You are on page 1of 6

Hakikat Pancasila

Anang Zubaidy Universitas Islam Indonesia 2010

Sila I: Ketuhanan Yang Maha Esa


Indonesia mengakui adanya agama. Bentuk pengakuan dan keyakinan adanya

Tuhan. Mengandung makna tauhid. Menjadi dasar yang memimpin ke jalan kebenaran, keadilan, kebaikan, kejujuran dan persaudaraan.

Sila II: Kemanusiaan yang adil dan beradab


Mengandung makna kesadaran sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Mengandung makna adanya pengakuan terhadap HAM. Mengandung hakikat manusia sebagai:
Makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial Makhluk jasmani sekaligus rohani Hak asasi berpadu dengan kewajiban asasi Adanya kebebasan yang bertanggungjawab Hak milik pribadi berfungsi sosial.

Sila III: Persatuan Indonesia


Mengandung arti adanya usaha untuk
bersatu dalam kebulatan tekad mewujudkan tujuan bersama Mengandung prinsip nasionalisme, cinta bangsa dan cinta tanah air. Simbol perekat (Bhinneka Tunggal Ika) Pengakuan atas kodrat manusia yang memiliki kecenderungan untuk bersatu (berbangsa, bersuku, bernegara).

Sila IV: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Pengembangan demokrasi Pancasila sebagai


kebutuhan kodrati manusia yang bersatu. Demokrasi Pancasila mengandung muatan:
Berpaham negara hukum Konstitusionalisme Indonesia Kedaulatan di tangan rakyat Pemerintahan yang bertanggungjawab (akuntabel) Pemerintahan berdasarkan perwakilan Sistem pemerintahan presidensiil Tidak ada dikotomi mayoritas dan minoritas

Sila V: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Keadilan sosial sejalan dengan term adil dan

beradab di sila kedua. Cita-cita adanya tatanan masyarakat yang adil (penguasa adil pada rakyat dan rakyat adil terhadap orang lain dan dirinya sendiri). Keadilan yang dicita-citakan terdiri dari:
Adil Adil Adil Adil secara ekonomi di hadapan hukum dalam kesempatan politik dalam kehidupan yang berbudaya.

You might also like