampilan menulis (maharotul kitabah). Adapun metode pembelajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: metode tradisional/klasikal dan metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metod bahasa Arab yang terfokus pada bahasa sebagai budaya ilmu sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Sedangkan metode Modern ialah metode yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Menurut Dr. Muhammad Ali Al-Khuli, ada empat metode yang terkenal yaitu : Metode Tata Bahasa dan Tarjamah (Qawaid wa Tarjamah), metode langsung (Tariqoh Mubasyiroh), Metode Audiolingual (Syamiyyah Syafawiyah), dan Metode elektik (tariqah Intiqqiyyah). Bahasa Arab memiliki kedudukan yang khas diantara bahasa-bahasa lain di dunia.

Kebutuhan terhadap bahasa Arab selalu bertambah hari demi hari, lebih-lebih di jaman modern ini. Urgensi dan kebutuhan terhadap bahasa arab disebabkan oleh beberapa faktor berikut: Pertama, bahasa Arab merupakan bahsa al-Quran. Dengan demikian, bahasa Arab sangat dibutuhkan oleh semua umat Islam untuk membaca dan memahami al-Quran serta mengetahui berbagai perintah dan larangan Allah, serta hukum-hukum syariah lainnya. Kedua, bahasa Arab merupakan bahasa shalat. Seorang muslim yang menunaikan shalat, pasti melakukan dengan bahasa Arab. Dengan demikian, bahasa Arab berkaitan erat dengan rukun Islam yang pokok. Oleh karena itu, mempelajari bahsa Arab bagi setiap muslim hukumnya wajib.

11

Ketiga, bahsa Arab merupakan bahasa hadits. Jika seorang muslim ingin membaca dan memahami hadits-hadits nabi saw, ia harus memahami bahasa Arab. Keempat, banyaknya pengguna bahasa Arab. Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa pertama oleh lebih dari dua puluh dua negara Arab dan sebagai bahasa ke-dua di berbagai belahan negara Islam. Artinya, sekitar sepertujuh negara-negara di dunia menggunaka bahasa Arab sebagai bahasa pertama. Selain itu, di negara-negara Islam banyak diselenggarakan pembelajaran bahaa Arab karena bahasa ini berkaitan erat dengan agamanya.

12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting dan Subjek Penelitian


Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Mts As-Sawiyah Bandung. Sedangkan subjek yang menjadi sasaran dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas VII yang berjumlah 27 siswa .

B. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan melalui catatan observasi dan hasil evaluasi berupa angket yang dilakukan sampai siklus II bersama mitra kolaborasi. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan pemunculan kooperatif siswa, sedangkan angket dilakukan untuk mengukur minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa arab.

C. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil setting di Mts As-Sawiyah yang subjek penelitiannya adalah kelas VII ini, pelaksanaannya mengikuti alur sebagai berikut : 1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran Bahasa Arab dan penetapan alokasi waktu pelaksanaan Mei-Juni 2011. a. Membuat rencana pembelajaran kooperatif b. Membuat kerja siswa. c. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK. d. Menyusun ala angket. 2. Tindakan (acting),meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar melalui model pembelajaran Partisipatif. 3. Pengamatan (Observasi), dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi kegiatan belajar siswa, keaktifan siswa di kelas, pengembangan materi, dan kemampuan dan hasil belajar siswa. 13

4. Refleksi, meliputi kegiatan analisis hasil belajar dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya. D. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi: sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: No 1 Sumber Data Siswa Siswa Jenis Data Yang Teknik Pengumpulan Instrumen

dapat Melaksanakan tes Soal Test

menjawab soal pre test dan tertulis post test 2 Guru Langkah-langkah Pembelajaran 3 Guru Siswa Observasi Dokumentasi dan Pedoman Observasi dan Pedoman Observasi

dan Aktivitas Guru dan siswa Observasi selama berlangsung pembelajaran dokumentasi

Siswa

Respon

siswa

terhadap Penyebaran

Angket tanggapan siswa

metode pembelajaran yang angket digunakan

14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian 1. Paparan Siklus 1 Materi pembelajaran bahasa arab dikelas VIII MTs As-Sawiyah Bandung dengan menggunakan pendekatan partisipatif yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan metode. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu 25 mei 2011 pukul 12.30-14.00 WIB. Asep Mauludin sebagai pengajar, Komarudin, Ahmad Rizal selaku dokumentator, Indriyani, Dea Meilinda, agus Somantri sebagai observer kegiatan guru dan kegiatan siswa.

a. Deskripsi Pada awal pembelajaran siswa berdoa, kemudian mengabsen siswa dan guru mengadakan apersepsi dengan mengutarakan pertanyaan apakah bahasa arab itu mudah ?hampir 90% siswa menjawab tidak mudah lalu guru bertanya lagi di sini siapa yang suka bahasa arab ? semua siswa mengacungkan tangan dengan berteriak saya pak. Disini bapak ingin menunjuk salah satu dari kalian untuk berbicara bahasa arab. Setelah itu guru mengajarkan materi pembelajaran bahasa arab tentang tarkib.

b. Analisis Berdasarkan pengamatan peneliti yang terdapat dalam catatan lembar observasi mulai pross awal sampai akhir, terdapat beberapa temuan. Temuan pertama, setelah siswa materi dengan penggunaan metode partisipatif siswa lebih semangat belajar bahasa arab, namun masih agak latah dalam pengucapan, ke dua, siswa merasa bingung ketika di Tanya oleh guru tentang susunan kalimat tersebut, ke tiga, disimpulkan bahwa suasana kelas kurang kondusif, penggunaan metode partisipatif dalam pembelajaran bahasa arab lumayan baik, respon siswa terhadap penggunaan metode tersebut sangat baik.

15

c. Refleksi Berdasarkan analisis diatas, penulis mendapatkan gambaran bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode partisipatif sedikitnya ada peningkatan yang semangat dalam diri siswa untuk pembelajarn bahasa arab, dengan proses yang mudah dan menyenangkan.

2. Paparan Siklus II Kegiatan siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 8 juni 2011 pukul 12.30-14.00 WIB. Agus Somantr, Asep Mauludin sebagai pengajar, Komarudin, Ahmad Rizal selaku dokumentator, Indriyani, Dea Meilinda, sebagai observer kegiatan guru dan kegiatan siswa. Kegiatan tindakan pada siklus II diarahkan pada : (I) pengulangan dan pemantapan at-tarokib (II) pengembangan pembelajaran mengenai tarokib dengan metode yang lebih bervariatif dan menyenangkan (III) pemberian angket terhadap siswa yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.

a. Deskripsi Seperti biasa siswa berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pengajaran, kemudian guru mengabsen siswa dan mengadakan apersepsi dengan mengulas dan mengevaluasi hasil belajar yang telah diajarkan minggu lalu. Kemudian guru mengembangkan pembelajran yang akan di pelajari tentang tarokib sesuai dengan musyawarah dan para peneliti yang lainnya, sehingga siswa bener-bener mengerti dan paham apa yang diajarkan oleh guru tentang at-tarokib. Setelah selesai mengajar perkembangan tentang at-tarokib, guru memberikan angket kepada siswa agar mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa arab.

b. Analisis Berdasarkan pengamatan peneliti yang terdapat dalam catatan lembar observasi mulai proses awal sampai akhir, tidak terlalau banyak ditemukan kejanggalan. Akan tetapi pada siklus ke II ini seorang guru langsung memberikan angket.

16

c. Refleksi Pada analisis ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa telah memahami tentang tatacara membuat tarokib fiil mudore dengan metode partisifatip yang menyenangkan. Pada akhir pembelajaran siswa dituntut untuk mengisi angket dan diketahhuilah dari hasil angket tersebut 70% siswa menyukai pembelajran bahasa arab .

B.

PEMBAHASAN Dari pembahasan penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran bahasa

arab tentang susunan kalimat fiil mudore dengan menggunakan metode partisifatip dapat meningkatkan motivasi siswa dan ini terlihat dari respon siswa dan lembar angket.

17

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan metode partisifatip maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan metode partisifatip dapat membantu siswa lebih cepat dalam membuat susunan kalimat bahasa arab khususnya dalam susunan kalimat fi;il mudore, dan guru semakin mampu menjalankan fungsinya sebagai motivator, fsilitator, dan pembimbing siswa sementara aktifitas siswa yang konsentrasi terhadap pembelajarn juga mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan. 2. Pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan metode partisifatip dapat meningkatkan hasil belajar, kualitas siswa dalam belajar walaupun peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan, yaitu dari siklus I dan II meningkat 70%.

B. SARAN Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat di ajukan beberapa saran : 1. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru hendaknya menerapkan proses pembelajaran yang berdasarkan pada pemilihan media atau metode yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan kompetensi siwa, serta penyediaan sumber pembelajaran yang variatif, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kualitas pembelajaran yang dilakukan salah satunya dengan menerapkan metode partisifatip untuk pembelajaran susunan kalimat atau keterampilan bahasa. 2. Implementasi pembelajaran sususnan kalimat hendaklah dapat disosialisasikan lebih lanjut pada setiap mata pelajaran, karena penggunaan media atau metode bisa disesuaikan dengan tingkat pemahaman intelektualnya sehingga menunjukan efektifitas bagi perolehan hasil belajar siswa. Hal ini akan memeberikan motivasi untuk belajar lebih lanjut, sebab hasil belajar banyak dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya, serta sikap dan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang berkembang secara optimal.

18

DAFTAR PUSTAKA

Sutikno, M. Sobry. 2008, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Prospect. Aqib, Z. (2007). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Aqib, Z. (2006). Karya Tulis Ilmiah bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya. Sujana, N. dan Arifin, D. (1988). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Nurgana, E. (1985). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Permadi. Depdiknas.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Mulyasa, M. 2010, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT REMAJA Rosda Karya.

19

LAMPIRAN

        

Silabus Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Format Observasi Anggaran biaya Jadwal penelitian Surat izin penelitian Surat keterangan telah melaksanakan penelitian Dokumentasi gambar-gambar penelitian Riwayat

20

JADWAL PENELITIAN PTK


Hari/tanggal Senin, 16 Mei 2011 Kegiatan Observasi awal

Rabu, 18 Mei 2011

Perencanaan dan persiapan tindakan I siklusI

Rabu, 25 Mei 2011 Senin, 30 Mei 2011

Pelaksaan tindakan I siklus I Perencanaan dan persiapan tindakan II siklus II

Rabu, 8 juni 2011

Pelaksanaan tindakan II siklus II

21

You might also like