Professional Documents
Culture Documents
ini
akan
2_1
dengan mempergunakan rangkaian logika. Komponen rangkaian logika ini pada umumnya mempunyai beberapa input dengan satu out put.
Agar kita memahami bahwa rangkaian logika mempunyai sifat seperti rangklaian listrik atau rangkaian mekanik, maka rangkaian logika harus disusun menurut persamaan matematis, yang sempa dengan persamaan matematis dari rangkaian listrik tersebut. Ada beberapa persamaan yang sudah disederhanakan Boolean antara lain:
1i
2.
3. 4. 5.
6.
Teori Komutatif.
1;i:tr1..:.il:rrr::.,r;!,i:ir.
x::n ::
+
l
:r4rj:l'T:::r::Et:::irt,
..":.::: .-.::::.:
t" .. : : :'.1
TeoriAsosiatif.
Teori ldentitas.
Teori Distributif.
7.
8.
2.2
Gerbang Dasar
Ada tiga gerbang dasar yang akan dibahas pada kesempatan ini, yang Iainnya merupakan komponen bentukan dari gerbang dasar ini.
2.2.1
atau
12
OUTPUT A
0
1
A
1
Jadi inputnya memiliki nilai logika 0 (nol), maka outputnya akan memiliki nilai logika L (satu). Logika Nol ekuivalen dengan nilai tgangan 0-_2 Volt, sedangkan logika satu ekuivalen dengan nilai tegangan 2,5-5 Volt.
13
2.2.2
Gerbang AND
Gerbang AND dipergunakan untuk mengalikan variabel pada suatu persamaan logika. Tanda yang dipergunakan untuk menyatakan operasinya adalah tanda titik. Komponen AND ini mempunyai beberapa jalan masuk (input) dengan satu jalan keluaran (output). Output ini hanya akan bernilai t bila semua inputnya bernilai L, bila salah satu dari inputnya bernilai 0, maka outputnya bernilai 0
A
B
A.B.C
Rangkaian Listrik.
A
0 0 0 0
1
1 1
c
0
1
OUTPUT A.B.C
0 0 0
n
0
1
0
1
I
0 0
1
0
U U
1
0
1
Gambar
2-6
t4
2.2.3
Gerbang OR
Gerbang OR dipergunakan sebagai penjumlah variabel dalam suatu persamaan logika. Tanda yang dipergunakan untuk menyatakan operasinya adalah tanda " + ". Gerbang OR ini mempunyai beberapa input dan satu outputnya. Output hanya bernilai logika 0, bila semua inputnya 0. Apabila salah satu inputnya L, maka outputnya pasti 1. Simbolnya seperti gambar di bawah ini
Gambar
A
tt
OUTPUT A+B
0
0
1 1
I
0
1
15
2.3
Gerbang Lanjutan
Yang dimaksudkan Gerbang Lanjutan di sini adatah beberapa gerbang yang dibentuk dari ketiga gerbang dasar yang telah dibahas di atas., Gerbang-gerbang dimaksud adalah: NAND, NoR dan Exclusive oR.
2.3.1
Gerbang NAND
Gerbang AND kemudian diperluas menjadi gerbang NAND, yang merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Tanda yang dipergunakan untuk menyatakan operasi dari komponen NAND adalah kedua tanda yang dipergunakan oleh kedua gerbang tersebut di atas. Gabungan dari kedua gerbang AND dan Nor ini diperlihatkan pada gambar 2-10, sedangkan simbol Gerbang NAND pada gambar 2_1.!, dan gambar 2-1,2 adalah analogi gerbang NAND pada rangkaian listrik.
Tabel berikut adalah rabel Kebenaran Gerbang NAND. Dengan tabel ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa: bila pada salah satu input gerbang NAND diberi logika 0, maka outputnya akan menghasilkan logika L; dan outputnya akan menghasilkan logika 0 hanya dan bila semua inputnya diberi logika L.
16
OUTPUT AR
1
0 0
1
I
0
1
1 1
2.3,2
Gerbang NOR
Gerbang OR kemudian diperluas menjadi gerbang NOR dengan menambahkan satu gerbang NOT pada outputnya. Tanda yang menyatakan operasi Gerbang NOR adalah kedua tanda yang diterapkan pada gerbang OR dan NOT. Gabungan Gerbang OR dan
NOT diperlihatkan pada gambar 2-'J.3 dan simbol gerbang NOR seperti pada gambar 2-14, sedangkan analogi pada rangkaian listrik seperti ganbar 2-L5.
17
A
0
A-B
0
1
n 0 0
0
1
Dari tabel kebenaran di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa bila salah satu input gerbang NOR diberi logika L, maka outputnya akan menghasilkan 0; outputnya akan menghasilkan logika L hanya dan bila semua inputnya mendapat logika 0. Integration circuit yang mengandung NAND dan NOR dapat dilihat pada gambar 2-16 dan 217.
1B
2.3.3
output
s
Gerbang Ex-OR merupakan kombinasi dari tiga jenis gerbang dasar, yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan persamaan
Dari persamaan Bolean di atas, jelas bahwa gerbang Ex-OR dibentuk dari dua buah NOT, dua buah AND dan sebuah gerbang OR. Gerbang ini dapat dipergunakan sebagai rangkaian pembanding dan sebagai dasar rangkaian ilmu hitung. Rangkaian lengkapnya seperli pada gambar 2-1.8 dan simbolnya pada gambar 2-'J.9 sedangkan IC TTL yang berisi Ex-OR pada gambar 2-20
19
2.4
Schmitt Trigger
Ada suatu persoalan yang dihadapi oleh rangkaian digital, dimana turun dari L menuju O lebih lama dari L micro detik, hal ini dapat
signal input memiliki waktu naik dari 0 menuju 1 atau sebaliknya waktu
menimbulkan noise dan bahkan output akan berosilasi (0 dan 1) jika walrtu ini lebih lama lagi. Wa!:tu yang diijinkan pada IC TTL tidak boleh lebih dari 1 uS, dan untuk CMOS tidak boleh lebih dari 5 uS. Schmitt Trigger dapat dipergunakan untuk mempercepat waktu naik atau waktu tufun dari suatu signal. Schmitt trigger adalah suatu rangkaian dengan feed back positif. Outputnya tidak akan berubah ke L sebelum lebih dari 1,7 volt, dan tidak akan berubah ke nol (0) sebelum kurang dari 0,9 volt. OIeh karena itu nois tidak akan terjadi. Rangkaian dasar Schmitt Trigger diperlihatkan pada gambat 2-27, dengan mengambil sinyal input AC sekalipun dapat menghasilkan output pulsa 60 Hz dengan kualitas baik. Schmitt Trigger dalam bentuk IC TTL 7473,7474,74123 dan CMOS 4584 dan 4093.
Salah satu kegunaan Schmitt Trigger adalah untuk mengkonversi sinyal berbentuk sinus menjadi signal berbentuk segi empat, seperti sinyal suara. Sebagai contoh Gambar 2-24
20
a>---l ! I
;r}/
,P-1
tGnd
Z=BZX-C 5
(a)
2I
(b)
Gambar 2-24 Schmitt Trigger Sebagai Converter Analog ke Digital
2.5
Rangkaian Percobaan
Untuk membuktikan apa yang telah diuraikan di atas dan sekaligus agar kita memiliki keterampilan dalam penggunaan IC TTL, maka berikut ini akan dipaparkan beberapa rangkaian praktik. Dalam praktik IC TTL dibedakan menjadi dua kelompok: Kelompok standar, dan
terbuka (open collector/how output), output masing-masing gerbang harus dihubungkan dengan Vcc baru dapat dihubungkan pada indicator (lihat Gbr. 2-25) Kebanyakan IC TTL membutuhkan Vcc
*SVolt. Maka dengan melihat data book masing-masing IC TTL dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan (Lihat Tabel 2-6). Untuk menentukan resistor pembatas ams, dapat kita hitung dengan cara sebagai berikut:
1. 2.
LED warna merah, kemampuan arusnya 20 mA dan tegangan drop 1.5 V; sedangkan warna hijau kemampuan arus 20 mA dan tegangan drop 3V Tegangan operasi pada TTL (dapat dilihat pada Tabel 2-6) ratarata 5 v. Tegangan saturasi pada transistor rata-rata 0,5 Volt.
3.
Jadi: R untuk gambar 2-25 b = 5-(1 ,s)Vl 20 mA = 175 Ohm R untuk gambar 2-25 c a = 5-(1,5+0,5)V/20mA = 150 f)
22
Sedangkan banyaknya saluran yang dapat dihubungkan pada output suatu rangkaian logika dapat disesuaikan dengan kemampuan fanout komponennya (Iihat Tabel karakleristiknya).
t.
b. Output lowopen colektor ke
^-4
Tr Driver High Outpul
+*
=
d. Tr.
Draver For Low Output
23
s
LUUIU
uftsKAill{u
SUPLY VOLTAGE Min t\rax
MAXI MUM LOGIC 0 INPUT 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 .1.600 .1.630
MAXI MUM LOGIC 0 OUTPUT 0.4 0.4 0.4 0.5 4.4 1.620 1.650
MAxI
MUM LOGIC
1
MMI
MUM LOGIC
0
MMI
MUM LOGIC
1
ITIUAL
ilax
imm Conter
Fre
Fanout
FAiIILY
PROPA GATION
Loading Factor
Cl =snPf
TPHL TPLH
Typical
TI
10.90%
Special Device
OUTPUT
quency
35 Mhz 50 N,lHz 3 [4Hz
125 MHz 10
NIIPPEtrT
400 uA 500 uA 200 uA
'1
7400/5400
5.2515.5
8ns
0.2 ns
tJ ns
5.9 ns 60 ns
15 ns
740015400
12-74 10-74H
7ns
30 ns
/4H00
74100
{
TD
JU
NS
2-74
10-741 12-74 10-74S
1mW
19 mW
trt
/t)
2.Q
27
2.7 -0.s60 -0.960
nA
mA
cns dns
1ns
5ns 8ns
3ns
15 ns
/4S00
741S00
r hJ
I
4mA
40 mA 50 mA 20 Ma
400 uA
45
N4Hz
2mW
60 mW 25 mW
O)
10-7415
4.7 4.7
-0.980 -0.980
40 mA
50 mA
lns lns
x
7
-l m 4,
IUUO
NOT TTL KOMPATIBLE NOT TTL COMPATIBLE TERGANTUNG PADA ARUS MASUK
'1
ns
t\,1c1662
IIECL ill
NItsUL '10.000 IL
MHz
lns
200 MHz
D\,-vl
I\,4ECL
3.5 ns
MC't0101
15
0.7
0.4
Vcc
04
U IANHA
R KE Vcc DIATUR
IERGANTUNG
PADA ARUS IVASUK 1 lllHz
6 nW70 uW
,5_r6n Nq
L0w Thresh Hold PMOS
VCC=+CV +C7o
3.0
0.65
3.5
Vcc-6V
luA
1uA
VDD =9V-5% VGG = VDD Vcc = +5 VDD = +12 VBB = -5 4.5 5.5 2.0 0.8
'1l3 Vcc
[/0s
OR
1.6 Ma @ 0.45 V
1702 ROM
{ x
U'
n15
0.45 -10 uA -10 uA 1.9 mA 150 uA 806A
+12,+5
NI\4OS
Nli/0S t5 ONLY
0.4
l{J pA lIJ PA
10 pA
2.1mA IZ MA
100 uA 5
12 mA
-74
74LS
ttuz
RAM DEPEND ON OPERATING FRE. OUENCY 40 ns 100 ns
lo ! o x
x m
= o I E
f
15
2/3Vm
Vcc01
0.01
10 pA
50 pF
180 ns
50pF 125ns
lMHz c04040
DC=
c)
6)
1/5ns
0u4011
@0.5 2l3Vcc
1/3 Vcc
@4.5V
1.6 mA
AC 3-10
o
C
ct\r0s
Vm=0.01
0.0'1
luA
1oA
0.4 mA @ 00.4
cu
pr
5U
pr
t.?Mnz
4520 b Mnz
UU=X
AC = 3-10
cD4081B
+5V
ai/aq
4UUUd 2/3 Vcc
@2.5V 3mA@
13.5 V
1605U ns
2100c ns
cMos
1/3 Vcc
0.01 0.01
o o
-l o
f.
'1uA
- 1uA
3 mA@
1.5 V
J- IU
cD{0818
10v
4s20
50 pF 90 ns 50 pF 90 ns
cM0s
J. IU
CI\4OS 100 ns
0.5
5nA
5nA
0.4 mA
0.36 mA
2MHz
74C90
@0.4v
@2.4V
0 6'
o
ct\40s
2-74L00
1.
Rangkailah rangkaian percobaan seperti gambar 2-26 dan lengkapilah Tabel Kebenarannya!
INPUT
OUTPUT
B
1
A
0
1 1
A.B
0
1
2.
Lakukan percobaan yang sama untuk gerbang yang lainnya dengan mengoperasikan switch A dan B dan amati LED indikatornya, bila LED menyala berarti logika 1 dan bila padam sama dengan logika 0.
2.6
1. 2.
Soal-soal Latihan
25
3.
Gambar 2-28
b. 4.
-....
-----:::
--:----:----:"-:
):
...
26