You are on page 1of 37

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI DENGAN BBLR

23/08/2011

STIKes CIREBON

Definisi
BBL yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran < 2500 gr (s.d 2499 gr) WHO mengganti istilah prematur baby dengan Low birth weight baby (BBLR) karena tidak semua bayi dg BB kurang saat lahir adalah prematur

23/08/2011

KLASIFIKASI
1. Prematuritas murni Masa kehamilan kurang dari 37 mg dengan BB sesuai umur kehamilan 2. Dismatur Bayi yang beratnya kurang dari semestinya menurut masa kehamilannya(KMK) / Small for Gestasional Age (SGA)
23/08/2011 3

Penggolongan derajat prematuritas bayi


1. Bayi yang sangat prematur (extremly prematur) . 24 30 mg gestasi . Masa gestasi 24-27 mg masih sukar hidup terutama dinegara yang blm maju. . Masa gestasi 28-30 mg mgk dapat hidup dengan perawatan intensif yang memerlukan alat-alat canggih untuk mencapai hasil yang4 23/08/2011 optimum

. BB 500-1400 gram . 0,8% seluruh kelahiran hidup . Hampir seluruh kematian neonatal dan defisit neurologis tidak disebabkan oleh defek atau trauma lahir . Penampilan: kecil, tidak memiliki lemak, kulit sangat tipis

23/08/2011

2. Bayi dg derajat prematur sedang (moderatly prematur) . Gestasi 31-36 mg . Kesanggupan hidup jauh lebih baik dari yang pertama . Gejala sisa yang dihadapi kemudian hari ringan bila pengelolaan bayi intensif . BB >1500 gram 2500 gram . 6%-7% seluruh kelahiran hidup . Penampilan: kulit tipis, lipatan pada kaki lebih sedikit, banyak rambut halus, genetalia kurang berkembang
23/08/2011 6

3. Borderline prematur . Masa gestasi 37mg . Mempunyai sifat prematur dan matur . Biasanya berat seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur . Kadang timbul problem yang dialami seperti bayi prematur seperti sindroma gawat napas, hiperbilirubinemia, refleks isap lemah . Perlu penanganan lebih seksama
23/08/2011 7

Prosentase Kematian
Gestasi kurang dari 24 mg : umumnya meninggal Gestasi 27-28 minggu: survive 50% Gestasi 29 minggu: survive 80% Gestasi 30 minggu: survive 85%

23/08/2011

Penyebab bayi lahir prematur


1. Faktor ibu a. Penyakit : toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, DM, infeksi akut dll b. Usia: ibu kurang dari 20 th dan pada multigravida dengan jarak kelahiran terlalu dekat c. Sosial ekonomi: gizi kurang dan antenatal yang kurang
23/08/2011 9

2. Faktor janin a. Hidramnion b. Kehamilan ganda

23/08/2011

10

Penyebab bayi lahir dismatur


1. Faktor ibu a. Hipertensi dan penyakit ginjal kronis b. Ibu DM berat c. Hipoksia ibu ( penyakit paru kronis, hemoglobinopati, tinggal dipegunungan) d. Gizi buruk e. Drug abuse f. Alkoholik
23/08/2011

11

2. Faktor uterus dan plasenta: kelainan pembuluh darah, insersi tali pusat yang tidak normal, sebagian plasenta lepas, infark plasenta dll 3. Faktor janin: kehamilan ganda, kelainan kromosom, infeksi dalam kandungan (TORCH) 4. Faktor sosek

23/08/2011

12

MANIFESTASI KLINIS
Umur kehamilan kurang dari 37 mg BB kurang dari 2500 gr Panjang badan 46 cm Rambut lanugo masih banyak LK < 33 cm LD < 30 cm Jaringan lemak subkutan tipis dan kurang Tonus otot lemah Fungsi saraf kurang atau belum berkembang Jaringan kelenjar mamae masih kurang
23/08/2011 13

Masalah pada bayi BBLR


Fungsi pernapasan Kesulitan dalam fungsi pernafasan akibat imaturitas organ pernapasan: . Jumlah alveoli fungsonal << . Defisiensi kadar surfaktan . Otot pernapasan masih lemah dan tulang iga cenderung mudah melengkung (pliable thorak) . Kapiler dalam paru tidak matur dan mudah rusak . Pernapasan periodik (periodik breathing) . Apneu akibat belum matur pusat pernapasan di medulla
23/08/2011 14

Fungsi Kardiovaskuler
Penurunan tekanan darah Pengisian kapiler lambat Gawat napas berlanjut walaupun telah diberikan ventilasi dan oksigenasi

23/08/2011

15

Thermoregulasi
Bayi prematur cenderung rentan terhadap ketidakstabilan suhu karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh akibat penguapan yang bertambah yang dipengaruhi oleh faktor2: . Luasnya area permukaan terhadap BB . Lemak subkutan yang minimal . Cadangan lemak coklat (Brown fat) kurang . Respon menggigil kurang (kontrol refleks pada kulit kapiler) . Otot yang tidak aktif . Pengaturan suhu di hipothalamus belum matur
23/08/2011

16

Masalah Nutrisi
Bayi prematur kesulitan mempertahan asupan nutrisi yang adekwat dan metabolisme yang lemah. . Reflek hisap lemah . Reflek menelan lemah . Reflek gag lemah atau tidak ada . Kapasitas perut kecil . Otot abdomen kecil . Kemampuan mencerna protein dan absorbsi makanan menurun akibat tidak maturnya sistem enzim
23/08/2011 17

Fungsi sistem urinaria


Ginjal belum adekwat mengekskresi metabolit dan obat-obatan Keseimbangan asam basa,cairan dan elektrolit < Kemampuan mengkonsentrasi urine <

23/08/2011

18

Fungsi sistem Hematologi


Kecenderungan terjadi perdarahan akibat kadar protrombin plasma rendah Perkembangan sel darah merah lambat Hemolisis yang cenderung meningkat Kapiler darah rentan pecah Resiko terjadi hiperbilirubin >>

23/08/2011

19

Fungsi sistem saraf pusat


Trauma lahir dan kerusakan struktur yang belum matur Perdarahan intraventrikular akibat bayi prematur sering menderita apnea, asfiksia dan RDS shg bayi mjd hipoksia dan hiperkapnia

23/08/2011

20

Sistem Pertahanan tubuh


Peningkatan infeksi : Akibat cadangan imunoglobulin maternal menurun kemampuan membentuk antibodi belum matur Sistem pertahanan dari integumen kurang (kulit masih tipis dan kapiler rentan)
23/08/2011 21

Masalah Keperawatan
Jalan Napas tidak efektif Pertukaran gas tidak efektif Thermoregulasi tidak efektif Keseimbangan cairan dan elektrolit Gangguan pemenuhan nutrisi Resiko infeksi Ansietas : kurang pengetahuan orang tua
23/08/2011 22

PENGKAJIAN
A. Riwayat Maternal Umur ibu dalam resiko kehamilan ( < 16 thn atau > 35 thn) Kehamilan ganda ( gemeli) Status ekonomi rendah, malnutrisi dan ANC kurang Adanya riwayat kelahiran prematur sebelumnya

23/08/2011

23

Infeksi: TORCH, penyakit kelamin dll Kondisi kehamilan: toksemia gravidarum, KPD, plasenta previa dll Penggunaan Narkoba, alkohol, rokok B. Riwayat Kelahiran Gestasi : 24- 37 minggu BB : < 2500 gram APGAR SKORE
23/08/2011 24

C. Sistem kardiovaskuler HR : 120-160 x/menit Saat lahir mungkin terdapat murmur: indikasi adanya shunt ke kiri dan tekanan paru yang masih tinggi atau adanya atelektasis

23/08/2011

25

D. Sistem pernapasan Frekuensi: 40- 60 x/menit Pernapasan ireguler, PCH, merintih dan retraksi Ronchi (+) Cianosis Periode apneu
23/08/2011 26

E. Sistem gastrointestinal Abdomen menonjol Pengeluaran mekonium: 12-24 jam Refleks hisap lemah, koordinasi mengisap dan menelan lemah Anus: paten, jika tidak pertanda kelainan kongenital
23/08/2011 27

F. Sistem integumen Kulit: pucat, sianosis, ikterik, kutis marmorata atau kemerahan Kulit tipis, transparan, halus dan licin Verniks caseosa sedikit dengan lanugo banyak Terdapat edema umum atau lokal Kuku pendek Rambut sedikit dan halus Garis tangan sedikit dan halus

23/08/2011

28

G. Sistem muskuloskeletal Tulang rawan telinga (Cartilago ear) belum berkembang, telinga halus dan lunak Tulang kepala dan tulang rusuk lunak Reflek kurang dan letargi

23/08/2011

29

H. Sistem neurologi Gerakan dan refleks sebagian belum berkembang Mata masih menutup, bayi < 26 mg belum dapat membuka mata Suhu hipotermia tremor I. Sistem neurologi Urine keluar dalam 8 jam pertama Ginjal belum dapat mensekresi urine
23/08/2011 30

j. Sistem reproduksi Perempuan: Klitoris dan labia minora menonjol, labia mayora belum berkembang Laki2: skrotum belum berkembang, rugae sedikit dan halus, testis belum turun ke dalam skrotum K. Perilaku Tangisan lemah Tidak aktif
23/08/2011 31

Intervensi Keperawatan
. Mempertahankan jalan napas yang efektif : posisi kepala lebih tinggi, suctioning bila sekret berlebih di jalan napas. . Mempertahankan pertukaran gas efektif: Mengkaji adanya sianosis, pemberian O2 sesuai kebutuhan, Cek AGD, pemasangan alat bantu napas sesuai kebutuhan (CPAP, ventilator) . Mempertahankan thermoregulasi bayi dengan suhu 36,5-37,5: menempatkan bayi di dalam inkubator bila memungkinkan dan memberikan suhu yang tepat, mengurangi resiko terjadinya proses pelepasan panas dari tubuh bayi.
23/08/2011 32

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit: mengkaji intake dan output bayi, memberikan IVFD bila bayi belum dapat minum peroral, memberikan elektrolit yang diperlukan sesuai kebutuhan bayi Mempertahankan status nutrisi adekwat: Memberikan minum peroral bila mampu, atau pemberian minum personde atau dengan IVFD, mengkaji reflek hisap, menimbang BB tiap hari.
23/08/2011 33

Mempertahankan status kesehatan bayi, tidak terjadi infeksi: cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan, prinsip aseptik dan antiseptik tindakan, menjaga sterilitas alat dan kebersihan ruangan, menjauhkan bayi dari penularan penyakit. Ansietas tidak terjadi pada keluarga: keluarga dapat menerima kondisi bayinya, menyiapkan keluarga kemungkinan bayi meninggal, memberikan pembelajaran kepada orang tua untuk menerima dan

23/08/2011

34

dan merawat bayi prematur serta pertumbuhan dan perkembangannya, menyesuaikan lingkungan rumah untuk menerima kehadiran bayi, menyiapkan psikologis keluarga untuk menerima dan memberikan waktu lebih banyak untuk perawatan bayi

23/08/2011

35

Evaluasi yang diharapkan


1. 2. 3. 4. 5. Mempertahankan fungsi fisiologis bayi Mempertahankan fungsi nutrisi yang adekwat Tidak terjadi infeksi Tidak mengalami masalah retina Tidak menagalami masalah hematologi atau minimal 6. Tidak menderita trauma muskuluskeletal 7. Tumbuh kembang sesuai umur bayi 8. Terjadi ikatan orang tua-bayi

23/08/2011

36

WASALAM

23/08/2011

37

You might also like