Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN y Senyawa fenol alam y 2% Karbon tumbuhan diubah jadi flavonoid atau 1 milyar ton pertahun y Warna bunga dan buah, flavin (kuning, jingga), antosian (merah, biru, ungu) y Tumbuhan: pigmen, pertumbuh-an, pertumbuhpertahanan, tabir surya, berkomunikasi y Manusia :antioksidan, antiinflamasi, immunostimulan, antikanker, antivirus dan antimikroba.
Kerangka dasar
y Kerangka dasar 15 atom C, dua cincin benzen,
terikat pada rantai propana, susunan C6C3C6 susunan yaitu : 1,3diarilpropana (flavonoid) 1,3 (flavonoid) 1,2 1,2diarilpropana (isoflavonoid) dan 1,1 diaril (isoflavonoid) propana (neoflavonoid) (neoflavonoid)
C3 C3 C1 C2 C1 C2
C3 C1 C2
FLAVONOID
ISOFLAVONOID
NEOFLAVONOID
contoh
1. Flavonoid
OH HO O OH
O O OH
OCH3 O
FLAVON 2. Isoflavonoid
HO O
KUERSETIN
KRANJIN
O OH HO OCH3
FEREIRIN
O H3CO O O O OH O CH2 O OCH3 OCH3 O O
PTEROKARPIN 3. Neoflavonoid
H3CO O O O O OH HO
ROTENON
O H3CO O O
DALBERGIN
BRAZILIN
KALOFILOID
Cincin benzen dihubungkan satuan tiga karbon dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Untuk memudahkan maka cincin pertama benzen diberi indeks A, cincin benzen kedua indeks B dan cincin yang dapat terbentuk cincin C
' ' 8 7 4' OH HO 4' 5' 4 O 6' O ' '
B
9 O ' 5' 6'
B
OH 6
4 5
A
6 5 0
HO
O HO OH
OH
O OH O
KHALKON
OH
OH
OH
Fla v anon
K halk on
OH HO O
b
+
OH HO +O H O
Ha
H OH O
OH [O ]
OH
+
O
a
-H
-H + OH
Flava nonol
H OH
HO
HO
O CH
HO OH
OH
OH
O OH O
OH
Flav on
A uron
Fla vonol
H HO O O OH O H HO O
OH
O OH
Flavanonol -H2O
OH H+ O O OH O OH OH O O O OH OH
2[H]
H+
OH H+ HO O OH OH O O OH OH OH
OH
H+
H+
H+ OH OH HO O HO OH OH OH OH OH O OH O
HO
O OH OH OH
Katekin
Antosianidin
Lanjutan
Pemilihan pelarut tidak hanya tergantung pada kepolaran, tetapi juga tempat substansi berada. berada. Bila pada vakuola sel, bersifat hidrofilik, penyarian dengan air atau pelarut alkoholik. Jika alkoholik. dalam kloroplas pelarut nonpolar sebelum alkoholik. alkoholik. Ekstraksi flavonoid tidak cocok untuk antosianin atau flavonoid kepolaran rendah. Antosian, daun rendah. segar atau bunga segera digerus dengan NaOH yang mengandung 1% HCl pekat. Ekstraksi pekat. terjadi ditandai adanya perubahan warna larutan, kromatografi atau analisis spektroskopi ekstrak segera dilakukan untuk mencegah hidrolsisi glikosida. glikosida. Untuk simplisia yang mengandung flavonoid dengan kepolaran yang lebih rendah lagi langsung diisolasi dengan heksana atau eter beberapa menit, ingat ekstrak yang diperoleh mengandung lemak dan lilin. lilin.
2 Isolasi
Metode terbaik isolasi campuran flavonoid a.l kromatografi kertas (KKt) dan kromatografi lapis tipis (KLT). Metode KKt, kertas (KLT). disarankan kertas Whatman 3MM (46 x 57 cm) atau setara. setara. Ekstrak ditotolkan 8 cm dari tepi lipatan pertama dan 3 cm dari lipatan kedua dengan garis tengah 3 mm berpusat pada satu titik, keringkan bercak dengan pengering rambut. Ekstrak yang rambut. ditotolkan secara umum yaitu dari sejumlah ekstrak yang diperoleh dari 50 100 mg bahan tumbuhan kering. Elusi pertama kering. dapat BAA (n-Butanol, Asam asetat, Air = BAW) 4:1:5 atau TBA (n(t-BuOH:HOAc:H2o) 3:1:1. Kertas diangkat, keringkan di lemari (t-BuOH:HOAc: asam, bagian kromatogram yang dilipat (a) digunting. Eluen digunting. kedua menggunakan biasanya berupa larutan dalam air seperti asam asetat 15%. Untuk antosianin disarankan pengembang 15% setara , biasanya BAA atau Bu/HCl dan kedua HCl 1%. Flavonoid tidak nampak, kecuali antosian (bercak jingga sampai lembayung yang biru dengan uap ammonia), khalkon, auron dan 6-hidroksi flavanol kuning). Karena alasan tersebut, untuk kuning). mendeteksi bercak, kromatogram diperiksa dengan sinar UV (366 nm dan 254 nm) diperjelas dengan uap ammonia. ammonia.
Lanjutan
Untuk isolasi flavonoid skala besar dapat dilakukan dengan kromatografi kolom. Dasarnya, cara ini meliputi penempatan kolom. campuran flavonoid (berupa larutan) di atas kolom berisi serbuk penjerap (seperti selulosa, silika, atau poliamida), lanjutkan dengan elusi beruntun setiap komponen memakai pelarut yang sesuai. Kolom hanya berupa tabung kaca yang dilengkapi dengan sesuai. keran pada salah satu ujungnya dengan ukuran garis tengah berbanding panjang kolom 1:10 atau 1:30. 30. Mengemas kolom dengan hati-hati agar kolom homogen, Jika hatitidak ada kaca masir, dapat kaca wol atau kapas, sumbat ini direndam pengelusi tingginya 10 cm. Kemasan kolom dibuat cm. bubur dengan pelarut sama, lalu dituang ke dalam kolom tanpa putus agar tidak terbentuk lapisan. Kemasan dibiarkan turun dan lapisan. kelebihan pelarut dibiarkan turun. Jika fase diam poliamida yang turun. digunakan maka dianjurkan untuk mengembangkan dulu satu jam. jam. Selanjutnya larutan cuplikan ditempat di atas kemasan sedemikian rupa sehingga berupa satu pita, menggunakan pelarut sesedikit mungkin untuk hasil yang baik. Biarkan larutan cuplikan meresap baik. ke dalam kemasan dengan membuka sedikit keran, tutup dan tambah perlahan-lahan cairan pengelusi dan dibiarkan kembali perlahanmeresap ke dalam kemasan.
8 cm
3 cm
(a)
(b)
biarkan
cm
(c)
(d)
OH O OH O
-
OO
O-
Pembentu
ri flavonoi
engan basa
HO OH O OH NaO c, H HO O OHHO O O O OH
O O
Kompleks flavonoi
Adanya gugus fenol memberikan reaksi positif dengan pereaksi fenol, misalnya besi (III) klorida dan pereaksi asam sulfat memberi warna spesifik. Reaksi ini tidak spesifik, tidak dapat digunakan membedakan golongan dan harus diikuti oleh uji warna lainnya. Flavonoid dengan gugus hidroksil kedudukan orto berwarna kuning intensif jika bereaksi dengan asam borat dan larutan natrium asetat, seperti rekasi berikut:
Selain pada kedudukan orto, gugus hidroksil dengan kedudukan lain diduga dapat membentuk ikatan dengan campuran asam sitrat dan asam borat, pada pemanasan, pereaksi sitroborat, mekanisme reaksi yang terjadi belum dapat diketahui secara pasti. Warna fluoresensi yang terbentuk adalah kuning,kuning kehijauan dengan sinar UV 366 nm. Pereaksi AlCl3 membentuk kompleks dengan flavonoid (gugus hidroksil berkedudukan orto) menimbulkan warna kuning, ini tidak stabil dengan HCl dan terurai kembali, jika gugus hidroksil yang berkedudukan dekat gugus karbonil akan stabil dengan penambahan HCl.
l OH OH HO O l l H l O O HO O O l O
l O OH OH HO O l l O OH O l l O l O l l O l H l HO O HO O l O OH OH
Kompleks flavonoid dengan AlCl3 lewat gugus hidroksil yang berkedudukan orto dan yang berkedudukan dekat gugus karbonil, digunakan dasar penetapan adanya gugus hidroksil pada kedudukan tertentu dalam molekul flavonoid. Lazim identifikasi flavonoid diawali dengan reaksi warna menggunakan pereaksi-pereaksi, seperti natrium hidroksida, asam sulfat, besi (III) klorida, logam magnesium dan asam klorida. Kelarutan dari flavonoid menjadi dasar dalam ekstraksi dan pemisahan secara kromatografi, sifat-sifatnya dengan pereaksi-pereaksi tertentu menjadi dasar analisis spektrofotometri UVtampak.
Hidrolisis
Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan tinggi, seperti bunga, daun, ranting, buah, kayu, kulit, kayu dan akar. Flavanoid akar. tertentu bisa terkonsentrasi pada satu jaringan, misal antosianidin zat warna bunga, buah dan daun. daun. Sebagian besar flavonoid alam dalam bentuk glikosida, adalah kombinasi antara gula dan alkohol saling berikatan melalui ikatan glikosida. glikosida. Prinsip ikatan glikosida, gugus hidoksil dari alkohol beradisi ke gugus karbonil dari gula, sama seperti adisi alkohol ke aldehida yang dikatalis oleh adanya asam menghasilkan asetal. asetal.
OR' C
R'-OH H
+
R C
+C
R
OR'
R' H
+
OR'
H O
OH
Aldehida
Alkohol
emiasetal
Asetal
CH OH OH OH OH OH O C H OH
CH OH O OH H OH
+
CH OH OH R'OH OH OH OH O OR'
Glukosida
Pada hidrolisis, glikosida terurai kembali atas komponennya menghasilkan gula dan alkohol, alkohol disebut aglikon. Biasanya, sisa gula aglikon. dari glikosida flavonoid alam adalah glukosa, rhamnosa, galaktosa dan gentiobiosa, sehingga glikosida tersebut masing-masing disebut masingglukosida, rhamnosida, galaktosida dan gentiobiosida. gentiobiosida. Flavonoid dapat ditemukan sebagai mono, di atau tri-glikosida, dimana satu, dua atau tiga trigugus hidroksil dalam molekul flavonoid terikat oleh gula. Poliglikosida larut dalam air dan gula. hanya sedikit larut dalam pelarut organik seperti eter, benzen, kloroform dan aseton. aseton. Untuk membedakan aglikon dan gula yang terikat sebagai glikosida, perlu dilakukan hidrolisis dapat dengan asam, enzim atau basa. basa.
HIDROLISIS DE GA BASA
Jarang digunakan hidrolisis gliksodia flavonoid, digunakan untuk memutuskan gula secara selektif dari posisi 7, 4, 3-hidroksil. Keselektifan ini kebalikan dari hidroksil. hidrolisis asam. asam. Hidrolsis basa melepaskan disakarida dari 7 hidroksil asal ikatan antara glukosida bukan (1----2). Rutinosida ----2 terhidrolisis, tetapi 7-O-apiol (1----2) glukosida dan 7----2 O-neohesperidosida tidak hidrolsis. Jaga tidak ada hidrolsis. kontak udara, sebab flavonoid terurai suasana basa jika ada oksigen. Kebanyakan 7 dan 4 O gliksida oksigen. pecah waktu 30 menit, beberapa glikosida perlukan waktu dua jam.Pemutusan gula yang terikat posisi 4 jam. secara selektif tanpa ganggu gula posisi 7. Cara: Cara: Larutan glikosida (10 30 mg) dalam 10 ml KOH 0,5% refluks dengan tangas air 30 menit lingkungan N2. Netralkan dengan HCl 2N, dikromatografi kertas eluen HOAc 15% untuk isolasi flavonoid 15%