Professional Documents
Culture Documents
ISI
..1
Kata
Pengantar
2
Tarikh
Tafsir
di
Masa
Shahabat
3
1.Pengertian Tafsir.................................................................................3
2.Shahabat Nabi.....................................................................................4
3.Urgensi Tafsir Al-Qur'an dalam Islam..................................................5
4.Sejarah Tafsir......................................................................................6
4.1 Sejarah Tafsir di masa Shahabat.............................................6
5.Sumber Tafsir pada Masa Shahabat....................................................7
5.1. Al-Quran Al-Karim....................................................................7
5.1.1
Mujmal
ditafsirkan
oleh
mubayyin
( ...............................................................................7
5.1.2 Muthlaq ditafsirkan oleh muqayyad (
(................................................................................8
5.1.3 Al-Am di tafsirkan oleh Al-Khas (( 8
5.1.4 Sebagian qira-at ditafsirkan oleh qiara-at yang lain (
( .............................9
5.2. Nabi s.a.w................................................................................9
5.3. Pemahaman dan Ijtihad.........................................................10
5.3.1 Dasar-dasar Berijtihad........................................................10
5.4. Ahlul Kitab..............................................................................12
6.Kedudukan Tafsir Sahabat.................................................................12
7.Keistimewaan Tafsir pada Masa Sahabat..........................................13
Daftar Pustaka......................................................................................14
Prakata
Sungguh, penulis merasa seperti balita yang baru berjalan yang
dipaksa meloncat untuk mendapatkan sesuatu di atas sana. Jatuh
bangun berusaha menggapai alhamdulillah penulis tidak menangis
kesakitan- dan akhirnya tertawa gembira ketika berhasil mendapatkan
sesuatu tadi. Betapa tidak, penulis merasa seperti itu. Penulis belum
tahu arah tentang mata kuliah Tafsir dan tertatih-tatih memahami
bahasa Arab diharuskan menyelesaikan tugas dalam waktu cukup
singkat dengan literatur berbahasa Arab. Rasanya seperti menggapai
buah jauh tinggi di pucuk pohon.
Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah dan berpegang pada
tumpuan yang dapat diandalkan selesai sudah tugas penulisan ini.
Memang hasilnya jauh dari memuaskan, tetapi berusaha sendiri
memang mempunyai nilai lebih dibandingkan hanya diberi atau
disuapi. Penulis berusaha berpikir positip bahwa tujuan pemaksaan
ini supaya penulis lebih mandiri, tidak mudah untuk meminta,
berusaha as best as I can, dan tidak mudah menyerah.
Penulis,
Arthika Pusparini
TARIKH
TAFSIR
SHAHABAT
di
MASA
(:)
Beliau menjelaskan ayat-ayat yang tidak dipahami atau samar artinya
kepada para sahabat. Keadaan ini berlangsung sampai dengan
wafatnya Rasulullah s.a.w..
Setelah Rasulullah s.a.w. wafat, para sahabat menafsirkan AlQuran dengan merujuk pada Al-Quran, hadits nabi, ijtihad mereka
sendiri, atau bertanya kepada ahli kitab yahudi dan nashara.
Penafsiran pada masa sahabat tidak mengalami banyak kesulitan
meski ada perbedaan- sebab mereka telah menerima penjelasan
langsung dari Rasulullah s.a.w., mereka memahami bahasa Arab tata
bahasa dan sastra-, kuat hapalannya, dan cerdas. Namun, tidak semua
sahabat mempunyai kemampuan yang sama dalam menafsirkan AlQuran. Sahabat yang banyak menafsirkan Al-Quran adalah Ali bin Abi
Thalib, Ibnu Abbas, Ubay bin Kaab, dan Ibnu Masud.
1. Pengertian Tafsir
Kata tafsir mempunyai banyak pengertian, baik menurut bahasa
atau istilah. Menurut bahasa, tafsir berasal dari kata al-fasru
bermakna
1.
al-ibanah wa
menjelaskan dan menyingkap sesuatu
al-kasyf
yaitu
( :)
Ibnu
Abbas
mengatakan
itu
yaitu perincian.
3. sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa tafsir berasal
dari kata yang maknanya yaitu menyingkap.
Seperti pada ayat
} :
Al-Baqarah 49 {
Yusuf 23 {
} :
Sedangkan menurut istilah, kata
pengertian. Dua diantaranya adalah:
1.
tafsir
mempunyai
banyak
2.
2. Shahabat Nabi
(:)
Suatu kali Rasulullah s.a.w. berkhutbah di atas mimbar membaca ayat
berikut diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir-
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda menjelaskan makna
sebagai berikut:
Ketahuilah bahwa kekuatan itu pada memanah.
Banyak lafal Al-Quran yang membutuhkan tafsir, apalagi sering
digunakan susunan kalimat yang singkat namun luas pengertiannya.
Dalam lafazh yang sedikit saja dapat terhimpun sekian banyak makna.
Untuk itulah diperlukan penjelasan yang berupa tafsir Al-Qur'an.
4. Sejarah Tafsir
:
: ,1{
} :
2
" :
1
2
:
"113 2 "
31
.1
.2
:
} :
{
:
3
: ".
" :
4
"
5. Sumber Tafsir pada Masa Shahabat
5.1.Al-Quran Al-Karim
Para shahabat menafsirkan Al-Quran dengan cara: mujmal
), muthlaq ditafsirkan ( ditafsirkan oleh mubaiyin
), Al-Am di tafsirkan oleh Al (), dan sebagian qira-at ditafsirkan oleh ( Khas
( qiara-at yang lain
). Inilah
oleh muqaiyad
(
.1
.2
.3
mubayyin
oleh
ditafsirkan
Mujmal
5.1.1
)
]} :[103
{
} :
{
] [23
]} :[1
{ ..
{ ] [3
}
] } :[28
{
" 2 "113
" 1 "36
7
3
4
] } :[77
{
.4
]:[27
}
{
]} :[44
muqayyad
oleh
ditafsirkan
Muthlaq
5.1.2
)
)Penafsiran muthlaq dengan muqaiyad terdapat pada surat (ayat
yang menggabungkan dua hukum berbeda karena mempunyai
( sesuatu yang sama. Misalnya wudhu dengan tayamum, ayat dhihar
) . wudhu dan tayamum adalah dua hal( ) dengan qital
yang berbeda hukumnya, tetapi sebab asalnya sama yaitu thaharah.
Begitu pula dhihar dan qital.
.1
.2
]} :[6
{ ..
} :
{ ..
{ ..
] } :[3
] } :[92
Al-Khas
oleh
tafsirkan
di
Al-Am
5.1.3
} :
{ ..
} :
{ ..
} :
{ .. } :
{ ..
?
.
.2
)
.1 " :
"
{
} :
" :
:
"
{
}
.2 } :
{ ..
" : "
5.2.Nabi s.a.w.
Nabi
Muhammad s.a.w. menjadi rujukan para shahabat jika
mereka tidak memahami suatu ayat. Nabi merupakan mubayyin.
.1
{ ,5
}
:
" :
82 :
{
}:
.6 "
- -
":
- -
{ "
} :
7
. "
.2
, :
8
" " :
.3
} :
{
9
2.
] - ]
7
60 : ] - ]
8
9
64 :
6
13 :
10
3.
..{
} :
?
} :
}
Tidaklah mudah memahami ayat di atas jika tidak
mengetahui pola hidup orang-orang ahli kitab di masa
tersebut.
4.
:
"
"
Berdasarkan dasar-dasar berijtihad tersebut, tidaklah sama
tingkatan para shahabat dalam pemahaman dan berijtihad. Dari sekian
banyak shahabat yang banyak menafsirkan Al-Quran seperti Khulafaur
Rosyidin, Ibnu Masud, Ibnu Abbas, Ubai bin Kaab, Zaid bin Tsabit, Abu
Musa al-Asyari, Abdullah bin Jubair, Ummul mukminin Aisyah- hanya
empat diantaranya yang memenuhi dasar-dasar ijtihad di atas. Mereka
adalah Ali bin Thalib, Abdullah bin Masud, Abdullah bin Abbas, dan
Ubai bin Kaab.
Perbedaan tingkat pemahaman di antara shahabat memang
menimbulkan perbedaan pendapat. Namun, hal itu sangat sedikit dan
mereka tidak menjadikan hal itu sebagai pokok perselisihan. Jika ada
hujjah yang lebih kuat mereka akan menerimanya.
:
:
:
:
:
:
:
} :
11
.1
. :
:
} :
{ .. :
.2
" :
:
:
: } :
{ :
:
: : :
} :
{ }
{ .. :
5.4.Ahlul Kitab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
Daftar Pustaka
1. Adz-Dzahabi, Tafsir wal Mufasirun, penerbit Maktabah Wahbah,
2003/1423, hal. 24-73.
2. Ahmad Muhammad Alhashri,
1991/1411, hal. 29, 32-33.
penerbit
Wara
Al-Jayiid,
Beirut,
Al-Kamil,
penerbit
Darul
Fikr,
Beirut,
14