You are on page 1of 3

1. Alat Pengukur Sudut dan Klasifikasinya 1. ETS Klasifikasi Resolusi Pengukuran Unit Sudut Acurasi 2.

Theodolit Jenis T0 T0 ENS T-1 T-2 T-3 T-12 RDS KERN/DKR 2 Vikers 3. Sextant 4. EDM GTS-2 Klasifikasi Acurasi Jenis GTS-206 6 GTS-210 10 Jenis Set 2C 1, 5, selectable 360o, 400 Gon 2 Set 3C

Eko Prasetiyo 15102046 Teknik Geodesi ITB

Set 4C 5, 10, selectable 5

ET-1 1 H=2, V=3

Ketelitian 1 20 6 1 1 1 1 30

2. Alat Pengukur Jarak dan Klasifikasinya 1. EDM Pengukuran Jarak 1 Prisma 3 Prisma 9 Prisma Ketelitian Fine Mode Coarse Mode 2. ETS Klasifikasi 1 prisma 3 prisma 9 prisma Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi rata-rata bagus rata-rata bagus rata-rata bagus DM-C3 2000 m 3200 m 4000 m 1 mm 10 mm Jenis DM-S2 1400 m 2000 m DM-A1 700 m 1000 m

1 mm 10 mm

1mm 10 mm

Ketelitian 2200 2500 2900 3300 3500 4000

3. Pita Ukur Panjang pita ukur rata-rata 50 m. Ketelitian tergantung bahan yang digunakan. 4. ET-1 dan GTS Pengukuran Jarak Jenis ET-1 GTS

Tugas Pengantar Survey Rekayasa

Eko Prasetiyo 15102046 Teknik Geodesi ITB 1 Prisma 3 Prisma Fine Mode Coarse Mode Acurasi 5. Theodolit 3. Alat Pengukur Beda Tinggi dan Klasifikasinya 1. Waterpass Klasifikasi Jenis Wild/N-3 Waterpass teliti Breithaupt Breithaupt CDE Coning Archen Wild/N-10 Wild/N-2 Wild/NK-10 Waterpass Kern Nikon Pentax Top Dienst Vikers Zeiss/Ni-2 Zeiss/Ni-3 Zeiss/Ni-21 Topcon/ATS-3 Waterpass Otomatis Topcon/ATD-2 Sokisha/B-2 Sokisha/B-1C Sokisha/B-2C 1700 m 2400 m Ketelitian 1mm 10 mm (5mm+5ppm)m.s.e 1700 m 2400 m 1mm 10 mm (5mm+5ppm)m.s.e

Ketelitian 0,1 mm 0,1 mm

20

* Alat ukur untuk memetakan Kampus ITB dengan skala 1:10000 Alat yang paling tepat untuk mengukur kampus ITB dengan skala 1:10000 adalah alat ukur yang ketelitiannya tidak terlalu tinggi. Obyek minimal yang masih bisa digambarkan dalam peta adalah obyek dengan panjang 1 m yang sebanding 0,1mm. Misalnya untuk pengukuran sudut menggunakan Theodolit T0 atau T0 ENS. * Rencana dan Metode Pengukuran Pengukuran kampus ITB dengan skala 1 : 10000 dilakukan dengan menggunakan metode Tachymetry. Sebelum mengukur, kita harus membuat dan mendistribusikan titik-titik kerangka dasar yang nantinya akan menjadi titik ikat dalam pengukuran. Titik ini didistribusikan dengan merata sehingga melingkupi kampus ITB. Setelah titik tersebut dibuat, kita bisa melakukan pengukuran detil kampus ITB. Data yang diambil dalam pengukuran adalah data yang lebarnya minimalnya 1 M karena itu sama dengan 1 mm di peta. Hingga saat ini, tebal garis terkecil yang bisa digambar adalah 1 mm. Selain itu, pengukuran juga dilakukan pada obyek yang dianggap penting meskipun lebarnya kurang dari 1 m. * Proses Pengukuran Pengukuran detil cara tachymetri dimulai dengan penyiapan alat ukur di atas titik ikat dan penempatan rambu di titik bidik. Setelah alat siap untuk pengukuran, Tugas Pengantar Survey Rekayasa

Eko Prasetiyo 15102046 Teknik Geodesi ITB dimulai dengan perekaman data di tempat alat berdiri, pembidikan ke rambu ukur, pengamatan azimuth dan pencatatan data di rambu BT, BA, BB serta sudut miring m. Tempatkan alat ukur di atas titik kerangka dasar atau titik kerangka penolong dan atur sehingga alat siap untuk pengukuran, ukur dan catat tinggi alat di atas titik ini. Dirikan rambu di atas titik bidik dan tegakkan rambu dengan bantuan nivo kotak. Arahkan teropong ke rambu ukur sehingga bayangan tegak garis diafragma berimpit dengan garis tengah rambu. Kemudian kencangkan kunci gerakan mendatar teropong. Kendorkan kunci jarum magnet sehingga jarum bergerak bebas. Setelah jarum setimbang tidak bergerak, baca dan catat azimuth magnetis dari tempat alat ke titik bidik. Kencangkan kunci gerakan tegak teropong, kemudian baca bacaan benang tengah, atas dan bawah serta cata dalam buku ukur. Bila memungkinkan, atur bacaan benang tengah pada rambu di titik bidik setinggi alat, sehingga beda tinggi yang diperoleh sudah merupakan beda tinggi antara titik kerangka tempat berdiri alat dan titik detil yang dibidik. Titik detil yang harus diukur meliputi semua titik alam maupun buatan manusia yang mempengaruhi bentuk topografi peta daerah pengukuran.
B A B T B B

h AB m dAB i

t HB HAB

Jarak datar = dAB = 100 (BA BB) cos2m; m = sudut miring. Beda tinggi = D HAB = 50 (BA BB) sin 2m + i t; t = BT. * Kebutuhan (alat) Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah, 1. Theodolit T0 2. Rambu Ukur 3. Statif 4. Unting-unting

Tugas Pengantar Survey Rekayasa

You might also like