You are on page 1of 7

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN RUBELLA

Posted: Oktober 21, 2010 by khanzima in askeb IV patologi Tag:askeb IV, askeb IV patologi, ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN RUBELLA, ibu hamil dengan rubella, makalah, makalah ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN RUBELLA

2 BAB I PENDAHULUAN Rubella dan Kehamilan Di Indonesia, akhir-akhir ini mulai merebak kembali penyakit yang namanya Rubella. Dulu, dikatakan bahwa penyakit ini sudah semakin menurun angka kejadiannya di Indonesia. Namun, di Bogor bulan Juni 2008 ditemukan 108 anak positif terkena Rubella dan telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor. Rubella atau yang sering disebut Campak Jerman ini adalah penyakit virus akut yang menyerang baik anak-anak maupun dewasa dengan gejala umum yang meliputi bercak kemerahan pada kulit, demam serta pembesaran kelenjar getah bening (lymphadenopathy). Gejala Bercak merah yang ditimbulkan biasanya mulai dari wajah lalu menyebar ke batang tubuh. Sedangkan kelenjar getah bening yang terlibat dan membesar biasanya kelenjar getah bening yang terletak di belakang telinga (postauricular), tengkuk (suboccipital) serta leher (cervical). Dibanding anak-anak, jika virus ini menyerang orang dewasa biasanya mengalami gejala yang lebih berat. Mungkin disertai radang selaput mata (conjunctivitis), pilek yang berat (coryza) dan juga radang sendi (arthritis). Radang sendi ini lebih sering terjadi pada wanita. Namun umumnya infeksi penyakit ini biasanya tidak menunjukan gejala klinis yang berarti. Gejala yang muncul hanya seperti lemas, tidak nafsu makan, demam sedikit. Virus ini menyebar lewat hubungan yang dekat (close contact) antar individu misalnya dengan orang yang tinggal serumah. Batuk dan bersin juga dapat membantu penyebaran virus ini jika orang tersebut sudah terjangkit. Cegah sebelum hamil. Bagi ibu-ibu yang merencanakan kehamilan ada baiknya memeriksakan diri ke ahli kesehatan berkaitan dengan penyakit ini. Tes darah yang dapat menjadi petunjuk apakah Anda sudah kebal (imun) terhadap Rubella atau tidak. Jika dahulu pernah terjangkit virus ini atau pernah divaksin yang mengandung komponen virus ini, maka tubuh akan memberi respon dengan membentuk zat antibody untuk menghabisi virus tersebut. Zat antibody ini lah yang dapat menjadi patokan apakah tubuh Anda cukup poten untuk kebal terhadap virus Rubella. Biasanya, antibody dalam tubuh Anda akan dites beberapa kali. Jika jumlah antibody Anda tetap dalam beberapa kali tes tersebut, menunjukan infeksi terjadi sudah lama terjadi dan Anda boleh bernafas lega untuk melanjutkan ke tahap kehamilan. Namun jika terjadi perubahan, mungkin Anda masih dalam keadaan terinfeksi. Anda dianjurkan melaksanakan pengobatan dahulu sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Untuk itu kali ini akan dibahas mengenain kehamilan yang disertai dengan penyakit malaria. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Rubella yang sering disebut orang dengan Campak Jerman merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Rubella dapat menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Bisa menyerang orang tua, remaja, anak anak, bahkan bayi sekalipun. Sebenarnya Rubella ditemukan oleh Sir Norman Greg dari Eropa sejak tahun 1941, namun baru dapat disosialisasikan pada tahun 1962. Walaupun penderita Rubella tidak menampakkan gejala klinis 14-21 hari, namun virus ini sebetulnya telah berada di beberapa tempat misalnya tenggorokan, bulu hidung, air seni, dan kotoran manusia. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat. Sering dijumpai apabila infeksi dijumpai pada kehamilan trimester I (3050%). Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella: 1. 2. 3. 4. Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia) Jantung (Duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka) Alat pendengaran (tuli) Susunan syaraf pusat (meningoensefalitis, kebodohan)

Dapat pula terjadi hambatan pertumbuhan intra uterin, kelainan hematologik (termasuk trombositopenia dan anemia), hepatosplenomegalia dan ikterus, pneumonitis interstisialis kronika difusa, dan kelainan kromosom. Selain itu bayi dengan rubella bawaan selama beberapa bulan merupakan sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa lain. 1. Waktu inkubasi Virus Rubela memiliki waktu inkubasi 2 sampai dengan 3 minggu. 1. Diagnosis Diagnosis rubella tidak selalu mudah karena gejala-gejala kliniknya hampir sama dengan penyakit lain, kadang tidak jelas atau tidak ada sama sekali. Virus pada rubella sering mencapai dan merusak embrio dan fetus. Diagnosis pasti dapat dibuat dengan isolasi virus atau dengan ditemukannya kenaikan titer anti rubella dalam serum. Nilai titer antibody

Imunitas 1:10 atau lebih

Imunitas rendah < 1:10 Indikasi adanya infeksi saat ini > 1:64

Apabila wanita hamil dalam trimester I menderita viremia, maka abortus buatan perlu dipertimbangkan. Setelah trimester I, kemungkinan cacat bawaan menjadi kurang yaitu 6,8% dalam trimester II dan 5,3% dalam trimester III. 1. Gejala

Pembengkakan pada kelenjar getah bening. Demam diatas 38 derajat Celsius. Mata terasa nyeri. Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh. Kulit kering. Sakit pada persendian. Sakit kepala. Hilang nafsu makan.

1. Isolasi Dianjurkan selama diisolasi sekurang-kurangnya 4 hari setelah gejala bintik-bintik merah muncul. 1. Pencegahan Imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN RUBELLA NO.REGISTER MASUK BPS TANGGAL, JAM : A-75250 : 11 Februari 2008 jam 09.00

S 1. Biodata Nama Umur Alamat Keluhan Utama Ibu mengeluh demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, hilang nafsu makan, sakit pad persendian O 1. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum : Pucat b. Tanda vital kesadaran: compos mentis Ibu : Ny. Ariska : 24 tahun : Mekarsari, Bogor Suami Tn. Beni 28 tahun

Tekanan darah : 90/70 mmHg Nadi Pernafasan Suhu c. TB BB : 76 kali per menit : 20 kali per menit : 38,5 C : 160 cm : 60 kg

d. Kepala dan leher Edema wajah : tidak ada

Cloasma gravidarum + / (tidak ada) Mata : simetris, konjuctiva pucat/putih, nyeri tekan

Mulut : Bibir kering dan pucat Leher : terdapat pembesaran kelenjar getah bening e. Kulit : Kering dan muncul bintik-bintik merah diseluruh tubuh

2. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 11 Februari 2008 jam 09.05 dilakukan pemeriksaan HB : 11gr% A 1. Diagnosis Kebidanan Primigravida 24 th umur kehamilan 25 minggu dengan Rubella

2. Masalah Ibu tidak mengetahui penyebab keluhan yang dirasakannya dan cara 3. Kebutuhan KIE tentang penyebab keluhan dan cara mengatasinya. 4. Diagnosa potensial Rubella yang tidak teratasi bisa membuat janin cacat ataupun keguguran 1. Masalah Potensial Tidak ada 6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien a. Mandiri Mengurangi rasa cemas pada ibu dan keluarga, dan memrikan obat turun panas b. Kolaborasi mengatasinya.

Test darah serologi antigen Rubella di laboratorium c. Merujuk Merujuk ke RS P Tanggal 11 Februari 2008 jam 09.20 WIB 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keluhan yang dirasakan seperti demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri tekan pada mata dan bintik-bintik merah pada seluruh tubuh merupakan gejala penyakit campak/Rubella. Ibu dan keluarga sedikit cemas mendengar penjelasan bidan. 1. Memberi KIE singkat tentang penyakit rubella pada ibu dan keluarga. Menjelaskan bahwa Rubella merupakan virus yang menyebar melalui udara namun virus ini sebetulnya telah berada di beberapa tempat misalnya tenggorokan, bulu hidung, air seni, dan kotoran manusia sebelum akhirnya menginfeksi tubuh. Namun penyakit ini apabali menginfeksi pada keadaan hamil trimester II atau III kemungkinan cacat yang terjadi pada janin semakin berkurang sehingga ibu dan keluarga tidak perlu khawatir asal penanganan sakit ibu diatasi dengan baik. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan bidan 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa untuk memastikan ibu menderita penyakit malaria atau tidak ibu harus menjalani tes laboratorium di rumah sakit. Ibu dan keluarga bersedia melakukan tes laboratorium di rumah sakit. 1. Memberitahu keluarga untuk merujuk ibu ke RS untuk mendapatkan penangan penyakit Rubella dengan segera. Keluarga bersedia untuk merujuk ibu ke RS. 5. Mendampingi ibu pada saat dirujuk. 6. Menganjurkan ibu untuk tetap makan dan minum untuk masukan nutrisi dalam tubuh. DAFTAR PUSTAKA rubella/380bb3edb81f28dae4ae8582f7166fa6.htm rubella/rubella_torch.html

RUBELLA Dalam Kehamilan atau Kandungan Asuhan Keperawatan dan Asuhan Kebidanan.htm

You might also like