You are on page 1of 129

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2008-2013. Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2008-2013 ini disusun dalam upaya menyelaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Strategis Kota Sukabumi 2008-2013 dalam masa pemerintahan walikota terpilih. Yang memuat Visi, dan Misi Dinas Kesehatan yang dicapai melalui penetapan dan Pelaksanaan Strategi, Kebijakan, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan. Sasaran dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan secara langsung

maupun tidak langsung dapat mengidentifikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan TA 20082013 sebagai upaya pemecahan berbagai masalah kesehatan dengan peningkatan pelayanan yang lebih berkualitas, efektif, efesien dan berkesinambungan serta dapat meningkatkan akuntabilitas public melalui pencapaian Visi dan Misi Dinas Kesehatan. Akhir kata, semoga Renstra 2008-2013 dapat dilaksanakan secara optimal berhasil guna dan berdaya guna dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan kinerja pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi

Sukabumi, Januari 2008 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Dr. BOYKE PRIYONO, Mkes Pembina Tk I NIP. 140 127 965

RENSTRA TRANSISI
2006-2008

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI


DINAS KESEHATAN
Jl. Suryakencana No. 45 Telp (o266) 221213 Kota Sukabumi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayahNya, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2008-2013. Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2008-2013 ini disusun dalam upaya menyelaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Strategis Kota Sukabumi 2008-2013 dalam masa pemerintahan walikota terpilih. Yang memuat Visi, dan Misi Dinas Kesehatan yang dicapai melalui penetapan dan Pelaksanaan Strategi, Kebijakan, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan. Sasaran dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan secara langsung maupun tidak langsung dapat mengidentifikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan TA 2008-2013 sebagai upaya pemecahan berbagai masalah kesehatan dengan peningkatan pelayanan yang lebih berkualitas, efektif, efesien dan berkesinambungan serta dapat meningkatkan akuntabilitas public melalui pencapaian Visi dan Misi Dinas Kesehatan. Akhir kata, semoga Renstra 2008-2013 dapat dilaksanakan secara optimal berhasil guna dan berdaya guna dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan kinerja pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi

Sukabumi, Januari 2008 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

Dr. BOYKE PRIYONO, Mkes Pembina Tk I NIP. 140 127 965

DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR .................................................................................................. . DAFTAR ISI ................................................................................................................ . DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ...................................................................... .............................. i ii v

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 1.2 Latar Belakang ............................................................................. . Maksud dan Tujuan........................................................................ 1.2.1 Maksud ................................................................................ 1.2.2 Tujuan ................................................................................. . 1.3 1.4 Landasan Hukum ........................................................................... Kedudukan dan Peran Renstra SKPD Dalam Perencanaan Daerah.. 1.5 Sistematika Penulisan .................. 5 6 1 3 3 3 4

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2.1 2.2 2.3 2.4 Struktur Organisasi......................................................................... Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan ..................................... Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) ........................................... Mekanisme dan Metode Perencanaan Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi............................................................................... 21 8 9 11

BAB III

PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 3.1 Kinerja Pelayanan Masa Kini ... 23

ii

3.1.1 Bidang Pelayanan Kesehatan.... 3.1.1.1 Seksi Kesehatan Khusus . 3.1.1.2 Seksi Gizi ..... 3.1.1.3 Seksi Kesehatan Komunitas .......................... 3.1.2 Bidang Penunjang Kesehatan ........................... 3.1.2.1 Seksi Promosi Kesehatan 3.1.2.2 Seksi Perizinan dan Bina Sarana Kesehatan 3.1.2.3 Seksi Perbekalan Kesehatan 3.1.3 Bidang P2M-PL 3.1.3.1 Seksi Pemberantasan Penyakit ................................ 3.1.3.2 Seksi Pencegahan Penyakit ..................................... 3.1.3.3 Seksi Penyehatan Lingkungan ................................. 3.1.4 Sekretariat Tata Usaha ........................................................ 3.1.4.1 Sub Bag Keuangan dan Kepegawaian .................... 3.1.4.2 Sub Bag Perencanaan dan Informasi Kesehatan...... 3.1.4.3 Sub Bag Umum dan Perlengkapan........................... 3.2 Kelemahan dan Kekuatan Internal................................................ 3.2.1 Kekuatan .............................................................................. 3.2.2 Kelemahan ........................................................................... 3.3 Peluang dan Tantangan External .................................................. 3.3.1 Peluang ................................................................................. 3.3.2 Tantangan External .............................................................. 3.4 Rumusan Permasalahan Strategis Yang dihadapi Masa Kini........ 3.4.1 Penyakit Menular Berbasis Lingkungan dan Komitmen Global .................................................................................. 3.4.2 Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Berencana (KIA & KB) ..................................................................................... . 3.4.3 Keluarga Miskin (Gakin) ..................................................... 3.4.4 Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Sukabumi (Jamkesmas Kota Sukabumi) .....................................................................

23 23 26 30 35 35 39 41 43 44 47 50 51 51 55 66 72 72 73 73 73 74 74

74

75 77

77

iii

3.4.5 Promosi Kesehatan ................................................................ 3.4.6 Regulasi Pelayanan Kesehatan .............................................. 3.4.7 Kapasitas Adinistrasi dan Manajemen Kesehatan ................ 3.5 Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang Berpengaruh pada Tupoksi SKPD .................................................. 3.6 Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang Perlu Dilakukan (untuk lebih efisien dan efektif) .......................................................

78 78 79

80

84

BAB

IV 4.1 4.2 4.3

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi SKPD ....................................................................................... Misi SKPD ...................................................................................... Tujuan .......................................................................................... .... 4.3.1 Tujuan Umum ...................................................................... 4.3.2 Tujuan khusus ..................................................................... 90 90 92 92 92 93 99 102

4.4 4.5 4.6

Sasaran ............................................................................ ................. Strategi ............................................................................................. Kebijakan Umum Pembengunan Kesehatan ...................................

BAB

V 5.1 5.2 5.3 5.4

PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA Program, kegiatan dan Indikator Kinerja SKPD ............................. Program dan Kegiatan Lintas SKPD ............................................... Program dan Kegiatan Lintas Kewilayahan .................................... Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan .............................. 103 111 112 113

BAB

VI

PENUTUP

114

iv

DAFTAR TABEL
NO. TABEL 2.1 2.2 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 JUDUL TABEL Jenis Ketenagaan dan Golongan Jenis Ketenagaan dan Status Kepegawaiannya Persentase Balita yang Berat Badannya Naik Cakupan Balita Mendapatkan Kapsul Vitamin A Persentase Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tabel Fe Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Jumlah Bumil, Bumil Risk, Bulin, Neonatal, Bayi, Balita di Kota Sukabumi Tahun 2008 Pencapaian SPM Seksi Kesehatan Komunitas Tahun 2005-2007 Pencapaian SPM Promosi Kesehatan tahun 2006-2007 di Kota Sukabumi Pencapaian PHBS Rumah Tangga Di Kota Sukabumi Tahun 2007 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri Di Kota Sukabumi Tahun 2006-2007 Pencapaian SPM bidang Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (%) Biaya kebutuhan Obat 2005-2007 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2004 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2005 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2006 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2007 KASUS HIV / AIDS DI KOTA SUKABUMI TAHUN 2007 Pencapaian SPM Kesehatan Lingkungan Pencapain SPM Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Institusi Yamng dibina HAL 9 10 27 28 29 29 30 32 36

3.8

37

3.9

39

3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 3.17 3.18

41 42 44 45 46 46 49 50 51

NO. TABEL 3.19 3.20 3.21

JUDUL TABEL Laporan Realisasi dan Anggaran Pendapatan 3 (tiga) Tahun terakhir Data Pegawai Kesehatan yang Akan Pengsiun Tahun 2009-2013 Alokasi Anggaran Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi T.A 2005 Alokasi Anggaran Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi T A 2006 Alokasi Anggaran Kesehatan Pada Dinas kesehatan Kota Sukabumi T.A 2007 Pencapaian SPM Rehab Pembangunan Puskesmas Dan Anggaran tahun 2003 s/d 2008 Rehab Dan Pembangunan Puskesmas Pembantu Rehab dan Pembangunan Rumdin Data Kendaraan roda 2 dan roda 4 perolehan tahun 2003 s/d 2007 Sasaran Kinerja Program Tahun 2008-2014

HAL 53 54 57

3.22

58

3.23 3.24 3.25 3.26 3.27 3.28 4.1

59 60 68 69 70 72 94

vi

DAFTAR GAMBAR
NO. GAMBAR 1.1 JUDUL GAMBAR Kedudukan dan Peran Renstra SKPD dalam Perencanaan Daerah Rancangan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Trend Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Kematian Balita Gizi Buruk Tahun 2000-2007 Pencapaian Rumah Tangga Sehat di Kota Sukabumi Tahun 2007 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Hal 5

2.1

3.1

27

3.2 3.3

37 55

vii

viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tujuan Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk

mencapai tujuan tersebut diselenggarakanlah program pembangunan nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah. Permasalahan pembangunan kesehatan secara nasional adalah masih rendahnya kualitas

kesehatan penduduk yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu melahirkan, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang; masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar daerah, dan antar kelompok status sosial ekonomi; belum memadai jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. Di Kota Sukabumi permasalahan kesehatan selama kurun waktu 3-4 tahun terakhir yang menyangkut morbiditas penduduk dan mortalitas ibu, bayi dan anak penyakit menular dengan masih didominasi oleh

risk factor lingkungan dan risk factor perilaku yang tidak sehat.

Penyakit tersebut antara lain :

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

Tabel 1.1 Prevalensi Penyakit Menular di Kota Sukabumi Tahun 2005 - tahun 2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Kasus Baru CFR (%) Kasus Baru CFR (%) Kasus Baru CFR (%) TB BTA + 281 2.13 319 0 272 0 HIV 18 33.3 92 44.56 36 64.2 AIDS 8 33.3 48 44.56 14 64.2 AFP 4 0 5 0 1 0 Tetanus Neonatorum 0 0 0 0 0 0 Malaria 0 0 0 0 0 0 DBD/DHF 371 1.62 393 0 969 0.10 ISPA 4667 0,19 5889 0 4721 0 Diare 12866 0 13099 0,04 18525 0.0054 Kusta 1 0 4 0 1 0 Filariasis 2 0 5 0 0 0 Gigitan HPR 21 0 19 0 30 0 Campak 443 0 121 0 103 0 Sumber : Profil Kesehatan 2007 Penyakit Menular

Sedangkan untuk kematian ibu , bayi dan anak selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Kematian Ibu, Bayi dan Balita Di Kota Sukabumi Tahun 2004- 2007

No 1. 2. 3.

Kematian Kematian Ibu Kematian Bayi Kematian Balita

Tahun 2004 8 83 6 2005 4 47 9 2006 8 39 8 2007 8 39 7

Sumber: Profil kesehatan Th. 2005 s/d 2007 Penyebab kematian ibu dari tahun ke tahun masih didominasi oleh perdarahan, pre eklampsia yang disertai penyakit infeksi paru dan suspect Demam Berdarah. Sedangkan penyebab kematian pada bayi lebih banyak disebabkan karena prematuritas dan asphyxia berat. Sementara kematian pada balita penyebab utamanya lebih banyak oleh karena penyakit infeksi dengan status gizi yang buruk .
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

Dalam upaya mengatasi permasalahan seperti tersebut di atas serta untuk kesinambungan program pembangunan kesehatan perlu disusun rencana kerja yang optimal, baik yang bersifat jangka pendek (tahunan), jangka menengah (5 tahunan) maupun jangka panjang (25 tahunan). Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mewajibkan setiap Satuan Kerja Perangkat Derah (SKPD) membuat Rencana Strategis (RENSTRA) yang akan dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yang merupakan SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi, berpedoman kepada UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta mengacu kepada Visi, Misi Walikota dalam RPJMD, mempunyai kewajiban menyusun perencanaan strategis 2008 2013 sebagai upaya menterjemahkan, mengoperasionalkan dan mengimplementasikan Visi, Misi, tujuan, strategi, kebijakan dan agenda Walikota kedalam Tupoksi SKPD Dinas kesehatan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2008 2013 ini selanjutnya dipergunakan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Kesehatan setiap tahunnya sejak tahun 2008 sampai 2013, dan dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu program.

1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Penyusunan Renstra Maksud penyusunan Rencana Strategis ini adalah memberikan arah dan kebijakan pelaksanaan pembangunan kesehatan selama lima tahun kedepan kepada para pelaksana program dan kegiatan serta stakeholder kesehatan yang diimplementasikan secara tahunan sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat Kota Sukabumi yang optimal . 1.2.2 Tujuan Penyusunan Renstra Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Strategis ini adalah : 1. Tersedianya dokumen perencanaan yang menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Lima Tahunan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

2. Tersedianya landasan bagi Pemerintah Kota Sukabumi dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja Dinas Kesehatan, sehingga pelaksanaan pembangunan kesehatan dapat memberikan manfaat yang maksimal kesehatan. 3. Tersusunnya program dan kegiatan prioritas yang dapat menjadi pedoman mewujudkan Kota Sukabumi sebagai Kota Sehat . untuk bagi peningkatan derajat

1.3. Landasan Hukum Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD Dinas Kesehatan Kota Sukabumi secara lebih spesifik adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional. 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal 8. Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksnaan Rencana Pembangunan Daerah. 9. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 10. Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan

Standar Pelayanan Minimal.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

1.4.

Kedudukan dan Peran Renstra SKPD Dalam Perencanaan Daerah. Gambar 1.1. KEDUDUKAN DAN PERAN RENSTRA SKPD DALAM PERENCANAAN DAERAH
RPJM-Nasional (5 tahun) Pedoman RPJP-Nasional (20 tahun) Acuan (20 Tahun)

Memperhatikan

(5 Tahun)

Acuan

RPJP-DAERAH Propinsi RPJM-Daerah Propinsi/ RenstradaPropinsi dan stndar Pelayanan Propinsi Acuan RPJP-DAERAH Kab/Kota Memperhatikan Pedoman RPJM-Daerah Kab/Kota (5 tahun) Kab / Kota Input Rancangan Renstra SKPD Renstra-SKPD Renstra-SKPD ( 5 tahun) Acuan RKP Acuan Renja-SKPD (1 tahun)

Pedoman Penjabaran RKPD Kab / Kota ( 1 tahun) (1 Tahun) Acuan Input Pedoman Pedoman

Pedoman RAPBD Kab / Kota (1 Tahun) (1 tahun) (1 Tahun) APBD Kab/Kota

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

Dilihat dari skema gambar di atas , maka kedudukan dan peran Renstra SKPD dalam perencanaan daerah adalah sebagai berikut : Berdasarkan pada UU Nomor 25 tahun 2004 (psl 7 ) dan UU Nomor 32 tahun 2004 (psl 151 ayat 1) Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD yang memuat visi, misi, tujuan,

strategi, kebijakan program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Selanjutnya psl 19 UU nomor 25 tahun 2004 disebutkan juga bahwa Renstra SKPD ditetapkan dengan peraturan pimpinan SKPD setelah disesuaikan dengan RPJMD hasil penetapan Kepala Daerah, dengan demikian Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan resmi daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan

pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tepilih. Oleh karena

Renstra SKPD harus berpedoman pada RPJMD dan sangat erat kaitannya dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih maka dokumen Renstra SKPD harus dapat menterjemahkan secara

strategis, sistematis, dan terpadu dari Visi dan Misi Kepala Daerah ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program prioritas SKPD serta menetapkan tolok ukur pencapaiannya. Selanjutnya Renstra SKPD tersebut dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana kerja tahunan SKPD (Renja SKPD) dan harus dapat diterjemahkan secara konsisten ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran tahunan lainnya seperti RKPD, RKA SKPD, RAPBD, dan APBD 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Dokumen Perencanaan Strategis SKPD Dinas Kesehatan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. BAB II Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Hukum Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD dalam Perencanaan Daerah Sistematika Penlisan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD 2.1. Struktur Organisasi

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

2.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapannya 2.3. TUPOKSI 2.4. Sistem, Prosedur, Mekanisme BAB III PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD 3.1. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap SPM) 3.2. Kelemahan dan Kekuatan Internal 3.3. Peluang dan Tantangan Eksternal 3.4. Rumusan Permasalahan Strategis yang dihadapi masa kini 3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan masa depan yang berperngaruh pada tupoksi SKPD 3.6. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih efisien dan efektif)

BAB

IV

VISI, MISI TUJUAN , STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi SKPD 4.2. Misi SKPD 4.3. Tujuan 4.4. Strategi 4.5. Kebijakan

BAB

PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA 5.1. Program, Kegiatan, dan Indikator Kinerja SKPD 5.2. Program dan Kegiatan Lintas SKPD 5.3. Program dan Kegiatan Lintas Kewilayahan 5.4. Pagu Indikatif dan Indikasi sumber Pendanaan

BAB

VI

PENUTUP

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

2.1. Struktur Organisasi Gambar 2.1 RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI
(Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007)

KEPALA DINAS KESEHATAN SEKRETARIAT

SUB.BAG. UMUM & KEPEGAWAIAN

SUB.BAG. KEUANGAN

SUB.BAG. PERENCANAAN KESEHATAN

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

BIDAN PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN

BIDANG PROMOSI DAN SARANA KESEHATAN

SEKSI KESEHATAN KOMUNITAS

SEKSI GIZI

SEKSI KESEHATAN KHUSUS

SEKSI SURVEILANS DAN IMMUNISASI

SEKSI PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN

SEKSI SEKSI BINA PERBEKALAN SARANA KESEHATAN KESEHATAN

SEKSI PROMOSI KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS (15) LABKESDA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

2.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan Keadaan Tenaga pada Dinas Kesehatan sebanyak 415 orang yang terbagi dari 414 orang bekerja pada Dinas Kesehatan dan UPTD-UPTD Puskesmas , 1 orang dipekerjakan pada PD Waluya Sukabumi. 1). Data berdasarkan Golongan Tabel 2.1 Jenis Ketenagaan dan Golongan
I. Data berdasarkan Golongan Jenis Ketenaga 1. MEDIS : Dokter Dokter Gigi 2. SARJANA KESEHATAN LAIN : 1 6 4 3 1 17 13 13 5 2 8 8 10 1 2 5 5 3 2 1 4 2 3 1 1 1 9 3 4 2 2 1 3 5 3 5 4 18 4 3 3 1 5 1 4 48 12 68 41 51 99 37 14 10 12 4 4 3 1 3 1 6 1 5 5 1 5 4 1 4 2 1 19 3 3 5 2 4 4 8 1 1 1 2 1 2 1 3 1 13 9 1 8 13 2 1 1 2 3 1 4 1 10 13 3 4 36 45 41 8 7 13 13 13 7 4 6 12 23 2 3 4 11 3 16 5 37 6 8 8 404 Magister Kesehatan Masyarakat Sarjana Kesehatan Masyarakat Apoteker 3. PARAMEDIS : Sarjana Keperawatan Akademi Keperawatan Bidan Sekolah Pendidikan Keperawatan Akademi Keperawatan Gigi Sekolah Pendidikan Perawat Gigi 4. PARAMEDIS NON PERAWATAN : Akademi Gizi Akademi Kesehatan Lingkungan /APK Akademi Analis Kesehatan Sekolah Pendidikan Analis Sekolah Pendidikan Ahli Gizi Sekolah Penilik Pembantu Hygiene Sekolah Menengah Farmasi 5. PARAMEDIS PEMBANTU : Pekarya Kesehatan ( SMA + ) Pekarya Kesehatan ( SMP + ) SPK-C/ Juru Kesehatan 6. ADMINISTRASI/ TATA USAHA : Sarjana Non Kesehatan ( S 2 ) Sarjana Non Kesehatan ( S 1 ) Sarjana Muda Non Kesehatan ( D 3 ) Sekolah Menengah Ekonomi Atas ( SMEA ) Sekolah Teknik Mesin Sekolah Menengah Atas ( SMA ) & (SMKK) KPAA Sekolah Menengah Pertama Sekolah Dasar JUMLAH 15 4 1 3 5 7 4 3 1 26 17 I/a I/b I/c 1/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d Jumlah

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

2) Data Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 2.2 Jenis Ketenagaan dan Status Kepegawaiannya

JENIS KETENAGAAN
1. MEDIS : Dokter Dokter Gigi 2. SARJANA KESEHATAN LAIN : Magister Kesehatan Masyarakat Sarjana Kesehatan Masyarakat Apoteker 3. PARAMEDIS : Sarjana Keperawatan Akademi Keperawatan Bidan Sekolah Pendidikan Keperawatan Akademi Keperawatan Gigi Sekolah Pendidikan Perawat Gigi 4. PARAMEDIS NON PERAWATAN : Akademi Gizi Akademi Kesehatan Lingkungan /APK Akademi Analis Kesehatan Sekolah Pendidikan Analis Sekolah Pendidikan Ahli Gizi Sekolah Penilik Pembantu Hygiene Sekolah Menengah Farmasi 5. PARAMEDIS PEMBANTU : Pekarya Kesehatan ( SMA + ) Pekarya Kesehatan ( SMP + ) SPK-C/ Juru Kesehatan 6. ADMINISTRASI/ TATA USAHA : Sarjana Non Kesehatan ( S 2 ) Sarjana Non Kesehatan ( S 1 ) Sarjana Muda Non Kesehatan ( D 3 ) Sekolah Menengah Ekonomi Atas ( SMEA ) Sekolah Teknik Mesin Sekolah Menengah Atas ( SMA ) & (SMKK) KPAA Sekolah Menengah Pertama Sekolah Dasar

PNS PTTP PTTD TKK TKS Jumlah


26 17 10 13 3 4 36 45 41 8 7 13 13 13 7 4 6 12 23 2 3 4 11 3 16 5 37 6 8 8 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 17 10 13 3 4 36 45 41 8 7 13 13 13 7 4 6 12 23 2 3 4 11 3 18 6 38 6 8 11

2 1 1

Sumber : Kepegawaian Dinkes Kota Sukabumi, 2007

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

10

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI ) Berdasarkan PP No 41 Tahun 2007 tentang kelembagaan, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menyusun Tugas Pokok dan Fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan program serta pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI ---------------------------------------------(Berdasarkan PP-41 Tahun 2007 Tentang Kelembagaan) KEPALA DINAS KESEHATAN (1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai Tugas sebagai berikut : a. Membantu Kepala Daerah dalam pelaksanaan tugasnya di bidang Kesehatan baik dalam perumusan kebijakan umum maupun kebijakan Teknis; b. Memberi saran dan pertimbangan di Bidang Kesehatan kepada Kepala Daerah; c. Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan semua kegiatan Dinas; d. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas dinas; e. Menjalin hubungan kerja sama dengan semua instansi baik Pemerintah maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugas dinas; f. Membina dan memotivasi seluruh pegawai di Lingkungan Dinas dalam upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja; g. Menyelenggarakan pembinaan teknis di bidang kesehatan; h. Mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan Kepala Daerah dalam Bidang Kesehatan; i. Mempertanggungjawabkan tugas Dinas secara teknis operasional dan teknis administrasi Kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

11

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Dinas dibantu oleh : 1. Sekretariat Dinas 2. Bidang Pelayanan Kesehatan 3. Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan 4. Bidang Promosi dan Sarana Kesehatan 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari 15 UPTD Puskesmas dan 1 UPTD Labkesda 6. Kelompok Jabatan Fungsional

SEKRETARIAT DINAS (1) Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang mempunyai bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam hal : a. Pemberian pelayanan administrasi umum, Perlengkapan, Kepegawaian, keuangan, dan Penyusunan Program kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas; b. Pengelolaan administrasi umum persuratan, Perjalanan Dinas, dan Rumah Tangga (Kebersihan, keamanan, dan ketertiban) Dinas; c. Penyiapan dan penyusunan surat-surat keputusan atau peraturan yang berkaitan dengan administrasi dan kebijakan kesehatan; d. Pengelolaan perlengkapan dan barang inventaris Dinas; e. Membina dan memotivasi seluruh pegawai di Lingkungan Dinas dalam upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja; f. Menyusun anggaran dan melaksanakan penatausahaan keuangan Dinas; g. Penyusunan program dan pengolahan data kesehatan; h. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) i. j. Penelitian & pengembangan kesehatan (LITBANGKES); Penyusunan Laporan Akuntabilitas kinerja Dinas; tugas membantu dan

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

12

k. Koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu; l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, sekretaris Dinas dibantu oleh : a) Sub.Bag. Umum dan Kepegawaian b) Sub.Bag. Keuangan c) Sub.bag. Perencanaan Kesehatan

a). Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian Dipimpin oleh seorang Kepala Sub.Bagian yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dinas dalam hal : a. Pelayanan administrasi persuratan, perjalanan dinas dan keperluan rumah tangga, serta menjaga keamanan dinas; b. Pengelolaan perlengkapan dan barang inventaris dinas; c. Pengelolaan dan Pelayanan kepegawaian; d. Penyusunan program Diklat dan pengembangan karier pegawai; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b). Sub.Bag. Keuangan Dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dinas dalam hal : a. Penyusunan anggaran Dinas; b. Penatausahaan keuangan Dinas ; c. Verifikasi dan Pengendalian anggaran Dinas; d. Pelayanan keuangan pada pegawai dan unit kerja di lingkungan Dinas; e. Penyusunan Laporan dan Pertanggungjawaban Keuangan; f. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan anggaran Dinas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

13

c). Sub.Bag. Perencanaan Kesehatan Dipimpin oleh seorang Kepala Sub.Bagian yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada sekretaris dinas dalam hal : a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan rencana kerja anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran tahunan Dinas; b. Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data kesehatan; c. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK); d. Penelitian & pengembangan kesehatan (LITBANGKES); e. Monitoring, evaluasi, dan laporan pelaksanaan kegiatan; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas membantu dan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam hal : a. Perencanaan Kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan komunitas, gizi masyarakat, dan kesehatan khusus; b. Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Anak prasekolah, remaja, dan Lansia, program kesehatan wilayah yang spesifik dan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas); c. Pelayanan gizi masyarakat termasuk penanggulangan KEP, VIT.A, GAKY dan Zat Besi; d. Pelayanan kesehatan khusus yang meliputi Kesehatan Gigi dan mulut, kesehatan mata, kesehatan jiwa, NAPZA, Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Kerja (UKK), Kesehatan Olah Raga, pelayanan P3K, penanggulangan bencana pengungsi serta kegawatdaruratan medis; e. Monitoring dan Evaluasi kegiatan pada Bidang Pelayanan Kesehatan; f. Koordinasi dan konsultasi dengan lintas program dan lintas sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

14

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dibantu oleh : a) Seksi Kesehatan Komunitas (Keskom) b) Seksi gizi c) Seksi Kesehatan khusus

a). Seksi Kesehatan Komunitas (Keskom) Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan komunitas; b. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB) dan Lansia; c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas); d. Program kesehatan wilayah yang spesifik; e. Monitoring, dan Evaluasi Program Kesehatan Komunitas; f. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b). Seksi Pelayanan Gizi Masyarakat (Gizi) Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. b. c. d. Perencanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan pelayanan gizi masyarakat; Pelayanan gizi masyarakat termasuk penanggulangan KEP, VIT.A, GAKY, dan Zat Besi. Monitoring, dan Evaluasi program gizi masyarakat; Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas program dan kelancaran pelaksanaan tugas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. Lintas Sektor dalam rangka

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

15

c). Seksi Kesehatan Khusus (KESUS) Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. b. Perencanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan khusus; Pelayanan kesehatan khusus yang meliputi Kesehatan Gigi dan mulut, kesehatan mata, kesehatan jiwa, NAPZA, Kesehatan Sekolah (UKS),anak usia pra sekolah dan usia sekolah, kesehatan remaja, Kesehatan Kerja (UKK), Kesehatan Olah Raga, pelayanan P3K, penanggulangan bencana pengungsi, serta kegawatdaruratan medis; c. d. Monitoring, dan Evaluasi Program kesehatan khusus; Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

(1) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas membantu dan dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; b. Pengendalian Penyakit Menular dan tidak menular; c. Pengamatan penyakit / Surveilans; d. Pelayanan Immunisasi; e. Pengendalian Penyehatan Lingkungan ; f. Monitoring, dan Evaluasi program pada Bidang Pengendalian Penyakit & penyehatan Lingkungan; g. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

16

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dibantu oleh : a) Seksi Surveilans, dan Immunisasi b) Seksi Pengendalian Penyakit Menular c) Seksi Penyehatan Lingkungan

a). Seksi Surveilans, dan Immunisasi Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan program surveilans dan immunisasi; b. Pelayanan Immunisasi; c. Surveilans penyakit dan Kesehatan Haji; d. Monitoring, dan Evaluasi kegiatan surveilans, Immunisasi; e. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas program dan lintas sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b). Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya pengendalian penyakit menular; b. Pelaksanaan pengendalian penyakit menular; c. Monitoring, dan evaluasi kegiatan pengendalaian penyakit menular; d. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

17

c). Seksi Penyehatan Lingkungan Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya pengendalian penyehatan lingkungan (PLP); b. Pembinaan hygiene sanitasi pada Tempat Tempat Umum dan Industri (TTUI), Tempat Pengolahan Makanan (TPM), dan Tempat Umum Pengolahan Makanan (TUPM) dengan rekomendasi laik sehat; c. Berkoordinasi dengan Dinas / Instansi lain yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan untuk pengawasan pembuangan limbah padat dan cair ke lingkungan di sarana kesehatan; d. Berkoordinasi dengan Dinas / Instansi lain yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan untuk penilaian resiko pencemaran air, udara, tanah, dan makanan; e. Pencegahan dan penanggulangan keracunan; f. Monitoring, dan Evaluasi kegiatan Program Penyehatan Lingkungan; g. Koordinasi dan Konsultasi dengan Lintas program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan;

BIDANG PROMOSI DAN SARANA KESEHATAN

(1) Bidang Promosi dan Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan obat dan alat

kesehatan, Bina sarana kesehatan, Perizinan, Pengawasan terhadap perbekalan kesehatan, Promosi Kesehatan, Peran Serta Masyarakat, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan; b. Pengelolaan obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan bagi pelayanan kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas dan Labkesda; c. Pelayanan administrasi, dan rekomendasi perizinan sarana-sarana kelompok, maupun institusi yang berkaitan dengan kesehatan;
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

perorangan, badan,

18

d. Penyelenggaraan program promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan masyarakat tentang PHBS; e. Pengembangan Upaya Kesehatan berbasis Masyarakat (UKBM), seperti

Posyandu,Posbindu, Poskestren dan SBH; f. Peningkatan kemitraan dan peran serta masyarakat ; g. Penyelenggaraan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM); h. Monitoring, dan Evaluasi kegiatan pada bidang pembinaan peran serta masyarakat, sarana, dan perbekalan kesehatan; i. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas Program dan kelancaran pelaksanaan tugas; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. Lintas Sektor dalam rangka

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Promosi dan Sarana Kesehatan dibantu oleh : a) Seksi Perbekalan Kesehatan b) Seksi Bina Sarana Kesehatan c) Seksi Promosi Kesehatan

a). Seksi Perbekalan Kesehatan Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam rangka upaya meningkatkan pengelolaan obat dan alat kesehatan; b. Penyusunan rencana kebutuhan obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan; c. Pemeriksaan mutu, obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi; d. Penyimpanan dan pemeliharaan obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan pada Gudang Obat dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi; e. Pendistribusian obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan ke UPTD Puskesmas dan Labkesda; f. Pencatatan dan pelaporan data logistik obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan;
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

19

g. Monitoring ketersediaan dan evaluasi pengelolaan obat, Reagensia, AKHP, dan alat kesehatan; h. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b).Seksi Bina Sarana Kesehatan Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya peningkatan pembinaan sarana kesehatan pemerintah maupun swasta, dan pelayanan perizinan; b. Pelayanan administrasi, dan rekomendasi perizinan sarana-sarana kelompok, maupun institusi yang berkaitan dengan kesehatan; c. Pengawasan produk dan peredaran obat, alat kesehatan, kosmetika, makanan dan minuman, serta bahan berbahaya; d. Sampling produk obat, alat kesehatan, kosmetika, makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat kesehatan, palsu, dan kadaluarsa; e. Pengamanan dan sertifikasi produk makanan-minuman kemasan; f. Penyelidikan bersama unsur terkait terhadap produk palsu dan tidak memenuhi syarat kesehatan; g. Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) bidang obat, alat kesehatan, kosmetika, makanan dan minuman; h. Kerja sama, Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan perorangan, badan,

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

20

c). Seksi Promosi Kesehatan Dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dalam hal : a. Perencanaan kegiatan dalam upaya peningkatan metoda Promosi Kesehatan, Peran Serta Masyarakat, dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan; b. Penyelenggaraan program Promosi dan pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka mengembangkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); c. Pengembangan Upaya Kesehatan berbasis Masyarakat (UKBM), Posbindu, Poskestren dan SBH; d. Peningkatan Peran Serta Masyarakat ; e. Pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM); f. Monitoring, dan Evaluasi kegiatan Promosi Kesehatan; g. Koordinasi dan konsultasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan seperti Posyandu,

2.4. Mekanisme dan Metode Perencanaan Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Dalam UU No. 25 /2004 perihal Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional diatur tentang peranan dan tanggung jawab Kepala SKPD dalam menyiapkan Renstra SKPD, yang selanjutnya Renstra SKPD tersebut dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan SKPD (Renja SKPD). Penyusunan Renja SKPD dan RKA SKPD sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 tahun 2003 dan UU No. 33 tahun 2004 harus berdasarkan penganggaran berbasis kinerja. Ini menunjukkan tentang perlunya Renstra SKPD juga menggambarkan target capaian kinerja pembangunan daerah sehingga mudah untuk ditransformasikan ke dalam rencana tahunan (RKPD). Dalam era desentralisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dituntut menyusun perencanaan dan penganggarannya sesuai dengan masalah kesehatan dan kebutuhan spesifik daerah yang bersangkutan disamping juga harus mengakomodir kebijakan nasional pembangunan kesehatan, dan ini mengindikasikan bahwa perencanaan yang berifat bottom up harus ada keselarasan dengan kegiatan kegiatan yang berada pada tingkat atas (provinsi dan pusat).
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

21

Untuk dapat menselaraskan kegiatan pada tingkat Kota dengan tingkat Provinsi dan Pusat serta tingkat Kelurahan/Kecamatan dengan tingkat Kota, pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi telah dilaksanakan mekanisme dan metoda Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) yang dikembangkan oleh Biro Perencanaan Depkes RI dan Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Mekanisme Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) dimulai dari evaluasi pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang disampaikan dalam Lokakarya Perencanaan dan Evaluasi Program tahunan. Evaluasi pencapaian program tersebut dilaksanakan pada awal tahun dengan melibatkan Puskesmas dan Kepala Seksi pada Dinas Kesehatan. Dalam evaluasi tersebut juga disampaikan kebijakan setiap program kesehatan dan kebijakan pembangunan kesehatan oleh Kepala Dinas Kesehatan yang mengacu pada kebijakan Pemerintah Kota Sukabumi yang tertuang dalam Renstra Kota Sukabumi. Pada lokakarya kedua, Puskesmas yang merupakan UPTD Kesehatan menyampaikan usulannya dengan menggunakan metode P2KT Puskesmas sesuai dengan Kep.Menkes RI No. 128/2004 tentang Pedoman Perencanaan Puskesmas. Setiap usulan Puskesmas wajib didukung dengan data dan situasi kesehatan di wilayah kerjanya. Penyampaian usulan kegiatan untuk tahun yang akan datang oleh Puskesmas disampaikan di depan pejabat struktural Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Selanjutnya seluruh usulan Puskesmas diserahkan kepada Kepala Seksi sesuai dengan program yang menjadi kewenangan setiap Kepala Seksi untuk diakomodir dan digabung dengan usulan tingkat Kota dengan menggunakan metode P2KT tingkat Dinas . Pada lokakarya ketiga seluruh Kepala Seksi menyampaikan usulan kegiatan yang

merupakan gabungan antara Puskesmas dengan Dinas dan telah dilakukan penyesuaian volume kegiatannya disertai dengan besaran anggaran yang dibutuhkan. Seluruh usulan kegiatan didukung dengan data dan informasi situasi kesehatan 3 tahun terakhir. Hasil lokakarya ketiga tersebut selanjutnya dijadikan bahan untuk expose pada Musrenbang Kelurahan, Kecamatan, dan forum SKPD, kemudian setelah digabung dengan hasil Musrenbang dan forum SKPD seluruh usulan kegiatan disusun menjadi RKA SKPD Dinas Kesehatan dan disampaikan ke BAPPEDA Kota Sukabumi.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

22

BAB III
PROFIL KINERJA PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI

3.1 Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap SPM) 3.1.1 Bidang Pelayanan Kesehatan 3.1.1.1. Seksi Kesehatan Khusus 1) Pelayanan Kesehatan Sekolah (UKS) Output kegiatan yang ditargetkan oleh pemerintah Kota Sukabumi pada tahun 2007 sebesar 90 % untuk pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan / guru UKS / Dokter Kecil. Sementara hasil pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh (pemeriksaan berkala) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan mencapai 90.1 %. Hal ini dapat tercapai karena upaya yang dilakukan secara bersama antara Dinas Kesehatan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi . Tidak bisa dipungkiri bahwa system pemerintahan dan kebijakan-kebijakan yang sudah terbentuk sangatlah mendukung perkembangan UKS di Kota Sukabumi. Dalam hubungannya dengan kegiatan Lintas Program, diharapkan hasil kegiatan dari UKS seperti penjaringan anak sekolah, pemeriksaan berkala anak sekolah serta hasil kegiatan lainnya dapat dipergunakan sebagai input untuk program lainnya seperti program Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Program Gizi dan sebagainya. 2) Pelayanan Kesehatan Jiwa Untuk program pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat, pemerintah Kota Sukabumi pada tahun 2007 mentargetkan 10 % sementara dari laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi diperoleh cakupan pelayanan Kesehatan Jiwa Sebesar 0.4 %. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa untuk kasus jiwa di Kota Sukabumi sangat sedikit. Hal ini tentunya menjadi bahan kajian yang lebih detail lagi bagi penanggungjawab program jiwa. Ada beberapa hal yang harus menjadi bahan pertimbangan dalam melihat hasil tersebut/validitas data :
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

23

a. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan kesehatan jiwa di Puskesmas benar / salah ? b. Petugas pemeriksa apakah sudah di latih seluruhnya ? c. Sejauh mana petugas yang sudah di latih dapat melakukan pemeriksaan dengan tepat ? d. Sampai sejauh mana penanganan kasus gangguan kesehatan jiwa ditangani oleh petugas yang sudah terlatih ? Hal tersebut tentunya menjadi kajian yang sangat penting dalam menentukan kebijakan program yang akan datang. Dari hasil pengkajian penanggung jawab program kesehatan Jiwa di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.menemukan beberapa permasalahan yang saat ini belum terpecahkan dibalik tercapainya capaian program kesehatan jiwa yang telah dilakukan oleh pihak puskesmas, diantara permasalahan tersebut adalah : a. Kasus gangguan jiwa yang ditangani masih sebatas gejala simtomatik yang dirasakan oleh pasien. b. Gejala psikologis belum dapat ditangani oleh petugas di lapangan. c. Pengetahuan mengenai obat-obat yang dapat digunakan pada kasus gangguan jiwa di puskesmas masih kurang. d. Belum terintegrasinya kesehatan jiwa bagi seluruh petugas kesehatan di lapangan. e. Kesehatan jiwa di puskesmas bukan program prioritas. Hal-hal inilah yang membuat program kesehatan jiwa tidak berjalan secara optimal.

3) Pelayanan Kesehatan Kerja Kota Sukabumi merupakan kota kecil dengan 7 kecamatan dan 15 puskesmas. Industri di Kota Sukabumi sangatlah sedikit jika di bandingkan dengan wilayah disekitarnya seperti Kabupaten Sukabumi, Bogor terlebih jika di bandingkan dengan Karawang dan Bekasi. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam Upaya Kesehatan Kerja yang di Programkan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Dengan sedikitnya jumlah industri dan dalam skala menengah mengakibatkan program ini menjadi bukan prioritas anggaran dan prioritas kepentingan jika di lihat dari aspek keberadaan industri. Hal inilah yang menjadikan program ini agak terhambat dan tidak dapat berjalan secara optimal, industri besar ada 3 buah, menengah dan
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

24

kecil 355 (yang terdata puskesmas sampai akhir 2007) dan sekitar 60 % dari usaha kecil dan menengah adalah home industri. Masalah mendasar dari upaya kerja berdasarkan data yang diperoleh dari

penanggungajawab program kesehatan kerja di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi adalah kerjasama lintas sektor dengan pihak perusahaan yang seharusnya merupakan mitra dalam upaya meningkatkan kesehatan kerja para karyawan perusahaan tersebut. Yang pada akhirnya menimbulkan kesan bahwa prosedur untuk masuk dan menjalankan program kesehatan kerja di suatu perusahaan sangatlah sulit. Hal ini dimungkinkan karena di perusahaan harus melewati beberapa prosedur dan pelaporan kepada pihak top manager. Sementara itu cakupan pelayanan kesehatan pada pekerja formal mencapai 0.6 %. 4) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Prevalensi karies gigi pada kunjungan BP gigi pada tahun 2007 sebesar 19 %. Sementara itu pada kasus karies gigi anak sekolah sebesar 21 %. Di masyarakat program kesehatan gigi dilakukan oleh 73 % peskesmas yang ada di wilayah Kota Sukabumi, akan tetapi kader-kader yang melakukan pembinaan di masyarakat masih kurang. Sehingga masih membutuhkan pembinaan dari petugas kesehatan. 5) Pelayanan Kesehatan Mata Program kesehatan mata pada tahun 2007 hanya melaksanakan pencatatan dan pelaporan yang rutin dilakukan, sementara itu operasi katarak tidak dilakukan karena akan dilakukan sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun Lansia pada tahun 2008. Permasalahan program kesehatan mata di wilayah kota sukabumi masih pada jalur birokrasi dan kerjasama antara pihak Runah Sakit sebagai penyedia tempat dan SDM dengan pihak Dinas Kesehatan sebagai fasilitator. 6) Pelayanan Laboratorium Program laboratorium di Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sudah berjalan dengan baik, hal ini di buktikan dengan berjalannya sistem pencatatan dan pelaporan yang telah dilakukan secara rutin oleh puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Program ini difokuskan kepada program yang bersifat rutinitas dan program yang bersifat insidentil seperti penelitian-

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

25

penelitian yang sering bermitra dengan seksi kesehatan khusus pada penelitian anemia, kecacingan, dll. 7) Pelayanan Kesehatan Olah Raga Pada tahun 2006 Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sudah bekerjasama dengan Kantor Pariwisata dan Olah Raga untuk melakukan pemeriksaan rutin yang dilakukan peserta senam setelah melakukan senam di Kantor Pemerintahan Kota Sukabumi. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan selain dari kegiatan pemeriksaan tersebut Dinas Kesehatan dan Kantor Pariwisata dan Olah Raga sering bermitra dalam melaksanakan Tes Kebugaran Jasmani untuk karyawan Pemda, dan dinas-dinas tertentu yang sudah biasa melakukan pemeriksaan, meskipun seharusnya dinasdinas yang lain juga melakukan kegiatan tersebut. 8) Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam dan Kegawatdaruratan Pada tahun 2007 program ini disubukan dengan beberapa kegiatan yang bersifat kemitraan dengan pihak lain dalam melakukan P3K pada berbagai acara seperti konser, touring kendaraan dan lain-lain. Dilapangan tidak menghadapi berbagai kendala, namun hal yang menurut petugas mendasar adalah sebagian besar petugas belum mempunyai sertifikat PPGD, BTLS, BCLS maupun sertifikat lainnya sebagai standar petugas dalam aspek legalitas.

3.1.1.2. Seksi Gizi 1). Trend Gizi Buruk, Kurang dan Kematian Akibat Gizi Buruk Penemuan jumlah gizi buruk sejak tahun 2000 s/d 2007 mengalami kenaikan, tapi sebaliknya jumlah gizi kurang dari mulai tahun 2000 s/d 2007 berfluktuatif . Demikian pula dengan kematian balita akibat gizi buruk dari tahun 2000 s/d 2003 mengalami kenaikan jumlahnya (6 orang) dan menurun pada tahun 2004 hingga tahun 2007 menjadi 4 orang. Ditemukannya kasus gizi buruk dari tahun 2000 s/d 2007 ini menunjukkan bahwa kinerja petugas program gizi melalui kegaiatan surveilans gizi semakin baik, dan hal ini harus ditindak lanjuti dengan upaya perbaikannya sehingga kematian akibat gizi buruk dapat ditekan. Lebih jelas dapat dilihat dalam grafik dibawah ini:
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

26

Gambar Grafik 3.1


T R E N D G IZ I B U R U K , G IZ I K U R A N G D A N K E M A T IA N B A L IT A G I Z I B U R U K T AH U N 2 0 0 0 - 2 0 0 7
16 14 12

JU ML AH

10 8 6 4 2 0 2000 0.42 13.84 2 2001 0.74 10.73 4 2002 0.91 10.77 4 2003 1.1 9. 34 6 2004 0. 79 11.19 5 2005 1.21 15.27 5 2006 1.26 8.8 3 2007 1.5 12.43 4

Gizi Bu ruk Gizi Ku rang Kem atian

TA HUN
Sumber : Bulan P enimbangan Balita (BPB) 2000 2007

2) Pemantauan Pertumbuhan Balita a. Persentase Balita yang Naik Berat Badannya (N/D)

Tabel 3.1 Persentase Balita yang Berat Badannya Naik TAHUN N/D 2005 59.44 % 2006 60.73 % 2007 62.26 %

Target Persentase Balita yang naik berat badannya (N/D) di Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 70%. Adapun pencapaian Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 62.26%. Hal ini berarti cakupan di Kota Sukabumi belum dapat mencapai target yang telah ditentukan. Keadaan ini dikarenakan antara lain kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua / keluarga balita terhadap pentingnya dilakukan pemantauan pertumbuhan balitanya, kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan makanan, cara pembuatan & pemberian

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

27

makanan untuk balita baik yang sehat maupun yang sakit, adanya penyakit penyerta yang diderita oleh balita, kondisi lingkungan yang tidak sehat dan keadaan ekonomi yang lemah.

b. Persentase Balita Bawah Garis Merah Target Persentase Balita Bawah Garis Merah (BGM) di kota Sukabumi Tahun 2007 adalah < 15%. Adapun pencapaian Kota Sukabuumi Tahun 2007 adalah sebesar 2.31%. Berdasarkan hasil cakupan Tahun 2007 tersebut, maka untuk Persentase Balita Bawah Garis Merah, di Kota Sukabumi sudah dapat memenuhi target yang ditetapkan. Cakupan di Kota Sukabumi masih dibawah dari target yang ditentukan, yaitu masih di bawah 15%. Hal ini dikarenakan rutinnya dilaksanakan penyuluhan bagi balita BGM di Posyandu tentang gizi dan kesehatan balitanya.

3) Pelayanan Gizi a. Persentase Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A 2 Kali Per Tahun

Tabel 3.2 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A TAHUN VIT.A BALITA 2005 93 % 2006 95.94 % 2007 98.24 %

Target Persentase Cakupan Balita mendapat Kapsul Vitamin A 2 kali per tahun di Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 90%. Adapun pencapaian Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 98.24%. Hal ini berarti cakupan di Kota Sukabumi sudah mencapai target yang telah ditentukan. Di Kota Sukabumi cakupan Vitamin A sudah mencapai target yaitu lebih dari 90%, dikarenakan sudah baiknya kinerja tenaga kesehatan dan juga kader posyandu dengan melakukan sweeping pada balita yang tidak datang ke Posyandu saat bulan vitamin A bulan Pebruari & Agustus di Posyandu, sweeping dilakukan ke rumah sasaran balita langsung yang belum mendapat vitamin A di Posyandu.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

28

b. Persentase Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe

Tabel 3.3 Persentase Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe TAHUN Fe3 Bumil 2005 54.29 % 2006 47.52 % 2007 19.01 %

Target Persentase Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 Tablet Fe di Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 65%. Adapun pencapaian Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 19.01%. Dari data yang didapatkan ternyata cakupan di Kota Sukabumi masih jauh dari target yang telah ditentukan. Untuk cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe masih sangat rendah, dikarenakan cakupan bumil K4 rendah, pencatatan & pelaporan kurang optimal.

c. Persentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi BGM dari Keluarga Miskin Target Persentase Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada Bayi BGM dari keluarga miskin di Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 100%. Adapun pencapaian Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 56.54%. Hal ini berarti cakupan di Kota Sukabumi belum dapat mencapai target yang telah ditentukan. Dikarenakan terbatasnya anggaran untuk membiayai pemberian MP-ASI pada seluruh bayi BGM dari keluarga miskin di Kota Sukabumi.

d. Persentase Baita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Tabel 3.4 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan TAHUN Gizi Buruk mendapat perawatan 2005 100 % 2006 100 % 2007 100 %

Sumber: Profil Kesehatan Kota Sukabumi 2005-2007

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

29

Target Persentase Balita Gizi Buruk mendapat perawatan di Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 100%. Adapun pencapaian Kota Sukabumi Tahun 2007 adalah sebesar 100%. Hal ini berarti cakupan di Kota Sukabumi sudah dapat mencapai target yang telah ditentukan. Semua balita gizi buruk di Kota Sukabumi telah mendapatkan perawatan, baik melalui Puskesmas, Dinas kesehatan maupun Balita yang membutuhkan perawatan intensif di Rumah Sakit.

3.1.1.3. Seksi Kesehatan Komunitas A). Sasaran Bumil, Bulin,Neonatal, Bayi, Balita Jumlah Ibu hamil, Ibu hamil risiko, Ibu bersalin, Neonatal, Bayi dan Balita di Kota Sukabumi tahun 2008 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.5 Jumlah Bumil, Bumil Risk, Bulin, Neonatal, Bayi, Balita di Kota Sukabumi Tahun 2008

NO

SASARAN TAHUN 2007

Jumlah Penduduk
1

Bumil (2,5 %)

Bumil Risk (20 % Bumil)

Bulin (2,4 %)

Neonatal (2,8 %) 7,802

Bayi (2,7 %) 7,524

Balita (11 %) 30,652

278,654 6,966 1,393 6,688 Sumber : Dinkes Kota Sukabumi. (data estimasi)

Berdasarkan data di atas optimalisasi kinerja petugas KIA khususnya Bidan di Puskesmas harus lebih ditingkatkan melalui kegiatan ANC dan PNC serta deteksi dini terhadap ibu hamil risiko tinggi sehingga peningkatan kematian ibu dapat dikendalikan. Demikian pula halnya dengan penanganan terhadap Neonatal, Bayi dan Balita lebih diintensifkan untuk dapat menekan jumlah kematian bayi dan balita. Disisi lain perhatian program juga harus terfokus pada jumlah Pasangan Usia Subur di Kota Sukabumi yang menurut data per tahun 2007 berjumlah 47.092 PUS. Hal ini merupakan pasangan yang akan melahirkan generasi muda baru yang tentunya diharapkan keturunan mereka dimasa depan mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing .

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

30

Penurunan angka kematian Ibu di Indonesia masih lambat, terlihat dari penurunannya yang baru mencapai 25 %. Hal ini belum dapat menjawab komitmen global kita dalam menurunkan AKI sebesar 50 % dari tahun 1986 menjadi 225/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2000. Masih tingginya AKI di Indonesia (334/100.000 Kelahiran hidup SDKI, 1997) menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. Tingginya AKI tersebut berkisar antara 5 30 kali Negara ASEAN. Rawannya derajat kesehatan Ibu juga sangat mempengaruhi kondisi kesehatan janin yang dikandungnya. Kejadian lahir mati dan kematian bayi pada minggu pertama kehidupannya dipengaruhi oleh kondisi kehamilan, komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir serta pertolongan persalinan disamping kondisi yang berkaitan dengan perawatan bayi baru lahir. Penurunan AKI akan terlaksana bila sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat pelayanan dasar dapat bekerja bahu membahu dengan sistem pelayanan rujukan primer. Data kematian ibu tahun 2005 di kota Sukabumi mencapai 4 orang (6970 KH), tahun 2006 sebanyak 8 orang (6930 KH) dan tahun 2007 sebanyak 7 orang (6970 KH). Sedangkan data kematian bayi tahun 2005 mencapai 47 orang(6970 KH), tahun 2006 sebanyak 39 orang (6930 KH) dan tahun 2007 sebanyak 39 orang(6970 KH). Dari data tersebut terlihat bahwa dari tahun 2005 ke 2006 ada peningkatan kematian ibu sebanyak 4 orang, hal ini dikarenakan antara lain bahwa pada tahun 2005 semua kematian ibu disebabkan karena faktor langsung penyebab kematian ibu dan 1 kematian diantaranya karena ditolong oleh paraji. Sedangkan pada tahun 2006 , 3 dari kematian ibu disebabkan karena faktor langsung kematian ibu dan 5 selebihnya

dikarenakan faktor tidak langsung / karena penyakit penyerta pada si ibu itu sendiri, semua dari kematian ini terjadi di pelayanan lanjutan (RS). Pada data kematian bayi terlihat penurunan dari tahun 2005 ke 2006 sebanyak 8 orang hal ini dikarenakan bahwa pada tahun 2006 mulai adanya program Kelurahan Siaga, yang baru terbentuk 12 Kelurahan Siaga. Kelurahan Siaga ini

merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam menurunkan AKI/AKB.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

31

B). Pencapaian SPM pada Seksi Kesehatan Komunitas dari tahun 2005 s/d 2007 dapat dilihat dalam table di bawah ini :

Tabel 3.6 Pencapaian SPM Seksi Kesehatan Komunitas Tahun 2005 2007
Tahun 2005 SPM Target K4 Linakes Bumil Resti dirujuk N2 B12 BBLR yang ditangani Cak. Peserta KB aktif Bumil Resti ditangani Neonatus Resti ditangani Cakupan Kes. Pra usila dan lansia 65 65 20 70 77.5 90 Realisasi 68.12 77,4 22.88 72.36 38.66 100 Selisih +3.12 +12,4 +2.88 +2.36 38.84 +10 Target 70 70 20 75 80 95 Realisasi 74 67,9 22.85 81.79 58.2 100 Selisih +4 3.9 +2.85 +6.79 21.8 +5 Target 75 75 25 80 82.5 100 Realisasi 79.5 80,5 28.8 82.4 42.3 64.6 Selisih +4.5 +5,5 +3.8 +2.4 40.2 44.6 Tahun 2006 Tahun 2007

75

99.12

+24.12

75

99.5

+24.5

80

99.5

+19.5

95

81.82

13.18

95

18.14

76.86

100

71.24

28.76

95

70.04

24.96

95

71.48

23.52

100

56.09

43.91

25

48.72

+23.72

30

66.95

+36.95

30

8.35

21,65

1) Cakupan K4. ( Kunjungan Ibu hamil yang ke 4 pada tri mester ke 3) Cakupan pelayanan Kesehatan ibu dan anak pada cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2005 yaitu 68,1% dari target kota 65%, pada tahun 2006 mencapai 74% dari target kota 70% dan pada tahun 2007 mencapai 79,5% dari target kota 75% . Dari data tersebut terlihat bahwa cakupan K4 vtelah mencap;aiu target yang telah ditetapkan serta adanya peningkatan

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

32

cakupan K4 setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan mulai meningkatnya kesadaran bumil untuk memeriksakan kehamilannya ke sarana pelayanan kesehatan.

2). Cakupan Linakes ( Persalinan oleh Tenaga Kesehatan) Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memilki kompetensi kebidanan pada tahun 2005 yaitu 77.4% dari target kota 65%, pada tahun 2006

mencapai 67,9% dengan target kota 70%, dan pada tahun 2007 mencapai 80.5% dari target kota 75%. Dari data tersebut terlihat ada penurunan cakupan sebanyak 3,5% dari tahun 2005 ke tahun 2006, hal ini terjadi karena pada tahun 2005 ada bantuan biaya pendampingan persalinan, tetapi pada tahun 2006 tidak ada bantuan biaya pendampingan. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan yang signifikan karena adanya dana PPK sehingga kinerja petugas meningkat, disamping itu adanya peningkatan partisipasi Fasilitator Kelurahan Siaga dalam meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.

3). Cakupan Ibu hamil Risiko tinggi yang Dirujuk Cakupan bumil resti dirujuk tahun 2005 yaitu 22,8% dari target kota 20%, tahun 2006 mencapai 22.85% dari target kota 20% dan tahun 2007 mencapai 28,8% dari target kota yang harus dicapai 25%. Dari data tersebut diatas terlihat bahwa cakupan bumil resti setiap tahunnya telah mencapai target yang telah ditetapkan dan terdapat peningkatan cakupan setiap tahunnya. Dalam target kota yang dimaksud dengan bumil resti dirujuk adalah ibu hamil dengan resiko tinggi yang memerlukan penanganan lebih lanjut di Rumah Rujukan yang mempunyai tenaga dokter spesialis dan peralatan lengkap setelah mendapat penanganan di Pelayanan Kesehatan dasar, dengan demikian semakin tingginya cakupan ibu hamil resti yang dirujuk dapat menggambarkan masih kurangnya tenaga dan peralatan serta teknologi kebidanan dipelayanan kesehatan dasar

4). Cakupan N2 (Kunjungan Neonatal yang kedua kali pada usia 8 s/d 28 hari setelah mendapat Immnunisasi Hepatitis B) Cakupan kunjungan neonatal (N2) tahun 2005 yaitu 72,36% dari target kota 70%, tahun 2006 mencapai 81,79% dari target kota 75% dan tahun 2007 mencapai 82,4% dari target kota yang harus dicapai 80%. Dari data tersebut tergambar bahwa dari tahun ke tahun terdapat
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

33

peningkatan cakupan, hal ini dikarenakan antara lain peningkatan kinerja petugas yang cukup baik, adanya partisipasi masyarakat dalam kelurahan siaga, BPS yang cukup di wilayah kota Sukabumi.

5). Cakupan/kunjungan Bayi pada usia 12 bulan. Cakupan kunjungan bayi (B12) pada tahun 2005 yaitu 38.66% dari target kota 77.5%, tahun 2006 mencapai 58.2% dari target kota sebesar 80% dan pada taun 2007 mencapai 42.3 dari target kota 82,5%. Dari data tersebut terlihat adanya peningkatan dari tahun 2005 ke tahun 2006 sedangkan dari tahun 2006 ke 2007 terjadi penurunan sebesar 15,9% hal ini disebabkan antara lain menurunnya balita yang ditimbang, serta indikator dari kunjungan bayi ini hanyalah bayi yang berumur 12 bulan saja.

6). Cakupan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Cakupan BBLR yang ditangani pada tahun 2005 yaitu 100% dari target kota 90%, tahun 2006 yaitu 100% dari target kota 95% dan pada tahun 2007 mencapai 64,6% dari target kota 100%. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan dari tahun 2006 ke 2007 yaitu sebesar 35,4% hal ini karena adanya perbedaan definisi operasional dari tahun sebelumnya, yag menyatakan bahwa BBLR yang ditangani adalah termasuk atau ditambah dengan yang dirujuk sedangkan pada tahun 2007 bawa BBLR yang ditangani adalah BBLR seluruhnya dikurangi BBLR yang dirujuk.

7). Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan Peserta aktif KB pada tahun 2005 yaitu 99,12% dari target kota 75%, tahun 2006 mencapai 99,5% dari target kota 75%, sedangkan pada tahun 2007 mencapat 99,5% dari target kota yang harus dicapai 80%. Dari data tersebut menunjukan adanya peningkatan cakupan setiap tahunnya, hal ini menunjukan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk ber KB ( data dari Dinas PMKB).

8). Cakupan Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Ditangani Cakupan bumil resti yang ditangani tahun 2005 mencapai 81.82% dari target kota 95%, tahun 2006 mencapai 77,14 dari target kota 95%, dan tahun 2007 mencapai 71,24% dari target
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

34

kota 100%. Dari data tersebut tergambar adanya penurunan cakupan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan antara lain karena makin tingginya bumil resti yang ditangani serta masih kurangnya tenaga, peralatan dan teknologi kebidanan dipelayanan kesehatan dasar

. 9). Cakupan Neonatal Risiko Tinggi Yang Ditangani Cakupan Neonatal resti yang ditangani tahun 2005 mencapai 70,04% dari target kota 95%, tahun 2006 mencapai 71,48% dari target kota 95%, dan pada tahun 2007 mencapai 56,09% dari target kota 100%. Dari data tersebut tergambar adanya penurunan dari tahun 2006 ke 2007 sebesar 15,39%, hal ini dapat dimungkinkan karena adanya penurunan neonatal resti secara keseluruhan.

10). Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia Cakupan kesehatan pra lansia dan lansia pada tahun 2005 mencapai 48,72 dari target

kota 25%, tahun 2006 mencapai 66,95% dari target kota 30% sedang pada tahun 2007 mencapai 8,35 dari target 30%. Data tersebut menunjukan adanya penurunan yang cukup besar dari tahun 2006 ke 2007 sebesar 58,6%. Hal ini dikarenakan bahwa pada tahun sebelumnya jumlah pembagi (penyebut) adalah jumlah lansia yang ada di wilayah posbindu tersebut, sedangkan pada tahun 2007 jumlah pembagi / penyebut adalah jumlah lansia seluruhnya.

3.1.2. Bidang Penunjang Kesehatan Kinerja pelayanan pada Bidang Penunjang Kesehatan dapat dilihat dari tiga Seksi yang melaksanakan kegiatan yakni Seksi Promosi Kesehatan, Seksi Perizinan dan Bina Sarana

Kesehatan, dan Seksi Perbekala Kesehatan.

3.1.2.1. Seksi Promosi Kesehatan Kinerja Pelayanan pada Seksi Promosi Kesehatan dapat dilihat dari pencapaian indicator SPM dalam 2 tahun terakhir yang meliputi indikator Rumah Tangga Sehat, Garam beriodium, ASI Ekslusif dan Posyandu Purnama Mandiri.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

35

Tabel 3.7 Pencapaian SPM Promosi Kesehatan tahun 2006 2007 di Kota Sukabumi Indikator / SPM Promkes Rumah Tangga Sehat Garam beriodium ASI Ekslusif Posyandu Purnama Mandiri Tahun 2006 (%) 8 60 42 15 Target Tahun 2007 (%) 10 62 45 17 Tahun 2010 (%) 12.2 65 48 19 Pencapaian Tahun Tahun Tahun 2005 2006 2007 (%) (%) (%) 9.6 57.3 29.6 13.3 98 59.6 28.6

No. 1. 2. 3. 4.

1).

Rumah Tangga Sehat Rumah Tangga Sehat merupakan salah satu KW-SPM Promkes yang pada tahun 2010

ditargetkan mencapai 65 %.

Di Kota Sukabumi, 18% Rumah Tangga Sehat ditargetkan

dicapai pada tahun 2008. Pada kenyataannya, pencapaian Rumah Tangga Sehat di Kota Sukabumi dari tahun 2005 sampai tahun 2007 belum bisa mencapai angka 20 % sekalipun, sehingga masih berada dalam Strata I / Merah ( dibawah 25 % ). Hal ini disebabkan karena penentuan Rumah Tangga Sehat adalah apabila seluruh indikator rumah tangga sehat terpenuhi dalam satu rumah tangga, jika salah satu tidak terpenuhi, maka rumah tangga tersebut belum bisa dikatakan sehat, meskipun hanya satu indikator saja yang tidak terpenuhi. Dibawah ini adalah pencapaian rumah tangga sehat di Kota Sukabumi hasil pendataan tahun 2007, dimana jumlah rumah tangga yang didata adalah sebanyak 48.568 Rumah tangga.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

36

Tabel 3.8 Pencapaian PHBS Rumah Tangga Di Kota Sukabumi Tahun 2007
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 INDIKATOR PHBS Tidak Merokok Aktifitas Fisik Makan Sayur dan Buah Linakes Asi Ekslusif Air Bersih Jamban Kepadatan Lantai bukan Tanah Dana Sehat/JPK Rumah Bebas Jentik Cuci Tangan Rumah Tangga Sehat Strata Ya Jumlah 15785 41089 43565 30646 28947 45508 40846 41234 46674 19136 46431 43274 6460 I (%) 32,5 84,6 89,7 63,1 59,6 93,7 84,1 84,9 96,1 39,4 95,6 89,1 13,3 Jumlah 32783 7479 5003 17922 19621 3060 7722 7334 1894 29432 2137 5294 42108 Merah Tidak (%) 67,5 15,4 10,3 36,9 40,4 6,3 15,9 15,1 3,9 60,6 4,4 10,9 86,7

Sumber: Hasil Pendataan PHBS tahun 2007


Gambar 3.2
Diagram Pencapaian Rumah Tangga Sehat di Kota Sukabumi Tahun 2007

13.3

Rumah Tangga Sehat Rumah Tangga Belum Sehat

86.7

Dari Tabel dan diagram diatas dapat dilihat pencapaian Rumah tangga sehat di Kota Sukabumi pada tahun 2007 hanya mencapai 13.3 %. Jika dilihat dari ke-12 indikator rumah tangga sehat, pencapaian masing-masing indikator bisa dikatakan cukup tinggi diatas 65 %), tetapi banyaknya ( rata-rata tidak

indikator merokok dan Dana Sehat /JPK yang

terpenuhi, menyebabkan pencapaian rumah tangga Sehat di Kota Sukabumi menjadi sangat rendah.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

37

2). Garam Beriodium Penggunaan Garam Beriodium di Rumah tangga di Kota Sukabumi berdasarkan pendataan kadarzi tahun 2007 mencapai anggka 98 %. Anggka ini sudah diatas Target

pencapaian tahun 2008 di Kota Sukabumi dan Target Nasional tahun 2010 yaitu sebesar 90 %. Meskipun demikian, pencapaian anggka 98% di Kota Sukabumi masih memiliki catatan bahwa pada saat pendataan, kader tidak dibekali dengan iodina test tetapi hanya melihat bungkusan garam yang digunakan dalam rumah tangga tersebut apakah mengandung iodium atau tidak. Untuk tahun 2008, diharapkan pendataan kadarzi oleh kader dibekali dengan iodina test sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.

3). ASI Ekslusif Pemberian ASI Ekslusif kepada bayi 0 sampai 6 bulan di Kota Sukabumi pada tahun 2007 sebesar 59.6 %. Jika dilakukan pembinaan terhadap ibu-ibu bayi yang 59.6 % masih mendapat ASI saja ini, diharapkan bayi yang lulus mendapat ASI Ekslusif pada tahun yang sama, karena pendataan dilakukan bulan Juli, adalah sebesar 59.6 % juga. Peningkatan

pembinaan cara dan waktu pemberian ASI Eksklusif yang benar akan lebih bagus jika dilaksanakan sewaktu ibu masih hamil. Peningkatan Pemberian ASI Ekslusif dari 57.3 tahun 2006 menjadi 59.6 menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan Ibu mengenai pemberian ASI Ekslusif.

4). Posyandu Purnama Mandiri Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri dapat menunjukan upaya pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan yang telah dilaksanakan di Kota Sukabumi. Persentase Posyandu purnama dan mandiri di Kota Sukabumi pada tahun 2006 adalah sebesar 29 % dengan target 17%. Sedangkan untuk tahun 2007 terjadi penurunan jumlah posyandu purnama mandiri yaitu sebesar 28.6 %. Secara rinci pencapaian posyandu Purnama dan mandiri di Kota Sukabumi tahun 2006 dan 2007 per puskesmas adalah sebagai berikut :

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

38

Tabel 3.9 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri Di Kota Sukabumi Tahun 2006-2007 No. 1 Kecamatan Cikole Puskesmas Jumlah Posyandu 2006 30 48 28 29 15 37 17 31 18 23 47 35 26 25 2007 30 48 26 29 16 37 17 31 18 23 47 35 27 25 24 435 Posyandu % Purnama Mandiri 2006 43.3 75 0 11.8 0 5.4 47.1 6.5 27.8 0 36.2 20 30.8 16 0 29.6 2007 37.5 93.8 66.7 11.8. 0 4.3 66.7 6.3 27.8 0 22.2 7.1 28.6 0 0 28.6

Selabatu Sukabumi Cipelang 2 Gn. Puyuh Kr. Tengah Sukakarya 3 Wr. Doyong Benteng Pabuaran Tipar 4 Citamiang Nanggeleng Gd. Panjang 5 Baros Baros Lb. Situ 6 Lb. Situ Cikundul Cb. Hilir 7 Cibeureum Limus. 24 Nngl Total 433 Sumber : Laporan Promosi Kesehatan tahun 2007

Dari Tabel diatas terlihat adanya penurunan jumlah posyandu purnama dan mandiri dari beberapa Puskesmas. puskesmas disamping adanya peningkatan yang tajam dari salah satu

Selain dikarenakan jumlah kader yang berkurang (adanya kader yang tidak

aktif/pindah), persepsi mengenai penetapan stratifikasi Posyandu harus juga disamakan.

3.1.2.2. Seksi Perizinan dan Bina Sarana Kesehatan 1) Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas & Rumah Sakit Pelaksanaan Pelayanan Farmasi Komunitas yang kami bina dan awasi adalah Sarana Apotek, Toko Obat & Industri Kecil Obat Tradisional. Perizinan saranan Apotek sudah 100%. Pelayanan Farmasi pada umumnya sudah cukup baik, pembinaan dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali dalam bentuk pertemuan & pengawasan ke sarana dan apabila ada perkembangan berita atau public warning dari BPOM. Hanya ada beberapa (10-15%) apotek yang tidak memiliki tenaga Asisten Apoteker. Dan beberapa pelanggaran lainnya seperti Toko obat yang
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

39

masih menjual obat keras, peredaran obat tradisional / kosmetik yang tidak terdaftar, Industri kecil obat tradisional yg tidak memiliki penanggung jawab apoteker. Pengawasan dan pembinaan dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dan Balai Besar POM Bandung.

2) Pelayanan Kefarmasian & Perbekalan Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kefarmasian & Perbekalan Kesehatan yang kami lakukan adalah Pembinaan & Pengawasan terhadap sarana Optikal, Battra, Labkes, Tukang Gigi, dan Balai Pengobatan, Klinik serta Rumah bersalin. Semua (100%) BP/Klinik/RB dan Labkes sudah memiliki izin dan ada dokter pelaksanannya. Sedangkan Optikal masih ada yang belum berizin (20%), Tukang Gigi baru tahun 2009 mulai dibina dan dibenahi perizinannya. Battra sekitar 20% belum terdaftar. Pembinaan dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun dalam bentuk pertemuan & supervisi ke sarana. Pelayanan di BP/Klinik/RB dan Labkes sudah baik (80% memenuhi aturan), hanya di Battra masih kurang karena tidak adanya standar pelayanan di pengobatan tradisional, dan tukang gigi selama ini belum dilaksanakan pembinaan (baru rencana pada tahun 2009).

3) Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan & Bahan Berbahaya Pelaksanaan kegiatan pengawasan keamanan pangan & bahan berbahaya yang kami laksanakan adalah Penyuluhan Keamanan Pangan bagi Industri Rumah Tangga, Supervisi / pengawasan produk makanan & kosmetik yang beredar, penyebaran informasi kepada masyarakat tentang produk kesehatan, serta pengawasan terhadap depot air minum isi ulang. Selama pelaksanaan kegiatan ini kita bekerja sama dengan BBPOM Bandung, Perindagkop dan pihak Kepolisian. Diharapkan mutu makanan yang berkemas memenuhi aturan keamanan pangan dan telah memiliki izin edar, walaupun dipasaran masih banyak ditemukan tanpa izin edar (produk belum tentu dari Kota Sukabumi) Pengawasan dan pembinaan dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

40

4) Evaluasi Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Pengembangan Standar Pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah Pembinaan Puskesmas, Penilaian Puskesmas & Penilaian tenaga Puskesmas, dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi kinerja dan mutu pelayanan puskesmas serta tenaga kesehatan, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kota Sukabumi. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun kecuali untuk pembinaan dilaksanakan 3 (tiga) kali dalam setahun.

3.1.2.3. Seksi Perbekalan Kesehatan 1) Ketersediaan Obat Tabel 3.10 Pencapaian SPM bidang Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (%) Indikator Ketersediaan sesuai dengan kebutuhan Pengadaan Obat Esensial Pengadaan Obat Generik 2005 Target Penca(SPM) paian 94 100 96 96 100 100 2006 Target Penca(SPM) paian 94 100 97 97 100 100 Target (SPM) 100 100 100 2007 Pencapaian 97.3 90.3 95.2

Sumber: Seksi Perbekalan Kesehatan

Pada tahun 2005 dan 2006 kebijakan dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat untuk menghitung SPM (Ketersediaan sesuai dengan kebutuhan, Pengadaan obat essensial dan Pengandaan obat Generik) dengan cara membandingkan terhadap 33 item/jenis obat saja sehingga pencapaiannya mencapai 100%. Pada tahun 2007 terjadi perubahan standar perhitungan, tidak lagi menggunakan 33 item/jenis obat saja tapi dihitung berdasarkan seluruh kebutuhan obat secara nyata yang ada pada Rencana Kebutuhan Obat (RKO) Puskesmas dan Program di Kota Sukabumi, yaitu sebanyak 113 item/jenis obat.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

41

Sehingga dapat disimpulkan Pencapaian SPM tahun 2007 menurun bukan disebabkan karena turunnya persedian obat dan perbekalan kesehatan, namun hal ini disebabkan karena perubahan standar perhitungan yang digunakan. Standar perhitungan SPM yang ditetapkan sebenarnya tidak bisa menggambarkan kemampuan Dinas Kesehatan dalam memenuhi kebutuhan obat kepada masyarakat karena standar perhitungan SPM hanya menitikberatkan pada aspek item/jenis (pemilihan/seleksi obat saja) tidak sampai pada perhitungan kebutuhan riil obat yang diperlukan masyarakat (aspek anggaran). Jika di lihat dari aspek anggaran yang diperoleh Dinas Kesehatan untuk pengadaan obat dari tahun 2005 sampai dengan 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 3.11 Biaya Kebutuhan Obat 2005 - 2007 WHO Depkes Real cost % WHO % Depkes 2005 US $ 548.872 (Rp. 5.214.284.000) Rp. 2.744.360.000 1,770,821,368 34% 64.5% 2006 US $ 550.424 (Rp. 5.229.028.000) Rp. 2.752.120.000 Rp. 2.142.094.200 41% 77,8% 2007 US $ 557.308 (Rp. 5.294.426.000) Rp. 2.786.540.000 Rp. 2.484.106.800 47% 89%

Pada Tahun 2002 WHO menetapkan dana obat perkapita adalah sebesar 2 $ ( Rp. 19.000) sedangkan Depkes menetapkan Rp. 10.000/perkapita. Pada Tahun 2005 Jumlah Penduduk kota Sukabumi adalah 274.436 jiwa, alokasi anggaran untuk obat dan perbekalan kesehatan sebesar Rp. 1.770.821.368, sehingga dana obat perkapita untuk kota Sukabumi adalah Rp. 6.453/kapita, dengan cara perhitungan yang sama pada tahun 2006 dana obat 7.783/kapita, dan tahun 2007 Rp. 8.915/kapita. Dari data di atas dapat disimpulkan masih terdapat gap atau perbedaan yang cukup signifikan dalam alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan obat baik dibandingkan terhadap standar WHO maupun Depkes. Sehingga diharapkan alokasi anggaran pada tahun berikutnya bisa memenuhi standar yang ditetapkan Depkes dan WHO. Rp.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

42

2). Peralatan Kesehatan Proses Perencanaan pengadaan peralatan kesehatan harus diperhitungkan dengan cermat, agar pengadaan peralatan kesehatan sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas baik dari segi jenis, kualitas maupun kuantitas. Proses perhitungan kebutuhan peralatan kesehatan secara riil dilakukan oleh seksi Perbekalan Kesehatan berdasarkan usulan dari Puskesmas. Namun pada pelaksanaanya tidak semua Puskesmas mengusulkan kebutuhan peralatan kesehatan dan beberapa alat yang diusulkan kurang akurat baik dari segi jenis maupun kuantitas. Oleh karena itu monitoring peralatan kesehatan di Puskesmas mutlak diperlukan untuk mengetahui kondisi riil peralatan kesehatan di puskesmas, sehingga bisa dijadikan sebagai data pendukung untuk menghitung kebutuhan peralatan kesehatan. Peralatan Kesehatan yang diterima oleh Dinas Kesehatan dan dikelola oleh seksi Perbekalan Kesehatan berasal dari berbagai sumber, diantaranya APBD Kota, APBD Propinsi, dan APBN Pusat (Dana Alokasi Khusus). Buku Pedoman Peralatan Puskesmas yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI Tahun 2006 dijadikan sebagai dasar dalam menentukan kebutuhan peralatan kesehatan, namun tetap disesuaikan lagi dengan kondisi dan kebutuhan Puskesmas agar lebih tepat fungsi dan tepat guna. Dari usulan Puskesmas dan hasil monitoring ke Puskesmas diperoleh data kebutuhan Peralatan Kesehatan untuk tahun berikutnya sekitar Rp. 1,5 2 Milyar per tahun (asumsi kebutuhan dan penggantian peralatan kesehatan yang rusak). Untuk pengadaan Peralatan Kesehatan selanjutnya juga harus memperhatikan pengembangan Puskesmas ke arah Puskesmas Perawatan dan Pusat Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat II. 3.1.3 . Bidang P2M dan PL Kinerja pelayanan dari Bidang P2M dan PL dapat dilihat dari pelaksanaan tiga seksi yang ada pada bidang tersebut meliputi: Seksi Pemberantasan Penyakit, Seksi Pencagahan Penyakit dan Seksi Penyehatan Lingkungan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

43

3.1.3.1. Seksi Pemberantasan Penyakit a) Kinerja Program Pemeberantasan Penyakit


Kinerja program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyahatan Lingkungan dalam tiga tahun terakhir cukup baik. Upaya pemberantasan penyakit berhasil menurunkan jumlah kematian karena penyakit menular, hal ini terlihat dari trend kematian karena penyakit menular yang mempunyai kecenderungan terus menurun. Kematian karena Pneumonia pada balita menurun dari 10 kematian pada tahun 2005, menjadi tidak ada kematian di tahun 2006 dan 2007. Tidak ada kematian karena Diare pada Balita dapat dipertahankan dalam tiga tahun terakhir. Kematian karena TBC dapat diturunkan dari 6 kamatian pada tahun 2005 menjadi 2 kamatian pada tahun 2007. Sementara kematian karena DBD dapat diturunkan dari 6 kamatian pada tahun 2005 menjadi 1 kamatian pada tahun 2007. Hal ini dimungkinkan karena out come kegiatan (cakupan kegiatan) yang rata-rata dapat mencapai target. CDR kasus baru TBC selalu berada diatas target (target 80 %) yaitu 97% pada tahun 2005, 110% pada tahun 2006, dan 91,2% pada tahun 2007. Angka kesembuhan TBC juga selalu mencapai target (80%), yaitu : 90,1% pada tahun 2004, 95,5% pada tahun 2005, dan 94% pada tahun 2006. Penemuan kasus Pneumonia bahkan hampir 2 kali lipat dari yang ditargetkan, yaitu : 164% pada tahun 2005, 214% pada tahun 2006 dan 154% pada tahun 2007. Sementara penemuan kasus Diare pada semua kelompok umur juga berhasil melampaui target (13%), yaitu 22% pada tahun 2005, 21% pada tahun 2006, dan 23% pada tahun 2007.

Pola Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas Tahun 2004 2007 Tabel 3.12 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2004 10 PENYAKIT TERBANYAK DI KOTA SUKABUMI TAHUN 2004 Nasofaringtis Akuta (Common Cold) Hipertensi Primer (Esensial) Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) Gastroduodenitis tidak spesifik Penyakit infeksi Saluran Pernafasan Atas lainnya Diare dan Gastroenteritis Faringitis Akuta Penyakit infeksi saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik Myalgia Asma

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

8,028 7,473 7,341 7,082 6,782 6,550 6,018 5,743 5,081 3,283

Sumber : SP3 Dinkes, 2004


RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

44

Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas di Kota Sukabumi pada tahun 2004 menunjukkan infeksi nasofaringitis acuta mendominasi urutan pertama, yang kemudian pada urutan kedua merupakan penyakit non infeksi yaitu hypertensi primer (essensial) dimana penyakit tersebut mengindikasikan adanya transisi epidemiologi penyakit pada kalangan masyarakat yang sering menggunakan Puskesmas sebagai tempat pengobatan. Hal ini menjadi fokus perhatian Dinas Kesehatan dalam mengantisipasi akan timbulnya penyakit lain non infeksi seiring dengan adanya perubahan gaya hidup dikalangan masyarakat. Sedangkan penyakit infeksi lain yang erat sekali dengan kesehatan lingkungan menempati urutan kelima, keenam dan kedelapan. Ini juga menunjukkan bahwa penyakit infeksi masih merupakan ancaman bagi masyarakat Kota Sukabumi, terlebih bila risk faktor lingkungan dan perilaku masyarakat tidak perhatikan dengan baik. Tabel 3.13 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2005

10 PENYAKIT TERBANYAK DI KOTA SUKABUMI TAHUN 2005 1 Gastroduodenitis tidak spesifik 2 Penyakit infeksi Saluran Pernafasan Atas lainnya 3 Penyakit infeksi saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik 4 Hipertensi Primer (Esensial) 5 Nasofaringtis Akuta (Common Cold) 6 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 7 Diare dan Gastroenteritis 8 Faringitis Akuta 9 Tukak Lambung 10 Myalgia Sumber : SP3 Dinas Kesehatan,
Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas tahun 2005, penyakit infeksi

10908 10248 9719 9607 8991 8504 7640 6917 5396 5352

menempati

urutan kesatu sampai ketiga dan ini erat sekali dengan penyakit yang berbasis lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat. Sementara hypertensi primer bergeser pada urutan keempat pada tahun 2005 ini. Ini mengindikasikan bahwa penyakit non infeksi di tahun 2005 masih merupakan ancaman yang harus diperhatikan yang terjadi pada kalangan masyarakat pengguna Puskesmas. Secara klinis hypertensi tersebut dapat berlanjut pada terjadinya penyakit jantung coroner.
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

45

Tabel 3.14 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2006

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 PENYAKIT TERBANYAK DI KOTA SUKABUMI TAHUN 2006 Penyakit infeksi saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik Diare dan Gastroenteritis Nasofaringtis Akuta (Common Cold) Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) Faringitis Akuta Hipertensi Primer (Esensial) Myalgia Tukak Lambung Penyakit infeksi Saluran Pernafasan Atas lainnya Gastroduodenitis tidak spesifik

38,614 25,333 23,678 20,681 17,007 16,879 16,415 16,265 15,436 13,700

Sumber SP3 Dinas Kesehatan

Pola penyakit rawat jalan tahun 2006 sama dengan pola penyakit rawat jalan tahun 2005 dimana penyakit infeksi masih masih mendominasi urutan pertama dan sangat erat berhubungan dengan kesehatan lingkungan. Tabel 3.15 10 Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Tahun 2007

10 PENYAKIT TERBANYAK DI KOTA SUKABUMI TAHUN 2007 1 Penyakit infeksi saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik 2 Nasofaringtis Akuta (Common Cold) 3 Diare dan Gastroenteritis 4 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 5 Myalgia 6 Faringitis Akuta 7 Hipertensi Primer (Esensial) 8 Tukak Lambung 9 Gastroduodenitis tidak spesifik 10 Gangguan lain pada kulit dan jaringan sub kutan yang tidak terklasifikasikan
Sumber : SP3 Dinas Kesehatan

38160 19366 15570 14766 14400 13573 12552 12005 11683 7847

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

46

Pola penyakit rawat jalan tahun 2006 dan tahun 2007 mempunyai pola yang sama dimana penyakit infeksi sangat mendominasi di Puskesmas Kota Sukabumi. Dari tahun ke tahun penyakit infeksi tersebut erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan yang kurang baik serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang tidak sehat. Dari seluruh pola penyakit rawat jalan di Puskesmas mulai tahun 2004 s/d 2007 semuanya tidak ada yang berhubungan langsung dengan target indikator MDGs. Penyakit infeksi yang ada lebih ke arah infeksi yang risk faktornya lingkungan kurang sehat dan risk faktor perilaku masyarakat yang belum sehat. Selain itu penyakit penyakit tersebut tidak tergolong penyakit yang memerlukan biaya tinggi untuk mengobatinya . Penyakit penyakit tersebut tidak banyak kontribusinya terhadap target-target pembangunan kesehatan yang berkaitan dengan investasi modal manusia (human capital investment). Penyakit kurang gizi misal balita dengan Kekurangan Energi Protein (KEP) jarang yang dibawa ke Puskesmas. KB, ANC, Persalinan oleh tenaga kesehatan, rujukan komplikasi persalinan, pelayanan neonatus dan masa nifas, penimbangan balita dan UKS adalah beberapa pelayanan yang sangat

essensial dalam investasi mutu modal manusia dalam jangka panjang.

3.1.3.2. Seksi Pencagahan Penyakit

1). Pelayanan Imunisasi Prosentase Desa (UCI) Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective dan upaya imunisasi perlu ditingkatkan untuk mencapai tingkat population immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi, dieliminasi atau dikendalikan. Cakupan pelayanan program imunisasi untuk masyarakat Kota Sukabumi selama tiga tahun, dari tahun 2005, 2006 dan 2007 baru mencapai 36,36 %, 42,40 % dan 66,7 %, dari target UCI 70 %. Dalam hal ini pencapaian UCI (Universal Child Immunization) belum mencapai target yang telah ditentukan, artinya masyarakat yang terlayani imunisasi dasar belum seluruhnya masyarakat memanfaatkan program ini secara maksimal. Hal ini

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

47

disebabkan masih rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman manfaatnya pelayanan imunisasi bagi bayi (umur 0 11 bln). Cakupan pelayanan program imunisasi dasar tambahan bagi anak usia diatas 5 tahun atau program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang merupakan lokal SPM, selama tiga tahun, dari tahun 2005, 2006 dan 2007 untuk imunisasi campak anak SD kelas I, baru mencapai 95,17 %, 98,25 % dan 97,91 % dari target 100 %. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi program BIAS dan masih rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman dan manfaatnya pelayanan imunisasi tambahan bagi anak usia diatas 5 tahun atau anak SD kelas I. Cakupan pelayanan program imunisasi dasar tambahan bagi anak umur diatas 5 tahun atau pelayanan imunisasi DT dan TT anak sekolah yang merupakan indikator lokal SPM, selama tiga tahun, dari tahun 2005, 2006 dan 2007, untuk imunisasi ini baru mencapai 98.66 %, 98.24 % dan 99.47 % dari target 100 %. 2). Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio Acute Flacid Paralysis rateper 100.000 penduduk < 15 tahun Polio merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang dapat dibasmi. Strategi untuk membasmi polio didasarkan atas pemikiran bahwa virus polio akan mati bila ia disingkirkan dari tubuh manusia dengan cara pemberian imunisasi. Cakupan penemuan (rate) kasus acute flacid paralysis pada anak usia dibawah 15 tahun di Kota Sukabumi selama tiga tahun, dari tahun 2005, 2006 dan 2007 baru mencapai 3, 5, 1 dari target 2 kasus. Hal ini sensitifitas kinerja pengelola program surveilans di Puskesmas dalam pelacakan dan penemuan (rate) kasus AFP belum maksimal dilaksanakan. 3). Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV AIDS Prosentase klien yang mendapat penanganan HIV AIDS Estimasi prevalensi tertinggi pada pengguna NAPZA suntik, di Jawa barat 20 35 %, dengan tingginya prevalensi, maka masalah HIV/AIDS saat ini bukan hanya masalah medik dari penyakit menular semata akan tetapi sudah menjadi masalah kesehatan
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

48

masyarakat yang sangat luas. Oleh karena itu penanganannya juga gharus berdasarkan pendekatan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini klien yang mendapat penanganan HIV AIDS di Kota Sukabumi dari tahun 2005, 2006 dan 2007 baru mencapai 100 % dari 15 orang, 100 % dari 92 orang dan 100 % dari 206 orang, artinya kasus HIV AIDS di Kota Sukabumi jika dilihat dari prosentase sangat baik dalam hal penanganannya, akan tetapi dari jumlah yang ditangnani belum mencapai target karena masih banyak penderita HIV AIDS yang belum terjangkau oleh petugas kesehatan, sehingga perlu adanya dukungan dari masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli terhadap penyakit ini. Di bawah ini adalah kasus HIV / AIDS di Kota Sukabumi tahun 2007 Tabel 3.16 KASUS HIV / AIDS DI KOTA SUKABUMI TAHUN 2007

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

BULAN JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JUMLAH

HIV/AIDS 2 3 1 16 4 8 0 0 0 0 2 0 36

AIDS 5 2 1 1 4 1 0 0 0 0 0 0 14

KEMATIAN 5 0 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 9

Sumber: SP3 Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Th 2007 Dari data di atas tampak kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi tahun 2007 berjumlah 36 orang dengan kasus AIDS sebanyak 14 orang dan yang sudah meninggal ada 9 orang. Jumlah kasus tersebut merupakan kasus yang dapat dilacak oleh petugas, dan kemungkinan masih banyak kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi yang belum terdeteksi/ tertangani oleh petugas kesehatan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

49

3.1.3.3. Seksi Penyehatan Lingkungan 1) Penyehatan air Bersih Cakupan Kepala keluarga yang menggunakan air bersih di Kota Sukabumi

berturut-turut tahun 2005, 2006, dan 2007 adalah 69 %, 70 % dan 72 % dari target 80 %. Keadaan ini berarti cakupan Kepala Keluarga (KK) yang menggunakan air bersih di Kota Sukabumi masih rendah di bawah target. Hal ini dikarenakan antara lain masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya air bersih bagi kesehatan dan semakin meningkatnya pencemaran air tanah sejalan dengan meningkatnya aktivitas penduduk. Yang mengakibatkan kondisi lingkungan tidak sehat serta keadaan ekonomi yang lemah.

2. Penyehatan Lingkungan Pemukiman Cakupan Rumah sehat, Jamban Keluarga dan Sarana Pmbuangan air limbah seprti terlihat pda tabel dibawah :

Tabel 3.17 Pencapaian SPM Kesehatan Lingkungan TAHUN NO 1 2 3 Indikator Lingkungan Pemukiman % KK yang menggunakan Rumah Sehat % KK yang menggunakan Jamban % KK yang menggunakan Sarana Pembuangan Air Limbah
Sumber: Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Th 2007

2005 57.22 58.58 60,42

2006 58.42 59.32 61.15

2007 60,98 61.96 62.62

target 70 % 70 % 70 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa prosentase keluarga yang menggunakan Rumah sehat, jamban dan Sarana pembungan air limbah belum mencapai target, hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat ekonomi dan pemahaman mengenai kesehatan lingkungan di masyarakat.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

50

2. Institusi yang dibina

Tabel 3.18 Pencapaian SPM Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Institusi yang dibina TAHUN NO Indikator Lingkungan Pemukiman 1 2 Institusi yang dibina TTU yang memenuhi syarat 2005 55.42 59.66 2006 57.80 60.25 2007 58.13 61,80 target 50 % 25 %

Sumber: Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Th 2007

Dari tabel di atas terlihat bahwa prosentase Institusi yang dibina dan Tempat-Tempat umum yang memenuhi syarat telah mencapai target yang ditetapkan, meskipun demilkian upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan penyehatan harus terus dilakukan salah satunya melalui penyuluhan yang dilakukan secara berkelanjutan.

3.1.4. Sekretariat Tata Usaha Kesekretariatan / Tata Usaha membawahi 3 Sub. Bagian meliputi :Sub.Bag Keuangan dan Kepegwaian, Sub.Bag. Perencanaan dan data Informasi Kesehatan dan Sub.Bag. Umum Perelengkapan.

3.1.4.1. Sub.Bag. Keuangan dan Kepegawaian Sub.Bagian Keuangan bertugas mengkoordinasikan semua hal yang berhubungan dengan Keuangan ( Pendapatan dan Pengeluaran ) dan bertanggung jawab penuh kepada Kepala Bagian Tata Usaha, terdiri dari koordinator : 1). Pelaksana Bendahara Pengeluaran dengan tugas sbb : Melakukan Verifikasi, evaluasi dan analisis SPJ Pengeluaran Pembantu Memberikan persetujuan terhadap SPJ Pngeluaran Pembantu. 2).Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran dengan tugas sbb : Mengajukan Gaji Mencatat Gaji ke Kartu Kuning Membuat SPM Gaji Membayar Gaji
51

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

3). Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran dengan tugas sbb : Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban Melakukan pencatatan bukti-bukti pembelanjaan dana pada dokumen Buku Kas Pengeluaran Pembantu, Buku Pajak PPN / PPh Pembantu, Buku Panjar Pembantu Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ Pengeluaran Pembantu yang akan diserahkan ke Bendahara Pengeluaran 4). Pelaksana Bendahara Penerimaan dengan tugas sbb: a. Menerima setoran dari : Perizinan UPTD Labkesda Retribusi UPTD Puskesmas Askes Astek Askeskin b. Membukukan Penerimaan ( Jurnal Penerimaan ) c. Menyetorkan ke Kas Daerah ( Bank Jabar ) Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir realisasi dan anggaran pendapatan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

52

Tabel 3.19 Laporan Realisasi dan Anggaran Pendapatan 3 ( tiga ) Tahun terakhir : TAHUN URAIAN Dinas Kesehatan Retribusi Puskesmas 2005 Askes Astek JUMLAH Dinas Kesehatan Retribusi Puskesmas 2006 Askes Astek JUMLAH Dinas Kesehatan Retribusi Puskesmas 2007 Askes Astek Askeskin JUMLAH Sumber :Keuangan Dinkes ANGGARAN 25.000.000 635.000.000 229.818.000 26.196.000 916.014.000 48.800.000 725.000.000 470.000.000 65.000.000 1.308.800.000 41.870.000 745.000.000 472.800.000 66.000.000 200.868.000 1.526.538.000 REALISASI 48.790.000 725.057.000 235.545.000 32.528.520 1.041.920.520 49.525.500 734.089.000 472.635.000 66.098.588 1.322.348.088 69.281.500 727.825.500 471.436.000 61.916.005 200.867.995 1.531.327.000

Dilihat dari tabel di atas pada tahun 2005 , 2006, dan 2007 anggaran Dinas Kesehatan bila dibandingkan dengan realisasinya selalu defisit, hal ini dikarenakan Dinas Kesehatan bukan merupakan unit penghasil meskipun ada retribusi pelayanan kesehatan (pelayanan umum) . Namun demikian anggaran dan pendapatan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dari tahun 2005 s/d 2007 mengalami peningkatan yang bermakna. 3.1.4.1. Sub.Bag. Keuangan dan Kepegawaian Sub. Bagian Kepegawaian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya membawahi koordinator: 1) Pengadminsitrasian mutasi pegawai/pembinaan pegawai 2) Pengadministrasian pengembangan pegawai 3) Pengentri data Dalam bidang kepegawaian pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam kurun waktu 5 ke depan akan mengalami kekurangan tenaga kesehatan strategis seperti tenaga dokter umum,

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

53

karena ada beberapa yang akan memasuki usia pensiun. Demikian pula dengan tenaga kesehatan lainnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.20 Data Pegawai Kesehatan yang Akan Pensiun Tahun 2009 - 2013
N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 T M 1 1 1 1 T / 7 / 6 / 7 / 9 / 1 / 5 / 1 / 1 / 7 / 8 / 1 / 9 / 1 / 6 / 1 / 6 / 6 / 7 / 6 / 2 / 1 / 1 / 4 / 8 / 1 / 7 / 2 / 2 / 9 / 3 0 1 0 2 1 2 P / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 / 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 0 0 1 1 1 1 1 1 2 2 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 E 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 N 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 9 9 9 9 9 S I U N N 2 p N p p 2 N N N P P P P N N N N N M P N P m M N N P P p o o o o n o n o n n p p K E T e d i s i s a r a m p

a r a m i s

e d i s

a r a m a r a m a r a m m o o o n n n e d m m m

e d e d e d i s e d e d e d e d e d e d e d

a r a m i s i s i s i s i s i s i s i s i s

e d

a r a m a r a m a r a m a r a m o o o o o n n n n n e d n p p p p p i s

a r a m a r a m a r a m a r a m a r a m e d e d i s

e d e d e d e d e d

i s i s i s i s i s

a r a m p i s i s p p a r a m e d e d n n

a r a m i s

e d

i s

a r a m a r a m e d e d e d i s i s i s

e d e d

i s i s

a r a m a r a m a r a m

Sumber : Kepegawaian Dinkes Melihat tabel di atas, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mulai tahun 2009 harus segera mengusulkan ke BKD Pemerintah Kota Sukabumi pengganti pegawai yang akan memasuki masa pensiun dengan memperhatikan jenis tenaga yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas, terutama

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

54

tenaga dokter umum dan dokter gigi serta bidan dalam upaya mendukung menurunkan kematian ibu dan anak , juga menekan angka kesakitan masyarakat. Disamping harus memenuhi kebutuhan pegawai karena ada yang memasuki masa pensiun, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi juga berupaya mengoptimalkan pegawai yang ada dengan golongan yang sudah mencapai golongan II dan III. Dimana berdasarkan grafik, golongan III/B merupakan jumlah terbanyak pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Optimalisasi dilakukan dengan cara pembinaan pada jabatan fungsional golongan II dan III agar lebih berdaya guna serta berdampak pada peningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sementara pemanfaatan tanaga kesehatan non jabatan fungsional dilakukan untuk pekerjaan kesekretariatan dan membantu tugas tugas pada bidang/ seksi /programer.

Gambar Gafik 3.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan


100 90 80

III.B /99

II/c.68
70 60

IA IB IC ID II A

II/a.49
50 40 30 20 10 0

III/a51 II/d.41

II B II C II D

III/c.37

III A III B III C III D IV A IV B IV C IV D

II/b.12

I/a.3

I/c.5 0

IV/a.10

III/d.14

IV/b.12

IV/c.4

3.1.4.2. Sub.Bag. Perencanaan dan Data Informasi Kesehatan Sub.Bag. Perencanaan dan Infokes sesuai dengan tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebagai fasilitator dan koordinator yang menangani antara lain: 1) Koodinator Pengolahan Data
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

55

Fungsinya mengolah data yang dilaporkan dari Puskesmas, seksi maupun lintas sektor terkait. Selanjutnya data tersebut tersaji dalam Profil Kesehatan Kota Sukabumi. Selain sebagai koordinator juga sebagai fasilitator Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3). Terdapat beberapa kendala yang ditemukan dalam mengaplikasikan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) pada tingkat Kota khususnya mekanisme pencatatan dan pelaporan antara Puskesmas dengan Dinas Kesehatan. Kendala tersebut diantaranya belum berfungsinya sistem satu pintu untuk data sehingga masih terdapat beberapa permintaan data yang sama untuk Puskesmas, belum tepatnya waktu dan isi dari data yang dilaporkan serta kurangnya komitmen dari para programer untuk mensukseskan penerapan Sistem Informasi Kesehatan. Penerapan mekanisme informai kesehatan juga diperlukan dana yang memadai baik untuk belanja software dan hardware maupun untuk insentif pengelola data informasi. 2). Koordinator Perencanaan Anggaran dan Kegiatan Penyusunan Program Fungsinya sebagai koordinator penyusunan rencana usulan kegiatan dan anggaran dari seksi Dinas maupun Puskesmas, memfasilitasi penyusunan dokumen RKA dan DPA Dinas Kesehatan serta Penyusunan Perencanaan Kegiatan berbasis Kinerja. Dokumen yang dihasilkan adalah Dokumen Anggaran, Dokumen Rencana Kerja Tahunan, Dokumen P2KT tingkat Puskesmas hasil fasilitasi penyusunan kegiatan. Alokasi anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi selama kurun waktu tahun 2005 s/d 2007 adalah sebagai berikut :

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

56

Tabel
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI T.A. 2005

NO 1

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN RUPIAH DINAS KESEHATAN 8,976,324,000 152,226,000 513,251,500 5,585,872,950 1,470,743,171 1,531,063,671 87,679,500

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KOTA SUKABUMI 2 APBD PROPINSI 3 APBN : ASKESKIN 4 PINJAMAN HUTANG LUAR & NEGERI (PHP II) 5 DAK (DANA ALOKASI KHUSUS) 6 DINAS TARLINGKIM 6 ASSET

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES KOTA THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PER KAPITA
Sumber : Keuangan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Th 2005

18,317,160,792 232,550,415,000 17.08 67,745

Dari tabel alokasi anggaran kesehatan di atas dapat dilihat proporsi anggaran kesehatan Kota Sukabumi yang diterima oleh Dinas Kesehatan untuk program kesehatan masyarakat (promotif dan preventif) bersumber APBD Kota Sukabumi sudah mencapai 17,08 % , sementara anggaran kesehatan per kapita dari seluruh anggaran kesehatan yang diterima melalui Dinas Kesehatan sebesar Rp. 67.745,-. Proporsi anggaran kesehatan dan besaran perkapita anggaran kesehatan akan menjadi besar bila digabungkan dengan anggaran RSUD Kota Sukabumi. Pada tahun 2006 alokasi anggaran kesehatan yang diterima oleh Dinas Kesehatan dapat dilihat dalam tabel 3.22 di bawah ini :

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

57

Tabel 3.22
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI T.A. 2006 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN RUPIAH DINAS KESEHATAN 13,720,253,000 851,000,000 2,523,981,500 2,496,293,600 4,356,000,000 1,196,000,000 200,868,000 25,344,396,100 320,257,498,000 4.28 92,351

NO 1

SUMBER BIAYA

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KOTA SUKABUMI 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN HUTANG LUAR NEGERI (PHP II) 5 DAK (DANA ALOKASI KHUSUS) 6 PPK-IPM 7 JPKMM TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PER KAPITA

Sumber : Keuangan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, 2006

Proporsi anggaran kesehatan dari APBD Kota Sukabumi yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada tahun 2006 mengalami penurunan yang sangat bermakna sebesar 12,8 %, hal ini meskipun secara absolut ada kenaikan anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan dari Rp.8.976.324.000 tahun 2005 menjadi Rp. 13.720.253.000, tahun 2006 tapi kenaikan tersebut tidak berbanding lurus dengan besarnya kenaikan total APBD Kota, sehingga pada tahun 2006 proporsi anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan menjadi 4,28 % Total anggaran kesehatan per-kapita tahun 2006 juga mengalami kenaikan yang bermakna sebesar Rp. 92.351, hal ini terjadi karena adanya tambahan anggaran operasional program dari dan Dekon sebesar Rp. 2.523.981.500, dan adanya alokasi anggaran dari PPK IPM sebesar Rp. 1.196.000.000,-. Pada tahun 2007 alokasi anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bersumber APBD Kota Sukabumi juga mengalami kenaikan secara absolut (Jumlah) yakni sebesar Rp. 17.609.783.000,- dari Rp. 13.720.253.000,- , akan tetapi bila dilihat dari proporsi anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan dibanding total APBD Kota mengalami penurunan
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

58

menjadi 3,85 % pada tahun 2007. Ini juga terjadi karena kenaikan total APBD Kota Sukabumi tidak diikuti secara bermakna oleh besaran alokasi anggaran kesehatan untuk program promotif dan preventif pada Dinas Kesehatan dari sumber APBD Kota Sukabumi. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.23
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI T.A. 2007 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN RUPIAH DINAS KESEHATAN 17,609,783,000 775,885,000 1,834,183,900 3,931,000,000 2,203,107,500 428,523,000 26,782,482,400 457,857,848,000 3.85 96,114

NO 1

SUMBER BIAYA

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KOTA SUKABUMI 2 APBD PROPINSI 3 APBN DEKON 4 PINJAMAN HUTANG LUAR NEGERI (PHP II) 5 DAK (DANA ALOKASI KHUSUS) 6 PPK-IPM 7 JPKMM TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PER KAPITA

Sumber : Keuangan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi,2007

Dilihat dari tabel di atas per kapita anggaran kesehatan pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan menjadi Rp. 96.114, dan ini karena pada tahun 2007 Dinas Kesehatan menerima alokasi dana dekon dan PPK IPM . Hal yang perlu diperhatikan dari tahun 2005 s/d 2007, alokasi anggaran kesehatan yang diterima oleh Dinas Kesehatan untuk program essensial public health dari berbagai sumber baik pusat maupun dari propinsi serta dari APBD Kota, bila dibagi jumlah penduduk maka anggaran kesehatan per-kapitanya masih dibawah yang direkomendasikan oleh Bank Dunia pada tahun 1999 sebesar $ 12 / capita. Untuk dapat mencapai seperti apa yang

direkomendasikan oleh Bank Dunia, maka Pemerintah Kota Sukabumi perlu melakukan
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

59

mobilisasi dana kesehatan baik dari masyarakat, swasta maupun bersumber APBD yang lebih proposional.

3). Koordinator Evaluasi dan Pelaporan Fungsinya menyusun pelaporan bulanan dan Triwulanan kegiatan Dinas Kesehatan serta pelaporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam bentuk Akuntabilitas Instansi Pemerintahan (LAKIP) dan Laporan Pertanggungjawaban Laporan (LKPJ)

Dinas Kesehatan. Sumber pelaporan yang dipergunakan adalah dari laporan tahunan seksi/program, dan laporan tahunan Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan adalah mengkaji pencapaian SPM kesehatan, target program dibandingkan dengan anggaran yang diterima bidang /seksi setiap tahunnya. Pencapaian SPM kesehatan dari tahun 2005 s/d 2007 dan target 2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.24 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2005-2007
2005 NO 1 INDIKATOR STATUS Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak a. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4 b. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan Atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi Kebidanan c. Persentase ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk d. Persentase cakupan kunjungan neonatus e. Persentase cakupan kunjungan bayi f. Persentase cakupan bayi BBLR yang ditangani Meningkatnya Kualitas Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah Target Capaian 2006 Target Capaian 2007 Target Capaian 2008 Target

65 65

68,12 71,88

70 70

74 75,2

75 75

79.5 74

80 80

20 70 77,5 90

22,88 72,36 38,66 100

20 75 80 95

22,85 81,79 58,2 100

25 80 82,5 92,5

28.8 82.4 82.4 64.6

30 85 85 100

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

60

2005 NO INDIKATOR STATUS a. Persentase cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah b. Persentase cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS atau dokter kecil) c. Persentase cakupan pelayanan kesehatan remaja Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga berencana a. Persentase cakupan peserta aktif KB Meningkatnya Kualitas Pelayanan Imunisasi a. Persentase desa/kelurahan UCI Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pengobatan/Perawatan a. Persentase cakupan rawat jalan a. Persentase cakupan rawat inap 6 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa a. Persentase pelayanan gangguan jiwa di sarana Pelayanan kesehatan umum Meningkatnya Kualitas Pemantauan pertumbuhan balita a. Persentase balita yang naik berat badannya (N/D) b. Persentase balita bawah garis merah 8 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Gizi a. Persentase cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun b. Persentase cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe c. Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin d. persentase balita gizi buruk mendapat perawatan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Obstretik dan neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif a. Persentase akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu Hamil dan neonatus 90 65 100 93,25 59,77 100 90 70 100 65 <15 58,13 5,65 70 6 0,6 55,84 7,01 9 0,9 Target 55 Capaia n 22,64

2006 Target 60 Capaia n 35,2

2007 Target 60 Capaian 87.2

2008 Target 65

85

87.05

90

95.17

95

91.95

95

67

68,7

70

70,5

70

87.1

75

75

99,12

75

99,5

80

99.5

85

58

36,36

60

48,48

60

66.7

65

42.4 7,19

9 1

30 12 0.9 1.2

1,93

0,88

10

0.42

13

56,9 1,47

70 < 15%

64.88 2.5

80 <15

< 15%

98,9 58,05 100

90 80 100

98.62 17.92 100

90 90 100

100

100

100

100

100

100

100

68

Tidak terlapor kan

70

Tidak terlapor kan

72

32.9 100

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

61

2005 NO INDIKATOR STATUS b. Persentase ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang Tertangani c. Persentase neonatus resiko tinggi/komplikasi yang Tertangani 10 Meningkatnya KualitascPelayanan Gawat Darurat a. Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan Pelayanan gawat darurat yg dapat diakses Masyarakat Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk a. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang di Tangani < 24 jam b. Persentase Kecamatan bebas rawan gizi Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun 13 Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru a. Persentase kesembuhan penderita TBC BTA + Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA a. Persentase cakupan balita dengan pneumonia yang di tangani Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan pemberantasan Penyakit HIV-AIDS a. Persentase darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS b. Persentase klien yang mendapatkan penanganan HIV- AIDS c. Persentase infeksi menular seksual yang diobati Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) a. Persentase penderita DBD yang ditangani
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

2006 Target 95 95 Capaian 77,14 71,48

2007 Target 100 100 Capaian 71.24

2008 Target 100

Target 95 95

Capaian 81,82 70,04

56.09 100

18

100

20

100

20

100

25

11

55 85

100 14,29

60 85

100 100

60 85.7

100 14.29

70 85.7

12

100

100

0.004

> 85%

40,5

> 85%

76,4

> 85%

85

> 85%

14

82

100

84

100

86

100

86

15

65 65 95

Tidak ada data 100 100

70 70 95

Tidak ada data 100 100

70 75 100

0.11 100 100

16

70

100

70

100

75

100

62

N O 17

2005 INDIKATOR STATUS Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Diare a. Persentase balita penderita Diare yang ditangani 65 100 70 Target Capaian Target

2006 Capaian Target

2007 Capaian

2008 Target

100

70

100

75

18

Meningkatnya Kualitas Pelayanan kesehatan lingkungan a. Persentase institusi dibina Meningkatnya Pelayanan Pengendalian Vektor a. Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Meningkatnya Pelayanan Hygiene sanitasi di tempat Umum a. Persentase tempat umum yang memenuhi syarat 18 32,33 20 35 20 53 25 45 70 58,02 91,38 45 75 56,9 91,9 50 75 71 90 60 80

19

20

21

Meningkatnya Penyuluhan Perilaku sehat a. Persentase rumah tangga sehat b. Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif c.Persentase Desa dengan garam beryodium baik d. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 8 42 60 15 49.75 24,17 52,94 17,97 10 45 62 17 37,9 36,55 72,72 18,6 12.2 48 65 19 13.5 58.8 98 31.6 18 50 68.5 24

22

Meningkatnya Penyuluhan P3 NAPZA berbasis masyarakat a. Persentase upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan 35 40,24 40 55,55 45 60 50

23

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Penyediaan obat dan Perbekalan Kesehatan a. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan b. Persentase Pengadaan obat essensial a. Persentase Pengadaan obat generic 94 96 96 52 100 100 100 tdk ada data 94 97 97 55 100 100 100 tdk ada data 100 100 100 60 97.3 90.3 95.2 tdk ada data 100 100 100 65

24

Pelayanan Penggunaan obat generik a. Persentase penulisan obat generik Penyelenggaraan Pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan a. persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar

25

25

0,1

30

0,1

33

16.5

35

26

Penyelenggaraan Pembiayaan untuk gakin dan Masyarakat rentan a. persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan dan masyarakat rentan 90 32,48 90 100 100 67.8 100

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

63

2005 NO 27 INDIKATOR STATUS Jenis pelayanan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan (untuk daerah tertentu) 1. Pelayanan kesehatan kerja Persentase cakupan pelayanan kesehatan kerja pada Pekerja Formal 2. Pelayanan kesehatan Usia lanjut Persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut 3. Pelayanan Gizi Persentase cakupan Wanita Usia Subur yang mendapatkan kapsul Yodium 4. Pencegahan dan pemberantasan Penyakit HIVAIDS Persentase darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS 5. Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Malaria Persentase penderita malaria yang diobati 65 Tidak ada kasus 70 65 Tdk ada data 70 12 1.58 15 Target Capaian

2006 Target Capaian

2007 Target Capaian

2008 Target

1.13

17

0.62

20

25

48,72

30

66,95

30

8.35

40

100

bukan daerah endemis

100

bukan daerah endemis

100

Bukan daerah endemis

100

Tdk ada data

70

0.11

75

Tidak ada kasus

75

Tidak ada kasus

75

6. Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Kusta Persentase penderita kusta yang selesai berobat (RTF Rate) 7. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis Persentase penderita filariasis yang ditangani > 80 100 > 85 100 > 85 100 > 85

65

100

70

100

75

100

80

4). Koordinator JPK Gakin Meningkatnya jumlah masyarakat miskin saat ini berdampak pula pada semakin menurunnya akses masyarakat terutama masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk tetap menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai pemenuhan hak akan kesehatan pada masyarakat . Program Tersebut dimulai dengan bergulirnya Program JPS-BK (Tahun 1998-2001), PDPSE (Tahun 2001), PKPS-BBM (Tahun 2002-2004), JPKMM (Tahun 2005-2007) dan Terakhir Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JamKesMas) pada tahun 2008. Adapun pencapaian kinerja program JPKMM selama Tahun 2005 2007 antara lain:
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

64

A. Sasaran Jumlah Penduduk miskin Kota Sukabumi yang menjadi sasaran Program JPKMM Berdasarkan Keputusan Walikota Sukabumi Nomor: 235 Tahun 2005 Tentang Penetapan Jumlah Masyarakat Sasaran Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin di Kota Sukabumi sebanyak 48.732 Jiwa selanjutnya diganti dengan Keputusan Walikota Sukabumi Nomor: 210 Tahun 2007 Tentang Masyarakat Sasaran Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (ASKESKIN) di Kota Sukabumi sebanyak 46.350 Jiwa. B. Jumlah Sasaran Yang Memiliki Kartu Dari sasaran Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (ASKESKIN) yang telah ditetapkan melalui Keputusan Walikota Sukabumi Nomor: 210 Tahun 2007 sebanyak 46.350 jiwa yang telah memiliki kartu pada awal tahun 2007 sebanyak 15.830 jiwa atau baru sebesar 34.2% selanjutnya diharapkan semua sasaran pada awal tahun 2008 telah memiliki kartu ASKESKIN. C. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Jumlah kunjungan rawat jalan masyarakat miskin yang datang ke Puskesmas (Visit Rate) pada tahun 2005 sebanyak 36.513 kali dari total kunjungan 245.363 kali atau sebesar 14,80%, pada tahun 2006 kunjungan sebanyak 51.533 kali dari total kunjungan sebanyak 380.208 kali atau sebesar 13.5% serta pada tahun 2007 jumlah kunjungan sebanyak 54.042 kali dari total kunjungan sebanyak 332.061 kali atau sebesar 16.27%. Meningkatnya jumlah kunjungan rawat jalan masyarakat miskin ke Puskesmas menunjukkan semakin tingginya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan dasar sedangkan menurunnya jumlah persentase kunjungan masyarakat miskin disebabkan karena menurunnya jumlah total kunjungan ke Puskesmas. D. Jumlah Rujukan Ke Rumah Sakit Jumlah rujukan masyarakat miskin ke Rumah Sakit pada tahun 2005 sebanyak 3.965 kasus pada tahun 2006 menurun menjadi 2.870 kasus dan menurun lagi pada tahun 2007

menjadi 1.963 kasus. Menurunnya kasus yang memerlukan penanganan lanjutan ke Rumah Sakit disebabkan karena Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

65

filter dalam menentukan perlu atau tidaknya kasus dirujuk ke Rumah Sakit atau cukup diobati/ditangani pada tingkat Puskesmas. E. Pencapaian SPM Pencapaian indikator SPM untuk program JPKMM persentase cakupan jaminan

pemeliharaan kesehatan untuk keluarga Miskin pada tahun 2006 sebesar 70,9 % dari target yang ditetapkan sebesar 90 % kemudian menurun pada tahun 2007 sebesar 66,9 % dari target yang ditetapkan sebesar 100 %. Belum tercapainya target cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan untuk keluarga miskin hal tersebut disebabkan karena sudah ditentukannya quota sasaran masyarakat miskin oleh Departemen Kesehatan.

3.1.4.3. Sub.Bag.Umum dan Perlengkapan Sub Bag. Umum dan Perlengkapan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menangani kegiatan : 1). Urusan Rumah Tangga 2). Penyimpanan Barang 3). Pengurusan Barang 4). Pengelola Arsip 5). Pengelola Perjalanan Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Bagian Umum dan Perlengkapan sudah melakukan rehab dan pembangunan Puskesmas sebagai berikut :
A. Rehab dan Pembangunan Puskesmas.

Jumlah Puskesmas yang direhab pada tahun 2003 sebanyak 5 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Sukabumi 2. Puskesmas Cipelang 3. Puskesmas Karang Tengah 4. Puskesmas Benteng 5. Puskesmas Tipar ( tahap ke I ) Jumlah Puskesmas yang direhab pada tahun 2004 sebanyak 5 Puskesmas yaitu :
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

66

1. Puskesmas Sukakarya 2. Puskesmas Tipar ( tahap ke II ) 3. Puskesmas Lembur Situ 4. Puskesmas Limus Nunggal 5. Puskesmas Cibeureum Hilir Jumlah Puskesmas yang dibangun pada tahun 2004 sebanyak 1 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Baros ( Pindah Lokasi ) Jumlah Puskesmas Poned yang dibangun pada tahun 2005 sebanyak 1 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Baros Jumlah Puskesmas yang dibangun pada tahun 2006 sebanyak 2 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Pabuaran 2. Puskesmas Gd. Panjang Jumlah Puskesmas yang direhab pada tahun 2007 sebanyak 1 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Sukabumi ( Ruang rawat jalan ) Jumlah Puskesmas yang dibangun pada tahun 2007 sebanyak 4 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Selabatu ( tahap I ) 2. Puskesmas Cipelang ( tahap I ) 3. Puskesmas Nanggeleng ( Pindah Lokasi ) 4. Puskesmas Lembur Situ ( tahap I ) Jumlah Puskesmas yang dibangun pada tahun 2008 sebanyak 3 Puskesmas yaitu : 1. Puskesmas Sukabumi ( tahap II ) 2. Puskesmas Cipelang ( tahap II ) 3. Puskesmas Lembur Situ ( tahap II ) Dalam tabel di bawah ini dapat dilihat pembangunan Puskesmas dalam kurun waktu 2003 s/d 2008 dengan sumber anggarannya

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

67

Tabel 3.25
REHAB DAN PEM BANG UNAN PUSKESM AS DAN SUM BER ANG ARAN TAHUN 2003 S/D 2008 G NO . PUSKESM AS 2003 1Selabatu i 2Sukabum 3Cipelang 4Karang Tengah 5Sukakarya 6Benteng 7Pabuaran 8Nanggeleng d. 9G Panjang Tipar 10 Baros 11 Cikundul 12 Lem 13 bur Situ Lim 14 us Nunggal CibeureumHilir 15 Jum lah Rehab/DAK Rehab/DAK Rehab/DAK DAK Rehab/DAK Pem b./DAK Pem b./DAK Pem b./DAK Rehab / Prop Rehab / Prop Pem b./DAKPoned/DAK TAHUN / JENIS /SUM BER ANG ARAN G 2004 2005 2006 2007 Pem b/BanG ub Rehab/BanGDAK ub Pem b./DAK DAK 2008

Rehab/DAK Rehab/DAK Rehab/DAK 5 6 1 2

Pem b./DAK DAK

Sumber: Laporan Umum dan Perlengkapan 2003-2008

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

68

B. Rehab dan Pembangunan Puskesmas Pembantu.

Tabel 3.26
REHAB DAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. PUSTU Cisarua Kabandungan Kebonjati Cikondang Karamat Gunung Puyuh Sriwedari Dayeuh Luhur Warudoyong Pajagalan Sindang Palay Babakan Sindang Sari Garung Sudajaya Hilir Cicadas Subang Jaya Cipanengah Kidul Situ Mekar Jaya Mekar TAHUN / JENIS /SUMBER ANGGARAN 2003 2004 2005

2006 Rehab/DAK

2007

2008

Pemb.DAK Pemb.DAK Pemb.DAK Rehab/DAK

Rehab/DAK

Rehab/DAK Rehab/DAK Rehab/DAK Rehab/DAK Rehab.DAK Pemb./DAK Rehab.DAK

Pemb.DAK Pemb./DAK

Sumber: Laporan Umum dan Perlengkapan 2003-2008

Dari daftar diatas ternyata masih ada Puskesmas dan Pustu yang masih memerlukan rehab/pembangunan lanjutan, dan dari tahun ke tahun bangunan Puskesmas memerlukan rehab/pembangunan maka rencana rehab/ pembangunan dari tahun 2009 s/d 2013 adalah sebagaimana dalam matriks kegiatan (terlampir).

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

69

Dengan adanya pembangunan Puskesmas, Puskesmas Poned dan pembangunan Pustu maka perlu adanya prasarana yang harus dipenuhi baik Alat Kesehatan maupun non kesehatan.Dalam pembangunan maupun rehab tidak disertai dengan pemagaran, maka perlu adanya rencana pemagaran Puskesmas.

C. Rehab dan Pembangunan Rumah Dinas

Tabel 3.27 REHAB DAN PEMBANGUNAN RUMAH DINAS NO. 1. RUMAH DINAS Puskesmas Selabatu Medis : 1. Jl.Suryakencana 41 2. Jl.Suryakencana 41 Paramedis : 1. Jl. Suryakencana 41 2. Jl. Suryakencana 41 Puskesmas Sukabumi Medis : 1. Jl. R A Kosasih No. 17 Rumdin Pustu Sb.Jaya Paramedis : 1. Jl. Subang Jaya Puskesmas Benteng Medis : 1. Jl. Benteng Kidul No.64 2. Jl. Benteng Kidul No.64 3. Jl. Babakan Sirna Paramedis : 1. Jl. Benteng Kidul No.64 2. Jl. Babakan Sirna Puskesmas Sukakarya Paramedis : 1. Jl. Tegal Wangi No. 66 Puskesmas Pabuaran Medis : 1. Perum Cipoho 2. Jl. Pabuaran No. 71 Paramedis : TAHUN / JENIS /SUMBER ANGGARAN 2003 2004 2005 2006 2007

2008

2.

Pemb./DAK

3.

4.

5.

Rehab./DAK Rehab./DAK

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

70

NO.

RUMAH DINAS 1. Jl. Pabuaran No. 71 Puskesmas Nanggeleng Medis : 1. Jl. Pelda Suryanta Paramedis : 1. Jl. Pelda Suryanta Pustu Cikondang Paramedis : 1. Jl. Pramuka Puskesmas Baros Medis : 1. Jl. Baros KM 5 Paramedis : 1. Jl. Baros KM 5 2. Jl. Baros KM 5 Puskesmas Cikundul 1. Jl. Proklamasi Pustu Cipanengah 1. Jl. Pelabuhan II Pustu Cicadas 1. Jl. Proklamasi Pustu Sidangsari 1. Jl. Sindang Sari Puskesmas Lembur Situ Medis : 1. Jl. Pelabuhan II KM 8 Paramedis : 1. Jl. Pelabuhan II KM 8 2. Jl. Pelabuhan II KM 8 Pustu Garung 1. Kel. Karang Tengah Jumlah

TAHUN / JENIS /SUMBER ANGGARAN 2003 2004 2005 2006 2007

2008

6.

Pemb./DAK Pemb./DAK

7.

8.

Pemb./DAK Pemb./DAK Pemb./DAK

9.

10.

11.

Sumber: Laporan Umum dan Perlengkapan 2003-2008

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

71

D. Pengadaan Kendaraan Roda 4 dan roda 2

Tabel 3.28 Data Kendaraan roda 2 dan roda 4 perolehan tahun 2003 s.d 2007 No. Tahun Roda 2 Roda 4 1. 2003 2 2 2. 2004 1 3 3. 2005 42 2 4. 2006 14 4 5 2007 0 7 Jumlah 59 18
Sumber: Laporan Umum dan Perlengkapan 2003-2008

Dilihat dari tahun perolehan maka untuk efektifitas dan efisiensi diperlukan perencanaan penggantian kendaraan.

E. Pengadaan Perlengkapan, Peralatan dan Meubelair.

Dari tabel diatas, dengan adanya pembangunan Puskesmas, Puskesmas Poned dan pembangunan Pustu maka perlu adanya prasarana yang harus dipenuhi, selain untuk penambahan kebutuhan sarana prasarana perlengkapan gedung baru, ada juga kebutuhan untuk pengganti sarana prasarana yang sudah rusak karena faktor usia barang. Dan dengan adanya kemajuan teknologi maka perlu adanya penggantian peralatan kantor yang sesuai dengan kemajuan jaman baik Alat Kesehatan maupun non kesehatan.

3.2 . Kelemahan dan Kekuatan Internal


Anlisis kekuatan dan kelemahan internal meliputi : 3.2.1 Kekuatan :

a) Adanya Jejaring Kesehatan yang meliputi Puskesmas beserta jaringannya termasuk swasta dan
masyarakat.

b) Jumlah tenaga dokter umum dan dokter gigi yang memadai a. Adanya target Stndar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai outcome program. b. Sarana dan Prasarana kesehatan yang dimiliki cukup memadai c. Kualitas SDM kesehatan Cukup memadai
72

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

3.2.2 Kelemahan : d. Jumlah Tenaga Kesehatan lainnya selain Dokter kurang memadai e. Anggaran Kesehatan yang masih kurang untuk program Public Health (Kesehatan Masyarakat). f. Penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata antara daerah Ciciguwa dan Bacile. g. Sistem Informasi Kesehatan yang belum optimal (belum satu pintu). h. Belum terintegrasi dengan baik koordinasi Lintas Program dalam penyusunan perencanaan kesehatan. i. j. Belum optimalnya koordinasi Lintas Sektor dan kemitraan dengan stakeholders Komitmen pegawai yang masih kurang terhadap pencapaian tujuan organisasi.

k. Tugas rangkap para pengelola program di Puskesmas. l. Disiplin pegawai masih kurang

m. Stndar Operasional Prosedur (SOP) belum menyeluruh pada setiap program dan kegiatan termasuk disetiap unit kerja.

3.3. Peluang dan Tantangan External Analisis Peluang dan Tantangan Eksternal meliputi : 3.3.1 Peluang a. Adanya beberapa peraturan yang mendukung tentang kesehatan. b. Dukungan dan komitmen Pemda terhadap kesehatan melalui Visi Kota Sukabumi. c. Wilayah geografis yang mudah dijangkau. d. Budaya masyarakat Kota Sukabumi yang kondusif. e. Adanya kemajuan IPTEK. f. Mobilisasi pembiayaan kesehatan bersumber masyarakat. g. Adanya anggaran kesehatan dari berbagai sumber (DAK, APBD Propinsi, APBN, PHLN). h. Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin membaik . i. j. Kemitraan dengan organisasi profesi kesehatan dan non kesehatan. Sarana transportasi yang memadai.

k. Komitmen politis dari legislatif terhadap pembangunan kesehatan. l. Adanya fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta sebagai mitra.
73

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

3.3.2 Tantangan Eksternal a. Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan yang semakin tinggi. b.Meningkatknya jumlah masyarakat miskin dan rendahnya daya beli masyarakat. c. Transisi epidemiologi dari penyakit mennular ke penyakit tidak menular. d.Lingkungan yang rusak karena adanya pemanasan global berdampak pada kesehatan masyarakat. e. Pelanggatan peraturan kesehatan oleh sarana kesehatan milik swasta . f. SK Menkes tentang harga obat yang terlalu rendah. g.Daftar Obat Essensial Nasional yang sudah tidak relevan. h.Masih diminatinya oleh masyarakat persalinan pada tenaga non keseahatan. i. PHBS masyarakat masih rendah . j. Peran Lintas Sektor yang masih kurang aktif dalam pembangunan kesehatan k.Kontrol sosial yang berlebihan.

3.4. Rumusan Permasalahan Strategis yang dihadapi masa kini Memperhatikan kinerja pelayanan kesehatan dan anlisis situasi kesehatan 3 4 tahun kebelakang, maka permasalahan strategis yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada saat sekarang adalah : 3.4.1. Penyakit Menular berbasis lingkungan dan Komitmen Global. Penyakit Infeksi saluran pernapasan , Diare, DBD, penyakit kulit serta penyakit infeksi lainnya yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan masih mendominasi pola penyakit rawat jalan di Puskesmas. Penyakit - penyakit tersebut tergolong penyakit menular langsung (berkaitan dengan kepadatan penduduk) dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (DBD) . Sedangkan penyakit tidak menular yang ditemukan di Puskesmas hanya penyakit Hypertensi primer. Sebagai suatu perkotaan, ciri khas penyakit yang menonjol biasanya penyakit tidak menular, sementara di Kota Sukabumi hal tersebut tidak ditemukan di Puskesmas dan kemungkinan mereka mengobati penyakitnya ke tempat praktek dokter swasta dan atau Rumah Sakit. Data dan informasi tentang penyakit tidak menular ini perlu diperoleh sehingga tidak luput dari perencanaan program kesehatan.
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

74

Ditemukannya penyakit menular yang faktor risikonya

kesehatan lingkungan dan

perilaku masyarakat yang tidak sehat di Kota Sukabumi, ini menunjukkan bahwa kualitas lingkungan dimana masyarakat tinggal masih belum memenuhi syarat kesehatan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat Kota Sukabumi masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih sehat. Penyakit menular lainnya yang berhubungan dengan lingkungan yang kurang sehat dan perilaku masyarakat yang tidak sehat dan ditemukan di Kota Sukabumi adalah TB Paru dengan 272 kasus baru BTA positif (CFR 0) tahun 2007 , kasus HIV/AIDS dengan 54 kasus baru (CFR 64,2 %) tahun 2007 , dan AFP dengan 1 kasus tahun 2007. Penyakit penyakit tersebut merupakan penyakit yang termasuk komitmen global dimana untuk pembiayaannya wajib diupayakan oleh Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah karena penyakit tesebut harus dihilangkan dari permukaan bumi.

3.4.2. Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Berencana (KIA & KB) Kelompok penduduk yang perlu mendapat perhatian khusus dalam pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi adalah Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu hamil, Ibu bersalin, Bayi dan Balita. Dari data yang ada (di atas) kelompok tersebut cukup besar jumlahnya. Kesehatan ibu dan anak sangat esensial dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Gangguan kesehatan pada ibu dan anak akan menimbulkan kerugian jangka pendek dan kerugian jangka panjang. Pertama, dalam jangka pendek, kesakitan dan kematian ibu dan anak menyebabkan keluarga harus mengeluarkan berbagai macam biaya atau kerugian ekonomi, disamping pengorbanan non-moneter seperti kecemasan dan rasa duka. Jadi dalam jangka pendek masalah kesehatan ibu dan anak mengurangi kesejahteraan dalam keluarga. Kedua, kesakitan dan

kematian ibu dan anak akan mengganggu investasi modal manusia (human capital investment), baik secara mikro pada tingkat rumah tangga maupun secara makro pada tingkat masyarakat. Kesehatan ibu dan bayi diperlukan sebagai investasi dini untuk menjamin mutu modal manusia. Uraian diatas menunjukkan bahwa kesehatan ibu dan anak sekaligus adalah indikator kesejahteraan penduduk. Sedangkan kesejahteraan adalah salah satu tujuan pokok berbangsa dan bernegara. Maka kegagalan mewujudkan kesehatan ibu dan anak adalah juga kegagalan sebuah bangsa dan negara dalam mewujudkan kesejahteraan.
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

75

Jumlah kematian Ibu di Kota Sukabumi pada tahun 2007 sebanyak 7 orang dari 6970 kelahiran hidup dengan penyebab langsung karena kehamilannya 3 orang dan 4 orang karena adanya penyakit penyerta. Kematian Bayi pada tahun yang sama sebanyak 39 orang dari 6970 KH dengan penyebabnya yang paling dominan adalah Asphyxia dan Pneumonia berat. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Sukabumi pada tahun 2007 sudah mencapai 80 % dari target 75 %. Maka issuenya bagi Kota Sukabumi adalah meningkatkan mutu pelayanan persalinan. Ibu hamil perlu dimotivasi untuk melahirkan difasilitas kesehatan dan tidak di rumah. Beberapa Puskesmas perlu dilengkapi dengan fasilitas Poned (Pelayanan Obstetri dan Neonatal Dasar) agar mampu menangani komplikasi persalinan dan keadaan emergensi pada neonatus. Upaya lain untuk mengendalikan jumlah kematian Ibu, Bayi dan Balita adalah menganjurkan keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Manfaat keluarga mengikuti Keluarga Berencana (KB) keterkaitan dengan kesehatan Ibu, dan Anak adalah : 1. Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia : KB meningkatkan kemampuan ibu dan rumah tangga memelihara kesehatan dan gizi anak. Hal ini penting untuk menjamin pertumbuhan fisik, intelegensia dan emosional anak (termasuk pertumbuhan dan perkembangan sel sel otak) 2. Reduksi Konsumsi Penduduk Berkurangnya biaya konsumsi karena penurunan jumlah kelahiran misalnya termasuk biaya yang berkaitan dengan antenatal care, pertolongan persalinan, dan perawatan masa nifas, atau juga termasuk biaya biaya untuk perawatan berbagai jenis komplikasi kehamilan dan persalinan yang mungkin timbul. 3. Produktivitas Meningkat Masa Balita merupakan masa kritis untuk perkembangan otak yang nantinya sangat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang, jadi dalam keadaan ekonomi terbatas, konsumsi gizi lebih baik pada keluarga dengan jumlah anak lebih sedikit dibandingkan dengan keluarga besar. 4. Public Saving Penurunan kelahiran akan mengurangi besarnya subsidi pemerintah, misalnya pada sektor pendidikan sehingga public saving akan meningkat.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

76

5. Private Saving KB akan mendorong private saving yaitu karena pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan reproduksi menurun, seperti biaya antenatal care, persalinan, masa nifas, perawatan bayi dan anak.

3.4.3. Keluarga Miskin (Gakin) Data Gakin/Peduduk miskin di Kota Sukabumi pada tahun 2007 berjumlah 46.530 jiwa atau sebesar 16,6 % dari total penduduk Kota Sukabumi tahun 2007 (278.654 jiwa). UUD 45 mengamanatkan bahwa pemeliharaan kesehatan penduduk miskin menjadi tanggung jawab Pemerintah/Pemerintah Daerah. Ini berarti Kota Sukabumi memikul beban cukup besar untuk menyediakan biaya dan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. Secara geografis wilayah Kota Sukabumi mudah dijangkau, jadi jarak tempuh ke pelayanan kesehatan bukan menjadi hambatan utama penduduk miskin untuk berobat. Oleh karena itu issu pokok dalam pemeliharaan kesehatan penduduk miskin adalah (a) identifikasi penduduk miskin (targeting), (b) penyediaan pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin (delivery system) dan (c) pembiayaan kesehatan penduduk miskin (financing).

3.4.4. Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota Sukabumi (Jamkesmas Kota Sukabumi) Kemitraan Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan & RSUD) dan Swasta Dalam

Pelayanan Kesehatan serta luas wilayah Kota Sukabumi yang relatif mudah dijangkau dengan kendaraan memberikan kemudahan kepada setiap penduduk di Kota Sukabumi dan sekitarnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Peran aktif dari pihak masyarakat dan swasta dalam pemberian pelayanan kesehatan di Kota Sukabumi menjadikan Kota Sukabumi sebagai pusat jasa pelayanan kesehatan dan merupakan andalan dari Pemerintah Kota Sukabumi disamping jasa pendidikan dan perdagangan. Perizinan dan pembinaan sarana pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta dan pemerintah baik Polri dan TNI dilakukan secara berkala dengan konsep kemitraan pelayanan kesehatan. Tanggung jawab sosial dari provider pelayanan kesehatan swasta (CSR) sangat dituntut terutama dalam hal pemberian pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin, meskipun secara undang-undang pihak pemerintah/pemerintah daerah berkewajiban memelihara kesehatan masyarakat miskin.

Sedangkan untuk masyarakat yang tergolong mampu diluar sasaran Gakin yang terdaftar sesuai
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

77

SK Walikota Sukabumi dan merupakan consumer surplus maka pembiayaan kesehatannya diatur melalui mekanisme sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Kota Sukabumi . Maka issu utamanya dalam pembiayaan kesehatan untuk masyarakat non Gakin adalah (1) Identifikasi masyarakat non Gakin termasuk peserta Askes dan Jamsostek (targeting), (2). Pendirian Bapel Asuransi yang berbadan hukum, (3) Penunjukkan Penyelenggara Pelayanan Kesehatan (PPK) baik milik swasta maupun milik pemerintah.

3.4.5. Promosi Kesehatan. Orientasi kesehatan masyarakat penekanannya pada program promotif dan preventif. Paradigma sehat merupakan konsep dari program promosi kesehatan, karena didalamnya

terkandung makna bagaimana mempertahankan orang sehat tetap sehat , sementara orang sakit diupayakan menjadi sehat dan tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Dari sisi pembiayaan, promotif dan preventif jauh lebih murah dari pada mengobati (kuratif) . Namun demikian murahnya biaya promotif dan preventif bukan berarti alokasi anggaran kesehatan pada Dinas Kesehatan menjadi lebih sedikit dibanding Rumah Sakit (kuratif), tetapi seharusnya biaya promotif dan preventif lebih besar dibanding kuratif karena dengan mencegah terjadinya sakit berarti produktivitas SDM akan meningkat dan pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam program promotif dan preventif juga terdapat upaya mengatasi determinan

masalah (risk faktor) baik faktor lingkungan maupun faktor perilaku, sehingga penyelesaian masalah kesehatan dan yang berkaitan dengan kinerja kesehatan intervensi kegiatannya dapat

melibatkan lintas program dan lintas sektor. Oleh karena itu promosi kesehatan pada dasarnya adalah pemberdayaan dari keluarga, masyarakat, institusi / lembaga pemerintah dan swasta dalam mewujudkan pembangunan lingkungan berwawasan kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi berserta Puskemas dan jaringannya dalam upaya menyelenggarakan pembangunan kesehatan menjadikan promosi kesehatan sebagai issu utama dari seluruh kegiatan bidang/seksie pada Dinas Kesehatan. Artinya disetiap kegiatan harus mengandung pesan pesan promotif dan preventif .

3.4.6. Regulasi Pelayanan Kesehatan Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yang mengacu pada UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kesehatan sebagaimana diatur dalam PP No. 38
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

78

Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, khususnya kewenangan sub bidang pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan, sub bidang tenaga kesehatan peningkatan jumlah, mutu dan penyebaran

pada skala Kabupaten/Kota kewenangannya adalah melakukan (1) registrasi,

akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perundang undangan , (2)a. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh pemerintah dan provinsi .(2)b. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi Rumah Sakit pemerintah kelas C, Kelas D, Rumah Sakit swasta yang setara, praktik berkelompok, klinik umum/spesialis dan rumah bersalin, klinik dokter keluarga/dokter gigi keluarga, kedokteran komplementer, dan pengobatan tradisional, serta sarana penunjang yang setara. (3). Regristasi, akreditasi dan sertifikasi tenaga kesehatan tertentu skala Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang - undangan. (4). Pemberian izin praktik tenaga kesehatan tertentu. Atas dasar kewenangan skala Kabupaten/Kota seperti tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi sekaligus juga berfungsi sebagai regulator pelayanan kesehatan, maka issu utama sebagai regulator pelayanan kesehatan adalah (1) Menyusun dan mengusulkan Perda tentang perizinan , regristasi, akreditasi, sertifikasi sarana dan tenaga kesehatan. (2). Membentuk lembaga regristasi, akreditasi, sertifikasi sarana dan tenaga kesehatan yang melibatkan seluruh unsur profesi kesehatan dan pranata hukum.

3.4.7. Kapasitas Administrasi dan Manajemen Kesehatan. Administrasi dan Manajemen Kesehatan yang kapable akan sangat membantu dalam penyelesaian penanganan masalah kesehatan dan masalah yang terkait dengan kesehatan. Hal-hal yang berkaitan dengan administrasi dan manajemen kesehatan seperti kualitas perencanaan kesehatan yang didukung oleh Sistem Informasi Kesehatan yang baik akan menghasilkan sebuah usulan kegiatan atau program program kesehatan yang dapat menyentuh kebutuhan masyarakat serta kebutuhan program itu sendiri. Peningkatan keterampilan petugas perencana program dan pengolah data melalui pelatihan perencanaan dan penganggaran kesehatan serta pelatihan anlisis data kesehatan secara komprehensif akan sangat membantu Dinas Kesehatan Kota Sukabumi khususnya dan

masyarakat Kota Sukabumi umumnya dalam jangka waktu panjang untuk dapat menidentifikasi
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

79

kebutuhan program dan kebutuhan masyarakat sehingga kegiatan yang dilaksanakan akan menjadi tepat sasaran. Begitu pula dengan fungsi monitoring evaluasi serta pengendalian mutu program dan kegiatan dari Dinas Kesehatan dan tindak lanjut dari evaluasi program yang nantinya akan menjadi input perencanaan program kesehatan perlu mendapat perhatian serta ditingkatkan lebih intens pelaksanaannya.

3.5. Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada Tupoksi SKPD. Berdasarkan pada anlisis situasi kesehatan kurun waktu 3 4 tahun terakhir dan permasalahan strategis yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan serta perkembangan situasi politik (kenegaraan), ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya asing yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat Kota Sukabumi, beberapa rumusan perubahan, kecenderungan masa depan yang berpengaruh pada tupoksi SKPD adalah sebagai berikut :

1). SDM Kesehatan dan Non Kesehatan Tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas di Kota Sukabumi sudah merupakan issu yang harus sudah dijawab oleh penyelenggara pelayanan kesehatan terutama oleh pelayanan kesehatan milik Pemerintah daerah. SDM Kesehatan dan non kesehatan yang merupakan faktor produksi dalam pelayanan jasa kesehatan sudah selayaknya harus merespon tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Penampilan kepribadian dan keterampilan dalam penanganan keluhan pelanggan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pertugas kesehatan. Peningkatan keterampilan melalui diklat fungsional dan diklat struktural menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh institusi pelayanan kesehatan yang dalam hal ini Dinas Kesehatan. Pemenuhan tenaga kesehatan strategis seperti dokter dan apoteker serta tenaga kesehatan masyarakat lainnya menjadi kebutuhan yang mendesak dan direalisasikan melalui mekanisme rekruitmen setiap tahunnya sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan data yang ada tentang atrisi tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi untuk 5 tahun ke depan, pada tahun 2009 2014 Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

80

akan kehilangan tenaga dokter, bidan, perawat dan tenaga non kesehatan lainnya karena memasuki masa pensiun, dan hal ini akan sangat mempengaruhi kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Dinas bila tidak diantisipasi dari mulai sekarang. Untuk optimalsasi

pelayanan kesehatan sebaiknya tenaga non kesehatan yang memasuki masa pensiun penggantinya diusulkan dengan tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh Dinas dan Puskesmas dengan proporsi yang seimbang. Beberapa tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Dinas Kesehatan adalah Antropologi kesehatan, Hukum kesehatan, tenaga Asuransi kesehatan, Informatika kesehatan, Epidemiolgi kesehatan dan Ekonomi kesehatan dengan basic S.1 Ekonomi Akuntansi.

2). Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan (health financing) di Kota Sukabumi bila dilihat dari data yang ada sepintas masih didominasi oleh alokasi anggaran kesehatan bersumber dari Pemerintah pusat, Pemerintah provinsi dan pemerintah Kota Sukabumi. Sumber dana kesehatan

bersumber dari masyarakat relatif belum terkoordinir dengan baik melalui kelembagaan. Bila dilakukan penghitungan kemngkinan pengeluaran langsung dari kantong masyarakat Kota Sukabumi (out of pocket) akan lebih besar dibanding dari Pemerintah Kota Sukabumi. Hal ini tentunya akan menjadikan inflasi biaya kesehatan di Kota Sukabumi menjadi tinggi dan pada akhirnya biaya kesehatan akan semakin mahal, akses masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas akan terhambat, masyarakat miskin akan semakin sulit untuk menjangkau pelayanan kesehatan karena mahalnya biaya pelayanan kesehatan. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Peraturan tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara

Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

Pemerintah, Pemerintahan Daerah provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, telah memberikan peluang emas kepada Kabupaten/Kota untuk mewujudkan sebuah sistem

jaminan kesehatan masyarakat bersekala Kabupaten/Kota melalui mekanisme Asuransi Kesehatan. Dinas Kesehatan yang merupakan SKPD Pemerintah Kota Sukabumi yang mempunyai peran sebagai regulator dalam pelayanan kesehatan, untuk mengantisipasi serta melaksanakan rencana kerja Pemerintah Kota Sukabumi yang tertuang dalam RPJP Daerah Kota Sukabumi, kedepannya perlu membentuk unit kerja khusus yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
81

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

mengurusi pembiayaan kesehatan, serta menciptakan iklim yang sehat tentang pembentukan Badan Pelaksana (Bapel) asuransi kesehatan masyarakat. Sedangkan dalam jangka pendek Dinas Kesehatan Kota Sukabumi perlu melakukan perhitungan perhitungan pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin yang pembiayaannya akan ditanggung oleh anggaran Pemerintah Kota Sukabumi termasuk biaya pelayanan rujukan di RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi dan biaya pelayanan kesehatan pada Puskesmas dengan tempat perawatan.

3). Sarana dan Prasarana. Penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan untuk membantu penegakkan diagnosa klinis merupakan suatu kebutuhan medis yang tidak dapat dihindarkan. Pemenuhan peralatan kesehatan dan non kesehatan yang padat teknologi untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas setiap tahunnya dipenuhi dengan bantuan alokasi anggaran dari Dana Alokasi Khusus termasuk dari APBD Kota Sukabumi. Pemenuhan sarana Komputer sebagai penunjang pekerjaan perkantoran dan pengolah data dalam upaya menunjang Sistem Informasi Kesehatan (SIK) pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas termasuk perangkat lunaknya (software) pada saat ini belum optimal dalam penggunaannya karena masih terdapat kendala teknis dan non teknis dan ini sangat berpengaruh pada optimalisasi tugas pokok dan fungsi bagian data dan informasi kesehatan termasuk pelayanan kesehatan di Puskesmas yang berhubungan dengan data klien (pasien) . Pada tingkat manajemen data dan informasi yang tidak akurat akan menyebabkan keputusan yang diambil oleh pimpinan menjadi kurang tepat . Oleh karena itu pembenahan pengolahan data yang dimulai dari inventarisasi sistem informasi kesehatan yang tela ada di Puskesmas dan Dinas telah dimulai dari tahun 2007 dan setiap tahun akan selalu dilakukan updating data termasuk peningkatan sarana pengolah data untuk meningkatkan kinerja pelayanan baik di Puskesmas maupun pada kantor Dinas Kesehatan . Pemenuhan peralatan kesehatan baik pengadaan alat kesehatan baru maupun mengganti peralatan kesehatan yang sudah rusak merupakan agenda dari seksi perbekalan kesehatan yang akan dipenuhi pengadaannya setiap tahun dalam upaya menunjang kinerja pelayanan kesehatan pada tingkat Puskesmas dan jaringannya. Demikian pula dengan pemenuhan peralatan non kesehatan yang langsung dipergunakan oleh Puskesmas dan

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

82

jaringannya termasuk Posyandu merupakan agenda yang akan dipenuhi pengadaannya dengan menggunakan berbagai sumber anggaran untuk terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal. Peningkatan dan perbaikan prasarana kesehatan yang telah ada untuk optimalisasi pelayanan kesehatan dalam gedung dan luar gedung secara terus menerus dilakukan . Pendekatan pelayanan kesehatan dari sisi suplai dengan pembangunan Puskesmas, Puskesmas pembantu dan pemberian pelayanan melalui Puskesmas keliling dilakukan dalam upaya memberi kemudahan kepada masyarakat mengakses pelayanan kesehatan dasar. Demikian juga pendekatan pelayanan kesehatan dari sisi demand (masyarakat) dilakukan

pemberdayaan masyarakat melalui intervensi program kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Pengadaan dan peningkatan sarana prasarana kesehatan akan selalu dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai upaya meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan kepada masyarakat demi terwujudnya Sukabumi sebagai Kota Sehat .

4). Peraturan / Perundang undangan Peraturan atau Undang-undang yang berlaku khususnya tentang kesehatan merupakan aturan hukum yang harus dipedomani oleh setiap penyelenggara kesehatan

termasuk Pemerintah/Pemerintah daerah. Undang-undang tentang Kesehatan dan Undangundang tentang Praktek Kedokteran serta peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan merupakan produk hukum yang mempunyai kekuatan dan kepastian hukum dan menjamin kapada provider dan konsumen kesehatan pada saat kedua belah pihak melakukan interaksi. Penjabaran undang-undang dalam tatanan manajemen dan organisasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas dilaksanakan melalui pembentukan dan penyusunan

stndar operasional prosedur sebagai uapaya hukum dalam hal menjamin kepastian hukum dan kualitas pelayanan kesehatan kepada para klien/pelanggan termasuk kepada pemberi pelayanan kesehatan. Oleh karenanya penyusunan stndar operasional prosedur dari setiap unit kerja yang ada pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap tugas dan fungsi organisasi serta kinerja organisasi. Peraturan lainnya yang tidak berhubungan dengan kesehatan tapi mengatur kehidupan organisasi juga harus dijadikan pedoman oleh penyelenggara kesehatan karena secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja pelayanan kesehatan kepada

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

83

masyarakat. Oleh sebab itu pembekalan hukum kepada staf Dinas Kesehatan dan Puskesmas pada saat sekarang dan kedepannya merupakan aspek yang perlu diperhatikan oleh pimpinan.

5). Hubungan Lintas Program /Lintas Sektor dan Kemitraan Keberhasilan pembangunan kesehatan bukanlah semata mata keberhasilan Dinas Kesehatan dengan jajaran kesehatan lainnya, tapi keberhasilan pembangunan kesehatan adalah merupakan uapaya bersama yang harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai leading sector kesehatan dengan SKPD lainnya (sector lain) dan dibantu oleh masyarakat yang merupakan subyek serta obyek dari pembangunan kesehatan tersebut. Keterpaduan dan kebersamaan antara Lintas Program dengan Lintas Sektor dalam melaksanakan kegiatan / program kesehatan adalah merupakan kunci sukses dari keberhasilan pelaksanaan program di lapangan. Intervensi program pembangunan secara keseluruhan oleh sector lain diluar kesehatan dengan penanganan yang lebih baik akan berdampak pada keberhasilan pembangunan kesehatan secara menyeluruh. Sebaliknya juga bila kontribusi sector lain dalam programnya kurang baik akan berdampak pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu hubungan kerja yang baik dengan Lintas Program dan Lintas Sektor merupakan agenda Dinas Kesehatan Kota Sukabumi kedepan yang akan selalu dijaga dengan baik. Demikian pula kemitraan dengan masyarakat dan swasta dalam melaksanakan pembangunan kesehatan kedepannya akan selalu ditingkatkan serta mendorong masyarakat dan swasta termasuk organisasi profesi untuk selalu berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan kesehatan.

3.6. Rumusan Perubahan Internal dan eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih efisien dan efektif) Langkah perubahan yang perlu dilakukan baik internal maupun eksternal dalam upaya efisiensi dan efektifitas kegiatan/program pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam kerangka Sistem Kesehatan Kota Sukabumi (SKKS), adalah sebagai berikut : 1. Sub Sistem Manajemen Kesehatan, meliputi : a. Sumber Daya Manusia Kesehatan : Dalam upaya mendukung Visi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, proporsi tenaga kesehatan dengan latar belakang pendidikan kesehatan dibanding tenaga non kesehatan pada tahun 2010 harus 60 : 40. Upaya yang akan dilakukan adalah :
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

84

1. Mengusulkan pengganti tenaga yang pensiun dengan tenaga kesehatan berlatar belakang pendidikan kesehatan termasuk Sarjana Kesehatan Masyarakat. 2. Optimalisasi tenaga non kesehatan untuk membantu pekerjaan program kesehatan. 3. Dalam jangka panjang mengurangi pekerjaan rangkap untuk tenaga kesehatan dilapangan melalui penambahan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan program. 4. Mencari Sumber dana beasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pegawai melalui jalur pendidikan formal dan diklat funsional lainnya. 5. Melalui dukungan Badan Kepegawaian Daerah Kota Sukabumi mengoptimalkan peran dokter sebagai tenaga fungsional di Puskesmas atau sebagai tenaga struktural kepala Puskesmas. 6. Untuk efektifitas pekerjaan pada seksi perizinan dan bina sarana kesehatan diperlukan tenaga lulusan Hukum Kesehatan (S2) dengan basic pendidikan S.1 Hukum. 7. Untuk dapat melakukan intevensi program yang cost efektif diperlukan tenaga antropologi kesehatan yang ditempatkan pada Dinas Kesehatan. 8. Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan dilakukan melalui sertifikasi, registrasi, uji kompetensi, dan pemberian lisensi oleh Dinas Kesehatan atau suatu badan akreditasi. b. Data dan Informasi Kesehatan. Untuk efektifitas dan kualitas perencanaan program kesehatan serta tepatnya pengambilan keputusan pada tingkat manajemen, diperlukan upaya sebagai berikut : a) Optimalisasi pengggunaan perangkat lunak dan perangkat keras yang ada baik di Puskesmas maupun yang di Dinas Kesehatan. b) Optimalisasi tenaga kesehatan pada tingkat Puskesmas sebagai pengolah data dan infromasi, termasuk pengolah data pada tingkat Dinas Kesehatan. c) Mengusulkan jabatan fungsional statistisi untuk pengolah data dan informasi pada tingkat Dinas dan Puskesmas.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

85

d) Untuk efektifitas lalu lintas data dan informasi dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan dan sebaliknya direncanakan pengiriman data melalui Wireless Lan yang akan direalisasikan mulai tahun 2008 dan secara bertahap akan diaplikasikan sampai tahun 2013. e) Pengembangan Litbangkes yang merupakan bagian dari system informasi kesehatan akan bekerja sama dengan Litbang Bappeda Kota Sukabumi dan membuka seluas luasnya bagi Perguruan Tinggi negeri dan swasta yang akan melakukan penelitian kesehatan di Kota Sukabumi.

c. Pengorganisasian Pelayanan Kesehatan Dasar (Kelembagaan Yankesdas) Pengorganisasian pelayanan kesehatan dasar ini merupakan upaya merefungsi kelembagaan Puskesmas yang selama ini memberikan pelayanan kuratif dan promotif preventif. Tingginya kasus penyakit menular berbasis lingkungan yang diobati di Puskesmas Kota Sukabumi, menunjukkan peran Puskesmas dalam promotif dan preventif serta partisipasi masyarakat untuk memperbaiki keadaan lingkungan tempat hunian penduduk belum optimal. Intervensi program Kesehatan lingkungan dan Promosi kesehatan belum menyentuh kebutuhan masyarakat . Masih rendahnya alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Sukabumi untuk program Kesehatan Masyarakat yang essensial dibanding rekomendasi Bank Dunia $ 12 / kapita (1999) serta beban kerja yang tinggi di Puskesmas sehingga banyak petugas merangkap jabatan dan pekerjaan menyebabkan perhatian dan konsentrasi terhadap kegiatan tidak focus. Pelayanan dalam gedung dan luar gedung merupakan kegiatan yang saling menunjang dan memerlukan sumber daya yang besar. Dengan kondisi seperti sekarang diperlukan pemikiran model pelayanan kesehatan yang efisein dan efektif serta tidak merugikan

masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan. Model pelyanan tersebut adalah berupa model pelayanan kesehatan kuratif (dalam gedung) dan model pelayanan kesehatan luar gedung (Preventif dan Promotif).

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

86

A) Model Pelayanan Kesehatan Kuratif (Dalam Gedung) Model pelayanan kesehatan kuratif/pengobatan menekankan pada sisi pelayanan pengobatan saja . Tanggung jawab Puskesmas pada proses penyembuhan pasien. Untuk Puskesmas seperti ini dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat dan rawat inap serta rawat jalan. Penataan dan pengelolaan keuangannya mengikuti Badan Layanan Umum Daerah. Pembentukan unit layanan kesehatan pengobatan dilakukan secara bertahap ditiap Kecamatan disesuaikan dengan kemampuan Pemerintah Kota Sukabumi dalam memenuhi Sumber Dayanya. Khusus untuk Puskesmas yang melayani pengobatan yang akan

dijadikan BLUD dilakukan melalui uji coba dari Puskesmas yang secara persyaratan BLUD sudah layak.

B) Model Pelayanan Kesehatan Promotif dan Preventif (Luar Gedung) Model pelayanan kesehatan promotif dan preventif ini dapat dilaksanakan oleh unit Puskesmas yang khusus menangani pelayanan luar gedung dan tidak menerima pengobatan. Seluruh program kesehatan dilaksanakan di Puskesmas ini kecuali program pengobatan . Model pelayanan kesehatan promotif dan preventif ini dapat juga

dilaksanakan melalui kelembagaan di kantor Kecamatan dengan membentuk unit / seksi yang mengurusi program kesehatan masyarakat dibawah kendali langsung Camat. Pembentukan unit pelayanan kesehatan promotif dan preventif dilakukan secara

bertahap ditiap Kecamatan disesuaikan dengan kemampuan Pemerintah Kota Sukabumi.

2. Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan Untuk menjamin akses masyarakat ke pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta diperlukan pembiayaan kesehatan yang dapat mengcover seluruh masyarakat Kota Sukabumi . Dinas Kesehatan yang mempunyai peran sebagai regulator pembangunan kesehatan berupaya untuk mengefektifkan dan mengoptimalisasikan pembiayaan kesehatan bersumber dana pemerintah, serta melibatkan peran swasta dan mendorong kemandirian masyarakat dalam pembiayaan kesehatan. Langkah perubahan yang dilakukan agar terjadi efiseinsi dan efektifitas dalam organisasi :

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

87

a) Untuk efektifitas program pembiayaan kesehatan, Dinas Kesehatan perlu membentuk unit kerja yang akan mengurusi pembiayaan kesehatan . b). Melakukan pendataan di masyarakat untuk menginventarisir masyarakat yang telah mengikuti asuransi kesehatan baik Askeskin, Askes PNS, Jamsostek, maupun asuransi komersial lainnya. c). Menyusun dan mengusulkan Peraturan Daerah tentang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Kota Sukabumi. d). Melakukan perhitungan perhitungan untuk biaya kesehatan rawat inap dengan pendekatan Diagnosis Relatif Group. (DRG). e). Dalam jangka pendek menghitung Biaya Operaional Puskesmas dengan tempat perawatan sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergency Dasar)

3. Sub Sistem Pemberdayaan Masyarakat Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat bertujuan agar terselenggara upaya pelayanan kesehatan , advokasi, dan pengawasan sosial oleh perorangan, kelompok dan masyarakat di bidang kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan yang berdampak pada peningkatkan derajat kesehatan masyaakat yang setinggi tingginya. Untuk dapat mencapai tujuan dari pemberdayaan masyarakat, Dinas Kesehatan sebagai regulator pembangunan kesehatan berupaya melakukan langkah langkah sebagai berikut : a) Optimalisasi peran dari Promosi Kesehatan sebagai koordinator program dalam penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat. b) Refungsi Promkes dengan menyusun ulang menambah tenaga Promkes . tugas pokok Promosi Kesehatan serta

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

88

c) Menyusun perencanaan program Promkes berbasis masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan program Promkes. d) Meningkatkan serta memantapkan kerja sama Lintas Sektor dan memperkokoh kemitraan dengan masyarakat, LSM dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan. e) Meningkatkan PHBS di 5 tatanan (Rumah Tangga, Tempat Kerja, Institusi Pendidikan, Tempat Tempat Umum, Sarana Kesehatan) melalui kerja sama Lintas Sektor dan Lintas Program. f) Menjalin kerja sama dengan Kelompok Masyarakat Mandiri (KMM) untuk pengawasan pelaksanaan PHBS di 5 tatanan.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

89

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi SKPD Kesehatan adalah hak azasi manusia dan merupakan investasi terpenting dalam upaya mewujudkan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu tanggung jawab pembangunan kesehatan adalah merupakan tanggung jawab bersama antara Pemeritah dan masyarakatnya. Partisipasi aktif dari masyarakat dalam melaksanakan program kesehatan menentukan keberhasilan dari pembangunan kesehatan itu sendiri, karena masyarakat sebagai subyek dan obyek dari program tersebut yang secara langsung akan menikmati hasilnya. Masyarakat dituntut mandiri dalam memelihara dan menjaga kesehatannya termasuk juga lingkungannya. Sedangkan Pemerintah sebagai pengayom dan pelayan masyarakat dituntut lebih profesional dan proporsional dalam melayani kebutuhan masyarakatnya termasuk di bidang kesehatannya. Berpijak pada prinsip tersebut di atas Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sebagai SKPD dari Pemerintah Kota Sukabumi, serta mengacu pada Visi Pemerintah Kota Sukabumi yaitu Terwujudnya Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan,

Kesehatan dan Perdagangan di Jawa Barat Berlandaskan Iman dan Takwa , maka Visi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi adalah Masyarakat Terlindung dari Masalah Kesehatan. Konsepsi dari Visi tersebut di atas juga mencerminkan dan mendukung terwujudnya Visi Walikota terpilih 2008-2013 yaitu : terlindunginya seluruh masyarakat yang berada di kota sukabumi dari masalah kesehatan melalui pelayanan yang profesional dengan melibatkan peran aktif masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang cerdas, sehat dan sejahtera. 4.2. Misi SKPD Untuk melaksanakan Visi tersebut Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menjabarkan melalui Misi sebagai berikut : 1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Terpadu, Menyeluruh dan Profesional Intervensi program melalui pelayanan kesehatan dan kegiatan yang diberikan kepada masyarakat dilaksanakan secara terintegrasi (terpadu) melalui koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor, serta menyeluruh (komprehensif) melalui intervensi factor perilaku factor lingkungan dan

yang didasarkan kepada Standar Opersional Prosedur (SOP) dari setiap


90

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

pelayanan kesehatan dan program, serta pelayanan tersebut diberikan oleh tenaga kesehatan maupun non kesehatan yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan serta mempunyai kompetensi yang sesuai dengan keahliannya.

2. Mengendalikan Penyakit Tidak Menular dan Penyakit Lingkungan dengan Komprehensif.

Menular Berbasis

Penyakit menular berbasis lingkungan yang merupakan pola penyakit rawat jalan di Puskesmas, dan ditemukan juga pada saat penjaringan serta pemeriksaan berkala di seluruh sekolah di Kota Sukabumi mengindikasikan bahwa penyakit tersebut perlu ditangani dan dikendalikan secara lebih intensif, mengingat Kota Sukabumi sebagai daerah perkotaan parameter kebersihan dan kesehatan lingkungan manjadi indikator terbentuknya kota sehat. Disisi lain munculnya penyakit tidak menular yang ditemukan di Puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan lainnya menunjukkan bahwa transisi epidemiologi dari penyakit menular ke penyakit tidak menular sudah mewarnai pola penyakit yang terjadi di masyarakat Kota Sukabumi, sehingga untuk penyakit tidak menular tersebut harus pula menjadi perhatian Dinas Kesehatan beserta jajarannya dan dimasukan dalam perencanaan program kesehatan tahunan untuk pembiayaan dan pengendaliannya.

3. Menyediakan Teknologi dan Sumber-Daya Kesehatan yang Memadai dan Berkualitas Teknologi dan sumber daya kesehatan yang memadai dan berkualitas merupakan kebutuhan serta penunjang keberhasilan pelakasanaan program dan kegiatan di lapangan pada saat pemeberian pelayaanan kesehatan. Ketersediaan teknologi medis dan penunjang medis diperlukan pada saat pemberian pelayanan kesehatan baik untuk perorangan maupun untuk upaya kesehatan masyarakat luas. Demikian pula untuk teknologi non medis seperti peralatan pendukung system informasi kesehatan dan peralatan perkantoran akan sanagat mendukung pada penyelesaian masalah kesehatan dan yang terkait dengan kinerja program kesehatan. Oleh karena itu pemenuhan akan teknologi dan sumber daya kesehatan yang memadai dan berkualitas untuk melindungi masyarakat Kota Sukabumi dari masalah kesehatan menjadi tugas pokok dan fungsi dari Dinas Kesehatan sebagai SKPD Pemerintah Kota Sukabumi.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

91

4. Mendorong Peran Aktif Masyarakat Dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi sangat diperlukan, karena tanggung jawab keberhasilan pembangunan kesehatan bukan saja menjadi tugas Pemerintah daerah tapi menjadi tugas bersama antara Pemerintah dengan masyarakatnya sebagai obyek dan subyek yang akan menikmati pembangunan kesehatan tersebut. Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab dan sekaligus berperan sebagai regulator dalam pembangunan kesehatan berupaya mendorong masyarakat Kota Sukabumi untuk berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan kesehatan melalui upaya perbaikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, sehingga diharapkan berdampak kesehatan lingkungan. pula pada upaya perbaikan

4.3. Tujuan 4.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum Pembangungan Kesehatan di Kota Sukabumi adalah Terwujudnya
masyarakat yang Sehat Fokus dari pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi adalah pada

tahun 2013 masyarakat Kota Sukabumi dalam kehidupan sehari harinya sudah mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat yang dilandasi dengan Iman dan Taqwa , mampu memelihara dan menjaga kesehatannya serta lingkungannya juga memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar selain untuk mengobati sakitnya juga sebagai tempat untuk berkonsultasi tentang kesehatannya. 4.3.2 Tujuan Khusus Adapun yang menjadi tujuan khususnya adalah: a. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Komunitas b. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Khusus c. Meningkatnya Kualitas Pengendalian Penyakit Menular Berbasis Lingkungan d. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Imunisasi dan Surveilans e. Meningkatnya Kualitas Lingkungan f. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Kesehatan dan Teknologi g. Terwujudnya Kelurahan Siaga Aktif dan Utama

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

92

4.4 Sasaran Sedangkan sasaran yang ingin dicapai pada 5 (lima) tahun mendatang periode tahun 2009 2013 sebagai lanjutan dari sasaran 5 (lima) tahunan Renstra Periode 2004-2008 adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Kelompok Khusus Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Binatang Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Berbasis Lingkungan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Imunisasi Meningkatnya Kualitas Penyehatan Lingkungan Terpenuhinya Kebutuhan Sarana dan Prasarana Gedung Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Laboratorium, Rumah Dinas Dokter dan Perawat, Kendaraan Pusling serta Perlengkapan Kantor Terpenuhinya Kebutuhan Obat-obatan, Reagen Laboratorium dan Alat Kesehatan Habis Pakai (AKHP)

9.

10. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sarana Kesehatan Dasar dan Penunjang Kesehatan 11. Terpenuhinya SDM Kesehatan sesuai dengan Kompetensi yang dibutuhkan 12. Terpenuhinya sumber dana (anggaran) kesehatan dari berbagai sumber untuk penyusunan program 13. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat 14. Meningkatnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat 15. Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

93

SASARAN KINERJA PROGRAM TAHUN 2009-2013


NO
1

INDIKATOR KINERJA
2

SATUAN
3

TARGET 2009 80 80 2010 82 82 2011


4

2012 86 86

2013 88 88

1 2

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan kunjungan neonatus (bayi umur 0-28 hari) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan pelayanan nifas (6 jam s/d 42 hari pasca partus) Cakupan peserta KB aktif Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) Persentase anak balita BGM Cakupan balita mendapat kapsul vit. A 2kali per tahun Cakupan bumil mendapat 90 tablet Fe Cakupan MP-ASI pada balita gakin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan perkesmas individu Cakupan perkesmas keluarga Cakupan Kelompok Khusus Cakupan pelayanan kesehatan MTBM Cakupan pelayanan kesehatan MTBS Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut

% %

84 84

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

% % % % % % % % % % % % kasus kasus kasus % % %

74 77 77 78 84 69.5 70 <15 90 65 100 100 20 10 7 80 65 3.4

75 80 80 80 85 70 70 <15 90 65 100 100 25 15 10 83 70 3.6

76 81 81 82 86 70.5 70 <15 90 65 100 100 30 18 12 85 75 3.8

77 82 82 84 87 71 70 <15 90 65 100 100 35 20 15 88 78 4

78 83 83 86 88 71.5 70 <15 90 65 100 100 40 22 18 90 80 4.2

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

94

NO
1

INDIKATOR KINERJA
2

SATUAN
3

TARGET 2009 2010 2011


4

2012

2013

21 22

23

24 25 26 27

28

29 30 31 32 33 34 35

Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut Meningkatnya jumlah kelompok posbindu Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (Guru UKS atau Dokter Kecil) Cakupan pelayanan kesehatan remaja Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal Prevalensi karies gigi kesehatan gigi dan mulut (Prevalensi karies) Cakupan pelayanan kesehatan pada tempat-tempat olahraga massal Cakupan penyelenggaraan P3K dan peringatan hari raya dan hari besar nasional Cakupan pengembangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis masyarakat Cakupan pelayanan kesehatan mata Cakupan pelayanan kesehatan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Persentase pencucian luka gigitan HPR Cakupan mikro filaria rate (MFR)

% kelompok

8.6 145

8.9 150

9.2 155

9.8 160

10.1 165

91

92

93

94

95

% % % %

75 0.8 18 21

77 0.9 17.5 22

78 1 17 23

79 1.2 16.5 24

80 1.3 16 25

100

100

100

100

100

% % % % % % %

10 0.03 0.6 100 75 85 <1

12.5 0.04 0.7 100 80 90 <1

25 0.05 0.8 100 85 95 <1

37.5 0.06 0.9 100 90 100 <1

50 0.07 1 100 95 100 <1

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

95

NO
1

INDIKATOR KINERJA
2

SATUAN
3

TARGET 2009 2010 2011


4

2012

2013

36

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

80 Cure Rate TB > 75% <5 80 11 90 15

80 Cure Rate TB > 80% <5 83 12 90 20 40 100

85 Cure Rate TB > 80% <5 83 12 90 25 45 100

85 Cure Rate TB > 85% <5 86 13 100 30 50 100

90 Cure Rate TB > 85% <5 86 13 100 35 55 100

37

Cure Rate TB > 85%

38 39 40 41 42 43 44

45 46 47 48 49

50

Error Rate Persentase kasus baru ISPA Cakupan penemuan kasus baru Diare Persentase penderita kusta yang selesai berobat (RTF Rate) Persentase klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS Cakupan penjangkauan populasi risti Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam Cakupan Pengamatan Penyakit Potensial KLB Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization Persentase imunisasi anak sekolah Persentase laporan imunisasi Persentase institusi dibina (TTU, TUPM, TPM) Cakupan kunjungan lapangan ke rumah pasien/klien yang diduga sebagai penyebab terjadinya penyakit menular berbasis lingkungan yang berkunjung ke klinik sanitasi di 15 puskesmas

% % % %

% %

35 100

% % % % %

42 66 91 82 42.5

44 67 92 84 45

46 68 93 86 47.5

48 69 94 88 50

50 70 96 90 52.5

65

70

75

80

80

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

96

NO
1

INDIKATOR KINERJA
2

SATUAN
3

TARGET 2009 2010 2011


4

2012

2013

51

52

53

Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran di 16 UPTD dan Kantor Dinas Kesehatan setiap tahunnya Terpenuhinya kebutuhan pembangunan/ rehab Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Laboratorium Kesehatan Daerah dan Gudang Farmasi Terpenuhinya kebutuhan pembangunan/ rehab Puskesmas, Rumah Dinas untuk Dokter dan Perawat Terpenuhinya kebutuhan roda 2 dan 4 dalam pelaksanaan operasional Program dan Kegiatan Terpenuhinya kebutuhan alat kedokteran, kesehatan dan laboratorium untuk 16 UPTD dan Dinas Kesehatan setiap tahunnya Terpenuhinya kebutuhan meubelair, peralatan dan perlengkapan kantor di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan setiap tahunnya Persentase ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan Persentase pengadaan obat esensial Persentase pengadaan obat generik Terpenuhinya kebutuhan reagen dan AKHP di 16 UPTD setiap tahunnya

100

100

100

100

100

unit

unit

54

unit

roda 2 (5), roda 4 (3)

roda 2 (10), roda 4 (4)

roda 2 (10), roda 4 (4)

55

100

100

100

100

100

56

100

100

100

100

100

57 58 59 60

% % % %

94 96 96 100

94 97 97 100

95 98 98 100

95 100 100 100

95 100 100 100

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

97

NO
1

INDIKATOR KINERJA
2

SATUAN
3

TARGET 2009 2010 2011


4

2012

2013

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

Cakupan laporan kegiatan sarana kesehatan penyedia obat ke Dinas Kesehatan setiap bulannya Cakupan laporan kegiatan sarana kesehatan, praktek dokter dan bidan ke Dinas Kesehatan setiap bulannya Tersedianya produk makanan industri rumah tangga dan kosmetik yang beredar sesuai dengan standar kesehatan Terbentuknya 1 Puskesmas BLUD, serta terakreditasinya Labkesda Tercapainya pemenuhan SDM Kesehatan dengan kompetensi yang dibutuhkan di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan melalui pelatihan dan pengajuan usulan Terpenuhinya dan digunakannya Dokumen Laporan Kinerja Program dan Kegiatan Kesehatan Terpenuhinya dan digunakannya Dokumen Anggaran Dinas Kesehatan Terpenuhinya dan digunakannya Dokumen Perencanaan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan program dan kegiatan kesehatan Tersedianya dan digunakannya data dan informasi kesehatan dalam penyusunan program dan kegiatan kesehatan Cakupan PHBS Rumah Tangga Sehat 40%

62.5

65

67.5

70

72.5

52.5

55

57.5

60

62.5

20

24

24

32

36

100

80

81

82

83

84

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

20

25

30

30

40

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

98

NO
1

INDIKATOR KINERJA
2

SATUAN
3

TARGET 2009 10 10 10 10 10 50 30 2010 15 20 15 15 12.5 60 45 2011


4

2012 20 30 20 20 37.5 70 55

2013 30 50 30 30 50 75 60

71 72 73 74 75 76 77

Cakupan PHBS Pendidikan 30% Cakupan PHBS Sarana Kesehatan 50% Cakupan PHBS Tempat-tempat Umum 30% Cakupan PHBS Tempat Kerja 30% Cakupan Peningkatan Kinerja Forum Masyarakat Desa 50% Cakupan Krida SBH Cakupan Dana Sehat di Poskestren dan Sekolah Menengah Persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan gakin dan masyarakat rentan Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di pelayanan kesehatan dasar

% % % % % % %

20 30 20 20 25 65 50

78

71

72

73

74

75

79

70

70

75

75

80

4.5 Strategi Dalam menjalankan Misi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi untuk mencapai Visinya, dengan memperhatikan analisis kekuatan/kelemahan Dinas Kesehatan serta peluang/ancaman lingkungan external Dinas Kesehatan, maka dirumuskan 5 strategi pembangunan kesehatan Kota Sukabumi sampai tahun 2013, yakni sebagai berikut : a) Pelayanan Kesehatan yang Profesional Pelayanan kesehatan diberikan secara professional dan bermutu menunjukkan bahwa pelayanan tersebut didasarkan pada aturan yang jelas yaitu pedoman baku program kesehatan, Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan dan tindakan medis serta semua tenaga kesehatan dan non kesehatannya diupayakan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan baik pendidikan formal maupun non formal. Penempatan tenaga kesehatan pada jajaran pelayanan lini depan diupayakan juga tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan uraian tugas pokok dan fungsi pada unit yang bersangkutan. Sementara pada jajaran penunjang

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

99

semua tenaga kesehatan diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta menempati posisi yang sesuai dengan keahliannya.

b) Pemanfaatan Teknologi dan peningkatkan Kualitas Manajemen dan Sumber-Daya Kesehatan Untuk menunjang pelayanan kesehatan yang professional dan berkualitas perlu didukung dengan teknologi kesehatan dan non kesehatan serta system manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan yang berkualitas. Pemanfaatan teknologi kesehatan meliputi peralatan kesehatan sebagai penunjang medis dalam pemerikasaan dan penegakkan diagnosa penyakit, sedangkan tekonologi non kesehatan meliputi peralatan perkantoran sebagai

penunjang dalam menyelesaikan pekerjaan administarasi termasuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat. Peningkatan manajemen kesehatan yang berkualitas meliputi

optimalisasi pemanfaatan data dan informasi kesehatan yang valid dan akurat, peningkatan sumber daya manusia kesehatan melalui pendidikan formal dan pelatihan pelatihan yang sifatnya non formal, peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan melalui pemantapan perencanaan dan penganggaran program kesehatan terpadu baik lintas program maupun lintas sektor. Peningkatan Sumber Daya Kesehatan yang berkualitas meliputi optimalisasi penggunaan sumber daya keuangan sesuai dengan kebutuhan program dan kebutuhan masyarakat serta didasarkan pada evidence based, sedangkan untuk penyediaan obat dan perbekalan kesehatan diupayakan mengikuti Indonesia. c). Penggerakkan dan Pemberdayaan Masyarakat Peran Pemerintah termasuk Dinas Kesehatan sebagai fasilitator berkewajiban kualitas sesuai dengan Standar Nasional

memfasilitasi masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang sehat, dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit milik pemerintah serta memberikan izin kepada pihak swasta dan masyarakat untuk ikut berperan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan . Sedangkan masyarakat sebagai subyek dan obyek dari pembangunan dituntut untuk menjaga lingkungannya agar tetap sehat, serta masyarakat itu sendiri yang terdiri dari individu maupun keluarga dimotivasi agar mau dan mampu

memelihara serta menjaga kesehatannya sehingga dapat hidup secara sehat dan sejahtera.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

100

Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan yang berlandaskan pada prinsip kemitraan menjadi sangat penting karena masyarakat sebagai subyek dan obyek dari pembangunan kesehatan perlu diperlakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas khususnya dan umumnya oleh jajaran Pemerintah Kota Sukabumi dengan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, prinsip transparansi dan akuntabilitas serta responsif (cepat tanggap). d). Peningkatan koordinasi dengan lintas sektor Determinan kesehatan masyarakat atau penduduk dalam suatu Kabupaten/Kota adalah Lingkungan dan perilaku dari masyarakat itu sendiri. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh suksesnya program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, tapi melainkan adanya dukungan dari Lintas Sektor serta kemitraan dengan LSM/NGO, organsiasi profesi bidang kesehatan serta dukungan dari masyarakat sebagai sasaran dari pembangunan kesehatan. Meningkatkan koordinasi Lintas Sektor dalam mendukung program kesehatan termasuk pengentasan kemiskinan sangat diperlukan. Keterpaduan pogram penanganan masalah kesehatan dan kemiskinan antara Lintas Sektor perlu diupayakan melalui strategi peningkatan koordinasi dengan Lintas Sektor dan penggerakan masyarakat mendukung

program kesehatan, sehingga semuanya mempunyai persepsi yang sama, gerak dan langkah bersama dalam mensejahterakan penduduk di Kota Sukabumi.. e). Pemantapan peran Dinas Kesehatan kesehatan Peningkatan kemampuan personil Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di lapangan untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi sangat penting ketika dukungan Lintas Sektor terhadap sektor kesehatan meningkat. Sebagai leading sektor pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi tuntutan kemampuan dan kapasitas kepemimpinan, serta pandangan jauh ke depan dari personil Dinas Kesehatan tentang organisasi Dinas Kesehatannya merupakan modal dasar untuk suksesnya pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi. Untuk hal tersebut perlunya pemantapan peran Dinas Kesehatan sebagai regulator dalam pembangunan kesehatan melalui peningkatan capacity building untuk seluruh pegawai Dinas Kesehatan dan Puskesmas sehingga
RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

sebagai

regulator dalam pembangunan

101

mempunyai komitmen yang tinggi dalam memainkan perannya sebagai regulator pembangunan kesehatan.

4.6 Kebijakan Umum Pembangunan Kesehatan Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, maka kesehatan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam penyelenggaraan pembangunan berdasarkan pada kebijakan MENYELENGGARAKAN SERTA MENDORONG

dilaksanakan

PELAYANAN KESEHATAN YANG PROFESIONAL,

KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT, MELALUI KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDER.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

102

BAB V PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA


5.1

Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja SKPD PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

103

1.Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1.1 Peningkatan Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah 1.2 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1.3 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 1.4 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 1.5 Perawatan Kesehatan Masyarakat

a. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (Guru UKS atau Dokter Kecil) 95% b. Cakupan pelayanan kesehatan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum 1% c. cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 1.3% d. Prevalensi karies gigi Kesehatan gigi dan mulut (Prevalensi karies) 16% e. Cakupan pelayanan kes pada tempat tempat olahraga masal 25% f. Cakupan Pelayanan Kegawat daruratan dan P3K Pada peringatan hari raya dan hari besar nasional 100% g. Cakupan Pelayanan Kesehatan Mata 0.08% h. Tercapainya Cakupan K4 88% i. Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani 78% j. Cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan 88%

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

104

PROGRAM

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA
k. Cakupan pelayanan Nifas 88% l. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 83% m. Cakupan kunjungan bayi 86% n. Cakupan peserta KB Aktif 71,5% o. Cakupan Perkesmas individu 40 kasus p. Cakupan Perkesmas keluarga 22 kasus q. Cakupan Perkesmas keluarga 18 kasus r. Cakupan Pelayanan Kesehatan MTBM 90% s. Cakupan Pelayanan Kesehatan MTBS 80%

2. Program Peningkatan Pelayananan Lansia

2.1 Pelayanan Pemeliharaan kesehatan Lansia

a. Cakupan D/s Pra Lansia 3,2% b. Cakupan D/s Lansia 8.3%

3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

3.1. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi 3.2 Pemberian tambahan makanan dan vitamin 3.3 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), enemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya 3.4 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

a. Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) 70% b. Persentase balita BGM < 15% c. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% d. Cakupan MP-ASI pada Baduta Gakin 100% e. Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe 65% f. Cakupan balita mendapat kapsul Vit.A 2 kali per tahun 90%

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

105

PROGRAM

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

BIDANG PENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (P2M-PL)


1. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1.1 Penyemprotan /fogging sarang nyamuk 1.2 Pengadaan Alat Fogging & Bahan-Bahan Foging 1.3 Pelayanan Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Menular 1.3 Peningkatan KIE Pencegahan & Pemberantasan Penyakit a. Angka Bebas jentik 96% b. Persentase Pencucian Luka gigitan HPR 100% c. Mikro Filaria Rate (MFR) <1 d. Angka Penemuan Kasus TB 80% e. Angka Kesembuhan TB 85% f. <5 g. Penemuan kasus baru ISPA 86% h. Cakupan Penemuan kasus baru Diare Umum 13% i. Angka kesembuhan Kusta (RFT) 100% j. Cakupan Penjangkauan populasi Risti 60% k. Cakupan Penanganan penderita HIV/AIDS 40% l. Cakupan Desa UCI 71% m. Persentase Imunisasi Anak Sekolah 98% n. Cakupan pengamatan penyakit potensial KLB 52% o. Cakupan penanganan KLB 100%

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

106

PROGRAM
2. Pengembangan Lingkungan Sehat

KEGIATAN
2.1 Penyuluhan Lingkungan Sehat 2.2 Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 2.3 Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat

INDIKATOR KINERJA
Peningkatan penyuluhan kesehatan lingkungan di masyarakat Cakupan identifikasi penyebab terjadinya penyakit Menular berbasis lingkungan yang berkunjung ke klinik sanitasi di 15 Puskesmas 80% Cakupan Pembinaan institusi (TTU, TUPM dan TPM) 55%

BIDANG PENUNJANG KESEHATAN


1. Program Peningkatan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat 1.1 Peningkatan pendidikan Tenaga penyuluh kesehatan 1.2 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 1.3 Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan 1.4 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

Cakupan Peningkatan kinerja forum masyarakat desa 50% Cakupan PHBS Rumah Tangga Sehat 40% Cakupan PHBS Pendidikan 30% Cakupan PHBS Sarana Kesehatan 50% Cakupan PHBS TTU 30% Cakupan PHBS Tempat Kerja 30% Cakupan Posyandu Purnama Mandiri 45% Cakupan krida SBH Terpenuhi 75% Dana Sehat di Poskestren dan Sekolah Menengah Pertama 60% Cakupan Jaminan Pemeliharaan kesehatan masyarakat Miskin 76% penyuluhan kesehatan di masyarakat

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

107

PROGRAM 2.Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

KEGIATAN Peningkatan Mutu dan Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit Pengadaan Obatobatan dan Perbekalan Kesehatan Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan Peningkatan Mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

INDIKATOR KINERJA a. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan 95% b. Persentase Pengadaan obat essensial 100% c. Persentase Pengadaan obat generik 100% d. Cakupan Laporan kegiatan sarana kesehatan penyedia obat ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi setiap bulannya a. Terbentuknya 1 Puskesmas BLUD, serta terakreditasinya Labkesda

3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

3.1 Penyusunan Standar Kesehatan 3.2 Evaluasi dan Pengembangan standar Pelayanan Kesehatan

4. Upaya Program Kesehatan Masyarakat

4.1 Pelayanan Kefarmasian & Perbekalan Kesehatan

a. Cakupan Laporan kegiatan sarana kesehatan, praktek dokter dan Bidan ke Dinas Kesehatan Kota Sukabumi setiap bulannya 65% a. Tersediannya produk makanan industri rumah tangga dan kosmetik yang beredar sesuai dengan standar kesehatan 40%

5. Program Pengawasan Obat dan Makanan

5.1 Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

BAGIAN KESEKRETARIATAN 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat a. Terpenuhinya kebutuhan surat menyurat kantor 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%)

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

108

PROGRAM

KEGIATAN 1.2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 1.3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1.4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

INDIKATOR KINERJA b.Terpenuhinya kebutuhan komunikasi, air dan penerangan kantor 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%) c. Terpenuhinya kebutuhan Peralatan kantor 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%) d.Terpenuhinya kebutuhan Perlengkapan kantor 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%) e. Terpenuhinya kebutuhan Alat Tulis Kantor 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%) f. Terpenuhinya kebutuhan Barang Cetakan dan Penggandaan 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%) g.Terpenuhinya kebutuhan makan minum rapat dan tamu 16 UPTD dan Dinas Kesehatan selama 12 bulan setiap tahunnya (100%)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.1 Pembanguna/Rehabilitasi Rumah Dinas

a. Terpenuhinya Kebutuhan rumah dinas Dokter dan Keperawatan di 15 Puskesmas dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

109

PROGRAM

KEGIATAN
2.2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

INDIKATOR KINERJA
b. Terpenuhinya kebutuhan perlengkapan kantor di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ke masyarakat untuk 5 tahun c. Terpenuhinya kebutuhan peralatan kantor di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ke masyarakat untuk 5 tahun d. Terpenuhinya kebutuhan Meubelair kantor di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan ke masyarakat untuk 5 tahun e. Terpeliharanya Kantor Dinas Kesehatan dalam 5 tahun untuk pelaksanaan operasional program dan kegiatan kesehatan f. Terpeliharanya Kendaraan Dinas Kesehatan sebanyak 14 unit dalam 5 tahun untuk pelaksanaan operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kesehatan g. Terpeliharanya Perlengkapan Gedung Kantor Dinas Kesehatan sebanyak 14 unit dalam 5 tahun untuk pelaksanaan operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kesehatan

2.3 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

2.4 Pengadaan Meubelair

2.5 Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor

2.6 Pemeliharaan Rutin Kendaraan Dinas/Operasional

2.7 Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Gedung

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

110

PROGRAM
3.Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikkan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

KEGIATAN
3.1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas 3.2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Laboratorium Puskesmas 3.3 Pembangunan/Rehabilitasi Puskesmas 3.4 Rehabilitasi Puskesmas Pembantu

INDIKATOR KINERJA
a. Terpenuhinya Kebutuhan alat kesehatan di 12 Puskesmas dan 3 Puskesmas perawatan dan Laboratorium Kesehatan daerah dalam 5 tahun b. Terpenuhinya kebutuhan 15 unit bangunan UPTD Dinas Kesehatan yang layak untuk 5 tahun

3.5 Pengadaan Kendaraan Roda c. Terpenuhinya kebutuhan 2 roda 2 dan 4 dalam pelaksanaan operasional 3.6 Pengadaan Kendaraan Roda Program dan Kegiatan 4 dalam 5 tahun 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4.1 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 4.2 Pelatihan dan Pendidikan Formal 5.1 Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat 5.2 Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis 6.1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPD 6.2 Penyusunan Pelaporan prognosis Realisasi Keuangan a. Tercapainya pemenuhan SDM Kesehatan dengan kompetensi yang dibutuhkan di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan a. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar pemegang asuransi kesehatan di 15 Puskesmas a. Tersedianya dan digunakannya Dokumen laporan Kinerja Program dan Kegiatan Kesehatan b. Tersedianya dan digunakannya dokumen perencanaan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan program dan kegiatan Kesehatan c. Tersedianya dan digunakannya dokumen Anggaran Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Kesehatan

5. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

111

PROGRAM
7. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

KEGIATAN
7.1 Revitalisasi Sistem Kesehatan

INDIKATOR KINERJA
a. Tersedianya dan digunakannya data dan informasi kesehatan dalam penyusunan program dan kegiatan kesehatan b. Terbentuknya Sistem Kesehatan Daerah (SKD) Kota Sukabumi

5.2 Program dan Kegiatan Lintas SKPD


Permasalahan kesehatan merupakan dampak dari permasalahan sosial dan ekonomi antara lain menurunnya kualitas lingkungan, keterbatasan daya beli dan masih rendahnya pengetahuan dan perilaku masyarakat. Sehingga dalam penyelesaiannya sangat memerlukan koordinasi dan sinergi dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan swasta. Terdapat beberapa program dan kegiatan kesehatan lintas SKPD antara lain dapat dilihat pada tabel berikut: PROGRAM 1. Upaya Kesehatan Masyarakat KEGIATAN a. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan b. Usaha Kesehatan Sekolah c. Upaya Kesehatan Kerja a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 3. Perbaikan Gizi Masyarakat a. Penanggulangan akibat kekurangan yodium (GAKY) dan pencegahan kekurangan Vitamin A. a. Penyehatan lingkungan pemukiman b. Penyehatan Air Bersih 5.Pencegahan Menular dan Penanggulangan Penyakit a. Pencegahan dan Pengendalian DBD b. Pencegahan dan Pengendalian TBC c. Pencegahan dan Pengendalian Rabies d. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah e. Peningkatan surveilans penanggulangan wabah 6. Peningkatan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat epidemiologi dan

4. Pengembangan lingkungan sehat

a. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

112

5.3 Program dan Kegiatan Lintas Kewilayahan


Program dan kegiatan Kesehatan lima tahun mendatang belum menyentuh lintas Kewilayahan hal ini dikarenakan masih kurangnya anggaran yang tersedia sehingga Program dan kegiatan pembangunan kesehatan masih terfokus didalam wilayah Kota Sukabumi, namun demikian letak geografis Kota Sukabumi yang berbatasan dengan daerah endemis malaria, yaitu Kabupaten Sukabumidan serta mengingat kota Sukabumi adalah pusat perbelanjaan dan perdagangan bagi wilayah sekitarnya seperti Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi. Juga Adanya Pusat Pendidikan Secapa Polri yang memiliki siswa dari seluruh Indonesia sehingga Kota Sukabuymi beresiko terhadap beberapa penyakit menular seperti halnya malaria, HIV/AIDS dan lainnya dengan demikian antisipasi kedepan penanganan beberapa masalah kesehatan diperlukan koordinasi dengan lintas wilayah harus menjadi perhatian pemerintah Kota Sukabumi.

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

113

5.4 Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan NO PROGRAM


1.

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Obat dan Perbekalan Kesehatan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengawasan Obat dan Makanan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat Pengembangan Lingkungan Sehat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Total

PAGU INDIKATIF 2009-2014 (Rp) 12.095.401.783

INDIKASI SUMBER PENDANAAN APBD KOTA

2.

6.184.001.207 86.417.000

DAK BID KESEHATAN APBD KOTA APBD KOTA

3. 4.

731.290.318 23.083.044.934 4.941.238.135 254.237.065 3.807.759.576 4.626.972.670 1.667.508.000

APBD KOTA APBD KOTA APBD KOTA APBD KOTA APBD KOTA APBD KOTA APBD KOTA

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

7.628.949.000

APBD KOTA

12.

33.351.179.100

DAK BID KESEHATAN APBD KOTA

13. 14. 15.

323.736.964 4.455.346.114 1.284.541.047 106.729.316.712

APBD KOTA APBD KOTA

APBD KOTA

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

114

BAB V PENUTUP

Rencana strategis Dinas Kesehatan Kota Sukabumi merupakan suatu perencanaan strategis yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Kesehatan yang mengedepankan isu-isu lokal dan merupakan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan anggaran pembiayaan yang ada. Renstra Dinas Kesehatan ini juga diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan dalam hal pengorganisasian dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang serta merta melibatkan Lintas Sektor / SKPD lainnya di Kota Sukabumi. Keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi sangat tergantung kepada komitment bersama antara masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan tujuan dari pembangunan kesehatan itu sendiri. Dukungan anggaran yang proporsional dari pemerintah daerah dan DPRD selaku wakil masyarakat di Kota Sukabumi akan sangat membantu penyelesaian permasalahan kesehatan dan yang terkait dengan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu harapan dari jajaran kesehatan semoga Renstra Dinas Kesehatan Kota Sukabumi 2008 2013 dapat digunakan oleh Pemerintah daerah dan DPRD Kota Sukabumi sebagai alat untuk melakukan pengkajian dalam mengalokasikan anggaran kesehatan serta menjadi tolok ukur dalam melihat keberhasilan / ketidakberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan selama kurun

waktu 2008 2013 Akhir kata semoga ke depan Kota Sukabumi menjadi lebih baik dan hasil hasil pembangunan kesehatan merata di seluruh wilyah Kota Sukabumi serta dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Amiin...

RENSTRA SKPD DINAS KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2008 - 2013

115

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2008-2013


INSTANSI VISI MISI 1 Tujuan Misi 1 : Dinas Kesehatan Kota Sukabumi : Masyarakat Terlindung dari Masalah Kesehatan : Memberikan Pelayanan Kesehatan Terpadu, Menyeluruh dan Profesional Sasaran Misi Indikator Sasaran 3 Satuan 4 Target 2011 5 Strategi Pencapaian Kebijakan Program Kegiatan 7 8 6 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional serta Upaya Peningkatan mendorong Penyelenggaraan Keselamatan Ibu kemandirian Kesehatan Ibu dan Anak Melahirkan masyarakat untuk hidup sehat melalui kemitraan dengan stakeholder Peningkatan Kapasitas Kota Dalam Penanggulangan Komplikasi Kebidanan dan Bayi Upaya Kesehatan Masyarakat Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Kesehatan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Peningkatan Manajemen UKS

Sasaran 2

2009

2010

2012

2013

1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan komunitas

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak

Cakupan kunjungan ibu hamil K4

80

82

84

86

88

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan kunjungan neonatus (bayi umur 0-28 hari) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Cakupan pelayanan nifas (6 jam s/d 42 hari pasca partus) Cakupan peserta KB aktif

80

82

84

86

88

74

75

76

77

78

77

80

81

82

83

77

80

81

82

83

78

80

82

84

86

% %

84 69.5

85 70

86 70.5

87 71

88 71.5

Tujuan Misi 1

Sasaran 2

Sasaran Misi Indikator Sasaran 3 Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) Persentase anak balita BGM

Satuan 4 % %

2009

2010

Target 2011 5 70 <15

2012

2013

Kebijakan 6

Strategi Pencapaian Program 7 Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan 8

70 <15

70 <15

70 <15

70 <15

Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi Pemberian tambahan makanan dan vitamin Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP) Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi

Cakupan balita mendapat kapsul vit. A 2kali per tahun

90

90

90

90

90

Cakupan bumil mendapat 90 tablet Fe Cakupan MP-ASI pada balita gakin Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 2. Meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

65

65

65

65

65 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

100

100

100

100

100

Pendidikan dan Pelatihan Perawatan Kesehatan

100

100

100

100

100

Cakupan perkesmas individu

kasus

20

25

30

35

40

Cakupan perkesmas keluarga Cakupan Kelompok Khusus Cakupan pelayanan kesehatan MTBM Cakupan pelayanan kesehatan MTBS Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut

kasus kasus % % %

10 7 80 65 3.4

15 10 83 70 3.6

18 12 85 75 3.8

20 15 88 78 4

22 18 90 80 4.2

Tujuan Misi 1

2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan khusus

Sasaran Misi Indikator Sasaran 3 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut Meningkatnya jumlah kelompok posbindu Cakupan pemeriksaan 3. Meningkatnya kesehatan siswa SD dan kualitas pelayanan setingkat oleh tenaga kesehatan pada kesehatan atau tenaga kelompok khusus terlatih (Guru UKS atau Dokter Kecil) Cakupan pelayanan kesehatan remaja Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal Prevalensi karies gigi kesehatan gigi dan mulut (Prevalensi karies) Sasaran 2 Cakupan pelayanan kesehatan pada tempattempat olahraga massal Cakupan penyelenggaraan P3K dan peringatan hari raya dan hari besar nasional Cakupan pengembangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis masyarakat Cakupan pelayanan kesehatan mata Cakupan pelayanan kesehatan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum

Satuan 4 % kelompo k

2009 8.6 145

2010 8.9 150

Target 2011 5 9.2 155

2012 9.8 160

2013 10.1 165

Kebijakan 6

Strategi Pencapaian Program 7

Kegiatan 8

91

92

93

94

95

% %

75 0.8

77 0.9

78 1

79 1.2

80 1.3

18

17.5

17

16.5

16

21

22

23

24

25

100

100

100

100

100

10

12.5

25

37.5

50

0.03

0.04

0.05

0.06

0.07

0.6

0.7

0.8

0.9

You might also like