You are on page 1of 5

TEORI PEMBELAJARAN

Rangkuman disusun oleh Nina Pertiwi Angkatan 19 tahun 2011

LPGTK Bintaro

TEORI PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang penerapan teori -teori pembelajaran untuk anas usia pra sekolah B. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak terampil menjadi terampil. 2. Prinsip-Prinsip belajar a. Perhatian dan motivasi Perhatian timbul sesuai kebutuhan, jika tidak ada kebutuhan dalam belajar harus melihat indikator sebagai acuan. Dari indikator tersebut dapat dilihat pembelajaran yang dibutuhkan/yang tertarik oleh siswa. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktifitas seseo rang. Motivasi merupakan tujuan dan alat pembelajaran. b. Keaktifan Dalam setiap proses belajar siswa selalu menampakkan keaktifan dalam beragam bentuknya. Maka dari itu proses belajar bukanlah hal yang dipaksakan dan hanya akan terjadi jika anak aktif dalam pengalamannya sendiri. c. Keterlibatan langsung/pengalaman Siswa diarahkan untuk terlibat mental emosional secara pengalaman langsung, dengan penghayatan, terlibat dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. d. Pengulangan Teori belajar ini melatih daya-daya yang ada pada manusia seperti mengingat, berkhayal, menanggapi, berpikir dan banyak lagi. Dengan mengadakan pengulangan maka daya tersebut akan berkembang. e. Tantangan Bahan belajar haruslah menantang. Dengan adanya hambatan/tantangan maka akan timbul motif untuk mengatasi hambatan tersebut dengan mempelajari bahan belajar. f. Balikan dan penguatan (feed back) Format sajian mengajar yang memungkinkan terjadinya feedback dengan mengadakan tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan metode penemuan. Metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat. g. Perbedaan individual Perbedaan karakter psikis, kepribadian dan sifatdapat diperbaiki dengan menggunakan metode/strategi mengajar yang bervariasi seperti menggunakan metode instruksional, tutor sebaya, pengayaan pelajaran bagi siswa pandai serta bimbingan belajar siswa yang kurang pandai. Hendaknya pemberian tugas disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa. 3. TEORI TEORI DALAM PEMBELAJARAN A. Teori belajar sebelum abad 20 a. Teori Disiplin Mental (Plato dan Aristoteles) Mental siswa dilatih dengan diajarkan membaca dan penggunaan kartu. b. Teori Perkembangan Alamiah (J.J Rousseau, H. Pestatos dan F. Poebe) Anak tidak perlu diajarkan sebelum muncul kematangan dan keinginan untuk belajar . c. Teori Apersepsi (J.J Herbart) Proses terasosiasinya gagasan baru dengan gagasan lama yang sudah membentuk pikiran. Misalnya pengenalan abjad, kata, kemudian kalimat.

B. Teori belajar abad 20 a. Teori Belajar Perilaku (Behaviouristic) Belajar melibatkan terbentuknya hubungan tertentu antara satu stimulus dan respon. Prinsip belajar perilaku: - Konsekwensi Perilaku berubah menurut konsekwensi langsung. Konsekwensi yang menyenagkan disebut reinforcement dan yang tidak menyenangkan disebut hukuman (punisher) - Kesegaran Konsekwensi mempengaruhi perilaku. - Pembentukan (shapping) Pencapaian dengan reinforcement pada langkah menuju keberhasilan. Beberapa Teori aliran Behaviouristic: 1. Classical Conditioning (Ivan Pavlov) Penguatan asosiasi antara perangsang dengan repon 2. Law of Effect (E.L thorndike) Perilaku adalah respon/refleks terhadap stimulus atau S - R 3. Operant Conditioning (B.F Skinner) Penelitian teori ini berpusat pada hubungan antara perilaku dengan konsekwensi b. Teori Gestalt Field Beberapa teori aliran Gestalt Field - Teori Discover (penemuan) oleh Brunner Berpartisipasi aktif dengan melakukan eksperimen untuk menemukan prinsip dan pengalaman , serta membangkitkan keingintahuan dan motivasi sehingga mengajarkan keterampilan memcahkan masalah. y Metode dan tujuan Teori Discover Metode dengan mendapat kebebasan sampai pada batas tertentu untuk menyelidiki secara perorangan untuk memecahkan masalah. Misalnya melakukan pencampuran warna. Tujuan penemuan untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat mel atih kemampuan intelektual siswa dan merangsang keingintahuan mereka dan memotivasi kemampuan. y Peran guru Merencanakan pelajaran Menyajikan materi pelajaran dan menyediakan media yang diperlukan sebagai fasilitator y Cara menyajikam materi  En aktif : Bercerita. Seorang anak secara enaktif mengetahui cara mengendarai sepeda.  Ikonik : Gambar yang mewakili konsep namun tidak sepenuhknya mendefinisikan konsepnya.  Simbolik : Penyajian menggunakan kata-kata. Perbedaan antara kedua teori tersebut:  Teori beaviouristic - Menafsirkan belajar sebagai perubahan tentang kekuatan variabel hipotesis hubungan stimulus respon (S-R), asosiasi, kekuatan kebiasaan atau kecenderungan perilaku. - Berkeinginan untuk mengubah perilaku siswa secara signifikan  Teori gestalt field - Menafsirkan belajar sebagai reorganisasi perseptual/cognitve field untuk peroleh pemahaman - Mengubah pemahaman tentang masalah dan situasi secara signifikan. 4. HUKUM DASAR PENDIDIKAN A. EMPIRISME Teori Tabularasa yang bersifat optimis oleh John Locke ber pendapat bahwa, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan pendidikan.

B. N T V E hu c p nhav m ng mukakan bahwa k b ha an b a a wa d n ukan h ak n b a p m . p mbawaan g n k. T . K NVE EN n m nggabungkan Emp m dan Na v m ang m n a akan bahwa k b ha a n W am a ng anak dak han a d p nga uh ak k u unan namun uga d p nga uh h ak b aa ngkungan.

EMPIRISME

KONVERGEN

NATIVISME

5. T K N EL EL BEL J EN J . Tak n m a a a n nd d kan a nah K gn Bloom 1. Pengetahuan pengenalan engenal, meng ngat dan mereproduk emaham materi tanpa menghubungkan dengan materi lain melihat implika in a. 2. Pemahaman 3. Penerapan enggunakan hal ab trak dalam itua i ang khu u dan konkret. enguraikan materi men a di bagian unsur sehingga dapat diungkapkan dengan elas. 4. Analisis en usun penggabungan unusr/bagian hingga membentuk keseluruhan. 5. Sintesis 6. Evaluasi Pertimbangan nilai dari bahan dan metode dengan menggunak n patokan/tolo ukur. a B. Model Striktur ntelek dari uilford Menurut uilford, model struktur intelek manusia dapat digambarkan dengan tiga matra/dimensi intelektual, aitu 1 5 kategori p erasi p roses) Evaluasi, berpikir divergen, berpikir konvergen,ingatan & kognitif. 2) 4 kategori Konten materi) Figural, simbolik, semantik & perilaku. 3) 6 kategori Produk nit, kelas, hubungan, sistem, transformasi & implikasi. i Produk merupakan hasil dari operasi p roses) tertentu ang diterapkan pada konten mater) tertentu. Jadi secra keseluruhan ada 5x4x6 = 120 kemampuan intelek. . Model Perilaku Kognitif dari Williams Model 3 dimensi dari Williams dirancang untuk membantu gurumenentukan tugas ang berkenaan 1) Dimensi Kurikulum materi/konten) Strategi guru metode/cara menga a r) ada18 Strategi 2) Dimensi  Pradoks Dugaan atau pengamatan ang saling bertentangan.  Atribut iri pencerminan identitas atau lambang.  Analogi Kesamaan antara hal ang dibandingan satu dengan hal lainn a.  Diskrepansi Ketidakcocokan karena adan a bagian ang kurang dalam informasi.  Pertan aan provokatif Men elidiki untuk mencari informasi menemukan pengetahuan baru.  Contoh perubahan Kesempatan membuat perubahan, modifikasi atau pergantian.  Contoh kebiasaan Membentuk kepekaan dari kekakuan dengan gagasan dan cara lama.  Penelusuran pen a a kan Menimbulkan pendekatan baru.  Keterampilan meneliti Menelusuri cara cara ang pernah dilakukan.  Tenggang rasa terhadap kedwiartian situari menantang untuk berpikir ang menggungah rasa ingin tahu dan terbuka untuk bermacam interpretasi.  Intuitif Peka terhadap sentuhan/dugaan dari dalam.

    #  

  %

                  # 4   C  4  B D ( % 2 5 &# # # @ % 6  A % 7 9 9 8 % % 3 # 1 0) ' # #  5 F   $ 

# #   #   # # #  "      !    

      

Penyesuaian pada perkembangan : belajar dari kegagalan dengan mengembangkan sesuatu. Mempelajari orang-orang dan proses kreatif : Menganalisis ciri-ciri dari tokoh kreatif. Menilai situasi : Menentukan akibat atau implikasi dari situasi. Membaca kreatif : Memanfaatkan apa yang telah dibaca. Mendengar kreatif : Terampil menggugah ide dengan mendengarkan. Menulis kreatif : Terampil mengungkapkan gagasan dalam tulisan. Visualisasi : Penggambaran suatu gagasan dengan membayangkan/khayal.

3) Dimensi III : Perilaku siswa (kegiatan belajar), meliputi :  Kognitif Intelektual : Berpikir lancar, fleksibel, orisinal & terperinci  Afektif Perasaan : Mengambil resiko, merasakan tantangan, rasa ingin tahu, firasat. D. Taksonomi Sasaran Pendidikan Ranah Afektif dari Kratwohl 1) Penerimaan/pemberian perhatian 2) Memberi respon/tanggapan 3) Menerima nilai 4) Organisasi 5) Karakterisasi/perwatakan

You might also like