Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN
BLUE PRINT E-GOVERNMENT
DIREKTORAT E-GOVERNMENT
DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI TELEMATIKA
TAHUN 2006
Rancangan Blue Print e-Government
Daftar Isi
1. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
2. DASAR HUKUM DAN ACUAN.......................................................................... 5
3. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................... 6
3.1. PRINSIP DESAIN BLUEPRINT.............................................................................. 8
4. SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT.................................................................. 9
4.1. SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN PUSAT ..................................... 10
4.1.1. Pembagian Urusan Pemerintahan ........................................................... 11
4.1.2. Hubungan Pemerintahan dengan Pemerintahan Daerah ......................... 12
4.1.3. Asas Penyelenggaraan Pemerintahan ..................................................... 12
4.2. UNSUR-UNSUR PEMERINTAHAN PUSAT .......................................................... 13
4.2.1. Departemen ............................................................................................ 13
4.2.1.1. Tugas dan Fungsi Departemen ........................................................ 14
4.2.1.2. Susunan Organisasi Departemen ..................................................... 14
4.2.1.2.1. Sekretariat Jenderal .................................................................. 15
4.2.1.2.2. Direktorat Jenderal................................................................... 15
4.2.1.2.3. Inspektorat Jenderal ................................................................. 17
4.2.1.2.4. Staf Ahli, Badan, dan Pusat...................................................... 18
4.2.2. Kementerian Negara.............................................................................. 19
4.2.2.1. Tugas dan Fungsi Kementerian Negara........................................... 19
4.2.2.2. Susunan Organisasi Kementerian Negara ....................................... 20
4.2.2.2.1. Sekretariat Kementerian Negara .............................................. 20
4.2.2.2.2. Deputi Kementerian Negara..................................................... 21
4.2.2.2.3. Staf Ahli Kementerian Negara ................................................. 23
4.2.3. Lembaga Pemerintah Non Departemen................................................ 23
4.2.3.1. Tugas dan Wewenang Lembaga Pemerintah Non Departemen ...... 23
4.2.3.2. Susunan Organisasi Lembaga Pemerintah Non Departemen .......... 24
4.2.3.2.1. Kepala ...................................................................................... 24
4.2.3.2.2 Sekretariat Utama...................................................................... 25
4.2.3.2.3. Deputi....................................................................................... 26
4.2.3.2.4. Unit Pengawasan...................................................................... 27
4.2.4. Lembaga Setingkat Menteri ................................................................. 29
4.2.4.1. Sekretariat Negara ........................................................................... 29
4.2.4.2. Tentara Nasional Indonesia ............................................................. 31
4.2.4.2.1. Kedudukan TNI........................................................................ 31
4.2.4.2.2. Fungsi dan Tugas TNI.............................................................. 32
4.2.4.2.3. Organisasi TNI......................................................................... 34
4.2.4.2.4. Tugas dan Kewajiban Panglima TNI ....................................... 35
4.2.4.2.5. Tugas dan Kewajiban Kepala Staf Angkatan........................... 36
4.2.4.3. Kepolisian Negara Republik Indonesia ........................................... 36
4.2.4.3.1. Fungsi dan Tujuan Kepolisian Negara RI ................................ 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Gambar
1. Pendahuluan
Flexibility:
Standardization:
PEMERINTAH PUSAT
PRESIDEN
WAKIL PRESIDEN
Tugas
Pelaporan & Desentralisasi Dekonsentrasi
Pembantuan
Pertanggungjawaban
PEMERINTAH DAERAH
DPRD GUBERNUR
Perangkat Daerah Instansi
Vertikal
DPRD BUPATI / WALIKOTA
Perangkat Daerah
b. pertahanan;
c. keamanan;
d. yustisi;
f. agama.
f. asas profesionalitas;
g. asas akuntabilitas;
h. asas efisiensi; dan
i. asas efektivitas.
4.2.1. Departemen1
1
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia
a. Menteri;
b. Sekretariat Jenderal;
c. Direktorat Jenderal;
d. Inspektorat Jenderal;
e. Staf Ahli;
Keterangan lain:
Keterangan lain:
Staf Ahli
Bidang
Pusat
2
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia
Keterangan lain:
Keterangan lain:
3
Keppres No. 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen
a. Kepala;
b. Sekretariat Utama;
c. Deputi;
d. Unit Pengawasan.
4.2.3.2.1. Kepala
Keterangan lain:
4.2.3.2.3. Deputi
Keterangan lain:
Keterangan lain:
• TNI terdiri atas TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan
TNI Angkatan Udara yang melaksanakan tugasnya secara
matra atau gabungan di bawah pimpinan Panglima. Tiap-tiap
angkatan ini mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat.
4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang
Tentara Nasional Indonesia
1. memimpin TNI;
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia
a. kepolisian khusus;
6
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 Tentang
Kejaksaan Republik Indonesia
a. Melakukan penuntutan;
5. Tinjauan Teknologi
5.1. Kebutuhan terhadap data dan informasi yang terintegrasi
Kondisi nyata yang dihadapi pada saat ini adalah sudah adanya
berbagai jenis dan spesifikasi teknologi yang dipergunakan oleh
masing-masing instansi pemerintah. Penetapan kebijakan untuk
menerapkan teknologi tertentu dalam implementasi e-government
akan berdampak luas terhadap investasi yang telah dikeluarkan oleh
masing-masing instansi. Hal ini dapat menimbulkan pemborosan yang
sangat besar dan merugikan keuangan negara secara keseluruhan.
Reliable
Interoperable
Scalable
User Friendly
Integrateable
Keterangan:
* Tidak termaktub dalam UU No. 32 Tahun 2004
DUKUNGAN DAN
LAYANAN
KELEMBAGAAN
ADMINISTRASI &
ASET DAN INVENTARIS KEPEGAWAIAN KEUANGAN
MANAJEMEN
Sistem Informasi Aset dan Sistem Surat Elektronik Sistem Informasi Sistem Perencanaan
Kekayaan Negara Kepegawaian Nasional Anggaran
Sistem Koordinasi dan
Sistem Pengadaan Barang Kolaborasi Program Sistem Pengadaan Sistem Akuntansi dan
& Jasa Pegawai Pelaporan
Sistem Pendukung
Keputusan Sistem Penilaian Kinerja Sistem Kas dan
Perbendaharaan
Sistem Arsip dan Sistem Pendidikan dan
Dokumen Elektronik Pelatihan Sistem Pemeriksaan dan
Pengawasan Keuangan
Sistem Pelaporan
Blok Fungsi Politik dan Legislasi ini adalah bagian dari fungsi
kepemerintahan yang bergerak pada layanan dan informasi yang
berhubungan sistem politik nasional dan pengelolaan proses legislasi.
POLITIK
DAN LEGISLASI
POLITIK LEGISLASI
Sistem Informasi
Pemilihan Umum
Nasional dan Daerah
PERTAHANAN DAN
KEAMANAN
HUKUM
HUKUM, PERATURAN
& PERUNDANG-
UNDANGAN
Sistem Pengelolaan
Infrastruktur Hukum
(pengadilan, penjara, dll)
Blok Fungsi Moneter dan Fiskal Nasional terdir dari dua Sub-Blok
Fungsi, yaitu:
MONETER FISKAL
PEMBANGUNAN
NASIONAL
SARANA &
KEPEMERINTAHAN KEWILAYAHAN KEMASYARAKATAN
PRASARANA
Sistem Informasi Tata Ruang dan Wilayah Sistem Pendidikan Jalan dan Jembatan
Kependudukan Nasional Nasional
Sumber Daya Air dan Terminal dan Pelabuhan
Sistem Pengawasan & Lingkungan Hidup Seni dan Budaya
Pelaporan Otonomi
Telematika
Daerah Kesehatan
Kehutanan dan
Perkebunan Sarana Umum
Sistem Perencanaan Agama
Pembangunan Nasional
Perikanan dan Kelautan
Olah Raga
Sistem Pengendalian Pertanian & Peternakan
dan Pengawasan
Pembangunan Nasional Program Sosial dan
Energi & Sumber Daya Kesejahteraan Rakyat
Mineral
Sistem Informasi dan
Pengelolaan Data Industri dan Manufaktur
Pembangunan Nasional Pariwisata
Perdagangan dan Jasa
Ketenagakerjaan
PUBLIKASI INFOR-
MASI DAN LAYANAN
PEMERINTAH
PUBLIKASI PELAYANAN
INFORMASI PEMERINTAH
Kewarganegaraan dan
Keimigrasian
Standarisasi dan
Sertifikasi
Aplikasi Dasar
Dan di bawah aplikasi dasar terdapat Basis Data Pokok, yaitu basis
data yang minimal harus dimiliki atau dibangun dalam pembuatan
aplikasi. Data ini harus menjadi satu basis data yang terintegrasi dari
seluruh aplikasi pada sistem pemerintahan pusat. Hal ini untuk
menghindari duplikasi (redundant) dan menjaga keabsahan (validity)
data tersebut. Nantinya basis data ini harus kewajiban dan
kewenangan bagi lembaga yang memang berkompeten untuk
memelihara dan memperoleh data ini sesuai dengan tugas dan fungsi
kelembagaannya.
Lembaga Pemerintah
Masyarakat Bisnis Common
Pusat dan Daerah
PORTAL PEMERINTAH
[internal dan eksternal]
S e c u rity S e rvic e s
Sistem Informasi Akuntansi
Kelembagaan Keimigrasian Perijinan Badan Hukum
(SIMKIM) Keuangan Daerah
Sistem Surat Elektronik Sistem Pendukung Sistem Pengadaan Barang & Jasa
Keputusan
Aplikasi Dasar Sistem Arsip dan Dokumen Sistem Informasi Aset dan
Elektronik Sistem Pelaporan Kekayaan Negara
Basis Data Kependudukan Basis Data Tata Ruang Wilayah Basis Data Kekayaan Negara
Basis Data Basis Data Peraturan &
Pokok Basis Data Keuangan Basis Data Kepegawaian
Perundangan
Modul [disini dituliskan daftar judul dari {modul} yang menjadi komponen
dari {blok fungsi} dan/atau {sub-blok fungsi} tersebut]
Spesifik
Obyek Layanan:
; G2G, orientasi layanan ke intra kelembagaan
pemerintah daerah
G2B, orientasi layanan dikhususkan untuk
kalangan bisnis dan dunia usaha
G2C, orientasi layanan ditujukan untuk
masyarakat umum
7. Taksonomi
6.2.5. Pertanian
6.2.7. Pariwisata
6.3.3. Kesehatan
6.3.4. Agama
6.3.9. Ketenagakerjaan
6.4.3. Telematika
8. Penutup
-<.oOo.>-
Fungsi Menyediakan fungsi pengelolaan aset dan inventaris kekayaan negara yang
dikelola oleh lembaga yang bersangkutan yang meliputi perolehan,
peruntukkan, pemeliharaan dan pengadaan.
Menyediakan fungsi koordinasi pengelolaan aset dan inventaris kekayaan
negara lembaga-lembaga dibawahnya.
Fungsi Pengelolaan aset dan inventaris kekayaan negara yang dikelola oleh lembaga
yang bersangkutan yang meliputi pengadaan, peruntukan, pemeliharaan,
pengadaan dan pelepasan.
Menyediakan fungsi koordinasi pengelolaan aset dan inventaris kekayaan
negara lembaga-lembaga dibawahnya.
Inventarisasi barang yang dimiliki/dikuasai oleh lembaga, mencatat aset baru
berdasarkan kepada klasifikasi, lokasi, pemegang kuasa, pemanfaatan dan
sebagainya.
Perubahan status hukum barang, memproses administras semua barang
yang telah habis usia pakai atau ekonomisnya beserta cara penghapusan
misalnya: prosedur lelang, hibah, jual dan lainnya.
Pengamanan inventaris kekayaan negara.
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan inventaris kekayaan
negara.
Pembiayaan pengelolaan inventaris kekayaan negara
Dan lain-lain.
Fungsi Menyediakan template dan alur kerja elektronik untuk mempersiapkan proyek
(pengadaan barang dan jasa) sesuai dengan Keppres 80/2003
Sebagai basis data (katalog) proyek, merangkum semua data-data berkaitan
dengan semua proyek (pengadaan barang dan jasa) yang pernah
dilaksanakan Lembaga
Menyediakan fungsi penjadwalan pelaksanaan proyek-proyek yang sudah
disetujui agar terjadi sinergi.
Masukan bagi proses pengelolaan dan monitoring proyek
Menyediakan sarana untuk pengumunan pekerjaan (disesuaikan dengan sifat
pekerjaan) dan proses pendaftaran bagi para penyedia barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh Lembaga bersangkutan, termasuk pengumuman siapa yang
menjadi pemenang (pelaksana) pekerjaan.
Narasi Sistem ini dimaksudkan untuk menyamakan pola pikir dan persepsi, serta
memberikan pedoman pelaksanaan teknis dan administratif yang lebih jelas,
sehingga memudahkan semua pihak terkait (perencana, pelaksana, pengawas dan
penyedia barang / jasa) dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya
masing-masing.
Sistem ini dimaksudkan untuk pengelolaan proses pengadaan barang dan jasa
sebelum kontrak. Setelah penandatanganan kontrak maka pekerjaan (proyek)
selanjutnya dikelola dengan Sistem Pengelolaan dan Monitoring Proyek.
Semua lembaga negara
Organisasi
Narasi Dalam sistem surat manual, proses penyiapan sampai dengan penyampaian
kepada tujuan surat (apalagi jika jaraknya jauh dan tujuannya banyak) bisa
memakan waktu lama dan berhari-hari. Dengan sistem elektronik , maka proses
tersebut bisa dipersingkat dengan sangat efisien. Proses penyiapan surat kurang
lebih sama, tetapi proses penyampaiannya bisa dilakukan dalam hitungan menit,
tidak lagi ada kendala jarak dan jumlah tujuan.
Narasi Proses pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
eksekutif organisasi, melibatkan banyak sumber daya informasi dan data. Sistem
Pendukung Keputusan secara elektronik mampu menyajikan data dan informasi
eksekutif untuk membantu membuat keputusan-keputusan penting.
Narasi Sebagai salah satu sumber informasi terekam, arsip mempunyai fungsi dan peran
yang sangat penting untuk mendukung manajemen modern organisasi pemerintah
dan bisnis. Oleh karenanya, arsip harus dikelola dalam suatu sistem secara
konseptual dan terpadu melalui cara yang profesional
Sistem ini antara lain bertujuan untuk pemeliharaan dan penyelamatan arsip yang
memiliki arti penting berkaitan dengan fungsi arsip sebagai sumber sejarah,
sumber penelitian, sumber informasi dan bahan untuk menyusun perencanaan,
pembuatan kebijakan serta pengambi Ian keputusan bagi pimpinan.
Fungsi Menyediakan sarana pelaporan eksekutif kepada instansi yang lebih atas
sampai ke Presiden melalui Menteri atau kepala lembaga.
Menyediakan laporan-laporan dengan format baku, dengan data yang sudah
diolah. Melalui sistem ini, eksekutif sudah tidak perlu lagi mengolah data yang
masih mentah.
Menyediakan sarana pelaporan kepala satuan organisasi dan lembaga kepada
lembaga di atasnya.
Narasi Dalam sistem pemerintahan ada mekanisme pelaporan yang harus dilakukan oleh
para penyelenggara kepemerintahan. Sistem ini membantu organisasi/lembaga
dalam membuat sistem pelaporan elektronik (penyiapan dan pengolahan data
pelaporan secara elektronik) sehingga mempercepat proses kerja dan
meningkatkan efisiensi pekerjaan.
Sub-Blok KOORDINASI
Fungsi
Narasi Kegiatan pelaksanaan proyek dalam 1 tahun jumlahnya dapat lebih dari satu. Di
sisi lain, eksekutif membutuhkan informasi tentang status pelaksanaan yang rinci
dari semua proyek yang sedang dikerjakan, terutama menyangkut masalah:
berapa besar dana yang sudah dikeluarkan, berapa besar lagi dana yang harus
dikeluarkan bulan ini untuk proyek tersebut, sudah seberapa jauh kemajuan
proyek, apakah ada kemungkinan proyek yang terlambat, dan lain-lain.
Oleh karena itu diperlukan sistem pengelolaan dan monitoring proyek yang dapat
merangkum dan memonitor semua kegiatan dan pendanaan. Hal ini penting untuk
keperluan pemantauan maupun pelaporan proyek.
Integrasi Sub-Blok Fungsi Aset dan Inventaris, Modul Sistem Pengadaan Barang dan
Jasa
Sub-Blok Fungsi Keuangan
Sub-Blok KEPEGAWAIAN
Fungsi
Narasi Sistem ini diharapkan mampu membantu Pemerintah untuk mengelola informasi
kepegawaian secara nasional, yang mengintegrasikan data dan informasi
kepegawaian secara umum.
Sub-Blok KEPEGAWAIAN
Fungsi
Narasi Sistem ini diharapkan mampu membantu Pemerintah untuk mendapatkan Pegawai
Negeri Sipil yang profesional dan bertanggung jawab. Pengadaan Pegawai Negeri
Sipil dilaksanakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Sub-Blok KEPEGAWAIAN
Fungsi
Narasi Sistem ini membantu Pemerintah dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan
pengawasan pegawai negeri sipil yang menjadi wewenangnya. Salah satu manfaat
utama adalah bahwa ketersediaan data yang lengkap dan akurat tentang seorang
PNS akan sangat bermanfaat bagi pimpinan untuk memberikan penilaian kinerja
terhadap PNS tersebut secara transparan, adil dan cepat.
Sub-Blok KEPEGAWAIAN
Fungsi
Narasi Untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka pegawai tersebut harus dibekali
dengan pengetahuan yang mencukupi di bidangnya. Terutama untuk
melaksanakan e-Government, dimana terjadi transformasi budaya kerja dan
kebutuhan akan pengetahuan baru sesuai dengan lingkungan baru, maka
diperlukan pelatihan-pelatihan yang mendukung. Pelatihan juga diperlukan untuk
memberikan bekal pengetahuan yang mencukupi bagi pegawai dalam menjalankan
tugas dan fungsinya sesuai kedudukan dan kewenangannya dalam organisasi
Sub-Blok KEUANGAN
Fungsi
Sub-Blok KEUANGAN
Fungsi
Narasi Sistem anggaran merupakan alat bantu dalam memasukan dan memproses data
anggaran dari APBN, serta otorisasi penggunaan anggaran belanja.
Sub-Blok KEUANGAN
Fungsi
Sub-Blok KEUANGAN
Fungsi
Narasi Sistem ini merupakan alat pengawasan keluar-masuknya dana dari seluruh aliran
dana berdasarkan sumber dana maupun penggunaannya.
Sub-Blok KEUANGAN
Fungsi
Sub-Blok POLITIK
Fungsi
Sub-Blok POLITIK
Fungsi
Fungsi Mengelola informasi dan data partai-partai politik meliputi informasi dasar
seperti asas, visi dan misi, pengurus, keanggotaan, sekretariat dan aset,
keterwakilan di lembaga legislatif pusat dan daerah, sumber dana dan
sebagainya.
Menyediakan fungsi-fungsi yang membantu pemerintah dalam perencanaan
anggaran pembinaan partai politik.
Sub-Blok POLITIK
Fungsi
Fungsi Mengelola informasi dan data keormasan meliputi informasi dasar seperti
asas, visi dan misi, pengurus, keanggotaan, sekretariat dan aset, kegiatan,
sumber dana dan sebagainya.
Menyediakan fungsi-fungsi yang membantu pemerintah dalam perencanaan
anggaran pembinaan keormasan.
Sub-Blok POLITIK
Fungsi
Fungsi Mengelola informasi dan data rencana pemilihan umum nasional dan daerah
meliputi informasi dasar seperti jumlah peserta pemilihan umum, jumlah
pemilih, jadual pelaksanaan, kegiatan kampanye, sumber dana dan
sebagainya.
Menyediakan fungsi-fungsi yang membantu pemerintah dalam perencanaan
anggaran (melalui KPU) dan perencanaan pengamanan pemilihan umum.
Narasi Sistem ini mampu menyajikan secara menyeluruh informasi kegiatan pemilihan
umum dan kegiatan pendukungnya seperti kegiatan kampanye, calon peserta
pemilihan umum, pemilih dan sebagainya.
Sistem ini juga menyajikan informasi yang dapat dipergunakan untuk menyusun
rencana anggaran yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan umum dan
perencanan pengamanan kegiatan.
Sub-Blok LEGISLASI
Fungsi
Sub-Blok LEGISLASI
Fungsi
Fungsi Mengelola informasi, data, materi dan proses legislasi yang sedang dilakukan
bersama lembaga legislatif.
Menyediakan fungsi-fungsi yang membantu pemerintah dalam mengelola
proses-proses kegiatan legislasi.
Narasi Sistem ini berfungsi untuk menyajikan secara menyeluruh informasi legislasi yang
meliputi materi-materi pokok, materi pendukung, tahapan proses, todo list,
document sharing;drafting and approval, dan sebagainya.
Implementasi sistem ini diharapkan mempermudah pengelolaan dan monitoring,
review dan evaluasi serta tahapan-tahapan proses legislasi bagi pemegang
kekuasaan eksekutif.
Sub-Blok LEGISLASI
Fungsi
Fungsi Menyediakan basis data semua produk legislasi, baik yang berupa produk
undang-undang atau pun kebijakan lainnya.
Menyediakan fungsi klasifikasi dan kategorisasi produk legislasi dengan
kriteria tertentu.
Menyediakan fungsi Query yang memudahkan untuk pencarian cepat produk
hukum, peraturan dan perundang-undangan berdasarkan nomor, tanggal
terbit, judul, kategori, dan lain-lain.
Narasi Sistem ini memberikan akses yang cepat dan akurat terhadap produk-produk
legislasi yang dibutuhkan oleh pemerintah, kalangan bisnis dan masyarakat luas.
Semua produk legislasi diakomodasi disini, hal ini akan sangat membantu,
terutama masyarakat bisnis dan masyarakat umum dalam mencari informasi
produk hukum sesuai dengan kebutuhannya.
Narasi Berdasarkan Keputusan Menhankam No. 03/II/1998 Tentang pokok-pokok pembinaan dan
penyelenggaraan sistem informasi pertahanan keamanan negara; pada lingkup MABES TNI,
terdiri dari:
Sistem informasi tersebut perlu diterjemahkan secara lebih teknis dalam pengembangan
aplikasi dan integrasinya.
TNI
Narasi Sistem informasi yang mampu mendukung pelaksanaan tugas POLRI; berdasarkan
UU No. 02/tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia tugas pokok
POLRI adalah:
i. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
ii. menegakkan hukum; dan
iii. memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.
Narasi Modul ini menyediakan fungsi integrasi dan koordinasi pengelolaan operasional
POLRI serta menjadi “executive dashboard’ bagi KAPOLRI baik untuk pengambilan
keputusan maupun pelaporan dan evaluasi
Organisasi POLRI
Narasi Penanggulangan bencana memerlukan tanggapan dan koordinasi yang cepat dan
efisien. Hal ini melibatkan berbagai sumber daya yang berada dalam pengelolaan
berbagai lembaga kepemerintahan maupun non kepemerintahan.
Modul ini menyediakan fungsi pendukung pelaksanaan koordinasi penanggulangan
bencana dan kejadian luar biasa bersama-sama dengan komponen pemerintah dan
masyarakat yang telah diorganisasikan secara reguler.
Integrasi --
Narasi Penyelenggaraan hukum nasional tidak terlepas dari adanya perangkat hukum
yang memadai. Fungsi ini mengakomodasikan koordinasi pengelolaan perangkat
hukum nasional dan menjadi salah satu acuan dalam pengembangan berbagai
kebijakan yang berkaitan dengan perangkat hukum nasional.
Integrasi --
Narasi Katalog peraturan dan prundang-undangan sangat diperlukan baik oleh lembaga
pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat. Pengembangan katalog yang
dapat diakses kapan dan dimana saja ini menjadi sangat penting untuk mendorong
terwujudnya masyarakat sadar hukum.
Katalog dikembangkan dalam kategorisasi dan klasifikasi tertentu dan fungsi-fungsi
pencarian sehingga memudahkan pengguna informasi.
Klasifikasi dan kategorisasi dapat dikembangkan menurut tahun, obyek peraturan,
tingkat peraturan, sektor dan sebagainya yang dapat diperoleh melalui survei
pengguna.
Integrasi --
Sub-Blok MONETER
Fungsi
Fungsi Menyediakan fungsi pendukung perencanaan kebijakan dan regulasi perbankan nasional
yang mampu menyajikan data dan informasi akurat dan terkini.
Menyediakan fungsi pendukung yang mampu menyajikan data dan informasi kinerja
perbankan nasional secara komprehensif.
Narasi Perbankan nasional yang berperan dalam mediasi sektor moneter dan sektor riil memegang
peranan yang sangat vital dalam perekonomian. Kebijakan dan regulasi perbankan harus
mampu menumbuhkan sektor riil dan industri perbankan itu sendiri.
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini memerlukan wahana yang mampu menyediakan informasi
dan data-data kritikal perbankan yang diperlukan oleh penangggung jawab pengawasan
perbankan. Pada sisi lain, kebijakan, regulasi, standar,kualifikasi, norma, prosedur maupun
ukuran-ukuran yang telah ditetapkan perlu didistribusikan dan didesiminasikan secara cepat
kepada industri perbankan nasional.
Pada tingkat praktis, baik untuk pengawasan langsung maupun tak langsung, sebagian dapat
dilaksanakan dengan mengoptimalkan teknologi informasi secara tepat.
Dasar hukum: UU No. 23 tahun 1999 yang diperbarui dengan UU No.3 tahun 2004
tentang Bank Indonesia
Sub-Blok MONETER
Fungsi
Narasi Pengendalian inflasi tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga tunggal melainkan
melibatkan lembaga penentu kebijakan ekonomi makro lain seperti fiskal dan
sektor riil. Sistem yang mampu menunjang efektivitas koordinasi lintas lembaga ini
perlu dirancang dan diimplementasikan secara tepat.
Perumusan rancangan sistem ini memerlukan identifikasi komponen-komponen
penting, ukuran dan kualifikasi, serta prosedur dan standar lain yang telah
ditetapkan.
Narasi Pajak merupakan salah satu komponen pendapatan negara yang penting.
Efektivitas dan efisiensi pengelolaan perpajakan menjadi salah satu fungsi
kepemerintahan yang sangat vital
Implementasi teknologi informasi di bidang perpajakan harus dapat memberikan
peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional perpajakan antara lain meliputi:
o Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan evaluasi
kebijakan;
o Pengelolaan sistem informasi wajib pajak dan obyek pajak;
o Koordinasi pelaksanaan perpajakan di pusat dan daerah;
o Pengelolaan administrasi perpajakan secara terpadu;
o Knowledge based center perpajakan.
Narasi Kepabeanan dan cukai merupakan sumber pendapatan negara sekaligus sebagai
instrumen dalam pengendalian arus barang tertentu dan ekspor-impor. Dalam
menjalankan fungsinya dibidang kepabeanan dan cukai, pemerintah harus mampu
memberikan layanan yang efektif, efisien, transparan dan standar pelayanan
terbaik.
Narasi Investasi dan pasar modal mempunyai peranan penting dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi. Kebijakan dan regulasi investasi dan pasar modal
diperlukan untuk memberikan kepastian hukum, perlindungan investor serta untuk
mendorong dinamika investasi dan pasar modal itu sendiri.
Implementasi kebijakan investasi dan pasar modal dilakukan terutama oleh
BAPEPAM. Aplikasi modul ini antara lain dapat berupa;
o e-registering
o e-monitoring
o e-reporting
o e-licensing / online certification
o aplikasi lain sesuai kebutuhan.
Integrasi --
Sub-Blok KEPEMERINTAHAN
Fungsi
Sub-Blok KEPEMERINTAHAN
Fungsi
Integrasi --
Sub-Blok KEPEMERINTAHAN
Fungsi
Narasi Pelaksanaan otonomi daerah belum menemukan formulasi yang tepat. Hal ini
menimbulkan berbagai permasalahan yang perlu dikompilasikan dan dicarikan
solusinya. Sistem ini diharapkan mampu mempercepat tercapainya formulasi yang
tepat dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Contoh input sistem ini adalah:
− Prosedur-prosedur standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
− Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan prosedur pemerintahan
di daerah.
− Alternatif solusi yang diajukan Pemerintah Daerah sesuai kondisinya.
Integrasi --
Sub-Blok KEPEMERINTAHAN
Fungsi
Narasi Perencanaan Pembangunan Nasional telah menjadi salah satu amanat konstitusi
untuk dilaksanakan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan.
Perencanaan Pembangunan Nasional melibatkan unsur-unsur Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah sehingga diperlukan sistem koordinasi dan kolaborasi serta
dukungan data yang akurat dan up to date.
Sub-Blok KEPEMERINTAHAN
Fungsi
Sub-Blok KEPEMERINTAHAN
Fungsi
Narasi Sistem Informasi dan Pengelolaan Data Pembangunan sangat diperlukan dari
waktu ke waktu, sebagai bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan menjadi
salah satu dasar perencanaan pembangunan nasional.
Sistem informasi ini mampu melakukan konsolidasi data dan informasi
pembangunan nasional, dan menyajikannya secara selektif dan informatif sesuai
rancangan sistem informasi dan pengelolaan data pembangunan.
Integrasi Ekstraksi data dan informasi dari modul-modul pada Blok Fungsi Pembangunan
Nasional
Sub-Blok KEWILAYAHAN
Fungsi
Sub-Blok KEWILAYAHAN
Fungsi
Fungsi Melakukan penyusunan kebijakan tata ruang wilayah dan peruntukan tanah
secara nasional berdasarkan aspek administratif dan aspek fungsional yang
telah ditetapkan.
Menyediakan sistem informasi yang menunjang pelaksanaan dan pengawasan
kebijakan tata ruang wilayah nasional, baik berupa geographic information
system atau pun bentuk lainnya.
Menyediakan fungsi-fungsi koordinasi dan pengawasan pemanfaatan ruang
wilayah nasional.
Narasi Pengelolaan Tata Ruang Wilayah harus disesuaikan dengan dengan aspek
administratif dan fungsional yang telah ditetapkan.
Pemilikan, penguasaan, pemanfaatan tanah dalam penatagunaan lahan harus
berasaskan keterpaduan, berdayaguna dan berhasilguna, serasi, selaras,
seimbang, berkelanjutan, keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan
hukum.
Pemerintah pusat harus mengoordinasikan pemanfaatan tanah secara nasional
sehingga diperoleh manfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan
kelestariannya.
Sub-Blok KEWILAYAHAN
Fungsi
Narasi Kelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup memiliki keterkaitan yang
sangat erat. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dan lingkungan hidup
harus dilakukan secara terpadu. Kebijakan atas pengelolaan sumber daya air dan
lingkungan hidup harus ditetapkan dan dikoordinasikan pelaksanaannya oleh
pemerintah pusat secara lintas sektoral dan lintas wilayah.
Sistem informasi pengelolaan sumber daya air dan lingkungan hidup memiliki arti
penting dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan. Jumlah cadangan air,
penyebaran, sumber-sumber resapan dan cadangan, dan sebagainya; perlu
dikelola secara cermat bersamaan dengan pengelolaan tata ruang wilayah dan
penatagunaan lahan.
Sub-Blok KEWILAYAHAN
Fungsi
Narasi Pembangunan sektor kehutanan dan perkebunan melibatkan luasan wilayah yang
sangat besar. Hal ini mempengaruhi tata lingkungan secara makro dan
berpengaruh besar terhadap kelestarian kekayaan alam nasional. Penataan wilayah
kehutanan dan perkebunan harus dilakukan secara terpadu dan menyeluruh
dengan mempertimbangkan secara serius kelestarian ekologi.
Wilayah kehutanan dan perkebunan harus didata kembali dalam sebuah sistem
informasi yang handal. Pengawasan atas kebijakan kehutanan dan perkebunan
diharapkan akan lebih efisien dan efektif dengan dukungan basis data dan sistem
informasi yang memadai.
Sub-Blok KEWILAYAHAN
Fungsi
Narasi Eksplorasi dan eksploitasi kelautan dan perikanan belum dilakukan secara optimal.
Pendataan secara berkelanjutan potensi kelautan dan perikanan harus dilakukan
secara terpadu. Demikian juga halnya dengan identifikasi potensi sumber daya
kelautan dan perikanan.
Penelitian dan pengembangan pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan
menjadi sangat penting. Dokumentasi penelitian dan pengembangan dilakukan
agar kegiatan tersebut tidak mubazir.
Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan sumber daya kelautan dan
perikanan dapat dilakukan dengan memanfaatkan peta tematik GIS atau pun
bentuk lain antara lain meliputi:
o Peta identifikasi potensi unggulan
o Peta pemanfaatan potensi
o Pola-pola pemanfaatan potensi di berbagai wilayah
o Sumber daya kelautan dan perikanan yang terlibat
o Potensi pengembangan hasil-hasil riset
o Dan sebagainya
Fungsi Pengembangan basis data dan sistem informasi potensi pertanian dan peternakan
sebagai salah satu pertimbangan dalam perencanaan dan pengembangan kebijakan
sektor pertanian dan peternakan. Termasuk di dalamnya identifikasi potensi, iklim, curah
hujan, tanah, ketinggian, infrastruktur (irigasi dan transportasi) serta permasalahan di
masing-masing daerah.
Narasi Pertanian dan peternakan masih merupakan sektor yang menjadi tumpuan sebagian besar
penduduk Indonesia. Kekayaan sumber daya alam memungkinkan pengembangan sektor ini
secara lebih baik.
Berbagai permasalahan pengembangan sektor pertanian dan peternakan terkait dengan
berbagai kebijakan baik pada sisi budidaya dan produksi, pendanaan dan investasi maupun
tata niaga.
Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan sumber daya pertanian dan peternakan
dapat dilakukan dengan memanfaatkan peta tematik GIS atau pun bentuk lain antara lain
meliputi:
o Peta identifikasi potensi unggulan
o Peta pemanfaatan potensi
o Pola-pola pemanfaatan potensi di berbagai wilayah
o Potensi pengembangan hasil-hasil riset
o Dan sebagainya
Rekomendasi: --
Fungsi Mendukung fungsi penyusunan kebijakan dan regulasi atas pemanfaatan dan
pengelolaan energi dan sumber daya mineral secara nasional dengan menyediakan
sistem informasi yang mampu menjadi executive dashboard dalam pengambilan
keputusan meliputi:
o Migas, Batubara dan sumber daya mineral
o Geologi dan Pertambangan umum
o Kelistrikan
o Penelitian dan Pengembangan
Narasi Potensi energi dan sumber daya mineral nasional merupakan kekayaan negara yang harus
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber kemakmuran bangsa secara berkelanjutan dan
berkeadilan.
Perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan dan regulasi atas
pemanfaatan energi dan sumber daya mineral harus didukung dengan ketersediaan data dan
informasi yang akurat dan terkini.
Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan energi dan sumber daya mineral dapat
dilakukan dengan memanfaatkan peta tematik GIS atau pun bentuk lain antara lain meliputi:
o Peta potensi sumber daya
o Peta pemanfaatan potensi
o Pola-pola pemanfaatan potensi ESDM di berbagai wilayah
o Infrastruktur
o Penelitian dan pengembangan
o Dan sebagainya
Rekomendasi: --
Modul PARIWISATA
Sub-Blok KEWILAYAHAN
Fungsi
Narasi Industri pariwisata merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan secara
dinamis dan berkelanjutan. Potensi nasional pariwisata cukup besar, namun
diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan citra industri pariwisata nasional di
pasar dunia.
Diperlukan komitmen bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pelaku
bisnis pariwisata untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan industri ini. Hal ini
akan berkaitan dengan kebijakan dan regulasi yang produktif dan menunjang serta
pengembangan infrastruktur dan fasilitas yang memudahkan akses terhadap
tujuan-tujuan wisata. Fungsi kolaborasi dan koordinasi antar elemen ini dapat
dilakukan melalui portal khusus.
Di sisi lain, peminat wisata harus memiliki kemudahan akses terhadap tujuan-
tujuan wisata nasional melalui berbagai media komunikasi. Salah satu media
komunikasi yang dapat dikembangkan adalah adanya single portal access yang
mengintegrasikan berbagai keperluan.
Sub-Blok KEMASYARAKATAN
Fungsi
Integrasi --
Sub-Blok KEMASYARAKATAN
Fungsi
Integrasi --
Sub-Blok KEMASYARAKATAN
Fungsi
Narasi Seni dan budaya nasional merupakan kekayaan bangsa yang sering kali tidak
dapat dikuantifikasi nilainya dengan materi. Pemerintah perlu terus mendorong
upaya pelestarian dan peningkatan apresiasi masyarakat nasional maupun
internasional atas seni dan budaya ini.
Dukungan teknologi informasi diharapkan mampu memudahkan upaya-upaya
pelestarian, pengayaan dan publikasi seni dan budaya nasional.
Integrasi --
Modul KESEHATAN
Sub-Blok KEMASYARAKATAN
Fungsi
Narasi Untuk mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan diperlukan dukungan data
dan informasi yang memadai tentang segala hal yang berkaitan dengannya.
Pengembangan sistem informasi kesehatan harus mengakomodasi (1) kepentingan
koordinasi antar instansi yang terkait serta (2) memberikan informasi-informasi
pokok yang diperlukan sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Sebagai ilustrasi, melalui pengembangan sistem informasi tren penyakit-penyakit
umum dapat diketahui secara cepat dan terdokumentasikan sepanjang tahun.
Pada tahun berikutnya, informasi ini dapat menjadi acuan untuk perencanaan
kebijakan tentang persediaan obat dan alat kesehatan, tenaga medis, program-
program pencegahan dan sebagainya.
Integrasi --
Fungsi Menyediakan fungsi pengelolaan informasi dan basis data keagamaan dan kepercayaan
kepada Tuhan YME, yang antara lain meliputi:
o Ideologi atau Faham
o Organisasi/kelembagaan
o Kepengurusan dan Keanggotaan
o Wilayah
o Kegiatan
Menyediakan fungsi pengelolaan informasi dan basis data pendanaan dan keuangan
kegiatan keagamaan termasuk, dan tidak terbatas pada, ibadah haji & umroh, ziarah,
pembangunan tempat ibadah dan pendidikan, hari besar agama serta kegiatan lainnya.
Integrasi --
Rekomendasi: --
Fungsi Menyediakan fungsi pendukung perencanaan dan penyusunan kebijakan pembinaan olah
raga nasional yang mampu mendorong tumbuhnya prestasi olah raga;
Menyediakan sistem informasi dan basis data sumber daya olah raga nasional pada
semua klasifikasi cabang olah raga, antara lain terdiri dari tenaga pelatih, atlet, sarana &
prasarana, perkumpulan (club), kompetisi dan sebagainya.
Narasi Pembinaan keolahragaan berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan,
meningkatkan citra dan martabat bangsa serta mendukung peningkatan produktivitas sumber
daya manusia.
Pemerintah harus mampu mendorong peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan
keolahragaan nasional, salah satunya dengan menyajikan informasi pada berbagai cabang
dalam hal:
o Sumber daya pelatih
o Atlet
o Sarana dan Prasarana
o Perkumpulan
o Kompetisi dan agenda kegiatan lainnya
o Prestasi
o Dan sebagainya
Pemerintah juga harus mampu mendorong peran serta swasta, melakukan koordinasi terpadu
antar daerah serta meningkatkan keekonomian berbagai kegiatan olah raga.
Integrasi --
Dasar hukum: --
Rekomendasi: --
Menyediakan basis data dan informasi potensi permasalahan sosial dan kesejahteraan
rakyat antara lain:
o Identifikasi penyandang masalah kesejahteraan sosial
o Desa tertinggal dan suku terpencil
o Wilayah rawan konflik sosial
o Sektor informal
o Kecacatan
o Ketunaan sosial
o Keterlantaran
o Pengungsi dan korban bencana
Narasi Program sosial dan kesejahteraan rakyat merupakan salah satu amanat konstitusi yang harus
dilaksanakan oleh negara. Pemerintah dalam pelaksanaan fungsi ini berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah.
Pengembangan sistem informasi dan integrasinya di bidang ini perlu dilaksanakan secara
terpadu dan menyeluruh. Sistem informasi ini mampu menjadi wahana pengelolaan koordinasi
antar lembaga sekaligus sebagai media publikasi dan informasi atas hal-hal yang perlu
diketahui oleh publik berkaitan dengan program sosial dan kesejahteraan rakyat.
Rekomendasi: --
Fungsi
Menyediakan fungsi pendukung perencanaan dan penyusunan kebijakan industri dan
manufaktur yang mampu mendorong pertumbuhan industri dalam negeri serta
peningkatan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Menyediakan wahana monitoring dan pengawasan pengembangan industri nasional baik
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, lingkungan hidup, persaingan usaha, paten dan
hak cipta.
Menyediakan jaringan sistem informasi perindustrian yang mampu memberikan
pelayanan satu atap secara terpadu dan komprehensif antara lain berupa:
o Penataan wilayah/kawasan industri
o Kebijakan dan regulasi berbagai sektor industri termasuk IKM
o Potensi pengembangan industri nasional
o Infrastruktur Industri
o Fasilitas dan Insentif
o Asosiasi Industri
o Standardisasi dan Sertifikasi
o Penelitian dan pengembangan
o Perijinan nasional
o Dan informasi serta layanan lain terkait
Pengembangan sektor industri dan manufaktur merupakan salah satu pendorong pertumbuhan
Narasi
ekonomi nasional. Sektor industri dan manufaktur melibatkan sumber daya yang cukup besar
baik dari sisi kawasan/kewilayahan, investasi dan tenaga kerja. Arah dan kebijakan sektor
industri dan manufaktur yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan
sektor ini.
Pemerintah perlu mendorong upaya-upaya peningkatan sektor industri dan manufaktur sesuai
dengan strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk itu pemerintah perlu
menyediakan wahana yang memadai untuk:
o Pengawasan dan monitoring pelaksanaan pengembangan industri dan manufaktur,
o Koordinasi antar instansi di tingkat pusat maupun daerah sesuai dengan semangat
otonomi daerah,
o Akses yang seluas-luasnya terhadap informasi potensi pengembangan industri dan
manufaktur,
o Akses yang seluas-luasnya untuk kemudahan perijinan dan investasi industri dan
manufaktur.
o Informasi promosi dan pemasaran baik dalam maupun luar negeri
Integrasi --
Info Tambahan
Nama alias: -
Dasar hukum: --
Rekomendasi: Meningkatkan kualitas portal perindustrian nasional menjadi salah satu
wahana yang lebih fungsional.
Menyediakan jaringan sistem informasi perdagangan barang dan jasa yang mampu
memberikan pelayanan satu atap secara terpadu dan komprehensif antara lain berupa:
o Kebijakan dan regulasi
o Metrologi, Standardisasi dan Sertifikasi
o Bea masuk, Ekspor dan Impor
o Harga dan Informasi Pasar
o Perlindungan konsumen
o Komoditi dan Bursa Berjangka
Narasi Pengembangan sektor perdagangan barang dan jasa memerlukan kebijakan dan regulasi yang
memadai agar tercapai kondisi persaingan yang lebih sehat dan perlindungan konsumen yang
lebih baik. Perdagangan Barang dan Jasa dimaksud adalah perdagangan dalam dan luar
negeri.
Pemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan yang mampu mendorong pertumbuhan
perdagangan barang dan jasa sekaligus perlindungan konsumen yang lebih baik. Hal ini
menuntut diberlakukannya regulasi dan standar-standar yang harus dipenuhi oleh pelaku
bisnis. Perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi regulasi dan standar
ini harus dilakukan dengan melibatkan berbagai instansi baik di pusat maupun di daerah.
Dengan demikian diperlukan suatu sistem informasi yang mampu menjadi wahana koordinasi
dan publikasi informasi.
Integrasi --
Info Tambahan
Nama alias: -
Dasar hukum: --
Rekomendasi: Meningkatkan kualitas portal perdagangan nasional menjadi salah satu
wahana yang lebih fungsional.
Modul KETENAGAKERJAAN
Sub-Blok KEMASYARAKATAN
Fungsi
Narasi Jumlah penduduk yang besar pada satu sisi merupakan modal bagi pembangunan
bangsa. Pada sisi lain, hal ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang
serius.
Pengelolaan sumber daya tenaga kerja perlu dikembangkan dengan cermat,
sehingga mampu memberikan dukungan informasi dan data ketenagakerjaan serta
potensi dan ketersediaan lapangan kerja secara nasional.
Sistem yang dikembangkan diharapkan juga mampu memberikan masukan bagi
perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ketenagakerjaan secara efektif.
Integrasi Sub Blok Fungsi Kemasyarakatan – Modul Program Sosial dan Kesejahteraan
Rakyat.
Integrasi --
Narasi Jalan merupakan salah satu prasarana tranportasi merupakan unsur penting dalam
pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, pembinaan persatuan dan
kesatuan, wilayah negara dan fungsi masyarakat. Penyelenggaraan jalan menjadi
hak dan kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan jalan untuk mewujudkan
tujuan-tujuan penyelenggaraan jalan.
Sistem informasi jalan (dan jembatan) diperlukan dalam penyelenggaraan jalan
yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan.
Sistem informasi ini mengakomodasi hal ihwal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan jalan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
monitoring serta koordinasi antara pihak-pihak terkait. Pada sisi lain, sistem
informasi ini menyediakan informasi pokok penyelenggaraan jalan kepada publik
secara akurat dan terkini.
Integrasi Sub Blok Fungsi Kemasyarakatan – Modul Tata Ruang dan Wilayah.
Narasi Terminal dan Kepelabuhanan merupakan bagian dari sistem transportasi nasional
yang tak terpisahkan dari sistem transportasi lainnya. Pembinaan, pengelolaan,
dan pengawasan terminal dan kepelabuhan perlu didukung oleh sebuah sistem
informasi yang mampu melakukan pengelolaan data dan informasi secara
memadai.
Melalui sistem informasi ini data dan informasi mengenai jumlah, distribusi,
fasilitas, kelas, fungsi dan kondisi berbagai infrastruktur terminal dan pelabuhan
dapat dimonitor secara efektif. Hal ini akan memudahkan pengembangan
perencanaan dan pengelolaan terminal dan pelabuhan secara nasional.
Integrasi Sub Blok Fungsi Kemasyarakatan – Modul Program Tata Ruang dan Wilayah.
Modul TELEMATIKA
Narasi -
Organisasi Depkominfo
Integrasi -
Fungsi Menyediakan fungsi publikasi informasi sarana umum yang terintegrasi secara
nasional. Hal ini memudahkan akses informasi terhadap sarana umum di
berbagai kota/daerah, terutama yang memiliki nilai monumental secara
nasional.
Mendorong peningkatan kualitas sarana umum melalui publikasi informasi
program-program percontohan pengembangan standar fasilitas sarana
umum.
Menyediakan fungsi pengawasan dan evaluasi efektivitas pemanfaatan sarana
umum oleh masyarakat luas melalui survei maupun pengaduan secara
interaktif. Hasil survei ini selanjutnya dapat menjadi bahan petimbangan
perencanaan kebijakan ke depan.
Narasi Sarana Umum merupakan fasilitas yang harus disediakan oleh masing-masing
Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat lebih berperan dalam hal perumusan
standar dan kebijakan-kebijakan pokok pengembangan sarana umum. Sarana
umum baik yang berupa ruang publik rekreatif maupun peribadatan yang memiliki
nilai monumental wajib menjadi perhatian khusus pemerintah.
Sistem monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas pemanfaatan sarana-sarana
umum perlu dilakukan secara reguler, sehingga peningkatan kualitas sarana umum
juga dapat dilakukan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan masyarakat. Hasil-
hasil evaluasi ini selanjutnya dapat menjadi bahan perencanaan kebijakan dan
standar-standar pelayanan sarana umum.
Integrasi -
Fungsi Menyediakan fungsi publikasi informasi hal-hal yang perlu diketahui oleh
masyarakat luas, dunia usaha maupun komponen pemerintah yang lain, baik
berupa berita maupun kebijakan dan regulasi.
Narasi Modul ini menyediakan fungsi publikasi informasi mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan kebijakan pemerintah. Informasi yang selalu ter-up date dengan baik,
akurat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dunia usaha dan instansi
pemerintah lainnya.
Narasi Modul ini menyediakan fungsi publikasi informasi mengenai hal-hal umum
kelembagaan, sehingga masyarakat luas mengetahui gambaran global tentang
kelembagaan tertentu.
Narasi Modul ini menyediakan fungsi pelayanan dalam bentuk electronic form processing
yang dapat dikembangkan menjadi pelayanan transaksional secara terpadu.
Narasi Modul ini menyediakan fungsi pelayanan yang menjadi kanal pengaduan dan
keluhan masyarakat, serta menjadi wahan yang efektif untuk meningkatkan
interaksi pemerintah dengan masyarakat. Bentuk, modul dan prosedur Pengaduan
Masyarakat dapat dikemabangkan seluas-luasnya sesuai dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat.
Narasi Standardisasi dan sertifikasi telah menjadi tuntutan masyarakat umum dan dunia
usaha. Pemerintah perlu melaksanakan fungsinya sebagai regulator sekaligus
pengawas standardisasi dan sertifikasi.
Standardisasi dan sertifikasi ini meliputi proses dan prosedur maupun produk-
produk. Dalam pelaksanaannya, standardisasi dan sertifikasi pada beberapa obyek
dapat dilakukan oleh lembaga non pemerintah seperti asosiasi profesi atau
lembaga masyarakat. Pemerintah dalam hal ini tetap berkewajiban mengawasi dan
memberikan pembinaan sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang telah
ditetapkan.
Narasi Isu tentang perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual telah menjadi
perhatian global. Tingkat perhatian suatu pemerintah terhadap perlindungan hak
kekayaan intelektual menjadi salah satu indikator penting dalam ekonomi global.
Melalui fungsi ini, pemerintah tidak hanya meningkatkan perlindungan terhadap
hak kekayaan intelektual tetapi juga mendorong dan memberikan kemudahan
warga negara untuk melindungi hak kekayaan intelektualnya.
Fungsi pemerintah untuk mendorong semakin banyaknya hak kekayaan intelektual
di dalam negeri menjadi semakin penting, seiring dengan semakin dihargai dan
dilindunginya hak kekayaan intelektual dalam perekonomian global.
DAFTAR PUSTAKA
IT Information Technology
TI Teknologi Informasi
UU Undang-Undang
(Sumber: UU 32/2004)