You are on page 1of 13

Pengantar ilmu sosial materi 1

Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah Kesadaran yang membekas dalam pikiran manusia berdasarkan hasil pengalaman dan penggunaan panca indera. Panca indera : Mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.

Sumber Pengetahuan Tidak tahu ----> tahu, di dapat melalui: 1.Wahyu 2.Ilham 3.Mimpi 4.Menggunakan logika 5.Melakukan proses analisis 6.Empiris/pengalaman Sumber Belajar : Macam-macam sumber belajar yaitu : 1. Pesan 2. Orang 3. Bahan 4. Alat 5. Teknik 6. Latar/lingkungan. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan adalah Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan metodologis berdasarkan hasil pemikiran yang kritis dan teruji kebenarannya. Menurut Moch. Hatta, Ilmu Pengetahuan terbagi menjadi 3, yaitu: 1. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Ilmu Pengetahuan Sosial, dan 3. Ilmu Pengetahuan Budaya

Tiga cabang ilmu pengetahuan berdasarkan Filsafat :


Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah), tdd : Fisika, kimia, astronomi, biologi, dll. Social Sciences ( Ilmu-ilmu Sosial), tdd : sosiologi, ekonomi, geografi, sejarah, psikologi, dll. Humanities (ilmu-ilmu Budaya), tdd : bahasa, agama, kesusasteraan, kesenian, dll.

Teori Kebenaran 1.Teori Korespondensi (the corespondence theory of truth). 2.Teori Konsistensi (the consistence theory of truth). 3.Teori Pragmatis (the pragmatic theory of truth) 4.Agama sebagai teori kebenaran Macam-macam kebutuhan Manusia : 1.Kebutuhan Jasmani (Fhisical needs) 2.Kebutuhan rohani (Psycological needs) 3.Kebutuhan Biologis/Seksual (sexual needs) 4.Kebutuhan Sosial (social needs)

Kebutuhan Jasmani adalah Kebutuhan material yang berguna bagi pengembangan raga dan untuk kelangsungan hidup. Misalnya: makanan, minuman, perumahan, pakaian, oksigen, serta olahraga. Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan immaterial yang berguna bagi pengembangan jiwa, intelektual, dan ketakwaan kepada Tuhan. Misalnya: pendidikan, pelatihan, hiburan, kesenian, serta keagamaan. Kebutuhan biologis/seksual adalah kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi. Kebutuhan ini berupa penyaluran kebutuhan seksual setelah melalui proses perkawinan/pernikahan. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang berguna dalam beraktivitas sebagai anggota masyarakat. Contohnya: kegiatan bersama, berinteraksi, keteraturan soaial, kontrol sosial.

Pengertian Sosial 1.Sosial sebagai sifat manusia yang suka melakukan kebaikan terhadap sesamanya. 2.Sosial sebagai kelompok orang dalam pengertian masyarakat (society) atau komunitas (community). Peranan Ilmu Sosial 1.Untuk mengetahui dan mengkaji masalah-masalah yang ada pada masyarakat. 2.Untuk menemukan solusi dari berbagai masalah dan penyimpangan-penyimpangan sosial dengan menggunakan teori-teori tertentu. Cabang ilmu sosial diantaranya: 1. sosiologi 2. ekonomi 3. Psikologi 4. Politik 5. Pendidikan 6. Sejarah 7. Geografi, dsb

Pengantar ilmu sosial (materi ke 2)


Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial Menurut Craib (Zaini Hasan, 1996) IS adalah pengetahuan yang terorganasasi mengenai manusia dengan lingkungan / masyarakat sekelilingnya. Adapun ciri-ciri ilmu sosial (IS) diantaranya : 1. Merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji hubungan-hubungan antara manusia. 2. Bersipat valid dan dapat diteliti. 3. Teori serta konsepnya diperoleh dari kajian ilmiah dengan tahapan : menemukan masalah/peranyaan, hipotesis, pengumpulan data, analisis data. 4. Kesimpulan dapat digunakan segeneralisasi untuk mendapat teori, konsep, hukum maupun dalil dalam pengetahuan sosial. A. Geografi, karakteristiknya : 1. Mengklasifikasi karakteristik-karakteristik wilayah yang di kaji dan interahsi manusia kebudayaan dan lingkungan alamnya. 2. Terdapat 5 pendekatan dalam study geografi:

Physical geografi ( geografi fisik) Kewilayahan (regional) study geografi yangyang memadukan gejala-gejala fisikal dan kultural sehingga menampilkan tempat-tempat yang bervariasi dengan karakteristik yang berbeda-beda Spasial / keruangan adalah fokos pada lokasi tempat-tempat hubungan antar tempat, distribusi, dan penataan desa / kota, penyebaran penduduk dll. Cultural geography (geografi budaya) fokus studynya terhadap cara-cara manusia mengelola sumber daya alam dan lingkungan. Historical geography, fokus studynya pada perubahan-perubahan dalam ruang dan waktu yang melibatkan aspek fisik regional, kultural dll.

B. Sejarah, karakteristiknya: 1. Memadukan IIS dan humaniora yang memberikan wawasan yang integratif dan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode waktu 2. Kajian yang mengandung dan sering terdapat waktu yang menunjukan adanya garis kronologis yang hilang / terputus adalah adanya peristiwa lampau yang teramati dan harus di kaji se-non empirik dengan cara menggunakan petunjuk-petunjuk non catatan berupa benda-benda yang dapat di manfaatkan para ahli sejarah C. Antropologi, karakteristiknya

1. Berkenaan dengan nilai-nilai sruktural sosial, teknol 2. Kepercayaan-kepercayaan ekspresi-ekspresi estika, spiritual dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih 3. Objek kajian formalnya adalah kebudayaan. Kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya, cipta, karsa dan rasa manusia - Karya adalah keterampilan seluruh organ tersebut - Cipta adalah proses yang menggunakan daya berfikir dan nalar - Karsa adalah kehendak / keinginan - Rasa adalah kemampuan panca indra dan hati D. Sosiologi dan psikologi sosial, karakteristiknya merupakan Ilmu tentang prilaku manusia dalam kelompok masyarakat berkenaan dengan peran institusi / lembaga proses interaksi dan kontrol sosial. E. Ilmu politik dan ilmu ekonomi 1. Tantang kebijakan yang dikhususkan dan di fokuskan pada aktivitas-aktivas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan, 2. Materi ke-2 disiplin Ilmu tersebut merekrut berbagai aspek berdasar referensi sejarah geografi, sosiologi, psikologi dan antropologi.

Pengantar ilmu sosial (materi ke 3)


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL A. Keharusan Manusia hidup BerkelompokCara yang sangat mudah untuk memahami mengapa manusia harus hidup berkelompok adalah membandingkan antara anak manusia dengan anak hewan pada waktu lahir dan beberapa waktu sesudahnya. Hewan yang terlahir, kemudian hidup tanpa bantuan dan perlindungan induknya tetap dapat hidup dan setelah dewasa mereka akan hidup dengan cara yang sama dengan jenisnya masingmasing. Misal: anak ayam yang baru menetas ditinggal induknya, sampai besar ia akan tetap hidup sebagaimana seekor ayam. Berbeda dengan manusia, ia tak akan dapat hidup terus tanpa ada manusia lainnya. Ia tak akan hidup sebagai manusia, jika tidak dirawat oleh manusia. Misal: Manusia yang dirawat Kera, maka ia akan hidup seperti kera, bukan seperti manusia. Pembeda lainnya antara manusia dengan hewan adalah kemampuan biologis manusia yang dianggap kurang dibanding hewan. Manusia tidak dapat berenang selincah ikan, berlari secepat ceetah atau kuda, memburu mangsa secepat harimau, dan berayun melompat sepandai kera. Di balik kekurangan tersebut, manusia dianugerahi kelebihan berupa kemampuan mental dan fisik yang lebih fleksibel. Kemampuan mental yang bersumber dari akal dan nurani, merupakan

modal berharga yang digunakan untuk mengendalikan gerakan-gerakan anggota badan, sehingga kemampuan fisiknya menjadi beragam dan fleksibel. B. Manusia Berbudaya Kemampuan fisik dan kemampuan mental manusia membentuk apa yang disebut Kebudayaan. Manusia hidup berbudaya. Manusia hidup dengan cara yang ditempuh oleh sesamanya sesuai dengan kebudayaan yang telah mereka kembangkan. Manusia tidak selalu harus menemukan/menciptakan sendiri satu persatu dalam hidupnya, tetapi cukup mempelajarinya dari manusia lainnya. Kemampuan manusia untuk mengakumulasikan pengetahuan hasil belajar dari sesamanya, dapat mendorong terciptanya temuan unsur-unsur budaya yang baru yang dapat memperbaiki dan melengkapi unsur kebudayaan yang telah ada. Menurut Selo Soemarjan, Kebudayaan Adalah keseluruhan hasil cipta, rasa, karya dan karsa manusia. Adapun hal tersebut mengandung pengertian: - Cipta adalah proses yang menggunakan daya fikir dan nalar. - Rasa adalah kemampuan panca indera dan hati. - Karya adalah hasil keterampilan seluruh tubuh. - Karsa adalah kehendak atau kemauan. Terdapat unsur-unsur yang bersifat universal di dalam setiap kebudayaan, seperti yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, yaitu: 1. Sistem religi dan upacara keagamaan. 2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan. 3. Sistem pengetahuan 4. Bahasa 5. Kesenian 6. Sistem matapencaharian 7. Sistem teknologi dan peralatan C. Manusia Gregarius Selain sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai gregariousness yaitu naluri untuk selalu hidup bersama dengan orang lain. Jadi, manusia dalam hidupnya selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini dapat menimbulkan reaksi yang menyebabkan tindakan seseorang makin bertambah. Manusia bereaksi cenderung sesuai dengan apa yang dilakukan/tindakan orang lain. Misal reaksi berupa pujian terhadap peserta didik yang pintar. Pujian ini akan membuat peserta didik ini semakin termotivasi untuk lebih maju lagi. Sejak lahir, manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok dalam hidupnya, yaitu: (1) keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (masyarakat), dan (2) keinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Kedua hal tersebut menuntut manusia dapat beradaptasi dengan menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. D. Kelompok SosialManusia sebagai individu hidup dalam kelompoknya, yang disebut masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok sosial yang didalamnya terdapat sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang satu sama lain memiliki fungsi dan saling melengkapi. Masyarakat sebagai kelompok sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - Ada sekelompok manusia yang hidup bersama

- Terjadi interaksi antar anggota kelompok tersebut dalam jangka waktu relatif lama. - Setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan. - Bersama membangun suatu kebudayaan yang membuat keteraturan dalam kehidupan bersama. E. Interaksi Sosial Seseorang yang hidup ditengah masyarakat, haruslah berhubungan dengan sesamanya. Proses terjadinya hubungan yang bersifat dinamis (timbal balik) antara manusia baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok, di sebut Interaksi sosial. Adapun faktor dasar yang mendorong terjadinya interaksi sosial adalah : imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Interaksi sosial dapat terjadi dengan syarat adanya : (1) kontak sosial/ social contact, (2) komunikasi sosial/social comunication. Dalam kehidupan bermasyarakat , interaksi sosial dapat dijumpai dalam bentuk-bentuk: 1. Kerjasama ( coorporation). 2. Kompetisi (competition). 3. Konflik/pertentangan (conflict). 4. Akomodasi (accomodation). Interaksi sosial penting untuk mewujudkan integrasi atau satu kesatuan dalam suatu masyarakat. Intergrasi suatu masyarakat terwujud berdasarkan pada general agreements, yaitu kesepakatan atau kesepahaman bersama terhadap keberadaan nilai-nilai sosial tertentu. General agreement memiliki kekuatan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan diantara para anggota masyarakat yang bersangkutan. Perbedaan pendapat dan kepentingan antar anggota masyarakat, dapat menyebabkan konflik sosial. Adapun cara penyelesaian konflik dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara: 1. Konsiliasi, yaitu penanganan konflik melalui lembaga-lembaga sebagai wadah untuk melakukan diskusi dan mengambil keputusan diantara pihak-pihak yang bertentangan. 2. Mediasi, yaitu penanganan konflik, dimana kedua belah pihakyang bersangkutan bersepakat menunjuk pihak ketiga untuk memberikan pandangan dan nasehat mengenai penyelesaian konflik secara baik. 3. Perwasitan/arbitrasi, yaitu penyelesaian konflik, dimana kedua belah pihak terpaksa menerima keputusan-keputusan dari pihak ketiga. Adapun pengendalian atau kontrol atau pengawasan sosial terhadap konflik dalam masyarakat, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini: 1. Persuasif, adalah pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan. Bisa dilakukan dengan cara pengarahan, bimbingan, nasehat, serta ajakan. Hal ini bersifat Preventif, artinya usaha yang dilakukan untuk mencegah konflik. 2. Coersif, adalah pengendalian sosial yang menggunakan tekanan , kekuatan fisik, bahkan dilakukan secara paksa. Hal ini bersifat Represif , artinya usaha yang dilakukan merupakan pemulihan kondisi setelah terjadinya konflik.

Pengantar ilmu sosial (materi ke 4)

KELOMPOK SOSIAL Naluri yang dimiliki manusia untuk selalu hidup bersama dengan sesamanya, mendorong terbentuknya kelompok-kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan suatu sistem, mempunyai nana dan identitas tertentu yang dimiliki bersama dan semua orang yang ada didalamnya merasakan adanya hubungan yang mengikat mereka menjadi satu dan melakukan interaksi satu dengan lainnya. Contoh kelompok sosial adalah yang disebut masyarakat. Menurut Koentjaraningrat, terdapat ciri masyarakat sebagai berikut: (a) merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul/berinteraksi, (b) mempunuai pola tingkah laku yang di ikat oleh adat istiadat yang khas, (c) mempunyai rasa kebersamaan. D ibawah ini merupakan kelompok sosial yang disebut masyarakat pedesaan/ Paguyuban (gmeinschaft) dan masyarakat perkotaan/Patembayan (gesselschaft).

A. Masyarakat Pedesaan
- adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerja sama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) di suatu daerah tertentu dengan matapencaharian mayoritas dari sektor agraris. - Memiliki ciri-ciri sbb : 1`Hubungan antar warga terjalin lebih erat dan mendalam dengan dasar kekeluargaan 2. Sebagian besar warganya bermatapencaharian di bidang agraris. 3. Relatif bersifat homogen baik dalam agama, matapencaharian, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya. 1. Cara hidup yang bersifat gotongroyong dan saling menolong. 2. Sikap mental yang religius-magis. 3. Jumlah penduduk relatif sedikit. - Ketegangan-ketegangan atau masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat pedesaan biasanya terjadi disebabkan antara lain oleh : 1. Konflik atau pertengkaran antara anggota masyarakat desa. 2. Kontraversi atau pertentangan sikap atau pendapat antara warga masyarakat.

3. Kompetisi yang pada kakikatnya merupakan sifat manusia.

B. Masyarakat Perkotaan
- adalah himpunan penduduk yang bermatapencaharian non agraris, bertempat tinggal di dalam dan di sekitar tempat kegiatan ekonomi, pemerintah, pusat kebudayaan, pendidikan dan sebagainya. - Memiliki cirri-ciri, sbb: 1. Jumlah penduduk banyak. 2. Penduduk terbanyak dan padat pada pusat kota. 3. pertambahan penduduk cepat karena banyaknya pendatang. 4. Latarbelakang penduduk heterogen, baik agama, suku bangsa, bahasa, pendidikan, matapencaharian , dan sebagainya. 5. Sifat penduduk yang materialistis dan individualis. C. Faktor-faktor yang dapat membedakan masyarakat masyarakat perkotaan, antara lain sebagai berikut : 1. Jumlah dan kepadatan penduduk 2. Lingkungan hidup. 3. Mata pencaharian. 4. Corak kehidupan sosial. 5. Mobilitas sosial. 6. Pola interaksi. 7. Solidaritas sosial. 8. Kedudukan dalam hierarki system administrasi nasional. pedesaan dan

D.

Hubungan Perkotaan

antara

Masyarakat

Pedesaan

dan

Masyarakat

1. Bersifat saling membutuhkan dalam memenuhi berbagai kebutuhan. 2. Masyarakat desa memenuhi kebutukan masyarakat kota akan bahan-bahan pangan dan tenaga kerja kasar. 3. Masyarakat kota menghasilkan barang-barang dan pelayanan jasa yang dibutuhkan masyarakat desa.

E. Urbanisasi
- Adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. - Adalah proses terjadinya masyarakat perkotaan. - Adanya sifat atau cara hidup yang menarik dan ditunjukan dengan tersedianya berbagai fasilitas hidup, merupakan masyarakat pedesaan tertarik pindah ke kota. - Proses tersebut ditandai dengan ciri-ciri sbb: 1. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota. 2. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agrarisdi sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa). 3. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota. 4. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan pada bidang ekonomi, sosial kebudayaan, dan psikologis.

1. Faktor Pendorong (push factors), diantaranya : - Timbulnya kemiskinan di daerah pedesaan.

F. Faktor-faktor penyebab terjadinya urbanisasi

- Ingin membebaskan diri dari kungkungan adat istiadat yang ketat. - Keinginan untuk menambah ilmu. - Keinginan mengembangkan kemampuan selain di bidang agraris. - Kegagalan panen. - Kurangnya berbagai sarana di desa. 2. Faktor Penarik (pull factors), diantaranya : - Anggapan di kota mudah mencari kerja. - Keinginan untuk mengangkat posisi sosial. - Di kota ada kesempatan dan prasarana untuk mengembangkan usaha di sektor non agraris. - Kota di anggap sebagai tempat untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat. - Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk mengembangkan jiwa.

G. Dampak urbanisasi bagi daerah pedesaan dan daerah perkotaan - Dampak positif > bagi daerah pedesaan dan perkotaan - Dampak negatif>

H. Usaha-usaha pencegahan urbanisasi


1). Perbaikan ekonomi pedesaan

Dilakukan baik di daerah pedesaan maupun di daerah perkotaan:

2). Perbaikan dan pembangunan berbagai sarana kebutuhan masyarakat pedesaan. 3). Pendidikan yang mengutamakan budi pekerti dan pribadi yang berakhlak tinggi dan bertanggungjawab. 4). Pembatasan jumlah pendatang pada kota-kota terutama kota yang padat penduduk.

Pengantar ilmu sosial (materi ke 5)


PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI A. Pengertian Pranata Sosial / Lembaga Kemasyarakatan (Social Institution) - adalah Sesuatu yang mengandung pengertian perihal adanya norma-norma dan peraturanperaturan tertentu. - adalah unsur-unsur yang mengatur perilaku yang mengatur masyarakat. - adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. - Wujud konkrit dari lembaga kemasyarakatan adalah association, contohnya Universitas. B. Fungsi Pranata Sosial/lembaga kemasyarakatan , diantaranya adalah : - Memberi pedoman kepada anggota masyarakat cara bertingkahlaku/bersikap dalam menghadapi masalah di dalam masyarakat. - Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan. - memberi pegangan dalam mengadakan pengendalian sosial (social control). C. Tipe-tipe lembaga Kemasyarakatan a. dari sudut perkembangannya : 1) Crescive intitutions 2) enacted institutions b. dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat 1) basic institutions

2) subsidiary institutions c. dari sudut penerimaan masyarakat : approved-socially sanctioned institutions d. dari sudut penyebarannya : 1) general institutions 2) regulative institutions e. dari sudut fungsinya : 1) operative institutions 2) restricted institutions D. Ciri umum Lembaga Kemasyarakatan : - merupakan suatu organisasi dari pola-pola pemikiran dan pola-pola perikelakuanyang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya. - suatu tingkat kekekalan tertentu. - mempunyai alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan dari lembaga kemasyarakatan. - mempunyai lambing-lambang yang khas. - mempunyai suatu tradisi atau aturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis E. Norma-norma - adalah pedoman/petunjuk/ aturan-aturan bagi tingkah laku seseorang yang berlaku di dalam suatu masyarakat. - Macam-macam norma dalam masyarakat adalah : 1) Norma Agama 2) Norma kelaziman/kebiasaan (folkways) 3) Norma kesusilaan/tata kelakuan (mores), dan 4) Norma Hukum (Rule) - Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami proses, yaitu : 1) Proses Institutionalisasi, adalah proses yang dilewati suatu norma masyarakat yang baru untuk menjadi bagian dari suatu lembaga kemasyarakatan sehingga di kenal, diakui, dihargai, dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari. 2) Proses internalisasi, yaitu proses di mana norma masyarakat tersebut sampai mendarahdaging dalam jiwa anggota masyarakat. F. Pengendalian sosial (Social control) - adalah segala sistem atau proses yang dijalankan oleh masyarakat selau disesuaikan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat. - diciptakan agar masyarakat mentaati norma yang berlaku. - Social control dapat bersifat : 1) Preventif/positif, yaitu proses dilakukan sebelum terjadi pelanggaran norma sebagai cara pencegahan. 2) Represif/degatif, yaitu proses yang dilakukan sebagai pemulihan setelah terjadinya pelanggaran norma. - Cara-cara pengendalian sosial : 1) Persuasif, dilakukan tanpa kekerasan, melalui bimbingan/ajaran/ajakan. 2) Koersif, dilakukan dengan kekuatan fisik, ditekankan pada kekerasan dan ancaman. - Wujud pengendalian sosial, berupa :

1) Keyakinan masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan. 2) Penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma. 3) Rasa malu dan takut bila menyimpang atau melanggar norma dan nilai-nilai yang berlaku. 4) Terciptanya sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi tegas bagi pelanggar. - Masalah yang berkaitan dengan social control berupa : 1) Conformity, yaitu penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat, dan 2) Deviation, yaitu penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma tersebut.

You might also like