You are on page 1of 10

Membaca untuk Keperluan Akademik

Andrea K. Iskandar Kepala Pusat Pengembangan Kepribadian Universitas Kristen Krida Wacana 25 Agustus 2011 Abstract Reading is one basic academic skill students need to be successful in their study. Nevertheless there has been an increasing trend that numerous students are poorly-rehearsed in reading. This has resulted in poor study results and less-than-desired involvement in classroom activities. Students cannot engage their learning experience in a lively manner since they lack the skill needed to do so. This paper is written to introduce them to a series of steps involved in selecting reading materials, making proper preparations for reading, getting the most of the reading activity itself, and finally anticipating the use of their reading resources for their further academic works by making notes and proper referential citations. In the short term, it is expected that students will be able to comprehend the complexity of reading activity and make good use of proper strategies to enhance their reading skills. In the longer term, it is desirable that they will be better equipped to develop their thinking skills and broaden their thinking horizon as they master this basic skill of reading. Daftar Isi Pendahuluan ............................................................................................................................... 1 I. Menyeleksi Literatur ............................................................................................................... 2 A. Buku .................................................................................................................................. 2 B. Jurnal Akademik ................................................................................................................ 4 II. Persiapan Membaca ............................................................................................................... 5 III. Membaca .............................................................................................................................. 6 A. Survei Klasifikasi Kegiatan Membaca .............................................................................. 6 B. Sikap Mental ...................................................................................................................... 8 C. Keterampilan Mental ......................................................................................................... 9 Bibliografi .................................................................................................................................. 9 Referensi................................................................................................................................... 10 Sanggahan dan Pembatasan Tanggung Jawab ......................................................................... 10 Catatan Revisi .......................................................................................................................... 10 Pendahuluan Membaca adalah bagian dari kegiatan sehari-hari seorang akademisi. Hal ini dapat dilihat, misalnya, dalam perhitungan yang umumnya dipahami atas beban studi mahasiswa di Indonesia yang dirumuskan dalam satuan kredit semester (SKS) dengan definisi 1 SKS sebagai: 50 menit kegiatan tatap muka, ditambah 50-100 menit kegiatan akademik terstruktur yang direncanakan oleh tenaga pengasuh mata kuliah bersangkutan (Satuan, 2011) dan 50100 menit kegiatan akademik mandiri yang antara lain mencakup membaca buku rujukan,

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

memperdalam materi, menyiapkan tugas (Satuan, 2011; bnd. Universitas Islam Negeri [UIN], 2011). Karena itu, keterampilan membaca adalah suatu hal yang mutlak perlu dimiliki agar seseorang dapat menjadi seorang akademisi yang terampil dan produktif. Dalam pemahaman awam, mungkin nampaknya pentingnya memiliki keterampilan membaca adalah sebuah keniscayaan yang tak perlu diargumenkan dan didiskusikan lagi. Namun kenyataannya, dalam praksis kehidupan kampus tidak sedikit dijumpai mahasiswamahasiswa semester akhir, bahkan alumni-alumni berbagai perguruan tinggi yang ternyata bukan saja tidak terampil membaca, tetapi bahkan tidak biasa membaca. Tentu bisa dipahami bahwa orang yang tidak biasa membaca lantas keterampilan membacanya menjadi tidak terasah. Banyak faktor bisa berkontribusi pada ketidakterampilan membaca pada diri para mahasiswa ini. Tuntutan beban studi yang terlalu rendah, tidak adanya tuntutan dari pengajar untuk mencerna dan memproduksi literatur-literatur pada tingkat intelektual yang dituntut dari seorang mahasiswa, dan metode pembelajaran yang menggunakan PowerPoint sebagai substitusi buku teks adalah sebagian dari kemungkinan-kemungkinan yang ada. Dengan memperhatikan tren perkuliahan dan perkembangan dunia tulisan kontemporer, tulisan ini hendak memaparkan keterampilan-keterampilan dasar apa yang perlu dikuasai oleh seorang mahasiswa baru agar ia terampil membaca. I. Menyeleksi Literatur Bagian pertama dari keterampilan membaca adalah keterampilan memilah dan memilih bacaan yang tepat untuk keperluan Anda. Efektivitas Anda dalam menentukan literatur yang akan Anda baca akan sangat membantu Anda untuk memiliki riset literatur yang efisien dan berhasil. Langkah pertama ini biasanya tidak Anda butuhkan jika Anda hanya mengandalkan daftar buku yang diberikan oleh dosen Anda, tetapi untuk menjadi seorang akademisi yang terampil dan produktif, ini adalah satu keterampilan dasar yang perlu Anda miliki. Di sisi lain, seorang dosen ada kalanya memberikan cukup banyak buku rujukan selain yang ia sendiri gunakan sebagai buku panduan utama dalam perkuliahannya sehingga Anda pun tetap perlu melakukan pemilahan buku untuk keperluan pembuatan tugas-tugas Anda walaupun memang, dalam kondisi yang demikian, dosen Anda sudah melakukan seleksi awal. Semakin tinggi tingkat studi Anda, semakin besar Anda akan membutuhkan keterampilan dasar yang satu ini. Dua macam literatur akan dibicarakan di sini: buku dan jurnal akademik. A. Buku Ada bagian-bagian dari sebuah buku yang penting bagi seorang pembaca akademik yang baik tetapi seringkali justru diabaikan oleh pembaca yang kurang berpengalaman, yang memandang bahwa hanya isi paparan dari sebuah bukulah yang penting. Bagian-bagian penting tersebut, berdasarkan urutan penempatannya, adalah: Sampul buku. Halaman hak cipta. Daftar isi. Kesimpulan.

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

Bibliografi dan Referensi. Berikut bagian-bagian ini akan diuraikan satu per satu, menurut tingkat kepentingannya dari perspektif seorang akademisi dalam proses pemilahan buku. 1. Sampul buku. Pada saat Anda memilah dan memilih buku untuk keperluan akademik, salah satu hal pertama yang perlu Anda perhatikan adalah edisi yang tercantum pada buku itu. Entah Anda membaca buku itu karena ditugaskan secara spesifik untuk menggunakan buku tersebut atau untuk keperluan riset Anda sendiri, Anda perlu memperhatikan apakah edisi buku yang Anda pegang itu adalah edisi yang tepat. Edisi berbeda dengan cetakan. Sebuah angka edisi menandakan bahwa isi buku itu telah diperbarui dari edisi sebelumnya. Sebuah buku yang mencapai edisi ke-12 dalam kurun waktu 20 tahun sejak edisi pertamanya terbit, misalnya, bisa dipersepsikan lebih andal dan lebih banyak dipakai dibandingkan dengan buku dengan topik yang sama tetapi baru mencapai edisi ke-2 dalam kurun waktu 10 tahun. 2. Daftar isi. Perhatikanlah daftar isi dari buku yang ada di tangan Anda. Daftar isi memberikan gambaran menyeluruh tentang struktur dan cakupan sebuah buku. Buku-buku teks yang tebal terkadang memiliki dua macam daftar isi: pertama-tama ada daftar isi ringkas yang hanya menguraikan judul bab demi bab, diikuti daftar isi rinci yang menguraikan hingga judul-judul sub-bab, bahkan sub dari sub-bab. Pada saat Anda memperhatikan daftar isi ini, tanyakan: Apakah isi buku ini sesuai dengan kebutuhan riset saya? Apakah saya perlu mendalami seluruh isi buku ini atau hanya bab-bab (atau bahkan subbab-subbab) tertentu yang perlu saya dalami? Apakah cakupan dan kedalaman buku ini sesuai dengan cakupan dan kedalaman minat riset saya? Pada saat Anda mempelajari daftar isi, Anda dapat mengetahui peran yang dapat dikontribusikan oleh buku ini: apakah sebagai sumber utama; atau salah satu rujukan sekunder; atau sebagai sumber studi kasus? Lalu, Anda juga bisa mempertimbangkan: apakah saya akan menggunakan seluruh buku ini; atau hanya bab-bab tertentu; atau malah hanya halaman-halaman tertentu? Kesimpulan-awal Anda pada saat mempelajari daftar isi akan meningkatkan efisiensi riset Anda. Menimbang dan memutuskan kontribusi sebuah buku sebelum Anda memasukkannya ke dalam bahan riset Anda akan menghemat waktu dan energi Anda daripada Anda mengumpulkan banyak sumber dan menumpuk banyak bahan di meja Anda tentunya melihat tumpukan buku itu hari demi hari bisa menjadi sumber stres tersendiri! hanya untuk mendapati bahwa ternyata Anda tidak memerlukan sebagian besar dari buku-buku itu yang sudah berkontribusi menaikkan tingkat stres Anda selama sekian hari menjadi hiasan meja Anda. Untuk menghasilkan riset yang berkualitas diperlukan banyak energi dan juga konsentrasi yang baik, maka seorang akademisi yang efektif tahu kapan dan bagaimana ia mengalokasikan energi dan kapasitas mentalnya. Mencermati daftar isi sebuah buku dalam

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

proses pemilahannya akan sangat membantu Anda untuk melakukan asesmen yang cepat dan ringkas. 3. Kesimpulan. Jika berdasarkan pemahaman Anda terhadap daftar isi Anda memutuskan hanya ada bagianbagian tertentu dari buku tersebut yang berguna bagi riset Anda, langsunglah buka halamanhalaman tersebut dan konfirmasikan kesimpulan-awal Anda tersebut. Namun, jika Anda memutuskan bahwa seluruh buku tersebut berguna bagi riset Anda, bukalah bagian kesimpulan. Pelajari kesimpulannya dan tanyakan: Apakah kesimpulan ini sesuai dengan kebutuhan riset saya? Dengan kesimpulan semacam ini, bagaimana buku ini akan berkontribusi terhadap riset saya? Apakah kesimpulan ini mendukung atau justru bertentangan dengan hipotesis awal saya? (Jika riset Anda mempunyai hipotesis.) Singkatnya, yang Anda lakukan pada tahap ini adalah mengonfirmasikan kesimpulan-awal Anda pada poin 2 di atas seraya melakukan asesmen lebih lanjut terhadap kontribusi potensial buku tersebut terhadap tulisan Anda. Pada tahap ini seharusnya Anda sudah bisa memutuskan apakah Anda akan menggunakan buku tersebut atau tidak dan kalau ya bagaimana buku tersebut akan berkontribusi kepada riest Anda. 4. Halaman hak cipta. Seringkali dalam riset dibutuhkan buku-buku yang tidak Anda miliki sendiri. Buku-buku ini mungkin melibatkan buku dari perpustakaan atau buku pinjaman dari dosen Anda. Untuk setiap buku yang bukan milik Anda, ada baiknya Anda mempunyai fotokopi atau setidaknya salinan informasi dari halaman hak cipta buku tersebut. Anda akan sangat membutuhkan informasi tersebut untuk penulisan bibliografi dan untuk membuat rujukan yang tepat. Kelalaian dalam membuat rujukan yang sepatutnya dari sumber-sumber yang Anda gunakan dalam riset Anda dapat berakibat fatal pada kredibilitas Anda sebagai seorang akademisi (bnd. Iskandar, 2011). 5. Bibliografi dan referensi. Bibliografi berisi daftar sumber informasi dan pengetahuan yang digunakan oleh penulis dalam menghasilkan karyanya, sedangkan referensi berisi daftar sumber informasi lanjutan yang disarankan oleh penulis kepada para pembaca yang tertarik untuk lebih mendalami topik yang ditulisnya. Keduanya dapat Anda gunakan sebagai tambang informasi untuk memperluas sumber-sumber riset literatur Anda. B. Jurnal Akademik Sebuah jurnal akademik memiliki isi yang spesifik untuk bidang keilmuan tertentu. Karena itu, pada saat Anda menelaah sebuah jurnal akademik biasanya yang menjadi fokus pencarian Anda sudah sangat spesifik kepada topik tertentu yang tengah Anda riset. Ada dua hal yang perlu Anda perhatikan dalam menyusuri artikel-artikel sebuah jurnal.

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

1. Natur sebuah artikel jurnal. Jurnal adalah media komunikasi di antara komunitas ilmiah tentang perkembanganperkembangan pemikiran dan penemuan terkini dalam dunia keilmuan yang spesifik. Karena itu, artikel-artikel di dalam jurnal ilmiah biasanya dituliskan dalam bahasa yang lebih teknis karena diasumsikan bahwa pembacanya adalah bagian dari komunitas ilmiah yang spesifik tersebut dan sudah memahami konsensus-konsensus keilmuan yang ada. Kedua, artikelartikel di dalam jurnal ilmiah terutama ilmu-ilmu sosial juga acapkali berisi perdebatanperdebatan yang masih terbuka untuk berbagai penafsiran dan kesimpulan. Ketika Anda menggunakan artikel dari jurnal, yakinkanlah bahwa Anda memiliki perspektif yang cukup luas terhadap topik yang dibahas. Jika topik itu merupakan bagian dari sebuah diskusi yang masih tengah berlangsung, Anda mungkin perlu membaca beberapa artikel untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh atas topik tersebut. Berbeda dengan buku yang acapkali bisa diasumsikan sebagai sumber yang konklusif dan hampir selalu bersifat monolog, artikel jurnal lebih bersifat terbuka dan pada umumnya perlu diasumsikan sebagai bagian dari dialog yang tengah berlangsung. Catatan kaki dalam sebuah artikel jurnal akan membantu Anda memperoleh perspektif yang lebih kontekstual atas topik yang dibahas dan bahkan dapat menuntun Anda kepada sumber-sumber lain yang mungkin sekali berguna bagi riset Anda. 2. Abstrak. Abstrak adalah ringkasan isi sebuah artikel jurnal yang biasanya terdiri dari 150-250 kata (bnd. American Psychology Association [APA], 2010). Dengan membaca abstrak Anda akan dapat melakukan asesmen terhadap kesesuaian dan kememadaian sebuah artikel jurnal kepada riset yang tengah Anda lakukan. Maka, saat Anda menyusuri artikel-artikel sebuah jurnal, biasanya Anda cukup membaca abstraknya saja. Pada saat Anda membaca abstrak, hal-hal yang bisa Anda harapkan ada di dalamnya antara lain adalah: Topik yang menjadi pokok bahasan artikel tersebut. Metode yang digunakan. Alur penalaran para penelitinya. Kesimpulan dan saran yang didapatkan sebagai hasil penelitian. Kata-kata kunci penelitian. II. Persiapan Membaca Membaca adalah kegiatan fisik dan mental. Membaca secara intens untuk keperluan akademik bisa jadi sangat melelahkan, terutama secara fisik untuk mata dan (dengan mengasumsikan bahwa Anda membaca dalam posisi duduk) punggung bagian bawah. Karena itu, ada baiknya Anda memberikan perhatian pula pada kondisi fisik lingkungan tempat Anda akan membaca. Untuk menunjang dihasilkannya karya akademik yang baik dari kegiatan membaca tersebut, juga akan sangat berguna jika Anda mempersiapkan terlebih dulu berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan membaca yang akan Anda lakukan.

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK Dari sisi lingkungan fisik, beberapa hal yang perlu diperhatikan setidaknya adalah: Ergonomi kursi dan meja. Pencahayaan yang memadai dan juga tidak berlebihan. Potensi gangguan-gangguan pada konsentrasi (suara, siaran TV, koneksi Internet, dsb.)

Selain itu, Anda mungkin juga akan membutuhkan: Alat tulis, termasuk stabilo untuk membuat catatan dan menandai bagian-bagian penting dalam tulisan yang akan Anda baca. Kertas Post-it untuk membuat catatan, terutama jika literatur-cetak yang Anda akan baca bukan milik Anda. Kertas untuk membuat daftar rujukan yang Anda butuhkan, terutama untuk membuat rujukan dan bibliografi di dalam tulisan Anda kelak. III. Membaca A. Survei Klasifikasi Kegiatan Membaca MacLeod (n.d.) dalam tulisannya mengenai berbagai cara membaca secara umum mengutip Douglas Brown (1994) bahwa ada beberapa jenis kegiatan membaca sebagai berikut: 1. Bersuara 2. Dalam hati 2.1 Intensif 2.1.1 Untuk keperluan linguistik (memahami struktur, penalaran, dsb.) 2.1.2 Untuk memahami isi tulisannya 2.2 Ekstensif 2.2.1 Skimming 2.2.2 Scanning 2.2.3 Global Membaca untuk keperluan akademik pada umumnya dilakukan dalam hati, tidak dengan bersuara. Karena itu klasifikasi pertama akan diabaikan, sedangkan untuk klasifikasi kedua, McLeod menjelaskannya sebagai berikut (cetak tebal dan miring dari sumbernya):
Within the category of silent reading, one encounters intensive and extensive reading. Intensive reading is used to teach or practice specific reading strategies or skills. The text is treated as an end in itself. Extensive reading on the other hand, involves reading of large quantities of material, directly and fluently. It is treated as a means to an end. It may include reading reading simply for pleasure or reading technical, scientific or professional material. This later type of text, more academic, may involve two specific types of reading, scanning for key details or skimming for the essential meaning. A relatively quick and efficient read, either on its own or after scanning or skimming, will give a global or general meaning.

Sementara itu Woodhouse (2000), berbicara mengenai membaca karya-karya filsafat, memaparkan dua macam kegiatan membaca: 1. Membaca untuk memahami 1.1 Membentuk gambaran awal

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK 1.2 Menerapkan prinsip murah hati 1.3 Membaca secara aktif 1.4 Mengaitkan bacaan dengan ide-ide yang relevan 2. Membaca secara kritis

Dengan pendekatan yang berbeda kepada dua jenis literatur yang berbeda pula, dari pandangan-pandangan McLeod (n.d.) dan Woodhouse (2000) tersebut dapat dibentuk sebuah spektrum pendekatan cara membaca yang kini akan dipaparkan lebih jauh. Hingga sejauh ini Anda sudah siap dengan bahan-bahan yang akan Anda baca dan Anda juga sudah memahami berbagai jenis kegiatan yang disebut sebagai membaca. Anda sudah siap untuk melakukan kegiatan membaca itu sendiri. Hal pertama yang perlu Anda ingatkan kepada diri Anda sendiri adalah: Apa tujuan saya membaca ini? Walaupun mungkin terdengar terlalu sederhana, tetapi ada saja orang-orang yang tidak menyadari bahwa ketika kita membaca sebuah buku kita tidak diwajibkan untuk membaca setiap kata pada buku itu; kita juga tidak diwajibkan untuk membaca setiap paragraf di dalamnya; bahkan tidak perlu setiap bab juga kita baca. Itu dilakukan saat orang membaca novel atau komik. Tetapi tidak saat membaca untuk keperluan akademik. Dari pemaparan di atas, setidaknya kita bisa mengemukakan beberapa tujuan membaca sebagai berikut: Membaca untuk memahami struktur tulisan. Membaca untuk memahami isi tulisan. Membaca untuk mengkritisi isi tulisan. Ketiganya adalah tujuan yang seringkali dijumpai dalam tugas-tugas akademik seorang pelajar. Dengan tujuan yang berbeda, diperlukan sikap mental dan peralatan mental yang berbeda pula. Karena itu, penting bagi Anda untuk memahami dan berfokus pada tujuan Anda sejak awal mula Anda mulai membaca. 1. Membaca untuk memahami struktur tulisan. Jika Anda membaca untuk memahami struktur tulisan, Anda perlu memfokukan perhatian Anda pada kata-kata penghubung (karena, jika, maka, karena itu, sehingga, dengan demikian, dsb.) yang membantu Anda memetakan hubungan antara bagian-bagian di dalam kalimat tulisan Anda. Kata-kata penghubung ini serupa dengan sendi-sendi pada tubuh dengan memahami sendi-sendi itu Anda akan memahami seberapa jauh bagian tubuh yang terikat padanya bisa berputar, ke arah mana ia bisa berputar dan fungsi apa yang bisa dilakukannya. Demikian pula dengan memahami penggunaan kata-kata sambung itu Anda akan sangat terbantu memahami struktur sebuah tulisan tanpa harus membaca tulisan itu secara mendetail, kata demi kata. 2. Membaca untuk memahami isi tulisan. Ini adalah jenis kegiatan membaca yang dilakukan untuk memperkenalkan diri kepada suatu pengetahuan yang baru. Pembaca akan membuka dirinya kepada suatu perspektif dan khazanah yang baru yang tidak terlalu dikenalnya sebelumnya. Dengan tujuan seperti ini,

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

biasanya pembaca membaca seluruh tulisan dengan kesiapan mengakomodasi pengetahuan baru ini di dalam pikirannya. Di sinilah metode skimming biasanya digunakan. 3. Membaca untuk mengkritisi isi tulisan. Kontras dengan membaca untuk memahami isi tulisan, pada kegiatan ini pembaca melakukan asesmen terhadap isi tulisan dan melakukan penilaian. Maka, ia pun harus siap juga dengan pikirannya sendiri. Sulit memberikan penilaian kecuali sang penilai memahami dengan jelas posisinya, bias-bias yang membatasinya, serta penggaris yang akan dipakainya untuk membuat penilaian. Maka seorang pembaca yang hendak mengkritisi isi sebuah tulisan pertama-tama perlu kritis dulu terhadap pemikirannya sendiri sebelum ia bisa menghasilkan sebuah kritik yang baik. Pada kegiatan membaca ini, seorang pembaca biasanya perlu mendalami isi tulisan secara lebih mendetail daripada kedua jenis kegiatan membaca yang dipaparkan terlebih dulu di atas. Kini kita tiba pada sikap mental dan peralatan mental yang perlu disiapkan untuk menjadi seorang pembaca akademik yang terampil dan produktif. Kedua pokok penting ini akan membentuk bagian-bagian berikut. B. Sikap Mental Pendekatan yang dilakukan saat memulai membaca sebuah tulisan serupa dengan pada proses pemilihannya. Jangan langsung menerjunkan diri dan membacanya dari sampul ke sampul. Biasanya Anda tidak akan punya waktu yang cukup berlimpah untuk melakukan itu. Bayangkanlah diri Anda sedang mengamati satu area yang luas dari sebuah helikopter. Kembali ingatkan diri Anda bagian mana yang Anda ingin pelajari lebih dalam pada saat Anda memilih literatur ini, lalu turunlah dari helikopter itu dan jelajahi daerah-daerah itu satu per satu. Dengan demikian proses riset Anda akan lebih efisien. Selanjutnya, siapkan diri Anda untuk diperkaya dengan pandangan-pandangan sang penulis. Anda tidak bisa mengharapkan bahwa pandangan penulis sepenuhnya sejalan dengan pandangan Anda kalaupun ya, Anda tetap harus bisa mempertanggungjawabkan kenapa pandangan Anda sejalan. Tetapi, pada saat Anda menemukan diri Anda tidak setuju dengan pandangan penulis, Anda perlu memiliki semacam praduga tak bersalah. Tanyakan: Bagaimana mungkin orang sepandai penulis ini mempunyai pandangan yang demikian aneh dan konyol? Sebelum Anda mengajukan argumen-argumen Anda untuk menentang pendapatnya, cobalah sebaik mungkin dengan sekuat pikiran Anda untuk memahami pendapatnya dan berdiri pada posisinya (bnd. Covey, 2004). Woodhouse (2000, h. 140) mengatakannya demikian (cetak miring ditambahkan):
Ketika kita berhadapan dengan bagian-bagian tulisan yang sulit dimengerti, sangat mudahlah untuk menyimpulkan bahwa si penulis salah, bodoh, dan sebagainya. Sikap adil dan bijaksana menuntut Anda agar menunda kekritisan Anda sampai nanti. Karena pada tahap ini Anda terutama ingin memahami, maka dalam hal muncul keraguan, Anda perlu menyediakan posisi yang menguntungkan bagi si penulis. Jika sekarang Anda menyediakan posisi yang menguntungkan bagi si penulis, maka kritik Anda nantinya jauh lebih kuat karena telah didasarkan pada kemungkinan interpretasi terbaik atas teks si penulis.

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

C. Keterampilan Mental Setidaknya skimming dan scanning adalah dua keterampilan dasar yang perlu Anda kuasai. Secara singkatnya, sebagaimana dipaparkan McLeod (n.d.) dalam kutipan di atas, skimming adalah membaca cepat untuk mendapatkan gambaran menyeluruh atas sebuah naskah sedangkan scanning adalah membaca cepat untuk menemukan pokok-pokok pikiran atau ideide tertentu di dalam naskah. Skimming serupa dengan mengamati hutan dari helikopter yang dipaparkan di atas, sedangkan scanning lebih menyerupai tindakan tim SAR dalam mencari korban sebuah kecelakaan. Selain keduanya, keterampilan lain yang penting Anda miliki adalah kemampuan mengenali kata-kata kunci dalam sebuah naskah, bab, paragraf maupun kalimat untuk menemukan pesan utama dalam sebuah tulisan. Dengan demikian, ketika Anda mengulas maupun menanggapi tulisan tersebut, Anda menanggapi pesan-pesan utamanya dan bukan pesan-pesan yang periferal belaka sifatnya. Penguasaan atas keterampilan ini akan menentukan seberapa efektif karya Anda sebagai seorang akademisi. IV. Penutup Pada akhirnya dapat dipahami bahwa kegiatan membaca bukanlah sekedar memindai serangkaian aksara tetapi melibatkan kegiatan mental dan fisik yang berawal dari proses pemilihan sumber-sumber bacaan, pengondisian ruang dan diri, kegiatan membaca itu sendiri, hingga akuntabilitas yang kelak perlu ditunjukkan ketika hasil bacaan itu dikontribusikan ke dalam pemikiran sang pembaca ke dalam sebuah karya yang baru. Karena itu, untuk menjadi pembaca yang terampil dibutuhkan penguasaan sejumlah teknik yang telah dipaparkan di atas serta proses pembiasaan. Setelah membaca tulisan ini, diharapkan Anda mulai melihat membaca sebagai sebuah keterampilan yang tidak remeh, tetapi membutuhkan strategi, perencanaan dan kematangan proses berpikir. Di dalam proses perkuliahan yang Anda akan hadapi Anda akan dituntut untuk mengembangkan keterampilan berpikir Anda dan itu artinya Anda ditantang untuk mengembangkan keahlian akademik Anda, termasuk di antaranya membaca dan menulis. Bibliografi American Psychological Association. (2010). Publication manual of the american psychological association (6th ed.). Washington, DC: Author. Covey, S.R. (2004). The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in personal change. New York, NY: Free Press. Iskandar, A.K. (2011, August 22). Pedoman penulisan karya ilmiah. Retrieved from http:// www.scribd.com/doc/62967498/Pedoman-Penulisan-Karya-Ilmiah-1-01 MacLeod, M. (n.d.). Types of reading. Retrieved from http://fis.ucalgary.ca/Brian/611/ readingtype.html Satuan kredit semester. (2011, July 20). In Wikipedia, the Free Encyclopedia. Retrieved 09:43, August 24, 2011 from http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_kredit_semester Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. (2011, August 24). Sistem kredit semester. Retrieved from http://www.uinjkt.ac.id/index.php/akademia/sistem-kredit-semester.html

MEMBACA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK

10

Woodhouse, M.B. (2000). Berfilsafat: Sebuah langkah awal (A.N. Permata & P.H. Hadi, Trans.). Yogyakarta: Penerbit Kanisius. (Translated from A preface to philosophy [3rd ed.], 1994, Belmont: Wadsworth) Referensi Dehaene, S. (2009). Reading in the brain: The science and evolution of a human invention. New York, NY: Viking. Reading (process). (2011, August 15). In Wikipedia, the Free Encyclopedia. Retrieved 14:10, August 24, 2011 from http://en.wikipedia.org/wiki/Reading_(process)
Sanggahan dan Pembatasan Tanggung Jawab Tulisan ini dibuat sebagai pedoman untuk penggunaan internal oleh mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) dan berlaku untuk semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah pada PPK Ukrida. Fakultas, program studi dan dosen Ukrida dipersilakan untuk menggunakan pedoman ini untuk keperluan perkuliahan di Ukrida. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hal-hal yang tertuang di dalam tulisan ini serta masukan dan saran perbaikan, Anda dipersilakan menghubungi ppk@ukrida.ac.id. Jika Anda adalah mahasiswa yang mendapatkan dokumen ini dari dosen Anda untuk keperluan perkuliahan, silakan hubungi dosen Anda. Catatan Revisi Edisi ini adalah edisi 1.00, diterbitkan pada 25 Agustus 2011.

You might also like