You are on page 1of 41

Penyusun

Komisi Pemberantasan Korupsi

www.kpk.go.id
Jl. Veteran III No. 2, Jakarta 10110
Indonesia
Telp. (021) 385 7579
Fax. (021) 384 6122

Jl. Ir. H. Juanda No. 36, Jakarta 10110


Indonesia
Telp. (021) 352 2546 - 50
Fax. (021) 352 2624
DAFTAR ISI Halaman
Kata Pengantar ............................................................... iv
Kode Etik Pegawai KPK ................................................. 1
Definisi .............................................................. 2
Tujuan ............................................................... 4
Nilai-Nilai Dasar Pribadi ................................................ 5
Integritas ........................................................... 7
Profesionalisme ................................................. 8
Inovasi ............................................................... 8
Transparansi ...................................................... 9
Produktivitas ...................................................... 9
Religiusitas ......................................................... 10
Kepemimpinan ................................................... 10
Kewajiban Pegawai ........................................................ 11
Sikap dan Perilaku ............................................ 12
Kepatuhan ........................................................ 13
Kerahasiaan ....................................................... 14
Komitmen dan Loyalitas.....................................15
Konsisten .......................................................... 16
Memiliki Etika ................................................... 16
Larangan Pegawai ........................................................... 17
Penyalahgunaan ................................................ 18
Pencemaran ...................................................... 19
Gratifikasi ......................................................... 20
Sikap dan Perilaku ............................................ 20
Interaksi ........................................................... 21
Rangkap Jabatan .............................................. 22
Pelaksanaan, Pengawasan dan Sanksi.......................... 23
Peraturan KPK Nomor 05 P.KPK Tahun 2006.............. 25
KATA PENGANTAR
KPK sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi memiliki tugas
untuk melakukan serangkaian tindakan untuk mencegah
dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan,
dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mendukung hal tersebut diatas dan dalam


pelaksanaan tugasnya yang sangat luas dan berat serta
untuk mencapai kinerja yang optimal serta untuk menjadi
Role Model tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik,
Komisi harus didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan
Komisi.

Oleh karena itu diperlukan suatu norma yang senantiasa


bisa menjadi pedoman bagi setiap Pegawai Komisi guna
meningkatkan kesadaran Pegawai Komisi dalam menjaga
integritas pribadinya untuk menjalankan tugas dan
kewenangannya, serta dalam rangka mewujudkan Visi dan
Misi Komisi, yaitu Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari
Korupsi dan sebagai Penggerak Perubahan untuk
mewujudkan Bangsa yang Anti Korupsi.
Kode Etik memuat penjabaran prinsip dan nilai-nilai dasar
perilaku pribadi yang wajib dilaksanakan oleh seluruh
Pegawai Komisi yaitu Integritas, Profesionalisme, Inovasi,
Transparansi, Produktivitas, Religiusitas, dan
Kepemimpinan.

Melalui nilai-nilai dasar pribadi dan pengaturan Kewajiban


serta Larangan yang ada di dalam Kode Etik, diharapkan
Pegawai Komisi dapat melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggungjawabnya secara efektif serta dapat
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada seluruh
rakyat Indonesia sebagai pemangku kepentingan Komisi.

Demikian, Kode Etik ini diterbitkan dalam bentuk buku


saku untuk dijadikan pegangan Pegawai dalam bertindak.

Jakarta, September 2006

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi


KODE ETIK
PEGAWAI
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
DEFINISI
Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya
disebut ”Komisi” adalah :
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

Kode Etik Pegawai Komisi yang selanjutnya


disebut ”Kode Etik” adalah :
norma yang wajib dipatuhi dan dilaksana-
kan oleh Pegawai Komisi dalam menjalan-
kan tugas-tugas organisasi maupun men-
jalani kehidupan pribadi.

2
Kode Etik Pegawai
Pegawai Komisi yang selanjutnya disebut
”Pegawai” adalah :
Pegawai yang bekerja pada Komisi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005
tentang Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi,
Tenaga Kontrak dan Tenaga Rekanan yang
berkerja untuk Komisi dan di lingkungan
Komisi.

3
Kode Etik Pegawai
TUJUAN
n Menjaga martabat, kehormatan, citra dan
kredibilitas Komisi
n Menghindarkan segala benturan
kepentingan Pegawai Komisi
n Mewujudkan Indonesia Bebas dari
Korupsi
n Sebagai Penggerak Perubahan untuk
mewujudkan Bangsa yang Anti Korupsi

4
Kode Etik Pegawai
NILAI-NILAI
DASAR
PRIBADI
NILAI-NILAI DASAR
PRIBADI

 Integritas
 Profesionalisme
 Inovasi
 Transparansi
 Produktivitas
 Religiusitas
 Kepemimpinan

6
Kode Etik Pegawai
INTEGRITAS

l Bersikap, berperilaku dan bertindak


Jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan
l Konsisten dalam bersikap dan bertindak
l Memiliki komitmen terhadap Visi dan
Misi Komisi
l Objektif terhadap permasalahan
l Berani dan tegas dalam mengambil
keputusan dan resiko kerja
l Disiplin dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas dan amanah

7
Kode Etik Pegawai
PROFESIONALISME

l Berpengetahuan luas
l Berketrampilan tinggi
l Bekerja sesuai dengan kompetensi
l Mandiri tanpa intervensi pihak lain
l Konsisten dan bersungguh-sungguh dalam
menjalankan tugas

INOVASI

l Kaya akan ide-ide baru


l Selalu meningkatkan kemampuan dalam
pencegahan dan pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi

8
Kode Etik Pegawai
TRANSPARANSI

l Setiap pelaksanaan tugas dapat terukur dan


dapat di pertanggungjawabkan
l Pelaksanaan tugas senantiasa dievaluasi
secara berkala
l Hasil tugas terbuka untuk semua stakeholder
Komisi

PRODUKTIVITAS

 Mampu bekerja keras


 Mampu menggunakan sumberdaya yang
tersedia secara efektif dan efisien
 Berorientasi terhadap hasil kerja yang
sistematis, terarah dan berkualitas
 Bekerja sesuai standar kinerja
 Hasil kerja dapat dipertanggungjawabkan

9
Kode Etik Pegawai
RELIGIUSITAS

l Berkeyakinan bahwa setiap tindakan yang


dilakukan berada di bawah pengawasan
Sang Pencipta
l Tekun melaksanakan ajaran agama
l Mengawali setiap tindakan dengan niat
ibadah
l Apa yang dilakukan harus selalu lebih
baik dari yang kemarin

KEPEMIMPINAN

 Berani menjadi pelopor dan penggerak


perubahan dalam pemberantasan korupsi
 Dapat dipercaya untuk mencapai kinerja
yang melebihi harapan

10
Kode Etik Pegawai
KEWAJIBAN
PEGAWAI
SIKAP dan PERILAKU

v Bertoleransi terhadap agama orang lain


v Berperilaku sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut
v Senantiasa menjaga sikap netral dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya
v Melaksanakan tugas dengan penuh
tanggungjawab, jujur dan profesional
v Bersikap ramah dan santun terhadap
rekan kerja, bawahan, atasan dan setiap
tamu Komisi

12
Kode Etik Pegawai
KEPATUHAN

 Mematuhi aturan hukum, peraturan


kepegawaian, Kode Etik Pegawai , serta
sumpah dan janji Pegawai Komisi
 Mematuhi segala peraturan dan ketentuan
mengenai Gratifikasi dan LHKPN
 Ketika berhenti bekerja dari KPK :
 Mengembalikan setiap dokumen dan
peralatan Komisi yang dipergunakan
untuk pelaksanaan tugas dan wewenang
 Melakukan serah terima pekerjaan dan
bahan-bahan yang berkaitan dengan kerja
Komisi

13
Kode Etik Pegawai
KERAHASIAAN

v Menjaga data dan/atau informasi milik


Komisi (softcopy maupun hardcopy )
sehingga pihak-pihak yang tidak berhak,
tidak dapat mengakses atau memper-
olehnya
v Menjaga kerahasiaan ruangan kerja dan
menjaga peralatan Komisi yang menjadi
tanggungjawabnya
v Merahasiakan (tidak mengungkapkan)
kepada siapapun, langsung maupun tidak
langsung, semua informasi rahasia selama
melaksanakan tugas dan pekerjaan pada
Komisi, kecuali atas perintah undang-
undang, keputusan pengadilan atau
arbitrase yang berkekuatan hukum tetap

14
Kode Etik Pegawai
KOMITMEN dan LOYAL

 Komitmen terhadap pencapaian Visi dan


Misi Komisi
 Memiliki loyalitas kepada Komisi dari
pada teman sejawat
 Mengesampingkan kepentingan pribadi
atau golongan demi tercapainya Visi dan
Misi Komisi
 Menjalin dan membina hubungan dengan
pihak eksternal hanya dalam konteks
kepentingan Komisi dan kelancaran
pelaksanaan tugas Komisi dan atas
sepengetahuan atasan

15
Kode Etik Pegawai
KONSISTEN

v Melaporkan ke atasan atau ke unit


Pengawasan Internal apabila mengetahui
adanya sangkaan telah terjadi suatu
pelanggaran disiplin dan Kode Etik
v Menghadapi dan menerima konsekuensi
dari tindakan berdasarkan keputusan
Komisi dan/atau instruksi atasan
v Menolak keputusan Komisi dan/atau
instruksi atasan yang tidak sejalan dengan
Kode Etik

MEMILIKI ETIKA

 Mengindahkan etika bertelepon


 Memperhatikan etika surat menyurat dan
E-mail

16
Kode Etik Pegawai
LARANGAN
PEGAWAI
PENYALAHGUNAAN

v Menggunakan fasilitas kantor untuk


kegiatan pribadi dan/atau kegiatan yang
tidak berkaitan dengan tugas dan
tanggungjawab yang diberikan Komisi
v Menggunakan data dan/atau informasi
milik Komisi untuk hal-hal di luar tugas
dan kewenangan Komisi
v Menyampaikan data dan/atau informasi
yang diketahui, didengar atau
diperolehnya terutama terkait tugas-tugas
Komisi yang wajib dirahasiakan, kepada
pihak media atau pihak lain yang tidak
berhak tanpa persetujuan tertulis
Pimpinan Komisi

18
Kode Etik Pegawai
PENCEMARAN

v Melakukan tindakan yang dapat


mencemarkan nama baik Komisi
v Mendatangi tempat-tempat tertentu yang
dapat merusak citra Komisi, (kecuali
karena urusan dinas atas perintah atasan)
v Melakukan pelecehan seksual dan
tindakan asusila lainnya

19
Kode Etik Pegawai
GRATIFIKASI

v Menerima gratifikasi sebagaimana dimaksud


pasal 12B Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 dan/atau
Peraturan Komisi tentang Gratifikasi

SIKAP dan PERILAKU

v Bersikap diskriminatif melalui tindakan


atau pernyataan terhadap rekan kerja,
bawahan, atasan dan setiap tamu Komisi
v Menerima tamu yang tidak ada sangkut-
pautnya dengan pekerjaan di ruang kerja
Pegawai Komisi

20
Kode Etik Pegawai
INTERAKSI

v Berhubungan secara langsung maupun


tidak langsung dengan terdakwa,
tersangka dan calon tersangka atau
keluarganya atau pihak lain yang terkait,
yang penanganan kasusnya sedang
diproses Komisi, kecuali oleh Pegawai
yang melaksanakan tugas karena
perintahjabatan
v Melakukan kegiatan lainnya dengan
pihak-pihak yang secara langsung atau
tidak langsung yang patut diduga
menimbulkan benturan kepentingan
dalam menjalankan tugas, kewenangan
dan posisi sebagai Pegawai Komisi

21
Kode Etik Pegawai
RANGKAP JABATAN

v Menjabat sebagai komisaris atau direksi


suatu perseroan, organ yayasan, pengawas
atau pengurus koperasi
v Memiliki jabatan profesi lainnya yang
berhubungan dengan jabatan tersebut diatas
v Menjadi anggota maupun simpatisan aktif
partai politik

22
Kode Etik Pegawai
PELAKSANAAN,
PENGAWASAN dan
SANKSI
PELAKSANAAN

v Kode etik dilaksanakan tanpa toleransi


sedikitpun atas penyimpangannya
v Diberikannya sanksi tegas bagi Pegawai
Komisi yang melanggarnya

PENGAWASAN dan SANKSI


 Pimpinan unit kerja berkewajiban
melakukan pegawasan terhadap
bawahannya atas pelaksanaan Kode Etik
 Sanksi atas pelanggaran Kode Etik diatur
dalam Peraturan Kepegawaian Komisi
 Penilaian atas tingkat pelanggaran
Pegawai terhadap Kode Etik dan
rekomendasi penjatuhan sanksi dilakukan
oleh Dewan Pertimbangan Pegawai untuk
disampaikan kepada Pimpinan Komisi

24
Kode Etik Pegawai
PERATURAN KPK
Nomor 05 P.KPK
Tahun 2006
PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
NOMOR 05 P.KPK TAHUN 2006
TENTANG
KODE ETIK PEGAWAI
PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kesadaran
seluruh pegawai Komisi Pemberantasan
Korupsi dalam menjaga integritas
pribadi didalam menjalankan tugas dan
kewenangannya maka Komisi
pemberantasan korupsi perlu memiliki
Kode Etik yang berlaku bagi seluruh
Pegawai Komisi Pemberantasan
Korupsi
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada hurup a,
perlu menetapkan Peraturan Komisi
Pemberantasan Korupsi tentang Kode
Etik Pegawai Komisi Pemberantasan
Korupsi.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
26
Kode Etik Pegawai
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4150);
3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia Nomor 4250 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005
tentang Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi;
5. Keputusan Pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi Republik Indonesia Nomor : Kep-
07/P.KPK/02/2004 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi;

27
Kode Etik Pegawai
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya


disebut ”Komisi” adalah Komisi Pemberantasan tindak
pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Kode Etik Pegawai Komisi yang selanjutnya disebut
”Kode Etik” adalah norma yang wajib di patuhi dan
dilaksanakan oleh Pegawai Komisi baik dalam
menjalankan tugas-tugas organisasi maupun menjalani
kehidupan pribadi.
3. Pimpinan Komisi adalah Pejabat Negara yang terdiri dari
5 (lima) anggota yang bertindak sebagai penanggung
jawab tertinggi Komisi.
4. Pegawai Komisi adalah Pegawai yang bekerja pada
Komisi sebagai mana yang dimaksud dalam Pasal 3
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005 tentang
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi
Pemberantasan Korupsi, Tenaga Kontrak dan Tenaga
Rekanan yang bekerja untuk Komisi dan di lingkungan
Komisi.
5. Dewan Pertimbangan Pegawai adalah tim yang dibentuk
oleh Komisi yang bertugas memberikan rekomendasi
kepada Pimpinan Komisi yang berkaitan dengan etika
Pegawai Komisi dan Hubungan Kepegawaian.

28
Kode Etik Pegawai
BAB II
TUJUAN KODE ETIK
Pasal 2

Kode Etik Pegawai Komisi bertujuan menjaga martabat,


kehormatan,citra dan kredibilitas Komisi serta menghindarkan
segala benturan Pegawai Komisi, dalam rangka mencapai dan
mewujudkan Visi dan Misi Komisi.

Pasal 3

Dalam menjalankan tugas dan wewenang, setiap Pegawai


Komisi wajib mewujudkan Visi dan Misi Komisi, yaitu :
a. Visi Komisi adalah mewudkan Indonesia yang Bebas dari
Korupsi ;
b. Misi Komisi adalah sebagai Penggerak Perubahan untuk
mewujudkan Bangsa yang Anti Korupsi

BAB III
SUMPAH DAN JANJI PEGAWAI KOMISI
Pasal 4

(1) Pegawai Komisi wajib menyetujui dan menandatangani


sumpah dan janji Pegawai Komisi;
(2) Bunyi sumpah dan janji Pegawai Komisi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditentukan oleh Komisi.

29
Kode Etik Pegawai
BAB IV
NILAI-NILAI DASAR PRIBADI
Pasal 5

Pegawai Komisi wajib melaksanakan nilai-nilai dasar pribadi


( basic individual values) sebagai berikut:
a. Integritas, bersikap, berprilaku dan bertindak jujur
terhadap diri sendiri dan lingkungan, objektif terhadap
permasalahan, memiliki komitmen terhadap visi dan misi,
konsisten dalam bersikap dan bertindak, berani dan tegas
dalam mengambil keputusan dan resiko kerja,
disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalankan
tugas dan amanah;
b. Profesionalisme, berpengetahuan luas, berketrampilan yang
tinggi sehingga mampu bekerja sesuai dengan kompetensi,
mandiri tanpa intervensi pihak lain, konsisten dan
bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas;
c. Inovasi, kaya akan ide-ide baru dan selalu meningkatkan
kemampuan dalam pencegahan dan pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;
d. Transparansi, setiap pelaksanaan tugas dapat terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan serta senantiasa dievaluasi secara
berkala dan terbuka untuk semua stakeholder Komisi:
e. Produktivitas, mampu bekerja keras dengan orientasi hasil
kerja yang sistematis, terarah dan berkualitas sesuai dengan
standar kinerja yang telah ditetapkan dengan menggunakan
sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisiensi serta
dapat dipertanggungjawabkan;
f. Religiusitas, berkeyakinan bahwa setiap tindakan yang
dilakukan berada di bawah pengawasan Sang Pencipta, tekun
melaksanakan ajaran agama, mengawali setiap tindakan
selalu didasari niat ibadah sehingga apa yang dilakukan harus
selalu lebih baik dari yang kemarin;
30
Kode Etik Pegawai
g. Kepemimpinan, berani menjadi pelopor dan penggerak
perubahan dalam pemberantasan korupsi, dapat
dipercaya untuk mencapai kinerja yang melebihi
harapan.

BAB V
KODE ETIK
Pasal 6

Kode Etik dilaksanakan tanpa toleransi sedikitpun atas


penyimpangannya (zero tolerance) dan mengandung sanksi tegas
bagi Pegawai Komisi yang melanggarnya.

Pasal 7
(1) Pegawai Komisi wajib:
a. mengamalkan perilaku dan tingkah laku sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianut;
b. bertoleransi terhadap agama orang lain;
c. Mematuhi atauran hukum, aturan kepegawaian
Komisi, Kode Etik Pegawai Komisi dan sumpah dan
janji Pegawai Komisi;
d. melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab, jujur
dan profesional;
e. menjaga data dan/atau informasi milik Komisi baik
softcopy maupun hardcopy dengan baik, sehingga pihak
pihak yang tidak berhak tidak dapat mengakses atau
memperolehnya;
f. menjaga kerahasiaan ruangan kerja dan menjaga
peralatan kan or yang menjadi tanggungjawabnya;
g. senantiasa menjaga sikap netral dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya;
31
Kode Etik Pegawai
h. menghadapi dan menerima konsekuensi dari
tindakanberdasarkan keputusan Komisi dan/atau intruksi
atasan ;
i. menolak keputusan Komisi dan/atau intruksi atasan yang
tidak sejalan dengan Kode Etik Komisi;
j. melaporkan ke atasan atau ke unit Pengawas Internal
apabila mengetahui adanya sangkaan telah terjadi suatu
pelanggaran disiplin dan Kode Etik Pegawai;
k. memberikan komitmen dan loyalitas kepada Komisi di
atas kepentingan dan loyalitas teman sejawat dan
mengesampingkan kepentingan pribadi atau golongan
demi tercapainya visi dan misi Komisi;
l. bersikap ramah dan santun kepada setiap tamu Komisi;
m. mengindahkan etika bertelepon, surat menyurat
(termasuk e-mail) dimana semua penggunaaan fasilitas
tersebut hanya untuk kepentingan dinas;
n. menjalin dan membina hubungan dengan pihak eksternal
hanya dalam konteks kepentingan Komisi, kelancaran
pelaksanaan tugas Komisi dan atas sepengetahuan
atasan;
o. mematuhi segala peraturan dan ketentuan mengenai
Gratifikasi dan Laporan Harta Kekayaan Penye-lenggara
Negara.

(2) Pegawai Komisi dilarang:


a. menggunakan fasilitas kantor selain kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksaaan tugas dan kewenangan
Komisi;
b. menggunakan data dan/atau informasi milik Komisi
untuk hal-hal di luar tugas dan kewenangan Komisi;
c. bersikap diskriminatif melalui tindakan atau pernyataan
terhadap rekan kerja, tamu, bawahan ataupun atasan;
32
Kode Etik Pegawai
d. berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan terdakwa, tersangka dan calon tersangka atau
keluarganya atau pihak lain yang terkait, yang
penanganan kasusnya sedang diproses oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi, kecuali oleh Pegawai yang
melaksanakan tugas karena perintah jabatan;
e. menerima gratifikasi sebagaimana dimaksud pasal 12B
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2001 dan/atau Peraturan Komisi tentang Gratifikasi;
f. menyampaikan data dan/atau informasi yang diketahui,
didengar atau diperolehnya terutama terkait tugas-tugas
Komisi yang wajib dirahasiakan, kepada pihak media
atau pihak lain yang tidak berhak tanpa persetujuan
tertulis Pimpinan Komisi;
g. menerima tamu yang tidak ada sangkut-pautnya dengan
pekerjaan di ruang kerja Pegawai Komisi;
h. melakukan kegiatan lainya dengan pihak-pihak yang
secara langsung atau tidak langsung yang patut diduga
menimbulkan benturan kepentingan dalam menjalankan
tugas, kewenangan dan posisi sebagai pegawai Komisi;
i. melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik
Komisi Pemberantasan Korupsi, seperti mendatangi
tempat-tempat tertentu yang dapat merusak citra Komisi,
( kecuali karena urusan dinas atas perintah atasan),
melakukan pelecehan seksual dan tindakan asusila
lainya;
j. menjabat sebagai komisaris atau direksi suatu perseroan,
organ yayasan, pengawas atau pengurus koperasi dan
jabatan profesi lainya yang berhubungan dengan jabatan
tersebut, serta anggota maupun simpatisan aktif partai
politik.

33
Kode Etik Pegawai
(3) Pegawai Komisi yang berhenti wajib:
a. mengembalikan setiap dokumen dan/atau peralatan
kantor yang dipergunakan sebelumnya berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan wewenang dan bahan-bahan yang
berkaitan dengan kerja Komisi;
b. merahasiakan atau tidak mengungkapkan kepada
siapapun baik langsung maupun tidak langsung semua
informasi rahasia yang diperolehnya selama me-
laksanakan tugas dan pekerjaan Komisi, kecuali apabila
atas perintah undang- undang, keputusan pengadilan
atau arbitrase yang telah berkekuatan hukum tetap.
Apabila Pegawai Komisi akan membuka informasi
rahasia berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pegawai
Komisi wajib menyampaikan dan membicarakannya
terlebih dahulu kepada Pimpinan Komisi.

BAB VI
PENGAWASAN DAN SANKSI
Pasal 8

(1) Pimpinan di setiap unit kerja, sesuai dengan tingkat


jabatannya, berkewajiban melakukan pengawasan terhadap
bawahannya atas pelaksanaan Kode Etik ini.
(2) Pegawai Komisi yang melakukan pelanggaran atau
penyimpangan terhadap Kode Etik dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepegawaian Komisi.
(3) Dewan Pertimbangan Pegawai akan melakukan penilaian
atas tingkat pelanggaran atau penyimpangan terhadap Kode
Etik, dan rekomendasi penjatuhan sanksi akan disampaikan
kepada Pimpinan Komisi.
34
Kode Etik Pegawai
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 9

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini diatur lebih


lanjut oleh Keputusan Pimpinan Komisi.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 4 September 2006

PIMPINAN
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Drs. Taufiequrachman Ruki, S.H


Ketua

35
Kode Etik Pegawai

You might also like