Professional Documents
Culture Documents
Nyeri tenggorok, demam, terbatasnya gerakan membuka mulut & leher curigai abses leher dalam
Jenis:
1. Abses peritonsil 2. Abses retrofaring 3. Abses parafaring 4. Abses submandibula 5. Angina Ludovici (Ludwigs angina)
Abses Peritonsil
Sebagai komplikasi tonsilitis akut atau infeksi yang bersumber dari kelenjar mukus Weber di kutub atas tonsil Etiologi=tonsilitis, Etiologi=tonsilitis, dapat ditemukan kuman aerob & anaerob
Patogenesis
Infiltrasi supurasi kedaerah superior dan lateral fosa tonsilaris Peritonsil mendorong tonsil & uvula ke arah kontralateral
Supurasi lunak
Aspirasi ke paru
O Gejala:
O Gejala tonsilitis akut O Odinofagia O Trismus O Otalgia O Regurgitasi O Mulut berbau O Hipersaliva O Pembengkakan & nyeri tekan KGB
submandibula
Pemeriksaan Palatum mole tampak membengkak dan menonjol ke depan Uvula bengkak, terdorong kesisi kontralateral Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus dan terdorong ke arah tengah, depan, dan bawah.
Tonsilektomi
1. Tonsilektomi a chaud : bersama-sama bersamadrainase abses 2. Tonsilektomi a tiede : 3-4 hari setelah drainase abses 3. Tonsilektomi a froid : 4-6 minggu 4setelah drainase Umumnya tonsilektomi sesudah infeksi tenang: 2-3 minggu setelah drainase abses.
Komplikasi
Abses pecah spontan perdarahan, aspirasi paru / piemia. Penjalaran infeksi dan abses ke daerah parafaring abses parafaring mediastinitis. Penjalaran intrakranial trombus sinus kavernosus, meningitis & abses otak.
ABSES RETROFARING
Abses Retrofaring
Biasanya ditemukan pada anak usia < 5 tahun Ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfa yang menampung aliran limfa dari hidung, sinus hidung, paranasal, nasofaring, paranasal, nasofaring, faring, tuba eustachius dan telinga tengah usia > 6 tahun akan atrofi. atrofi.
Etiologi
ISPA limfadenitis retrofaring Trauma benda asing/tindakan medis TB vertebra servikalis bagian atas
Diagnosis
Riwayat ISPA atau trauma Gejala dan tanda klinis Foto Rontgen
Pelebaran ruang retrofaring > 7 mm pada anak dan dewasa Pelebaran retrotrakeal > 14 mm pada anak dan > 22 mm pada dewasa
O Terapi
Antibiotik spektrum luas dosis tinggi parenteral Pungsi dan insisi abses melalui laringoskopi langsung
O Komplikasi
Penjalaran ke ruang parafaring Mediastinitis Obstruksi jalan napas sampai asfiksia Bila pecah spontan pneumonia aspirasi dan abses
paru
ABSES PARAFARING
Abses Parafaring
Etiologi
1. Langsung: tusukan jarum 2. Supurasi kelenjar limfe leher bagian
dalam gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid, vertebra servikal 3. Penjalaran infeksi ruang peritonsil, retrofaring, submandibula
menonjol ke medial
O Diagnosis
Riwayat penyakit Gejala dan tanda klinik Foto jaringan lunak AP atau CT scan
O Terapi
Antibiotik spektrum luas dosis tinggi parenteral Evakuasi abses Insisi
O Komplikasi
Peradangan intrakranial Perdarahan hebat Septikemia
ABSES SUBMANDIBULA
Abses Submandibula
O Ruang submandibula: ruang sublingual dan O
O O
submaksila. Ruang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh: otot milohioid. Ruang submaksila ruang submental dan ruang submaksila (lateral) oleh otot digastrikus anterior. Pembagian lain: ruang submandibula terbagi atas ruang submental dan ruang submaksila saja. Abses dapat terbentuk di ruang submandibula / bagiannya sbg kelanjutan infeksi dari kepala leher.
O Etiologi
Infeksi dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar liur, kelenjar limfa submandibula Kuman: campuran aerob & anaerob
O Terapi
O Antibiotik dosis tinggi terhadap kuman
aerob dan anaerob secara parenteral O Evakuasi abses : abses yg dangkal/terlokalisasi dalam anastesi lokal Abses yg dalam dan luas eksplorasi dalam narkosis O Pasien dirawat inap 1-2 hari sampai gejala dan tanda infeksi mereda
Angina Ludovici
O Infeksi ruang submandibula berupa selulitis dengan tanda
khas: pembengkakan seluruh ruang submandibula tidak membentuk abses keras pada perabaan submandibula.
O Etiologi :
Infeksi kuman aerob dan anaerob yang berasal dari gigi atau dasar mulut.
Diagnosis
O
Terapi
Antibiotik dosis tinggi spektrum luas secara parenteral Lakukan eksplorasi yang dilakukan untuk tujuan dekompresi (mengurangi ketegangan) Evakuasi pus atau jaringan nekrosis Insisi di garis tengah secara horizontal setinggi os hioid (3-4 jari dibawah mandibula) Lakukan pengobatan terhadap sumber infeksi untuk mencegah kekambuhan Pasien dirawat inap sampai infeksi mereda.
Komplikasi
Sumbatan jalan napas Penjalaran abses ke ruang leher dalam lain dan mediastinum Sepsis
Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. {Ali 'Imran : 66}