You are on page 1of 39

Administrasi Pendidikan

s.com weblog

Administrasi Pendidikan
ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN Dalam pembahasan ini, konsep administrasi dipandang sama dengan konsep Manajemen. Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan, secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu pemahaman tentang manajemen pendidikan menuntut pula pemahaman tentang manajemen secara umum. Berikut ini akan dikemukakan tentang makna manajemen. 1. Konsep Administrasi/Manajemen Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang berarti to conduct or to carry on, to direct (Webster Super New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learners Dictionary mengartikan Manage sebagai to succed in doing something especially something difficult.. Management the act of running and controlling business or similar organization sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan sebagai Prose penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas. Tabel 2.1. Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi No 1. Pengertian Administrasi/manajemen The most comporehensive definition views management as an integrating process by which authorized individual create, maintain, and operate an organization in the selection an accomplishment of its aims Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu Management is the use of people and other resources to accomplish objective .. management-the function of getting things done through people Pendapat (Lester Robert Bittel (Ed), 1978 : 640)

2.

(Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124)

3. 4. 5.

( Boone& Kurtz. 1984 : 4) (Harold Koontz, Cyril ODonnel:3) Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri (George R. Terry, dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, 1986:4)

No

Pengertian Administrasi/manajemen

Pendapat

menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain 6. Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau (Sondang P. Siagian. ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka 1997 : 5) pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi 7. Management is the process of efficiently achieving the objectives De Cenzo&Robbin of the organization with and through people 1999:5 dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni : 1. Manajemen merupakan suatu kegiatan 2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain 3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. 2. Konsep Administrasi/Manajemen Pendidikan Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka pemahaman tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi prinsip serta fungsi-fungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan terlihat dalam substansi yang dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asasasasnya, dan prilaku administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi perkembangan teori dalam hal manajemen/administrasi.

Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan antara Manajemen dan Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu dapat dipertukarkan dengan makna yang sama. Tabel 2.2. Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen Pendidikan No 1. Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan Pendapat

Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan Djaman Satori, (1980: proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber 4) personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien 2. Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai Made Pidarta, (1988:4) aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya 3. Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, peng- Biro Perencanaan organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga Depdikbud, (1993:4) pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan 4. educational administration is a social process that take place Castetter. (1996:198) within the context of social system 5. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses Soebagio Atmodiwirio. perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan (2000:23) tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan 6. Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari Engkoswara (2001:2) bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen/administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti

bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain. Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut :
Perorangan

Garapan Fungsi

SDM

SB

SFD

Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan


Kelembagaan

TPP

Gambar 2.1. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen dengan bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), dan Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang dikerjakan dalam konteks manajemen pendidikan dalam upaya untuk mencapai Tujuan Pendidikan secara Produktif (TPP) baik untuk perorangan maupun kelembagaan Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi pendidikan dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (Institutional level), tingkatan manajerial (managerial level), dan tingkatan teknis (technical level) (Murphy dan Louis, 1999). Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan dengan kepemimpinan, dan organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis berkaitan dengan proses pembelajaran. Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan pendidikan mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan, dan manusia yang terlibat dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515) Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu : 1. Integrative capital 2. Human capital 3. Financial capital 4. Social capital 5. Political capital modal integratif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan pendidikan, modal manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran, modal keuangan adalah dana yang diperlukan untuk

menjalankan dan memperbaiki proses pendidikan, modal sosial adalah ikatan kepercayaan dan kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas, dan modal politik adalah dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses pendidikan/pembelajaran. Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwa salah satu fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini

Administrasi Pendidikan
Written by Munir Yusuf on January 19, 2010 1 Comment

Administrasi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan sumber daya manusia. Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka administrasi pendidikan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (efektif dan efisien) pencapaian tujuan pendidikan melalui penataan berbagai sumber daya, manusia, kurikulum dan fasilitas (Engkoswara, dalam Burhanuddin, 1998:12). Kegiatan administrasi pendidikan melibatkan banyak pihak seperti kepala sekolah, para pembina, pengawas, serta pejabat departemen pendidikan. Keterlibatan tersebut meliputi fungsi dan tugas masing. Semua unsur yang terlibat berkontribusi terhadap peningkatan dan pencapaian tujuan pendidikan. Boleh dikatakan bahwa semua unsur tersebut adalah bagian dari administrator pendidikan. Dalam rangka peningkatan kinerja berbagai sumber daya dalam kegiatan administrasi pendidikan, maka administrator pendidikan perlu memperhatikan beberapa prinsip administrasi.

Menurut Burhanuddin (1998:16), ada lima prinsip yang harus diperhatikan: 1. Prinsip efisiensi; 2. Prinsip pengelolaan; 3. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan; 4. Prinsip kepemimpinan yang efektif; 5. Prinsip kerjasama. Keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan dalam jangka panjang dapat dilihat dari sejauh mana tujuan pendidikan dapat diwujudkan. Untuk mencapai hasil yang maksimal tersebut dibutuhkan tenaga administrator pendidikan yang handal dan bertanggung jawab. Dalam kaitan ini administrasi pendidikan berfungsi untuk mengkordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Secara garis besar komponen administrasi pendidikan dapat digolongkan menjadi: 1. Administrasi personil sekolah; 2. Administrasi kurikulum; 3. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan; 4. Administrasi siswa; 5. Administrasi sekolah dan masyarakat (Burhanuddin, 1998) Istilah lain yang sering dikaitkan dengan administrasi pendidikan adalah administrasi sekolah. Istilah administrasi sekolah umumnya dipahami lebih sempit dari administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan mencakup semua unsur yang terlibat dalam berbagai kegiatan pendidikan, sedangkan administrasi sekolah hanya meliputi tugas tata usaha sekolah. Namun demikian, tidak berarti bahwa administrasi sekolah bukan sesuatu yang penting. Kegiatan administrasi sekolah sebagai bahagian dari administrasi pendidikan justru memiliki peran yang sangat penting di sekolah. Dalam arti bahwa kegiatan administrasi sekolah merupakan ujung tombak kegiatan administrasi pendidikan secara keseluruhan. Di dalam lingkungan sekolah terdapat berbagai unsur yang tiada lain adalah komponenkomponen kegiatan administrasi administrasi pendidikan. Ini berarti bahwa kegiatan administrasi sekolah tiada lain adalah pelaksanaan administrasi pendidikan secara langsung di lapangan pendidikan.

Administrasi Pendidikan
BAB I DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. Pengertian Administrasi Pendidikan Berdasarkan etimologi administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari ad artinya intensif dan ministrare artinya melayani, membantu atau mengarahkan. Jadi pengertian administrasi adalah melayani secara intensif. Dari perkataan administrare terbentuk kata benda administrario dan kata administrauus yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris yakni administration (DR. Hadari

Nawawis, 1982). Selain itu dikenal juga kata administratie yang berasal dari kata belanda, namun memilki arti yang lebih sempit, sebab terbatas pada aktivitas ketatatusahaan yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi sering dikaitkan dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari aktivitas adminstrasi yang sebenarnya. Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.

Sedangkan administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni administrasi dan pendidikan . Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha.

B. Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan

Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi antara lain :

1. Prinsip Efisiensi Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.

2. Prinsip Pengelolaan Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).

3. Perinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak

memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.

4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada. Adapun tentang gaya kepemiminan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.

5. Prinsip Kerjasama Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:
y

Prinsip Fleksibilitas

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.
y

Prinsip Efisien dan Efektivitas

Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam pendayagunaan tenaga secara optimal.
y

Prinsip berorientasi pada Tujuan

Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
y

Prinsip Kontinuitas

Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang saling berhubungan.
y

Prinsip Pendidikan Seumur Hidup

Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional. C. Tujuan Adminitrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.

Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :


y y y y

Efektifitas produksi, Efisiensi, Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes), Kepuasan kerja.

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektifitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka. D. Fungsi Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan merupakan tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Penjabaran istilah produktif biasanya tergantung kepada siapa yang meninjaunya. Ada tiga pola pandang tentang sekolah yang produktif, yakni administrator, psikolog, dan ekonomi. 1. Pandangan administrator. Administrator bertanggungjawab untuk mengolah sistem pendidikan. Penentuan untuk mengkategorikan sekolah produktif dapat dilakukan dengan mengaitkan

antara input yang digunakan, yaitu ruangan, guru, buku, dan peralatan lainnya dengan output ang diharapkan. Output yang diharapkan harus dapat mencapai keseimbangan yang paling menguntungkan dengan input yang tersedia. 2. Pandangan psikolog. Mereka mengaitkan ukuran sekolah yang produktif dengan perubahan dan perilaku peserta didik, yang mencakup pertambahan pengetahuan, nilai dan peningkatan kemampuan lainnya dan mengaitkan pula dengan input yang tersedia. Kesulitan utama dalam pola pandang ini adalah cara mengidentifikasikan dan mengukur perubahan perilaku sebagai akibat pendidikan di sekolah. Kesulitan ini terjadi karena perubahan perilaku peserta didik (output) adalah gabungan antara pengaruh sekolah dan lingkungan luar sekolah. 3. Pandangan ekonomi. Pendidikan memberikan kontribusi pada peserta didik untuk berperan dalam sistem ekonomi. Sekolah disebut produktif jika nilai moneter yang diterima oleh setiap individu akibat pendidikakn adalah seimbang atau lebih besar daripada biaya yang dkeluarkan untuk memperoleh pendidikan. E. Administrasi dan Manajemen Pendidikan Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah administrasi pendidikan, misalnya manajemen pendidikan. Dalam penggunaannya secara umum, administrasi sering diartikan sama dengan manajemen, administrator dengan manajer. Namun, akhir-akhir ini ada beberapa penulis yang mencoba membedakannya, walaupun kadang-kadang pembedaaan itu tidak konsisten. Kalaupun ada nampaknya perbedaan itu tidak fundamental. Ketidaksamaan pendapat yang ada dapat dipahami, sebab dalam beberapa prkateknya ada tiga pendapat tentang hubungan antara administrasi dengan manajemen, yakni:
y

Administrasi lebih luas dari manajemen atau administrasi mencakup manajemen, pendapat ini sesuai dengan pendapat D. Waldo dalam bukunya Public Administration yang mengatakan: Public administration is organization of man and materials to achieve the purposes of goverment (Administrasi negara adalah pengorganisasian dan manajemen manusia dan materi untuk mencapai tujuan pemerintah). Administrasi identik dengan manajemen, dengan alasan:

*Dilihat dari pengertiannya, baik administrasi maupun manajemen merupakan proses, kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. **Dalam istilah sehari-hari, terutama dalam arti kelembagaan keduanya sering dipakai menunjuk isi yang seperti Akademi Administrasi, Aakademi Manajemen.
y

Administrasi lebih sempit daripada manajemen, dalam arti administrasi tercakup dalam manajemen, secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab manajemen terdiri atas enam bidang yakni production, marketing, financial, personal, human relation, dan administrative management. Dalam paham ini, administrasi disamakan dengan office management, yakni sebagai kegiatan ketatausahaan atau sama dengan arti adminsitrative yang berasal dari bahasa Belanda.

Polemik tentang kaitan administrasi dan manajemen masih berlangsung sampai saat ini. Namun akhirakhir ini ada kecenderungan tertentu untuk membedakan penggunaannya. Untuk bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran dipakai istilah administrasi, sedangkan untuk bidang industri dan perusahaan dipakai istilah manejemen. F. Administrasi Pendidikan, Administrasi Sekolah, dan Supervisi Pendidikan.

Istilah lain yang sering dikaitkan dengan administrasi pendidikan adalah administrasi sekolah. Administrasi sekolah didefinisikan sebagai seni dan ilmu pengintegrasian secara kreatif ide-ide, material, dan orang dalam satu kesatuan organik atau unit yang bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dari batasan di atas nampak pada hakekatnya administrasi sekolah sama dengan administrasi pendidikan sebab mencakup maksud dan isi yang sama. Namun dalam prkateknya, khususnya di Indonesia, istilah administrasi pendidikan lebih populer dan lebih sering dipakai, sebab ada tendensi untuk mengartikan administrasi sekolah dalam artian yang sempit yakni disamakan dengan katatausahaan sekolah.

Setelah istilah di atas masih kita dapati lagi istilah supervisi pendidikan. Super artinya lebih atau atas, sedang vision berarti melihat atau meninjau. Secara etimologis supervisi berarti melihat (meninjau) dari atas terhadap pelaksanaan dari hasil kegiatan bawahan. Pengertian ini membawa implikasi seolah-olah supervisi disamakan dengan pengawasan atau inspeksi yang umum berlaku dalam dunia pendidikan adalah kegiatan mendeteksi keslahan bawahan dalam melaksanaan perintah serta peraturan-peraturan dari atasan. Kesalahan dalam melaksanakannya dipandang sebagai hal yang harus mendapat hukuman atau ganjaran, yang dikenal dengan nama hukuman administratif.

Dalam realisasinya, kegiatan supervise pendidikan dilakukan oleh orang tetentu khusus yang menjalankan tugas itu, yang disebut supervisor. Pada dasarnya supervisor adalah pemimpin pendidikan juga, sedang supervise pendidikan adalah kegiatan administrasi pendidikan dari pemimpin salah satu komponen pendidikan. Adapun tujuan supervise pendidikan adalah meniali kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereke melakukan perbaikanperbaikan bilamana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangannya agar mereka berusaha mengatasinya dengan menunjukkan usaha sendiri.

Kegiatan yang dapat dilakukan dalam supervisi pendidikan adalah:


y y y

Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai sekolah lainnya untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Berusaha mengadakan dan melengkapi perlengkapan, termasuk bermacam-macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang baik. Bersama guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar mengajar yang baik.

Membina kerjasama yang harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan workshop, seminar, inservice, training atau upgrading.

Walaupun demikian untuk membedakan antara administrasi dan supervisi pendidikan ditinjau dari tiga sudut, yakni:
y

y y

Menata lawan melakukan. Menurut pandangan ini administrasi merupakan tindakan menjalankan semua kewajiban yang menyebabkan adanya pelaksanaan program pendidikan, sedangkan supervisi ialah semua tindakan yang menyebabkan pelaksanaan program pendidikan dapat berjalan dengan baik. Kekuasaan lawan pelayanan. Administrasi menekankan kekuasaan, sedangkan supervisi menekankan pelayanan. Keseluruhan lawan bagian. Administrasi merupakan keseluruhan usaha mmengatur dan mengurus sekolah, sedangkan supervisi adalah sebagian dari administrasi yang disarankan kepada orang lain.

BAB II PENGANTAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Dalam dunia kerja saat ini istilah administrasi dan manajemen tentu sudah banyak menjadi acuan dalam mencapai suatu tujuan khususnya dalam bidang perkantoran. administrasi berasal dari bahasa yunani yang berarti suatu proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumya. sedangkan manajemen adalah suatu proses mengantur,mengendalikan,dan melaksanakan proses kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. sebagaimana dalam prinsip manajemen adalah "pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin".dalam sub bab ini akan dibahas secara singkat tentang pengertian administrasi dan manajemen, unsur-unsur administrasi dan manajemen,peranan adminstrasi dan manajemen,dan hubungan administrasi dan manajemen A. PENGERTIAN ADMINISTRASI Administrasi menurut asal katanya berasal dari bahasa latin. ad + ministrae, ad berarti intensif sedangkan ministrae berarti melayani, membantu, dan memenuhi, jadi tugas utama seorang adminisatrator/manajer adalah memberikan layanan prima. Administrare adalah kata kerja sedangkan kata bendanya adalah administration dan kata sifatnya adalah administratiavus. Dalam kegiatan sehari-hari untuk istilah administrasi dibagi menjadi 2 pengertian yaitu :
y

Administrasi dalam pengertian yang sempit adalah suatu pekerjaan tata usaha dalam kantor

Administrasi dalam pengertian yang luas adalah seluruh proses kerja sama orang atau lebih dalam mencapai tujuan bersama.

B. DEFENISI ADMINISTRASI MENURUT PARA AHLI 1. Leonard D white (1955: P.1) merumuskan sebaagai "administration is a process comman to all group effort public or provaate, civil or millitaaary, large scaale or smaall scall" (administrasi adalah suatu proses yang biasanya terdapat pada semua usaha kelompok baik usaha pemerintah, ataupun swasta, sipil atau militer baik secara besar-besaran ataupun kecil-kecilaan) 2. H.A.Simon (1961:P.3) "administration can be defined aas the aactivitiesa if group cooperating to accomplish common goals" (administrasi dapat didefenisikan sebagai kegiatan kelompok orangorang yaang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama) 3. Dwoght Waldo (1971:P.20) "administrasi adalah suaatu bentuk daya upaya manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalaiteit yaang tinggi": 4. The Lianag Gie (1965:P.5) "administrasi adalah segenap proses penyelenggaraaaan dalam segenap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu". defenisi ini mendapat perubahan (1972 :P.a37) yatiu peoses penyelenggaraan diganti dengan rangkaian penaataaan. kemudian lebih disempurnakan (1977:13) yaitu administraasi adalah segenap rangkaian kegiatan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapaai tujuan tertentu. 5. S.p siagiaan (1985:P.3) " adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 6. Parajudi Atmosudirjo (11975 : P) administrasi adalah pengendalian dan penggerakk dari suatu organisasi sedemikiaan rupa sehingga organisasi itu menjadi hidup dan bergerak menuju ketercapainya segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh administrator yakni kepala organisasi.

C. KEDUDUKAN ADMININSTRASI

dalam kehidupan manusia serba kebutuahan, kebutuhaan untuk tempat tinggal, makan, pakaian dan lain-lain yang biasa dikenal dengan istilah kebutuhan- kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. untuk dapat memenuhi kebutuhan ini apa itu kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder .orang harus mengusahakan dengan perbuatan -perbuatan yang nyata

berusaha seorang diri maupuna secara bekerja sama dengan perbuatan yang nyata akan dengan perbuatan nyata maka kebutuhan itu menjelma menjadi tujuan.didalam memenuji kebutuhannya dalam banyak hal orang harus bekerja sama atau dengan kata lain orang harus melaksanakan suatu proses penyelenggaraan usaha kerja sama dalam mencapai tujuaannya. proses penyelenggaraan inilah yang disebut dengan administrasi dan pada masyarakat moden yaang makin berkembang ini makin penting pula tujuan-tujuan yang ingin dan hendak dicapainya maka makin baik dan tepat pula administrasi yanag harus diaarahkannya oleh karena itu makin penting pulaa kedudukanaadministrasi sebagai kegiatankegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.

kedudukan aadministrasi penting dalam suatu negara yaang telah maju apalagi bagi negara yang sedang berkembang. yang mana administrasi akan memberi sumbangan pengalaman dibidang apapun telah mengajarka kepada negara-negera itu bahwa masalah kemajuan negara bukanlah dititik beratkan hanya pada modal yang cukup sumber-sumber alam dan kekayaan bumi yaang berlimpah-limpaah tenaga kerja manusia yang belebih-lebihan tetapi sangat dibutuhkan peranan/ kedudukan aadminstrasi. administras merupakan modal yang berhargan sekali bagi negara-negara tersebut untuk melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan apalagi asas utama administrasi adalah daya guna kerja berarti bahwa manusia ingin mencapai suatu hasil secara maksimum atau terbaik dengan menyelenggarakan sesuatu keja atau usaha secara minimum atau teringan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukaan sebelumnya.

disamping administrasi penting bagi suatu negara maka admnistrasi jugaa penting bagi badan-badaan atau organisasi perusahaaan dan perindustrian juga bagi lembaga-lembaga seperti lembaga peradilan lembaga permasyarakatan bahkan pembrontak dan orang matipun membutuhkan admnistrasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimana ada terdapat kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama maka disana terdapat administrasi. D. PERINCIAN ILMU ADMINISTRASI Prajudi atmosudirjo (1975:P.13) menggolongkan spesialisasi ilmu administrasi bidang operasi dari organisasi yang diadministrasikan yaitu, administrasi negara,administrasi niaga, administrasi internasional dan administrasi sosial. Sukarno K (1985:P.12) dan ibrahim lubis (1984:P.19) membagi bidang administrasi atas 3 golongan besar dengan rincaian sbb:
y

Adminisrasi negara ialah administrasi yang berobyek kenegaraan terdiri dari

1. administrasi sipil ialah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh departemen, jawatan, kantor kecamatan, dan kantor kelurahan atau seluruh kegiatan negara dikurangi kegiatan perusahaan negara dan kegiatan militer/TNI 2. administrasi kegiatan angkatan bersenjata yang terdiri dari administrasi angkatan udara, angkatan laut, angkatan darat dan angkatan kepolisian.

Administrasi niaga ialah administrasi yang berobyek swasta perniagaan yaitu:

1. Administrasi perusahaan ialah kegiatan-kegiatan dibidang produksi, transportasi, asuransi, perbankan dan lain-lain dibidang perusahaan swasta 2. Administrsi sosial bukan perusahaan biasanya cenderung kearah usaha sosial seperti administrasi sosial sekolah swasta, rumah sakit swasta, yayasan, klub dll

Administrasi internasional ialah administrasi yang bergerak dibidang internasional seperti yang dilakukan oleh PBB beserta cabang-cabangnya misalnya UNICEP,ILO,UNESCO, dll

E. PENGERTIAN MANAJEMEN Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari adal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. kata-kta itu digabung menjadi kata kerja managere yang berarti menangani, managere diterjemahkan kedalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen akhinya management diterjemahkan kedalam bahasa indonesia menjadi manajemen/ pengelolaan

F. DEFENISI MANAJEMAN MENURUT PARA AHLI 1. Koontz and Donnel (1972) " management is getting thing done through the efforts of other people" (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain ) 2. Millet (1954) " management is the process of directing and fasilitating the work of people organized informal group to achieve a desire goal" (manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan 3. Davis (1951) "management is the fuction of the executive leadership any where" ( manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun) 4. Kimball and Kimball (1951)"management embraces all dities and function that pertain to the provicion of necessary is to operate and the selection of the principal office "( manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan 2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama serta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.

G. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN

unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen banyak yang mengemukakan bahwa unsur manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R Terry dengan istilah the six M'S in management (6M didalam manajemen), yaitu man, money, materials, market, and methods. Sesuai dengan pengertian manajemen y aitu suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta denga pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia maka unsur-unsur manajemen meliputi : 1. Manusia (manusia pemimpin,manusia pelaksana,dan atau manusia objek pelaksana

2. 3. 4. 5.

Tujuan yang hendak divapai sebagai pemegangan titik pengarahan Wadah yakni badan /organisasasi sebagaai tempat orang-orang melakukan kerja sama Alat atau sarana mencapai tujuan Kegiatan /aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dsb

H. HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Hubungan administrasi dan manajemen adalah 1. Dalam penerapan adminstrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatannya yang dapat dibedakan 2. Adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi 3. Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu unsurt dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifar operasional melainkan mengatur tindakan -tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya I. INTI MANAJEMEN Inti manajemen menurut para ahli adalah 1. Dimork dan koening (1960) "leadership is the key to management (kepemimpinan adalah inti dari manajemen) 2. Siagian (1981) mengemukakan " kepemimpinan merupakan motor penggerak dari semua sumber-sember dan alat-alat (resoures)yang mendisahkan sebuah buah -buahan yang dikulitnya diumpamakan dengan admnistrasi, dagingnya diumpamakan dengan manajemen dan bijinya adalah kepemimpinan maksudnya sama halnya dengan manajemen maka yang pertama tama disoroti adalah kulitnya bagian luar "administrasi " kemudian intinya yaitu manajemen selanjutnya bertemu denga inti dari manajemen disebut denga kepemimpinan (leadership) maka baik tidaknya buah itu nantisangat bergantung pada kwalitas bijinya kaitannya dengan manajemen baik tidaknya manajemen bergantung pada baik tidaknya kepemimpinan. J. EFISIENSI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEGIATAN MANAJEMEN
y

Miftah thoha dalam aneka sari ilmu administrasi (1980 : P A28) bahwa dimanapun administrasi itu dijalankan maka erja haruslah merupakan dasar pertimbangan untuk melakukan segala kegiatan dalam rangka menapai tujuan organisasinya Luther Gullick (1957 : P 191 -192) berpendapat bahwa dalam pengetahuan administrasi masalah yang menjadi intinya adalah efisien tujuan pokok dari ilmu administrasi didalam pelaksanaan pekerjaan yang ada dengan pembiayaan minimal untuk tenaga kerja dan barang-barang

Kesimpulan dari kedua pendapat tesebut bahwa tidak ada artinya suatu pembangunana negara kalau administrasinya hanya merupakan sumber / akibat utang bertumpuk sehingga administras dalan hai ini

mempunyai tujuan atau motif tak lain dan tak bukan hanyalah tercapainya tujuan secara efisien The liang ge berpendapat bahwa efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara sesuatu usaha dengan hasilnya perbandingan ini dapat dilihat dari 2 segi yaitu segi hasil dan segi usaha
y y

Dilihat dari segi hasil suatu usaha dapat dikataka efisien kaau usaha itu memberikan hasil yang terbaik Dilihat dari segi usaha suatu usaha dapat dikatakan efesien kaau sesuatu hasil yang dikehendaki dapat tercapai dengan usaha yang teringan. teringan dalam hubungannya dengan pemakaian waktu benda atau ruang yang digunakan untuk melakukan usaha walter W skeat dalam The laing Gie mengemukakan bahwa perkataan itu sendiri berasal dari bahasa latin efficere (menghasilkan, mengadakan dan menjadikan ) dan dalam istilah indonesia "effesiensi", efisien kemudian dalam perkembangannya sampai sekarang ini para ahli memberikan bermacammacamrumusan. ibrahim lubis efisiendi adalah perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran . perbandingan yang dimaksudkan disini adalah daya guna yang berarti cepat, tepaat, hemat, dan selamat

K. PROSES MANAJEMEN Proses manajemen adalah suatu kegiatan yang terus menerus tetapi sistematis tidak sembarangan atau asal saja melainka secara teratur dalam keraturan yang terus menerus itu manajemen tidak tanpa tujuan melainkan ada tujuan yang adakn dicapai tetapi meskopun tujuan telah tercapai tidak berarti kegaitan berhenti karena dalam dinamika manajemen suatu tujuan yang telah dicapaidisusul atau dilanjutkan dengna tujuan berikutnya manajemen sebagai suatu proses, banyak tugas atau fungsi yang fundamarntal fungsi fundamental ini oleh beberpa ahli brlainan pendapat tetapi pada hakikatnya yang jadi klasifikasi pokok yaitu perencanaan, pengorganisasian , penggerakan dan pengawasan

berhubungan dengan pencapaian tujuan melalui kerja sama orang lain titik beratnya ada usaha pemanfaatan orang-orang yang berarti ia yang melakukan perfomencenya akan tetapi melalui sumbersumber yang tersedi untuk itu sebagai sarana dan prasaran usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tersebut yang dimaksud sumber-sumber yang tersedia ialah segenap potensi yang dapai dimanfaatkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan - pekrjaan usaha kerja sama yang bersangkutan

DAFTAR PUSTAKA Burhanudin, Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta: 2005 Burhanudin, Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung: 2005 Daryanto, Drs. H.M. Administrasi Pendidikan, Rekaka Cipta: 2001

Nawawi, DR. Hadari. Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta: 1997 Rifai, MA. Moh. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Sekar Djaja, Bandung: 2005 (Makalah Pada MK Dasar-dasar Kependidikan, oleh : iaib student, semester II fak. tarbiyah-pai institut agama islam banten serang 2008

Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan


Untuk lebih memahami administrasi dan manajemen kita harus lebih memahami administrasi dan manajemen, ketika didalam kehidupan tidak adanya interaksi yang terjadi tidak berjalan dengan baik. Begitupun, administrasi dan manajemen organisasi dapat berjalan dengan baik dan benar.

Tidak ada satu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi (Charles A Beard).

Beberapa Pengertian Administrasi

Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas/pikiran tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (Sondang P.Siagian).

Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh kelompok orang dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. (The Liang Gie).

Administrasi adalah usaha bersama untuk mendaya-gunakan semua sumber dan efisien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan (Depdikbud RI).

Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan pengintegrasian material yang bersangkutpaut dengan pencapaian tujuan pendidikan. (M. Ngalim Purwanto).

Administrasi pendidikan adalah suatu proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, pembiayaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan material yang tersedia baik personel, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Depdikbud RI).

Tiga Makna Administrasi

Administasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada. Mempunyai unsur 2 tertentu, yaitu : ada tujuan yang hendak dicapai, ada tugas atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan, adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksankaan tugas-tugas. Sebagai proses kerjasama.

Peralatan dan perlengkapan adm terlibat; dicapai; dijalankan;

1. Jumlah orang yang 2. Sifat dan tujuan yang hendak 3. Ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas tugas yang hendak 4. Sifat yang dapat diciptakan dan dikembangkan. (to be continued).

Secara aksiomatis dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta makin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

Sifat, ruang lingkup dan bentuk kegiatan adm berbeda dari zaman ke zaman yang lain; ia berbeda pula dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain; ia berbeda pula dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu dan kondisi.

Jenis-Jenis Administrasi

Administrasi Negara Administrasi Negara Secara Singkat dan sederhana dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kegaitan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara. Administrasi Niaga

Administrasi niaga dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang atau jasa tersebut di tangan konsumen. Manusia Manusia sebagai mahluk termulia di muka bumi semakin lama semakin cerdas. Kecerdasan yang semakin cerdas itu mengakibatkan manusia telah dijuluki dengan berbagai predikat seperti homo faber, homo sepiens, homo politicus dan homo ekonomikus. Manusia modern adalah homo administracus serta organizationman.
y

Dasar-Dasar Administrasi

Dasar Administrasi 1. Prinsip Efisiensi, Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien dalam menggunakan semua sumber tenaga, dana dan fasilitas yang ada. 2. Prinsip Pengelolaan, Administrasi akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien melalui orang-orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengerahkan dan mengontrol. 3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan, Jika disertai pekerjaan manajemen dan operatif dalam waktu yang sama, seseorang administrasi cendrung untuk memberikan prioritas pertama pada pekerjaan operatif. 4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif , Seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi yang ada. 5. Prinsip Kerjasama, Seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasama diantara orang-orang yang terlibat, baik secara horisontal maupun secara vertikal.

Dua Asas Administrasi

1. Asas Idiil Pelaksanaan adm pendidikan di suatu negara tergantung pada sistem pendidikan yang dianut oleh suatu negara. Sistem pendidikan yang dianut oleh Negara Indonesia adalah sistem pendidikan pancasila, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karena administrasi pendidikan pada hakekatnya adalah subsistem dari sistem pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang digunakan dalam kegiatan administrasi pendidikan di sekolah juga Pancasila dan UUD 1945.

2. Asas Operasional

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam GBHN, sistem pendidikan di sekolah di Indoensia telah mengalami pembaharuan, Upaya pembaharuan ini dilakukan antara lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah.

Bentuk pembaharuan sistem pendidikan di sekolah itu tertuang dalam bentuk kurikulum. Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

Prinsip-Prinsip Kurikulum

1. Prinsip Fleksibilitas Dalam melaksanakan kegiatan administrasi hendaknya mengingat faktor-faktor ekosistem dan kemampuan untuk menyediakan fasilitas itu.

2. Prinsip Efisien dan Efektivitas

Pada hekekatnya efisiensi tidak hanya menyangkut penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga menyangkut masalah pendayagunaan tenaga secara optimal.

3. Prinsip berorientasi pada tujuan

Sesuai dengan pendekatan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus berorientasi pada tujuan. Karena administrasi di sekolah merupakan komponen input instrumental dalam sistem pendidikan maka untuk tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan itu juga menjadi gantungan orientasi yang sudah dirumuskan juga menjadi gantungan orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi di sekolah.

Tujuan Administrasi

Menurut Sergiovanni dan Cever (1975) ada 4 tujuan administrasi yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kamampuan menyusuikan diri (adaptiveness), dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. 2.2 Manajemen Pendidikan

Pengertian-Pengertian

1. Administrasi adalah fungsi dari pada, atau apa yang harus dijalankan oleh setiap orang yang memimpin atau mengepalai kantor. 2. Organisasi adalah struktur tata-pembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang yang masing-masing memegang dan menjalankan jabatan (job), posisi (position) atau fungsi (fungtion) dan yang harus bekerjasama secara tertentu (melalui sistem) untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan bersama yang tertentu. 3. Managemen adalah perencanaan, pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dari pada semua macam kegiatan organisasi.

Istilah-Istilah dalam Manajemen

Sesuai dengan jenis atau tipe manajemen, dalam Bahasa Indonesia terdapat berbagai istilah yang dipergunakan tapi yang lebih sering digunakan adalah manejemen. Adapun istilah-istilah yang terkenal adalah: Pengurus atau pengurusan; adalah manajemen yang diangkat melalui pemilihan, dan oleh sebab itu dalam menjelankan menajemen bersifat demokrastis. Ketatalaksanaan; adalah menajemen yang bersifat manata, mengatur pelaksanaan, dan melaksanakan keputusan-keputusan atau perintah-perintah atasan.

Pengelolaan; adalah manajemen daripada sumberdaya-sumberdaya, misalnya pengelolaan personil, pengelolaan kuangan, pengelolaan material dan sebagainya.

Pengendalian; adalah manajemen daripada situasi atau kondisi, misalnya pengendalian wilayah, adalah manajemen keamanan dan ketertiban wilayah.

Pembinaan, adalah manajemen yang bersifat pengembangan dari pada jiwa atau kemampuan atau keahlian seseorang atau orang-orang, kelompok, masyarakat. Misalnya pembinaan ditekankan pada pembinaan masyarakat.
y

Manajemen dan Administrasi

Salah satu perkembangan baru dalam ilmu administrasi dan manajemen adalah timbulnya kesadaran para ahli tentang pentingnya pendalaman dari pada proses perumusan kebijaksanaan dan pengembangan strategi bagi organisasi. Alasan pokok mengapa demikian adalah oleh karena top manajemenlah yang melihat organisasi dalam totalisasinya. Di Indonesia terdapat 2 istilah, 2 pengertian yang kedudukan yaitu ADMINISTRASI dan MANAJEMEN.

Di Inggris administrasi itu merupakan bagian dari manajemen.

Di Eropa Daratan (Jerman, Perancin, Belanda, Itali dan sebagainya) apa yang disebut manajemen merupakan bagian dari administrasi.

Administrasi yang kita kenal di Indonesia terdiri atas; organisasi, tata usaha, dan pengelolaan.

Manajemen dan Manusia

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prayudi Atmosudirjo semua teori manajemen yang dikembangkan oleh para mashab ilmu manajemen secara langsung atau tidak langsung berpangkal tolak pada faktor manusiawi. Manajemen senantiasa pada setiap keputusan dan tindakan ekonomis. Manajemen hanya dapat membenarkan eksistensinya serta otoritasnya pada hasil ekonomi yang dicapainya.

Pihak manajer dapat memperbaiki hasil pekerjaannya dalam bidang manajemen inklusif me-manage sebuah perusahaan dengan jalan mempelajari asas-asas secara sistematis melalui cara pencapaian pengetahuan yang terorganisir serta analisis sistematis dari pada hasil perkerjaannya sendiri dalam semua bidang pekerjaannya dan pada semua tingkat manajemen.
y

Mashab-Mashab Penting dalam Manajemen Manjemen manajemen manajemen manajemen manajemen perilaku manajemen sistem manajemen manajemen manajemen manajemen Tradisional kebiasaan ilmiah sistematis manusia sosialis desisional legalitas prosesual kuantitatif

1. Mashab 2. Mashab 3. Mashab 4. Mashab 5. Mashab 6. Mashab 7. Mashab 8. Mashab 9. Mashab 10. Mashab 11. Mashab manajemen sistema
y

Aspek Penting Manajemen

1. Manajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami dan menjalankan kerja kita tidak akan bisa menjalankan manajemen, karena manajemen itu adalah bekerja di dalam, dengan dan melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja. 2. Manajemen merupakan suatu sistem kerja, merupakan serangkaian prosedur-prosedur kerjasama tertentu. 3. Manajemen merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang berfungsi memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem kerjasama. Orang itu disebut manager.

Tipe-Tipe Manajemen

Jika mempelajari sejarah bahwa setiap masyarakat manusia itu selalu terdiri atas 3 golongan orangorang yaitu: 1. Golongan pemimpin, terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain, 2. Golongan menengah, golongan independen terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejuruan, tehnik dagang, kedokteran, hukum, 3. Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau mememang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka.

Tipe-Tipe Leadership Manajemen

Dilihat dari segi tipe leadership yang menjadi inti pada manajemen, maka dapat dibedakan berbagai tipe manajemen yaitu: 1. Manajemen 2. Manajemen 3. Manajemen 4. Manajemen Ilmiah atau Scientific Management tradisional Bapak-Isme Sistematis

Manajemen Tradisionil

Manajemen tradisionil adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahuan-tahun dan seringkali secara sistematis. Manajemen tradisionil bukanlah manajemen yang tidak baik, hanya kelemahannya terutama pada 2 hal :

1. Pengembangannya lambat sekali, memerlukan waktu bertahun-tahun mungkin sampai puluhan tahun. 2. Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam mengahadapi bidan usaha atau pekerjaan yang terbatas. Pada jaman pendudukan Jepang manajemen tradisionil ini mulai hilang oleh karena tenaga-tenaga (Belanda) yang menggerakkan dan menghidupkan tradisi tersebut ditawan dan dibunuh.

Manajemen Bapak- Isme Adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap menager-nya sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebalik-baliknya. Jadi disini ketaatan dan ketertiban itu terdasar atas perasaan segan dan sayang kepada si bapak. Manajemen bapak-isme dapat berjalan memandang terhadap atasannya sebagai bapak, dan selama atasan itu dalam sikap serta sepak terjangnya memang dapat memperoleh respek.

Kelemahan manajemen Bapak-Isme

1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal. 2. Penggantian pimbinaan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai bapak. 3. Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil. 4. Kerjasama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.

Dalam manajemen bapak-isme ini, segalanya akan mengikuti kepribadian dan kemampuan si bapak, tatacara kerja, luas dan bentuk organisasi, norma-norma kepegawaian, dan sebagainya. Dengan demikian maka jelaslah bahwa manajemen tidak dapat berlangsung menurut asas-asas yang rasionil menuju efisiensi dan peningkatan produktifitas, melainkan didorong oleh rasa mengabdi kepada si bapak, dan semua orang mengikuti apa kata atau kehendak bapak. Tapi apabila si bapak bisa berfikir rasionil dalam menjalankan fungsi manajemen maka ini merupakan tipe manajemen yang unik dan ampuh.

Manajemen Sistematis

Adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan tehnisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah-jumlah atau kualitas-kualitas kerjanya. Waktu yang diperlukan diukur dan ditentukan untuk setiap pekerjaan, dan disusun dalam skema-skema atau networkplan atau sistem yang rapi dan kompleks, dimana setiap pekerjaan dan peralatan kerja berikut material sudah ada seolah-olah hanya tinggal memencet tombol atau menggerakkan orang-orang menurut skema yang telah disiapkan secara rapi.

Kelemahan manajemen Sistematis

1. Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk diperkerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan dikalkulasi secara eksak, kemudian di tata seperti permainan tata letak. 2. Kurang luwes, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasionil, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat. 3. Mempunyai kecendrungan untuk memperlakukan sebagai mesin atau robot

Manajemen Ilmiah

Adalah manajemen yang : (a) menggunakan ilmu pengetahuan (the lise of science), (b) mempergunakan metode-metode ilmiah (the use of scientific methods) didalam menghadapi masalah-masalah, kasuskasus, dan tindakan-tindakan yang perlu diambil.

Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah/kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan simanager bersikap obyektif, sistematis, dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti berulah ia bersikap sesuai dengan iklim sosial, psykologis, dan sebagainya.

Metode ilmiah pada garis bersarnya adalah sebagai berikut:

1. Temukan dan rumuskan apa yang menjadi masalah (identification and identification of the problem)

2. Berikan jawaban sementara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dipunyai; pengetahuan yang berasal dari laporan atau cerita orang, surat-surat, dokumen-dokumen, arsip, dan sebagainya, serta pengalaman dimasa lampau yang kadang-kadang menimbulkan intuisi atau feeling atau firasat (hypothesis). 3. Cocokan jawaban dengan data dan bahan-bahan informasi berdasarkan fakta-fakta yang harus dikumpulkan. 4. Tarik kesimpulan akhir dan ambillah keputusan yang merupakan suatu rencana yang selengkaplengkapnya mengenai tujuan, sasaran-sasarannya, asas-asas; aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan sebagainya.

Jadi jelaslah bahwa manajemen ilmiah itu pada asasnya sederhana saja. Yang sukar dalam prakteknya adalah, bahwa si manager harus mampu berfikir secara Zakelijk dan obyektif di dalam menghadapi berbagai masalah manajemen, jangan sampai dipengaruhi oleh sentimen atau adat kebiasaan dalam mencari keputusan yang tepat, namun tetap bijaksana dan realistis di dalam pelaksanaannya. BAB III KESIMPULAN Administrasi dan manajemen paling membutuhkan karena administrasi tidak akan berjalan kalau administrasi tidak solid dalam proses pelaksanaan begitu jgua mmanajemen, tidak akan berjalan baik jika administrasi tidak solid dalam proses pelaksanaan sebuah organisasi.

Konsep Organisasi, Administrasi dan Manajemen


Manusia adalah homo administratikus ( Siagian, 1990 ). Pernyataan ini berarti manusia adalah makhluk yang selalu malakukan kegiatan Administrasi. Didalam kehidupannya, manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia sangat beragam ditambah oleh kecenderungan manusia yang selalu tidak puas memaksa manusia untuk bekerja dan terus bekerja.

Naluri manusia sebagai makhluk sosial mendorong manusia untuk selalu bermasyarakat. Disamping itu, kondisi tiidak sempurna yang ada dalam diri Manusia memaksa manusia untuk selalu membutuhkan kehadiran manusia lain dalam kehidupannya. Kedua hal inilah yang mendasari terjadinya administrasi dalam kehidupan manusia.

DEFENISI ADMINISTRASI

1. Secara Etimologi Kata Administrasi sudah sering kali kita dengar, tetapi dalam konotasi sempit yaitu kegiatan ketatausahaan. Administrasi yang sering di dengar di Indonesia berasal dari bahasa Inggris dan Belanda. Inggris yaitu berasal dari kata administration yang mempunyai asal kata dari bahasa latin ad dan ministrare yang berarti melayani ( to serve ). Dan dari Belanda yaitu berasal dari kata administratie yang berarti kegiatan tata usaha ( Sagala, 2006 ).

2. Menurut para tokoh

Jadi, defenisi administrasi yang paling sederhana adalah kerja sama untuk mencapai tujuan ( Kaluge, 2003). Dan menurut Sondang. P Siagian adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Administrasi sebagai bentuk kerja sama merupakan cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia senantiasa berusaha mencari cara yang paling efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari pengertian diatas, dapat diketahui beberapa unsur yang memebentuk administrasi, yaitu : dua manusia atau lebih, tujuan yhang hendak dicapai, tugas-tugas yang harus dilaksanakan, sertga peralatan untuk menyelesaikan tugas (Siagian, 1990).

Dalam setiap kegiatan, tujuan meruupakan elemen terpenting yang mengarahkan kegiatan. Tujuan adalah sesuatu yang akan direalisasikan melalui pelaksanaan kegiatan. Sebagai sesuatu yang harus direalisasikan, setiap bentuk kegiatan akan diarahkan menuju tujuan, tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi kegiatan yang dilakukan (Etzioni, 1982).

Dengan demikian, tujuan sebagai sumber legitimasi berfungsi sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap permasalah yang mungkin timbul dari pelaksanaan kegiatan. Administrasi dalam pengertian lain adalah rangkaian kegiatan bersama kelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana suatu usaha tujuan tertentu yang telah

ditetapkan (Sagala, 2006). Administrasi dalam pengertian ini adalah kegiatan sistematis untuk mewujudkan misi organisasi.

ESENSI ADMINISTRASI

Administrasi pada intinya adalah kerja sama antar manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna, sementara pada sisi yang lain manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan yang senantiasa menuntut untuk dipenuhi, maka manusia membutuhkan manusia lain untuk bekerja secara bersama-sama dalam memenuhi kebutuhannya.

Bentuk interaksi berupa kerja sama yang paling ideal dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia adalah administrasi. Karena itu, esensi administrasi adalah keteraturan dalam kerja sama atau kerja sama yang teratur (Ali, 2004). Kondisi saling membutuhkan merupakan asal mula terjadinya kerja sama. Dalam kondisi saling membutuhkan manusia akan senantiasa berusaha mencari manusia lain. Dalam kondisi membutuhkan manusia selalu mengikatkan diri dengan manusia lain. Kondisi saling terikat yang ada dilandasi oleh hubungan saling bergantung. Ketergantungan manusia yang satu dengan manusia yang lain yang kemudian menjadi inti kerja sama.

Dalam bekerja sama, manusia mengejar sejumlah tujuan. Tujuan yang ada pada dasarnya merupakan akumulasi dari sejumlah kebutuhan manusia. Kebuutuhan yang ada senantiasa mendesak untuk dipenuhi. Untuk melakukan efisiensi terhadap pemenuhan kebutuhan, manusia menentukan tujuantujuan tertentu yang akan dicapai. Tanpa tujuan yang jelas, kerja sama adalah tindakan sia-sia yang menghabiskan waktu dan energi.

Walaupun tindakan yang menurut sebagian orang tidak bertujuan, namun bagi individu bersangkutan tindakannya tetap saja mempunyai tujuan, pada kasus orang melamun misalnya, sebagian besar orang mungkin akan menilai tindakan melamun sebagai tanpa tujuan, tetapi menurut pakar psikologi, melamun adalah pelarian dari keadaan frustasi karena ketidak mampuan mengatasi hambatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan.

Bentuk kerja sama dalam administrasi adalah pembagian kerja. Artinya masing-masing pihak yang terlibat dalam kerja sama akan diberikan tugas berupa pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan

pembagian tugas, masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan kerja sama mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda. Keragaman aktivitas timbul dari adanya pembagian tugas.

KONSEP DASAR MANAJEMEN A. DEFENISI MANAJEMEN Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management yang mempunyai asal kata to manage yang berarti mengatur. Didalam manajemen, terjadi proses pengaturan terhadap kegiatan mencapai tujuan. Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memeperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian suatu tujuan melalui kegiatan orang lain (Siagian, 1990). Manajemen menurut defenisi ini adalah merupakan sebuah kemampuan atau keterampilan. Kemampuan tersebut mencakup kemampuan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, serta pengawasan. Menurut (siswanto, 2006) mendefinisikan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut (Hasibuan 2005) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam definisi diatas penulis penyimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah kegiatan memadukan semua sumber daya yang ada sehingga tercipta sinergi sumber daya dengan efektifitas dan efisiensi yang optimal dalam mencapai tujuan tertentu. Aktivitas memadukan harusnya merupakan penyesuaian antara karakteristik sumber daya dengan penggunaan sumber daya.

Uraian diatas menyiratkan bahwa manajemen bisa dilihat sebagai sebuah aktivitas. Aktivitas yang ada dimaksudkan untuk memadukan dan mengatur semua sumber daya yang dimiliki organisasi. Pengaturan yang dimaksud dilakukan terhadap sumber daya yang terdiri dari 6 M yaitu man, money, methods, machines, material, dan market (Hasibuan, 2005)

ASPEK PENTING MANAJEMEN

Ada 3 aspek penting manajemen yaitu :

1. Manajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami dan menjalankan kerja, kita tidak akan bisa menjalankan manajemen, karena manajemen itu adalah bekerja didalam melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja. 2. Manajemen merupakan suatu sistem kerja yaitu merupakan serangkaian prosedur-prosedur kerja sama tertentu. 3. Manajemen merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang berfungsi memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem kerja sama yang disebut menejer.

TIPE-TIPE MANAJEMEN

1. SEGI TIPE GOLONGAN


y

Golongan pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain. Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan lain-lain. Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka.

2. SEGI TIPE LEADERSHIP


y

Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.

Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu : 1. Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan tahun. 2. Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang terbatas.
y

Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.

Kelemahannya yaitu :

1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal. 2. Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai bapak. 3. Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil. 4. Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
y

Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta.

Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alatalatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau kwalitas kerjanya. Kelemahannya yaitu : 1. Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak. 2. Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat. 3. Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
y

Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu diambil.

Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.

Hubungan Antara manajemen, Administrasi dan Organisasi

Organisasi pada dasarnya adalah sekumpulan manusia yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Karena mempunyai minat dan kepentingan yang sama, akhirnya manusia membentuk sebuah kelompok.

Didalam Organisasi, manusia bekerja sama untuk mewujudkan kepentingan. Kepentingan yang ada merupakan sesuatu yang ingin di wujudkan. Karena itu kepentingan yang ada kemudian melahirkan tujuan. Kerja sama didalam kelompok yang terikat secara formal disebut organisasi sedangkan seluruh

proses kerja sama disebut administrasi. Lebih jelas lagi Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antar manusia dengan didasari pertimbangan rasional dan moral, untuk mencapai tuijuan bersama. Karena itu kegiatan administrasi terjadi didalam organisasi.

Gambar : Hubungan antara organisasi, administrasi, dan manajemen (Pidarta, 2004)

Gambar diatas menunjukkan bagaimana hubungan antara organisasi, administrasi, dan manajemen. Organisasi sebagai kelompok orang yang mengikatkan diri secara formal adalah wadah yang menampung kelompok manusia. Didalam kelompok, manusia melakukan administrasi dalam bentuk kerja sama. Dan di dalam administrasi terjadi proses pengaturan. Proses pengaturan inilah disebut dengan manajemen. Manajemen yang ada didalam organisasi biasanya bertingkat dari yang terdepan sampai yanag tertinggi.

Jika disekolah adalah sebuah organisasi, maka didalam sekolah terjadi kegiatan kerja sama administrasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan, kerja sama yang ada harus diatur sehingga semua sumber daya pendidikan bersifat harmonis, dan sinergis. Untuk itu dilakukan kegiatan pengaturan manajemen. Kepala sekolah sebagai manajer tertinggi bertugas menentukan strategi dalam mencapai tujuan pendidikan. Strategi yang ada diterjemahkan menjadi program kerja oleh semua wakil kepala sekolah sebagai manajer madya. Pelaksanaan program kerja dilakukan oleh guru dan segenap pegawai tata usaha dengan pengawasan guru senior yang ditunjuk sebagai pengawas pelaksanaan. Dengan demikian tercipta sebuah sistem organisasi yang terus bergerak mencapai tujuan. Demikianlah hubungan antara organisasi, administrasi, dan manajemen. PENUTUP

Sebagai kegiatan yang sistematis, setiap elemen yang membentuk organisasi diatas harus berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang integral. Sebuah sistem tidak bisa berfungsi dengan baik jika elemen-elemen yang ada tidak terintegrasi melalui interaksi yang baik. Misalnya, manusia yang ada tidak memiliki kejelasan tentang tujuan yang akan dicapainaya. Tentu hal ini akan menyebabkan kerancuan kegiatan sehingga alih-alih terjadi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan, malah akan menyebabkan pemborosan dan rintangan dalam pencapaian tujuan. Jika manusia yang ada dalam kegiatan kerja sama tidak menjalankan peran dengan baik, maka hal ini akan menghambat pekerjaan pihak lain yang ada didalam organisasi. Inilah ciri sistemik dalam kegiatan kerja sama yang kita sebut administrasi. Sederhananya administrasi adalah upaya membentuk kerja sama yang sistematis dalam upaya pencapaian tujuan.

Dan untuk mencapai kerja sama yang harmoni dan sinergis, dibutuhkan sistem pengatur yang pada intinya terdiri dari aturan-aturan dan pengatur pihak yang menjalankan dan menegakkan aturan. Aturan berisi sejumlah keharusan dan larangan yang harus di taati dalam hubungan kerja sama. Aturan dalam konteks organisasi, berbentuk kebijakan-kebijakan, penentuan tata kerja, dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggota organisasi. Sedangkan pengatur merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap tegaknya peraturan.

DAFTAR

PUSTAKA

Hasibuan, H. Malayu S.P 2005 Manajemen, dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta; Bumi Aksara Pidarta, Mada 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta; Rineka Cipta. Siswanto H.B 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta; Bumi Aksara. Etzioni, Amitai, 1982. Organisasi-Organisasi Modern. Alih bahasa oleh Suryatim. Jakarta; diterbitkan atas kerja sama Universitas Indonesia dan Pustaka Bradjaguna. Kaludge, Laurens, 2003. Sendi-sendi Manajemen Pendidikan. Surabaya; Unesa University Press. Siagian, Sondang P, 1990, Filsafat administrasi, Jakarta; Haji Massagung.

Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan


Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan, teori belajar dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi, manajemen maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.

A. Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah. Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orangorang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini.

BAB II PEMBAHASAN

ADMINISTRASI

PENDIDIKAN

DALAM

PROFESI

KEGURUAN

A.

Pengertianadministrasi

pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari berbagai aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar kita dapat memahaminya dengan lebih baik. Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan

pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja, tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya. Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun waktu. Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan pendidikan. Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu. Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu. Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.

B.

Fungsi

Administrasi

Pendidikan

Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. 1. Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu. 2. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci. a. Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu tahap, a). identifikasi masalah, b) perumusan masalah, c). penetapan tujuan, d). identifikasi alternatif, e). pemilihan alternatif, dan f). elaborasi alternatif. b. Pengorganisasian Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan

pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu. c. Pengarahan Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. d. Pengkoordinasian Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah. e. Pembiayaan

Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut. f. Penilaian Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk: a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b). menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien, c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta d). memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah. C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang, mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu). Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.

y y y

Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.

D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya. Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolahmasyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian administrasi pendidikandapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan. Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah

You might also like