You are on page 1of 11

NAPZA

XII IPA 2

Oki Oktapiani Amira Laksmi Kartika Kusumadewi Fidhianissa Dewa Ayu Bulan Astrid Nadia Hutama Yoga Muhammad Zaky Georgeous Edo Cendekia Raihan

1. Pendahuluan
NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif, mungkin sudah setua umur manusia. Dalam bentuknya yang masih agak sederhana, narkoba telah lama dikonsumsi manusia. Semakin lama, para pemakai narkoba makin meluas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Jenis-jenis narkoba semakin banyak semakin canggih. Di abad mutakhir ini, tampaknya tidak ada negara yang sama sekali terlepas dari problem narkoba. Selalu saja ada individu dan komunitas pemakai dan pengedar narkoba di suat u negara.

2. Pembahasan
a. Pengertian NAPZA NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatanfisik,psikis, dan fungsi sosialnya krn trjd kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.
Jenis NAPZA yang disalahgunakan 1. Narkotika adalah zat atau obat yang dpt menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. morfin, heroin, petidin, ganja/ kanabis dll 2. Psikotropika adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. ekstasi, shabu, amfetamin dll 3. Zat adiktif lainnya adalah bahan/ zat yg berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika, meliputi: - minuman beralkohol (whiskey, vodca, manson house, TKW dll) - Inhalansia (gas yg dihirup) lem, thinner, nail remover, bensin

b. Macam macam NAPZA 1. Opiat / Opium Opiat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan kangsung oleh tanaman yang bernama poppy / papaver somniferum di mana di dalam bubuk haram tersebut terkandung morfin yang sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang berfungsi sebagai obat antitusif.
2. Morfin Mofrin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan zat kimia tertentu untuk penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien penyakit tertentu. Dampak atau efek dari penggunaan morfin yang sifatnya negatif membuat penggunaan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya.

3. Heroin Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan / kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya yang bodoh dengan cara menyuntik heroin ke otot, kulit / sub kutan atau pembuluh vena. 4. Kodein Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh dokter, namun dapat menyebabkan ketergantungan / efek adiksi sehingga peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat. 5. Opiat Sintetik / Sintetis Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon, petidin dan dektropropoksiven (distalgesic) yang memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa sakit. Metadon berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium / opiat yang berbentuk serbuk putih. Opiat sintesis dapat memberi efek seperti heroin, namun kurang menimbulkan ketagihan / kecanduan. Namun karena pembuatannya sulit, opiat buatan ini jarang beredar kalangan non medis. 6. Kokain / Cocaine Hydrochloride Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.

c. Penyebab penggunaan NAPZA Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor : 1. Faktor individual : Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA : a. Cenderung memberontak b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas. c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada d. Kurang percaya diri e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif f. Murung, pemalu, pendiam g. Merasa bosan dan jenuh h. Keinginan untuk bersenang senang yang berlebihan i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode j. Identitas diri kabur k. Kemampuan komunikasi yang rendah l. Putus sekolah m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2. Faktor Lingkungan : Lingkungan Keluarga : a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik

b. Hubungan kurang harmonis c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi d. Orang tua terlampau sibuk, acuh e. Orang tua otoriter f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya g. Kurangnya kehidupan beragama. Lingkungan Sekolah : a. Sekolah yang kurang disiplin b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif d. Adanya murid pengguna NAPZA. Lingkungan Teman Sebaya : a. Berteman dengan penyalahguna b. Tekanan atau ancaman dari teman. Lingkungan Masyrakat / Sosial : a. Lemahnya penegak hukum b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung. Faktor faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

d. Tanda tanda pengguna NAPZA 1. Perubahan Fisik :


Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku : Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.

Sering mengurung diri, berlama lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

e. Cara penggunaan NAPZA OPIAT atau Opium (candu) Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
MORFIN Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena) ditabur pada luka

HEROIN atau Putaw Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. Dimakan/Dihisap/disuntikkan/ditabur diluka

GANJA atau kanabis Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.

KOKAIN Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam AMFETAMIN (shabu2) Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan

asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena). Shabu shabu berbentuk kristal, biasanya berwrna putih dan dikomsumsi dgn cara dibakar diatas almunium foil sehingga mengalir dari ujung satu keujung yag lain, kemudian asap yg ditimbulkan dihirup dengan sebuah Bong ( sejenis tabung yg didalamnya berisi air ). Air tesebut berguna sebagai penyaring pada saat asap melewati air itu, SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ) Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. ALKOHOL Minuman keras terbagi dalam tiga Gol ( pasal 3 ayat 1 KEPPRES NO 3 Thn 1997 ttg Pengawasan dan Pengendalian Minuman beralkohol ) : - Gol A berkadar Alakohol 01 % 05 % seperti Bir, Green Sand. Gol B berkadar Alkohol 05 % 20 % seperti Martini, Wine ( Anggur ). Gol C berkadar Alkohol 20 % 50 % seperti Wisky, Brendy, diminum INHALANSIA atau SOLVEN zat ini mudah menguap penyalahgunaanya denhan cara dihirup melalui hidung ( inhalasi ). NIKOTIN ( Rokok ) Bentuk nikotin yang paling umum adalah Tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai sedotan dan dikunya ( tembakau tanpa asap ). MDMA ( Ecstasy ) MDMA atau lebih dikenal dengan nama XTC. Diminum Codein bentuknya pil/cairan jernih, cara penggunaannya Dimakan/disuntikkan -Demero/pethidina bentuknya Pil/cairan tidak berwarna cara penggunaannya Dimakan/disuntikkan -Methadon bentuknya pil, dan cara penggunaannya ditelan Ekstasi/inex/I/ kancing dengan bentuk tablet/kapsul dan cara penggunaa nnya ditelanLSD bentuknya kertas dengan cara penggunaannya dihisap Sedativa bentuknya kapsul, cara penggunaannya ditelan

f. Dampak penggunaan NAPZA Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan fisik.

Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka ragam. A. Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan y Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun. y Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial. y Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang. y Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out. y Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal. y Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya. y Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir batin. Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-mimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa bisa berbuat apa apa. B. Dampak Langsung Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia y Gangguan pada jantung y Gangguan pada hemoprosik y Gangguan pada traktur urinarius y Gangguan pada otak y Gangguan pada tulang y Gangguan pada pembuluh darah y Gangguan pada endorin y Gangguan pada kulit y Gangguan pada sistem syaraf y Gangguan pada paru-paru y Gangguan pada sistem pencernaan y Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll. y Dan banyak dampak lainnya yang merugikan badan manusia. C. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia y Menyebabkan depresi mental. y Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik. y Menyebabkan bunuh diri y Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.

Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar. DAMPAK FISIK Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka waktu yang lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa berfungsi normal. Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell dan mitokondria yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga keseimbangan baru ini. Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini. DAMPAK MENTAL Selain ketergantungan fisik, terjadi juga ketergantungan mental. Ketergantungan mental ini lebih susah untuk dipulihkan daripada ketergantungan fisik. Ketergantungan yang dialami secara fisik akan lewat setelah GPO diatasi, tetapi setelah itu akan muncul ketergantungan mental, dalam bentuk yang dikenal dengan istilah sugesti . Orang seringkali menganggap bahwa sakaw dan sugesti adalah hal yang sama, ini adalah anggapan yang salah. Sakaw bersifat fisik, dan merupakan istilah lain untuk Gejala Putus Obat, sedangkan sugesti adalah ketergantungan mental, berupa munculnya keinginan untuk kembali menggunakan narkoba. Sugesti ini tidak akan hilang saat tubuh sudah kembali berfungsi secara normal. Sugesti ini bisa digambarkan sebagai suara-suara yang menggema di dalam kepala seorang pecandu yang menyuruhnya untuk menggunakan narkoba. Sugesti seringkali menyebabkan terjadinya 'perang' dalam diri seorang pecandu, karena di satu sisi ada bagian dirinya yang sangat ingin menggunakan narkoba, sementara ada bagian lain dalam dirinya yang mencegahnya. DAMPAK EMOSIONAL Narkoba adalah zat-zat yang mengubah mood seseorang (mood altering substance). Saat menggunakan narkoba, mood, perasaan, serta emosi seseorang ikut terpengaruh. Salah satu efek yang diciptakan oleh narkoba adalah perubahan mood. Narkoba dapat mengakibatkan ekstrimnya perasaan, mood atau emosi penggunanya. Jenis-jenis narkoba tertentu, terutama alkohol dan jenis-jenis narkoba yang termasuk dalam kelompok uppers seperti Shabu-shabu, dapat memunculkan perilaku agresif yang berlebihan dari si pengguna, dan seringkali mengakibatkannya melakukan perilaku atau tindakan kekerasan. Terutama bila orang tersebut pada dasarnya memang orang yang emosional dan bertemperamen panas.

DAMPAK SPIRITUAL Adiksi terhadap narkoba membuat seorang pecandu menjadikan narkoba sebagai prioritas utama didalam kehidupannya. Narkoba adalah pusat kehidupannya, dan semua hal/aspek lain dalam hidupnya berputar di sekitarnya. Tidak ada hal lain yang lebih penting daripada narkoba, dan ia menaruh kepentingannya untuk menggunakan narkoba di atas segala-galanya. Narkoba menjadi jauh lebih penting daripada istri, suami, pacar, anak, orangtua, sekolah, pekerjaan, dll. Ia berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa ia lakukan sebelum ia tenggelam dalam penggunaan narkobanya. Ia tidak lagi melakukan hobi-hobinya, menjalani aktivitas normal seperti sekolah, kuliah, atau bekerja seperti biasa, bila sebelumnya ia termasuk rajin beribadah bisa dipastikan ia akan menjauhi kegiatan yang satu ini, apalagi dengan khotbah agama yang selalu didengar bahwa orang -orang yang menggunakan narkoba adalah orang-orang yang berdosa. Ini menyebabkan pecandu seringkali hidup tersolir, ia hidup dalam dunianya sendiri dan mengisolasi dirinya dari dunia luar, yaitu dunia yang tidak ada hubungannya dengan narkoba. Ia menjauhi keluarga dan teman-teman lamanya, dan mencari teman-teman baru yang dianggap sama dengannya, yang dianggap dapat memahaminya dan tidak akan mengkuliahinya tentang penggunaan narkobanya. Narkoba dianggap sebagai sahabat yang selalu setia menemaninya..

g. Pencegahan NAPZA Upaya pencegahan meliputi 3 hal :


1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik. 2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan NAPZA. 3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA. Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA : 1. Mengasuh anak dengan baik. 2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat 3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan. 4. Orang tua menjadi contoh yang baik. 5. Kembangkan komunikasi yang baik 6. Memperkuat kehidupan beragama.

Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA : 1. Upaya terhadap siswa : Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan NAPZA. Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah. Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok. Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ). Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya. Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari hari. 2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah : Razia dengan cara sidak Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak. Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah. 3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah : Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik. Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah Sikap keteladanan guru amat penting Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah. Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA: 1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama. 2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya. 3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA. 4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

a. Rehabilitasi pengguna NAPZA Terapi: Tujuan terapi: y Penghentian total y Pengurangan frekuensi & keparahan kekambuhan y Perbaikan fungsi psikologis & adaptasi sosial
Macam terapi: y Detoksifikasi Tujuan: mengatasi sindrom putus zat p tubuh bersih dari metabolit

y Terapi rumatan Tujuan: p mencegah/mengurangi terjadinya craving terhadap opioid p mencegah relaps p restrukturisasi kepribadian p memperbaiki fungsi psikologi organ Cara: p terapi psikofarmaka (naltrexon, metadon, buprenorfin) p terapi perilaku y Terapi Rehabilitasi Tujuan: p mempunyai motivasi kuat tidak pakai lagi p mampu menolak tawaran p menghilangkan rendah diri & kembali PD p mampu mengelola waktu p memperbaiki perilaku sehari-hari p konsentrasi belajar/bekerja p dapat diterima lingkungan p dapat membawa diri y Terapi Pasca Rawat Tujuan: memperkecil kekambuhan

b. Peraturan pemerintah

You might also like