You are on page 1of 17

IDIOPHATIC

THROMBOCYTOPENIA
PURPURA
 DIAGNOSIS
Untuk menyingkirkan kemungkinan idiophatic
thrombocytopenia purpura (ITO) sekunder
~ Anamnesis:
- Riwayat obat-obatan (heparin, alkohol,
sulfonamides,kuinidin/kuinin, aspirin) dan bahan
kimia
- Gejala sistemik: pusing, demam, penurunan berat
badan
- Gejala penyakit autoimun: artralgia, rash kulit,
rambut rontok
- Riwayat perdarahan (lokasi, banyaknya, lamanya),
resiko infeksi HIV, status kehamilan, riwayat
transfusi,riwayat pada keluarga (trombositopenia,
gejala perdarahan dan kelainan autoimun
- Penyakit penyerta yang dapat meningkatkan risiko
perdarahan (kelainan gastrointestinal, sistem saraf
pusat dan urologi
- Kebiasaan/hobi: aktivitas yang traumatik
~ Pemeriksaan Fisik:

- Perdarahan (lokasi dan beratnya)


- Jarang ditemukan organomegali, tidak ditemukan
jaundice atau sigmata penyakit hati kronik
- Tanda infeksi (bakteremia/ infeksi HIV)
- Tanda penyakit autoimun (artritis, goiter, nefritis,
vaskulitis)
~ Pemeriksaan penunjang:

- Darah tepi: hitung trombosit <150.000/uL dengan


tidak dijumpai sitopenia lainnya, pemeriksaan
morfologi darah tepi dapat dijumpai trombosit
muda yang berukuran lebih besar
- Laboratorium kimia rutin dan enzim hati
- Pemeriksaan serologi virus (dengue, CMV, EBV,
HIV,rubella)
- Pemeriksaan ACA, Coomb’s test, C3, C4, ANA,
anti dsDNA
- Pemeriksaan imunoelektroforesis protein
- Pemeriksaan hemostasis normal bila tidak ada
komplikasi, kecuali masa perdarahan yang
memanjang
- Pemeriksaan fungsi sumsum tulang: megakariosit
normal atau meningkat
- Pemeriksaan autoantibodi trombosit
 DIAGNOSIS BANDING

~ Berkurangnya produksi trombosit/aplasia


megakariosit baik yang kongenital atau didapat
~ Gangguan distribusi trombosit (hipersplenisme,
hipotermia)
~ Peningkatan penghancuran trombosit (ITP
sekunder,drug induced, kehamilan dll)
~ Pseudotrombositopenia akibat EDTA terlalu
banyak pada spesimen darah tepi
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
~ Laboratorium: darah tepi lengkap, enzim hati, kimia
rutin, ACA, Comb test, C3, C4, ANA, anti ds DNA,
serologi virus, anti HIV, antibodi antitrombosit

~ Sitologi aspirasi sumsum tulang


 TERAPI
ITP akut: (anak-anak, self limiting)
~ Trombosit >30.000/ul, asimtomatik/purpura minimal
→ tidak diterapi rutin. Trombosit <20.000/ul dengan
perdarahan bermakna atau <10.000/ul dengan
purpura minimal → Steroid(~predison 1-2
mg/kgBB/hari.

~ Mengingat ITP pada anak bersifat self limiting,


maka lama terapi dibatasi selama 21 hari. Dapat
juga diberikan IV lg !gr/kg 1hari
~ Perdarahan yang mengancam jiwa → dirwat,
steroid dosis tinggi (metilprednisolon 30mg/kg/hari)
atau steroid oral dosis tinggi (~prednison 4-8
mg/kg/hari) dan transfusi trombosit
ITP Kronik (dewasa)
Terapi suportif

~ Membatasi aktivitas yang beresiko trauma


~ Menghindari obat-obat yang mengganggu fungsi
trombosit
~ Transfusi PRC sesuai kebutuhan
~ Transfusi trombosit bila:
- Perdarahan masif
- Adanya ancaman pedarahan otak/SSp
- Persiapan untuk operasi besar
Perawatan RS untuk pasien dengan:

~ Perdarahan berat yang mengancam jiwa


~ Trombosit <20.000/ul dengan perdarahan mukosa
bermakna
~ Trombosit >50.000/ul asimtomatik/ dengan purpura
minimal → tidak diterapi
~ Trombosit <30.000/ul dengan/ tanpa gejala, 30.000
- 50.000/ul dengan perdarahan bermakna, kadar
trombosit berapa saja dengan perdarahan yang
mengancam jiwa → diterapi.
Steroid
(~prednison 1-2mg/kg/hari), dipertahankan 3-4
minggu lalu tapp down, maksimal selama 6 bulan.
Prednison tidak boleh diberikan dalam jumlah tinggi
lebih dari 4 minggu pada pasien tidak respon

Splenektomi
Indikasi:
~ Gagal remisi dengan terapi steroid dalam 6 bulan
observasi
~ Memerlukan dosis maintenance steroid yang tinggi
~ Adanya kontraindikasi / intoleransi terhadap steroid
Pilihan terapi yang lain:

~ Obat-obatan imunosupresan (siklofosfamid,


azatioprin, vinkristin)
~ Preparat androgen (danazol)
~ Exchange plasmapharesis pada pasien dengan
keadaan sakit berat
~ Hormonal anovulatoir
 KOMPLIKASI
Infeksi, ITP berat, DM induced steroid, hipertensi,
immunocompromised

 PROGNOSIS
~ ITP akut: bonam
~ ITP kronik: dubia ad malam

 WEWENANG
~ RS Pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam
dan PPDS Penyakit Dalam
~ RS non Pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit
Dalam
 UNIT YANG MENANGANI
~ RS Pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Divisi Hematologi-Onkologi Medik
~ RS non Pendidikan: Bagian Ilmu Penyakit Dalam

 UNIT TERKAIT
-
 REFERENSI
1. Idiopatische trombocytopenische purpura.
Hematologi Klapper. 8th ed. Leids Universitair
medisch Centrum Leiden. Juni 1999:113-7.

2. Djoerban Z. Immune trombocytopenic purpura. In:


Simadibrata M, Setiati S, Alwi I, Oemardi M, Gani
RA,Mansjoer A, editors. Pedoman diagnosis dan
terapi di bidang ilmu penyakit dalam. Jakarta: Pusat
Informasi dan Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI-RSCM; 1999.p. 104-8.

You might also like